Anda di halaman 1dari 16

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMASYARAKATAN


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR : PAS-15.PR.01.01 TAHUN 2019

TENTANG
PENETAPAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN PILOT PROJECT
MAXIMUM SECURITY, MEDIUM SECURITY, DAN MINIMUM SECURITY

DIREKTUR JENDERAL PEMASYARAKATAN


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Menteri


Hukum dan HAM Nomor 35 Tahun 2018 tentang Revitaliasi
Penyelenggaraan Pemasyarakatan maka perlu dilakukan
penataan manajemen pemasyarakatan
b. bahwa sebagai bentuk penataan manajemen pemasyarakatan
yang mendukung program Revitalisasi Penyelenggaraan
Pemasyarakatan yang menitikberatkan terhadap perubahan
perilaku narapidana, perlu ditetapkan Lembaga
Pemasyarakatan Pilot Project Maximum Security, Medium
Security, dan Minimum Security;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan b, maka perlu menetapkan Keputusan
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tentang Penetapan
Lembaga Pemasyarakatan Pilot Project Maximum Security,
Medium Security, dan Minimum Security di setiap wilayah
seluruh Indonesia.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981
tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1981 Nomor 76 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3209);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995
tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1995 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3614);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012
tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5332);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 68.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3846);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat
dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3846);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 tentang Syarat-
Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan, Wewenang, Tugas dan
Tanggung Jawab Perawatan Tahanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3856);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga
Binaan Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 225, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5359);
8. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 84);
9. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 33
Tahun 2015 tentang Pengamanan pada Lembaga
Pemasyarakakatan dan Rumah Tahanan Negara (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1528);
10. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6
Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan
Rumah Tahanan Negara (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 356), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29
Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata
Tertib Lapas dan Rutan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 1729);
11. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 30
Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
1752);
12. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 35
Tahun 2018 tentang Revitalisasi Penyelenggaraan
Pemasyarakatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1685).

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMASYARAKATAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TENTANG
PENETAPAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN PILOT PROJECT
MAXIMUM SECURITY, MEDIUM SECURITY, DAN MINIMUM
SECURITY.

KESATU : Menetapkan Lapas Pilot Project Maximum Security, Medium


Security, dan Minimum Security di setiap wilayah seluruh Indonesia
dengan susunan sebagaimana tersebut pada lampiran keputusan
ini.
KEDUA : Lembaga Pemasyarakatan yang ditetapkan sebagaimana dimaksud
pada diktum KESATU didasarkan pada:
1. Kondisi minimal tersedianya sarana dan prasarana sesuai
dengan klasifikasi lapas;
2. Proporsionalitas jumlah tahanan dan narapidana dalam satu
wilayah;
3. Potensi ketersediaan pelatihan dan kegiatan produksi.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan


apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dan/atau hal-hal yang
belum diatur dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 April 2019

DIREKTUR JENDERAL PEMASYARAKATAN,

SRI PUGUH BUDI UTAMI


NIP. 19620702 198703 2 001
Lampiran
Nomor : PAS-15.PR.01.01 TAHUN 2019
Tanggal : 5 April 2019

PENETAPAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN PILOT PROJECT MAXIMUM SECURITY,


MEDIUM SECURITY, DAN MINIMUM SECURITY

NO KANTOR WILAYAH UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMASYARAKATAN KETERANGAN

1 2 3 4
1 ACEH Lapas Kelas IIA Banda Aceh MAKSIMUM
Lapas Kelas III Lhok Nga (Diusulkan menjadi Lapas Medium Security) MEDIUM
Rutan Kelas IIB Jantho (Diusulkan menjadi Lapas Minimum Security) MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas III Sigli MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Banda Aceh MINIMUM
2 BALI Lapas Kelas IIA Kerobokan MAKSIMUM
Lapas Kelas IIB Tabanan
MEDIUM
Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli
Rutan Kelas IIB Negara (diusulkan menjadi Lapas Minimum Security) MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas IIA Denpasar MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Karang Asem MINIMUM
3 BANGKA BELITUNG Lapas Kelas IIA Pangkal Pinang MAKSIMUM dan MEDIUM
NO KANTOR WILAYAH UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMASYARAKATAN KETERANGAN

1 2 3 4
Lapas Narkotika Kelas III Pangkal Pinang MEDIUM
Lapas Kelas IIB Sungai Liat MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas III Pangkal Pinang MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Pangkal Pinang MINIMUM
4 BANTEN Lapas Kelas III Cilegon MAKSIMUM
Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang MEDIUM
Lapas Terbuka Ciangir (Proses Penerbitan ORTA) MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas I Tangerang MINIMUM
5 BENGKULU Lapas Kelas IIA Bengkulu MAKSIMUM
Lapas Kelas IIA Curup MEDIUM
Lapas Kelas IIB Arga Makmur MINIMUM
Lapas Terbuka Kaur (Usulan Pembangunan Baru) MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Bengkulu MINIMUM
6 DIY Lapas Kelas IIA Yogyakarta MAKSIMUM
Lapas Kelas IIB Sleman
MEDIUM
Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta
Rutan Kelas IIB Wonosari (diusulkan menjadi Lapas Minimum Security) MINIMUM
NO KANTOR WILAYAH UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMASYARAKATAN KETERANGAN

1 2 3 4
Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Yogyakarta MINIMUM
7 DKI JAKARTA Lapas Kelas IIA Salemba MAKSIMUM
Lapas Narkotika Kelas IIA Jakarta MEDIUM
Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Jakarta MINIMUM
8 GORONTALO Lapas Kelas IIA Gorontalo MAKSIMUM
Lapas Kelas IIB Boalemo MEDIUM
Lapas Kelas III Pohuwato MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas III Gorontalo MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Gorontalo MINIMUM
9 JAMBI Lapas Kelas IIA Jambi MAKSIMUM
Lapas Kelas IIB Muara Tebo
MEDIUM
Lapas Narkotika Kelas III Muara Sabak
Lapas Kelas IIB Muara Bulian MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Muara Bulian MINIMUM
10 JAWA BARAT Lapas Kelas IIB Indramayu
MAKSIMUM
Lapas Kelas IIB Cianjur
NO KANTOR WILAYAH UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMASYARAKATAN KETERANGAN

1 2 3 4
Lapas Kelas IIA Banceuy
Lapas Kelas I Cirebon
Lapas Kelas IIB Sukabumi
Lapas Kelas IIA Karawang MEDIUM
Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung
Lapas Narkotika Kelas IIA Cirebon
Lapas Kelas IIA Kuningan
Lapas Kelas III Warung Kiara MINIMUM
Lapas Kelas IIA Subang
Lapas Perempuan Kelas IIA Bandung MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Bandung MINIMUM
11 JAWA TENGAH Lapas Kelas IIA Magelang
Lapas Kelas IIA Besi MAKSIMUM
Lapas Kelas IIA Sragen
Lapas Kelas I Semarang
Lapas Kelas IIA Permisan
MEDIUM
Lapas Kelas IIB Klaten
Lapas Narkotika Kelas IIA Nusakambangan
Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal MINIMUM
NO KANTOR WILAYAH UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMASYARAKATAN KETERANGAN

1 2 3 4
Lapas Terbuka Kelas IIB Nusakambangan
Rutan Kelas IIB Wonogiri (Diusulkan menjadi Lapas Minimum Security)
Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas I Kutoarjo MINIMUM
12 JAWA TIMUR Lapas Kelas IIB Lamongan
Lapas Kelas IIB Pasuruan MAKSIMUM
Lapas Kelas IIB Blitar
Lapas Kelas IIA Bojonegoro
Lapas Kelas I Malang
MEDIUM
Lapas Kelas IIB Tulungagung
Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan
Lapas Kelas IIB Tuban
Lapas Terbuka Ngajum (Usulan Pembangunan Baru untuk menjadi Lapas Minimum
MINIMUM
Security)
Lapas Kelas IIA Kediri
Lapas Perempuan Kelas IIA Malang MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas I Blitar MINIMUM
13 KALIMANTAN BARAT Lapas Kelas IIB Singkawang MAKSIMUM
Lapas Kelas IIB Sintang MEDIUM
NO KANTOR WILAYAH UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMASYARAKATAN KETERANGAN

1 2 3 4
Rutan Kelas IIB Mempawah (Diusulkan menjadi Lapas Minimum Security) MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas IIA Pontianak MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Sungai Raya MINIMUM
14 KALIMANTAN Lapas Kelas IIA Palangkaraya MAKSIMUM
TENGAH Lapas Kelas IIB Sampit
MEDIUM
Lapas Narkotika Kelas III Kasongan
Rutan Kelas IIB Kuala Kapuas (Diusulkan menjadi Lapas Minimum Security) MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas IIA Palangkaraya MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Palangkaraya MINIMUM
15 KALIMANTAN TIMUR Lapas Kelas III Bontang MAKSIMUM
Lapas Kelas IIB Tenggarong
MEDIUM
Lapas Narkotika Kelas III Samarinda
Lapas Kelas IIA Balikpapan MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas IIA Samarinda MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Samarinda MINIMUM
16 KALIMANTAN Lapas Kelas III Banjarbaru MAKSIMUM
SELATAN Lapas Kelas IIB Amuntai
MEDIUM
Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan
Lapas Kelas III Tanjung MINIMUM
NO KANTOR WILAYAH UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMASYARAKATAN KETERANGAN

1 2 3 4
Lapas Perempuan Kelas IIA Martapura MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas I Martapura MINIMUM
17 KEPULAUAN RIAU Lapas Kelas IIA Tanjung Pinang MAKSIMUM
Lapas Kelas IIA Batam
MEDIUM
Lapas Narkotika Kelas IIA Tanjung Pinang
Lapas Terbuka Tanjung Pinang (Usulan Pembangunan Baru) MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas IIB Batam MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Batam MINIMUM
18 LAMPUNG Lapas Kelas I Bandar Lampung MAKSIMUM
Lapas Kelas IIA Metro
MEDIUM
Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung
Lapas Kelas III Gunung Sugih MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Bandar Lampung MINIMUM
19 MALUKU Lapas Kelas IIA Ambon MAKSIMUM
Lapas Kelas IIB Piru MEDIUM
Rutan Kelas IIB Masohi (Diusulkan menjadi Lapas Minimum Security) MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas III Ambon MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Ambon MINIMUM
NO KANTOR WILAYAH UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMASYARAKATAN KETERANGAN

1 2 3 4
20 MALUKU UTARA Lapas Kelas IIA Ternate MAKSIMUM
Rutan Kelas IIB Weda (Diusulkan menjadi Lapas Medium Security) MEDIUM
Lapas Terbuka Kelas IIB Sofifi (Usulan Pembangunan Baru) MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas III Ternate MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Ternate MINIMUM
21 NUSA TENGGARA Lapas Kelas IIA Mataram MAKSIMUM
BARAT Rutan Kelas IIB Selong (Diusulkan menjadi Lapas Medium Security) MEDIUM
Lapas Terbuka Kelas IIB Mataram MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas III Mataram MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Mataram MINIMUM
22 NUSA TENGGARA Lapas Kelas IIA Waingapu MAKSIMUM
TIMUR Lapas Kelas IIB Waikabubak MEDIUM
Lapas Terbuka Kelas IIB Waikabubak MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas III Kupang MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas I Kupang MINIMUM
23 PAPUA MAKSIMUM, MEDIUM, dan
Lapas Kelas IIA Abepura
MINIMUM
Lapas Narkotika Kelas IIA Jayapura MEDIUM
Lapas Perempuan Kelas III Jayapura MAKSIMUM, MEDIUM, dan
NO KANTOR WILAYAH UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMASYARAKATAN KETERANGAN

1 2 3 4
LPKA Kelas II Jayapura MINIMUM
24 PAPUA BARAT Lapas Kelas IIB Manokwari MAKSIMUM, MEDIUM
Lapas Terbuka Manokwari (Usulan Pembangunan Baru) MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas III Manokwari MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Manokwari MINIMUM
25 RIAU Lapas Kelas IIB Bangkinang MAKSIMUM
Lapas Kelas IIA Pekanbaru MEDIUM
Lapas Terbuka Kelas III Rumbai MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Pekanbaru MINIMUM
26 SULAWESI BARAT Rutan Kelas IIB Mamuju (Diusulkan menjadi Lapas Maximum & Medium Security) MAKSIMUM dan MEDIUM
Lapas Kelas IIB Polewali MINIMUM
Lapas Terbuka Kelas III Mamuju (Usulan Pembangunan Baru) MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Mamuju MINIMUM
27 SULAWESI SELATAN Lapas Kelas I Makasar
MAKSIMUM
Lapas Kelas IIA Bulukumba
Lapas Kelas IIB Takalar
Lapas Kelas IIA Watampone MEDIUM
Lapar Narkotika Kelas IIA Sungguminasa
NO KANTOR WILAYAH UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMASYARAKATAN KETERANGAN

1 2 3 4
Rutan Kelas IIB Malino (Diusulkan menjadi Lapas Minimum Security)
MINIMUM
Rutan Kelas IIB Sengkang (Diusulkan menjadi Lapas Minimum Security)
Lapas Perempuan Kelas IIA Sungguminasa MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Pare-Pare MINIMUM
28 SULAWESI UTARA Lapas Kelas IIA Manado MAKSIMUM
Lapas Kelas IIB Tondano MEDIUM
Lapas Kelas III Amurang (Diusulkan menjadi Lapas Minimum Security) MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas IIB Manado MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Tomohon MINIMUM
29 SUMATERA BARAT Lapas Kelas IIA Padang MAKSIMUM
Lapas Kelas IIA Bukittinggi
MEDIUM
Lapas Narkotika Kelas III Sawahlunto
Lapas Terbuka Kelas IIB Pasaman MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas IIB Padang MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Tanjung Pati MINIMUM
30 SUMATERA SELATAN Lapas Kelas I Palembang
MAKSIMUM
Lapas Kelas IIA Tanjung Raja
Lapas Kelas III Banyuasin
MEDIUM
Lapas Kelas IIB Muara Enim
NO KANTOR WILAYAH UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMASYARAKATAN KETERANGAN

1 2 3 4
Lapas Narkotika Kelas IIA Lubuk Linggau
Lapas Narkotika Kelas IIB Banyuasin
Lapas Kelas IIB Sekayu
MINIMUM
Lapas Kelas III Kayu Agung
Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas I Palembang MINIMUM
31 SUMATERA UTARA Lapas Kelas I Medan
MAKSIMUM
Lapas Kelas IIA Sibolga
Lapas Kelas IIA Binjai
Lapas Kelas IIB Padang Sidempuan
MEDIUM
Lapas Narkotika Kelas IIA Pematang Siantar
Lapas Narkotika Kelas III Langkat
Lapas Terbuka Medan (Usulan Pembangunan Baru)
MINIMUM
Lapas Kelas IIB Siborong-borong
Lapas Perempuan Kelas IIA Medan MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas I Medan MINIMUM
32 SULAWESI TENGAH Lapas Kelas IIA Palu MAKSIMUM
Rutan Kelas IIB Donggala (Diusulkan menjadi Lapas Medium Security) MEDIUM
Lapas Terbuka Langgaleso (Usulan Pembangunan Baru) MINIMUM
NO KANTOR WILAYAH UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMASYARAKATAN KETERANGAN

1 2 3 4
Lapas Perempuan Kelas III Palu MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Palu MINIMUM
33 SULAWESI Lapas Kelas IIA Bau-Bau MAKSIMUM
TENGGARA Lapas Kelas IIA Kendari MEDIUM dan MINIMUM
Lapas Perempuan Kelas III Kendari MAKSIMUM, MEDIUM, dan
LPKA Kelas II Kendari MINIMUM

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 April 2019

DIREKTUR JENDERAL PEMASYARAKATAN,

SRI PUGUH BUDI UTAMI


NIP. 19620702 198703 2 001

Anda mungkin juga menyukai