TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN PEMERINTAH
BAGI PENGEMBANGAN KOPERASI PEMULA
Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur
Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi
kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah
kepada perseorangan, Kelompok masyarakat atau lembaga
pemerintah / non pemerintah dalam bentuk bantuan
lainnya yang memiliki karakteristik yang ditetapkan oleh
pengguna anggaran.
2. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-
seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar asas
kekeluargaan sebagaimana diatur dalam undang-undang
tentang perkoperasian.
3. Usaha Mikro dan Kecil adalah unit usaha sebagaimana
diatur dalam UndangUndang tentang Usaha Mikro, Kecil,
Jln dan Menengah dan merupakan anggota koperasi.
4. Calon Peserta Program adalah koperasi yang mengajukan
usulan/permohonan Bantuan Pemerintah kepada Menteri
Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur
Jln
Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur
BAB II
TUJUAN, DAN SASARAN BANTUAN
Bagian Kesatu
Tujuan
Pasal 2
Tujuan Bantuan Pemerintah memberikan bantuan untuk
penguatan struktur permodalan dalam rangka pengembangan
usaha koperasi dan usaha mikro kecil anggota koperasi yang
memiliki usaha produktif.
Bagian Kedua
Sasaran
Pasal 3
Sasaran Bantuan Pemerintah adalah tersalurnya bantuan
pemerintah kepada koperasi Pemula dalam rangka
pengembangan usaha koperasi dan anggota koperasi.
BAB III
SUMBER DAN STATUS DANA
Bagian Kesatu
Sumber
Pasal 4
Sumber Bantuan Pemerintah berasal dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah berupa Belanja Bantuan Pemerintah.
Bagian Kedua
Status
Jln Pasal 5
(1) Bantuan dana dialokasikan melalui transfer uang kepada
penerima bantuan sebesar Rp. 27.500.000,- (dua puluh
tujuh juta lima ratus ribu rupiah) per koperasi.
Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur
BAB IV
PERSYARATAN, USULAN DAN SELEKSI,
PENETAPAN SERTA PENCAIRAN BANTUAN DANA
Bagian Kesatu
Persyaratan Koperasi Calon Peserta Program
Pasal 6
Koperasi Calon Peserta Program pada saat mengajukan
permohonan wajib memenuhi syarat sebagai berikut :
a. telah berbadan hukum minimal 2 (dua) tahun, yang
dibuktikan dengan copy akta pendirian dan keputusan
tentang pengesahan Badan Hukum koperasi yang dilegalisir
oleh SKPD Kabupaten/Kota dan/atau SKPD Provinsi/DI
dan/atau Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Cq. Deputi Bidang Kelembagaan;
b. bukan koperasi karyawan dan koperasi fungsional yang
dibuktikan dengan surat pernyataan tertulis dari koperasi
yang bersangkutan sebagaimana dimaksud pada Lampiran
A-7;
c. diutamakan Koperasi aktif yang telah melaksanakan Rapat
Anggota Tahunan (RAT) tahun terakhir yang dibuktikan
dengan surat pernyataan tertulis dari koperasi yang
bersangkutan sebagaimana dimaksud pada Lampiran A-7;
d. belum pernah mendapatkan bantuan dana sejenis yang
dibuktikan dengan surat pernyataan tertulis dari koperasi
yang bersangkutan sebagaimana dimaksud pada Lampiran
Jln
A-7;
e. bertanggungjawab secara penuh terhadap kebenaran data,
informasi, dan kelengkapan administrasi yang diberikan
Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur
Bagian Kedua
Usulan dan Seleksi Koperasi
Calon Peserta Program
Pasal 7
Jln (1). Koperasi Calon Peserta Program mengajukan permohonan
usulan secara tertulis sebagai Peserta Program dengan tata
cara sebagai berikut :
Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur
Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur
Bagian Ketiga
Penetapan Koperasi Penerima Bantuan Pemerintah
Pasal 8
(1) Verifikasi kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 dilakukan oleh Asisten Deputi
penanggungjawab kegiatan pada Deputi Bidang
Pembiayaan.
(2) Deputi atas nama Menteri menetapkan Koperasi Calon
Peserta Program menjadi Koperasi Peserta Program sesuai
kelengkapan administrasi dan surat keterangan dan/atau
hasil rekomendasi sebagaimana dimaksud pasal 7.
(3) Keputusan Deputi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memuat sekurang-kurangnya nama Koperasi, nomor badan
hukum, alamat Koperasi Peserta Program, serta besarnya
nilai bantuan.
