Anda di halaman 1dari 17

1

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH


REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN


KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN PEMERINTAH
BAGI PENGEMBANGAN KOPERASI PEMULA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN


KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

Menimbang : a. bahwa koperasi dalam melayani kebutuhan anggotanya


masih menghadapi berbagai kendala diantaranya
keterbatasan modal, maka dalam rangka pemberdayaan
Koperasi, Usaha Mikro dan Kecil anggota koperasi,
diperlukan peran aktif Pemerintah Pusat dan Daerah
melalui pemberian bantuan dana yang bersumber dari
bantuan Pemerintah;
b. bahwa dalam rangka mewujudkan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, diperlukan dukungan bantuan
dana yang bersumber dari bantuan pemerintah
berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha

Jln Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor


18/PER/M.KUKM/XII/2016 tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah Pada Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur

....../....... ....../....... ....../....... ......../....... ......./.......


2

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Deputi Bidang Pembiayaan tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Program Bantuan Pemerintah Bagi
Koperasi Pemula;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3502);
2. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. UndangUndang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. UndangUndang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4866);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Jln Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang

Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur

....../....... ....../....... ....../....... ......../....... ......./.......


3

Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 (Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 40,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5404);
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2015 tentang Kementerian Koperasi dan UKM
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 106);
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pada Kementerian
Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1745);
13. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor
18/PER/M.KUKM/XII/2016 tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Berita Negara
Jln Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 789);
14. Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor

Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur

....../....... ....../....... ....../....... ......../....... ......./.......


4

33/KEP/M.KUKM/XII/2016 tentang Penetapan Program


Bantuan Dana bagi Koperasi Pemula dan Program
Bantuan Dana bagi Wirausaha Pemula sebagai bantuan
lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah
di lingkungan Deputi Bidang Pembiayaan, Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN TENTANG


PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN
PEMERINTAH BAGI PENGEMBANGAN KOPERASI PEMULA.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi
kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah
kepada perseorangan, Kelompok masyarakat atau lembaga
pemerintah / non pemerintah dalam bentuk bantuan
lainnya yang memiliki karakteristik yang ditetapkan oleh
pengguna anggaran.
2. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-
seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar asas
kekeluargaan sebagaimana diatur dalam undang-undang
tentang perkoperasian.
3. Usaha Mikro dan Kecil adalah unit usaha sebagaimana
diatur dalam UndangUndang tentang Usaha Mikro, Kecil,
Jln dan Menengah dan merupakan anggota koperasi.
4. Calon Peserta Program adalah koperasi yang mengajukan
usulan/permohonan Bantuan Pemerintah kepada Menteri

Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur

....../....... ....../....... ....../....... ......../....... ......./.......


5

Cq. Deputi dan/atau SKPD Provinsi/DI atau SKPD


Kabupaten/Kota.
5. Peserta Program adalah koperasi Calon Peserta Program
yang ditetapkan melalui Keputusan Deputi.
6. Penerima Bantuan Pemerintah adalah koperasi pemula
Peserta Program yang ditetapkan melalui Keputusan
Pejabat Pembuat Komitmen.
7. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya adalah
disingkat PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh
Menteri selaku Pengguna Anggaran untuk mengambil
keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan
pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara.
8. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA
adalah Kepala Satuan Kerja yang ditunjuk oleh Menteri dan
diberi kuasa untuk melaksanakan kewenangan dalam
pengelolaan anggaran Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah.
9. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat
SKPD adalah unsur pembantu Gubernur, dan/atau
Bupati/Walikota dalam bentuk Dinas/Badan yang
menyelenggarakan urusan Koperasi, Usaha Mikro dan Kecil
di Provinsi/DI dan/atau Kabupaten/Kota yang ditetapkan
oleh Gubernur dan/atau Bupati/Walikota.
10. Deputi adalah Deputi Bidang Pembiayaan, Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
11. Menteri adalah Menteri yang membidangi Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah.

