Anda di halaman 1dari 19

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM HAM REPUBLIK

INDONESIA
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB TOBELO
Alamat Jln terusan galela desa Gorua Selatan Kec. Tobelo Utara Kab. Halut
Email: lapas2btobelo@gmail.com

Tobelo, 27 September 2022

Surat Pengantar
No.W.29.PAS.PAS.2-PK.08.06 – 859

Lampiran : 1 (Satu) Berkas


Sifat : Segera
Hal : LAPORAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN RISIKO

Kepada Yth.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Maluku Utara Cq.
Kepala Divisi Pemasyarakatan
Di –
Tempat

Menidak lanjuti surat Kantor Wilayah Nomor : W.29.UM.01.01-2731 Tentang


Penyampaian Data Dukung Target Kinerja B09 Tahun 2022 Pelaksanaan Menajemen Resiko
pada Unit Pelaksana Teknis. Dengan ini kami sampaikan laporan dimaksud.

Demikian untuk diketahui seperlunya, Kami ucapkan terima kasih.

A.n Kepala Pemasyarakatan


Kelas IIB Tobelo

ROMI NOVITRION
NIP. 19711120199601100
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM HAM REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB TOBELO
Alamat Jln terusan galela desa Gorua Selatan Kec. Tobelo Utara Kab. Halut
Email: lapas2btobelo@gmail.com

LAPORAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN RISIKO PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN


KELAS IIB TOBELO TRIWULAN III TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
1. Umum
Salah satu bentuk dukungan efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian
Hukum dan HAM Maluku Utara khususnya di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo
dalam pencapaian tujuan, maka diperlukan upaya yang sistematis melalui pengelolaan
Risiko dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan, dimana
pengelolaan Risiko sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) perlu diterapkan secara
terintegrasi dengan melibatkan satuan kerja di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia. Hal diatas menjadi dasar ditetapkannya Permenkumham Nomor 05 Tahun
2018 tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM.
Pengertian Manajemen Resiko adalah proses yang proaktif dan berkesinambungan meliputi
identifikasi, analisis, pengendalian, pemantauan, dan pelaporan Risiko, termasuk berbagai
strategi yang dijalankan untuk mengelola Risiko dan potensinya.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan
dilaksanakan untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien,
transparan dan akuntabel Manajemen Risiko merupakan salah satu tahapan dalam
Pengendalian Intern. Penerapan Manajemen Risiko berpijak pada konsep SPIP yang telah
dilaksanakan dan terintegrasi dengan strategi manajemen sebagaimana diatur dalam Pasal
14 ayat (3)huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008.
Dalam upaya pengendalian risiko yang mengancam terwujudnya tujuan
organisasi, maka Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo telah menerapkan
manajemen risiko dalam pelaksanaan tugas. Pelaksanaan manajemen risiko pada
Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Tobelo sebagai upaya memastikan agar tujuan
organisasi dapat berjalan dengan baik. Risiko- risiko yang teridentifikasi oleh Tim
Manajemen Risiko Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIB Tobelo selama tahun 2022, terdapat beberapa permasalahan utama yang
menghambat pencapaian tujuan organisasi antara lain:
1. Belum optimalnya pelaksanaan pembangunan zona integritas menuju WBK;
2. Belum optimalnya penanganan kesehatan bagi WBP;
3. Sarana layanan pemasyarakatan belum memadai;
4. saranan pengamanan belum memadai;
5. Jumlah Layanan Perkantoran Masih Kurang.
Dengan demikian, melalui Laporan Pelaksanaan Pengendalian Manajemen Risiko
pada Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Tobelo Periode B03 Tahun 2022 ini
diharapkan dapat menjadi sarana informasi pengendalian yang telah dilakukan sebagai
upaya memitigasi risiko yang berpotensi terjadi.

2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan di lakukan Penerapan Manajemen Risiko di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo merupakan langkah untuk mengidentifikasi,
mengevaluasi untuk selanjutnya dilakukan penanganan atas sisa risiko yang telah
terindentifikasi dan dituangkan dalam Peta Risiko sesuai dengan Permenkumham Nomor 5
Tahun 2018. Selain itu dilakukan pemantauan apakah opsi penanganan yang telah
dilakukan telah tepat atau belum, perlukah perubahan opsi penanganan, berapa besar
sumber daya yang diperlukan. Penerapan Manajemen Risiko juga sebagai salah satu upaya
untuk mencapai tujuan pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya sehingga seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo ditujukan untuk mengawal kinerja Kementerian
Hukum dan HAM.

