Anda di halaman 1dari 116

LAPORAN

IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

KAJIAN KEBIJAKAN STRATEGIS: SINERGITAS DALAM


PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA
MELALUI POLICY ADVISER KAJIAN
KEMASYARAKATAN (PAKAM)
DI KOTA LUBUKLINGGAU

DISUSUN OLEH :

NAMA PESERTA : H. HENDRI HERMANI, S.H., M.Hum

PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL ANGKATAN XVII


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021
LAPORAN
IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT II ANGKATAN XVII
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
TAHUN 2021

JUDUL

KAJIAN KEBIJAKAN STRATEGIS: SINERGITAS DALAM


PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA
MELALUI POLICY ADVISER KAJIAN
KEMASYARAKATAN (PAKAM)
DI KOTA LUBUKLINGGAU

DISUSUN OLEH:

NAMA PESERTA : H. HENDRI HERMANI, S.H., M.Hum


NIP : 197110272003121002
NDH : 20/PKN II /XVII/ 2021
JABATAN PESERTA : STAF AHLI WALI KOTA BIDANG
KEMASYARAKATAN DAN SDM
INSTANSI : PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
SUMSEL
NAMA MENTOR : Drs. H. A. RAHMAN SANI, M.Si
JABATAN MENTOR : SEKRETARIS DAERAH
NAMA NARASUMBER : ERFI MUTHMAINAH, SS, MA
NAMA COACH : Drs. KUNTO NUGROHO HP, M.Si

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

ii
LEMBAR PERSETUJUAN
IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT II ANGKATAN XVII
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI
JAWA TENGAH
SEMARANG, 2021

JUDUL

KAJIAN KEBIJAKAN STRATEGIS: SINERGITAS DALAM


PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA
MELALUI POLICY ADVISER KAJIAN
KEMASYARAKATAN (PAKAM)
DI KOTA LUBUKLINGGAU

DISUSUN OLEH:

NAMA PESERTA : H. HENDRI HERMANI, S.H., M.Hum


NIP : 197110272003121002
NDH : 20/PKN II /XVII/ 2021

Disetujui untuk diseminarkan


pada Seminar Proyek Perubahan
Semarang…. Oktober 2021

MENTOR, COACH,

Drs. H. A. RAHMAN SANI, M.Si Drs. KUNTO NUGROHO HP, M.Si


SEKRETARIS DAERAH WIDYAISWARA AHLI UTAMA
NIP.196204071989031006 NIP. 195801151985031014

iii
LEMBAR PENGESAHAN
IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT II ANGKATAN XVII


BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2021

Disusun Oleh :

H. HENDRI HERMANI, S.H., M.Hum


NDH : 20/PKN II /XVII/ 2021

Telah diseminarkan pada :

Hari : ……
Tanggal : Oktober 2021

Tempat : BPSDMD Provinsi Jawa Tengah Semarang

Mengesahkan telah diseminarkan :

Narasumber/Penguji Mentor Coach

ERFI MUTHMAINAH, SS, MA Drs. H. A. RAHMAN SANI, M.Si Drs. KUNTO NUGROHO HP. M,Si
Kapus Pengembangan Kompetensi Pembina Utama Madya Pembina Utama Madya
Kepemimpinan Nasional dan
Managerial ASN LAN RI NIP. 196204071989031006 NIP. 195801151985031014

iv
LEMBAR PERNYATAAN KOMITMEN

PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT II ANGKATAN XVII


BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2021

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : H. HENDRI HERMANI, S.H., M.Hum


NDH : 20/PKN II /XVII/ 2021
Pangkat/Gol : Pembina Tk.I (IV/b)
Jabatan : Staf Ahli Bidang Kamasyarakatan dan SDM
Instansi : Pemerintah Kota Lubuklinggau

Dengan ini menyatakan komitmen untuk melaksanakan target jangka


menengah dan jangka panjang dari proyek perubahan yang telah
disusun berjudul : KAJIAN KEBIJAKAN STRATEGIS: SINERGITAS
DALAM PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI POLICY
ADVISER KAJIAN KEMASYARAKATAN (PAKAM) DI KOTA
LUBUKLINGGAU.

Demikian komitmen ini saya buat sebenar-benarnya dan untuk


dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, Oktober 2021

Yang Menyatakan,
Mentor Project Leader
Sekretaris Kota Lubuklinggau

Drs. H. A. RAHMAN SANI, M.Si H. HENDRI HERMANI, SH., M. Hum


Pembina Utama Madya Pembina Tk.I (IV/b)
NIP. 196204071989031006 NIP. 197110272003121002

v
PRAKATA

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa,
karena atas berkah dan hidayah Nya kami mendapat kesempatan untuk
mengikuti rangkaian proses Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II
Angkatan ke XVII Tahun 2021. Rancangan Proyek Perubahan ini disusun
sebagai tahap awal dalam membuat proyek perubahan oleh Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia dan Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Dalam penyusunan Rancangan Proyek Perubahan ini tentu saja tidak
terlepas dari bimbingan, motivasi, dukungan dan kerja sama dari berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar - besarnya kepada :
1. H. S.N. PRANA PUTRA SOHE, selaku Walikota Lubuklinggau yang
telah memberikan dukungan atas implementasi Proyek Perubahan ini.
2. H. SULAIMAN KOHAR, selaku Wakil Walikota Lubuklinggau yang
telah memberikan dukungan atas implementasi Proyek Perubahan ini.
3. Drs. H. A RAHMAN SANI, M.Si, Sekretaris Daerah Kota Lubuklinggau
selaku mentor yang telah memberikan pendampingan, motivasi, saran
dan masukan - masukan dalam mengimplementasikan Proyek
Perubahan ini.
4. Dr. M. H. TAMRI, S.Pd., M.M., Asisten Administrasi Umum Setda Kota
Lubuklinggau selaku mentor yang telah memberikan pendampingan,
motivasi, saran dan masukan - masukan dalam mengimplementasikan
Proyek Perubahan ini.
5. ERFI MUTMAINAH, SS., MA. Selaku Narasumber yang berasal dari
Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Nasional
dan Managerial ASN LAN RI., yang telah memberikan arahan dan
masukan demi sempurnanya rancangan Proyek Perubahan ini.
6. Drs. KUNTO NUGROHO HP M.Si., selaku coach yang tak henti –
hentinya memberikan motivasi, dorongan, dan arahan serta
kepercayaandalam penyelesaian tahap demi tahap hingga
terselesaikannya Proyek Perubahan.

vi
7. Rektor Universitas Musi Rawas , Prof. Dr. Ir. Andy Mulyana, MSC yang
telah memberikan dukungan terhadap kapasitas dan peran Staf Ahli.
8. Pembantu Rektor I Universitas Musi Rawas, Dr., Ir. Zaini Amin, M.Si
yang telah memberikan dukungan dan sarannya.
9. Para Staf Ahli, Asisten, Kepala Badan, Kepala Dinas, Kepala Bagian,
Camat dan Lurah di lingkungan Pemerintah Kota Lubuklinggau yang
telah memberikan dukungan pada implementasi Proyek Perubahan.

10. Seluruh Tim Efektif Proyek Perubahan atas kerja kerasnya, bantuan
dan kerja sama yang solid dalam mewujudkan Rancangan Proyek
Perubahan.
11. Segenap teman – teman peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional
Tingkat II Angkatan XVII Tahun 2021 yang selalu solid dan memberi
inspirasi terbaik serta kebersamaan yang luar biasa.
12. Istri, Anak kesayanganku dan keluarga besar yang selalu berdoa dan
menyemangati selama mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional
Tingkat II Angkatan XVII Tahun 2021 di Provinsi Jawa Tengah.
13. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Mohon doa restu semoga Rancangan Proyek Perubahan ini dapat
diimplementasikan sesuai tahapannya.
Akhir kata semoga Rancangan Proyek Perubahan ini dapat memberi
manfaat bagi peningkatan kinerja Pemerintah Daerah untuk mewujudkan
good governance di Kota Lubuklinggau.

Semarang, Oktober 2021

Project Leader

H. HENDRI HERMANI, SH, M.Hum

vii
DAFTAR ISI

Halaman

COVER ............................................................................................................ i
LEMBAR JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KOMITMEN ...................................................... v
PRAKATA ....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
ABSTRAKSI.................................................................................................... xi

I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
1. Visi dan Misi Daerah .......................................................... 1
2. Isu Strategis ......................................................................... 4
3. Visitasi for the best Practice................................................ 19
4. Studi Kepustakaan............................................................... 20
5. Alur Pikir……. .................................................................... 22

B. Tujuan dan Manfaat .................................................................... 23

C. Output dan Outcome .................................................................... 25

II TAHAPAN RENCANA STRATEGIS PROYEK PERUBAHAN ....... 26


A. Tahapan Rencana Strategis (Milestone)................................... 26
1. Analisa (Score/Scope/Swot/Soar) ........................................ 28
2. Rencana Strategis proyek Perubahan ................................... 34
3. Pentahapan Kegiatan (Milestone) ........................................ 36
B.. Rencana Strategi Marketing ..................................................... 41
1. Identifikasi SDM .................................................................. 41

viii
2. Identifikasi Stakeholder ....................................................... 42
3. Kedudukan dan Peran Stakeholder ...................................... 49
4. Strategi dan Teknik Mobilisasi Stakeholder. ....................... 53
5. Strategi Marketing Proyek Perubahan ................................. 54
III HASIL PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN .................. 57
A. Capaian Tahapan Rencana Strategi .......................................... 57
1. Ketercapaian Tujuan Proyek Perubahan ............................. 57
2. Ketercapaian Target Yang Telah Ditentukan Dalam
Rancangan Proyek Perubahan ............................................. 59
3. Rujukan Pada Rencana Perubahan Strategis ....................... 71
4. Bukti Implementasi Rencana Proyek Perubahan ................ 75
B. Implementasi Strategi Marketing ............................................. 77
1. Uraian Dan Bukti Keberhasilan Teknik Komunikasi
Dalam Mempengaruhi Stakeholder.................................... 77
2. Keberhasilan Pengaruh Project Leader Terhadap
Stakeholder Yang Mempercepat Pencapaian Tujuan
Proyek Perubahan............................................................... 87
3. Uraian Tentang Teknik Mengatasi Permasalahan Dan Risiko
Selama Implemementasi Proyek Perubahan ...................... 91
4. Proses Diseminasi Output Proyek Perubahan .................... 92
C. Pemberdayaan Organisasi Pembelajaran ................................. 95
IV PENUTUP…………. ....................................................................... 99
A. Kesimpulan…… ...................................................................... 99
B. Rekomendasi… ........................................................................ 100
DAFTAR PUSTAKA………..………………………. .................................. 103
LAMPIRAN ……………………………………. ..........................................

ix
DAFTAR TABEL

Hal

Tabel I.1 Struktur Organisasi...................................................... 2

Tabel I.2 Isu Strategi.................................................................... 15

Tabel I.3 Analisis Hasil Identifikasi isu dengan model astrid....... 16

Tabel I.4 Analisis Isu Strategis dengan Star Model..................... 18

Tabel I.5 Referensi...................................................................... 21

Tabel I.6 Alur Pemikiran Rancangan Proyek Perubahan............ 22

Tabel II.1 Analisis SOAR............................................................. 26

Tabel II.2 Matrix Soar (Stavros, 2009).......................................... 31

Tabel II.3 Matrix SOAR................................................................. 32

Tabel II.4 Rencana Strategi Proyek Perubahan........................... 34

Tabel II.5 Rencana Tahapan Jangka Pendek............................. 36

Tabel II.6 Rencana Tahapan Jangka Menengah.......................... 40

Tabel II.7 Rencana Tahapan Jangka Panjang............................. 40

Tabel II.8 Susunan Anggota Tim Efektif...................................... 41

Tabel II.9 Identifikasi Stakeholder................................................ 44

Tabel II.10 Klasifikasi Stakeholder ................................................. 48

Tabel II.11 Strategi Mobilisasi Stakeholder.................................... 53

Tabel II.12 Strategi Marketing......................................................... 56

Tabel III.1 Implementasi Proyek Perubahan Jangka Pendek........ 69

Tabel III.2 Realisasi Proyek Perubahan Jangka Pendek............... 70

Tabel III.3 Kuadran Stakeholder.................................................... 89

x
DAFTAR GAMBAR
Hal

Gambar I.1 Struktur Organisasi..................................................... 1

Gambar I.2 Diagnosa Reading...................................................... 17

Gambar II.1 Analisis Kuadran........................................................ 52

Gambar II.2 Elemen dalam pemasaran sektor publik.................... 54

Gambar III.1 Ketercapaian Program Tim Efektif............................. 59

Gambar III.2 Ketercapaian Program Terwujudnya Peningkatan


SDM........................................................................... 60

Gambar III.3 Terbangunnya Sinergitas dalam Peningkatan


SDM........................................................................... 61

Gambar III.4 Pembentukan Tim Kajian dan Tugas......................... 63

Gambar III.5 Tersusunnya Policy Adviser....................................... 64

Gambar III.6 Ketercapaian Program Mekanisme Pelaksanaan


Kajian Kemasyarakatan............................................. 66

Gambar III.7 Ketercapaian Program Data Anak, Pengangguran,


serta Data ASN......................................................... 67

Gambar III.8 Bukti Implementasi Rencana Proyek Perubahan....... 75

Gambar III.9 Kuadran Stakeholder (Rancangan Proyek


Perubahan)................................................................. 88

Gambar III.10 Kuadran Stakeholder (Saat implementasi Proyek


Perubahan)................................................................. 90

xi
ABSTRAKSI

Staf Ahli merupakan suatu jabatan struktural yang bertugas


membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan Tugas. Staf Ahli berperan
sebagai pemberi masukan dan saran kepada Kepala Daerah (Wali Kota).
Terpilihnya Kepala Daerah yang berasal dari berbagai kalangan, sehingga
tidak semua Kepala Daerah memiliki pengalaman di Bidang Pemerintahan
untuk itu dibutuhkan pendamping Kepala Daerah. masukan dan saran yang
diberikan menyangkut pertimbangan antara lain Bidang Politik, Hukum dan
pemerintahan, perekonomian dan keuangan serta kemasyarakatan dan
sumber daya manusia.
Dalam proyek perubahan ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan
antara lain; Pembentukan Tim Efektif, Sinergitas dalam peningkatan SDM,
membentuk Tim Kajian kemasyarakatan dan peningkatan SDM beserta
tugasnya, pembuatan SOP (Standar Operasional Prosedur), menyusun
kajian kemasyarakatan dan peningkatan SDM dan menyusun data anak
pendidikan rendah (putus sekolah) dan penyetaraannya, data pengangguran
serta data ASN (Aparatur Sipil Negara)
Proyek perubahan ini telah menghasilkan Komitmen Stakeholder
terkait untuk bersinergi dalam melaksanakan suatu kegiatan, diantaranya
peningkatan Sumber Daya Manusia, SOP tentang pelaksanaan kajian dan
peningkatan SDM, membuat kajian kemasyarakatan dan peningkatan
sumber daya manusia dan menyusun data-data yang menyangkut
peningkatan SDM seperti data anak pendidikan rendah (putus sekolah) dan
penyetaraannya, data pengangguran dan data ASN pemerintah kota
lubuklinggau
Demikian abstrak ini dibuat, Terima kasih.

xii
ABSTRACT

Expert Staff is a structural position that is tasked with assisting the


Regional Head in carrying out the Task. Expert Staff acts as an input and
advice to the Regional Head (Mayor). The election of Regional Heads who
come from various circles, so not all Regional Heads have experience in the
Field of Government for that it is needed as a companion of regional heads.
Inputs and suggestions given regarding considerations include Political,
Legal and Governmental Fields, economy and finance as well as society and
human resources.
In this change project there are several activities carried out, among
others; The establishment of an Effective Team, Synergy in improving human
resources, forming a community study team and improving human resources
and its duties, making SOPs (Standard Operating Procedures), compiling
community studies and improving human resources and compiling data on
low education children (dropouts) and their equalization, unemployment data
and ASN data (State Civil Apparatus).
This change project has resulted in a commitment of related
stakeholders to synergize in carrying out an activity, including the
improvement of human resources, SOP on the implementation of studies and
improvement of human resources, making community studies and improving
human resources and compiling data related to the improvement of human
resources such as data on low education children (drop out of school) and
equalization, unemployment data and civil apparatus data of the city
government lubuklinggau
This abstract was created, thank you.

xiii
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. VISI DAN MISI DAERAH

Arah Pembangunan Daerah Kota


Lubuklinggau jangka menengah dibawah
kepemimpinan Wali Kota Lubuklinggau H.
SN. Prana Putra Sohe dan Wakil Wali Kota
Lubuklinggau H. Sulaiman Kohar
sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 4 Tahun
2019 Tentang Rencana Pembangunan
Gambar I.1 Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Lubuklinggau Tahun2018- 2023


dengan visi “Terwujudnya Lubuklinggau Sebagai Kota Metropolis yang
Madani”.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut akan dilakukan melalui upaya
dalam 4 Misi, dan yang terkait dengan tugas dan tanggungjawab project
leader adalah misi ke satu dan misi kedua yaitu :
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang berakhlak, berkualitas dan
berkarakter.
2. Meningkatakan daya saing ekonomi dan kesejahteraan sosial.
3. Meningkatkan insfrastruktur daerah yang berwawasan
lingkungan.
4. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik.
Saat ini secara umum Pembangunan Kota Lubuklinggau masih
dihadapkan pada 4 (empat) masalah pokok, yaitu 1) pemenuhan pelayanan
dasar dan Penanggulangan kemiskinan, 2) Peningkatan daya saing daerah,
3) Kesenjangan pembangunan antar wilayah, 4) Peningkatan PAD.

xiv
2. Tugas Pokok dan Fungsi Staf Ahli
a. Pembentukan Kelembagaan.
Dalam rangka memberikan payung hukum staf ahli dalam
dalam melaksanakan tugas maka Pemerintah Kota Lubklinggau
menerbitkan berupa peraturan walikota. Selanjutnya Walikota
mengeluaran Peraturan Walikota Nomor 45 Tahun 2019.

Berdasarakan Peraturan Walikota Nomor 45 Tahun 2019


tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata kerja Sekretarian Daerah dan Staf Ahli Kota Lubuklinggau.

b. Struktur Organisasi
Untuk membantu memperjelas posisi dan kedudukan staf ahli
dapat dijelas dalam struktur berikut ini:

Tabel I.1 Struktur Organisasi

Berdasarakan pasal 42 Peraturan walikota No 45 Tahun 2019


dijelaskan bahwa:
1. Walikota dalam menjalankan tugasnya dapat dibantu olehstaf ahli

2. Staf ahli berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota


dan secara administrative dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah.

15
3. Staf ahli sebagaimana dimaksud pada ayat 1, terdiri dari
a. staf ahli bidang pemerintahan , hukum dan politik
b. staf ahli bidang ekonomi, keuangan dan pembangunan dan
c. staf ahli bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia.

c. Tugas Pokok dan Fungsi Staf Ahli


Kedudukan project leader adalah Staf Ahli Walikota
Lubuklinggau Bidang Kemasyarakatan dan SDM dan keberadaannya
menyatu dengan Organisasi Perangkat Daerah yang dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 45 Tahun
2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
serta Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Staf Ahli Kota Lubuklinggau.
Berdasarkan Pasal 43 Tugas pokok Staf Ahli adalah memberikan
Telaahan/Masukan/Saran kepada Walikota Lubuklinggau sesuai
bidangnya dan mewakili pemerintah daerah dalam pertemuan ilmiah,
sosialisasi kebijakan ditingkat, Internasinal, Nasional, Provinsi dan
Kabupaten/Kota dengan menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan
keuangan daerah.

