Anda di halaman 1dari 6

IMPLEMENTASI LAPAS PRODUKTIF

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA R.I


KANTOR WILAYAH MALUKU UTARA
Jalan : Cengkeh Afo No. 40 Telp. (0921) 3122118 Fax. (0921) 3122119
Website : http://www.kumham-malut.info/
TERNATE

TARGET KINERJA B-03


TENTANG
LAPORAN IMPLEMENTASI LAPAS PRODUKTIF

A. Pendahuluan
1. Umum
Lapas sebagai tempat pembinaan tidak hanya memberikan kontribusi dari segi keterampilan
tetapi harus mampu menciptakan wirausaha dari mantan narapidana, peran Lapas mampu
menciptakan wirausaha bagi WBP pascabebas. Sebab, ketika berstatus WBP sudah diberikan
keterampilan untuk meningkatkan kapasitasnya, memiliki kemampuan untuk menghasilkan
produk-produk hasil karyanya, yang bisa dikembangkan dan berkelanjutan. yaitu mulai dari
produksi yang memiliki daya saing hingga pemasaraan.
Membekali warga binaan Lapas/Rutan dengan beragam keterampilan serbagai bentuk kegiatan
pengabdian pada masyarakat, adanya stigma masyarakat terhadap mantan narapidana (napi)
masih negatif, sehingga ketika mereka keluar dari lapas sulit untuk mencari pekerjaan, untuk itu,
diperlukan pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi seorang wirausaha, jenis keterampilan
yang diberikan kepada WBP bisa beragam dalam bidang agribisnis, manufaktur dan jasa seperti
produksi Kuliner, produksi meubelair dan cendera mata, produksi jasa.
2. Dasar Hukum
a) Undang-Undang Nomor : 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan
Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan;
c) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 57 Tahun 1999 tentang Kerjasama
Penyelenggaraan Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan;
d) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor : 30 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia;

1
IMPLEMENTASI LAPAS PRODUKTIF

e) Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor : M.HH-1.PR.01.03 Tahun 2022
tentang Target Kinerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Tahun 2022
3. Maksud dan Tujuan
Maksud untuk memberikan gambaran terkait pelaksanaan kegiatan pengelolaan LAPAS
Produktif (agribisnis, manufaktur dan jasa ) WBP pada LAPAS Pilot project.
Tujuan sebagai bahan evaluasi serta pemenuhan data dan Pelaporan target kinerja B-03 Divisi
Pemasyarakatan Kantor Wilayah Maluku Utara Tahun 2022
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaporan adalah meliputi pelaksanaan kegiatan LAPAS produktif di lingkungan
Kantor Wilayah Kementerian Hukun dan HAM Maluku Utara.

B. Pelaksanaan Kegiatan
1) Pilot project LAPAS Produktif
Lapas produktif yang telah ditetapkan sebagai pilot project sejak tahun 2018 adalah LAPAS
Kelas IIB Sanana dan LAPAS Perempuan Kelas III Ternate.
2) Jenis Kegiatan
Adapun jenis kegiatan pada LAPAS Produksi secara umum kami tuangkan dal;am tabel
dibawah ini :
Tabel. 1. Kegiatan Pada LAPAS Produktif
No LAPAS /RUTAN Jenis Produksi Keterangan
1 LAPAS Kelas IIB Sanana  Meubelair Kegiatan Tetap
 Souvenir berjalan walau
 Tempat Gelas dimasa pandemi,

 Lampu Hias pengelolaan bahan

 Tempat makan kayu diminati oleh

 Tempat Pena + HP masyarakat

 Kunsen pintu dan jendela


 Dabu dabu Roa Kegiatan akan
2 LPP Kelas III Ternate  Rempeyek Kacang dilaksanakan pada
 Bantal Sofa bulan berikutnya

2
IMPLEMENTASI LAPAS PRODUKTIF

 Aneka Kue Kering setelah membenahi


gedung baru

C. Capaian hasil kegiatan


a. Pelaksanaan kegiatan Lapas Produksi
Adapun capaian pelaksanaan kegiatan pada LAPAS Produksi yang sudah adalah sebagai
berikut :
Tabel 2. Kegiatan Produksi di Bulan Pebruari (B-02)
No UPT Jenis Bahan Jumlah Pembeli
Produksi Baku Produksi
 Dabu dabu
1 LPP Kelas III Roa
Ternate  Rempeyek
Kacang Mandiri NIHIL NIHIL
 Bantal Sofa
 Aneka Kue
Kering
2 LP Kls IIB  Meubelair Bahan Kayu 1 Set Instansi,
Sanana  Souvenir 20 Bh Swasta
 Tempat Pegawai dan
Gelas 4 Bh Masyarakat

 Lampu Hias umum

 Tempat 1 Bh

makan
 Tempat 1 Set

Pena + HP
 Kunsen pintu
dan jendela 5 Set

1 Paket

3
IMPLEMENTASI LAPAS PRODUKTIF

b. Permasalahan
- Sampai dengan periode B-03 ini Lapas Perempuan Ternate belum melaksanakan kegiatan
pengelolaan Lapas Produksi.

c. Analisis Permasalahan
No Hasil capaian Permasalahan Dampak Pengendalian
Internal
1 Implementasi Lapas Belum terlaksananya Belum optimalnya Akan dilakukan
Produktif kegiatan produksi pelaksanaan BINWASDAL
pada LPP Kelas III LAPAS Produktif untuk optimalisasi
Ternate LAPAS Produksi
- pada B-04

D. Simpulan & Saran


a. Kesimpulan
- Lapas sanana dan LPP Ternate adalah Pilot project Lapas Produktif Wilayah Maluku Utara
- Kegiatan produksi pada pada LAPAS sanana sudah berjalan dengan baik hanya tinggal
dimaksimalkan pengelolaannya
- Lapas Perempuan Ternate belum dapat melaksanakan kegiatan produksi hal ini dikarenakn
masih dalam tahapan pembenahan dan tahapan kordinasi dengan pihak ketiga.
- Untuk kegiatan produksi kedua LAPAS akan dimaksimalkan pada periode B-04
b. Saran
- Agar Wilayah dalam hal ini Divisi Pemasyarakatan melalui Tim Pengawasan dan
pengendalian pada Divisi Pemasyarakatan agar dapat mendorong terlaksananya kegiatan
kordinasi pelatihan ketrampilan,
- Divisi Pemasyarakatan agar segera melakukan BINWASDAL dengan prioritas utama ke
Lapas produktif untuk optimalisasi kegiatan kordinasi

4
IMPLEMENTASI LAPAS PRODUKTIF

E. Penutup
Demikian Laporan ini dibuat sebagai bahan pelaporan target kinerja B-03 Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM Maluku Utara.

Ternate 30 Maret 2022


Kepala Divisi Pemasyarakatan

Lili
NIP. 197111271992032001

5
IMPLEMENTASI LAPAS PRODUKTIF

DOKUMENTASI KEGIATAN PRODUKSI PADA LAPAS KELAS IIB SANANA

Gambar 1. Kasi Binadik


LAPAS Sanana saat
melakukan pembinaan
pada kegiatan
pengolahan produksi
pada Lapas Produksi

Gambar 2. 1 paket
kunsen pintu dan jendela
yang diolah pada Lapas
Produksi adalah pesanan
masyarakat

Gambar 3. Hasil produksi


souvenir dan lainnya
pada Lapas Produksi
adalah pesanan
masyarakat

Anda mungkin juga menyukai