3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penerapan Manajemen Risiko adalah mengidentifikasi,
mengevaluasi untuk selanjutnya dilakukan penanganan atas sisa risiko yang telah
terindentifikasi dan dituangkan dalam Peta Risiko Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB
Tobelo.
4. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nornor 3851);
2) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah;
3) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 33 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
02.PW.02.03 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
4) Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 5 Tahun 2018 tentang Penerapan
Manajemen Risiko di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM;
5) Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 30 Tahun 2018 tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia;
6) Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 41 Tahun 2021 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia.

B. PROSES MANAJEMEN RISIKO


1. Perkembangan Manajemen Risiko
Proses Manajemen Risiko adalah suatu proses yang bersifat
berkesinambungan, sistematis, logis, dan terukur yang digunakan untuk mengelola
Risiko. Sebagai second line defense dalam pengendalian intern, penerapan
manajemen risiko khususnya pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo
bertujuan untuk mengantisipasi dan mengendalikan setiap risiko yang ada untuk
mencapai tujuan organisasi secara efisien, efektif dan ekonomis dilingkungan
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo.
Tim Manajemen Risiko telah melakukan penyusunan mitigasi risiko dengan
mengacu pada Peraturan Menteri Hukum dan HAM Maluku Utara Nomor 5 Tahun 2018
tentang PenerapanManajemen Risiko di Lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIB Tobelo. Selain itu, telah diterbitkan Piagam Manajemen Risiko Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo Tahun 2022 sebagai bentuk komitmen seluruh
jajaran dalam melaksanakan mitigasi risiko
Tim Unit Pemilik Risiko
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo Tahun 2022

JABATAN DALAM
NO NAMA
TIM
1 ROMI NOVITRION, A.Md.IP., S.Sos.,M.Hum. Ketua merangkap
anggota
2 KASMIN Sekretaris
merangkap
3 MOCHAMAD ALDINO Anggota
4 M. HARIS ABUBAKAR Anggota

2. Penetapan Tujuan dan Rencana Aksi Penanganan Risiko


Tahap Penetapan Tujuan diperlukan dalam proses manajemen risiko untuk
menjabarkan tujuan instansi/organisasi dan tujuan kegiatan. Dalam Penetapan tujuan
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo mengacu pada Perjanjian Kinerja yang
merupakan turunan dari Rencana Kerja Strategis (RENSTRA) dan Rencana Kerja
Tahunan(RKT).

Penetapan Tujuan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo


Tahun 2022

No Strategi/ Program/ Tujuan/ Sasaran Indikator Kinerja Permasalahan


Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Kegiatan dukungan Meningkatnya Persentase Belum optimalnya
manajemen dan pelaksanaan memperoleh pelaksanaan
teknis lainnya reformasi birokrasi predikat WBK pembangunan zona
integritas menuju WBK

2 Penyelenggaraan Meningkatnya Presentase WBP Belum optimalnya


pemasyarakatan di pelayanan yang mendapatkan penanganan kesehatan
wilayah perawatan WBP, standar pelayanan bagi WBP
pengendalian kesehatan
penyakit menular,
dan peningkatan
kualitas hidup WBP
Meningkatnya indeks kepuasan Sarana layanan
kualitas masyarakat pemasyarakatan belum
penyelenggaraan terhadap layanan memadai
pemasyarakatan pemasyarakatan
Meningkatnya presentasi saranan pengamanan
Pelayanan gangguan belum memadai
Keamanan dan keamanan yang
Ketertiban di ditindak lanjuti dan
Wilayah sesuai ditanggulangi
standar sesuai standar
3 Terwujudnya Layanan Dukungan Jumlah Layanan Jumlah Layanan
manajemen Manajemen Internal Perkantoran Masih
organisasi yang Perkantoran Kurang
akuntabel dengan
penyelenggaraan
reformasi birokrasi

