Anda di halaman 1dari 39

1.

Undang Undang nomor 12 Tahun 1995 tentang


Pemasyarakatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1995 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor : 3614).
2.Undang Undang nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Tahun 2008 Nomor 166,Tambahan Lembaran Negara
REPUBLIK INDONESIA Republik Indonesia Nomor 4916).
3.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 tentang syarat
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI syarat dan tata cara pelaksanaan wewenang,Tugas dan
MANUSIAREPUBLIK INDONESIA tanggung jawab perawatan Tahanan ( Lembaran Negara
NOMOR 6 TAHUN 2013 Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 112, Tambahan
TENTANG Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3858 ).
TATA TERTIB LEMBAGA PEMASYARAKATAN 4.Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang
DAN RUMAH TAHANAN NEGARA Syariat dan tata cara pelaksanaan Hak warga binaan
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG NAHA ESA Pemasyarakatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK Tahun 1999 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara
INDONESIA Republik Indonesia Nomor 3846 ) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Menimbang : Nomor 99 Tahun 2012 tentang perubahan Kedua atas
a.Bahwa untuk menjamin terselenggaranya tertib kehidupan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang
di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara Syarat dan tata cara pelaksanaan hak Warga Binaan
dan agar terlaksananya pembinaan Narapidana dan Pemasyarakatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia
pelayanan Tahanan perlu adanya tata tertib yang wajib Tahun 2012 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara
dipatuhi oleh setiap Narapidana dan Tahanan beserta Republik Indonesia Nomor 5359).
mekanisme penjatuhan Hukuman Disiplin . 5.Peraturan Presiden Nomor 47 Tahub 2009 tentang
b.Bahwa kepatuhan terhadap Tata Tertib yang berlaku di pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara
dalam Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Negara menjadi salah satu indicator dalam menentukan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011 tentang
kriteria berkelakuan baik terhadap Narapidana dan Tahanan. Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun
c.Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian
dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Tata Tertib Nomor 141).
Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara. 6.Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan ,Tugas ,dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi ,Tugas dan Fungsi Eselon 1
Mengingat : Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturabn Presiden Noor 92 Tahun 7. Hukuman Disiplin adalah Hukuman yang dijatuhkan
2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden kepada narapidana atau Tahanan sebagai akibat
Nomor 24 Tahun 2010 tentang kedudukan ,Tugas,dan melakukan perbuatan yang melanggar Tata tertib Lapas
Fungsi Kementerian Negara serta Susunan atau Rutan.
Organisasi,Tugas ,dan Fungsi Eselon I Kementerian 8. Steril area adalah tempat atau wilayah di dalam Lapas atau
Negara( Lembaran Negara Indonesia Tahun 2011 Nomjor : Rutan yang dinyatakan terlarang untuk dimasuki dan /atau
142). dijadikan tempat beraktifitas oleh Narapidana dan Tahanan
7.Peraturan Menteri Hukum dan Hak asasi Manusia Nomor : tanpa izin yang sah.
M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata 9. Tim Pengamat Pemasyarakatan yang selanjutnya disingkat
Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik TPP adalah TIM yang bertugas memberikan saran
Indonesia Tahun 2012 Nomor 676). mengenai program pembinaan Narapidana.
MEMUTUSKAN : 10.Tim Pemeriksa Hukuman Disiplin yang selanjutnya disebut
Tim Pemeriksa adalah tim yang dibentuk oleh Kepala
Menetapkan : PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI Lembaga Pemasyarakatan atau Kepala Rutan untuk
MANUSIA TENTANG TATA TERTIB LEMBAGA PEMASYARAKATAN melakukan serangkaian tindakan pemeriksaan terhadap
DAN RUMAH TAHANAN NEGARA. Narapidana atau Tahanan yang diduga melakukan
pelanggaran Tata tertib.
BAB I PASAL 2
KETENTUAN UMUM 1) Setiap Narapidana dan Tahanan wajib mematuhi tata
Pasal 1 tertib Lapas atau Rutan.
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan : 2) Tata tertib Lapas atau Rutan sebagaimana dimaksud
1. Lembaga Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut Lapas pada ayat (1) mencakup Kewajiban dan Larangan bagi
adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana Dan Tahanan.
Narapidana dan anak didik Pemasyarakatan.
2. Rumah Tahanan Negara yang selanjuthnya disebut Rutan BAB II
adalah tempat tersangka atau terdakwa ditahan selama Pasal 3
proses penyidikan,penuntutan,dan pemeriksaan di sidang KEWAJIBAN
pengadilan.
3. Petugas Pemasyarakatan adalah Pegawai Negeri Sipil Setiap Narapidana atau Tahanan Wajib :
yang melaksanakan tugas di bidang Pemasyarakatan. 1. Taat menjalankan ibadah sesuai Agama dan /atau
4. Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kepercayaan yang dianutnya serta memelihara
kemerekaan di Lapas. kerukunan beragama.
5. Tahanan adalah seorang tersangka atau terdakwa yang 2. Mengikuti seluruh kegiatan yang diprogramkan
ditempatkan di dalam Rutan. 3. Patuh ,taat dan hormat kepada petugas.
6. Tindakan disiplin adalah Tindakan pengamanan terhadap 4. Menggunakan pakaian seragam yang telah ditentukan.
Narapidana atau Tahanan berupa penempatan sementara 5. Memelihara kerapihan dan berpakaian sesuai dengan
dalam kamar terasing ( sel pengasingan). norma kesopanan.
6. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan hunian serta 13. Membawa dan/atau menyimpan barang barang yang
mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka menimbulkan ledakan/atau kebakaran.
kebersihan lingkungan hunian dan 14. Melakukan tindakan kekerasanbaik kekerasan
7. Mengikuti apel kamar yang dilaksanakan oleh Petugas fisikMaupunpsikis,terhadap sesama
Pemasyarakatan. Narapidana,Tahanan,Petugas Pemasyarakatan,atau
tamu /pengunjung.
Pasal 4 15. Mengeluarkan perkataan yang bersifat provokatif yang
LARANGAN dapat
1. Mempunyai hubungan keuangan dengan Narapidana menimbulkanterjadinya gangguan keamanan dan
atau Tahanan lain maupun dengan Petugas ketertiban.
Pemasyarakatan. 16. Membuat tato,memanjangkan rambut bagi Narapidana
2. Melakukan perbuatan asusila dan /atau penyimpangan atau Tahanan laki laki,membuat tindik,mengenakan
seksual anting, atau lainnya yang sejenis.
3. Melakukan upaya melarikan diri atau membantu 17. Memasuki blok dan / atau kamar hunian lain tanpa izin
pelarian. Petugas Pemasyarakatan.
4. Memasuki steril area atau tempat tertentu yang 18. Melakukan aktifitas yangdapat menganggu atau
ditetapkan Kepala Lapas atau Rutan tanpa izin dari Membahayakan keselamatan pribadi atau
Petugas Pemasyarakatan yang berwenang. Narapidana,Tahanan,Petugas
5. Melawan atau menghalangi Petugas Pemasyarakatan Pemasyarakatan ,pengunjung atau tamu.
dalam menjalankan tugas. 19. Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas Lapas atau
6. Membawa dan /atau menyimpan uang secara tidak sah Rutan.
dan barang berharga lainnya. 20. Melakukan pencurian,pemerasan,perjudian,atau
7. Menyimpan,membuat,membawa,mengedarkan penipuan.
dan/atau mengkomsumsi narkotika dan/atau precursor 21. Menyebarkan ajaran sesat dan
narkotika serta obat obatan lain yang berbahaya. 22. Melakukan aktifitas lain yang dapat menimbulkan
8. Menyimpan ,membuat,membawa,mengedarkan ,dan gangguan keamanan dan ketertiban Lapas atau Rutan.
/atau mengkomsumsi minuman yang mengandung Pasal 5
alkohol. Untuk menjaga ketertiban , Narapidana dan Tahanan
9. Melengkapi kamar hunian dengan alat pendingin kipas diperbolehkan membawa pakaian pribadi paling banyak
angin,televisi,dan /atau alat elektronik lainnya. 6 ( enam ) pasang.