Dengan demikian kedudukan, tugas serta peran fungsi staf ahli


bidang kemasyarakatan dan SDM sangat strategis didalam sistem
pemerintah kota Lubuklinggau dan dalam konteks tugas penyusunan
Proyek Perubahan ini akan disusun kajian kebijakan Strategis tentang
Kemasyarakatan dan SDM.

3. Masalah Pokok Kinerja

Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Pembangunan tersebut


di atas, adalah menjadi tugas dan tanggung jawab semua Organisasi
Perangkat Daerah termasuk project leader sebagai Staf Ahli Bidang
Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia. Untuk itu, sebagaimana
tercantum dalam dokumen Rencana Strategis Tahun 2018-2023 terdapat
permasalahan pokok yang harus diselesaikan, yakni: Peningkatan taraf
Pendidikan.

16
2. Isu Strategis
a. Identifikasi Isu Strategis
1. Kondisi saat ini
Kondisi yang dirasakan oleh project leader Saat dalam
melaksanakan tugas antara lain :

a. Belum optimalnya sinergitas OPD dalam peningkatan kualitas


sumber daya manusia Kota Lubuklinggau tidak hanya didiami
oleh masyarakat asli Kota Lubuklinggau saja, tetapi juga oleh
para masyarakat dari luar daerah Kota Lubuklinggau. Dari
keragaman suku dan latar belakang kebudayaan yang berbeda
ini bisa saja terjadi kurang optimalnya dalam peningkatan kualitas
SDM di Kota Lubuklinggau.Kondisi Saat ini, dalam melaksanakan
peningkatan kualitas sumber daya manusia masih tumpang
tindih kebijakan pada masing-masing OPD sehingga
peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak terpenuhi
secara optimal. Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka yang
diharapkan terwujudnya sinergitas OPD dalam peningkatan
kualitas sumber daya manusia
b. Belum adanya peningkatan pelayanan publik dengan perbaikan
kualitas aparatur dan pelaksanaan pembangunan yang
seimbang.
Perbaikan kualitas aparatur merupakan hal yang penting untuk
dilakukan karena aparatur yang berkualitas akan menjadi
contoh bagi masyarakat. Karena daerah yang berkualitas
tercermin dari pemerintah yang berkualitas.
Kondisi Saat ini, pelayanan publik belum menunjukkan
pelayanan prima dengan kemampuan aparatur, sarana dan
prasarana yang terbatas. Berdasarkan kondisi tersebut di atas
maka yang diharapkan terciptanya peningkatan kualitas
pelayanan publik dalam Pembangunan yang dilakukan secara
seimbang,

17
c. Belum terciptanya perluasan dan pemerataan pendidikan serta
pembinaan dan pengembangan produktifitas masyarakat.
Pada kebijakan ini pemerintah mengupayakan agar semua
Kecamatan dan kelurahan yang ada di Kota Lubuklinggau dapat
mengecap pendidikan karena pendidikan merupakan hal
mendasar yang perlu dilakukan dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Tidak hanya itu, dengan mengupayahkan
perluasan dan pemerataan pendidikan makasecara tidak
langsung pemerintah telah mempersiapkan sumber daya
manusia yang berkualitas yang nantinya mampu untuk bersaing
dimasa mendatang.
Kondisi Saat ini, perubahan dan perkembangan jaman sekarang
ini menuntut masyarakat yang mempunyai daya saing yang
tinggi, agar mereka beserta dengan daerah mereka tidak
tertinggal dari daerah lain.
d. Belum adanya eksploritasi data dalam pembangunan data
kemasyarakatan dan sumber daya manusia Strategi ini dilakukan
dengan menjadikan masyarakat sebagai pengeksplor sumber
daya alam yang mereka miliki dengan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berkembang saat ini. Hal ini dapat memberikandampak yang
cukup besar bagi daerah maupun masyarakat yang ada karena
para masyarakat yang ada dapat semakin mengembangkan skill
mereka dengan teknologi yang semakin berkembang saat ini.

Kondisi Saat ini, data pembangunan kemasyarakatan dan


sumber daya manusia belum memberikan dampak yang cukup
besar bagi daerah maupun masyarakat.
e. Belum meningkatnya kualitas sumber daya manusia Kota
Lubuklinggau yang mandiri, berdaya saing tinggi dan berakhlak
mulia.
Pembangunan Sumber daya manusia dalam rangka pemenuhan
hak-hak dasar masyarakat yang berkualitas dengan

18
meningkatkan taraf pendidikan masyarakat Kota Lubuklinggau
melalui pemantapan pelayanan pendidikan untuk semua yang
mengedepankan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi serta
pembangunan karakter untuk menciptakan masyarakat yang
beragama, beriman dan bertaqwa, berbudi luhur, bertoleran, dan
bergotong royong.
Kondisi Saat ini, kualitas sumber daya manusia belum meningkat
sebagaimana yang diharapkan dalam arah kebijakan
pembangunan Lubuklinggau. Berdasarkan kondisi tersebut di
atas maka yang diharapkan meningkatnya kualitas sumber daya
manusia Kota Lubuklinggau yang mandiri, berdaya saing tinggi
dan berakhlak mulia.

b. Penyebab dan Akibat serta Dampak


Apabila kondisi saat ini tidak mendapatkan treatment dengan
solusi yang tepat maka akan berakibat permasalahan dalam
pelaksanaan tugas. Dibawah ini project akan menjelaskan lebih lanjut
yaitu:

1. Belum optimalnya sinergitas OPD dalam peningkatan kualitas


sumber daya manusia
Saat ini, dalam melaksanakan peningkatan kualitas sumber daya
manusia masih tumpang tindih kebijakan pada masing-masing OPD
sehingga peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak terpenuhi
secara optimal.
Dampak bila isu tidak ditangani antara lain tidak terwujudnya
sinergitas antar OPD sehingga tidak menimbulkan peningkatan
kualitas sumber daya manusia
2. Belum adanya peningkatan pelayanan publik dengan perbaikan
kualitas aparatur dan pelaksanaan pembangunan yang seimbang.
Saat ini, pelayanan publik belum menunjukkan pelayanan prima
dengan kemampuan aparatur, sarana dan prasarana yang terbatas.
Akibatnya kelancaran tugas belum dapat terlaksana baik.

19
Dampak bila isu tidak ditangani antara lain tidak terbentuknya
peningkatan kualitas aparatur sehingga tidak menimbulkan
peningkatan pelayanan publik karena kualitas aparatur dan
pelaksanaan pembangunan yang seimbang tidak ditingkatkan.

3. Belum terciptanya perluasan dan pemerataan pendidikan serta


pembinaan dan pengembangan produktifitas masyarakat.
Saat ini, perubahan dan perkembangan jaman sekarang ini menuntut
masyarakat yang mempunyai daya saing yang tinggi, agar mereka
beserta dengan daerah mereka tidak tertinggal dari daerah lain. Dari
data BPS di dapat anak tamatan SMA sebanyak 60,49 % masih belum
bekerja. Ditambah lagi masih ada anak yang putus memerlukan
Tindakan pemerintah lebih lanjut

Dampak bila isu tidak ditangani antara lain tidak terbinanya dan tidak
terbentuk pengembangan setiap skill yang dimiliki SDM sehingga
kualitas yang mereka miliki tidak dapat berkembang.
4. Belum adanya eksploritasi data dalam pembangunan data
kemasyarakatan dan sumber daya manusia saat ini, data
pembangunan kemasyarakatan dan sumber daya manusia belum
memberikan dampak yang cukup besar bagi daerah maupun
masyarakat. Karena pola pendataan belum tersinkronisasi dan up
date terlambat Dampak bila isu tidak ditangani antara lain tidak
tersedianya data yang dibutuhkan sehingga data pembangunan
kemasyarakatandan sumber daya manusia tidak terwujud.
5. Belum meningkatnya kualitas sumber daya manusia Kota
Lubuklinggau yang mandiri, berdaya saing tinggi dan berakhlak
mulia.
Saat ini, kualitas sumber daya manusia belum meningkat
sebagaimana yang diharapkan dalam arah kebijakan pembangunan
Lubuklinggau.
Menurut sumber BPS tahun 2020 terdapat sejumlah 5.427 anak
tamatan SMA belum bekerja. Angka ini akan menimbulkan masalah
dimasa mendatang.

20
Dampak bila isu tidak ditangani antara lain tidak adanya kemajuan
peningkatan terhadap kualitas dari Sumber daya manusia.

c. Kondisi Yang Diharapkan


Dari kondisi eksisting (kondisi yang sedang berlangsung) saat
ini maka diperlukan problem solving yang bisa mengatasi sehingga
mendapat kondisi yang diharapkan.

1. Belum optimalnya sinergitas OPD dalam peningkatan kualitas


sumber daya manusia
Kota Lubuklinggau tidak hanya didiami oleh masyarakat asli Kota
Lubuklinggau saja, tetapi juga oleh para masyarakat dari luar
daerah Kota Lubuklinggau. Dari keragaman suku dan latar
belakang kebudayaan yang berbeda ini bisa saja terjadi kurang
optimalnya dalam peningkatan kualitas SDM di Kota Lubuklinggau.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka yang diharapkan
terwujudnya sinergitas OPD dalam peningkatan kualitas sumber
daya manusia
Berdasarkan kondisi, dampak dan yang diharapkan, maka untuk
mengatasi isu tersebut perlu adanya sinergitas antar OPD dengan
upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui Kajian
Kemasyarakatan.
2. Belum adanya peningkatan pelayanan publik dengan perbaikan
kualitas aparatur dan pelaksanaan pembangunan yang seimbang.
Perbaikan kualitas aparatur merupakan hal yang penting untuk
dilakukan karena aparatur yang berkualitas akan menjadi contoh
bagi masyarakat. Karena daerah yang berkualitas tercermin dari
pemerintah yang berkualitas.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas maka yang diharapkan
terciptanya peningkatan kualitas pelayanan publik dalam
Pembangunan yang dilakukan secara seimbang, maka untuk
mengatasi isu tersebut perlu adanya peningkatan kualitas
kepegawaian dengan upaya meningkatkan dan perbaikan kualitas

21
aparatur dan pelaksanaan pembangunan melalui pengembangan
kelembagaan dan ketatalaksanaan.

3. Belum terciptanya perluasan dan pemerataan pendidikan serta


pembinaan dan pengembangan produktifitas masyarakat.

Pada kebijakan ini pemerintah mengupayakan agar semua


Kecamatan dan kelurahan yang ada di Kota Lubuklinggau dapat
mengecap pendidikan karena pendidikan merupakan hal
mendasar yang perlu dilakukan dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Tidak hanya itu, dengan mengupayahkan
perluasan dan pemerataan pendidikan maka secara tidak
langsung pemerintah telah mempersiapkan sumber daya
manusia yang berkualitas yang nantinya mampu untuk bersaing
dimasa mendatang.
Berdasarkan kondisi, dampak dan yang diharapkan, maka untuk
mengatasi isu tersebut perlu adanya upaya perluasan dan
pemerataan pendidikan serta pembinaan dan pengembangan
dengan upaya meningkatkan produktifitas masyarakat melalui
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Belum adanya eksploritasi data dalam pembangunan data
kemasyarakatan dan sumber daya manusia
Strategi ini dilakukan dengan menjadikan masyarakat sebagai
pengeksplor sumber daya alam yang mereka miliki dengan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang berkembang saat ini. Hal ini dapat memberikan dampak
yang cukup besar bagi daerah maupun masyarakat yang ada
karena para masyarakat yang ada dapat semakin
mengembangkan skill mereka dengan teknologi yang semakin
berkembang saat ini.
Berdasarkan kondisi, dampak dan yang diharapkan, maka untuk
mengatasi isu tersebut perlu adanya pengumpulan data dan
eksploritasi data dengan menggunakan kemampuan teknologi
informasi.

22
5. Belum meningkatnya kualitas sumber daya manusia Kota
Lubuklinggau yang mandiri, berdaya saing tinggi dan berakhlak
mulia. Pembangunan Sumber daya manusia dalam rangka
pemenuhan hak-hak dasar masyarakat yang berkualitas dengan
meningkatkan taraf pendidikan masyarakat Kota Lubuklinggau
melalui pemantapan pelayanan pendidikan untuk semua yang
mengedepankan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi serta
pembangunan karakter untuk menciptakan masyarakat yang
beragama, beriman dan bertaqwa, berbudi luhur, bertoleran, dan
bergotongroyong.

Berdasarkan kondisi, dampak dan yang diharapkan, maka untuk


mengatasi isu tersebut perlu adanya manajemen sumber daya
manusia dengan menggunakan pembangunan karakter untuk
menciptakan masyarakat yang berkualitas.

d. Solusi (terobosan)
Solusi adalah bagaiamana cara menyelessaikan permasalahan
yang dialami. Project leader mencoba melakukan terobosan yang akan
dijelaskan sebagai berikut:
1. Belum optimalnya sinergitas OPD dalam peningkatan kualitas sumber
daya manusia
Kota Lubuklinggau tidak hanya didiami oleh masyarakat asli Kota
Lubuklinggau saja, tetapi juga oleh para masyarakat dari luar daerah
Kota Lubuklinggau. Dari keragaman suku dan latar belakang
kebudayaan yang berbeda ini bisa saja terjadi kurang optimalnya
dalam peningkatan kualitas SDM di Kota Lubuklinggau. Untuk
mengatasi yang dialami saat ini maka diperlukan solusi atau
terobosan dengan cara melalui sinergitas antar OPD dengan upaya
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui Kajian
Kemasyarakatan. Sinergitas ini diwujudkan dengan peraturan dan
komitment Bersama

23
2. Belum adanya peningkatan pelayanan publik dengan perbaikan
kualitas aparatur dan pelaksanaan pembangunan yang seimbang.
Perbaikan kualitas aparatur merupakan hal yang penting untuk
dilakukan karena aparatur yang berkualitas akan menjadi contoh
bagi masyarakat. Karena daerah yang berkualitas tercermin dari
pemerintah yang berkualitas.
Berdasarkan kondisi yang dialami maka untuk mengatasi hal
tersebut perlu terobosan berupa adanya peningkatan kualitas
kepegawaian dengan upaya meningkatkan dan perbaikan kualitas
aparatur dan pelaksanaan pembangunan melalui pengembangan
kelembagaan dan ketatalaksanaan.

3. Belum terciptanya perluasan dan pemerataan pendidikan serta


pembinaan dan pengembangan produktifitas masyarakat.
Padakebijakan ini pemerintah mengupayakan
agar semua Kecamatan dan kelurahan yang ada di
Kota Lubuklinggau dapat mengecap pendidikan karena pendidikan
merupakan hal mendasar yang perlu dilakukan dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Tidak hanya itu, dengan
mengupayahkan perluasan dan pemerataan pendidikan maka
secara tidak langsung pemerintah telah mempersiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas yang nantinya mampu untuk bersaing
dimasa mendatang.
Merlihat kondisi ini diperlukan upaya terobosan berupa adanya
upaya perluasan dan pemerataan pendidikan serta pembinaan dan
pengembangan dengan upaya meningkatkan produktifitas
masyarakat melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Belum adanya eksploritasi data dalam pembangunan data
kemasyarakatan dan sumber daya manusia
Strategi ini dilakukan dengan menjadikan masyarakat sebagai
pengeksplor sumber daya alam yang mereka miliki dengan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berkembang saat ini. Hal ini dapat memberikan dampak yang cukup

24
besar bagi daerah maupun masyarakat yang ada karena para
masyarakat yang ada dapat semakin mengembangkan skill mereka
dengan teknologi yang semakin berkembang saat ini. Dalam
mengatasi ini dilakukan terobosan melalui pengumpulan data dan
eksploritasi data dengan menggunakan kemampuan teknologi
informasi.

5. Belum meningkatnya kualitas sumber daya manusia Kota


Lubuklinggau yang mandiri, berdaya saing tinggi dan berakhlak
mulia.

Pembangunan Sumber daya manusia dalam rangka pemenuhan


hak-hak dasar masyarakat yang berkualitas dengan meningkatkan
taraf pendidikan masyarakat Kota Lubuklinggau melalui pemantapan
pelayanan pendidikan untuk semua yang mengedepankan
penguasaan ilmu pengetahuan teknologi serta pembangunan
karakter untuk menciptakan masyarakat yang beragama, beriman
dan bertaqwa, berbudi luhur, bertoleran, dan bergotongroyong.
Terobosan yang dilakukan adanya manajemen sumber daya
manusia dengan menggunakan pembangunan karakter untuk
menciptakan masyarakat yang berkualitas.

e. Tapis Isu Strategis


Selanjutnya ke-5 isu strategis tersebut di atas, dilakukan analisis
melalui pendekatan ASTRID (Aktual, Spesifik, Transformasi, Relevan,
Inovatif, Dapat dilakukan), Dari kelima isu diatas maka untuk
mendapatkan isu strategis dilakukan analisis dengan model ASTRID
(Aktual, Spesifik, Transformasi, Relevan, Inovatif, Dapat dilakukan)
sebagai berikut:

25
Tabel I.2 Isu Strategi

KONDISI
NO KONDISI SAAT AKIBAT DAN DAMPAK
YANG
INI
DIHARAPK
AN
1. Belum optimalnya Saat ini, dalam melaksanakan terwujudnya sinergitas
sinergitas OPD peningkatan kualitas sumber daya OPD dalam peningkatan
dalam peningkatan manusia masih tumpang tindih kebijakan kualitas sumber daya
kualitas sumber pada masing-masing OPD sehingga manusia
dayamanusia peningkatan kualitas sumber daya Berdasarkan kondisi,
manusia tidak terpenuhi secara optimal. dampak dan yang
Dampak bila isu tidak ditangani antara lain diharapkan, maka untuk
tidak terwujudnya sinergitas antar OPD mengatasi isu tersebut
sehingga tidak menimbulkan peningkatan perlu adanya sinergitas
kualitas sumber daya manusia antar OPD dengan upaya
meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia
melalui Kajian
Kemasyarakatan.
2. Belum adanya Saat ini, pelayanan publik belum terciptanya peningkatan
peningkatan menunjukkan pelayanan prima dengan kualitas pelayanan publik
pelayanan publik kemampuan aparatur, sarana dan dalam Pembangunan
dengan perbaikan prasarana yang terbatas. Akibatnya yang dilakukan secara
kualitas aparatur kelancaran tugas belum dapat terlaksana seimbang, maka untuk
danpelaksanaan baik. mengatasi isu tersebut
pembangunan Dampak bila isu tidak ditangani antara lain perlu adanya
yangseimbang. tidak terbentuknya peningkatan kualitas peningkatan kualitas
aparatur sehingga tidak menimbulkan kepegawaian dengan
peningkatan pelayanan publik karena upaya meningkatkan
kualitas aparatur dan pelaksanaan dan perbaikan kualitas
pembangunan yang seimbang tidak aparatur dan
ditingkatkan. pelaksanaan
pembangunan melalui
pengembangan
kelembagaan dan
ketatalaksanaan.
3. Belum terciptanya Saat ini, perubahan dan perkembangan berupa adanya upaya
perluasan dan jaman sekarang ini menuntut masyarakat perluasan dan
pemerataan yang mempunyai daya saing yang tinggi, pemerataan pendidikan
pendidikan serta agar mereka beserta dengan daerah serta pembinaan dan
Pembinaan dan mereka tidak tertinggal dari daerah lain. pengembangan dengan
pengembangan Dari data BPS di dapat anak tamatan SMA upaya meningkatkan
produktifitas sebanyak 60,49 % masih belum bekerja. produktifitas
masyarakat. Ditambah lagi masih ada anak yang putus masyarakat melalui
memerlukan Tindakan pemerintah lebih pengembangan ilmu
lanjut pengetahuan dan
Dampak bila isu tidak ditangani antara lain teknologi.
tidak terbinanya dan tidak terbentuk
pengembangan setiap skill yang dimiliki
SDM sehingga kualitas yang mereka miliki
tidak dapat berkembang.