Jln

Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur

....../....... ....../....... ....../....... ......../....... ......./.......


6

BAB II
TUJUAN, DAN SASARAN BANTUAN

Bagian Kesatu
Tujuan

Pasal 2
Tujuan Bantuan Pemerintah memberikan bantuan untuk
penguatan struktur permodalan dalam rangka pengembangan
usaha koperasi dan usaha mikro kecil anggota koperasi yang
memiliki usaha produktif.

Bagian Kedua
Sasaran

Pasal 3
Sasaran Bantuan Pemerintah adalah tersalurnya bantuan
pemerintah kepada koperasi Pemula dalam rangka
pengembangan usaha koperasi dan anggota koperasi.

BAB III
SUMBER DAN STATUS DANA

Bagian Kesatu
Sumber

Pasal 4
Sumber Bantuan Pemerintah berasal dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah berupa Belanja Bantuan Pemerintah.

Bagian Kedua
Status

Jln Pasal 5
(1) Bantuan dana dialokasikan melalui transfer uang kepada
penerima bantuan sebesar Rp. 27.500.000,- (dua puluh
tujuh juta lima ratus ribu rupiah) per koperasi.
Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur

....../....... ....../....... ....../....... ......../....... ......./.......


7

(2) Transfer uang yang dimaksud sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) tidak dikembalikan ke Negara.
(3) Perlakuan akuntansi terhadap dana bantuan yang diterima
Peserta Program dibukukan dalam neraca Penerima
Bantuan.

BAB IV
PERSYARATAN, USULAN DAN SELEKSI,
PENETAPAN SERTA PENCAIRAN BANTUAN DANA

Bagian Kesatu
Persyaratan Koperasi Calon Peserta Program

Pasal 6
Koperasi Calon Peserta Program pada saat mengajukan
permohonan wajib memenuhi syarat sebagai berikut :
a. telah berbadan hukum minimal 2 (dua) tahun, yang
dibuktikan dengan copy akta pendirian dan keputusan
tentang pengesahan Badan Hukum koperasi yang dilegalisir
oleh SKPD Kabupaten/Kota dan/atau SKPD Provinsi/DI
dan/atau Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Cq. Deputi Bidang Kelembagaan;
b. bukan koperasi karyawan dan koperasi fungsional yang
dibuktikan dengan surat pernyataan tertulis dari koperasi
yang bersangkutan sebagaimana dimaksud pada Lampiran
A-7;
c. diutamakan Koperasi aktif yang telah melaksanakan Rapat
Anggota Tahunan (RAT) tahun terakhir yang dibuktikan
dengan surat pernyataan tertulis dari koperasi yang
bersangkutan sebagaimana dimaksud pada Lampiran A-7;
d. belum pernah mendapatkan bantuan dana sejenis yang
dibuktikan dengan surat pernyataan tertulis dari koperasi
yang bersangkutan sebagaimana dimaksud pada Lampiran
Jln
A-7;
e. bertanggungjawab secara penuh terhadap kebenaran data,
informasi, dan kelengkapan administrasi yang diberikan
Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur

....../....... ....../....... ....../....... ......../....... ......./.......


8

dalam tahap seleksi, pencairan dan penggunaan dana


sebagaimana dimaksud pada Lampiran A-7;
f. belum pernah menerima pinjaman dan/atau sedang
mengajukan dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana
Bergulir KUMKM (LPDB-KUMKM) yang dibuktikan dengan
surat pernyataan tertulis dari koperasi yang bersangkutan
sebagaimana dimaksud pada Lampiran A-7;
g. memiliki perangkat organisasi terdiri dari pengawas dan
pengurus dengan periode yang masih berlaku dan dilegalisir
oleh SKPD Kabupaten/Kota dan/atau SKPD Provinsi/DI
dan/atau Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Cq. Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan
UKM sebagaimana dimaksud pada Lampiran A-8;
h. memiliki daftar anggota yang dinyatakan dalam bentuk foto
copy yang dilegalisir oleh pengurus;
i. memiliki tempat kedudukan dan alamat koperasi yang jelas
serta sarana kerja yang memadai sebagaimana dimaksud
pada Lampiran A-9;
j. profil Koperasi Peserta Program yang berisi data
kelembagaan, usaha dan keuangan sebagaimana dimaksud
pada Lampiran A-9;
k. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) nasional;
l. memiliki rekening yang masih aktif di bank atas nama
Koperasi;dan
m. notulen rapat pengurus tentang keikutsertaan program
sebagaimana dimaksud pada Lampiran A-10.

Bagian Kedua
Usulan dan Seleksi Koperasi
Calon Peserta Program

Pasal 7
Jln (1). Koperasi Calon Peserta Program mengajukan permohonan
usulan secara tertulis sebagai Peserta Program dengan tata
cara sebagai berikut :

Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur

....../....... ....../....... ....../....... ......../....... ......./.......


9

a. pengajuan surat permohonan mengikuti program dari


Koperasi Primer Kabupaten/Kota ditujukan kepada
SKPD Kabupaten/Kota dan ditembuskan kepada SKPD
Provinsi/DI sebagaimana dimaksud pada Lampiran A-
1, dilampiri dengan kelengkapan persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 6;
b. pengajuan surat permohonan mengikuti Program dari
Koperasi Primer Provinsi/DI ditujukan kepada SKPD
Provinsi/DI dan ditembuskan kepada Menteri cq
Deputi dan SKPD Kabupaten/Kota sebagaimana
dimaksud pada Lampiran A-2, dilampiri dengan
kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 6;dan
c. pengajuan surat permohonan mengikuti program dari
Koperasi Primer Nasional ditujukan kepada Menteri cq
Deputi dan ditembuskan kepada SKPD Provinsi/DI
dan SKPD Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud
pada Lampiran A-3, dilampiri dengan kelengkapan
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6.
(2) SKPD Kabupaten/Kota melakukan seleksi terhadap usulan
koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan
memberikan surat rekomendasi yang ditujukan SKPD
Provinsi/DI sebagaimana dimaksud pada lampiran A-4,
dengan tembusan kepada Menteri cq Deputi.
(3) SKPD Provinsi/DI memberikan Surat Dukungan Kepada
Menteri cq Deputi atas rekomendasi usulan SKPD
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud ayat (2),
sebagaimana dimaksud pada Lampiran A-5.
(4) SKPD Provinsi/DI melakukan seleksi terhadap usulan
koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dan
merekomendasikan nama-nama koperasi hasil seleksi
kepada Menteri cq Deputi sebagaimana dimaksud pada
Jln Lampiran A-6 dan ditembuskan kepada SKPD
Kabupaten/Kota.

Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur

....../....... ....../....... ....../....... ......../....... ......./.......


10

(5) Deputi melakukan seleksi terhadap usulan koperasi,


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, dan
mengajukan nama-nama koperasi hasil seleksi kepada
Menteri cq Deputi dan ditembuskan kepada SKPD
Provinsi/DI dan SKPD Kabupaten/Kota.
(6) Pengajuan proposal dapat melalui E-Proposal ditujukan
kepada Menteri cq Deputi dengan alamat website
http://www.pembiayaan.depkop.go.id untuk menjadi
peserta program dengan dilampiri kelengkapan persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 serta surat
rekomendasi dari SKPD Kabupaten/Kota dan/atau SKPD
Provinsi/DI.

Bagian Ketiga
Penetapan Koperasi Penerima Bantuan Pemerintah

Pasal 8
(1) Verifikasi kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 dilakukan oleh Asisten Deputi
penanggungjawab kegiatan pada Deputi Bidang
Pembiayaan.
(2) Deputi atas nama Menteri menetapkan Koperasi Calon
Peserta Program menjadi Koperasi Peserta Program sesuai
kelengkapan administrasi dan surat keterangan dan/atau
hasil rekomendasi sebagaimana dimaksud pasal 7.
(3) Keputusan Deputi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memuat sekurang-kurangnya nama Koperasi, nomor badan
hukum, alamat Koperasi Peserta Program, serta besarnya
nilai bantuan.
(4) Penetapan Koperasi Peserta Program oleh Deputi
disesuaikan dengan ketersediaan anggaran dalam DIPA
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

Jln (5) PPK menetapkan Koperasi Penerima Bantuan Pemerintah


berdasarkan Keputusan Deputi tentang Penetapan
Koperasi Peserta Program.

Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur

....../....... ....../....... ....../....... ......../....... ......./.......


11

Bagian Keempat
Pencairan Bantuan Dana

Pasal 9
Untuk mencairkan dana bantuan, Koperasi Penerima Bantuan
Pemerintah wajib melengkapi dokumen persyaratan yang
diperlukan yaitu :
a. surat permohonan pencairan bantuan Pemerintah dari
Pengurus Koperasi Penerima Bantuan Pemerintah kepada
PPK Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan
UKM sebagaimana dimaksud pada Lampiran B-1;
b. berita acara penarikan Bantuan Pemerintah yang
bermaterai dan ditandatangani oleh Pengurus Koperasi
Penerima Bantuan Pemerintah dan diketahui oleh SKPD
Provinsi/DI dan/atau Kabupaten/Kota sebagaimana
dimaksud pada Lampiran B-2;
c. kwitansi penerimaan Bantuan Pemerintah yang bermaterai
dan ditandatangani oleh Ketua, Sekretaris dan Bendahara
Koperasi sebagaimana dimaksud pada Lampiran B-3;
d. fotocopy NPWP Nasional atas nama Koperasi Penerima
Bantuan Pemerintah;
e. fotocopy Rekening atas nama Koperasi Penerima Bantuan
Pemerintah yang masih aktif di bank yang dinyatakan
dengan surat keterangan bank sebagaimana dimaksud
pada Lampiran B-4;
f. surat pernyataan bertanggungjawab dari Pengurus Koperasi
Penerima Bantuan Pemerintah atas penyaluran atau
penggunaan bantuan sebagaimana dimaksud pada
Lampiran B-5;
g. surat pernyataan bertanggungjawab atas kebenaran
data/informasi Koperasi Penerima Bantuan Pemerintah
hasil seleksi dari SKPD Provinsi/DI dan/atau
Jln Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada Lampiran B-
6; dan

Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur

....../....... ....../....... ....../....... ......../....... ......./.......


12

h. Perjanjian kerjasama dari pengurus koperasi Penerima


Bantuan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada
Lampiran B-7.

Pasal 10
(1) PPK melakukan pengecekan kelengkapan dokumen
administrasi permohonan pencairan Bantuan Pemerintah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan menerbitkan
Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang diajukan kepada
Pejabat Penguji dan Penandatangan SPM (PP SPM).
(2) Petugas Verifikasi Deputi Bidang Pembiayaan meneliti
kelengkapan dokumen administrasi dari masing-masing
Koperasi Peserta Program.
(3) Atas permintaan PPK, PPSPM menerbitkan Surat Perintah
Membayar Langsung/SPM-LS untuk Koperasi Penerima
Bantuan Pemerintah.
(4) Atas dasar SPM-LS, KPPN menerbitkan Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D) untuk pemindahbukuan (transfer)
bantuan pemerintah dari rekening Kas Negara ke rekening
masing-masing Koperasi Penerima Bantuan Pemerintah.
(5) Dana yang sudah masuk ke rekening atas nama koperasi
sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengurus Koperasi
Penerima Bantuan Pemerintah.

BAB V
KOORDINASI PELAKSANAAN PROGRAM

Pasal 11
Organisasi pelaksana program terdiri dari :
a. Deputi;
b. PPK;
c. PPSPM;
Jln d. SKPD Provinsi/DI; dan
e. SKPD Kabupaten/Kota.

Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur

....../....... ....../....... ....../....... ......../....... ......./.......


13

Pasal 12
Deputi dalam melaksanakan Program mempunyai tugas :
a. melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan
program dengan pihak terkait di pusat dan di daerah;
b. menerbitkan Petunjuk Teknis pelaksanaan program;
c. melakukan sosialisasi program dengan pihak-pihak terkait
di pusat dan daerah;
d. menerima dan meneliti dokumen administrasi Calon
Peserta Program hasil seleksi yang direkomendasikan/
didukung SKPD Kabupaten/Kota dan/atau SKPD
Provinsi/DI;
e. menetapkan Koperasi Peserta Program berdasarkan hasil
seleksi SKPD Provinsi/Dl dan/atau SKPD
Kabupaten/Kota;
f. menetapkan Calon Peserta Program yang mengajukan
usulan langsung kepada Menteri cq Deputi untuk menjadi
Peserta Program setelah mendapat dukungan SKPD
Provinsi/DI, rekomendasi SKPD Kabupaten/Kota; dan
g. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan
perkembangan pelaksanaan program.

Pasal 13
PPK mempunyai tugas :
a. melakukan penelitian kelengkapan dokumen administrasi
pencairan Bantuan Pemerintah;
b. menetapkan Penerima Bantuan Pemerintah berdasarkan
Keputusan Deputi tentang Penetapan Koperasi Peserta
Program; dan
c. melaksanakan proses pencairan kepada Penerima Bantuan
Pemerintah.

Pasal 14
Jln PPSPM mempunyai tugas :
a. melakukan penelitian kelengkapan dokumen administrasi
pencairan dana yang diajukan PPK; dan

Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur

....../....... ....../....... ....../....... ......../....... ......./.......


14

b. menerbitkan SPM yang ditujukan kepada KPPN Jakarta VI.

Pasal 15
SKPD Provinsi/DI mempunyai tugas :
a. melakukan koordinasi penyelenggaraan program dengan
pihak terkait tingkat kabupaten/kota dan pusat;
b. melakukan dan mengusulkan hasil seleksi nama-nama
Calon Peserta Program yang dinilai layak dan memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan
Pasal 7;
c. menerbitkan surat dukungan/rekomendasi atas usulan
Koperasi Calon Peserta Program dari SKPD
Kabupaten/kota;
d. bertanggungjawab secara penuh terhadap validasi
kebenaran data, informasi dan kelengkapan administrasi
Penerima Bantuan;
e. memberikan bimbingan, pembinaan, advokasi, pengawasan
dan membantu penyelesaian masalah yang terjadi dalam
rangka keberhasilan penyelenggaraan program;
f. membantu Penerima Bantuan dalam penyelesaian dokumen
administrasi pencairan dana;
g. membantu Penerima Bantuan dalam melengkapi dokumen
berita acara dalam hal terjadi kejadian luar biasa (force
majeur) yang mengakibatkan terjadinya kerugian Penerima
Bantuan; dan
h. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan
perkembangan pelaksanaan program setiap semester
selama 2 (dua) tahun.

Pasal 16
SKPD Kabupaten/Kota mempunyai tugas :
a. melakukan koordinasi penyelenggaraan program dengan
Jln pihak terkait tingkat Provinsi/DI dan Pusat;
b. melakukan dan mengusulkan hasil seleksi nama-nama
Calon Peserta Program yang dinilai layak dan memenuhi

Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur

....../....... ....../....... ....../....... ......../....... ......./.......


15

persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan


pasal 7;
c. bertanggung jawab secara penuh terhadap validasi
kebenaran data, informasi dan kelengkapan administrasi
Penerima Bantuan;
d. memberikan bimbingan, pembinaan, advokasi, pengawasan
dan membantu penyelesaian masalah yang terjadi dalam
rangka keberhasilan penyelenggaraan program;
e. membantu Penerima Bantuan dalam penyelesaian dokumen
administrasi pencairan dana;
f. membantu Penerima Bantuan dalam melengkapi dokumen
berita acara dalam hal terjadi kejadian luar biasa (force
majeur) yang mengakibatkan terjadinya kerugian Penerima
Bantuan; dan
g. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan
perkembangan pelaksanaan program setiap semester
selama 2 (dua) tahun.

BAB VI
SANKSI DAN PENGALIHAN

Pasal 17
(1) Koperasi Penerima Bantuan yang memanfaatkan dana
bantuan tidak sesuai dengan peruntukannya akan
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Deputi berwenang membatalkan dan mengalihkan
penetapan Peserta Program dengan alasan tertentu atas
dasar laporan dan usulan tertulis dari SKPD Provinsi/DI
dan/atau SKPD Kab/Kota.
(3) Penetapan Peserta Program Pengganti dilakukan dengan
mengutamakan calon peserta yang berlokasi di Provinsi/DI
dan Kabupaten/Kota yang sama, dengan
Jln mempertimbangkan masukan yang disampaikan oleh SKPD
Provinsi/DI dan/atau SKPD Kabupaten/Kota.

Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur

....../....... ....../....... ....../....... ......../....... ......./.......


16

BAB VII
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

Pasal 18
(1) Deputi melakukan koordinasi dengan Pemangku
kepentingan terkait, SKPD Provinsi/DI, dan/atau SKPD
Kabupaten/Kota dalam monitoring, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan program bantuan.
(2) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program
dilaksanakan setiap semester dan berjenjang sebagai
berikut :
a. Koperasi Penerima Program wajib melaporkan secara
tertulis bahwa dana telah diterima/masuk dalam
rekening koperasi kepada SKPD Kabupaten/Kota atau
SKPD Provinsi/DI dengan tembusan kepada Deputi;
b. Koperasi Penerima Bantuan harus sudah
memanfaatkan seluruh dana bantuannya paling
lambat 3 (tiga) bulan sejak diterimanya dana bantuan/
masuk ke rekening koperasi dan menyampaikan
laporan pertanggungjawaban bantuan kepada PPK
sebagaimana dimaksud pada Lampiran C-1 dan
melaporkan perkembangan pelaksanaan kepada SKPD
Kabupaten/Kota atau SKPD Provinsi/DI dengan
tembusan kepada Deputi sebagaimana dimaksud pada
Lampiran C-2;
c. SKPD Kabupaten/Kota melaporkan hasil monitoring
dan evaluasi perkembangan pelaksanaan program
kepada SKPD Provinsi/DI dengan tembusan kepada
Deputi sebagaimana dimaksud pada Lampiran C-3;
d. SKPD Provinsi/DI melaporkan hasil monitoring dan
evaluasi perkembangan pelaksanaan program
sebagaimana dimaksud huruf c kepada Deputi
Jln sebagaimana dimaksud pada Lampiran C-4; dan
e. Deputi melaporkan perkembangan pelaksanaan
program kepada Menteri.

Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur

....../....... ....../....... ....../....... ......../....... ......./.......


17

(3) Laporan perkembangan pelaksanaan program dilakukan


setiap semester selama 2 (dua) tahun.

BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 19
(1) Terhadap Penerima Program Bantuan yang telah ditetapkan
sebelum berlakunya Peraturan ini, tetap mempedomani
peraturan pada program yang sama dalam periode yang
berlaku.
(2) Terhadap Calon Peserta Program yang masih dalam proses
usulan berlaku peraturan ini.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 20
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 Desember 2016

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN

BRAMAN SETYO

Jln

Draft
SM.1.4 SM.1 Asdep.2.2 Sesdep.2 Inspektur

....../....... ....../....... ....../....... ......../....... ......./.......

Anda mungkin juga menyukai