10. Memiliki,membawadan /atau menggunnakan alat
elektronik seperti: Laptop atau computer,kamera Pasal 6
alatperekam,telephon genggam,pager,dan sejenisnya. (1) Untuk kepentingan perawatan kesehatan
11. Melakukan pemasanganinstalasi listrik di dalam kamar ataupengobatan,Narapidana atau Tahanan dapat
hunian. mengkomsumsi obat obatan setelah mendapatkan izin
12. Membuat atau menyimpan senjataapi,senjatatajam dan berada dalam pengawasan dokter dan/atau
atau sejenisnya. paramedic Lapas atau Rutan.
(2) Dalam hal tidak terdapat dokter dan /atau paramedic 1. Memasukkan dalam sel pengasingan paling lama 6
Lapas atau Rutan maka izin dan pengawasannya (enam) hari,dan
dilakukan oleh dokter atau paramedis lainnya ditunjuk 2. Menunda atau meniadakan hak tertentu dalam kurun
oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan atau Kepala waktu tertentu berdasarkan hasil sidang TPP.
Rutan. 3) Menunda atau meniadakan hak tertentu sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b dapat berupa penundaan
Pasal 7 waktu pelaksanaan kunjungan.
(1) Untuk kepentingan umum,Kepala Lembaga 4) Hukuman Disiplin tingkat berat,meliputi :
Pemasyarakatan atau Kepala Rutan dapat 1. Memasukkan dalam sel pengasingan 6
menyediakan : (enam) hari dan dapat diperpanjang selama 2 (dua)
kali 6 (enam) hari,dan
1.Televisi dan / atau Kipas angin,dan 2. Tidak mendapatkan hak remisi,CutiMengunjungi
2.Kantin yang dikelola oleh Koperasi Lapas atau Rutan. Keluarga,Cutibersyarat,Assimilasi,Cuti menjelang
(2).Penyediaan untuk kepentingan umum sebagaimana Bebas,dan Pembebasan bersyarat dalam tahun
dimaksud pada ayat (1) ,dengan terlebih dahulu berjalan dan dicatat dalam register F dan.
meminta pertimbangan sidang TPP. 5) Untuk alasan kepentingan keamanan,seorang
Narapidana / Tahanan dapat dimasukkan dalam
BAB III pengasingan dan dicatat dalam register H.
JENIS HUKUMAN DISIPLINDAN
PELANGGARAN DISIPLIN Pasal 10
Pasal 8 1) Penjatuhan Hukuman Disiplin Tingkat Ringan bagi
Narapidana atau Tahanan yang melanggar tata tertib Narapidana dan Tahanan yang melakukan
dijatuhi : pelanggaran :
1. Tidak menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
1. Hukuman disiplin tingkat ringan 2. Meninggalkan Blok Hunian tanpa Izin kepada petugas
2. Hukuman disiplin tingkat sedang, atau Blok.
3. Hukuman disiplin tingkat berat. 3. Tidak mengenakan pakaian seragam yang telah
ditentukan.
4. Tidak mengikuti apel pada waktu yang telah
ditentukan.
5. Mengenakan anting,kalung,
cincin,dan ikat pinggang.
Pasal 9 6. Melakukan perbuatan atau mengeluarkan perkataan
1) Hukuman Disiplin tingkat ringan , meliputi : yang tidak pantas dan melanggar norma kesopanan
1. Memberikan peringatan secara lisan,dan atau kesusilaan, dan
2. Memberikan peringatan secara tertulis. 7. Melakukan tindakan yang berdasarkan pertimbangan
2) Hukuman Disiplin tingkat sedang,meliputi : sidang tim pengamat pemasyarakatan termasuk
dalam perbuatan yang dapat dikenakan Hukuman 4. Merusak fasilitas Lapas atau Rutan.
Disiplin Tingkat ringan. 5. Mengancam,memprovokasi,atau perbuatan lain yang
2) Narapidana dan Tahanan yang dijatuhi Hukuman menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban.
Disiplin Tingkat sedang jika melakukan pelanggaran : 6. Memiliki,membawa,atau menggunakan alat
komunikasi atau alat elektronik.
1. Memasuki Steril Area Tanpa ijin Petugas. 7. Membuat ,membawa,menyimpan,mengedarkan,atau
2. Membuat Tato dan/atau peralatannya,tindik,atau mengkomsumsi minuman yang mengandung alcohol.
sejenisnya. 8. Membuat,membawa,menyimpan,mengedarkan,atau
3. Melakukan aktifitas yang dapat membahayakan mengkomsumsi narkotika dan obat terlarang serta zat
keselamatan diri sendiri atau orang lain, adiktif lainnya.
4. Melakukan perbuatan atau mengeluarkan perkataan 9. Melakukan upaya melarikan diri atau membantu
yang tidak pantas yang melanggar norma Narapidana atau Tahanan lain untuk melarikan diri.
keagamaan. Melakukan tindakan kekerasan terhadap sesama
5. Melakukan aktifitas jual beli atau utang piutang . penghuni maupun petugas.
6. Melakukan perbuatan yang termasuk kategori yang 10. Melakukan pemasangan atau menyuruh orang
mendapatkan hukuman disiplin tingkat ringan secara lain melakukan pemasangan instalasi listrik di dalam
berulang lebih dari 1(satu) kali,dan kamar hunian.
7. Melakukan tindakan yang berdasarkan pertimbangan 11. Melakukan untuk kepentingan pribadi di luar
sidang tim pengamat pemasyarakatan termasuk ketentuan yang berlaku dengan alat pendingin,kipas
dalam perbuatan yang dapat dikenakan Hukuman angin ,kompor, televisi,slot pintu,dan/atau alat
Disiplin Tingkat sedang. elektronik lainnya di kamar hunian.
8. Melakukan aktifitas jual beli atau utang piutang. 12. Melakukan perbuatan asusila atau
9. Melakukan perbuatan yang termasuk dalam kategori penyimpangan seksual.
yang mendapatkan hukuman disiplin tingkat ringan 13. Melakukan pencurian ,
secara berulang lebih dari 1 (satu) kali ,dan pemerasan,perjudian,atau penipuan.
10. Melakukan tindakan yang berdasarkan 14. Menyebarkan ajaran sesat.
pertimbangan sidang Tim pengamat pemasyarakatan 15. Melakukan perbuatan yang termasuk dalam
termasuk dalam perbuatan yang dapat dikenakan kategori yang mendapatkan hukuman disiplin tingkat
Hukuman Disiplin Tingkat sedang. sedang secara berulang lebih dari 1 (satu) kali atau
3) Narapidana dan Tahanan yang dijatuhi Hukuman perbuatan yang dapat menimbulkan gangguan
Disiplin Tingkat Berat jika melakukan pelanggaran : keamanan dan ketertiban berdasarkan penilaian
1. Tidak mengikuti program pembinaan yang telah sidang TPP , dan
ditetapkan. 16. Melakukan tindakan yang berdasarkan
2. Mengancam,melawan,atau melakukan penyerangan pertimbangan sidang TPP termasuk dalam perbuatan
terhadap petugas . yang dapat dikenakan Hukuman Disiplin Tingkat
3. Membuat atau menyimpan senjata api,senjata berat.
tajam,atau sejenisnya.
Pasal 11 Pengamat Pemasyarakatan dalam jangka waktu paling
Penjatuhan Hukuman disiplin Disiplin kepada Narapidana lama 2 x 24 (dua kali dua puluh empat ) jam terhitung
atau Tahanan wajib dicatat dalam kartu pembinaan. sejak tanggal berita acara diterima.
(3) TPP melaksanakan sidang untuk membahas
BAB IV penjatuhan disiplin terhadap Narapidana atau Tahanan
PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN yang diduga melakukan pelanggaran dalam jangka
Pasal 12 waktu paling lama 2 x 24 ( dua kali dua puluh empat )
1. Narapidana atau Tahanan yang diduga melakukan jam terhitung sejak tanggal berita acara pemeriksan
pelanggaran tata tertib wajib dilakukan pemeriksaan awal diterima.
oleh Kepala pengamanan sebelum dijatuhi hukuman Pasal 15
disiplin. (1) Sebelum dijatuhi Hukuman disiplin ,Narapidana atau
2) Hasilpemeriksaan awal sebagaimana dimaksud pada Tahanan dapat dikenakan tindakan disiplin.
ayat (1) disampaikan kepada KepalaLembaga (2) Tindakan disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat
Pemasyarakatan atau Kepala Rutan sebagai dasar bagi ( 1 ) berupa penempatan sementara dalam sel
pelaksanaan pemeriksaan selanjutnya. pengasingan untuk jangka waktu paling lama 6
(enam) hari .
Pasal 13
(1) Kepala Lapas atau Rutan membentuk tim pemeriksa Pasal 16
untuk memeriksa hasil pemeriksaan awal. Dalam hal Tahanan mendapatkan hukuman disiplin,
(2) Tim pemeriksa mempunyai tugas memeriksa Kepala Lembaga Pemasyarakatan atau Kepala Rutan
Narapidana atau tahanan yang diduga melakukan segera menyampaikan pemberitahuan kepada pejabat
pelanggaran tata tertib . yang berwenang menahan.
(3) Hasil pemeriksaan dituangkan kedalam berita acara
pemeriksaan serta harus ditanda tangani oleh Pasal 17
Narapidana atau Tahanan dan tim pemeriksa. Dalam hal pelanggaran yang dilakukan oleh
(4) Sebelum ditanda tangani ,terperiksa diberikan Narapidana atau Tahanan diduga pidana, Kepala
kesempatan untuk membaca hasil pemeriksan. Lembaga atau Kepala Rutan meneruskan kepada
instansi yang berwenang.