3. Identifikasi Risiko
Penilaian risiko merupakan rangkaian proses untuk mengidentifikasi seluruh
jenis risiko yang berpotensi menghalangi, menurunkan, atau menunda pencapaian
tujuan rganisasi. Setelah mengidentifikasi seluruh jenis risiko, selanjutnya dilakukan
analisis risiko untuk mengetahui profil dan peta dari setiap risiko yang ada yang
kemudian didokumentasikandalam sebuah daftar risiko. Dalam rangka menjamin
perolehanidentifikasi Risiko yangakurat, penilaian Risiko harus menggunakan
metodologiyang tepat dan melibatkan parapemilik Risiko yang terkait dengan kegiatan
yang dinilai Risikonya.
Tahap pelaksanaan identifikasi risiko pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB
Tobelo meliputi kegiatan :
a. mengidentifikasi kegiatan, penyebab, dan proses terjadinya peristiwa risiko yang
dapat menghalangi, menurunkan, atau menunda tercapainya tujuan dan sasaran;
dan
b. mendokumentasikan proses identifikasi risiko dalam sebuahdaftar risiko. Hasil
identifikasi risiko dituangkan dalam daftar risiko.
Identifikasi Resiko Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Tahun 2022
Unit Pemilik Risiko : Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo Periode Penerapan : Tahun 2022
Risiko Penyebab Dampak
Indikator Pengendalian
No Permasalahan Pihak yang Sisa Risiko
Kinerja Pernyataan Pemilik Uraian Sumber C/UC Uraian Intern yang ada
Terkena
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persentase Belum Masih ada SDM Lapas Kelas IIB 1. Masih kurangnya Internal C 1. Menurunnya Kementerian 1. Meminta Masih ada SDM
memperoleh optimalnya yang kurang Tobelo pemahaman citra positif Kanwil untuk yang kurang
predikat WBK pelaksanaan optimal dalam pegawai terhadap melaksanakan optimal dalam
pembangunan pembangunan terkait proses pelayanan sosialisasi pembangunan
zona integritas ZI Menuju WBK Pembangunan ZI Kementerian pembangunan ZI Menuju WBK
menuju WBK Menuju Hukum dan ZI menuju WBK.
1 WBK. HAM 2. Melakukan
2. Minimnya sarpras 2. Pelaksanaan usulan
pendukung dalam WBK pengadaan
pelaksanaan belum berjalan sarpras
pembangunan ZI dengan baik penunjang
menuju WBK.
Presentase Belum Kurangnya SDM Lapas Kelas IIB Tidak adanya Internal C Berpotensinya Satker/UPT Kurangnya
WBP yang optimalnya dan sarpras Tobelo tenaga medis dan penularan 1. Pemeriksanaa SDM dan
mendapatkan penanganan kesehatan sarpras pendukung Covid-19 di n awal sarpras
standar kesehatan kesehatan Lapas Kelas IIB kesehatan kesehatan
pelayanan bagi WBP Tobelo kepada
kesehatan pegawai dan
WBP
2
2. Penerapan
protokol
kesehatan
dalam
pencegahan
Covid-19
indeks Sarana Minimnya Lapas Kelas IIB Tidak adanya Internal C Terjadinya Kementerian Minimnya
kepuasan layanan sarpras Tobelo tabung pemadam kebakaran pada 1. Pemeriksaan sarpras
masyarakat pemasyarakat penunjang kebakaran Lapas Kelas IIB rutin ke blok penunjang
terhadap an belum potensi Tobelo WBP potensi
layanan memadai terjadinya terhadap terjadinya
pemasyarakat kebakaran barang yang kebakaran
an berpotensi
3
terjadinya
kebakaran
2. Menyurat ke
PLN untuk
pemeriksaan
instalasi listrik.
presentasi saranan Masih adanya Lapas Kelas IIB Tidak setiap tahun Internal C menurunnya Kementerian melakukan Masih adanya
gangguan pengamanan potensi Tobelo ada pengadaan kemampuan usulan potensi
keamanan belum gangguan saranan menangani pengadaan gangguan
4 yang ditindak memadai keamanan pengamanan gangguan sarana keamanan
lanjuti dan kemanan penunjang
ditanggulangi
sesuai standar
Jumlah Jumlah Kurangnya daya Lapas Kelas IIB Tidak Tersedianya Internal C Menurunnya Satker/UPT Optimalisasi Kurangnya
Layanan Layanan dukung bagian Tobelo layanan Fasilitatif kapasitas bagian tugas dan fungsi daya dukung
Internal Perkantoran Fasilitatif dan fasilitatif pada bagian fasilitatif bagian
Perkantoran Masih Kurang kurangnya bagian teknis Fasilitatif dan
tenaga ASN kurangnya
5
pada tenaga ASN
pelaksanaan pada
tugas dan fungsi pelaksanaan
tugas dan
fungsi
4. Analisis Risiko
Berdasarkan tahapan Identifikasi Risiko yang telah diuraikan sebelumnya maka diketahui terdapat Sisa Risiko
dengan jumlah 5 Risiko yang diidentifikasi dapat menghambat maupun menggagalkan tujuan dan capaian kinerja di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo. Sisa risiko yang telah diidentifikasi tersebut kemudian dilakukan proses
analisis risiko dengan menguraikan seluruh sisa risiko kedalam Tabel Peta Risiko. Berikut tahapan analisis risiko di
lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo periode tahun 2022:

Unit Pemilik Risiko : Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo Periode Penerapan : Tahun 2022
Kemungkinan Dampak Profil
No Sisa Risiko Tingkat Risiko
Uraian Nilai Uraian Nilai Risiko
1 2 3 4 5 6 7=4x6 8
Masih ada SDM yang
kurang optimal dalam
1 Pasti 5 Kementerian 5 25 Merah
pembangunan ZI Menuju
WBK
Kurangnya SDM dan
2 Pasti 5 Satker/UPT 2 10 Biru
sarpras kesehatan
Minimnya sarpras
3 penunjang potensi Pasti 5 Kementerian 5 25 Merah
terjadinya kebakaran
Masih adanya potensi
4 Pasti 5 Kementerian 5 25 Merah
gangguan keamanan
Kurangnya daya dukung
bagian Fasilitatif dan
5 kurangnya tenaga ASN Pasti 5 Satker/UPT 2 10 Biru
pada pelaksanaan tugas
dan fungsi

5. Evaluasi Risiko
Evaluasi risiko pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo dilakukan untuk pengambilan keputusan
mengenai perlu tidaknya dilakukan penanganan risiko lebih lanjut serta prioritas penanganannya. Evaluasi risiko
menghasilkan keluaran (output) dalambentuk hasil evaluasi risiko. Hasil evaluasi risiko berisi urutan prioritas risiko dan
daftar risikoyang akan ditangani, dan menentukan indikator risiko

Evaluasi Risiko Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo Tahun 2022

Unit Pemilik Risiko : Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo Periode Penerapan : Tahun 2022

Indikator Risiko
Tingkat Prioritas Toleransi
No Sisa Risiko Batas
Risiko Risiko Risiko Indikasi
Aman
1 2 3 4 5 6 7=3-5
1 Masih ada SDM
1. Masih kurangnya
yang kurang optimal
pemahaman pegawai
dalam
terkait proses
pembangunan ZI
Pembangunan ZI Menuju
Menuju WBK
WBK.
25 3 20 60%
2. Minimnya sarpras
pendukung dalam
pelaksanaan
pembangunan ZI menuju
WBK.
2 Kurangnya SDM dan Tidak adanya tenaga medis
sarpras kesehatan 10 4 8 dan sarpras pendukung 60%
kesehatan
3 Minimnya sarpras Tidak adanya tabung
penunjang potensi 25 1 20 pemadam kebakaran 60%
terjadinya kebakaran
4 Masih adanya potensi Tidak setiap tahun ada
gangguan keamanan 25 2 20 pengadaan saranan 60%
pengamanan
5 Kurangnya daya dukung Tidak Tersedianya layanan
bagian Fasilitatif dan Fasilitatif
kurangnya tenaga ASN 10 5 8 60%
pada pelaksanaan tugas
dan fungsi

6. Penanganan Risiko
Penanganan risiko pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo dilakukan dengan mengidentifikasi dan
memutuskan berbagai opsi penanganan risiko. Tahap pelaksanaan penanganan risiko dilakukan dengan menentukan
jenis pilihan penanganan risiko berdasarkan hasil penilaian risiko .