26
4. Belum Saat ini, data pembangunan Efektifnya pengelolaan
adan kemasyarakatan dan sumber daya kepegawaian, arsip dan
yaeksploritasi manusia belum memberikan dampak yang aset, dengan
data cukup besar bagi daerah maupun menggunakan teknologi
dalam masyarakat. Karena pola pendataan informasi atau aplikasi
pembangunan data belum tersinkronisasi dan up date internal yang akan
kemasyarakatan terlambat digunakan.
dansumber
daya
manusia
KONDISI
NO AKIBAT DAN DAMPAK
KONDISI SAAT INI YANG
DIHARAPKAN
Dampak bila isu tidak ditangani antara lain
tidak tersedianya data yang dibutuhkan
sehingga data pembangunan
kemasyarakatan dan sumber daya
manusia tidak terwujud.
5. Belum Saat ini, kualitas sumber daya manusia Dalam mengatasi ini
meningkatnya belum meningkat sebagaimana yang dilakukan
kualitas sumber diharapkan dalam arah kebijakan terobosa
daya manusia pembangunan Lubuklinggau. n melalui pengumpulan
Ko Menurut sumber BPS tahun 2020 data dan eksploritasi data
ta Lubuklinggau terdapat sejumlah 5.427 anak tamatan dengan menggunakan
yang mandiri, SMA belum bekerja. Angka ini akan kemampuan teknologi
berdaya saing menimbulkan masalah dimasa informasi.
tinggi dan mendatang.
berakhlak mulia. Dampak bila isu tidak ditangani antara lain
tidak adanya kemajuan peningkatan
terhadap kualitas dari SDM

Tabel I.3 ANALISIS HASIL IDENTIFIKASI ISU


DENGAN MODEL ASTRID
KRETERIA
NO ISU/ Dapat JML PERIN
Actual Spesifik Tranformasi Relevan Inovatif20%
PERMASALAHAN dilakukan 100% GKAT
15% 10% 10% 15%
30%
Belum optimalnya
1 sinergitas OPD dalam 90 = 90 =9% 90 = 9% 90 = 85 = 17 95 = 28,5% 90,5 I
peningkatan kualitas 13,5% 13,5% % %
sumber daya manusia
Belum adanya
peningkatan pelayanan
publik dengan
2 perbaikan kualitas 85 = 75 = 7,5 85 = 8,5% 85 = 80 = 16% 80 = 24% 81,5 II
aparatur dan 12,75% % 12,75% %
pelaksanaan
pembangunan yang
seimbang.
Belum terciptanya
perluasan dan
pemerataan
3 pendidikan serta 70 65 = 70 = 7% 70 = 75 = 15 70 = 21 % 70,5 V
pembinaan dan =10,5% 6,5% 10,5% % %
pengembangan
produktifitas
masyarakat.

Belum adanya
eksploritasi data dalam 75 = 75 =
4 pembangunandata 11,25% 80 = 8% 75 = 7,5% 11,25% 70 = 14% 75 = 22,5% 74,5 III
kemasyarakatandan %
sumber daya manusia

27
Belum meningkatnya
kualitas sumber daya
manusia Kota 70 70 = 75 = 15
5 Lubuklinggau yang =10,5% 70 = 7% 70 = 7% 10,5% % 70 = 21 % 71 IV
mandiri, berdaya saing %
tinggi dan
berakhlak mulia

Hasil identifikasi dan tapis isu menggunakan ASTRID serta analisa


penentuan isu di atas, dan dalam rangka mendukung pencapaian visi
dan misi ke-1 dan 2 pembangunan Kota Lubuklinggau sekaligus
berkontribusi atas capaiankinerja bagi project leader, diperoleh isu yang
paling strategis yaitu “Belum optimalnya sinergitas OPD dalam
peningkatan kualitas sumber daya manusia”.

f. Diagnosa Reading

1. Konsep Model STAR Diagnosa

Organisasi diartikan sebagai

mendiagnosa atau

meng”asses” tingkat fungsiona-

litas organisasi atau instansi,


Tabel I.2 Diagnosa Reading
dalam rangka merangcang atau bentuk- bentuk perubahan yang

akan dilakukan (adaptasi dari Beer & spector 1993). Salah satu

Model diagnosa organisasi adalah Star Model.

Star Model dikembangkan oleh Gailbraith pada tahun 1977, suatu

organisasi akan efektif manakala lima komponen dari : Strategy,

Structur, Processes dan later capability, rewards system, & people

practice berada pada jalur yang sama dan selaras.

28
2. Aplikasi STAR Model

Dari isu strategis yaitu “Belum optimalnya sinergitas OPD dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia”, maka untuk
menilai kondisi organisasi yang semula dianggap isu strategis menjadi masalah nyata, perlu dilakukan diagnosa
organisasi dengan metode “STAR Model” sebagaimana terinci dalam Tabel berikut :

Tabel I.4 Analisis Isu Strategis Dengan STAR MODEL


Kategori yang Perlu Sinergi Kategori yang perlu Rencana Solusi
KATEGORI Kondisi Saat ini Setiap Kategori
diintervensi diintervensi dg kategori lainnya Inovasi
Belum ada tim yang khusus menangani Adanya tim yang secara khusus Pembentukan tim
pembuatan Policy Adviser kajian membuat Policy Adviser kajian efektif Pembuatan
STRUKTUR
kemasyarakatan Kemasyarakatan Policy Adviser Kajian
Kemasyarakatan
Belum ada Kajian yang ada mengatur Kajian kemasyarakatan dan Dibuat Policy Adviser
STRATEGI tentang peningkatan SDM sdm Kajian
Kemasyarakatan
Belum ada pegawai khusus sebagai tim Adanya tim khusus maka perlu Penyiapan personil dan
efektif perumusan kajian kemasyarakatan disiapkan pegawai yang membantu peningkatan kapasitas
SUMBERDAYA
merumuskan kajian dengan kompetensi SDM
yang sesuai
Belum adanya integrasi data dalam Adanya tim khusus merumuskan kajian Perlu adanya data
INFORMASI DAN
pembangunan kemasyarakatan dan SDM yang perlu disesuaikan pendukung yang
KEPUTUSAN
diperkuat pada regulasi
Belum ada produk kajian Kemasyarakatan Adanya tim khusus merumuskan Policy
SISTEM REWARD
dalam peningkatan SDM Adviser Kajian Kemasyarakatan

Simpulan : Sesuai analisis di atas, disimpulkan bahwa isu strategis Belum Optimanya sirnegritas OPD dalam
peningkatan Kualitas SDM, perlu prioritas untuk diintervensi dengan solusi Strategi Policy Adviser Kajian
Kemasyarakatan (PAKAM) untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia di Kota Lubuklinggau.

HENDRI - [2021] 29
3. Visitasi For Best Practice
Peningkatan Sumber Daya Manusia akan dapat dilaksanakan
secara optimal dan berkelanjutan apabila semua stakeholders dan
Sinergitas antar Stakeholder di Kota Lubuklinggau
Hal tersebut juga tampak pada saat visitasi kepemimpinan di
Visitasi Kepemimpinan Nasional di Kota Yogyakarta dengan lokus
Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta, diperoleh
nilai-nilai yang menonjol yaitu :
a. Nilai-nilai luhur : konsep kepemimpinan yang “njawani”
mengayomi bawahan dan masyarakat.
b. Koordinasi : koordinasi antar stakeholder menjadi kunci
keberhasilan program pembangunan.
c. Kerja sama : kerja sama yang baik dari seluruh stakeholder
membuahkan peningkatan sektor ekonomi dan berbagai sektor
kehidupan lain.
d. Inovatif dan kreatif : Inovasi yang dikembangkan diakui di tingkat
nasional dan internasional.

e. Komunikasi dan pendekatan diri pribadi /personal approach yang


sensibel menjadi kunci kesuksesan dan keberlanjutan dari
program yang sudah dicanangkan.
Disamping nilai-nilai (value) tersebut, dari hasil Visitasi
Kepemimpinan Nasional di Kota Yogyakarta dengan lokus Dinas
Perindustrian, Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta didapatkan
beberapa Inovasi kebijakan/program yang sesuai/bisa diadopsi
menjadi sebuah ide yang bisa dikembangkan di Kota Yogyakarta
dan dalam pengembangan proyek perubahan yangakan dilakukan
oleh ProjectLeader yaitu :
- Kegiatan Karang Mitra Usaha (KaMU) untuk usia diatas 28 danHome
Business Camp (HBC) untuk usia 18 sampai 28 tahun yang
bertujuan untuk membentuk kelompok masyarakat yang cerdas,
mandiri dan percaya diri akan kemampuan mereka, serta untuk
menambah ilmu dan wawasan dalamberwirausaha, diperlukan

HENDRI - [2021] 30
media kegiatan yang dapat mengasah dan menyalurkan
keterampilan untuk membuka usaha sehingga masyarakat dapat
hidup mandiri dan layak.Salah satu usaha Dinas Perindustrian
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (DinPerinKop UKM) Kota
Yogyakarta terkait hal di atas adalah penumbuhan wirausaha baru
melalui pelatihan dan pendampingan pengusaha dan pemerintah,
pencangkokan ( melibatkan pengusaha yang berhasil) dan swadaya
(inisiatif masyarakat untuk membuka usaha sendiri) kegiatan
tersebut dibedakan menurut usia.

Dengan dilaksanakannya Home Business Camp ini dapat


semakin menumbuhkan semangat kaum muda untuk dapat
menciptakan lapangan pekerjaan melalui usaha-usaha yang semakin
inovatif dan memperkaya kekhasan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah di Kota Yogyakarta. Inovasi yang dilakukan oleh Dinas
Perindustrian, Koperasi dan UKM dapat di adopsi/diterapkan di Kota
Lubuklinggau dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia
yang pada akhirnya kesejahteraan masyarakat.

4. Studi Kepustakaan

Untuk menjamin keaslian/originalitas dan menghindari terjadinya


duplikasi proyek perubahan, maka telah dilakukan pencarian
penelitian kepustakaan pada laman Lembaga Adminstrasi Negara RI
dan situs google, yaitu khususnya terhadap proyek perubahan yang
telah dibuat sebelumnya, sebagaimana tabel berikut:

HENDRI - [2021] 31
Tabel I.5 Referensi

No Project Leader Judul Proper Lokus & Substansi

1. Drs. Agus Kajian ekonomi dan Peningkatan Ekonomi


pembangunan Di kota dan Pembangunan di
Sugianto, M.Pd
lubuklinggau Kota Lubuklinggau.
Staf Ahli Wali Kota
Lubuklinggau
Bidang Ekonomi,
Keuangan Dan
Pembangunan

2. Sutarno, S.H., Kajan Staf Ahli Kajian Peningkatan


M.M Meningkatkan Kinerja Organisasi Perangkat
Staf Ahli Wali Kota Organisasi Perangkat Daerah di Kota
Pekalongan Daerah Kota Pekalongan Pekalongan.
Bidang
Pemerintahan,
Hukum dan Politik
3 Dra. RA. Septi Sri Strategi Kebijakan Strategi Kebijakan
Rejeki Peningkatan Pendapatan Peningkatan
Staf Ahli walikota Masyarakat Pasca Pendapatan Masyarakat
Yogyakarta Bidang Pandemi Covid-19 melalui Pasca Pendemi Covid-
Perekonomian Ekosistem Rumah 19
Ekonomi Kreatif Gandeng
Gendong di Pasar
Prawirotaman Yogyakarta

4 H. Hendri Sinergitas Dalam Strategi peningkatan


Hermani, SH, Peningkatan Sumber Daya kualitas sumber daya
M.Hum Manusia melalui Policy manusia dan
Adviser Kajian pengurangan tingkat
Kemasyarakatan (PAKAM) pengangguran
di Kota Lubuklinggau

Setelah mencermati kedua Proyek Perubahan di atas, yang disusun


sebelum gagasan proyek perubahan ini, terdapat perbedaan yang sangat
mendasar dari judul maupun substansinya, sehingga tidak memiliki relevansi
dengan gagasan proyek perubahan project leader.

HENDRI - [2021] 32
5. Alur Pikir

Alur pikir gagasan proyek perubahan dapat digambarkan sebagai


berikut :
Tabel I.6. Alur Pemikiran Rancangan Proyek Perubahan

VISI

Kota Lubuklinggau 2018-2023

MISI Ke-1
Mewujudkan sumber daya manusia yang berakhlak, berkualitasdan berkarakter
MISI Ke-2
Meningkatakan daya saing ekonomi dan kesejahteraan sosial.

TUGAS DAN FUNGSI STAF AHLI WALI KOTA


BIDANG KEMASYARAKATAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

KONDISI SAAI INI KONDISI YANG DIHARAPKAN


Belum adanya kajian kemasyarakatan yang mengatur tentangpeningkatan Tersedianya kajian kemasyarakatan yang mengatur tentang
Sumber Daya Manusia: peningkatan Sumber Daya Manusia:
Belum optimalnya sinergitas OPD dalam peningkatan kualitas 1. terwujudnya sinergitas OPD dalam peningkatan kualitas sumber daya
sumber daya manusia manusia
Belum adanya peningkatan pelayanan publik denganperbaikan
kualitas aparatur dan pelaksanaan pembangunan yang seimbang.
GAB 2. terciptanya peningkatan kualitas pelayanan publik dalam
Pembangunan yang dilakukan secara seimbang,
Belum terciptanya perluasan dan pemerataan pendidikan serta 3. terciptanya perluasan dan pemerataan pendidikan serta pembinaandan
pembinaan dan pengembangan produktifitasmasyarakat. pengembangan produktifitas masyarakat
Belum adanya eksploritasi data dalam pembangunan data 4. tersedianya data pembangunan kemasyarakatan dan sumber dayamanusia.
kemasyarakatan dan sumber daya manusia 5. meningkatnya kualitas sumber daya manusia Kota Lubuklinggau yang
Belum meningkatnya kualitas sumber daya manusia Kota mandiri, berdaya saing tinggi dan berakhlak mulia.
Lubuklinggau yang mandiri, berdaya saing tinggi dan berakhlak
mulia.

Analisa isu strategi dengan ASTRID

Belum optimalnya sinergitas OPD dalam peningkatan


kualitas sumber daya manusia

Diagnosa organisasi STAR Model


“KAJIAN KEMASYARAKATAN DAN PENINGKATAN SUMBER DAYA
MANUSIA

STRATEGI MARKETING
4P + 1 C

HENDRI - [2021] 33
B. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Tujuan
Sebagai langkah untuk mengatasi isu strategis serta
perwujudan Visi dan Misi Pembangunan maka PemerintahKota
Lubuklinggau harus survive, mampu berperan sebagai organisasi
yang agile dan adaptive, khususnya pembangunan ekonomi kreatif.
Untuk itu Substansi dari proyek perubahan ini bertujuan untuk
meningkatkan Sinergitas Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia
Melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM) di Kota
Lubuklinggau.
Untuk tercapainya tujuan tersebut, maka capaian kinerja jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang yang akan diwujudkan
adalah sebagai berikut :
1. Capaian kinerja jangka pendek (60 hari) :
a. Tersusunnya Dokumen Laporan Hasil Kajian Kebijakan
“Sinergitas Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia Melalui
Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM) di Kota
Lubuklinggau”;
b. Ditetapkannya Keputusan Walikota Lubuklinggau tentang Kajian
Kebijakan “Strategi Sinergitas Dalam Peningkatan Sumber Daya
Manusia Melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan
(PAKAM) di Kota Lubuklinggau”;
2. Capaian Kinerja Jangka Menengah (6 Bulan) :

a. Implementasi Keputusan Walikota tentang Kajian Dokumen


Kebijakan Strategi Sinergitas Dalam Peningkatan Sumber Daya
Manusia Melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan
(PAKAM) di Kota Lubuklinggau.

b. Monitoring dan Evaluasi tentang Implementasi Keputusan


Walikota tentang Kajian Dokumen Strategi Sinergitas Dalam
Peningkatan Sumber Daya Manusia Melalui Policy Adviser
KajianKemasyarakatan (PAKAM) di Kota Lubuklinggau.

HENDRI - [2021] 34
3. Capaian Kinerja Jangka Panjang (18 Bulan) :
Pengembangan kajian kemasyarakatan dan peningkatan
kualitas SDM Akan tersusunnya dokumen kegiatan tentang
kemasyarakatan dan SDM yang lebih luas lagi dan lebih sempurna

2. Manfaat

Manfaat proyek perubahan dalam beradaptasi merespon


tuntutan perubahan dan tantangan lingkungan strategis, akan
bermanfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Bagi Instansi Pemerintah Kota Lubuklinggau yaitu :
a) Kinerja Pemerintah Kota Lubuklinggau pada berbagai levelnya
dapat lebih difokuskan pada upaya untuk mewujudkan
outcomes (hasil)
b) Membangun budaya organisasi yang kondusif dalam
meningkatkan daya saing .
c) Sebagai bahan rujukan bidang Kemasyarakatan dan Sumber
Daya Manusia dalam pengambilan kebijakan
2. Bagi dunia usaha
Menjadi tempat bagi para pengusaha untuk menyalurkan
corporate socialresponsibility
3. Bagi Perguruan Tinggi
Memberikan peluang para akademisi untuk melakukan riset
4. Bagi Media / Pers
5. Bagi Masyarakat.
a) Meningkatakan kepercayaan masyarakat atas kinerja
Pemerintah Kota Lubuklinggau
b) Meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

C. OUTPUT DAN OUTCOME


1. Output
Dari hasil pelaksanaan proyek perubahan yang project leader
lakukan menghasil output yang diharapkan berupa antara lain:

HENDRI - [2021] 35
a. Tersusunnya Dokumen Laporan Hasil Kajian Kebijakan “Strategi
Sinergitas Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia Melalui
Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM) di Kota
Lubuklinggau”;
b. Ditetapkannya Keputusan Walikota Lubuklinggau tentang Kajian
Kebijakan “Strategi Sinergitas Dalam Peningkatan Sumber Daya
Manusia Melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM)
di Kota Lubuklinggau”;

2. Outcome
Setelah melakukan proyek perubahan ini maka menghasilkan
berupa outcome yaitu :
a. Impelementasi Keputusan Walikota tentang sinergitas pelaksanaan
pembangunan
b. Monitoring pelaksanan surat keputusan
c. Evaluasi .

HENDRI - [2021] 36
II. TAHAPAN RENCANA STRATEGIS PROYEK PERUBAHAN
A. TAHAPAN RENCANA STRATEGIS (MILESTONE)
1. Analisis (Analisis SOAR)
a. Konsep
Penyusunan strategi bagi suatu organisasi harus dilandaskan
pada suatu metode analisis. Dalam perkembangannya, terdapat
berbagai jenis metode analisis yang dapat dipergunakan dalam
perencanaan strategis, yang salah satunya adalah instrumen analisis
SOAR (Strengths, Opportunities, Aspirations, Results).
Gambar II.1. Analisis SOAR

Stavros, Cooperrider, dan Kelly (2003)menawarkan konsep SOAR

sebagai alternatif terhadap analisis SWOT, yang berasal dari


Appreciative Inquiry (AI). Pendekatan ini mulai dipopulerkan oleh
David Cooperrider, dalam bukun ya Introduction to Appreciative
Inquiry (1995).

Beliau sebelumnya sudah menulis dalam disertasi doktoralnya


Appreciative Inquiry: Toward a Methodology forUnderstanding and
Enhancing Organizational Innovation, di Universitas Case Western
Reserve, Ohio. Sehingga boleh dibilang, beliau adalah pelopor dan
yang mempopulerkan pendekatan SOAR ini.

Pada strategi peningkatan sumber daya manusia melalui Policy


Adviser kajian kemasyarakatan (PAKAM) di Kota Lubuklinggau,

HENDRI - [2021] 37
metode analisis yang dipergunakan adalah Metode Analisis SOAR
karena salah satu kerangka kerja SOAR sebanyak mungkin
stakeholder dilibatkan, yang didasarkan pada integritas para
anggotanya. Masalah integritas menjadi sangat penting karena para
stakeholder harus menyadari asumsi-asumsi yang menjadi dasar
penggerak bagi para pemimpin organisasi yaitu melalui aspirasi
(Aspirations) stakeholder, sedangkan untuk keberhasilan inovasi
kebijakan ini aspirasi stakeholder sebanyak mungkin dilibatkan.

Disamping itu project leader terinspirasi dengan Walikota


Yogyakarta, ketika project leader melakukan Visitasi Kepemimpinan
Nasional di KotaYogyakarta dengan lokus Dinas Perindustrian,
Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta, bahwa dalam menyusun dan
memutuskan strategi kebijakan menggunakan pendekatan SOAR
yaitu dari hasil wawancara stakeholder dengan Dinas Perindustrian,
Koperasi dan UKM beliau secara rinci menjelaskan beberapa inovasi
dan strategi yang diluncurkan sebagai berikut:

Inovasi penumbuhan wirausaha muda umur dibawah 30 tahun.


Target indikatornya menghasilkan 50 orang usahawan muda dan
SDM yang dididik selama 5 hari dan harus memiliki pendamping,
kemudian ada 3 (tiga) hal penting yang diperoleh :
a. Vertikal yaitu : SDM yang sudah dididik akan menjadi pelaku
usaha dibidangnya masing-masing
b. Horizontal : SDM yang telah dididik akan menularkan
kepadapemuda yang lain untuk menjadi usahawan seperti ybs.
c. Diagonal : SDM yang telah dididik akan menjadi motivator.
Dari program tersebut dapat diadopsi adalah terobosan
inovatif dari segi manajerialnya

a. Analisa
Instrumen analisis SOAR tersebut selanjutnya bila dikaitkan
dengan Strategi Sinergitas dalam Peningkatan Sumber Daya
Manusia, maka analisis SOAR dapat diuraikan melalui 4 (empat)
dimensi, yaitu :

HENDRI - [2021] 38
1. Strength (kekuatan) berkaitan dengan kemampuan dan sumber
daya yang ada di dalam suatu organisasi.
Dalam dimensi strength, maka dapat ditinjau sebagai berikut :

a. Dalam rangka pengembangan penerapan dan pengembangan


kajian kebijakan Sinergitas dalam Peningkatan Sumber Daya
Manusia di Kota Lubuklinggau, Staf Ahli Wali Kota
Lubuklinggau Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya
Manusia mempunyai kewenangan Berdasarkan Peraturan
Walikota Lubuklinggau Nomor 45 Tahun 2019 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Staf Ahli Walikota
Lubuklinggau, bahwa Staf Ahli Walikota Bidang
Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, mempunyai
tugas diantaranya membuat telaahan/kajian terhadap
permasalahan-permasalahan yang terkait dengan bidang
Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia;

b. Dalam lingkup materi kajian, berdasarkan Undang-Undang


RepublikIndonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional khususnya pada Pasal 3 bahwa
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021
Tentang Standar Nasional Pendidikan pada Pasal 2 ayat (1) bahwa
Standar Nasional Pendidikan digunakan pada Pendidikan yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan
masyarakat pada Jalur Pendidikan formal, Jalur Pendidikan
nonformal, dan Jalur Pendidikan informal.

HENDRI - [2021] 39
d. Isu strategis yang akan dilakukan pengkajian selaras dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota
Lubuklinggau Tahun 2018-2023, yaitu pada Visi “Terwujudnya
Lubuklinggau Sebagai Kota Metropolis yang Madani” misi ke
satu dan misi kedua yaitu : Mewujudkan sumber daya
manusia yang berakhlak, berkualitas dan berkarakter, dan
Meningkatakan daya saing ekonomi dan kesejahteraan sosial.
e. Adanya dukungan dari Pemerintah Kota Lubuklinggau

2. Opportunity (peluang) berkaitan dengan peluang yang


terbuka dilingkungan.
Dalam dimensi opportunity, maka dapat ditinjau sebagai berikut :
a. Penyusunan kajian kebijakan strategi sinergitas peningkatan
Sumber Daya Manusia di Kota Lubuklinggau belum pernah
dilakukan;

b. Di Kota Lubuklinggau belum menemukan kajian yang


bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
mengurangi tingkat pengangguran.

3. Aspiration (aspirasi) berkenaan dengan konsekuensi yang


mungkin ataumuncul akibat dari tindakan atau tidak adanya
tindakan.
Dalam dimensi aspiration, maka dapat ditinjau sebagai berikut :
a. Pengambilan kebijakan yang diajukan untuk dilakukan
pengkajian melibatkan seluruh stakeholder, meliputi
Walikota,Wakil Walikota, Sekretaris Daerah, Ketua DPRD,
Dinas Pendidikan , Dinas TenagaKerja, Dinas Sosial, Camat di
Lingkungan Kota Lubuklinggau, dan stakeholder terkait.
Sehingga pengambilan kebijakan dalam kajian tersebut akan
relevan dan sesuai dengan kondisi nyata yang dibutuhkan
oleh para stakeholder.
b. Terciptanya harmonisasi dan sinergi dari seluruh satuan kerja
di Pemerintah Kota Lubuklinggau maupun dengan Pihak
Perguruan Tinggidan dengan stakeholder lainnya.

HENDRI - [2021] 40
4. Result (hasil) adalah strategi yang efisien, andal, elegan,
tepat sasaran dan terintegrasi.
Dalam dimensi Result, maka dapat ditinjau sebagai berikut :
a. Merupakan kebijakan yang tepat (berdaya guna dan
berhasil guna) karena dengan kajian Strategi Sinergitas
dalam peningkatan Sumber Daya Manusia melalui
Policy Adviserkajian kemasyarakatan di Kota
Lubuklinggau mempunyai kajian yang berkaitan dengan
pembangunankemasyarakatan.
b. Strategi proyek perubahan ini memiliki peran krusial
untuk meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
untuk menurunkan pengangguran di Kota Lubuklinggau.

Dari Instrumen analisis SOAR tersebut maka langkah


selanjutnya hasil analisis dimasukkan kedalam Matrix SOAR.
Tabel II.2 Matrix SOAR (Stavros, 2009)

Matrik SOAR berfungsi untuk menyusun faktor-faktor


strategis yang menggambarkan bagaimana kekuatan dan
peluang eksternal Yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan
dengan aspirasi dan hasil terukur yang dimilikinya. Penjelasan
matrix SOAR :
1. Strategi SA : strategi ini dibuat dengan memanfaatkan
seluruhkekuatan untuk mencapai aspirasi yang
diharapkan;

2. Strategi OA : strategi ini dibuat untuk mengetahui

HENDRI - [2021] 41
dan memenuhi aspirasi dari setiap stakeholder yang
beriorientasikepada peluang yang ada;
3. Strategi SO : strategi ini dibuat untuk mewujudkan
kekuatanuntuk mencapai Hasil yang terukur;
4. Strategi OR : Strategi ini beriorientasi kepada Peluang
untuk mencapai Result yang sudah terukur.

Tabel II.3 Matrik SOAR

Strength (kekuatan) Opportunity (peluang)

Internal 1. Staf Ahli Walikota mempunyai


kewenangan salah satunya
1. Menyusun kajian Strategi
dalam Peningkatan
membuat telaahan/kajian thd Sumber Daya Manusia di
permasalahan- permasalahan Kota Lubuklinggau belum
yg terkait dg bidang pernahditemukan
Kemasyarakatan dan SDM; 2. Di Kota Lubuklinggau
2. RPJMD Kota Lubuklinggau belum menemukan kajian
tahun 2018-2023 yang bertujuan untuk
mengamanatkan peningkatan meningkatkan
kualitas SDM dan penurunan kesejahteraan masyarakat
pengangguran dan
3. Peraturan Menteri DalamNegeri mengurangipengangguran
Republik Indonesia. Nomor 134
Tahun 2018 Tentang
Kedudukan Tata Hubungan
Kerja dan Standar Kompetensi
4. Peraturan Walikota Nomor 45
Tahun 2019 Kedudukan,
Eksternal Tugas, Fungsi dan TataKerja
Staf Ahli Walikota
Lubuklinggau,

Aspiration (aspirasi) Strategi SA Strategi OA

1. Pengambilan kebijakan yang diajukan untuk dilakukan 1.Optimalisasi tugas staf ahli wali 1. Mengoptimalkan
pengkajian melibatkan seluruh stakeholder, meliputi kota untuk melakukan penyusunan kajian Strategi
Walikota,Wakil Walikota, Sekretaris Daerah, Ketua pengkajian sinergitas dalam
DPRD, Dinas Pendidikan , Dinas Tenaga Kerja, Dinas deng pengingkatan SDM di Kota
Sosial, Camat di Lingkungan Kota Lubuklinggau, dan an Lubuklinggau yang
stakeholder terkait. Sehingga pengambilan kebijakan melibatkan bertujuan untuk
dalam kajian tersebut akan relevandan sesuai dengan selur meningkatkan
kondisi nyata yang dibutuhkan oleh para stakeholder uhstakeholder kesejahteraan masyarakat
terkait dan
2. Terciptanya harmonisasi dan sinergi dariseluruh satuan mengurangipengangguran
kerja di Pemerintah Kota Lubuklinggau maupun 2. Membangun kerja sama
dengan Pihak Perguruan Tinggi dan dengan dan kemitraan dengan
stakeholder lainnya instansilain untuk
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
dan
mengurangipengangguran

HENDRI - [2021] 42
Result (hasil) Strategi SR Strategi OR

1. Merupakan kebijakan yang tepat (berdayaguna dan 1. Memanfaatkan RPJMD Kota 1. Memanfaatkan kajian
berhasilguna) karena dengan kajian Strategi Sinergitas Lubuklinggau tahun 2018- 2023 Strategi Sinergitas dalam
dalam peningkatan Sumber Daya Manusia melalui sebagai pedoman dasar untuk peningkatan Sumber Daya
Policy Adviser kajian kemasyarakatan di Kota membuat kajian kebijakan yang Manusia melalui Policy
Lubklinggaumempunyai kajian yang berkaitan dengan berdayagunadan berhasilguna. Adviser kajian
pembangunan kemasyarakatan kemasyarakatan di Kota
2. Memanfaatkan kebijakan Lubklinggau sebagai pusat
2. Dengan dieksekusinya kajian Strategi Sinergitas dalam peningkatan Sumber Daya akselerasi
peningkatan Sumber Daya Manusia melalui Policy Manusia untuk meningkatkan dalam kesejahteraan
Adviser kajian kemasyarakatan di Kota Lubklinggau kesejahteraan masyarakat dan mengurangi
maka akan terwujunyaSumber daya Manusia yang dan mengurangi
berkualitas dan mengurangipengangguran pengangguran
pengangguran
2. Memanfaatkan
rekomendasidari
Pemerintah Kota
Lubuklinggau bahwa untuk
meningkatkan
kesehateraandan
mengurangipengangguran melaluipen

Dari tabel diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

Dari hasil indentifikasi faktor Strength (kekuatan), Opportunities


(peluang), Aspiration (aspirasi), Result (hasil) maka langkah berikutnya
adalah menyusun faktor-faktor strategis yang menggambarkan
bagaimana kekuatan dan peluang yang dihadapi oleh organisasi dapat
disesuaikan dengan aspirasi dan hasil yang terukur. Dalam matrix
SOAR akan di dapatkan strategi SA (Strength-Aspiration) yaitu strategi
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk mencapai aspirasi yang
diharapkan; strategi OA (Opportunities-Aspiration) yaitu strategi dengan
mengetahui dan memenuhi aspirasi dari setiap stakeholder yang
berorintensi kepada peluang yang ada; strategi SR (Strength- Result)
yaitu strategi dengan mewujudkan kekuatan untuk mencapai hasil yang
terukur; dan strategi OR (Opportunities-Result) yaitu strategi dengan
berorientasi kepada peluang untuk mencapai hasil yang sudah terukur.

2 Rencana Strategi Proyek Prubahan

Dalam pelaksanaan proyek perubahan ini sangat diperlukan


berupa perencanaan agar kegiatan yang akan dilakukan dapat berjalan
dengan baik.

HENDRI - [2021] 43
Tabel II.4 Rencana Strategi Proyek
Perubahan

Strategi Taktikal
(Apa yang harus dilakukan) (Bagaimana melakukannya)
1.Terbentuknya Tim Efektif :
Ditetapkannya Keputusan Walikota 1. Rapat koordinasi pembentukan Tim
Lubuklinggau tentang Tim Efektif Efektif Proyek Perubahan;
Proyek Perubahan Strategi Sinergitas 2. Penyusunan draft Keputusan Walikota ttg
dalam Peningkatan Sumber daya Tim Efektif Proyek Perubahan;
manusia melalui Policy Adviser kajian 3. Finalisasi draft Keputusan Walikota ttg
kemasyarakatan di Kota Lubuklinggau Tim Efektif Proyek Perubahan;
4. Penerbitan Kepwal ttg Tim Efektif
2. Terwujudnya Peningkatan Sumber 1. Rapat koordinasi persiapan pengkajian
Daya Manusia: 2. Proses pengkajian
a. Tersusunnya Dokumen Laporan 3. Diskusi/sharing dg masyarakat
Hasil Diskusi tentang Strategi dalam 4. FGD
Peningkatan Sumber daya manusia; 5. Finalisasi hasil diskusi
b. Ditetapkannya Nota Dinas tentang
1) Koordinasi Pembuatan Nota Dinas
Hasil Diskusi Strategi Sinergitas
2)Finalisasi draft Nota Dinas oleh Bag
dalam Peningkatan Sumber daya
Umum3)Penerbitan Nota Dinas ttg Hasil
manusia
Diskusi
Strategi Sinergitas dalam
c. Penyerahan Nota Dinas hasil
Peningkatan Sumber daya manusia
Diskusi kepada Walikota
1. Penyusunan Nota Dinas tentang
Lubuklinggau melalui Sekda.
Hasil Diskusi
2. Penyerahan Nota Dinas hasil
diskusiolehProject Leader kepada
Walikota
3. Disposisi Nota Dinas hasil Diskusi

HENDRI - [2021] 44
3. Terbangunnya Sinergitasdalam 1. Koordinasi dengan stakeholder;
2. Seluruh stakeholder terkait
Peningkatan SDM.
3. membuat komitmen secara tertulis
a. Komitmen Stakeholder terkait; mendukung Peningkatan Sumber Daya
Manusia
b. Ditetapkannya Kepwal
Lubuklinggau tentang adanya 1. Koordinasi penyusunan draft kepwal
sinergitas dalam peningkatan SDM 2. Koordinasi pembahasan draft kepwal
3. Finalisasi draft kepwal oleh Bag Hukum
4. Penerbitan kepwal ttg adanya
sinergitas dalam peningkatan
SDM

4. Terbentuknya Tim Kajian dan 1. rapat kordinasi pembentukan tim


Tugas Tim Kajian kajian kemasyarakatan dan membuat
tugas tim kajian.
membentuk tim kajian 2. Penyusunan draft kpts wako ttg tim
kemasyarakatan dan membuat kajian kemasyarakatan dan membuat
tugas tim kajian.
tugas tim kajian 3. Finalisasi draf keputusan wako tentang
tim kajian dan membuat tugas tim
kajian
4. Penerbitan keputusan wako tentang tim
dan tugas tim kajian
5. Tersusunnya Policy Adviser 1. Koordinasi penyusunan draft SK
Walikota
Kajian Kemasyarakatan
2. Koordinasi pembahasan draft SK
Ditetapkannya Surat Keputusan
Walikota
Walikota Lubuklinggau tentang
3. Finalisasi draft SK Walikota oleh
KajianKemasyarakatan Bagian Hukum
4. Penerbitan Surat Keputusan
tentangKajian Kemasyarakatan
6. Tersusunya SOP tentang Kajian 1. Koordinasi penyusunan SOP
Kemasyarakatan dan peningkatan SDM
2. Koordinasi pembahasan SK tentang
Ditetapkannya SK Walikota tentang SOP
Sistem Operasional dan Prosedur 3. Finalisasi SK tentang SOP
(SOP) mekanisme peningkatan SDM 4. Penerbitan SK tentang SOP
Mekanisme peningkatan SDM
7. Tersusunnya Data anak dengan
1. Rapat koordinasi penyusunan data
pendidikan rendah dan
2. Inventarisasi data anak dengan
pengangguran serta Data
pendidikan rendah dan pengangguran
Pegawai
serta Data Pegawai
a. Tersedianya Data anak dengan
3. Finalisasi penyusunan format data anak
pendidikan rendah pengangguran
dengan pendidikan rendah dan
serta Data Pegawai
pengangguran serta Data Pegawai

HENDRI - [2021] 45
3. Pentahapan Kegiatan (Milestone)

Pada pelaksanaan proyek perubahan ini dilakukan dengan


beberapa tahap seperti dijelaskan dibawah ini:
• Jangka Pendek
Tabel II.5 Rencana Tahapan Jangka Pendek
NO KEGIATAN UTAMA WAKTU OUTPUT
1. Terbentuknya Tim Efektif Proyek Perubahan
a. Rapat koordinasi Minggu Keputusan
pembentukan Tim Efektif KeempatJuli Walikota ttg Tim
Proyek Perubahan; 2021 Efektif Proyek
b. Penyusunan draft Perubahan
Keputusan Walikota
tentang Tim Efektif Proyek
Perubahan;
c. Finalisasi draft
Keputusan Walikota Tim
Efektif Proyek
Perubahan;
d. Penerbitan Kepwal ttg

Tim Efektif

2. Terwujudnya Peningkatan Sumber Daya Manusia


Tersusunnya Dokumen LaporanHasil Diskusi tentang Strategi
dalam Peningkatan Sumber daya manusia
Minggu Dokume
a. Rapat koordinasi persiapan pertama nhasil
pengkajian Agustus s/d diskusi
b. Proses pengkajian Minggu
Kedua
c. Diskusi/sharing dg
Agustus
masyarakat
2021
d. FGD
e. Finalisasi hasil diskusi

HENDRI - [2021] 46
Ditetapkannya Nota Dinas tentang H a s i l D i s k u s i Strategi
Sinergitas dalam Peningkatan Sumber daya manusia

a. Koordinasi Pembuatan Minggu Nota


Nota Dinas kedua Dinas
b. Finalisasi draft Nota Dinas
Agustus ttg Strategi
oleh Bag Umum 2021 s.d Sinergitas dalam
Minggu Peningkatan
c. Penerbitan Nota Dinas Ketiga Sumber daya
ttg Hasil Diskusi Strategi Agustus manusia di Kota
Sinergitas dalam 2021 Lubuklinggau
Peningkatan Sumber
daya manusia

Penyerahan Nota Dinas hasil Diskusi kepada Walikota


Lubuklinggau melalui Sekda.
a. Penyusunan Nota Dinas Minggu Penyerahan
tentang HasilDiskusi ketiga Nota Dinas
b. Penyerahan Nota Dinas Agustus hasil Diskusi
hasil diskusi oleh 2021 s.d kepada
Project Leader kepada Minggu Walikota
Walikota keempat Lubuklinggau
c. Disposisi Nota Dinas Agustus
hasil Diskusi 2021
Minggu
keempat
Agustus
2021
3. Terbangunnya Sinergitas dalam Peningkatan SDM.
Komitmen Stakeholder terkait
a. Koordinasi dengan Minggu Dokumen
stakeholder; ketiga Komitmen
b. Seluruh stakeholder Agustus Stakeholde
terkait membuat komitmen 2021 s.d rterkait
secara tertulis mendukung Minggu
Peningkatan Sumber keempat
Daya Manusia Agustus
2021

HENDRI - [2021] 47
Ditetapkannya Surat Keputusan Walikota Lubuklinggau
tentangadanya sinergitas dalam peningkatan SDM

a. Koordinasi penyusunan Minggu Surat Kepwal


draft Surat Kepwal ketiga ttgsinergitas
b. Koordinasi pembahasan Agustus dalam
draft Surat Kepwal 2021 peningkatan
SDM
c. Finalisasi draft Surat
Kepwal oleh Bag Hukum
d. Penerbitan Kepwal ttg
adanya sinergitas dalam
peningkatan SDM

4 Terbentuknya Tim Kajian dan Tugas Tim Kajian


Membentuk Tim Kajian kemasyarakatan dan membagi Tugas
Tim Kajian
1. rapat kordinasi pembentukan Minggu Surat
tim kajian kemasyarakatan dan keempat keputusan
Agustus tentang Tim
membagi tugas tim kajian.
2021 Kajian
Penyusunan draft kpts wako ttg
tim kajian kemasyarakatan dan
tugas tim kajian
kemasyarakatan.

3. Finalisasi draf keputusan wako


tentang tim kajian dan Tugas
Tim kajian

4. Penerbitan keputusan wako


tentang tim dan tugas tim
kajian
5 Tersusunnya Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan dan
Penetapan Keputusan Walikota Lubuklinggau tentang
Dokumen Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM

a. Koordinasi penyusunan Minggu ke 1 Surat Keputusan


draft SK Walikota Walikota
September
b. Koordinasi pembahasan ttgKajian
draft SK Walikota 21
Kemasyarakatan
c. Finalisasi draft SK Walikota
oleh Bagian Hukum
d. Penerbitan Surat
Keputusan tentang Kajian
Kemasyarakatan

HENDRI - [2021] 48
6. Tersusunya SOP tentang Kajian Kemasyarakatan dan
peningkatan SDM Ditetapkannya SK Walikota tentang Sistem
Operasional dan Prosedur (SOP) mekanisme peningkatan SDM
Ditetapkannya Keputusan Walikota Lubuklinggau
tentang Kajian Kemasyarakatan

a. Koordinasi penyusunan Minggu ke 3Surat


SOP September Keputusan
b. Koordinasi pembahasan
21 Walikota
SK tentang SOP Lubuklinggau
ttg Sistem
c. Finalisasi SK tentang Operasional
SOP danProsedur
d. Penerbitan SK tentang (SOP)
SOP Mekanisme mekanisme
peningkatan SDM peningkatan
SDM
7. Tersusunnya Data anak dengan pendidikan rendah, Data
pengangguran, serta Data ASN Kota Lubuklinggau
Tersedianya Data anak dengan pendidikan rendah di Kota
Lubuklinggau
a. Rapat koordinasi Minggu ke data
penyusunan data 4 ana
b. Inventarisasi data anak September kdengan
dengan pendidikan rendah, 2021 pendidikan
Data Pengangguran, serta rendah, Data
Data ASN Pengangguran
c. Finalisasi penyusunan serta Data ASN
format data anak dengan
pendidikan rendah, data
Pengangguran serta data
ASN.

HENDRI - [2021] 49
• JANGKA MENENGAH

Tabel II.6. Rencana Tahapan Jangka Menengah


NO KEGIATAN UTAMA WAKTU OUTPUT
Menyampaikan Rekomendasi kepada Stakeholder untuk
1.
Implementasi Keputusan Walikota tentang Kajian
Kemasyarakatan
.
Penyampaian Oktober 2021 Policy Adviser
Rekomendasi kajian Kajian
kemasyarakatan

2. Monitoring dan Evaluasi


a. Monitoring capaian Januari 2022 Rekomendasi
kegiatan HasilMonev
b. Evaluasi Hasil Kajian
Penyempurnaan Kajian Kemasyarakatan
3.
a. Mengidentifikasi Februari 2022 Kajian
permasalahan Kemasyarakatan
b. Menganalisa penyebab yang telah
c. Melakukan perbaikan disempurnakan
sesuaidengan
rekomendasi hasil
monev.

3. JANGKA PANJANG
Tabel II.7 Rencana Tahapan Jangka Panjang (Tahun 2022 - 2024)
NO KEGIATAN UTAMA WAKTU OUTPUT

1. Pengembangan kajian kemasyarakatan dan peningkatan


kualitas SDM akan tersusunnya dokumen kegiatan
tentang kemasyarakatan dan peningkatan SDM yang lebih
luas lagi dan lebih sempurna

HENDRI - [2021] 50
b. Rencana Strategi Marketing
1. Identifikasi SDM
Untuk efektifitas dan efisien pelaksanaan tugas penyusunan Laporan
penyelengaraan pemerintah daerah dibentuk tim efektif membantu
pelaksanaan proyek perubahan yang terdiri dari :
tabel II.8 Susunan Anggota Tim Efektif Policy Adviser, Kajian Kemasyarakatan Dan Sumber Daya
Manusia Di Kota Lubuklinggau

NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1. Drs. A. H. RAHMAN SANI, M.Si SEKDA MENTOR

2. Drs. KUNTO NUGROHO HP, M.Si WIDIYAISWARA COACH


Staf Ahli Bidang
PROJECT
3. HENDRI HERMANI, SH. M.Hum Kemsyarakatan dan
LEADER
SDM
POKJA I BIDANG ADMINISTRASI UMUM
Asissten Administrasi
I. Dr. M. H. TAMRI, MM.
Umum
Anggota :
1. Dra. SRI MURNIATI Kabag Umum
2. FITRI HARTANTO, SE Staf Bagian Umum
3. ANDI SAPUTRA, S.KOM Staf Bagian Umum
4. ANTONIUS IWAN K Staf Bagian Umum
5. JULIANA, SE Staf Bagian Umum
POKJA II BIDANG TEKNIS
Asisten
II. KAHLAN BAHAR, S.Sos, M.Si Pemerintahan dan
Kesra
Anggota :
1. M. YASIN, SH, MH Kabag Hukum
2. M. ILHAM, SH Kasubbag
3. ARIESTA PRANASURI,SH Kasubbag
DIRGA OKTAVIANI,SH,
4. Kasubbag
M.Hum
5. FITRI YANTI, SH Staf Bagian Hukum
6 ALI HANAFIAH,SE Staf Bagian Hukum
7 AYU VIOLA DESRI Staf Bagian Hukum
POKJA III BIDANG PUBLIKASI DAN DOKUMENTASI
ASISTEN EKONOMI
III KGS. EFENDI FERI, S.STP., M.Si DAN
PEMBANGUNAN
Anggota :
1 SRI MAYA, SE, MM Kabag Perekonomian
2 DONY WAHYUDI, ST Kasubbag
3 NUNIK HERAWATI, SP Kasubbag
4 ANITA ELVIANA Kasubbag

HENDRI - [2021] 51
2. Identifikasi Stakeholder
a. Identifikasi Jenis Stakeholder

Identifikasi stakeholder bertujuan untuk mengidentifikasi dan


mengkategorikan stakeholder yang terlibat dan terkait dalam proyek
perubahan ini, diidentifikasi berdasarkan tingkat kepentingan (interest)
dan tingkat pengaruh (influence) baik secara langsung maupun tidak
langsung, baik dari unsur pemerintahan maupun non pemerintahan.
1. Stakeholder internal

Stakeholder internal dari Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan


dan Sumber Daya Manusia adalah:
1) Walikota Lubuklinggau

2) Wakil Walikota Lubuklinggau

3) Sekretaris Daerah Kota Lubuklinggau

4) Staf Ahli Walikota Bidang Hukum Politik dan Pemerintahan


5) Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi, Keuangan dan
Pembangunan
6) Asisten I

7) Asisten II

8) Asisten III

9) Kabag Hukum

10) Kabag Kesra

11) Kabag Organisasi

12) Kabag Umum

13) Kabag Ekonomi

2. Stakeholder eksternal Pemerintah


Stakeholder eksternal dari organisasi Staf Ahli Bidang
Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia terdiri dari:
Unsur Pemerintah Daerah/instansi vertikal, yaitu:

HENDRI - [2021] 52
1. DPRD Kota Lubuklinggau

2. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lubuklinggau


3. Dinas Ketenagakerjaan

4. Dinas Sosial

5. Badan Perencanaan dan Penelitian Daerah

6. Badan Keuangan Daerah Kota Lubuklinggau

7. Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM

8. Sekretaris DPRD Kota Lubuklinggau

9. Camat Lubuklinggau Timur I

10. Camat Lubuklinggau Timur II

11. Camat Lubuklinggau Barat I

12. Camat Lubuklinggau Barat II

13. Camat Lubuklinggau Selatan I

14. Camat Lubuklinggau Selatan II

15. Camat Lubuklinggau Utara I

16. Camat Lubuklinggau Utara II

17. Sekretaris Disdikbud Kota Lubuklinggau


18. Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan
19. Sekretaris Dinas Sosial
20. Sekretaris Badan Perencanaan dan Penelitian Daerah
21. Sekretaris BKPSDM KotaLubuklinggau

3. Stakeholder Eksternal Non Pemerintah:

1. Akademisi

2. Media

3. Majelis Ulama Indonesia Kota Lubuklinggau

HENDRI - [2021] 53
4. Baznas

5. Pondok Pesantren

6. Perusahaan PT. Linggau Bisa

7. Masyarakat

Stakeholder yang telah di identifikasi dicantumkan dalam daftar


pada tabel dibawah ini:
Tabel II.9 Identifikasi Stakeholder

Stakeholder Stakeholder Eksternal Stakeholder


Internal Pemerintah Eksternal Non
Pemerintah
1) Walikota 1. DPRD Kota Lubuklinggau 1) Akademisi
Lubuklinggau 2. Dinas Pendidikan dan
2) Media
2) Wakil Walikota Kebudayaan Kota
Lubuklinggau Lubuklinggau 3) Majelis Ulama
3) Sekretaris Daerah 3. Dinas Ketenagakerjaan
Indonesia Kota
Kota Lubuklinggau 4. Dinas Sosial
4) Staf Ahli Walikota 5. Badan Perencanaan dan Lubuklinggau
Bidang Hukum Penelitian Daerah
4) Baznas
Politik dan 6. Badan KeuanganDaerah Kota
Pemerintahan Lubuklinggau 5) Pondok Pesantren
5) Staf Ahli Walikota 7. Kepala BKPSDM
6) Perusahaan
Bidang Ekonomi, 8. Sekretaris DPRD Kota
PT. Linggau Bisa
Keuangan dan Lubuklinggau
Pembangunan 9. Camat LubuklinggauTimur I 7) Masyarakat
6) Asisten I 10. Camat LubuklinggauTimur II
7) Asisten II 11. Camat LubuklinggauBarat I
8) Asisten III 12. Camat LubuklinggauBarat II
9) Kabag Hukum 13. Camat LubuklinggauSelatan I
10) Kabag Kesra 14. Camat LubuklinggauSelatan II
11) Kabag Organisasi 15. Camat LubuklinggauUtara I
12) Kabag Umum 16. Camat LubuklinggauUtara II
13) Kabag Ekonomi 17. Sekretaris Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kota
Lubuklinggau
18. Sekretaris Dinas
Ketenagakerjaan
19. Sekretaris Dinas Sosial
20. Sekretaris Bappeda
21. Sekretaris BKPSDM

13 21 7

Jumlah total stakeholder yang teridentifikasi adalah 41 (empat


puluh satu) orang, yang terdiri dari dari stakeholder internal 13 (tiga
belas) orang, stakeholder eksternal pemerintah 21 (dua puluh satu)
orang, dan stakeholder eksternal non pemerintah 7(tujuh) orang.

HENDRI - [2021] 54
Jenis stakeholder yang terlibat dalam proyek perubahan ini,
baik internal, eksternal pemerintah, maupun eksternal non pemerintah
dapat dikelompokkan berdasarkan kepentingan dan pengaruh serta
posisinya terhadap rencana proyek perubahan, sebagai berikut:
a. Stakeholder Utama/Kunci yaitu stakeholder yang memiliki pengaruh
dan keberadaannya sangat penting dalam proyek perubahan ini.
Stakeholder yang termasuk kategori ini adalah:
1. Walikota Lubuklinggau
2. Wakil Walikota Lubuklinggau
3. Sekretaris Daerah Kota Lubuklinggau
4. Staf Ahli Walikota Bidang Hukum Politik dan Pemerintahan
5. Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi, Keuangan dan
Pembangunan
6. Asisten I
7. Asisten II
8. Asisten III
9. Kabag Hukum
10. Kabag Kesra
11. Kabag Organisasi
12. Kabag Umum
13. Kabag Ekonomi
b. Stakeholder Primer, yaitu stakeholder yang langsung dipengaruhi oleh
proyek perubahan. Stakeholder yang termasuk kategori ini adalah:
1. DPRD Kota Lubuklinggau
2. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lubuklinggau
3. Dinas Ketenagakerjaan
4. Dinas Sosial
5. Badan Perencanaan dan Penelitian Daerah
6. Badan Keuangan Daerah Kota Lubuklinggau
7. BKPSDM Kota Lubuklinggau
8. Sekretaris DPRD Kota Lubuklinggau
9. Camat Lubuklinggau Timur I
10. Camat Lubuklinggau Timur II

HENDRI - [2021] 55
11. Camat Lubuklinggau Barat I
12. Camat Lubuklinggau Barat II
13. Camat Lubuklinggau Selatan I
14. Camat Lubuklinggau Selatan II
15. Camat Lubuklinggau Utara I
16. Camat Lubuklinggau Utara II
17. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Lubuklinggau
18. Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan
19. Sekretaris Dinas Sosial
20. Sekretaris Badan Perencanaan dan Penelitian Daerah
21. Sekretaris BKPSDM
c. Stakeholder Sekunder, yaitu stakeholder yang tidak langsung
dipengaruhi oleh proyek perubahan ini. Stakeholder yang termasuk
dalam kategori ini adalah:
1. Akademisi
2. Media
3. Majelis Ulama Indonesia Kota Lubuklinggau
4. Baznas
5. Pondok Pesantren
6. Perusahaan PT. Linggau Bisa
7. Masyarakat

b. Analisis Pengaruh Stakeholder


1. Klasifikasi Stakeholder berdasarkan Tingkat Pengaruh dan
Kepentingan terhadap Proyek Perubahan Klasifikasi stakeholder ini
didasarkan pada dua hal yaitu tingkat pengaruh (influence) dan
kepentingan (interest) terhadap proyek perubahan yang akan
dilakukan, dibagi dalam kategori:
1 Positif (+) : stakeholder memberikan dukungan
2 Negatif (-) : stakeholder tidak memberi dukungan atau
menentang

HENDRI - [2021] 56
3 Netral (+/-) : stakeholder netral, tidak memberikan
dukungan dan tidak menentang
Selanjutnya berdasarkan tingkat pengeruh dan kepentingan terhadap
proyek perubahan ini, maka selanjutnya akan diketahu kelompok
stakeholder berdasarkan besarnya pengaruh dan kepentingan terhadap
proyek perubahan, dikategorikan dalam kelompok:
1. Promoters, yaitu stakeholder yang memiliki kepentingan tinggi
terhadap upaya dan juga kekuatan untuk membantu keberhasilan
proyek perubahan ini, atau kategori kepentingan tinggi, pengaruh
tinggi.
2. Defenders, yaitu stakeholder yang memiliki kepentingan dan dapat
menyuarakan dukungannya dalam komunitas, tetapi kekuatannya
kecil untuk mempengaruhi upaya keberhasilan proyek perubahan ini
atau kategori memiliki kepentingan, pengaruh rendah.
3. Latents, yaitu stakeholder yang tidak memiliki kepentinga khusus
maupun terlibat dlam upaya perubahan ini, tetapi memiliki kekuatan
besar untuk mempengaruhi upaya perubahan ini atau ketegori
kepentingan rendah, pengaruh tinggi.
4. Apathetics, yaitu stakeholder yang kurang memiliki kepentingan
maupun kekuatan terhadap proyek perubahan ini, bahkan mungkin
tidak mengetahui adanya proyek perubahan ini atau kategori
kepentingan rendah, pengaruh rendah.

Berdasarkan kategori tersebut maka klasifikasi stakeholder berdasarkan


tingkat pengaruh dan kepentingan terhadap proyek perubahan ini
sebagaimana tabel berikut:

HENDRI - [2021] 57
Tabel II.10
Klasifikasi Stakeholder Berdasarkan Tingkat Pengaruh dan Kepentingan terhadap Proyek Perubahan

No Stakeholder Peran/Pelibatan Pengaruh Kepentingan Kuadran

1 Walikota Penanggungjawab kebijakan 1 + + Promoter

2 Wakil walikota Penanggungjawab kebijakan 2 + + Promoter

3 Ketua DPRD Koordinasi Kebijakan + + Promoter


4 Sekretaris Pembuat kebijakandan + + Promoter
Daerah pelaksana koordinasi antar
perangkat daerah
5 Staf ahli 1 Pelaksana koordinasi antar + + Promoter
organisasi
perangkat daerah
6 Staf ahli 2 Pelaksana koordinasi antar + + Promoter
organisasi perangkat daerah

7 Asisten 1 Pelaksana koordinasi antar + + Promoter


organisasi perangkat daerah

8 Asisten 2 Pelaksana koordinasi antar + + Promoter


organisasi perangkat daerah

9 Asisten 3 Pelaksana koordinasi antar + + Promoter


organisasi perangkat daerah

10 Kepala Pelaksana perencanaan + + Promoter


BAPPEDA pembangunan

11 Kadisdikbud Pelaksana koordinasi antar + + Promoter


opd

12 Kadisnaker Pelaksana koordinasi antar + + Promoter


opd

13 Kadinsos Pelaksana koordinasi antar + + Promoter


opd

14 Kepala BKPSDM Pelaksana koordinasi antar + + Promoter


opd

15 Kabag Pelaksana + + Promoter


Organisasi koordinasi antar opd

16 Kepala Bagian Perumusan + + Promoter


Hukum regulasi darikebijakan

17 Kabag kesra Perumusan + + Promoter


regulasi darikebijakan
18 Kabag Ekonomi Pelaksana koordinasi antar + + Promoter
Opd

19 Kabag umum Koordinator kegiatan - + Defender


internal
Setda

HENDRI - [2021] 58
20 Sekretaris Koordinator kegiatan - + Defender
Disdik internalDisdik

21 Sekretaris Koordinator kegiatan - + Defender


disnaker internal Disnaker

22 Sekretaris Pelaksana koordinasi - + Defender


BAPPEDA antar Opd
23 Sekretaris Koordinator kegiatan internal - + Defender
dinsos Dinsos

24 Sekretaris Pelaksana koordinasi + - Latens


BKPSDM antar Opd

25 Camat Koordinasi - + Defender


Lubuklinggau membantu
Timur I sosialisasi
26 Camat Koordinasi - + Defender
Lubuklinggau membantu
Timur II sosialisasi
27 Camat Koordinasi - + Defender
Lubuklinggau membantu
Barat I sosialisasi
28 Camat Koordinasi - + Defender
Lubuklinggau membantu
Barat II sosialisasi
29 Camat Koordinasi - + Defender
Lubuklinggau membantu
Selatan I sosialisasi
30 Camat Koordinasi - + Defender
Lubuklinggau membantu
Selatan II sosialisasi
31 Camat Koordinasi - + Defender
Lubuklinggau membantu
Utara I sosialisasi
32 Camat Koordinasi - + Defender
Lubuklinggau membantu
Utara II sosialisasi
33 Kepala BPKAD Pelaksana + - Latens
34 Sekretaris Pelaksana koordinasi + - Latens
DPRD antar Opd
35 Akademisi Pelaksana + - Latens
36 Pesantren Pelaksana + - Latens
37 Baznas Pelaksana + - Latens
38 MUI Pelaksana + - Latens
39 Media Penerima manfaat - - Apathetic
40 PT. LINGGAU Penerima manfaat - - Apathetic
BISA
41 Masyarakat Penerima manfaat - - Apathetic

3. Kedudukan dan peran stakeholder


Analisis Stakeholder adalah teknik yang digunakan untuk
menganalisis stakeholder. Keluaran dari analisis ini adalah matrix
power/interest stakeholder. Matrix ini akan membagi stakeholder ke
dalam empat kuadran. Pengelompokkan stakeholder ke dalam kuadran

HENDRI - [2021] 59
digunakan untuk memudahkan pembuatan rencana strategi
manajemen stakeholder yang strateginya disesuaikan dengan power
dan interest dari tiap stakeholder.
Pada tahapan ini tiap stakeholder akan dibuatkan rencana
strategi manajemen terkait bagaimana Rencana Proyek Perubahan
harus memperlakukan stakeholder sesuai dengan power dan interest
nya. Interest merupakan poin utama yang perlu diperhatikan dalam
mengelola stakeholder, sedangkan power dari tiap stakeholder juga
sangat berpengaruh dalam menentukan strategi manajemen
stakeholder. Power dilihat dari kedudukan stakeholder di dalam struktur
dan juga resource penting apa yang dimilikinya.

Matrix power/interest merupakan bentuk visualisasi dari


penilaian interest dan power yang telah dilakukan. Matrix power/interest
membagi stakeholder ke dalam 4 (empat) kuadran, yaitu Key Players
(Promoters), Keep Informed (Defenders), Keep Satisfied (Latents), dan
Minimal Effort (Apathetics). Dari hasil pengelompokkan, didapatkan
kesimpulan dari masing-masing kuadran sebagai berikut :

1. Key Players (Promoters) menggambarkan kelompok yang berisi


stakeholder yang sangat dibutuhkan dukungannya.Key players
merupakan stakeholder yang biasanya terlibat di dalam aktivitas yang
membutuhkan keputusan penting. Dari hasil penilaian, stakeholder
yang masuk dalam kuadran Key Player adalah sebagai berikut :
1. Walikota
2. Wakil walikota
3. Ketua DPRD
4. Sekretaris Daerah
5. Staf ahli 1
6. Staf ahli 2
7. Asisten 1
8. Asisten 2
9. Asisten 3

HENDRI - [2021] 60
10. Kepala Bappeda
11. Kepala BPKAD
12. Kepala BKPSDM
13. Kadisdikbud
14. Kadisnaker
15. Kadinsos
16. Kabag Hukum.
17. Kabag kesra
18. Kabag Organisasi
19. Kabag Ekonomi
20. Kabag kesta Setda Kota Lubuklinggau

2. Keep Informed (Defenders) merupakan kelompok stakeholder yang


perlu dalam Proyek Perubahan selalu memberikan informasi mengenai
perkembangan proyek atau sebagainya.
Yang masuk dalam kuadran Keep Informed ini adalah :

1. Kabag umum
2. Sekretaris BAPPEDA
3. Sekretaris disdik
4. Sekretaris disnaker
5. Sekretaris dinsos
6. Sekretaris BKPSDM
7. Seluruh Camat (8 Kecamatan)

3. Keep Satisfied (Latents) adalah kelompok yang sebaiknya


mendapatkan informasi terkait proyek supaya mereka tetap merasa
puas (satisfied). Stakeholder pada kelompok ini harus dikelola
sedemikian rupa supaya mereka tidak menghambat jalannya proyek.
Yang masuk dalam kuadran Satisfied adalah sebagaiberikut :
1. Sekretaris DPRD
2. Akademisi
3. Pesantren

HENDRI - [2021] 61
4. Baznas
5. MUI
4. Minimal Effort (Apathetics) adalah kelompok stakeholder yang tingkat
power dan dedikasinya lebih rendah dari kelompok lain. Yang masuk
dalam kelompok ini adalah :
1. Media
2. Perusahaan PT. Linggau Bisa
3. Masyarakat
Dari hasil penilaian masing-masing stakeholder berdasarkan
power dan interest tersebut di atas, maka hasilnya dapat dipetaka
kedalam empat kuadran sebagai berikut
Gambar II.1 Analisis Kuadran Stakeholder

PROMOTERS
LATENS 1. Walikota
2. Wakil walikota
1. Kepala BPKAD 3. Ketua DPRD
2. Sekretaris 4. Sekretaris Daerah
DPRD
P 5. Staf ahli 1
O 6. Staf ahli 2
3. Akademisi 7. Asisten 1
W
4. Pesantren 8. Asisten 2
E 9. Asisten 3
5. Baznas
R 10. Kepala Bappeda
6. MUI
11. Kepala BKPSDM
12. Kadisdikbud
13. Kadisnaker
14. kadinsos
15. Kabag Hukum.
16. Kabag kesra
17. Kabag Organisasi
18. Kabag Ekonomi

INTERESTT

APATHETIC DEFENDER

1. Kabag umum
1. Media; 2. Sekretaris BAPPEDA
2. PT. Linggau Bisa
3. Sekretaris disdik
3. Masyarakat.
4. Sekretaris disnaker
5. Sekretaris dinsos
6. Sekretaris BKPSDM
7. Camat LLG Utara I
8. Camat LLG Utara II
9. Camat LLG Barat I
10. Camat LLG Barat II
11. Camat LLG Selatan I
12. Camat LLG Selatan II
13. Camat LLG Timur I
14. Camat LLG Timur II

HENDRI - [2021] 62
4. Strategi dan Teknik Stakeholder

Berdasarkan analisis stakeholder di atas, maka untuk


mendukung keberhasilan pelaksanaan proyek perubahan perlu
adanya upaya menggerakkan stakeholder di masing-masing kuadran
melalui upaya sebagai berikut :

Tabel II.11 Strategi Mobilisasi Stakeholder


Kuadran Upaya yang dilakukan

Key Players. a. Memanfaatkan dukungan untuk melaksanakan seluruh


(Promoter) tahapan proyek perubahan untuk mencapai tujuan yang
telahditetapkan
b. Melakukan konsultasi dan meminta arahan kebijakan pada
setiap tahapan proyek perubahan
c. Selalu berkoordinasi dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi kegiatan.
d. Meminta bantuan dalam menyelesaikan persoalan, kendala
dan hambatan yang terjadi.

Keep Informed a. Melakukan komunikasi efektif untuk meyakinkan


(Defenders) manfaatdari proyek perubahan ini
b. Melakukan pendekatan dan koordinasi agar dapat
terlibatdalam proses kegiatan.
c. Memberikan informasi secara kontinyu tentang
proyekperubahan ini minta dukungan dalam
pelaksanaannya.
Keep Satisfied. a. Meyakinkan bahwa proper memang sangat dibutuhkan.
(Latents)
b. Memberikan informasi secara kontinyu tentang
proyekperubahan yang akan dilakukan.
c. Melakukan pendekatan dan koordinasi agar dapat
terlibatdalam proses kegiatan
d. Melakukan komunikasi dan interaksi dalam
pelaksanaanproyek perubahan.

Minimal Effort. a. Memberikan pemahaman akan arti penting dan


(Aphatetics) manfaatproyek perubahan.
b. Melakukan koordinasi & memberikan informasi
c. Memberikan motivasi agar ikut berkontribusi thd
kegiatanproyek perubahan.

HENDRI - [2021] 63
5. Strategi Marketing Hasil Proyek Perubahan

Strategi marketing yang akan digunakan dalam proyek perubahan


ini adalah dengan menggunakan formula 1C+4P, berupa customer,
product, price, place dan promotion.

Marketing sektor publik maupun pemasaran sektor publik yang


dimaksud adalah serangkaian aktivitas dan proses yang saling
berhubungan untuk mengidentifikasi, menciptakan, berkomunikasi
dalam rangka melayani kebutuhan dan kepentingan masyarakat pada
umumnya. Sedangkan definisi lain tentang pemasaran sektor publik
menurut Serat adalah, “serangkaian aktivitas, dan proses yang saling
berhubungan untuk mengidentifikasi, menciptakan, berkomunikasi,
dalam rangka melayani kebutuhan dan kepentingan masyarakat pada
umumnya” (Serrat, 2010, p. 3).

Gambar II.2 Elemen Dalam Pemasaran Sektor Publik

HENDRI - [2021] 64
Dalam hal ini, setidaknya terdapat 5 (lima) elemen dalam
pemasaran sektor publik yang digunakan. Adapun elemen tersebut
berupa customer, product, price, place dan promotion.

Adapun yang menjadi produk dari proyek perubahan ini adalah :


Kajian tentang “Sinergitas dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia
melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan di Kota Lubuklinggau”;
Hasil Kajian Kebijakan “Strategi Sinergitas dalam Peningkatan
Sumber Daya Manusia melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan
di Kota Lubuklinggau”; Komitmen Stakeholder terkait; Keputusan
Walikota Lubuklinggau tentang Pembentukan Tim Perumusan Kajian
Kemasyarakatan; Data anak dengan Pendidikan rendah; Keputusan
Walikota Lubuklinggau tentang Sistem Oprasional dan Prosedur (SOP)
mekanisme peningkatan Sumber daya manusia; Keputusan Walikota
Lubuklinggau tentang Strategi peningka tan SDM m e l a l u i Kajian
Kemasyarakatan.

Produk proyek perubahan ditujukan kepada Walikota dan Wakil


Walikota Lubuklinggau sebagai customer. Dalam hal ini yang akan
melaksanakan produk proyek perubahan adalah Dinas Pendidikan,
Dinas Tenaga Kerja, Dinas Sosial Kota Lubuklinggau. Oleh karenanya
tempat (place) dari proyek perubahan ini, berada pada Pemerintah
KotaLubuklinggau.

Dalam upaya mengefektifkan tersosialisasikan gagasan dan


pelaksanaan proyek perubahan ini, maka akan dilakukan sosialisasi
maupun ditawarkan (promosi) melalui : Website Pemerintah Kota
Lubuklinggau, Leaflet, vidiografis, vidiotron, spanduk, baliho, banner,
social media (FB, IG, WAG, Telegram, Twitter), Website, Radio, Media
Cetak (koran) dan Sosialisasi.

Kesemua pelaksanaan proyek perubahan ini membutuhkan biaya


(price) yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah
Kota Lubuklinggau.

55
Adapun rencana marketing sektor publik yang akan dilakukan
dapat terlihat dalam tabel berikut :
Tabel II.12 Strategi Marketing

Strategi Marketing Bentuk Marketing

CUSTOMER Walikota dan Wakil Walikota Lubuklinggau

- Kajian tentang “Strategi Sinergitas dalam Peningkatan


Sumber Daya Manusia melalui Policy Adviser Kajian
Kemasyarakatan di Kota Lubuklinggau”;
- Hasil Kajian Kebijakan “Strategi Sinergitas dalam
Peningkatan Sumber Daya Manusia melalui Policy
Adviser Kajian Kemasyarakatan di Kota Lubuklinggau”;
- Komitmen Stakeholder terkait; Keputusan Walikota
Lubuklinggau tentang Pembentukan Tim Perumusan
Kajian Kemasyarakatan;
- Data anak dengan Pendidikan rendah; Keputusan
Walikota Lubuklinggau tentang Sistem Oprasional dan
PRODUCT Prosedur (SOP) mekanisme peningkatan Sumber daya
manusia;
- Keputusan Walikota Lubuklinggau tentang
S t r a t e g i p e n i n g k a t a n S D M m e l a l u i Kajian
Kemasyarakatan.

PRICE APBD Pemerintah Kota Lubuklinggau;

PLACE Pemerintah Kota Lubuklinggau

Website Pemerintah Kota Lubuklinggau, Pamplet,


vidiografis, vidiotron, spanduk, baliho, banner, social
media (FB, IG, WAG, Telegram, Twitter), Website,
PROMOTION
televisi, stiker dan Sosialisasi.

POLICY ADVISER KAJIAN KEMASYARAKATAN


BRANDING (PAKAM) KOTA LUBUKLINGGAU

56
III. HASIL PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
A. CAPAIAN TAHAPAN RENCANA STRATEGIS.
1. Ketercapaian Tujuan Proyek Perubahan

Dalam capaian tahapan strategis proyek perubahan yang


dilakukan oleh Project Leader bertujuan untuk memberikan
kepastian bahwa Sinergitas Dalam Peningkatan Sumber Daya
Manusia Melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM)
Di Kota Lubuklinggau.Untuk menuju tercapainya tujuan tersebut,
maka capaian jangka pendek, jangka menengah, dan jangka
panjang yang telah diwujudkan adalah sebagai berikut:

a. Jangka Pendek :
a. Terbentuknya Tim Efektif :
Ditetapkannya Keputusan Walikota Lubuklinggau tentang
Tim Efektif Proyek Perubahan Kajian Kebijakan Strategis :
Sinergitas Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia
Melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM) Di
Kota Lubuklinggau, kegiatan ini telah tercapai 100 %
(Lampiran 1).

b. Terwujudnya peningkatan sumber daya manusia


Tersusunnya dokumen laporan hasil diskusi dengan FGD
tentang Strategi Peningkatan Sumber Daya Manusia yang
ditetapkan dalam Nota Dinas yang tertuju kepada Wali Kota
melalui Sekretaris Daerah, kegiatan ini telah tercapai 100 %
(Lampiran 2)

c. Terbangunnya Sinergitas dalam peningkatan SDM


- Adanya komitmen dari stakeholder terkait tentang
sinergitas dalam peningkatan SDM.
- Terbentuknya keputusan Wali Kota tentang sinergitas
dalam peningkatan SDM, kegiatan ini telah tercapai 100 %
(Lampiran 3)

57
d. Terbentuknya Tim Kajian Kemasyarakatan dan SDM beserta
tugasnya. Ditetapkan Surat Keputusan Wali Kota tentang Tim
Kajian Kemasyarakatan dan SDM beserta tugasnya kegiatan
ini telah tercapai 100 % (Lampiran 4)

e. Tersusunnya Policy Adviser kajian kemasyarakatan dan SDM


- Tersusunnya Tim Kajian Kemasyarakatan dan SDM
- Ditetapkannya Surat Keputusan Wali Kota tentang Kajian
Kemasyarakatan dan SDM. Kegiatan ini telah tercapai
100% (Lampiran 5)

f. Terbentuknya SOP
Ditetapkan Surat Keputusan Wali Kota tentang Standar
Operasional Prosedur (SOP). Kegiatan ini telah tercapai 100 %
(Lampiran 6)

g. Tersusunnya Data Anak dengan Pendidikan rendah, data


pengangguran serta data ASN Kota Lubuklinggau
- Tersedianya data anak dengan PenSdidikan rendah di
Kota Lubuklinggau
- Tersedianya data pengangguran di Kota Lubuklinggau
- Tersedianya data ASN di Kota Lubuklinggau. Kegiatan ini
telah tercapai 100 % (Lampiran 7)

b. Jangka Menengah :

1. Penyampaian rekomendasi kepada stakeholder terkait


untuk implementasi keputusan Wali Kota tentang Kajian
Kemasyarakatan dan SDM

2. Monitoring dan evaluasi


Akan tersampainya rekomendasi kepada stakeholder terkait
untuk implementasi keputusan Wali Kota tentang kajian
kemasyarakatan dan peningkatan SDM serta didapat
rekomendasi hasil monev.

58
c. Jangka Panjang :
Pengembangan kajian kemasyarakatan dan peningkatan
kualitas SDM akan tersusunnya dokumen kegiatan tentang
kemasyarakatan dan peningkatan SDM yang lebih luas lagi dan
lebih sempurna.

2. Ketercapaian Target Yang Telah Ditentukan Dalam Rencana


Proyek Perubahan.
Dalam mengimplementasikan proyek perubahan, dalam
Rencana Proyek Perubahan telah ditentukan target yang harus
dicapai dalam setiap tahapan, meliputi jangka pendek, jangka
menengah dan jangka Panjang.
a. Program Jangka Pendek
Adapun ketercapaian dalam jangka pendek Project
Leader menetapkan sebanyak 7 (Tujuh) kegiatan, sebagaimana
yang telah ditetapkan dalam Seminar Rancangan Proyek
Perubahan, dan secara keseluruhan bisa tercapai sesuai
dengan rencana milestone jangka pendek kedepan diharapkan
akan tercapainya kegiatan jangka menengah dan jangka
Panjang.
Capaian yang selengkapnya bisa dilihat dalam
rangkaian Program, Kegiatan, Output, Outcome, dan
realisasinya sebagai berikut :

59
Gambar III.1
Ketercapaian Program Pembentukan Tim Efektif Proyek Perubahan
No Program Pembentukan Tim Efektif Proyek Perubahan
1 Kegiatan Menyusun
Keputusan Walikota
OUTPUT REALISASI KET OUTCOME Bukti
1 Pembentukan Tim 100 % Terbentuknya Tim Efektif
Efektif Proyek yang dibuktikan dengan SK
Perubahan Kajian Wali Kota No. 307/KPTS/
Kebijakan Strategis : Umum/2021 tanggal 13
Sinergitas dalam Agustus 2021. Tim ini bekerja
Peningkatan Sumber sangat profesional dan
Daya Manusia kompak serta berkomitmen
melalui Policy tinggi, seluruh rencana
Adviser Kajian capaian jangka pendek dapat
Kemasyarakatan diselesaikan dalam waktu 2
(PAKAM) di Kota (dua) bulan.
Lubuklinggau

Dalam pelaksanaan Proyek Perubahan yang


dilaksanakan oleh Project Leader telah dibentuk Keputusan
Walikota Lubuklinggau Nomor 307/KPTS/UMUM/2021 tanggal
13 Agustus 2021 tentang Pembentukan Tim Efektif Proyek
Perubahan Kajian Kebijakan Strategis : Sinergitas dalam
Peningkatan
Sumber Daya Manusia melalui Policy Adviser Kajian
Kemasyarakatan (PAKAM) di Kota Lubuklinggau yang
didalamnya terdiri dari pembina, penasehat, project leader,
ketua dan anggota yang masing- masing mempunyai
tugas/peran yang telah terperinci di dalam Keputusan tersebut.

60
Gambar III.2
Ketercapaian Program
Terwujudnya peningkatan Sumber Daya Manusia
No Program Terwujudnya Peningkatan Sumber Daya Manusia
1 Kegiatan Menyusun Dokumen Hasil Diskusi FGD tentang Peningkatan Sumber
Daya Manusia
OUTPUT REALISASI KET OUTCOME BUKTI
Membuat 100 % Terdapatnya
dokumen dokumen laporan
laporan hasil hasil diskusi FGD
diskusi FGD tentang Strategi
tentang peningkatan
strategi dalam Sumber Daya
peningkatan Manusia yang
sumber daya ditetapkan dalam
manusia Nota Dinas yang
disampaikan
kepada Wali Kota
melalui Sekda

Dalam pelaksanaan Proyek Perubahan pada Program


Terwujudnya Pleningkatan Sumber Daya Manusia di Kota
Lubuklinggau yang terdiri dari 1 (Satu) Kegiatan yaitu Kegiatan
Menyusun Dokumen Laporan Hasil Diskusi FGD Tentang
Strategi Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia yang dibuat
dalam bentuk Nota Dinas yang disampaikan kepada Walikota
Lubuklinggau Melalui Sekda untuk mendapatkan Disposisi
semua telah selesai dilaksanakan dan telah tercapai 100%.