Pasal 14 BAB V
(1) Tim pemeriksa menyampaikan berita acara KETENTUAN PENUTUP
pemeriksaan kepada Kepala Lembaga Pasal 18
Pemasyarakatan atau Kepala Rutan. Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
(2) Kepala Lembaga Pemasyarakatan atau Kepala Rutan diundangkan.
wajib menyampaikan berita acara pemeriksan Agar setiap orang mengetahuinya ,memerintahkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Tim perundangan Peraturan Menteri ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Nama :
Indonesia.
U mur : Tahun
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 28 Pebruari 2013 Tempat /

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Tgl. Lahir :


REPUBLIK INDONESIA No. Register :
TTD Pasal / Perkara :
AMIR SYAMSUDIN

Masa Pidana : TAHUN BULAN


ExpIrasI :

KATA PENGANTAR
IDENTITAS DIRI WBP
Assalamualaikum Wr.Wb.
PAS FOTO Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehigga kami
dapat menyusun buku Saku Warga Binaan Pemasyarakatan di
Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Tondano sebagai pelayanan 3. Kunjungan tidak dapat dilayani apabila :
langsung kepada WBP dengan berpedoman pada Buku Strategi a. Narapidana sedang menjalani hukuman
penerapan Layanan Pemasyarakatan yang ditetapkan Direktorat
Jenderal Nomor PAS1.14.OT.02.02 tanggal 15 Juli 2014 Tentang
disiplin.
Standar Pelayanan Pemasyarakatan. b. Narapidana tidak bersedia dikunjungi.
Buku Saku WBP ini disusun dengan maksud agar WBP di 4. Pengunjung harus mengikuti Prosedur
Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Tondano dapat mengetahui dan Kunjungan yang ditetapkan.
memahami bahwa Hak Asasi manusia khususnya Hak dan kewajiban 5. Pengunjung harus berpakaian dan berperilaku
sebagai Narapidana & Tahanan dapat dilaksanakan secara transparan
dan akuntabel.Perlindungan ,pemajuan ,penegakan dan pemenuhan
sopan serta tidak membuat gaduh selama
Hak Asasi manusia terutama menjadi tanggung jawab pemerintah . kunjungan.
Kewajiban dan tanggug jawab pemerintah meliputi langkah 6. Pengunjung yang membawa buah tangan /
implementasi yang efektif dalam bidang Hukum, uang harus melapor kepada petugas yang
politik ,ekonomi ,sosial budaya,pertahanan keamanan Negara dan berwenang.
bidang lain.Adapun kewajiban Negara yang harus dipenuhi adalah
7. Pengunjung dilarang membawa senjata api,
kewajiban untuk menghormati, kewajiban untuk melindungi dan
kewajiban untuk memenuhi. senjata tajam, alat komunikasi, narkoba,
Kewajiban Narapidana & Tahanan adalah mematuhi semua alkohol, barang-barang lain yang dianggap
kewajiban dan larangan serta melaksanakan peraturan Menteri No 6 berbahaya.
Tahun 2013 tentang Tata tertib Lapas & Rutan.Sehingga pelayanan
kepada WBP dapat berjalan dengan baik sesuai peraturan perundang
undang yang berlaku.

Tondano, 27 APRIL 2015


Kepala

TEGUH IMANTO,Bc.IP,S.IP
NIP.196510091990011001

TATA TERTIB BERKUNJUNG


Warga Binaan Pemasyarakatan

1. Pelayanan Kunjungan Harian dilaksanakan


sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
2. Lamanya Kunjungan 30 menit.
HAK ASASI MANUSIA
PENGERTIAN - PENGERTIAN
1. Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat yang keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang demi kehormatan
serta perlidungan harkat dan martabat manusia.
( pasal 1 ayat 1 UU No. 39 / 1999 tentang HAM )
2. Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan
seseorang atau kelompok orang termasuk aparat
Negara baik disengaja maupun tidak disengaja
atau kelalaian yang secara melawan hukum
mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau
mencabut HAM seseorang atau kelompok orang
orang yang dijamin oleh Undang-Undang, dan
tidak akan memperoleh penyelesaian yang adil
dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang
berlaku ( pasal 1 ayat 6 UU No 39 / 1999 tengtang
HAM ).
3. Pelanggaran HAM berat adalah pembunuhan
massal, pembunuhan sewenang-wenang,
penyiksaan, penghilangan orang secara paksa,
perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan
secara sistematis. ( Penjelasan atas UU. No.
“ RUMAHUNTUK 39 / 99 tentang HAM, dan Ps. 104 ayat 1 UU. No.
39 / 99 ).
PENDIDIKAN MANUSIA YANG
SALAH JALAN AGAR PATUH Penyiksaan adalah setiap perbuatan yang dilakukan
dengan sengaja, sehingga menimbulkan rasa sakit atau
KEPADA HUKUM DAN penderitaan yang sakit atau dari orang ketiga, dengan
menghukumnya atau diduga telah dilakukan seseorang
BERBUAT BAIK “ atau mengancam atau memaksa untuk suatu alasan
yang didasarkan pada setiap bentuk diskriminasi, apabila
rasa sakit atau penderitaan tersebut ditimbulkan oleh
atas sepengetahuan siapapun dan atau pejabat publik d. UU No. 8 Th. 1981 tentang Hukum Acara Pidana
( Pasal 1 ayat 4 UU No. 39 / 99 tentang HAM ). e. UU No. 5 Th. 1986 tentang PTUN
f. UU No. 5 Th. 1991 tentang Kejaksaan
B. SUMBER-SUMBER HUKUM
g. UU No. 12 Th. 1995 tentang Peradilan Anak
1. INTERNASIONAL
h. UU No. 3 Th. 1997 tenteng Peradilan Anak
a. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia ( 1948 ) i. UU No. 9 Th. 1998 tentang Kemerdekaan
b. Piagam PBB ( 1945 ) Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum
c. Kovenan Internasional tentang HAk-Hak Sipil dan j. UU No. 39 Th. 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Politik ( 1966 ) k. UU No. 26 Th. 2000 tentang PengadilanHak Asasi
d. Kovenan Internasional tentang Hak-Hak ekonomi, Manusia
Sosial dan Budaya ( 1966 ) l. UU No. 2 Th. 2002 tentang Kepolisian Republik
e. Konvensi Internasional tentang Penghapusan Negara Indonesia
Segala Bentuk Diskriminasi Rasial ( 1965 ) m. Peraturan lain yang terkait dan berpengaruh
f. Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk terhadap HAM
Diskriminasi Terhadap Wanita ( 1979 )
g. Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan C. LINGKUP HAM
1. Hak-hak Sipil mencakup,antara lain :
atau Hukuman yang Kejam, Tidak Manusia
a. Hak untuk menentukan nasib sendiri.
lainnya ( 1948 ) b. Hak untuk hidup.
h. Konvensi tentang Pencegahan dan Penghukuman c. Hak untuk tidak di siksa.
Kejahatan Genocide d. Hak untuk untuk tidak ditahan sewenang-
i. Konvensi tentang Hak-hak Anak ( 1989 ) wenangnya.
j. Code of Conduct for Law Enforcement Officials e. Hak untuk peradilan yang adil.
( 1979 ) ( kode etik bagi aparat Penegak hukum )
2. Hak-hak Politik, Antara lain :
k. Instrumen HAM lainnya yang bersifat Universal a. Hak untuk menyapaikan pendapat .
b. Hak untuk berkumpul dan berserikat.
2. NASIONAL c. Hak untuk mendapat persamaan di depan
a. UUD 1945 dan perubahannya hukum :
b. TAP. MPR RI No. XVII / MPR / 1998 tentang Hak - Hak atas hukum dan peradilan Anak,
Asasi Manusia - Hak memperoleh bantuan hukum baik didalam
c. UU No. 14 Th. 1970 tentang Pokok-Pokok pengadilan maupun diluar pengadilan.
Kekuasaan Kehakiman yang telah diubah oleh d. Hak untuk memilih dan di pilih .
UU No. 35 Th. 1999
3.Hak- hak Ekonomi dan Sosial, antara lain : atas yang bersangkutan, sesuai dengan ketentuan
a. Hak berkeyakinan dan bekerja. Peraturan Perundang-undangan.
b. Hak untuk bekerja.
c. Hak untuk mendapatkan upah yang sama. 3. Hak untuk mengembangkan diri : Setiap orang
d. Hak untuk tidak dipaksa bekerja. berhak untuk mengembangkan pribadinya, untuk
e. Hak untuk cuti. memperoleh pendidikan, mencerdaskan dirinya dan
f. Hak atas makanan. meningkatkan kualitas hidupnya agar menjadi
g. Hak atas perumahan. manusia yang beriman, bertakwa, bertanggung
h. Hak atas kesehatan. jawab dan berakhlak mulia, bahagia, sejahtera, dan
i. Hak atas pendidikan. memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
seni, budaya, demi kesejahteraan pribadinya, serta
4. Hak-hak Budaya, antara lain : berhak untuk ber-komunikasi dan memperoleh
a. Hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan informasi yang diperlukan untuk mengembangkan
kebudayaan. pribadinya, mencari, memiliki, menyimpan,
b. Hak untuk menikmati kemajuan Ilmu mengelola dan menyampaikan informasi dengan
Pengetahuan. segala jenis saran yang tersedia demi kepentingan
c. Hak untuk memperoleh perlindungan atas hasil umat manusia.
karya cipta(Hak Cipta).
4. Hak memperoleh Keadilan : Setiap orang, tanpa
5. Hak-Hak Pembangunan, antara lain : diskriminasi, berhak untuk memperoleh keadilan
a. Hak untuk memperoleh lingkungan hidup yang dengan mengajukan permohonan, pengaduan dan
sehat. gugatan, baik dalam perkara pidana, perdata,
b. Hak untuk memperoleh perumahan yang layak. maupun administrasi serta diadili melalui proses
c. Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan peradilan yang bebas dan tidak memihak, sesuai
yang memadai. dengan hukum acara yang menjamin pemeriksaan
secara obyektif oleh hakim yang jujur dan adil untuk
D. HAK-HAK YANG TERCANTUM DALAM UU HAM memperoleh putusan adil dan benar.
NO. 39 TAHUN 1999
5. Hak atas Kebebasan Pribadi : Setiap orang bebas
1. Hak untuk hidup : Setiap orang berhak untuk hidup, memilih dan mempunyai keyakinan poltik,
meningkatkan taraf hidupnya, hidup tenteram, aman, mengeluarkan pendapat di muka umum, memeluk
damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin serta agama masing-masing, tidak boleh diperbudak,
berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. memilih kewarganegaraan tanpa diskriminasi, bebas
bergerak, berpindah dan bertempat tinggal di wilayah
2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan : RI.
Setiap orang berhak untuk membentuk keluarga dan
melanjutkan keturunan melaui perkawinan yang sah
6. Hak atas rasa aman : Setiap orang berhak atas E. KEWAJIBAN DASAR MANUSIA ( berdasarkan UU.
perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, NO. 39/1999 )
martabat, hak memiliki, rasa aman dan tenteram
serta perlindungan terhadap ancaman ketakutan 1. Setiap orang yang berada di wilayah negaraRI wajib
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. patuh pada Peraturan Perundang-undangan,
hukum tak tertulis dan hukum Internasional
7. Hak atas kesejahteraan : Setiap orang berhak mengenai hak asasi manusia yang telah diterima
mempunyai milik, baik sendiri maupun bersama- oleh Negara RI.
sama dengan orang lain demi pengembangan 2. Setiap warga Negara wajib ikut serta dalam upaya
dirinya, bangsa dan masyarakat dengan cara tidak pembelaan Negara sesuai dengan ketentuan
melanggar hukum serta mendapat jaminan social peraturan perundang-undangan.
yang dibutuhkan, berhak atas pekerjaan, kehidupan 3. a.Setaip orang wajib menghormati hak asasi
yang layak dan berhak mendirikan serika pekerja manusia orang lain, moral, etika dan tata
demi melindungi dan memperjuangkan tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
kehidupannya. bernegara.
8. Hak turut serta dalam pemerintahan : Setiap b.Setiap hak asasi manusia seseorang
warga Negara berhak untuk turut serta dalam menimbulkan kewajiban dasar
pemerintahan dengan langsung atau perantara wakil dan tanggung jawab untuk menghormati hak
yang dipilih secara bebas dan dapat diangkat dalam asasi orang lain secara timbal balik
setiap jabatan pemerintahan. serta menjadi tugas pemerintah untuk
menghormati, melindungi, menegakkan dan
9. Hak Wanita : Setiap wanita berhak untuk memilih, memajukannya.
dipilih, diangkat dalam jabatan, profesi dan
pendidikan sesuai dengan persyaratan dan 4. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap
peraturan perundang-undangan. Disamping itu orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
berhak mendapat perlindungan khusus dalam ditetapkan oleh Undang-undang dengan maksud
pelaksanaa-palaksanaan pekerjaan atau profesinya untuk menjamin pengakuan serta penghormatan
terhadap hal-hal yang dapat mengancam atas hak dan kebebasan orang lain dan memenuhi
keselamatan dan atau kesehatannya. tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan
moral, keamanan dan ketertiban umum dalam
10. Hak Anak : Setiap anak berhak atas perlindungan suatu masyarakat demokratis.
oleh orang tua, keluarga, masyarakat dan Negara
serta memperoleh pendidikan, pengajaran dalam
rangka pengembanagn diri dan tidak dirampas
kebebasannya secara melawan hukum.
F. PELANGGARAN HAM e) Perampasan kemerdekaan atau perampasan
1. Pelanggaran HAM terdiri dari : kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang
yang melanggar (asas-asas) ketentuan Pokok
a. Pelanggaran HAM Berat Umum Internasional.
Pelanggaran HAM Berat menurut Bab III pasal 7 f) Penyiksaan.
UU RI. No. 26 Th 2000 tentang pengadilan HAM g) Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran
meliputi : secara paksa, pemaksaan kehamilan,
pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau
1) Kejahatan Genosida adalah setiap perbuatan bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang
dengan maksud untuk menhancurkan atau setara.
memusnahkan seluruh atau sebagian h) Penganiayaan terhadap suatu kelompok
kelompok bangsa, ras kelompok etnis, tertentu atau perkumpulan yang didasari
kelompok agama dengan cara : persamaan paham politik, ras, kebangsaan,
a) Membunuh anggota kelompok etnis, budaya, agama, jenis kelamin, atau
b) Mengakibatkan penderitaan fisik atau mental alasan lain yang telah diakui secara universitas
yang berat terhadap anggota-anggota sebagai hal yang dilarang menurut Hukum
kelompok. Internasional.
c) Menciptakan kondisi kehidupan kelompok i) Penghilangan orang secara paksa.
yang akan mengakibatkan kemusnahan j) Kejahatan Apartheid (perbedaan warna kulit)
secara fisik baik seluruh atau sebagiannya. Pelanggaran HAM berat yang terjadi sejak
d) Memaksakan tidakan-tindakan yang dibentuknya pengadilan HAM, diperiksa dan
bertujuan mencegah kelahiran di dalam diputus oleh Pengadilan HAM,
kelompok, atau. b.Pelanggaran HAM Biasa, adalah pelanggaran
e) Memindahkan secara paksa anak-anak dari HAM yang tidak termasuk pada kategori
kelompok tertentu ke kelompok lain. Pelanggaran HAM Berat tersebut.