(4) Penetapan Koperasi Peserta Program oleh Deputi
disesuaikan dengan ketersediaan anggaran dalam DIPA
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur
Bagian Keempat
Pencairan Bantuan Dana
Pasal 9
Untuk mencairkan dana bantuan, Koperasi Penerima Bantuan
Pemerintah wajib melengkapi dokumen persyaratan yang
diperlukan yaitu :
a. surat permohonan pencairan bantuan Pemerintah dari
Pengurus Koperasi Penerima Bantuan Pemerintah kepada
PPK Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan
UKM sebagaimana dimaksud pada Lampiran B-1;
b. berita acara penarikan Bantuan Pemerintah yang
bermaterai dan ditandatangani oleh Pengurus Koperasi
Penerima Bantuan Pemerintah dan diketahui oleh SKPD
Provinsi/DI dan/atau Kabupaten/Kota sebagaimana
dimaksud pada Lampiran B-2;
c. kwitansi penerimaan Bantuan Pemerintah yang bermaterai
dan ditandatangani oleh Ketua, Sekretaris dan Bendahara
Koperasi sebagaimana dimaksud pada Lampiran B-3;
d. fotocopy NPWP Nasional atas nama Koperasi Penerima
Bantuan Pemerintah;
e. fotocopy Rekening atas nama Koperasi Penerima Bantuan
Pemerintah yang masih aktif di bank yang dinyatakan
dengan surat keterangan bank sebagaimana dimaksud
pada Lampiran B-4;
f. surat pernyataan bertanggungjawab dari Pengurus Koperasi
Penerima Bantuan Pemerintah atas penyaluran atau
penggunaan bantuan sebagaimana dimaksud pada
Lampiran B-5;
g. surat pernyataan bertanggungjawab atas kebenaran
data/informasi Koperasi Penerima Bantuan Pemerintah
hasil seleksi dari SKPD Provinsi/DI dan/atau
Jln Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada Lampiran B-
6; dan
Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur
Pasal 10
(1) PPK melakukan pengecekan kelengkapan dokumen
administrasi permohonan pencairan Bantuan Pemerintah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan menerbitkan
Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang diajukan kepada
Pejabat Penguji dan Penandatangan SPM (PP SPM).
(2) Petugas Verifikasi Deputi Bidang Pembiayaan meneliti
kelengkapan dokumen administrasi dari masing-masing
Koperasi Peserta Program.
(3) Atas permintaan PPK, PPSPM menerbitkan Surat Perintah
Membayar Langsung/SPM-LS untuk Koperasi Penerima
Bantuan Pemerintah.
(4) Atas dasar SPM-LS, KPPN menerbitkan Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D) untuk pemindahbukuan (transfer)
bantuan pemerintah dari rekening Kas Negara ke rekening
masing-masing Koperasi Penerima Bantuan Pemerintah.
(5) Dana yang sudah masuk ke rekening atas nama koperasi
sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengurus Koperasi
Penerima Bantuan Pemerintah.
BAB V
KOORDINASI PELAKSANAAN PROGRAM
Pasal 11
Organisasi pelaksana program terdiri dari :
a. Deputi;
b. PPK;
c. PPSPM;
Jln d. SKPD Provinsi/DI; dan
e. SKPD Kabupaten/Kota.
Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur
Pasal 12
Deputi dalam melaksanakan Program mempunyai tugas :
a. melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan
program dengan pihak terkait di pusat dan di daerah;
b. menerbitkan Petunjuk Teknis pelaksanaan program;
c. melakukan sosialisasi program dengan pihak-pihak terkait
di pusat dan daerah;
d. menerima dan meneliti dokumen administrasi Calon
Peserta Program hasil seleksi yang direkomendasikan/
didukung SKPD Kabupaten/Kota dan/atau SKPD
Provinsi/DI;
e. menetapkan Koperasi Peserta Program berdasarkan hasil
seleksi SKPD Provinsi/Dl dan/atau SKPD
Kabupaten/Kota;
f. menetapkan Calon Peserta Program yang mengajukan
usulan langsung kepada Menteri cq Deputi untuk menjadi
Peserta Program setelah mendapat dukungan SKPD
Provinsi/DI, rekomendasi SKPD Kabupaten/Kota; dan
g. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan
perkembangan pelaksanaan program.
Pasal 13
PPK mempunyai tugas :
a. melakukan penelitian kelengkapan dokumen administrasi
pencairan Bantuan Pemerintah;
b. menetapkan Penerima Bantuan Pemerintah berdasarkan
Keputusan Deputi tentang Penetapan Koperasi Peserta
Program; dan
c. melaksanakan proses pencairan kepada Penerima Bantuan
Pemerintah.