Unit Pemilik Risiko : Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo Periode Triwulan II Tahun 2022
Indikator Risiko Indikator Pengendalian
Opsi Kegiatan Penanggun Cadangan
No Batas Jadwal
Indikasi Penanganan Pengendalian Output Target g Jawab Risiko (Rp)
Aman
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 60% Mengurangi Januari s.d. Lapas
1. Masih kurangnya 1. Evaluasi pimpinan 1. Laporan
dampak Desember Kelas IIB
pemahaman pegawai kepada pejabat pelaksana
risiko Tobelo
terkait proses dan pegawai an evaluasi
Pembangunan ZI secara berjenjang.
2. Laporan
Menuju WBK.
2. Mengundang tim pelaksana 2 -
2. Minimnya sarpras kerja ZI Kantor an
pendukung dalam Wilayah untuk pendampin
pelaksanaan melakukan gan tim
pembangunan ZI pendampingan Kanwil
menuju WBK.
2 Tidak adanya tenaga 60% Mengurangi Permintaan Laporan Januari s.d Lapas
medis dan sarpras dampak pengadaan tenaga pengadaan Desember Kelas IIB
pendukung kesehatan risiko medis dan sarpras tenaga medis 2 Tobelo -
kesehatan dan sarpras
kesehatan
3 Minimnya sarpras 60% Mengurangi Pengadaan alat Laporan Januari s.d. Lapas
penunjang potensi dampak pemadam kebakaran pengadaan 1 Desember Kelas IIB -
terjadinya kebakaran risiko alat Tobelo
pemadam
kebakaran
4 Tidak setiap tahun ada 60% Mengurangi Melakukan usulan Laporan Januari s.d. Lapas
pengadaan saranan dampak pengadaan sarana Usulan Desember Kelas IIB
- -
pengamanan risiko penunjang ke Kantor Tobelo
Wilayah
5 Tidak Tersedianya 60% Mengurangi Peningkatan Melakukan Januari s.d Lapas
layanan Fasilitatif dampak koordinasi Rapat Desember Kelas IIB
-
risiko Koordinasi 2 Tobelo
secara Rutin
C. PEMANTAUAN DAN RIVIU
Tahapan Pemantauan dan Reviu dilaksanakan oleh manajemen atau pejabat
yang bertanggung jawab terhadap penanganan risiko tersebut. Hal ini dimaksudkan
untuk memastikan bahwa Manajemen Risiko dan usulan perbaikan telah dilaksanakan
sesuai rencana penanganan risiko. Adapun tahap pelaksanaan pemantauan dan reviu
meliputi:
a) Pengendalian rutin pelaksanaan penanganan risiko dengan cara membandingkan
antara indikator pengendalian, indikator risiko, dan indikator kinerja aktual dengan
hasil yang diharapkan;
b) Pemantauan efektivitas semua langkah dalam proses penanganan risiko
berdasarkan laporan pelaksanaan tahap-tahap sebelumnya guna memastikan
bahwa prioritas penanganan risiko masih selaras dengan perubahan di dalam
lingkungan kerja; dan
c) Pemantauan dan reviu dilakukan secara berkala sekurang-kurangnya 3 (Tiga) bulan
sekali dengan memeriksa ukuran-ukuran dan parameter yang telah ditetapkan.
Proses Pemantauan dan Reviu terhadap penanganan risiko yang dapat
menghambat ataupun menggagalkan capaian tujuan organisasi Lembaga
Pemasyarkatan Kelas IIB Tobelo telah dilaksanakan rutin setiap 3 (tiga) bulan sekali
bersamaan dengan evaluasi pelaksanaan target kinerja setiap triwulan. Pemantauan
dan reviu tersebut mengacu kepada pelaksanaan kegiatan pengendalian dalam
rencana penanganan resiko yang telah disusun sebelumnya. Output dari hasil
pemantauan dan reviu terhadap 3 sisa risiko padaLembaga Pemasyarkatan Kelas IIB
Tobelo kemudian dituangkan kedalam Tabel Laporan Hasil Pemantauan dan Reviu.
Berikut adalah rincian kegiatan pengendalian risiko yang telah dilaksanakan serta
Laporan Hasil Pemantauan dan Reviu penanganan risiko pada Lembaga
Pemasyarkatan Kelas IIB Tobelo selama periode tahun 2022.
Pemantauan Risiko Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tobelo
Indikator Pengendalian Indikator Risiko
Kegiatan
No Batas
pengendalian Output Target Realisasi % Indikasi Realisasi %
Aman
1 2 3 4 5 6=(5/4)x100 7 8 9 10=(9/8)x100
1 100 60% 2 333
1. Evaluasi 1. Laporan 1. Masih kurangnya
2 2
pimpinan kepada pelaksanaan pemahaman pegawai
pejabat dan evaluasi terkait proses
pegawai secara Pembangunan ZI Menuju
2. Laporan
berjenjang. WBK.
pelaksanaan
2. Mengundang tim pendampingan 2. Minimnya sarpras
kerja ZI Kantor tim Kanwil pendukung dalam
Wilayah untuk pelaksanaan
melakukan pembangunan ZI menuju
pendampingan WBK.
2 Permintaan Laporan 50 Tidak adanya tenaga medis 60% 1 167
pengadaan tenaga pengadaan 2 1 dan sarpras pendukung
medis dan sarpras tenaga medis kesehatan
kesehatan dan sarpras
kesehatan
3 Pengadaan alat Laporan 100 Minimnya sarpras 60% 1 167
pemadam pengadaan alat 1 1 penunjang potensi terjadinya
kebakaran pemadam kebakaran
kebakaran
4 Melakukan usulan Laporan Usulan 0 Tidak setiap tahun ada 60% 0 0
pengadaan sarana 1 - pengadaan saranan
penunjang ke Kantor pengamanan
Wilayah
5 Peningkatan Melakukan Rapat 50 Tidak Tersedianya layanan 60% 1 167
koordinasi Koordinasi 4 2 Fasilitatif
secara Rutin
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Manajemen Risiko merupakan sebagian kecil dari Sistem Penyelenggaraan Intern
Pemerintah (SPIP) yang wajib dilakukan oleh seluruh instansi Pemerintah baik pusat
maupun daerah. Adapun penerapan Manajemen Risiko tertuang para Permenkumham
Nomor 5 Tahun 2018 dimana pimpinan diwilayah sebagai Unit Pemilik Risiko menerapkan
Manajemen Risiko pada satuan kerja masing-masing.