2) Kejahatan terhadap kemanusiaan, adalah 2. Pelanggaran HAM dapat di sebabkan oleh 4


salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai ( empat ) hal :
bagian dari serangan yang meluas atau a. Kesewenangan ( abuse of power ), yaitu tindakan
sistematik yang diketahuinya bahwaserangan penguasa atau aparatur negara terhadap
tersebut ditujukan secara langsung terhadap masyarakat di luar atau melebihi batas-batas
penduduk sipil, berupa : kekuasaan dan wewenangnya yang telah
a) Pembunuhan. ditetapkan dalam perundang-undangan.
b) Pemusnahan. b. Pembiaran pelanggaran HAM ( violation by
c) Pebudakan. omission ) yaitu tidak mengambil tindakan atas
d) Pengusiran atau perpindahan penduduk suatu pelanggaran HAM.
secara paksa
c. Sengaja melakukan pelanggaran HAM ( violation
by omission ), yaitu melakukan tindakan yang 4. Sidang Pengadilan Pelanggaran HAM : Pelanggaran
meyebabkan pelanggaran HAM. HAM berat yang terjadi sebelum diundangkannya
d. Pertentangan antar kelompok. Undang-Undang Pengadilan HAM, diperiksa dan
diputus oleh Pengadilan HAM Ad-Hoc. Pengadilan
G. PENYELESIAN PELANGGARAN HAM HAM Ad-Hoc dibentuk atas usul Dewan Perwakilan
1. Peyelidikan pelanggaran HAM : Kewenangan Rakyat berdasarkan peristiwa tertentu dengan
penyelidikan terhadap pelanggaran HAM dilakukan keputusan presiden. Pelanggaran HAM Berat yang
oleh Komisi Nasional HAM ( KOMNASHAM ) terjadi sejak diundangkannya Undang-undang
Komnas HAM dapat membentuk tim penyelidikan Pengadilan HAM, diperiksa dan diputus oleh
Ad-Hoc yang terdiri dari anggota komnas HAM dan Pengadilan HAM. Majelis Hakim Pengadilan
unsur masyarakat. berjumlah 5 (lima) orang terdiri dari 2(dua) orang
Penyelesaian hasil penyelidikan : Hakim pengadilan HAM dan 3 (tiga) orang Hakim Ad-
a. Pelanggaran HAM dapat di selesaikan oleh Hoc.
Komnas HAM dalam fungsi mediasi ( Pelanggaran HAM Berat tang terjadi sebelum
perdamaian, Konsultasi, Negosiasi, Konsiliasi, berlakunya Undang-undang pengadilan HAM
saran, rekomendasi dan lain-lain ). penyelesaiannya dapt dilakukan oleh Komisi
b. Pelanggaran HAM Berat diteruskan ke penyidik. Kebenaran dan Rkonsiliasi

2. Penyidikan Pelanggaran HAM : Penyidikan H. KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB APARAT


pelanggaran HAM yang berat dilakukan oleh Jaksa PENEGAK HUKUMDALAM CODE OF CONDUCT
Agung. Jaksa Agung dapat mengangkat penyidik Ad- FOR LAW ENFORCEMENT OFFICIALS.
Hoc yang terdiri dari unsur pemerintah dan
masyarakat. Penyidik tidak berwenang menerima 1. Aparat penegak hukum senantiasa melaksanakan
laporan atau pengaduan. Ketentuan mengenai tugas sesuai dengan hukum/aturan yang berlaku.
kewenangan atasan yang berhak menghukum
(Ankum) dan perwira penyerah perkara (PAPERA) 2. Aparat penegak Hukum harus menghormati,
dinyatakan tidak berlaku dalam penyelesaian menegakkan dan melindungi HAM..
pelanggaran HAM yang berat.
3. Aparat penegak Hukum dimungkinkan untuk
3. Penuntutan Pelanggaran HAM : Penuntutan menggunakan kekerasan apabila sangat terpaksa
pelanggaran HAM yang berat dilakukan oleh Jaksa ( setelah tindakan persuasif tidak berhasil ).
Agung. Jaksa Agung dapat mengangkat penuntut
umum Ad-Hoc yang terdiri dari unsur pemerintah dan 4. Aparat penegak Hukum harus menjaga rahasia
atau masyarakat. Untuk pelanggaran HAM yang tugas, kecuali sangat diperlukan untuk kepengtingan
berat tidak berlaku ketentuan mengenai keadilan.
kedaluwarsa..
5. Aparat pegak Hukum dilarang melakukan, 4) Dephan.
mendorong, membiarkan penyiksaan atau perlakuan 5) Depnakertrans.
dan hukuman yang kejam ( tidak manusiawi ) 6) Depkes.
lainnya.
6. Aparat Pengak Hukum harus menjamin kesehatan b. Lembaga Independen antara lain :
para penghuni Lembaga Pemasyarakatan / Rumah 1) KOMNAS HAM.
Tahanan yang berada di bawah tanggung jawabnya. 2) KOMNAS PEREPUAN .
7. Aparat Penegak Hukum dilarang melakukan tindak 3) KOMNAS ANAK
korupsi, sebaliknya Aparat Penegak Hukum harus
memberantas tindak korupsi tersebut. c. Lembaga Non pemerintah / LSM antara lain :

I. LEMBAGA INTERNASIONAL & NASIONAL 1) YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum


YANGTERKAIT DENGAN HAM Indonesia).
2) ELSAM (Lembaga Studi dan AdvokasI).
1. INTERNASIONAL antara lain :. 3) KONTRAS (Komisi untuk orang hilang dan tindak
a) Komisi Hak Asasi Manusia PBB. kekerasan).
b) Komisi Pengungsi PBB (united Nations High
Commission for Refugeee)
c) Organisasi Pendidikan dan Kebudayaan PBB
(United Nations of Education Social and Culture
Organization)
d) Organisasi Kesehatan Dunia (Word Healht
Organization)
e) Dana Pendidikan Anak (united Nations
International Children’s Fund)
f) Amnesti Internasional (Amnesty International)
g) Palang Merah Internasional (International
Committee Red Cross ) organisasi Buruh
Internasional (International Labor Organization.

2. NASIONAL antara lain :


a. Lembaga Pemeritah yaitu institusi yang masuk ke
dalam Anggota Panitia Nasional Rencan Aksi
Nasional Rencana Aksi Nasional, antara lain :
1) Depkeh dan HAM.
2) Deplu.
3) Depdagri.
CATUR DHARMA NARAPIDANA JADWAL KEGIATANPEMBINAAN
RUTIN WBPSETIAP HARI

1.Kami Narapidana berjanji menjadi manusia 04.30 Bangun pagi, Sholat / ibadah di kamar masing-
susila yang ber - Pancasila dan menjadi masing
06.00 Pembukaan kamar MCK
manusia pembangunan yang Aktif dan 07.00 Makan Pagi
produktif. 08.00 Apel pagi / Pembagian tugas
2.Kami Narapidana menyadari dan 11.30 Makan Siang
13.00 Apel siang penghuni / Penguncian Kamar
menyesali sepenuhnya perbuatan yang 15.00 Pembukaan Kamar
pernah kami lakukan dan berjanji tidak akan 17.00 Makan Malam
mengulangi lagi perbuatan yang melanggar 17.30 Penguncian Kamar / Blok
18.00 Sholat Maghrib di kamar masing-masing
hukum. 19.00 Sholat Isya di kamar masing-masing
3.Kami Narapidana berjanji untuk 21.00 Istirahat / Tidur
memelihara Tata krama &Tata Tertib,
JADWAL KEGIATAN PEMBINAAN HARIAN WBP
melakukan perbuatan yang utama dan HARI SENIN
menjadi contoh, tauladan dalam Lembaga 08.00 Kegiatan PKBM
Pemasyarakatan. Layanan Ibadah Gereja
4.Kami Narapidana dengan tulus ikhlas Layanankesehatan
Perpustakaan / Membaca
bersedia menerima bimbingan, dorongan Rekreasi
dan teguran serta patuh, taat dan hormat, Besukan bagi Narapidana
kepada Petugas dan Pembimbing Penjelasan Hak dan Kewajiban Narapidana
Besukan bagi Tahanan
Kemasyarakatan. 11.30 Makan Siang
12.00 Sholat Dhuhur berjamaah
13.00 Penguncian Kamar
15.00 Olah Raga
Sholat Ashar berjamaah
17.30 Makan Malam / MCK
18.00 Penguncian Kamar
HARI SELASA HARI KAMIS
08.00 Kegiatan PKBM 08.00 Kegiatan PKBM
Layanan Ibadah gereja Layanan Ibadah Gereja
Layanan kesehatan Layanan kesehatan
Perpustakaan Perpustakaan
Rekreasi Rekreasi
Besukan bagi Narapidana Besukan bagi Narapidana
09.00 Ibadah Kristen Penjelasan Hak dan Kewajiban Tahanan
11.30 Makan Siang 11.30 Makan Siang
12.00 Sholat Dhuhur berjamaah 12.00 Sholat Dhuhur berjamaah
13.00 Penguncian Kamar 13.00 Penguncian Kamar
15.00 Ibadah Kristen 15.00 Olah Raga
Sholat Ashar 17.30 Makan Malam / MCK
16.30 Makan Malam / MCK 18.00 Penguncian Kamar
17.30 Penguncian Kamar
HARI JUMAT
HARI RABU 08.10 Olah raga pagi bersama Petugas
08.00 Kegiatan PKBM Layanan Ibadah Gereja
Layanan Ibadah Gereja Pembersihan Blok hunian dan halaman
Layanan kesehatan Rekreasi
Perpustakaan Pelayanan Kesehatan
Rekreasi Perpustakaan
Besukan bagi Tahanan Besukan bagi Narapidana
09.00 Ibadah Kristen 10.00 Pengajian umat Islam
11.30 Makan Siang 11.30 Makan Siang
12.00 Sholat Dhuhur berjamaah 12.00 Sholat Jum’at berjamaah
13.00 Penguncian Kamar 13.00 Penguncian kamar
15.00 Ibadah Kristen 15.00 Ibadah Kristen
Sholat Ashar 17.30 Makan Malam / MCK
16.30 Makan Malam / MCK 18.00 Penguncian Kamar
17.30 Penguncian Kamar
HARI SABTU TANGGAL URAIAN PARAF WALI
09.00 Ibadah Advent
Perpustakaan
Rekreasi
11.30 Makan Siang
12.00 Sholat Dhuhur berjamaah
13.00 Penguncian Kamar
15.00 Ibadah Kristen
17.30 Makan Malam / MCK
18.00 Penguncian Kamar

HARI MINGGU
09.00 Ibadah GMIM / Kristen Protestan
11.00 Ibadah Kristen Katolik
11.30 Makan Siang
12.00 Sholat Dhuhur berjamaah
13.00 Penguncian Kamar
15.00 Ibadah Kristen
17.00 Makan Malam / MCK
18.00 Penguncian Kamar

KONSULTASI WBP dengan WALI


KEGIATAN PEMBINAAN yang diikuti WBP
Bulan............Hari

Bulan............Hari

Bulan.............Hari

PERHITUNGAN TAHAP PEMBINAAN WBP Bulan.............Hari

REMISI EKSPIRASI 1/3


½M P 2/3 M P
MP
Bulan.............Hari

Bulan..........Hari

Bulan.............Hari

Bulan..........Hari

.Bulan............Hari

Bulan...........Hari

Bulan...........Hari Bulan..........Hari
Bulan..........Hari

Bulan...........Hari

Bulan...........Hari

Bulan...........Hari

Bulan...........Hari

Bulan............Hari

Bulan............Hari

Bulan............Hari

Bulan............Hari

Bulan.............Hari

Bulan.............Hari

Bulan..........Hari

Bulan..........Hari

Bulan..........Hari

Bulan..........Hari
Bulan...........Hari

Bulan...........Hari

Bulan............Hari

Bulan...........Hari

Bulan............Hari

Bulan............Hari

Bulan.............Hari

Bulan............Hari

Bulan.............Hari

DAFTAR ISI
 KATA PENGANTAR PAS FOTO
 TATA TERTIB BERKUNJUNG WBP
 CATUR DHARMA NARAPIDANA.
 HAK ASASI MANUSIA Nama :
 A.PENGERTIAN PENGERTIAN U mur :
 1.Hak Asasi Manusia
 2.Pelanggaran Hak Asasi Manusia Tempat /
 3.Pelanggaran HAM Berat
 4.Penyiksaan Tgl. Lahir :
 B.SUMBER SUMBER HUKUM No. Register : BI
 C.LINGKUP HAM
 D.HAK HAK DALAM U.U HAM No. 39 Thn. 1999. Pasal / Perkara :
 E.KEWAJIBAN DASAR MANUSIA ( Berdasarkan
UU ,No. 39 /1999 ) Masa Pidana : Thn
 F.PELANGGARAN HAM ExpIrasI :
 G.PENYELESAIAN PELANGGARAN HAM
 H.KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB APARAT
PENEGAK HUKUM
 I..LEMBAGA YANG TERKAIT DENGAN HAM.
 JADWAL KEGIATAN PEMBINAAN RUTIN.
 KONSULTASI WBP DENGAN WALI.
 KEGIATAN PEBINAAN YANG DIIKUTI WBP.
 PERHITUNGAN TAHAP PEMBINAAN.
 PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR
6 TAHUN 2013TENTANGTATA TERTIB LAPAS DAN
RUTAN.

IDENTITAS DIRI WBP

Anda mungkin juga menyukai