61
Gambar III.3
Ketercapaian Program
Terbangunnya Sinergitas Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia

No Program Terbangunnya Sinergitas Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia


a. Kegiatan Terwujudnya Komitmen Stackholder Terkait

OUTPUT REALISASI KET OUTCOME BUKTI


Membangun 100% Terwujudnya/Terbangu
Sinergitas
nnya Komitmen Stake-
dalam
peningkatan holder Terkait yang di-
SDM antar
wujudkan dalam Surat
Stakeholder
terkait Pernyataan Dukungan
Stackholder Terkait
- Kepala
Disdikbud

- Kepala
Disnaker

- Kepala
Dinsos

- Kepala
BKPSDM

- Kepala
bagian
kesra

62
b. Kegiatan Pentapan Keputusan Walikota Lubuklinggau Tentang Adanya Sinergitas
dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia
OUTPUT REALISASI KET OUTCOME BUKTI
Membuat 100% Terbitnya Keputusan
Keputusan
Walikota Nomor 313/
Walikota
Lubuklinggau KPTS/Umum/2021
tentang
tanggal 20 Agustus
Adanya
Sinergitas 2021 tentang Sinergi-
dalam
tas dalam Peningkatan
Peningkatan
SDM SDM

Dalam pelaksanaan Proyek Perubahan pada Program


Terwujudnya Sinergitas Dalam Peningkatan Sumber Daya
Manusia di Kota Lubuklinggau yang terdiri dari 2 (Dua)
Kegiatan yaitu: 1) Terwujudnya Komitmen Stackholder Terkait
yang Outputnya berupa Surat Pernyataan Dukungan
Stacholder Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia, 2)
Kegiatan Penyusunan Keputusan Walikota Lubuklinggau
tentang Adanya Sinergitas Dalam Peningkatan SDM yang
Outputnya berupa SK Walikota Lubuklinggau, semua telah
selesai dilaksanakan dan telah tercapai 100%.

63
Gambar III.4
Ketercapaian Program
Pembentukan Tim Kajian dan Tugas Tim Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM

Program Pembentukan Tim Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM


Kegiatan Tersusunnya Tim Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM
OUTPUT REALISASI KET OUTCOME BUKTI
Membentuk Tim 100% Penerbitan Keputusan
Kajian Tentang Walikota Lubuklinggau
Kemasyarakatan Nomor
dan Peningkatan 310/KPTS/Umum/2021
SDM beserta Tanggal 18 Agustus
tugasnya Tahun 2021 tentang
Tim Kajian
Kemasyarakatan dan
SDM Di Kota
Lubuklinggau

Dalam pelaksanaan Proyek Perubahan pada Program


Pembentukan Tim Kajian dan Tugas Tim Kajian
Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM yang terdiri dari 1
(Satu) Kegiatan yaitu Kegiatan Pembentukan Tim Kajian dan
Tugas Tugas Tim Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan
Sumber Daya Manusia yang dibuat dalam bentuk Keputusan
Walikota Lubuklinggau Tentang Tim Kajian dan Tugas Tim
Kajian, semua telah selesai dilaksanakan dan telah tercapai
100%.

64
Gambar III.5
Ketercapaian Program
Tersusunnya Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM
No Program Mekanisme Pelaksanaan Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan
SDM
1 Kegiatan Tersusunnya Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM

OUTPUT REALISASI KET OUTCOME BUKTI


Berdasarkan 100 Tersedia/Tersusunn
Keputusan %
ya Dokumen Kajian
Walikota
Lubuklinggau Kemasyarakatan
Nomor
dan SDM di Kota
310/KPTS/
Umum/2021 Lubuklinggau
Tanggal 18
Agustus
Tahun 2021
tentang Tim
Kajian
Kemasyarak
atan dan
SDM Di Kota
Lubuklinggau
selanjutnya
Membuat /
penyusunan
Kajian
Kemasyarak
atan dan
SDM

65
Dengan Terbitnya SK Wali-
Tersusunnya
kota Lubuklinggau
Dokumen
Kajian No.317/KPTS/Umum
Kemasyarak
/2021 tanggal 30
atan dan
SDM di Kota Agustus 2021 ten-
Lubuklinggau
tang Dokumen Ka-
selanjutnya
untuk jian
memperkuat
dasar hukum
kajian
tersebut
perlu
Membuat
SK Walikota
Lubuklingga
u tentang
Kajian
Kemasyara
katan dan
Peningka-
tan SDM

Dalam pelaksanaan Proyek Perubahan pada Program


Policy Adviser Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM yang
terdiri dari 2 (Dua) Kegiatan yaitu 1). Kegiatan Penyusunan
Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan Sumber Daya
Manusia yang dibuat dalam bentuk Dokumen Kajian
Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM, 2) Penyusunan
Keputusan Walikota Lubuklinggau Tentang Hasil Kajian
Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM, semua telah selesai
dilaksanakan dan telah tercapai 100%.

66
Gambar III.6
Ketercapaian Program
Mekanisme Pelaksanaan Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM
No Program Mekanisme Pelaksanaan Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan
SDM
1 Kegiatan Tersusunya SOP Tim Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM

OUTPUT REALISASI KET OUTCOME BUKTI

Membuat/Me 100 % Terbitnya


nyusun SOP Keputusan
tentangKajian Walikota
Kemasyaraka
No.318/KPTS/UMU
tan dan SDM
M/2021 tanggal 31
Agustus 2021 ten-
tang SOP Kajian
Kemasyarakatan
dan SDM

Dalam pelaksanaan Proyek Perubahan pada Program


Mekanismme Pelaksanaan Kajian Kemasyarakatan dan
Peningkatan SDM yang terdiri dari 1 (Satu) Kegiatan yaitu
Kegiatan Penyusunan SOP Kajian Kemasyarakatan dan

67
Peningkatan Sumber Daya Manusia yang dibuat dalam bentuk
Keputusan Walikota Lubuklinggau Tentang SOP Pelaksanaan
Kajian Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM, semua telah
selesai dilaksanakan dan telah tercapai 100%.
Gambar III.7
Ketercapaian Program
Data Anak dengan Pendidikan Rendah dan Data Pengangguran serta Data Pegawai / ASN di Kota
Lubuklinggau
No Program Tersusunnya Data Anak dengan Pendidikan Rendah dan Data
Pengangguran serta Data Pegawai / ASN di Kota Lubuklinggau

1 Kegiatan Penyusunan Data Anak dengan Pendidikan Rendah dan Data


Pengangguran serta Data Pegawai / ASN di Kota Lubuklinggau

OUTPUT REALISASI KET OUTCOME BUKTI


Menyusun 100 Terbitnya
%
Data Anak Dokumen / Data
Pendidikan Anak Pendidikan
Rendah, Data Rendah, Data
Penganggura Pengangguran
n dan Data dan Data
Pegawai/ASN Pegawai / ASN di
di Kota Kota
Lubuklinggau Lubuklinggau

Dalam pelaksanaan Proyek Perubahan pada Program


Data Anak dengan Pendidikan Rendah, Data Pengangguran
dan Data Pegawai / ASN di Kota Lubuklinggau yang terdiri dari
1 (Satu) Kegiatan yaitu Kegiatan Penyusunan Data Anak
dengan Pendidikan Rendah, Data Pengangguran dan Data
Pegawai / ASN dibuat dalam bentuk Dokumen berupa Buku
Data Anak dengan Pendidikan Rendah, Data Pengangguran
dan Data Pegawai / ASN, yang semuanya telah selesai
dilaksanakan dan telah tercapai 100%.

68
b. Program Jangka Menengah
Dalam tahapan jangka menengah, Kegiatan yang akan
dilaksanakan dan dicapai adalah sebagai berikut :
a. Penyampaian rekomendasi kepada stakeholder terkait untuk
implementasi keputusan Wali Kota tentang Kajian
Kemasyarakatan dan SDM
b. Monitoring dan evaluasi
Akan tersampainya rekomendasi kepada stakeholder terkait
untuk implementasi keputusan Wali Kota tentang kajian
kemasyarakatan dan peningkatan SDM serta didapat
rekomendasi hasil monev.

c. Program Jangka Panjang


Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan pada
Jangka Panjang adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan kajian kemasyarakatan dan peningkatan
kualitas SDM akan tersusunnya dokumen kegiatan tentang
kemasyarakatan dan peningkatan SDM yang lebih luas lagi
dan lebih sempurna
Untuk mengukur ketercapaian target yang telah
ditentukan dalam rencana proyek perubahan dalam
Laboratorium Kepemimpinan ini, maka harus
dipersandingkan antara perencanaan yang dituangkan
dalam rencana proyek jangka pendek, jangka Menengah
dan jangka panjang, dengan realisasi yang telah
dilaksanakan.
Adapun pentahapan rencana proyek perubahan
untuk jangka pendek adalah sebagai berikut :

69
Tabel III.1
Implementasi Proyek Perubahan Jangka Pendek

No Kegiatan AGST SEPT OKT


2021 2021 2021
1. Pembentukan Tim Efektif, melalui
kegiatan, Menyusun Keputusan
Walikota 13 Agustus
tentang Pembentukan Tim Efektif
Proyek Perubahan.
2. Mewujudkan Peningkatan SDM dengan
Kegiatan Penyusunan Dokumen Hasil 18 Agustus
Diskusi FGD Tentang ;Peningkatan SDM
3. Terbangunnya Sinergitas dalam
Peningkatan SDM Melalui Kegiatan
Komitmen Stacholder Terkait dan
20 Agustus
Menyusun Keputusa Walikota tentang
adanya sinergitas dalam peningkatan
SDM
4. Pembentukan Tim Kajian
Kemasyarakatan dan Peningkatan
SDM dan Tugas Tim Kajian Melalui
Kegiatan Penyusunan dan Penerbitan 23 Agustus
Keputusan Walikota tentang Tim Kajian
dan Tugas Tim Kajian Kemasayarakan
dan Peningkatan SDM
5. Penyusunan Policy Adviser
Kemasyarakatan melalui Kegiatan
23 Agustus
Penyusunan Dokumen Kajian
s/d
Kemasyarakatan dan Peningkatan
30 Agustus
SDM Serta Penyusunan dan
Penerbitan SK Tentang Kajian

6. Mekanisme Pelaksanaan Kajian


Kemasyarakatan dan Peningkatan
SDM melalui kegiatan Penyusunan 31 Agustus
SOP Kajian Kemasyarakatan dan
Peningkatan SDM
7. Data anak dengan Pendidikan rendah,
Data Pengangguran dan Data
Pegagwai (ASN) Melalui Kegiatan 01 September
Penyusunan Data anak dengan s/d
Pendidikan rendakh, Data 10 September
Pengangguran dan Data Pegawai
(ASN)
Proyek Perubahan dalam tahapan Jangka Pendek
telah dilaksanakan dalam kurun waktu 2 (dua) bulan yang
dimulai tanggal 13 Agustus 2021 sampai dengan 11 Oktober
2021 dengan capaian kegiatan pentahapan sebagai berikut:

70
Tabel III.2
Realisasi Proyek Perubahan Jangka Pendek

No Kegiatan Bentuk Waktu Keterangan


1. Pembentukan Tim  Rapat koordinasi
Efektif Proyek  Menyusun
Perubahan.
konsepKepwal 13 Agustus 2021 Lamp 1
 finalisasi
 Penerbitan
2. Mewujudkan  Rapat koordinasi
Peningkatan SDM  Proses pengkajian
dengan Kegiatan
Penyusunan Dokumen  FGD 18 Agustus 2021 Lamp 2
Hasil Diskusi FGD  Finalisasi kajian
Tentang Peningkatan
SDM
3. Terbangunnya  Rapat koordinasi
Sinergitas dalam
 Diskusi/sharing
Peningkatan SDM
Dg Stacholder
Melalui Kegiatan
Terkait
Komitmen Stacholder 20 Agustus 2021 Lamp 3
Terkait dan Menyusun  Finalisasi Kajian
Keputusan Walikota
 SK Walikota
tentang adanya
sinergitas dalam
peningkatan SDM
4. Pembentukan Tim  Rapat Koordinasi
Kajian
persiapan
Kemasyarakatan dan
Peningkatan SDM dan  Finalisasi draft
Tugas Tim Kajian  Penerbitan
Melalui Kegiatan Kepwal 23 Agustus 2021 Lamp 4
Penyusunan dan
Penerbitan Keputusan
Walikota tentang Tim
Kajian dan Tugas Tim
Kajian Kemasayarakan
dan Peningkatan SDM
5. Penyusunan Policy a. Koordinasi
Adviser penyusunan
Kemasyarakatan SOP
melalui Kegiatan 23 Agustus
Penyusunan Dokumen b. Finalisasi s/d
penyusunan SOP Lamp 5
Kajian Kemasyarakatan 30 Agustus
dan Peningkatan SDM c. Koordinasi
Serta Penyusunan dan
Penerbitan SK Tentang
Kajian

71
6. Mekanisme a. Finalisasi Kajian
Pelaksanaan Kajian d. SOP
Kemasyarakatan dan
Peningkatan SDM
melalui kegiatan 31 Agustus Lamp 6
Penyusunan SOP
Kajian Kemasyarakatan
dan Peningkatan SDM

7. Data anak dengan a. Rapat koordinasi


Pendidikan rendah, persiapan
Data Pengangguran pengkajian
dan Data Pegagwai b. Inventarisasi Data
(ASN) Melalui c. Finalisasi 01 September
Kegiatan Penyusunan Penyusunan s/d Lamp 7
Data anak dengan Data 10 September
Pendidikan rendakh,
Data Pengangguran
dan Data Pegawai
(ASN)

Dari realisasi pelaksanaan tahapan-tahapan


tersebut diatas, secara keseluruhan tahapan telah berhasil
direalisasikan secara tuntas 100%.

3. Rujukan pada Rencana Perubahan Strategis

Dalam mengimplementasikan Proyek Perubahan strategis


untuk keberhasilan Proyek Perubahan merujuk pada :
a. Peraturan Perundangan-undangan.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 134 Tahun 2018
Tentang
Kedudukan dan Fungsi Staf Ahli
4. Peraturan Wali Kota Nomor 45 tahun 2019 Tentang
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Daerah
Pemerintah Kota Lubuklinggau,

72
5. Keputusan Wali Kota Lubuklinggau Nomor : 310/KPTS/
/2021 Tentang Penetapan Tim Kajian Strategi Peningkatan
Kualitas Sumber Daya Manusia di Kota Lubuklinggau.

b. Dukungan.

Untuk mendukung keberhasilan proyek perubahan,


tidak lepas dari peran para Stakeholder dalam memberikan
dukungan:
1. Adanya dukungan penuh dari Wali
Kota Lubuklinggau H. S.N. Prana
Putra Sohe yang memberikan
testimoni bahwa beliau sangat
mendukung sekali dengan proyek
perubahan ini yaitu Kajian kebijakan
strategis : sinergitas dalam
peningkatan sumber daya manusia melalui Policy
Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM) di Kota
Lubuklinggau

2. Adanya dukungan dari Wakil Wali Kota


Lubuklinggau H. Sulaiman Kohar
Mendukung proyek perubahan ini
yaitu Kajian kebijakan strategis :
sinergitas dalam peningkatan sumber
daya manusia melalui Policy Adviser
Kajian Kemasyarakatan (PAKAM) di
Kota Lubuklinggau Adanya dukungan dari Wakil Wali
Kota Lubuklinggau H. Sulaiman Kohar Mendukung
proyek perubahan ini yaitu Kajian kebijakan strategis :
sinergitas dalam peningkatan sumber daya manusia
melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM)
di Kota Lubuklinggau.

73
3. Adanya dukungan dari Ketua DPRD
Kota Lubuklinggau H. Rodi Wijaya,
SE.,MM dalam Mendukung proyek
perubahan ini yaitu Kajian kebijakan
strategis : sinergitas dalam
peningkatan sumber daya manusia
melalui Policy Adviser Kajian
Kemasyarakatan (PAKAM) di Kota Lubuklinggau dan
akan mendukung dalam pembuatan Perda tentang
Peningkatan SDM kedepan.

4. Adanya dukungan dari Sekretaris


Daerah Kota Lubuklinggau Drs. H. A.
Rahman Sani, M.Si Mendukung
proyek perubahan ini yaitu Kajian
kebijakan strategis : sinergitas dalam
peningkatan sumber daya manusia
melalui Policy Adviser Kajian
Kemasyarakatan (PAKAM) di Kota Lubuklinggau

5. Adanya dukungan dari Staf


Ahli Bidang Pemerintahan,
Hukum, dan Politik Asron
Erwandi,SH.,M.Hum.
Mendukung proyek perubahan
ini yaitu Kajian kebijakan strategis : sinergitas dalam
peningkatan sumber daya manusia melalui Policy
Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM) di Kota
Lubuklinggau

6. Adanya dukungan dari Asisten


Bidang Pemerintahan dan
Kesra Kota Lubuklinggau
Kahlan,S.Sos,M.Si.

74
Mendukung proyek perubahan ini yaitu Kajian kebijakan
strategis : sinergitas dalam peningkatan sumber daya
manusia melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan
(PAKAM) di Kota Lubuklinggau

7. Adanya dukungan dari Asisten


Bidang Perekonomian dan
Pembangunan Setda Kota
Lubuklinggau Kgs. M. Effendi
Feri, S.STP.,M.Si Mendukung
proyek perubahan ini yaitu Kajian kebijakan strategis :
sinergitas dalam peningkatan sumber daya manusia
melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM)
di Kota Lubuklinggau

8. Adanya dukungan dari Asisten


Bidang Administrasi Umum
DR. H. Tamri, MM Mendukung
proyek perubahan ini yaitu
Kajian kebijakan strategis :
sinergitas dalam peningkatan sumber daya manusia
melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM)
di Kota Lubuklinggau
9. Adanya dukungan dari Kepala
Disdik Kota Lubuklinggau Dr.
Drs. H. Dian Chandera, M.Si
Mendukung proyek perubahan
ini yaitu Kajian kebijakan
strategis : sinergitas dalam peningkatan sumber daya
manusia melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan
(PAKAM) di Kota Lubuklinggau khususnya Penyetaraan
terhadap anak usia remaja yang putus sekolah dan
dilakukan penyetaraan serta bidang Pendidikan lainnya
yang menyangkut peningkatan kualitas SDM dan siap

75
untuk bersinergi.
10. Adanya dukungan dari Kepala
Disnaker Kota Lubuklinggau
Drs. H. Purnomo, M.Pd
Mendukung proyek perubahan
ini yaitu Kajian kebijakan
strategis : sinergitas dalam peningkatan sumber daya
manusia melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan
(PAKAM) di Kota Lubuklinggau terutama dalam
peningkatan dalam memberikan keterampilan kepada
pada SDM dan siap untuk bersinergi
11. Adanya dukungan dari Kepala
BKPSDM Kota Lubuklinggau
Yulita Anggraini, SH.,MH
Mendukung proyek perubahan
ini yaitu Kajian kebijakan
strategis : sinergitas dalam peningkatan sumber daya
manusia melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan
(PAKAM) di Kota Lubuklinggau dan siap untuk
bersinergi
12. Adanya dukungan dari Kepala
Dinsos Kota Lubuklinggau
Tarmizi T, M.Si Mendukung
proyek perubahan ini yaitu
Kajian kebijakan strategis :
sinergitas dalam peningkatan sumber daya manusia
melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM)
di Kota Lubuklinggau dan siap untuk bersinergi
13. Adanya dukungan dari Kepala
Bappedalitbang Kota
Lubuklinggau Ir.H. Nobel
Nawawi, MT Mendukung

76
proyek perubahan ini yaitu Kajian kebijakan strategis :
sinergitas dalam peningkatan sumber daya manusia
melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM)
di Kota Lubuklinggau dan berkomitmen untuk
memasukkan kegiatan ini dalam Musrenbang Kota
Lubuklinggau.
14. Adanya dukungan dari Kepala
Bagian Kesra Kota
Lubuklinggau Tarmizi T, M.Si
Mendukung proyek perubahan
ini yaitu Kajian kebijakan
strategis : sinergitas dalam peningkatan sumber daya
manusia melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan
(PAKAM) di Kota Lubuklinggau dan siap untuk
bersinergi

4. Bukti Implementasi Rencana Proyek Perubahan

Rencana Proyek perubahan telah


diimplementasikan sesuai dengan perencanaan yang
telah ditetapkan sesuai dengan tahapan yang ada.Bukti
bahwa proyek perubahan telah dilaksanakan adalah :