Pasal 14
Jln PPSPM mempunyai tugas :
a. melakukan penelitian kelengkapan dokumen administrasi
pencairan dana yang diajukan PPK; dan
Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur
Pasal 15
SKPD Provinsi/DI mempunyai tugas :
a. melakukan koordinasi penyelenggaraan program dengan
pihak terkait tingkat kabupaten/kota dan pusat;
b. melakukan dan mengusulkan hasil seleksi nama-nama
Calon Peserta Program yang dinilai layak dan memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan
Pasal 7;
c. menerbitkan surat dukungan/rekomendasi atas usulan
Koperasi Calon Peserta Program dari SKPD
Kabupaten/kota;
d. bertanggungjawab secara penuh terhadap validasi
kebenaran data, informasi dan kelengkapan administrasi
Penerima Bantuan;
e. memberikan bimbingan, pembinaan, advokasi, pengawasan
dan membantu penyelesaian masalah yang terjadi dalam
rangka keberhasilan penyelenggaraan program;
f. membantu Penerima Bantuan dalam penyelesaian dokumen
administrasi pencairan dana;
g. membantu Penerima Bantuan dalam melengkapi dokumen
berita acara dalam hal terjadi kejadian luar biasa (force
majeur) yang mengakibatkan terjadinya kerugian Penerima
Bantuan; dan
h. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan
perkembangan pelaksanaan program setiap semester
selama 2 (dua) tahun.
Pasal 16
SKPD Kabupaten/Kota mempunyai tugas :
a. melakukan koordinasi penyelenggaraan program dengan
Jln pihak terkait tingkat Provinsi/DI dan Pusat;
b. melakukan dan mengusulkan hasil seleksi nama-nama
Calon Peserta Program yang dinilai layak dan memenuhi
Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur
BAB VI
SANKSI DAN PENGALIHAN
Pasal 17
(1) Koperasi Penerima Bantuan yang memanfaatkan dana
bantuan tidak sesuai dengan peruntukannya akan
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Deputi berwenang membatalkan dan mengalihkan
penetapan Peserta Program dengan alasan tertentu atas
dasar laporan dan usulan tertulis dari SKPD Provinsi/DI
dan/atau SKPD Kab/Kota.
(3) Penetapan Peserta Program Pengganti dilakukan dengan
mengutamakan calon peserta yang berlokasi di Provinsi/DI
dan Kabupaten/Kota yang sama, dengan
Jln mempertimbangkan masukan yang disampaikan oleh SKPD
Provinsi/DI dan/atau SKPD Kabupaten/Kota.
Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur
BAB VII
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Pasal 18
(1) Deputi melakukan koordinasi dengan Pemangku
kepentingan terkait, SKPD Provinsi/DI, dan/atau SKPD
Kabupaten/Kota dalam monitoring, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan program bantuan.
(2) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program
dilaksanakan setiap semester dan berjenjang sebagai
berikut :
a. Koperasi Penerima Program wajib melaporkan secara
tertulis bahwa dana telah diterima/masuk dalam
rekening koperasi kepada SKPD Kabupaten/Kota atau
SKPD Provinsi/DI dengan tembusan kepada Deputi;
b. Koperasi Penerima Bantuan harus sudah
memanfaatkan seluruh dana bantuannya paling
lambat 3 (tiga) bulan sejak diterimanya dana bantuan/
masuk ke rekening koperasi dan menyampaikan
laporan pertanggungjawaban bantuan kepada PPK
sebagaimana dimaksud pada Lampiran C-1 dan
melaporkan perkembangan pelaksanaan kepada SKPD
Kabupaten/Kota atau SKPD Provinsi/DI dengan
tembusan kepada Deputi sebagaimana dimaksud pada
Lampiran C-2;
c. SKPD Kabupaten/Kota melaporkan hasil monitoring
dan evaluasi perkembangan pelaksanaan program
kepada SKPD Provinsi/DI dengan tembusan kepada
Deputi sebagaimana dimaksud pada Lampiran C-3;
d. SKPD Provinsi/DI melaporkan hasil monitoring dan
evaluasi perkembangan pelaksanaan program
sebagaimana dimaksud huruf c kepada Deputi
Jln sebagaimana dimaksud pada Lampiran C-4; dan
e. Deputi melaporkan perkembangan pelaksanaan
program kepada Menteri.
Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 19
(1) Terhadap Penerima Program Bantuan yang telah ditetapkan
sebelum berlakunya Peraturan ini, tetap mempedomani
peraturan pada program yang sama dalam periode yang
berlaku.
(2) Terhadap Calon Peserta Program yang masih dalam proses
usulan berlaku peraturan ini.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 20
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 Desember 2016
BRAMAN SETYO
Jln
Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur