DISUSUN OLEH :
JUDUL
DISUSUN OLEH:
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT II ANGKATAN XVII
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI
JAWA TENGAH
SEMARANG, 2021
JUDUL
DISUSUN OLEH:
MENTOR, COACH,
iii
LEMBAR PENGESAHAN
IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN
Disusun Oleh :
Hari : ……
Tanggal : Oktober 2021
ERFI MUTHMAINAH, SS, MA Drs. H. A. RAHMAN SANI, M.Si Drs. KUNTO NUGROHO HP. M,Si
Kapus Pengembangan Kompetensi Pembina Utama Madya Pembina Utama Madya
Kepemimpinan Nasional dan
Managerial ASN LAN RI NIP. 196204071989031006 NIP. 195801151985031014
iv
LEMBAR PERNYATAAN KOMITMEN
Yang Menyatakan,
Mentor Project Leader
Sekretaris Kota Lubuklinggau
v
PRAKATA
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa,
karena atas berkah dan hidayah Nya kami mendapat kesempatan untuk
mengikuti rangkaian proses Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II
Angkatan ke XVII Tahun 2021. Rancangan Proyek Perubahan ini disusun
sebagai tahap awal dalam membuat proyek perubahan oleh Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia dan Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Dalam penyusunan Rancangan Proyek Perubahan ini tentu saja tidak
terlepas dari bimbingan, motivasi, dukungan dan kerja sama dari berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar - besarnya kepada :
1. H. S.N. PRANA PUTRA SOHE, selaku Walikota Lubuklinggau yang
telah memberikan dukungan atas implementasi Proyek Perubahan ini.
2. H. SULAIMAN KOHAR, selaku Wakil Walikota Lubuklinggau yang
telah memberikan dukungan atas implementasi Proyek Perubahan ini.
3. Drs. H. A RAHMAN SANI, M.Si, Sekretaris Daerah Kota Lubuklinggau
selaku mentor yang telah memberikan pendampingan, motivasi, saran
dan masukan - masukan dalam mengimplementasikan Proyek
Perubahan ini.
4. Dr. M. H. TAMRI, S.Pd., M.M., Asisten Administrasi Umum Setda Kota
Lubuklinggau selaku mentor yang telah memberikan pendampingan,
motivasi, saran dan masukan - masukan dalam mengimplementasikan
Proyek Perubahan ini.
5. ERFI MUTMAINAH, SS., MA. Selaku Narasumber yang berasal dari
Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Nasional
dan Managerial ASN LAN RI., yang telah memberikan arahan dan
masukan demi sempurnanya rancangan Proyek Perubahan ini.
6. Drs. KUNTO NUGROHO HP M.Si., selaku coach yang tak henti –
hentinya memberikan motivasi, dorongan, dan arahan serta
kepercayaandalam penyelesaian tahap demi tahap hingga
terselesaikannya Proyek Perubahan.
vi
7. Rektor Universitas Musi Rawas , Prof. Dr. Ir. Andy Mulyana, MSC yang
telah memberikan dukungan terhadap kapasitas dan peran Staf Ahli.
8. Pembantu Rektor I Universitas Musi Rawas, Dr., Ir. Zaini Amin, M.Si
yang telah memberikan dukungan dan sarannya.
9. Para Staf Ahli, Asisten, Kepala Badan, Kepala Dinas, Kepala Bagian,
Camat dan Lurah di lingkungan Pemerintah Kota Lubuklinggau yang
telah memberikan dukungan pada implementasi Proyek Perubahan.
10. Seluruh Tim Efektif Proyek Perubahan atas kerja kerasnya, bantuan
dan kerja sama yang solid dalam mewujudkan Rancangan Proyek
Perubahan.
11. Segenap teman – teman peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional
Tingkat II Angkatan XVII Tahun 2021 yang selalu solid dan memberi
inspirasi terbaik serta kebersamaan yang luar biasa.
12. Istri, Anak kesayanganku dan keluarga besar yang selalu berdoa dan
menyemangati selama mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional
Tingkat II Angkatan XVII Tahun 2021 di Provinsi Jawa Tengah.
13. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Mohon doa restu semoga Rancangan Proyek Perubahan ini dapat
diimplementasikan sesuai tahapannya.
Akhir kata semoga Rancangan Proyek Perubahan ini dapat memberi
manfaat bagi peningkatan kinerja Pemerintah Daerah untuk mewujudkan
good governance di Kota Lubuklinggau.
Project Leader
vii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ............................................................................................................ i
LEMBAR JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KOMITMEN ...................................................... v
PRAKATA ....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
ABSTRAKSI.................................................................................................... xi
I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
1. Visi dan Misi Daerah .......................................................... 1
2. Isu Strategis ......................................................................... 4
3. Visitasi for the best Practice................................................ 19
4. Studi Kepustakaan............................................................... 20
5. Alur Pikir……. .................................................................... 22
viii
2. Identifikasi Stakeholder ....................................................... 42
3. Kedudukan dan Peran Stakeholder ...................................... 49
4. Strategi dan Teknik Mobilisasi Stakeholder. ....................... 53
5. Strategi Marketing Proyek Perubahan ................................. 54
III HASIL PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN .................. 57
A. Capaian Tahapan Rencana Strategi .......................................... 57
1. Ketercapaian Tujuan Proyek Perubahan ............................. 57
2. Ketercapaian Target Yang Telah Ditentukan Dalam
Rancangan Proyek Perubahan ............................................. 59
3. Rujukan Pada Rencana Perubahan Strategis ....................... 71
4. Bukti Implementasi Rencana Proyek Perubahan ................ 75
B. Implementasi Strategi Marketing ............................................. 77
1. Uraian Dan Bukti Keberhasilan Teknik Komunikasi
Dalam Mempengaruhi Stakeholder.................................... 77
2. Keberhasilan Pengaruh Project Leader Terhadap
Stakeholder Yang Mempercepat Pencapaian Tujuan
Proyek Perubahan............................................................... 87
3. Uraian Tentang Teknik Mengatasi Permasalahan Dan Risiko
Selama Implemementasi Proyek Perubahan ...................... 91
4. Proses Diseminasi Output Proyek Perubahan .................... 92
C. Pemberdayaan Organisasi Pembelajaran ................................. 95
IV PENUTUP…………. ....................................................................... 99
A. Kesimpulan…… ...................................................................... 99
B. Rekomendasi… ........................................................................ 100
DAFTAR PUSTAKA………..………………………. .................................. 103
LAMPIRAN ……………………………………. ..........................................
ix
DAFTAR TABEL
Hal
x
DAFTAR GAMBAR
Hal
xi
ABSTRAKSI
xii
ABSTRACT
xiii
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. VISI DAN MISI DAERAH
xiv
2. Tugas Pokok dan Fungsi Staf Ahli
a. Pembentukan Kelembagaan.
Dalam rangka memberikan payung hukum staf ahli dalam
dalam melaksanakan tugas maka Pemerintah Kota Lubklinggau
menerbitkan berupa peraturan walikota. Selanjutnya Walikota
mengeluaran Peraturan Walikota Nomor 45 Tahun 2019.
b. Struktur Organisasi
Untuk membantu memperjelas posisi dan kedudukan staf ahli
dapat dijelas dalam struktur berikut ini:
15
3. Staf ahli sebagaimana dimaksud pada ayat 1, terdiri dari
a. staf ahli bidang pemerintahan , hukum dan politik
b. staf ahli bidang ekonomi, keuangan dan pembangunan dan
c. staf ahli bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia.
16
2. Isu Strategis
a. Identifikasi Isu Strategis
1. Kondisi saat ini
Kondisi yang dirasakan oleh project leader Saat dalam
melaksanakan tugas antara lain :
17
c. Belum terciptanya perluasan dan pemerataan pendidikan serta
pembinaan dan pengembangan produktifitas masyarakat.
Pada kebijakan ini pemerintah mengupayakan agar semua
Kecamatan dan kelurahan yang ada di Kota Lubuklinggau dapat
mengecap pendidikan karena pendidikan merupakan hal
mendasar yang perlu dilakukan dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Tidak hanya itu, dengan mengupayahkan
perluasan dan pemerataan pendidikan makasecara tidak
langsung pemerintah telah mempersiapkan sumber daya
manusia yang berkualitas yang nantinya mampu untuk bersaing
dimasa mendatang.
Kondisi Saat ini, perubahan dan perkembangan jaman sekarang
ini menuntut masyarakat yang mempunyai daya saing yang
tinggi, agar mereka beserta dengan daerah mereka tidak
tertinggal dari daerah lain.
d. Belum adanya eksploritasi data dalam pembangunan data
kemasyarakatan dan sumber daya manusia Strategi ini dilakukan
dengan menjadikan masyarakat sebagai pengeksplor sumber
daya alam yang mereka miliki dengan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berkembang saat ini. Hal ini dapat memberikandampak yang
cukup besar bagi daerah maupun masyarakat yang ada karena
para masyarakat yang ada dapat semakin mengembangkan skill
mereka dengan teknologi yang semakin berkembang saat ini.
18
meningkatkan taraf pendidikan masyarakat Kota Lubuklinggau
melalui pemantapan pelayanan pendidikan untuk semua yang
mengedepankan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi serta
pembangunan karakter untuk menciptakan masyarakat yang
beragama, beriman dan bertaqwa, berbudi luhur, bertoleran, dan
bergotong royong.
Kondisi Saat ini, kualitas sumber daya manusia belum meningkat
sebagaimana yang diharapkan dalam arah kebijakan
pembangunan Lubuklinggau. Berdasarkan kondisi tersebut di
atas maka yang diharapkan meningkatnya kualitas sumber daya
manusia Kota Lubuklinggau yang mandiri, berdaya saing tinggi
dan berakhlak mulia.
19
Dampak bila isu tidak ditangani antara lain tidak terbentuknya
peningkatan kualitas aparatur sehingga tidak menimbulkan
peningkatan pelayanan publik karena kualitas aparatur dan
pelaksanaan pembangunan yang seimbang tidak ditingkatkan.
Dampak bila isu tidak ditangani antara lain tidak terbinanya dan tidak
terbentuk pengembangan setiap skill yang dimiliki SDM sehingga
kualitas yang mereka miliki tidak dapat berkembang.
4. Belum adanya eksploritasi data dalam pembangunan data
kemasyarakatan dan sumber daya manusia saat ini, data
pembangunan kemasyarakatan dan sumber daya manusia belum
memberikan dampak yang cukup besar bagi daerah maupun
masyarakat. Karena pola pendataan belum tersinkronisasi dan up
date terlambat Dampak bila isu tidak ditangani antara lain tidak
tersedianya data yang dibutuhkan sehingga data pembangunan
kemasyarakatandan sumber daya manusia tidak terwujud.
5. Belum meningkatnya kualitas sumber daya manusia Kota
Lubuklinggau yang mandiri, berdaya saing tinggi dan berakhlak
mulia.
Saat ini, kualitas sumber daya manusia belum meningkat
sebagaimana yang diharapkan dalam arah kebijakan pembangunan
Lubuklinggau.
Menurut sumber BPS tahun 2020 terdapat sejumlah 5.427 anak
tamatan SMA belum bekerja. Angka ini akan menimbulkan masalah
dimasa mendatang.
20
Dampak bila isu tidak ditangani antara lain tidak adanya kemajuan
peningkatan terhadap kualitas dari Sumber daya manusia.
21
aparatur dan pelaksanaan pembangunan melalui pengembangan
kelembagaan dan ketatalaksanaan.
22
5. Belum meningkatnya kualitas sumber daya manusia Kota
Lubuklinggau yang mandiri, berdaya saing tinggi dan berakhlak
mulia. Pembangunan Sumber daya manusia dalam rangka
pemenuhan hak-hak dasar masyarakat yang berkualitas dengan
meningkatkan taraf pendidikan masyarakat Kota Lubuklinggau
melalui pemantapan pelayanan pendidikan untuk semua yang
mengedepankan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi serta
pembangunan karakter untuk menciptakan masyarakat yang
beragama, beriman dan bertaqwa, berbudi luhur, bertoleran, dan
bergotongroyong.
d. Solusi (terobosan)
Solusi adalah bagaiamana cara menyelessaikan permasalahan
yang dialami. Project leader mencoba melakukan terobosan yang akan
dijelaskan sebagai berikut:
1. Belum optimalnya sinergitas OPD dalam peningkatan kualitas sumber
daya manusia
Kota Lubuklinggau tidak hanya didiami oleh masyarakat asli Kota
Lubuklinggau saja, tetapi juga oleh para masyarakat dari luar daerah
Kota Lubuklinggau. Dari keragaman suku dan latar belakang
kebudayaan yang berbeda ini bisa saja terjadi kurang optimalnya
dalam peningkatan kualitas SDM di Kota Lubuklinggau. Untuk
mengatasi yang dialami saat ini maka diperlukan solusi atau
terobosan dengan cara melalui sinergitas antar OPD dengan upaya
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui Kajian
Kemasyarakatan. Sinergitas ini diwujudkan dengan peraturan dan
komitment Bersama
23
2. Belum adanya peningkatan pelayanan publik dengan perbaikan
kualitas aparatur dan pelaksanaan pembangunan yang seimbang.
Perbaikan kualitas aparatur merupakan hal yang penting untuk
dilakukan karena aparatur yang berkualitas akan menjadi contoh
bagi masyarakat. Karena daerah yang berkualitas tercermin dari
pemerintah yang berkualitas.
Berdasarkan kondisi yang dialami maka untuk mengatasi hal
tersebut perlu terobosan berupa adanya peningkatan kualitas
kepegawaian dengan upaya meningkatkan dan perbaikan kualitas
aparatur dan pelaksanaan pembangunan melalui pengembangan
kelembagaan dan ketatalaksanaan.
24
besar bagi daerah maupun masyarakat yang ada karena para
masyarakat yang ada dapat semakin mengembangkan skill mereka
dengan teknologi yang semakin berkembang saat ini. Dalam
mengatasi ini dilakukan terobosan melalui pengumpulan data dan
eksploritasi data dengan menggunakan kemampuan teknologi
informasi.
25
Tabel I.2 Isu Strategi
KONDISI
NO KONDISI SAAT AKIBAT DAN DAMPAK
YANG
INI
DIHARAPK
AN
1. Belum optimalnya Saat ini, dalam melaksanakan terwujudnya sinergitas
sinergitas OPD peningkatan kualitas sumber daya OPD dalam peningkatan
dalam peningkatan manusia masih tumpang tindih kebijakan kualitas sumber daya
kualitas sumber pada masing-masing OPD sehingga manusia
dayamanusia peningkatan kualitas sumber daya Berdasarkan kondisi,
manusia tidak terpenuhi secara optimal. dampak dan yang
Dampak bila isu tidak ditangani antara lain diharapkan, maka untuk
tidak terwujudnya sinergitas antar OPD mengatasi isu tersebut
sehingga tidak menimbulkan peningkatan perlu adanya sinergitas
kualitas sumber daya manusia antar OPD dengan upaya
meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia
melalui Kajian
Kemasyarakatan.
2. Belum adanya Saat ini, pelayanan publik belum terciptanya peningkatan
peningkatan menunjukkan pelayanan prima dengan kualitas pelayanan publik
pelayanan publik kemampuan aparatur, sarana dan dalam Pembangunan
dengan perbaikan prasarana yang terbatas. Akibatnya yang dilakukan secara
kualitas aparatur kelancaran tugas belum dapat terlaksana seimbang, maka untuk
danpelaksanaan baik. mengatasi isu tersebut
pembangunan Dampak bila isu tidak ditangani antara lain perlu adanya
yangseimbang. tidak terbentuknya peningkatan kualitas peningkatan kualitas
aparatur sehingga tidak menimbulkan kepegawaian dengan
peningkatan pelayanan publik karena upaya meningkatkan
kualitas aparatur dan pelaksanaan dan perbaikan kualitas
pembangunan yang seimbang tidak aparatur dan
ditingkatkan. pelaksanaan
pembangunan melalui
pengembangan
kelembagaan dan
ketatalaksanaan.
3. Belum terciptanya Saat ini, perubahan dan perkembangan berupa adanya upaya
perluasan dan jaman sekarang ini menuntut masyarakat perluasan dan
pemerataan yang mempunyai daya saing yang tinggi, pemerataan pendidikan
pendidikan serta agar mereka beserta dengan daerah serta pembinaan dan
Pembinaan dan mereka tidak tertinggal dari daerah lain. pengembangan dengan
pengembangan Dari data BPS di dapat anak tamatan SMA upaya meningkatkan
produktifitas sebanyak 60,49 % masih belum bekerja. produktifitas
masyarakat. Ditambah lagi masih ada anak yang putus masyarakat melalui
memerlukan Tindakan pemerintah lebih pengembangan ilmu
lanjut pengetahuan dan
Dampak bila isu tidak ditangani antara lain teknologi.
tidak terbinanya dan tidak terbentuk
pengembangan setiap skill yang dimiliki
SDM sehingga kualitas yang mereka miliki
tidak dapat berkembang.
26
4. Belum Saat ini, data pembangunan Efektifnya pengelolaan
adan kemasyarakatan dan sumber daya kepegawaian, arsip dan
yaeksploritasi manusia belum memberikan dampak yang aset, dengan
data cukup besar bagi daerah maupun menggunakan teknologi
dalam masyarakat. Karena pola pendataan informasi atau aplikasi
pembangunan data belum tersinkronisasi dan up date internal yang akan
kemasyarakatan terlambat digunakan.
dansumber
daya
manusia
KONDISI
NO AKIBAT DAN DAMPAK
KONDISI SAAT INI YANG
DIHARAPKAN
Dampak bila isu tidak ditangani antara lain
tidak tersedianya data yang dibutuhkan
sehingga data pembangunan
kemasyarakatan dan sumber daya
manusia tidak terwujud.
5. Belum Saat ini, kualitas sumber daya manusia Dalam mengatasi ini
meningkatnya belum meningkat sebagaimana yang dilakukan
kualitas sumber diharapkan dalam arah kebijakan terobosa
daya manusia pembangunan Lubuklinggau. n melalui pengumpulan
Ko Menurut sumber BPS tahun 2020 data dan eksploritasi data
ta Lubuklinggau terdapat sejumlah 5.427 anak tamatan dengan menggunakan
yang mandiri, SMA belum bekerja. Angka ini akan kemampuan teknologi
berdaya saing menimbulkan masalah dimasa informasi.
tinggi dan mendatang.
berakhlak mulia. Dampak bila isu tidak ditangani antara lain
tidak adanya kemajuan peningkatan
terhadap kualitas dari SDM
Belum adanya
eksploritasi data dalam 75 = 75 =
4 pembangunandata 11,25% 80 = 8% 75 = 7,5% 11,25% 70 = 14% 75 = 22,5% 74,5 III
kemasyarakatandan %
sumber daya manusia
27
Belum meningkatnya
kualitas sumber daya
manusia Kota 70 70 = 75 = 15
5 Lubuklinggau yang =10,5% 70 = 7% 70 = 7% 10,5% % 70 = 21 % 71 IV
mandiri, berdaya saing %
tinggi dan
berakhlak mulia
f. Diagnosa Reading
mendiagnosa atau
akan dilakukan (adaptasi dari Beer & spector 1993). Salah satu
28
2. Aplikasi STAR Model
Dari isu strategis yaitu “Belum optimalnya sinergitas OPD dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia”, maka untuk
menilai kondisi organisasi yang semula dianggap isu strategis menjadi masalah nyata, perlu dilakukan diagnosa
organisasi dengan metode “STAR Model” sebagaimana terinci dalam Tabel berikut :
Simpulan : Sesuai analisis di atas, disimpulkan bahwa isu strategis Belum Optimanya sirnegritas OPD dalam
peningkatan Kualitas SDM, perlu prioritas untuk diintervensi dengan solusi Strategi Policy Adviser Kajian
Kemasyarakatan (PAKAM) untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia di Kota Lubuklinggau.
HENDRI - [2021] 29
3. Visitasi For Best Practice
Peningkatan Sumber Daya Manusia akan dapat dilaksanakan
secara optimal dan berkelanjutan apabila semua stakeholders dan
Sinergitas antar Stakeholder di Kota Lubuklinggau
Hal tersebut juga tampak pada saat visitasi kepemimpinan di
Visitasi Kepemimpinan Nasional di Kota Yogyakarta dengan lokus
Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta, diperoleh
nilai-nilai yang menonjol yaitu :
a. Nilai-nilai luhur : konsep kepemimpinan yang “njawani”
mengayomi bawahan dan masyarakat.
b. Koordinasi : koordinasi antar stakeholder menjadi kunci
keberhasilan program pembangunan.
c. Kerja sama : kerja sama yang baik dari seluruh stakeholder
membuahkan peningkatan sektor ekonomi dan berbagai sektor
kehidupan lain.
d. Inovatif dan kreatif : Inovasi yang dikembangkan diakui di tingkat
nasional dan internasional.
HENDRI - [2021] 30
media kegiatan yang dapat mengasah dan menyalurkan
keterampilan untuk membuka usaha sehingga masyarakat dapat
hidup mandiri dan layak.Salah satu usaha Dinas Perindustrian
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (DinPerinKop UKM) Kota
Yogyakarta terkait hal di atas adalah penumbuhan wirausaha baru
melalui pelatihan dan pendampingan pengusaha dan pemerintah,
pencangkokan ( melibatkan pengusaha yang berhasil) dan swadaya
(inisiatif masyarakat untuk membuka usaha sendiri) kegiatan
tersebut dibedakan menurut usia.
4. Studi Kepustakaan
HENDRI - [2021] 31
Tabel I.5 Referensi
HENDRI - [2021] 32
5. Alur Pikir
VISI
MISI Ke-1
Mewujudkan sumber daya manusia yang berakhlak, berkualitasdan berkarakter
MISI Ke-2
Meningkatakan daya saing ekonomi dan kesejahteraan sosial.
STRATEGI MARKETING
4P + 1 C
HENDRI - [2021] 33
B. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Tujuan
Sebagai langkah untuk mengatasi isu strategis serta
perwujudan Visi dan Misi Pembangunan maka PemerintahKota
Lubuklinggau harus survive, mampu berperan sebagai organisasi
yang agile dan adaptive, khususnya pembangunan ekonomi kreatif.
Untuk itu Substansi dari proyek perubahan ini bertujuan untuk
meningkatkan Sinergitas Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia
Melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM) di Kota
Lubuklinggau.
Untuk tercapainya tujuan tersebut, maka capaian kinerja jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang yang akan diwujudkan
adalah sebagai berikut :
1. Capaian kinerja jangka pendek (60 hari) :
a. Tersusunnya Dokumen Laporan Hasil Kajian Kebijakan
“Sinergitas Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia Melalui
Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM) di Kota
Lubuklinggau”;
b. Ditetapkannya Keputusan Walikota Lubuklinggau tentang Kajian
Kebijakan “Strategi Sinergitas Dalam Peningkatan Sumber Daya
Manusia Melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan
(PAKAM) di Kota Lubuklinggau”;
2. Capaian Kinerja Jangka Menengah (6 Bulan) :
HENDRI - [2021] 34
3. Capaian Kinerja Jangka Panjang (18 Bulan) :
Pengembangan kajian kemasyarakatan dan peningkatan
kualitas SDM Akan tersusunnya dokumen kegiatan tentang
kemasyarakatan dan SDM yang lebih luas lagi dan lebih sempurna
2. Manfaat
HENDRI - [2021] 35
a. Tersusunnya Dokumen Laporan Hasil Kajian Kebijakan “Strategi
Sinergitas Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia Melalui
Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM) di Kota
Lubuklinggau”;
b. Ditetapkannya Keputusan Walikota Lubuklinggau tentang Kajian
Kebijakan “Strategi Sinergitas Dalam Peningkatan Sumber Daya
Manusia Melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM)
di Kota Lubuklinggau”;
2. Outcome
Setelah melakukan proyek perubahan ini maka menghasilkan
berupa outcome yaitu :
a. Impelementasi Keputusan Walikota tentang sinergitas pelaksanaan
pembangunan
b. Monitoring pelaksanan surat keputusan
c. Evaluasi .
HENDRI - [2021] 36
II. TAHAPAN RENCANA STRATEGIS PROYEK PERUBAHAN
A. TAHAPAN RENCANA STRATEGIS (MILESTONE)
1. Analisis (Analisis SOAR)
a. Konsep
Penyusunan strategi bagi suatu organisasi harus dilandaskan
pada suatu metode analisis. Dalam perkembangannya, terdapat
berbagai jenis metode analisis yang dapat dipergunakan dalam
perencanaan strategis, yang salah satunya adalah instrumen analisis
SOAR (Strengths, Opportunities, Aspirations, Results).
Gambar II.1. Analisis SOAR
HENDRI - [2021] 37
metode analisis yang dipergunakan adalah Metode Analisis SOAR
karena salah satu kerangka kerja SOAR sebanyak mungkin
stakeholder dilibatkan, yang didasarkan pada integritas para
anggotanya. Masalah integritas menjadi sangat penting karena para
stakeholder harus menyadari asumsi-asumsi yang menjadi dasar
penggerak bagi para pemimpin organisasi yaitu melalui aspirasi
(Aspirations) stakeholder, sedangkan untuk keberhasilan inovasi
kebijakan ini aspirasi stakeholder sebanyak mungkin dilibatkan.
a. Analisa
Instrumen analisis SOAR tersebut selanjutnya bila dikaitkan
dengan Strategi Sinergitas dalam Peningkatan Sumber Daya
Manusia, maka analisis SOAR dapat diuraikan melalui 4 (empat)
dimensi, yaitu :
HENDRI - [2021] 38
1. Strength (kekuatan) berkaitan dengan kemampuan dan sumber
daya yang ada di dalam suatu organisasi.
Dalam dimensi strength, maka dapat ditinjau sebagai berikut :
HENDRI - [2021] 39
d. Isu strategis yang akan dilakukan pengkajian selaras dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota
Lubuklinggau Tahun 2018-2023, yaitu pada Visi “Terwujudnya
Lubuklinggau Sebagai Kota Metropolis yang Madani” misi ke
satu dan misi kedua yaitu : Mewujudkan sumber daya
manusia yang berakhlak, berkualitas dan berkarakter, dan
Meningkatakan daya saing ekonomi dan kesejahteraan sosial.
e. Adanya dukungan dari Pemerintah Kota Lubuklinggau
HENDRI - [2021] 40
4. Result (hasil) adalah strategi yang efisien, andal, elegan,
tepat sasaran dan terintegrasi.
Dalam dimensi Result, maka dapat ditinjau sebagai berikut :
a. Merupakan kebijakan yang tepat (berdaya guna dan
berhasil guna) karena dengan kajian Strategi Sinergitas
dalam peningkatan Sumber Daya Manusia melalui
Policy Adviserkajian kemasyarakatan di Kota
Lubuklinggau mempunyai kajian yang berkaitan dengan
pembangunankemasyarakatan.
b. Strategi proyek perubahan ini memiliki peran krusial
untuk meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
untuk menurunkan pengangguran di Kota Lubuklinggau.
HENDRI - [2021] 41
dan memenuhi aspirasi dari setiap stakeholder yang
beriorientasikepada peluang yang ada;
3. Strategi SO : strategi ini dibuat untuk mewujudkan
kekuatanuntuk mencapai Hasil yang terukur;
4. Strategi OR : Strategi ini beriorientasi kepada Peluang
untuk mencapai Result yang sudah terukur.
1. Pengambilan kebijakan yang diajukan untuk dilakukan 1.Optimalisasi tugas staf ahli wali 1. Mengoptimalkan
pengkajian melibatkan seluruh stakeholder, meliputi kota untuk melakukan penyusunan kajian Strategi
Walikota,Wakil Walikota, Sekretaris Daerah, Ketua pengkajian sinergitas dalam
DPRD, Dinas Pendidikan , Dinas Tenaga Kerja, Dinas deng pengingkatan SDM di Kota
Sosial, Camat di Lingkungan Kota Lubuklinggau, dan an Lubuklinggau yang
stakeholder terkait. Sehingga pengambilan kebijakan melibatkan bertujuan untuk
dalam kajian tersebut akan relevandan sesuai dengan selur meningkatkan
kondisi nyata yang dibutuhkan oleh para stakeholder uhstakeholder kesejahteraan masyarakat
terkait dan
2. Terciptanya harmonisasi dan sinergi dariseluruh satuan mengurangipengangguran
kerja di Pemerintah Kota Lubuklinggau maupun 2. Membangun kerja sama
dengan Pihak Perguruan Tinggi dan dengan dan kemitraan dengan
stakeholder lainnya instansilain untuk
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
dan
mengurangipengangguran
HENDRI - [2021] 42
Result (hasil) Strategi SR Strategi OR
1. Merupakan kebijakan yang tepat (berdayaguna dan 1. Memanfaatkan RPJMD Kota 1. Memanfaatkan kajian
berhasilguna) karena dengan kajian Strategi Sinergitas Lubuklinggau tahun 2018- 2023 Strategi Sinergitas dalam
dalam peningkatan Sumber Daya Manusia melalui sebagai pedoman dasar untuk peningkatan Sumber Daya
Policy Adviser kajian kemasyarakatan di Kota membuat kajian kebijakan yang Manusia melalui Policy
Lubklinggaumempunyai kajian yang berkaitan dengan berdayagunadan berhasilguna. Adviser kajian
pembangunan kemasyarakatan kemasyarakatan di Kota
2. Memanfaatkan kebijakan Lubklinggau sebagai pusat
2. Dengan dieksekusinya kajian Strategi Sinergitas dalam peningkatan Sumber Daya akselerasi
peningkatan Sumber Daya Manusia melalui Policy Manusia untuk meningkatkan dalam kesejahteraan
Adviser kajian kemasyarakatan di Kota Lubklinggau kesejahteraan masyarakat dan mengurangi
maka akan terwujunyaSumber daya Manusia yang dan mengurangi
berkualitas dan mengurangipengangguran pengangguran
pengangguran
2. Memanfaatkan
rekomendasidari
Pemerintah Kota
Lubuklinggau bahwa untuk
meningkatkan
kesehateraandan
mengurangipengangguran melaluipen
HENDRI - [2021] 43
Tabel II.4 Rencana Strategi Proyek
Perubahan
Strategi Taktikal
(Apa yang harus dilakukan) (Bagaimana melakukannya)
1.Terbentuknya Tim Efektif :
Ditetapkannya Keputusan Walikota 1. Rapat koordinasi pembentukan Tim
Lubuklinggau tentang Tim Efektif Efektif Proyek Perubahan;
Proyek Perubahan Strategi Sinergitas 2. Penyusunan draft Keputusan Walikota ttg
dalam Peningkatan Sumber daya Tim Efektif Proyek Perubahan;
manusia melalui Policy Adviser kajian 3. Finalisasi draft Keputusan Walikota ttg
kemasyarakatan di Kota Lubuklinggau Tim Efektif Proyek Perubahan;
4. Penerbitan Kepwal ttg Tim Efektif
2. Terwujudnya Peningkatan Sumber 1. Rapat koordinasi persiapan pengkajian
Daya Manusia: 2. Proses pengkajian
a. Tersusunnya Dokumen Laporan 3. Diskusi/sharing dg masyarakat
Hasil Diskusi tentang Strategi dalam 4. FGD
Peningkatan Sumber daya manusia; 5. Finalisasi hasil diskusi
b. Ditetapkannya Nota Dinas tentang
1) Koordinasi Pembuatan Nota Dinas
Hasil Diskusi Strategi Sinergitas
2)Finalisasi draft Nota Dinas oleh Bag
dalam Peningkatan Sumber daya
Umum3)Penerbitan Nota Dinas ttg Hasil
manusia
Diskusi
Strategi Sinergitas dalam
c. Penyerahan Nota Dinas hasil
Peningkatan Sumber daya manusia
Diskusi kepada Walikota
1. Penyusunan Nota Dinas tentang
Lubuklinggau melalui Sekda.
Hasil Diskusi
2. Penyerahan Nota Dinas hasil
diskusiolehProject Leader kepada
Walikota
3. Disposisi Nota Dinas hasil Diskusi
HENDRI - [2021] 44
3. Terbangunnya Sinergitasdalam 1. Koordinasi dengan stakeholder;
2. Seluruh stakeholder terkait
Peningkatan SDM.
3. membuat komitmen secara tertulis
a. Komitmen Stakeholder terkait; mendukung Peningkatan Sumber Daya
Manusia
b. Ditetapkannya Kepwal
Lubuklinggau tentang adanya 1. Koordinasi penyusunan draft kepwal
sinergitas dalam peningkatan SDM 2. Koordinasi pembahasan draft kepwal
3. Finalisasi draft kepwal oleh Bag Hukum
4. Penerbitan kepwal ttg adanya
sinergitas dalam peningkatan
SDM
HENDRI - [2021] 45
3. Pentahapan Kegiatan (Milestone)
Tim Efektif
HENDRI - [2021] 46
Ditetapkannya Nota Dinas tentang H a s i l D i s k u s i Strategi
Sinergitas dalam Peningkatan Sumber daya manusia
HENDRI - [2021] 47
Ditetapkannya Surat Keputusan Walikota Lubuklinggau
tentangadanya sinergitas dalam peningkatan SDM
HENDRI - [2021] 48
6. Tersusunya SOP tentang Kajian Kemasyarakatan dan
peningkatan SDM Ditetapkannya SK Walikota tentang Sistem
Operasional dan Prosedur (SOP) mekanisme peningkatan SDM
Ditetapkannya Keputusan Walikota Lubuklinggau
tentang Kajian Kemasyarakatan
HENDRI - [2021] 49
• JANGKA MENENGAH
3. JANGKA PANJANG
Tabel II.7 Rencana Tahapan Jangka Panjang (Tahun 2022 - 2024)
NO KEGIATAN UTAMA WAKTU OUTPUT
HENDRI - [2021] 50
b. Rencana Strategi Marketing
1. Identifikasi SDM
Untuk efektifitas dan efisien pelaksanaan tugas penyusunan Laporan
penyelengaraan pemerintah daerah dibentuk tim efektif membantu
pelaksanaan proyek perubahan yang terdiri dari :
tabel II.8 Susunan Anggota Tim Efektif Policy Adviser, Kajian Kemasyarakatan Dan Sumber Daya
Manusia Di Kota Lubuklinggau
HENDRI - [2021] 51
2. Identifikasi Stakeholder
a. Identifikasi Jenis Stakeholder
7) Asisten II
8) Asisten III
9) Kabag Hukum
HENDRI - [2021] 52
1. DPRD Kota Lubuklinggau
4. Dinas Sosial
1. Akademisi
2. Media
HENDRI - [2021] 53
4. Baznas
5. Pondok Pesantren
7. Masyarakat
13 21 7
HENDRI - [2021] 54
Jenis stakeholder yang terlibat dalam proyek perubahan ini,
baik internal, eksternal pemerintah, maupun eksternal non pemerintah
dapat dikelompokkan berdasarkan kepentingan dan pengaruh serta
posisinya terhadap rencana proyek perubahan, sebagai berikut:
a. Stakeholder Utama/Kunci yaitu stakeholder yang memiliki pengaruh
dan keberadaannya sangat penting dalam proyek perubahan ini.
Stakeholder yang termasuk kategori ini adalah:
1. Walikota Lubuklinggau
2. Wakil Walikota Lubuklinggau
3. Sekretaris Daerah Kota Lubuklinggau
4. Staf Ahli Walikota Bidang Hukum Politik dan Pemerintahan
5. Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi, Keuangan dan
Pembangunan
6. Asisten I
7. Asisten II
8. Asisten III
9. Kabag Hukum
10. Kabag Kesra
11. Kabag Organisasi
12. Kabag Umum
13. Kabag Ekonomi
b. Stakeholder Primer, yaitu stakeholder yang langsung dipengaruhi oleh
proyek perubahan. Stakeholder yang termasuk kategori ini adalah:
1. DPRD Kota Lubuklinggau
2. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lubuklinggau
3. Dinas Ketenagakerjaan
4. Dinas Sosial
5. Badan Perencanaan dan Penelitian Daerah
6. Badan Keuangan Daerah Kota Lubuklinggau
7. BKPSDM Kota Lubuklinggau
8. Sekretaris DPRD Kota Lubuklinggau
9. Camat Lubuklinggau Timur I
10. Camat Lubuklinggau Timur II
HENDRI - [2021] 55
11. Camat Lubuklinggau Barat I
12. Camat Lubuklinggau Barat II
13. Camat Lubuklinggau Selatan I
14. Camat Lubuklinggau Selatan II
15. Camat Lubuklinggau Utara I
16. Camat Lubuklinggau Utara II
17. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Lubuklinggau
18. Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan
19. Sekretaris Dinas Sosial
20. Sekretaris Badan Perencanaan dan Penelitian Daerah
21. Sekretaris BKPSDM
c. Stakeholder Sekunder, yaitu stakeholder yang tidak langsung
dipengaruhi oleh proyek perubahan ini. Stakeholder yang termasuk
dalam kategori ini adalah:
1. Akademisi
2. Media
3. Majelis Ulama Indonesia Kota Lubuklinggau
4. Baznas
5. Pondok Pesantren
6. Perusahaan PT. Linggau Bisa
7. Masyarakat
HENDRI - [2021] 56
3 Netral (+/-) : stakeholder netral, tidak memberikan
dukungan dan tidak menentang
Selanjutnya berdasarkan tingkat pengeruh dan kepentingan terhadap
proyek perubahan ini, maka selanjutnya akan diketahu kelompok
stakeholder berdasarkan besarnya pengaruh dan kepentingan terhadap
proyek perubahan, dikategorikan dalam kelompok:
1. Promoters, yaitu stakeholder yang memiliki kepentingan tinggi
terhadap upaya dan juga kekuatan untuk membantu keberhasilan
proyek perubahan ini, atau kategori kepentingan tinggi, pengaruh
tinggi.
2. Defenders, yaitu stakeholder yang memiliki kepentingan dan dapat
menyuarakan dukungannya dalam komunitas, tetapi kekuatannya
kecil untuk mempengaruhi upaya keberhasilan proyek perubahan ini
atau kategori memiliki kepentingan, pengaruh rendah.
3. Latents, yaitu stakeholder yang tidak memiliki kepentinga khusus
maupun terlibat dlam upaya perubahan ini, tetapi memiliki kekuatan
besar untuk mempengaruhi upaya perubahan ini atau ketegori
kepentingan rendah, pengaruh tinggi.
4. Apathetics, yaitu stakeholder yang kurang memiliki kepentingan
maupun kekuatan terhadap proyek perubahan ini, bahkan mungkin
tidak mengetahui adanya proyek perubahan ini atau kategori
kepentingan rendah, pengaruh rendah.
HENDRI - [2021] 57
Tabel II.10
Klasifikasi Stakeholder Berdasarkan Tingkat Pengaruh dan Kepentingan terhadap Proyek Perubahan
HENDRI - [2021] 58
20 Sekretaris Koordinator kegiatan - + Defender
Disdik internalDisdik
HENDRI - [2021] 59
digunakan untuk memudahkan pembuatan rencana strategi
manajemen stakeholder yang strateginya disesuaikan dengan power
dan interest dari tiap stakeholder.
Pada tahapan ini tiap stakeholder akan dibuatkan rencana
strategi manajemen terkait bagaimana Rencana Proyek Perubahan
harus memperlakukan stakeholder sesuai dengan power dan interest
nya. Interest merupakan poin utama yang perlu diperhatikan dalam
mengelola stakeholder, sedangkan power dari tiap stakeholder juga
sangat berpengaruh dalam menentukan strategi manajemen
stakeholder. Power dilihat dari kedudukan stakeholder di dalam struktur
dan juga resource penting apa yang dimilikinya.
HENDRI - [2021] 60
10. Kepala Bappeda
11. Kepala BPKAD
12. Kepala BKPSDM
13. Kadisdikbud
14. Kadisnaker
15. Kadinsos
16. Kabag Hukum.
17. Kabag kesra
18. Kabag Organisasi
19. Kabag Ekonomi
20. Kabag kesta Setda Kota Lubuklinggau
1. Kabag umum
2. Sekretaris BAPPEDA
3. Sekretaris disdik
4. Sekretaris disnaker
5. Sekretaris dinsos
6. Sekretaris BKPSDM
7. Seluruh Camat (8 Kecamatan)
HENDRI - [2021] 61
4. Baznas
5. MUI
4. Minimal Effort (Apathetics) adalah kelompok stakeholder yang tingkat
power dan dedikasinya lebih rendah dari kelompok lain. Yang masuk
dalam kelompok ini adalah :
1. Media
2. Perusahaan PT. Linggau Bisa
3. Masyarakat
Dari hasil penilaian masing-masing stakeholder berdasarkan
power dan interest tersebut di atas, maka hasilnya dapat dipetaka
kedalam empat kuadran sebagai berikut
Gambar II.1 Analisis Kuadran Stakeholder
PROMOTERS
LATENS 1. Walikota
2. Wakil walikota
1. Kepala BPKAD 3. Ketua DPRD
2. Sekretaris 4. Sekretaris Daerah
DPRD
P 5. Staf ahli 1
O 6. Staf ahli 2
3. Akademisi 7. Asisten 1
W
4. Pesantren 8. Asisten 2
E 9. Asisten 3
5. Baznas
R 10. Kepala Bappeda
6. MUI
11. Kepala BKPSDM
12. Kadisdikbud
13. Kadisnaker
14. kadinsos
15. Kabag Hukum.
16. Kabag kesra
17. Kabag Organisasi
18. Kabag Ekonomi
INTERESTT
APATHETIC DEFENDER
1. Kabag umum
1. Media; 2. Sekretaris BAPPEDA
2. PT. Linggau Bisa
3. Sekretaris disdik
3. Masyarakat.
4. Sekretaris disnaker
5. Sekretaris dinsos
6. Sekretaris BKPSDM
7. Camat LLG Utara I
8. Camat LLG Utara II
9. Camat LLG Barat I
10. Camat LLG Barat II
11. Camat LLG Selatan I
12. Camat LLG Selatan II
13. Camat LLG Timur I
14. Camat LLG Timur II
HENDRI - [2021] 62
4. Strategi dan Teknik Stakeholder
HENDRI - [2021] 63
5. Strategi Marketing Hasil Proyek Perubahan
HENDRI - [2021] 64
Dalam hal ini, setidaknya terdapat 5 (lima) elemen dalam
pemasaran sektor publik yang digunakan. Adapun elemen tersebut
berupa customer, product, price, place dan promotion.
55
Adapun rencana marketing sektor publik yang akan dilakukan
dapat terlihat dalam tabel berikut :
Tabel II.12 Strategi Marketing
56
III. HASIL PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
A. CAPAIAN TAHAPAN RENCANA STRATEGIS.
1. Ketercapaian Tujuan Proyek Perubahan
a. Jangka Pendek :
a. Terbentuknya Tim Efektif :
Ditetapkannya Keputusan Walikota Lubuklinggau tentang
Tim Efektif Proyek Perubahan Kajian Kebijakan Strategis :
Sinergitas Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia
Melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM) Di
Kota Lubuklinggau, kegiatan ini telah tercapai 100 %
(Lampiran 1).
57
d. Terbentuknya Tim Kajian Kemasyarakatan dan SDM beserta
tugasnya. Ditetapkan Surat Keputusan Wali Kota tentang Tim
Kajian Kemasyarakatan dan SDM beserta tugasnya kegiatan
ini telah tercapai 100 % (Lampiran 4)
f. Terbentuknya SOP
Ditetapkan Surat Keputusan Wali Kota tentang Standar
Operasional Prosedur (SOP). Kegiatan ini telah tercapai 100 %
(Lampiran 6)
b. Jangka Menengah :
58
c. Jangka Panjang :
Pengembangan kajian kemasyarakatan dan peningkatan
kualitas SDM akan tersusunnya dokumen kegiatan tentang
kemasyarakatan dan peningkatan SDM yang lebih luas lagi dan
lebih sempurna.
59
Gambar III.1
Ketercapaian Program Pembentukan Tim Efektif Proyek Perubahan
No Program Pembentukan Tim Efektif Proyek Perubahan
1 Kegiatan Menyusun
Keputusan Walikota
OUTPUT REALISASI KET OUTCOME Bukti
1 Pembentukan Tim 100 % Terbentuknya Tim Efektif
Efektif Proyek yang dibuktikan dengan SK
Perubahan Kajian Wali Kota No. 307/KPTS/
Kebijakan Strategis : Umum/2021 tanggal 13
Sinergitas dalam Agustus 2021. Tim ini bekerja
Peningkatan Sumber sangat profesional dan
Daya Manusia kompak serta berkomitmen
melalui Policy tinggi, seluruh rencana
Adviser Kajian capaian jangka pendek dapat
Kemasyarakatan diselesaikan dalam waktu 2
(PAKAM) di Kota (dua) bulan.
Lubuklinggau
60
Gambar III.2
Ketercapaian Program
Terwujudnya peningkatan Sumber Daya Manusia
No Program Terwujudnya Peningkatan Sumber Daya Manusia
1 Kegiatan Menyusun Dokumen Hasil Diskusi FGD tentang Peningkatan Sumber
Daya Manusia
OUTPUT REALISASI KET OUTCOME BUKTI
Membuat 100 % Terdapatnya
dokumen dokumen laporan
laporan hasil hasil diskusi FGD
diskusi FGD tentang Strategi
tentang peningkatan
strategi dalam Sumber Daya
peningkatan Manusia yang
sumber daya ditetapkan dalam
manusia Nota Dinas yang
disampaikan
kepada Wali Kota
melalui Sekda
61
Gambar III.3
Ketercapaian Program
Terbangunnya Sinergitas Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia
- Kepala
Disnaker
- Kepala
Dinsos
- Kepala
BKPSDM
- Kepala
bagian
kesra
62
b. Kegiatan Pentapan Keputusan Walikota Lubuklinggau Tentang Adanya Sinergitas
dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia
OUTPUT REALISASI KET OUTCOME BUKTI
Membuat 100% Terbitnya Keputusan
Keputusan
Walikota Nomor 313/
Walikota
Lubuklinggau KPTS/Umum/2021
tentang
tanggal 20 Agustus
Adanya
Sinergitas 2021 tentang Sinergi-
dalam
tas dalam Peningkatan
Peningkatan
SDM SDM
63
Gambar III.4
Ketercapaian Program
Pembentukan Tim Kajian dan Tugas Tim Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM
64
Gambar III.5
Ketercapaian Program
Tersusunnya Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM
No Program Mekanisme Pelaksanaan Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan
SDM
1 Kegiatan Tersusunnya Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM
65
Dengan Terbitnya SK Wali-
Tersusunnya
kota Lubuklinggau
Dokumen
Kajian No.317/KPTS/Umum
Kemasyarak
/2021 tanggal 30
atan dan
SDM di Kota Agustus 2021 ten-
Lubuklinggau
tang Dokumen Ka-
selanjutnya
untuk jian
memperkuat
dasar hukum
kajian
tersebut
perlu
Membuat
SK Walikota
Lubuklingga
u tentang
Kajian
Kemasyara
katan dan
Peningka-
tan SDM
66
Gambar III.6
Ketercapaian Program
Mekanisme Pelaksanaan Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM
No Program Mekanisme Pelaksanaan Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan
SDM
1 Kegiatan Tersusunya SOP Tim Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM
67
Peningkatan Sumber Daya Manusia yang dibuat dalam bentuk
Keputusan Walikota Lubuklinggau Tentang SOP Pelaksanaan
Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM, semua telah
selesai dilaksanakan dan telah tercapai 100%.
Gambar III.7
Ketercapaian Program
Data Anak dengan Pendidikan Rendah dan Data Pengangguran serta Data Pegawai / ASN di Kota
Lubuklinggau
No Program Tersusunnya Data Anak dengan Pendidikan Rendah dan Data
Pengangguran serta Data Pegawai / ASN di Kota Lubuklinggau
68
b. Program Jangka Menengah
Dalam tahapan jangka menengah, Kegiatan yang akan
dilaksanakan dan dicapai adalah sebagai berikut :
a. Penyampaian rekomendasi kepada stakeholder terkait untuk
implementasi keputusan Wali Kota tentang Kajian
Kemasyarakatan dan SDM
b. Monitoring dan evaluasi
Akan tersampainya rekomendasi kepada stakeholder terkait
untuk implementasi keputusan Wali Kota tentang kajian
kemasyarakatan dan peningkatan SDM serta didapat
rekomendasi hasil monev.
69
Tabel III.1
Implementasi Proyek Perubahan Jangka Pendek
70
Tabel III.2
Realisasi Proyek Perubahan Jangka Pendek
71
6. Mekanisme a. Finalisasi Kajian
Pelaksanaan Kajian d. SOP
Kemasyarakatan dan
Peningkatan SDM
melalui kegiatan 31 Agustus Lamp 6
Penyusunan SOP
Kajian Kemasyarakatan
dan Peningkatan SDM
72
5. Keputusan Wali Kota Lubuklinggau Nomor : 310/KPTS/
/2021 Tentang Penetapan Tim Kajian Strategi Peningkatan
Kualitas Sumber Daya Manusia di Kota Lubuklinggau.
b. Dukungan.
73
3. Adanya dukungan dari Ketua DPRD
Kota Lubuklinggau H. Rodi Wijaya,
SE.,MM dalam Mendukung proyek
perubahan ini yaitu Kajian kebijakan
strategis : sinergitas dalam
peningkatan sumber daya manusia
melalui Policy Adviser Kajian
Kemasyarakatan (PAKAM) di Kota Lubuklinggau dan
akan mendukung dalam pembuatan Perda tentang
Peningkatan SDM kedepan.
74
Mendukung proyek perubahan ini yaitu Kajian kebijakan
strategis : sinergitas dalam peningkatan sumber daya
manusia melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan
(PAKAM) di Kota Lubuklinggau
75
untuk bersinergi.
10. Adanya dukungan dari Kepala
Disnaker Kota Lubuklinggau
Drs. H. Purnomo, M.Pd
Mendukung proyek perubahan
ini yaitu Kajian kebijakan
strategis : sinergitas dalam peningkatan sumber daya
manusia melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan
(PAKAM) di Kota Lubuklinggau terutama dalam
peningkatan dalam memberikan keterampilan kepada
pada SDM dan siap untuk bersinergi
11. Adanya dukungan dari Kepala
BKPSDM Kota Lubuklinggau
Yulita Anggraini, SH.,MH
Mendukung proyek perubahan
ini yaitu Kajian kebijakan
strategis : sinergitas dalam peningkatan sumber daya
manusia melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan
(PAKAM) di Kota Lubuklinggau dan siap untuk
bersinergi
12. Adanya dukungan dari Kepala
Dinsos Kota Lubuklinggau
Tarmizi T, M.Si Mendukung
proyek perubahan ini yaitu
Kajian kebijakan strategis :
sinergitas dalam peningkatan sumber daya manusia
melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM)
di Kota Lubuklinggau dan siap untuk bersinergi
13. Adanya dukungan dari Kepala
Bappedalitbang Kota
Lubuklinggau Ir.H. Nobel
Nawawi, MT Mendukung
76
proyek perubahan ini yaitu Kajian kebijakan strategis :
sinergitas dalam peningkatan sumber daya manusia
melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM)
di Kota Lubuklinggau dan berkomitmen untuk
memasukkan kegiatan ini dalam Musrenbang Kota
Lubuklinggau.
14. Adanya dukungan dari Kepala
Bagian Kesra Kota
Lubuklinggau Tarmizi T, M.Si
Mendukung proyek perubahan
ini yaitu Kajian kebijakan
strategis : sinergitas dalam peningkatan sumber daya
manusia melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan
(PAKAM) di Kota Lubuklinggau dan siap untuk
bersinergi
Kegiatan Bukti
77
Proyek Perubahan Kajian Kebijakan
Strategis : Sinergitas dalam Peningkatan
Sumber Daya Manusia melalui Policy
Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM) di
Kota Lubuklinggau
78
Walikota tentang Tim Kajian dan Tugas
Tim Kajian Kemasayarakan dan
Peningkatan SDM
Terbentuknya Tim Kajian dan Tugas Tim
Kajian Tentang Kemasyarakatan dan
Peningkatan SDM yang dimuat dalam Surat
Keputusan Wali Kota Lubuklinggau
No.310/KPTS/UMUM/2021 tanggal 18
Agustus 2021
79
Agustus 2021
80
bahwa nantinya proyek perubahan akan dilaksanakan di kota
lubuklinggau sehingga wali kota pada prinsip nya mendukung
dalam bentuk keputusan kepala daerah untuk landasan hukum
operasional
81
5. Kahlan, S.Sos.,M.Si selaku Asisten
Pemerintahan dan Kesra Konsultasi
langsung secara verbal dan
menyampaikan filosofi, tujuan,
manfaat dari Proyek Perubahan
dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan gambaran
bahwa nantinya proyek perubahan akan dilaksanakan di kota
lubuklinggau sehingga pada prinsip nya mendukung proyek
perubahan ini
82
Perubahan dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan
gambaran bahwa nantinya proyek perubahan akan
dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga pada prinsip nya
mendukung proyek perubahan ini
83
12. Hj. Sri Maya, S E .,MM selaku Kabag
Ekonomi dan SDA Setda Kota LLG
Konsultasi langsung secara verbal
dan menyampaikan filosofi, tujuan,
manfaat dari Proyek Perubahan
dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan gambaran
bahwa nantinya proyek perubahan akan dilaksanakan di kota
lubuklinggau sehingga pada prinsip nya mendukung proyek
perubahan ini.
84
3. H. Purnomo, M.Pd selaku Kepala
Dinas Ketenagakerjaan Kota
Lubuklinggau Konsultasi langsung
secara verbal dan menyampaikan
filosofi, tujuan, manfaat dari Proyek
Perubahan dilaksanakan oleh Project Leader dan
memberikan gambaran bahwa nantinya proyek perubahan
akan dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga Kepala
Disnaker pada prinsip nya mendukung proyek perubahan ini
85
manfaat dari Proyek Perubahan dilaksanakan oleh Project
Leader dan memberikan gambaran bahwa nantinya proyek
perubahan akan dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga
Kepala Bappeda pada prinsip nya mendukung proyek
perubahan ini
86
Disdikbud pada prinsip nya mendukung proyek perubahan ini
dan data-data yang menyangkut proyek perubahan ini kami
bantu dan penuhi
87
gambaran bahwa nantinya proyek perubahan akan
dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga Sekretaris
Disnaker pada prinsip nya mendukung proyek perubahan ini
dan data-data yang menyangkut proyek perubahan ini kami
bantu dan penuhi
88
c. Stakeholder Eksternal Non Pemerintah
89
gambaran bahwa nantinya proyek perubahan akan
dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga Ketua MUI/Kepala
pada prinsip nya mendukung proyek perubahan ini. saran dari
beliau adalah dalam kajian ini dimasukkan kata-kata "La
Pacak" maksudnya dalam jangka waktu 30 hari bisa membaca
al quran ini adalah termasuk prpgram MUI di Kota
Lubuklinggau.
90
6. Drs. Edy Rogiansyah selaku Tokoh
Masyarakat Konsultasi langsung
secara verbal dan menyampaikan
filosofi, tujuan, manfaat dari Proyek
Perubahan dilaksanakan oleh
Project Leader dan memberikan
gambaran bahwa nantinya proyek perubahan akan
dilaksanakan di kota lubuklinggau sebagai Tokoh masyarakat,
saya pada prinsip nya mendukung proyek perubahan ini,
semoga kota lubuklinggau kedepan SDMnya menjadi lebih
mandiri dan bermutu tentunya OPD terkait saling bahu
membahu dan bersinergi.
91
2. Keberhasilan Pengaruh Project Leader Terhadap Stakeholder Yang
Mempercepat Pencapaian Tujuan Proper.
Untuk mengukur keberhasilan Project Leader terhadap
Stakeholder yang mempercepat pencapaian tujuan proper, dapat
dilihat dalam hasil analisis stakeholder sebelum Laboratorium
Kepemimpinan dilaksanakan atau yang tertuang dalam Rencana
Proyek Perubahan (RPP), disandingkan dengan kondisi pada
Laboratorium Kepemimpinan selesai.
Hasil analisis Stakeholder berdasarkan power dan interest
tersebut saat Rencana Proyek Perubahan (RPP) atau sebelum
Laboratorium Kepemimpinan adalah sebagaimana dalam kuadran
sebagai berikut : Power
INTEREST
MINIMAL EFFORT KEEP INFORMED
(APATHETICS) (DEFENDERS)
1. Kabag umum
2. Sekretaris BAPPEDA
1. Media; 3. Sekretaris disdik
2. PT. LinggauBisa 4. Sekretaris disnaker
3. Masyarakat. 5. Sekretaris dinsos
6. Sekretaris BKPSDM
7. Camat LLG Utara I
8. Camat LLG Utara II
9. Camat LLG Barat I
10. Camat LLG Barat II
11. Camat LLG Selatan I
12. Camat LLG Selatan II
13. Camat LLG Timur I
14. Camat LLG Timur II
92
Berdasarkan analisis stakeholder di atas, maka untuk
mendukung keberhasilan pelaksanaan proyek perubahan telah
dilakukan dengan upaya menggerakkan stakeholder di
masing-masing kuadran melalui upaya sebagai berikut :
Tabel III.3 Kuadran Stakeholder
93
Selama pelaksanaan Laboratorium Kepemimpinan atau dalam
waktu 2 (dua) bulan, dengan menggunakan strategi mobilisasi
stakeholder tersebut di atas, maka keberhasilan Project Leader
terhadap Stakeholder yang mempercepat pencapaian tujuan proper,
adalah dapat dilihat dalam kuadran sebagaimana tersebut di bawah
ini :
INTEREST
Gambar III.10
Kuadran Stakeholder
(Saat Implementasi Proyek Perubahan)
94
3. Uraian tentang teknik Mengatasi Permasalahan Dan Resiko
Selama Implementasi Proyek Perubahan.
Teknik mengatasi :
Kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan,dilaksanakan
dengan tanpa anggaran (kerja bhakti).
95
Keterbatasan kapasitas SDM.
Tema yang diangkat dalam proyek perubahan membutuhkan
keahlian dan kemampuan menganalisis, sementara kondisi riil
yang mampu menganalisis sangat terbatas.
Teknik mengatasi :
Melakukan pendekatan dengan pihak akademisi dengan cara
mensosialisasikan tujuan dan manfaat dari proyek perubahan
ini
2. Kendala Eksternal.
Beberapa masyarakat tidak paham dengan kajian.
Teknik mengatasi :
Selalu Koordinasi dan diskusi secara intens dengan
masyarakat betapa pentingnya proyek perubahan ini bagi
mereka
96
Sedangkan definisi lain tentang pemasaran sektor publik
menurut Serat adalah, “serangkaian aktivitas, dan proses yang
saling berhubungan untuk mengidentifikasi, menciptakan,
berkomunikasi, dalam rangka melayani kebutuhan dan
kepentingan masyarakat pada umumnya” (Serrat, 2010, p. 3).
97
kajian tersebut adalah Disdikbud, Disnaker, Dinsos, bagian
Kesra Kota Lubuklinggau
SPANDUK
5. Price : pelaksanaan proyek perubahan ini membutuhkan
biaya (price) yang dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah dan sumber dana lainnya yang sah
dan tidak mengikat. Untuk merealisasikan dari inovasi
kajian kebijakan tersebut.
Untuk lebih menggelorakan Output dan outcomes
proyek perubahan ini, maka BRANDING dari hasil Proyek
Perubahan ini adalah : “PAKAM”. menurut Bahasa daerah
kota lubuklinggau PAKAM berarti hebat
98
kita. Kesiapan untuk menghadapi perubahan merupakan pekerjaan besar
yang harus dipersiapkan agar kita bisa bertahan akibat gilasan
perubahan. Perubahan itu terjadi di luar dari diri kita dan tidak akan
berkompromi dengan diri kita. Pante rei, menurut filsafat Yunani,
segalanya bergerak, segalanya mengalir, dan segalanya berubah karena
perubahan merupakan tanda kehidupan.
99
sangat memegang peranan penting dalam menentukan
keberhasilan setiap kegiatan yang dilaksanakan, sehingga perlu
terus ditingkatkan, antara lain dengan : Diklat, Bimtek,
Workshop, FGD, Rakor maupun studi komparasi. Strategi yang
ditempuh adalah dengan memberikan tugas kepada ASN yang
baru melaksanakan peningkatan kapasitas untuk menyampaikan
kepada semua ASN yang ada, dalam forum antara lain : apel
pagi, rapat internal dan forum lainnya.
c. Untuk mengatasi permasalahan, setiap pegawai harus melihat
bagaimana melakukan pendekatan terhadap masalah yang
dihadapinya. Sehingga dapat mengambil keputusan yang terbaik.
d. Setiap orang harus memiliki visi yang sama, dengan
kebersamaan maka organisasi akan menjadi kuat dan saling
mendukung, saling melibatkan, dengan pembagian tugas yang
tepat.
e. Belajar Tim adalah suatu keahlian percakapan dan keahlian
berpikir kolektif, sehingga kelompok-kelompok dapat diandalkan
bisa mengembangkan kecerdasan dan kemampuan yang lebih
besar dari pada jumlah bakat para anggotanya. Sering diadakan
diskusi dan sharing dalam suasana yang lebih nyaman, misalnya
copy morning.
f. Selalu mendorong organisasi adalah sebagai satu kesatuan
yang tidak terpisahkan (Viewing organization as integrated
whole).
g. Dalam kegiatan apapun, selalu menjunjung tinggi integritas,
maka setiap hari kegiatan diawali dengan apel pagi selalu
didahului dengan doa Bersama dan pembacaan Kode Etik
Pegawai Pemkot Lubuklinggau, untuk mengingatkan dan
membangun komitmen.
2. Stakeholder Eksternal.
a. Dalam penyusunan strategi dan kebijakan Pemerintah Daerah
harus dirumuskan dan direncanakan secara sistematis,
100
komprehensif, dan dengan melibatkan berbagai unsur dalam
masyarakat (stakeholder), apalagi kebijakan tersebut akan
berdampak langsung dan berdampak luas pada masyarakat.
Dengan langkah seperti itu maka akan melahirkan sebuah
kebijakan yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh
masyarakat, seperti yang sudah dilaksanakan selama ini, yaitu
melibatkan masyarakat dalam penyusunan regulasi (Peraturan
Daerah dan Peraturan Kepala Daerah).
b. Koordinasi adalah sebuah kata kunci keberhasilan. Dengan
koordinasi yang harmonis, akan didapatkan keputusan dengan
pertimbangan yang lebih komperenhensif. Koordinasi dapat
dilakukan baik secara formal maupun nonformal, dengan media
rapat, tatap muka atau menggunakan teknologi informasi.
c. Keterbukaan atau transparansi, akan lebih cepat dalam
perumusan kebijakan atau keberhasilan pelaksanaan kebijakan,
serta dapat lebih menjamin akuntabilitas pemerintah.
Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan mengoptimalkan media
website organisasi perangkat daerah. Keterbukaan informasi
publik sudah didukung dengan regulasi, yaitu Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
101
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Menjawab tujuan dari proyek perubahan yaitu Kajian Kebijakan
Strategis : Sinergitas dalam peningkatan Sumber Daya Manusia
melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM) di Kota
Lubuklinggau telah dapat dilaksanakan melalui :
1. Seluruh milestone jangka pendek sudah selesai dilaksanakan dan
tercapai 100%,
2. Berkat manajemen dan mobilitas stakeholder, pada jangka
pendek ini ada perubahan dan/atau penambahan stakeholder
B. Rekomendasi
Dengan melihat ketercapaian milestone di jangka pendek, yang
nantinya akan berlanjut ke jangka menengah dan jangka panjang,
maka direkomendasikan kepada :
1. Walikota Lubuklinggau, Wakil Walikota Lubuklinggau, Ketua DPRD
102
Kota Lubuklinggau dan Sekretaris Daerah mohon dukungan
kebijakan agar milestone jangka menengah dan panjang bisa
terlaksana.
2. Kepala Bappeda Kota Lubuklinggau agar kelanjutan dari proyek
perubahan ini lebih lancar agar dimasukkan dalam rencana
program sesuai dengan tahun pelaksanaan.
C. Lesson Learned.
Pada penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Nasional
Tingkat II Angkatan XVII Tahun 2021 yang diselenggarakan atas
kerjasama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Jawa Tengah dengan Lembaga Administrasi Negara RI,
banyak hal yang dapat dijadikan pembelajaran baik dari sisi materi
pembelajaran, penyelenggaraan, kerjasama antar lembaga,
kerjasama antar peserta dan panitia.
Beberapa lesson learned dapat kami sampaikan sebagai
berikut :
1. Tema dan Substansi Materi.
Pemilihan tema pelatihan tentang Pemberdayaan perekonomian
masyarakat dalam PKN II angkatan XVII Tahun 2021 yang
dilaksanakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah merupakan tema yang
sangat tepat, tidak hanya sesuai dengan lokus VKN di Kota badung
dan Yogyakarta (sebagai kota yang berhasil dalam pembangunan
kepariwisataan dan perekonomian) dan keberhasilan seorang
pemimpin (Bupati badung dan Walikota Yogyakarta) yang dikenal
dengan kebijakannya yang membumi, namun juga berkaitan
dengan keberhasilan seorang pemimpin yang dikenal dengan
berhasil menciptakan komunikasi yang baik antar stakeholder,
sehingga pembangunan mental atau karakter pemimpin akan lebih
pas dengan pendekatan karakter yang membumi sebagai DNA
kepemimpinan.
103
2. Widyaiswara.
Widyaiswara memegang peranan penting untuk menjadikan proses
pembelajaran menjadi menarik dan menyenan0gkan. Widyaiswara
di PKN II Angkatan XVII Tahun 2021 di BPSDMD Provinsi Jawa
Tengah ini yang kompeten dengan bahasa yang mudah dan
komunikatif serta menunjukkan team teaching yang bagus maka
pembelajaran dapat tercapai dengan suasana yang rileks tapi
pesan materi dan tujuan pembelajaran tercapai.
3. Peserta.
Peserta yang berjumlah 60 (enam puluh) orang terdiri dari instansi
yang beragam dan berasal dari berbagai daerah di Indonesia,
menjadikan beragamnya pola pikir dan budaya yang berbeda,
disinilah diperlukan sikap saling menghargai dan berbagi. Disinilah
terjadi sharing knowledge dan sharing pengalaman antar instansi
dan antar daerah sehinggamemperkaya wawasan peserta.
4. Penyelenggaraan.
Diperlukan perencanaan penyenggaraan pelatihan yang baik, perlu
detail hak dan kewajiban yang jelas pada kerjasama dengan pihak
lain untuk memastikan semua berjalan dengan rencana, dan semua
itu untuk memberikan pelayanan prima kepada peserta. Sistem
informasi dengan memanfaatkan teknologi sangat efisien dan
sangat membantu peserta dalam berkomunikasi dengan
Widyaiswara dan panitia. Visitasi Kepemimpinan Nasional yang
dilaksanakan dengan memilih lokasi di salah satu kota di Indonesia
menjadi bagian pengalaman dan studi banding potensi dan
permasalahan suatu daerah dan memberikan rekomendasi untuk
dapat lebih maju lagi.
.
104
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
B. Peraturan Perundang-Undangan
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
3. Permendagri No. 134 Tahun 2018 Tentang Kedudukan dan Fungsi
Staf Ahli, Jakarta, 2018
4. Peraturan Walikota No. 45 tahun 2019 Tentang Kedudukan, Tugas
Pokok dan Fungsi Sekretariat Daerah Pemerintah Kota
Lubuklinggau, Lubuklinggau, 2019
105
Biodata Project Leader
H. Hendri Hermani, SH., M.Hum
Tempat dan Tanggal Lahir :
Lubuklinggau, 27 Oktober 1971
Jabatan:
Staf Ahli Walikota Lubuklinggau Bidang
Kemasyarakatan dan SDM
Pangkat/Golongan:
Pembina Tk. I, IV/b
Alamat Kantor:
Jl. Garuda No. 10 Kayu Ara
Lubuklinggau, Telp: (0733) 321
238-325666, Fax: (0733) 324 650
Email: setda@lubuklinggau.co.id
PENDIDIKAN
SARJANA (S2) :Magister Humaniora (M.Hum) Fakultas Hukum
Universitas Sriwijaya (UNSRI) Palembang Sumsel
PENGALAMAN KERJA
2003 – 2004 :Kasi Trantib Kecamatan Purwodadi Kab. Musi
Rawas Sumsel
104