2. Saran
a. Penerapan Manajemen Risiko dilakukan secara berkala dan pelaporannya harus
didokumentasikan dengan baik;
b. Setiap seksi diharapkan dapat memonitor setiap pengendalian risiko yang telah dibuat
termasuk pada dokumen Manajemen Risiko;
c. Selain sebagai satuan kerja, Unit Pelaksana Teknis berperan sebagai pembina satuan
kerja dibawahnya. Diharapkan Unit Pemilik Risiko (UPR) Lembaga Pemasyarakatan
kelas IIB Tobelo dapat berperan dengan baik dalam melakukan pembina ataupun
melakukan monitor di subnya masing-Masing.

E. PENUTUP
Demikian laporan Pengendalian Risiko di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB
Tobelo. Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan sebaik mungkin dan laporan ini dapat
digunakan sebagai pemenuhan data dukung pelaporan triwulan III (B09) Tahun 2022.

Tobelo, 27 September 2022


Kepala Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIB Tobelo

ROMI NOVITRION
NIP. 197111201996011001
1. LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI
a. Telah dilaksanakan evaluasi Kalapas kepada pejabat dan pengawas secara berjenjang

a.

2. Laporan Pengadaan Tenaga Medis dan Sarpras Kesehatan


a. Telah tersedianya tenaga medis (dr. KHAIRUNNISA ANWAR dan RIBKA REZKINTA.
A,S.Kep.,Ns).
b. Minimnya sapras klinik seperti kamar mandi,ruang farmasi,sarana pengelolaan
limbah,dan peralatan medis yang belum memadai (peralatan minor set belum
lengkap ).
c. Ruangan klinik yang tersedia belum maksimal untuk difungsikan, hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya kekurangan alat medis seperti sterilisator, tempat tidur,
dan troli.
d. Saat ini klinik lapas belum memiliki izin, hal ini di karenakan kondisi bangunan kurang
layak seperti tidak adanya toilet westafel, sirkulasi udara, tempat tidur tidak
memenuhi standar safety untuk pasien, dan ruangan obat yang tidak memiliki lemari
pendingin.
3. Laporan pengadaan alat pemadam kebakaran
a. Minimnya alat pemadam kebakaran berupa (Apar). Sudah menyurati permohonan ke
PEMDA namun belum ada tanggapan untuk menindaklanjuti perihal tersebut maka
dibuat surat lanjutan.
4. Laporan Usulan.
a. Sarana penunjang pengamanan belum memadai seperti: pagar blok hunian yang
tidak layak, plafon yang sudah berlubang di ruang binadik,dapur dan beberapa blok
hunian.belum dilakukannya pengecekan instalasi listrik,serta minimnya CCTV di
dalam maupun di luar lingkungan Lapas Kelas IIB Tobelo.
b. Untuk Dapur di lingkungan Kelas IIB Tobelo Masih kurang Higienis di sebabkan
ventilasi yang kurang memadai,Adanya kontaminasi, Adapun Sarpras dapur yang
sudah tidak layak seperti : Tempat Sampah,kompor,Alat Pembersih Dapur dan
Tempat Memasak.

a.

b.
5. Melakukan Rapat Koordinasi secara Rutin Mengenai kurangnya tenaga ASN pada
pelaksanaan tugas dan fungsi.

Anda mungkin juga menyukai