Gambar III.8 Bukti Implementasi Rencana Proyek Perubahan

Kegiatan Bukti

a. Pembentukan Tim Efektif Proyek


Perubahan
Tim Efektif telah ditetapkan dengan
Keputusan Walikota Lubuklinggau Nomor
307/KPTS/UMUM/2021 Tgl 13 Agustus
2021 Tentang Pembentukan Tim Efektif

77
Proyek Perubahan Kajian Kebijakan
Strategis : Sinergitas dalam Peningkatan
Sumber Daya Manusia melalui Policy
Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM) di
Kota Lubuklinggau

b. Mewujudkan Peningkatan SDM dengan


Kegiatan Penyusunan Dokumen Hasil
Diskusi FGD Tentang Peningkatan SDM
Tersedianya dokumen laporan hasil diskusi
FGD tentang strategi dalam peningkatan
sumber daya manusia berupa nota dinas
untuk disampaikan kepada wali kota melalui
sekretaris daerah

c. Terbangunnya Sinergitas dalam


Peningkatan SDM Melalui Kegiatan
Komitmen Stacholder Terkait dan
Menyusun Keputusan Walikota
tentangadanya sinergitas dalam
peningkatan SDM
Terwujudnya Komitmen Stakeholder Terkait
dan Terbitnya Keputusan Walikota
Lubuklinggau No.313/KPTS/UMUM/2021
tanggal 20 Agustus 2021 tentang Adanya
Sinergitas dalam Peningkatan SDM

d. Pembentukan Tim Kajian


Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM
dan Tugas Tim Kajian Melalui Kegiatan
Penyusunan dan Penerbitan Keputusan

78
Walikota tentang Tim Kajian dan Tugas
Tim Kajian Kemasayarakan dan
Peningkatan SDM
Terbentuknya Tim Kajian dan Tugas Tim
Kajian Tentang Kemasyarakatan dan
Peningkatan SDM yang dimuat dalam Surat
Keputusan Wali Kota Lubuklinggau
No.310/KPTS/UMUM/2021 tanggal 18
Agustus 2021

e. Penyusunan Policy Adviser


Kemasyarakatan melalui Kegiatan
Penyusunan Dokumen Kajian
Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM
Serta Penyusunan dan Penerbitan SK
Tentang Kajian

Tersedianya Dokumen Kajian


Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM
dan Ditetapkannya Surat Keputusan
Walikota Lubuklinggau
No.317/KPTS/UMUM/2021 tanggal 30
Agustus 2021 tentang Kajian
Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM

f. Mekanisme Pelaksanaan Kajian


Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM
melalui kegiatan Penyusunan SOP Kajian
Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM
Tersusunnya SOP Kajian Kemasyarakatan
dan SDM yang dimuat dalam surat
Keputusan wali Kota Lubuklinggau
No.318/KPTS/UMUM/2021 tanggal 31

79
Agustus 2021

g. Data anak dengan Pendidikan rendah,


Data Pengangguran dan Data Pegawai
(ASN) Melalui Kegiatan Penyusunan Data
anak dengan Pendidikan rendah, Data
Pengangguran dan Data Pegawai (ASN)

Tersedianya Data Anak Pendidikan Rendah,


Data Pengangguran dan Data Pegawai/ASN
di Kota Lubuklinggau

B. Implementasi Strategi Marketing.

1. Uraian Dan Bukti Keberhasilan Teknik Komunikasi Dalam


Mempengaruhi Stakeholder.

a. Stakeholder Internal Pemerintah


Untuk mendukung keberhasilan proyek perubahan, tidak
lepas dari peran para Stakeholder, sehingga perlu menggunakan
teknik yang tepat untuk dapat mempengaruhi dalam memberikan
dukungan.

1. Pemerintah Kota H. S.N. Prana Putra


Sohe selaku Wali kota Lubuklinggau
Konsultasi langsung secara verbal
dan menyampaikan filosofi, tujuan,
manfaat dari Proyek Perubahan
dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan gambaran

80
bahwa nantinya proyek perubahan akan dilaksanakan di kota
lubuklinggau sehingga wali kota pada prinsip nya mendukung
dalam bentuk keputusan kepala daerah untuk landasan hukum
operasional

2. H. Sulaiman Kohar selaku Wakil


Wali kota Lubuklinggau Konsultasi
langsung secara verbal dan
menyampaikan filosofi, tujuan,
manfaat dari Proyek Perubahan
dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan gambaran
bahwa nantinya proyek perubahan akan dilaksanakan di kota
lubuklinggau sehingga wakil wali kota pada prinsip nya
mendukung proyek perubahan ini

3. Drs. H. Rahman Sani, M.Si selaku


Sekretaris Daerah Kota
Lubuklinggau Konsultasi langsung
secara verbal dan menyampaikan
filosofi, tujuan, manfaat dari Proyek
Perubahan dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan
gambaran bahwa nantinya proyek perubahan akan
dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga Sekretaris Daerah
pada prinsip nya mendukung proyek perubahan ini.

4. Asron Erwandi, SH.,M.Hum Staf Ahli


Bidang Pemerintahan, Hukum dan
Politik Konsultasi langsung secara
verbal dan menyampaikan filosofi,
tujuan, manfaat dari Proyek
Perubahan dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan
gambaran bahwa nantinya proyek perubahan akan
dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga pada prinsip nya
mendukung proyek perubahan ini

81
5. Kahlan, S.Sos.,M.Si selaku Asisten
Pemerintahan dan Kesra Konsultasi
langsung secara verbal dan
menyampaikan filosofi, tujuan,
manfaat dari Proyek Perubahan
dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan gambaran
bahwa nantinya proyek perubahan akan dilaksanakan di kota
lubuklinggau sehingga pada prinsip nya mendukung proyek
perubahan ini

6. KGS. Effendi Feri, S.STP.,M.Si


selaku Asisten Perekonomian dan
Pembangunan Konsultasi langsung
secara verbal dan menyampaikan
filosofi, tujuan, manfaat dari Proyek
Perubahan dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan
gambaran bahwa nantinya proyek perubahan akan
dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga pada prinsip nya
mendukung proyek perubahan ini

7. Dr. H. M. Tamri, MM selaku Asisten


Administrasi Umum Konsultasi
langsung secara verbal dan
menyampaikan filosofi, tujuan,
manfaat dari Proyek Perubahan
dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan gambaran
bahwa nantinya proyek perubahan akan dilaksanakan di kota
lubuklinggau sehingga pada prinsip nya mendukung proyek
perubahan ini

8. M. Yasin, SH.,MH selaku Kabag


Hukum Konsultasi langsung secara
verbal dan menyampaikan filosofi,
tujuan, manfaat dari Proyek

82
Perubahan dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan
gambaran bahwa nantinya proyek perubahan akan
dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga pada prinsip nya
mendukung proyek perubahan ini

9. Tarmizi T,M.Si selaku Kabag Kesra


Konsultasi langsung secara verbal
dan menyampaikan filosofi, tujuan,
manfaat dari Proyek Perubahan
dilaksanakan oleh Project Leader
dan memberikan gambaran bahwa nantinya proyek perubahan
akan dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga pada prinsip
nya mendukung proyek perubahan ini

10. Drs. Endy Ekasaputra Wijaya selaku


Kabag Organisasi Konsultasi
langsung secara verbal dan
menyampaikan filosofi, tujuan,
manfaat dari Proyek Perubahan
dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan gambaran
bahwa nantinya proyek perubahan akan dilaksanakan di kota
lubuklinggau sehingga pada prinsip nya mendukung proyek
perubahan ini

11. Dra. Sri M u r n i a t i selaku Kabag


Umum Setda Konsultasi langsung
secara verbal dan menyampaikan
filosofi, tujuan, manfaat dari Proyek
Perubahan dilaksanakan oleh Project
Leader dan memberikan gambaran bahwa nantinya proyek
perubahan akan dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga
pada prinsip nya mendukung proyek perubahan ini.

83
12. Hj. Sri Maya, S E .,MM selaku Kabag
Ekonomi dan SDA Setda Kota LLG
Konsultasi langsung secara verbal
dan menyampaikan filosofi, tujuan,
manfaat dari Proyek Perubahan
dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan gambaran
bahwa nantinya proyek perubahan akan dilaksanakan di kota
lubuklinggau sehingga pada prinsip nya mendukung proyek
perubahan ini.

b. Stakeholder Eksternal Pemerintah

1. H. Rodi Wijaya, SE.,M.Si selaku


Ketua DPRD Kota Lubuklinggau
Konsultasi langsung secara verbal
dan menyampaikan filosofi, tujuan,
manfaat dari Proyek Perubahan
dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan
gambaran bahwa nantinya proyek perubahan akan
dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga Ketua DPRD
pada prinsip nya mendukung proyek perubahan ini

2. Dr. Drs. H. Dian Chandera, M.Si


selaku Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kota
Lubuklinggau Konsultasi langsung
secara verbal dan menyampaikan
filosofi, tujuan, manfaat dari Proyek Perubahan dilaksanakan
oleh Project Leader dan memberikan gambaran bahwa
nantinya proyek perubahan akan dilaksanakan di kota
lubuklinggau sehingga Kepala Disdikbud pada prinsip nya
mendukung proyek perubahan ini.

84
3. H. Purnomo, M.Pd selaku Kepala
Dinas Ketenagakerjaan Kota
Lubuklinggau Konsultasi langsung
secara verbal dan menyampaikan
filosofi, tujuan, manfaat dari Proyek
Perubahan dilaksanakan oleh Project Leader dan
memberikan gambaran bahwa nantinya proyek perubahan
akan dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga Kepala
Disnaker pada prinsip nya mendukung proyek perubahan ini

4. A. Hasian Ritonga, S.STP, M.Si


selaku Kepala Dinas Sosial Kota
Lubuklinggau Konsultasi langsung
secara verbal dan menyampaikan
filosofi, tujuan, manfaat dari Proyek
Perubahan dilaksanakan oleh Project Leader dan
memberikan gambaran bahwa nantinya proyek perubahan
akan dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga Kepala
Dinsos pada prinsip nya mendukung proyek perubahan ini

5. Yulita Anggraini, SH.,MH selaku


Kepala BKPSDM Kota
Lubuklinggau Konsultasi langsung
secara verbal dan menyampaikan
filosofi, tujuan, manfaat dari Proyek
Perubahan dilaksanakan oleh Project Leader dan
memberikan gambaran bahwa nantinya proyek perubahan
akan dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga Kepala
BKPSDM pada prinsip nya mendukung proyek perubahan ini

6. Ir. H. Nobel Nawawi, M.T selaku


Kepala Bappedalitbang Konsultasi
langsung secara verbal dan
menyampaikan filosofi, tujuan,

85
manfaat dari Proyek Perubahan dilaksanakan oleh Project
Leader dan memberikan gambaran bahwa nantinya proyek
perubahan akan dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga
Kepala Bappeda pada prinsip nya mendukung proyek
perubahan ini

7. Zulpikar, S.Sos selaku Kepala


BPKAD Konsultasi langsung secara
verbal dan menyampaikan filosofi,
tujuan, manfaat dari Proyek
Perubahan dilaksanakan oleh
Project Leader dan memberikan gambaran bahwa nantinya
proyek perubahan akan dilaksanakan di kota lubuklinggau
sehingga Kepala BPKAD pada prinsip nya mendukung proyek
perubahan ini

8. Imam Senen, S.Sos.,M.Si selaku


Sekretaris DPRD Konsultasi
langsung secara verbal dan
menyampaikan filosofi, tujuan,
manfaat dari Proyek Perubahan
dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan
gambaran bahwa nantinya proyek perubahan akan
dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga Sekretaris DPRD
pada prinsip nya mendukung proyek perubahan ini

9. Dr. Rudi Erwandi, M.Pd selaku


Sekretaris Disdikbud Kota
Lubuklinggau Konsultasi langsung
secara verbal dan menyampaikan
filosofi, tujuan, manfaat dari Proyek
Perubahan dilaksanakan oleh Project Leader dan
memberikan gambaran bahwa nantinya proyek perubahan
akan dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga Sekretaris

86
Disdikbud pada prinsip nya mendukung proyek perubahan ini
dan data-data yang menyangkut proyek perubahan ini kami
bantu dan penuhi

10. Medholin Sapta Windu, S.STP.,MM


selaku Sekretaris BKPSDM
Konsultasi langsung secara verbal
dan menyampaikan filosofi, tujuan,
manfaat dari Proyek Perubahan
dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan
gambaran bahwa nantinya proyek perubahan akan
dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga Sekretaris
BKPSDM pada prinsip nya mendukung proyek perubahan ini
dan data-data yang menyangkut proyek perubahan ini kami
bantu dan penuhi

11. Dra. Tresia Hastuti, M.Si selaku


Sekretaris Bappedalitbang
Konsultasi langsung secara verbal
dan menyampaikan filosofi, tujuan,
manfaat dari Proyek Perubahan
dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan
gambaran bahwa nantinya proyek perubahan akan
dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga Sekretaris
Bappedalitbang pada prinsip nya mendukung proyek
perubahan ini dan data-data yang menyangkut proyek
perubahan ini kami bantu dan penuhi

12. DR. Viri Grinita, M.Pd. selaku


Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan
Konsultasi langsung secara verbal
dan menyampaikan filosofi, tujuan,
manfaat dari Proyek Perubahan
dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan

87
gambaran bahwa nantinya proyek perubahan akan
dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga Sekretaris
Disnaker pada prinsip nya mendukung proyek perubahan ini
dan data-data yang menyangkut proyek perubahan ini kami
bantu dan penuhi

13. Johan Tero, SH. Selaku Sekretaris


Dinas Sosial Konsultasi langsung
secara verbal dan menyampaikan
filosofi, tujuan, manfaat dari Proyek
Perubahan dilaksanakan oleh
Project Leader dan memberikan gambaran bahwa nantinya
proyek perubahan akan dilaksanakan di kota lubuklinggau
sehingga Sekretaris Dinas Sosial pada prinsip nya
mendukung proyek perubahan ini dan data-data yang
menyangkut proyek perubahan ini kami bantu dan penuhi

14. Camat se-Kota Lubuklinggau


Konsultasi langsung secara verbal
dan menyampaikan filosofi, tujuan,
manfaat dari Proyek Perubahan
dilaksanakan oleh Project Leader
dan memberikan gambaran bahwa
nantinya proyek perubahan akan
dilaksanakan di kota lubuklinggau
sehingga Camat se-Kota
Lubuklinggau pada prinsip nya
mendukung proyek perubahan ini dan data-data yang
menyangkut proyek perubahan ini kami bantu dan penuhi

88
c. Stakeholder Eksternal Non Pemerintah

1. Prof. DR. Zaini Amin, M.Si selaku


Akademisi (Pembantu Rektor 1
Unmura), DR. Rudi Erwandi, M.Pd
(Ketua STKIP-PGRI LLG), DR. H.
Tamri, MM, DR. Dian Chandera,
M.Si, Yulita Anggraini, SH.,Hum
(Ketua STIEBI Prana Putra), Drs.
Ayub Arpan (Akademisi), Rudy
Wijaya, SH.,M.Si yang kesemuanya
ini termasuk dalam tim Pembuat
Kajian tentang Kemasyarakatan dan Peningkatan SDM di
Kota Lubuklinggau. pada prinsip nya kami mendukung
sepenuhnya proyek perubahan ini semoga berguna bagi
masyarakat dan kota lubuklinggau dan kami siap membantu
dalam membuat kajian ini.

2. Solihin, SH selaku Direktur PT


Linggau Pos Konsultasi langsung
secara verbal dan menyampaikan
filosofi, tujuan, manfaat dari Proyek
Perubahan dilaksanakan oleh
Project Leader dan memberikan gambaran bahwa nantinya
proyek perubahan akan dilaksanakan di kota lubuklinggau
sehingga Direktur PT Linggau Pos pada prinsip nya
mendukung proyek perubahan ini terutama dalam hal
publikasi.

3. DR (Hc) H.Saiful Hadi selaku Ketua


MUI / Kepala Ponpes Ar-Risalah
Konsultasi langsung secara verbal
dan menyampaikan filosofi, tujuan,
manfaat dari Proyek Perubahan
dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan

89
gambaran bahwa nantinya proyek perubahan akan
dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga Ketua MUI/Kepala
pada prinsip nya mendukung proyek perubahan ini. saran dari
beliau adalah dalam kajian ini dimasukkan kata-kata "La
Pacak" maksudnya dalam jangka waktu 30 hari bisa membaca
al quran ini adalah termasuk prpgram MUI di Kota
Lubuklinggau.

4. Drs. H. Harnan Hasran selaku Ketua


BAZNAS Kota Lubuklinggau
Konsultasi langsung secara verbal
dan menyampaikan filosofi, tujuan,
manfaat dari Proyek Perubahan
dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan
gambaran bahwa nantinya proyek perubahan akan
dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga Ketua Baznas
Kota Lubuklinggau pada prinsip nya mendukung proyek
perubahan ini dan pihak BAZNAS siap membantu terwujudnya
peningkatan SDM di kota lubuklinggau

5. Ir. H. Eddy Syahputra selaku


Direktur PT Linggau Bisa Konsultasi
langsung secara verbal dan
menyampaikan filosofi, tujuan,
manfaat dari Proyek Perubahan
dilaksanakan oleh Project Leader dan memberikan
gambaran bahwa nantinya proyek perubahan akan
dilaksanakan di kota lubuklinggau sehingga Direktur PT
Linggau Bisa pada prinsip nya mendukung proyek perubahan
ini dan bersedia membina SDM agar lebih mandiri, PT
Linggau Bisa siap untuk itu.

90
6. Drs. Edy Rogiansyah selaku Tokoh
Masyarakat Konsultasi langsung
secara verbal dan menyampaikan
filosofi, tujuan, manfaat dari Proyek
Perubahan dilaksanakan oleh
Project Leader dan memberikan
gambaran bahwa nantinya proyek perubahan akan
dilaksanakan di kota lubuklinggau sebagai Tokoh masyarakat,
saya pada prinsip nya mendukung proyek perubahan ini,
semoga kota lubuklinggau kedepan SDMnya menjadi lebih
mandiri dan bermutu tentunya OPD terkait saling bahu
membahu dan bersinergi.

7. Eka Yuliani selaku Kepala BPS Kota


Lubuklinggau, saya pada prinsip nya
mendukung proyek perubahan ini,
semoga kota lubuklinggau kedepan
SDM nya menjadi lebih mandiri dan
bermutu tentunya OPD terkait saling bahu membahu dan
bersinergi serta bersedia membantu data-data yang
diperlukan dalam hal peningkatan SDM.

91
2. Keberhasilan Pengaruh Project Leader Terhadap Stakeholder Yang
Mempercepat Pencapaian Tujuan Proper.
Untuk mengukur keberhasilan Project Leader terhadap
Stakeholder yang mempercepat pencapaian tujuan proper, dapat
dilihat dalam hasil analisis stakeholder sebelum Laboratorium
Kepemimpinan dilaksanakan atau yang tertuang dalam Rencana
Proyek Perubahan (RPP), disandingkan dengan kondisi pada
Laboratorium Kepemimpinan selesai.
Hasil analisis Stakeholder berdasarkan power dan interest
tersebut saat Rencana Proyek Perubahan (RPP) atau sebelum
Laboratorium Kepemimpinan adalah sebagaimana dalam kuadran
sebagai berikut : Power

KEEP SATISFIED KEY PLAYER


(LATENTS) (PROMOTERS)
1. Walikota
2. Wakil walikota
1. Kepala BPKAD 3. Ketua DPRD
2. Sekretaris DPRD 4. Sekretaris Daerah
5. Staf ahli 1
3. Akademisi 6. Staf ahli 2
4. Pesantren 7. Asisten 1
8. Asisten 2
5. Baznas 9. Asisten 3
6. MUI 10. Kepala Bappeda
11. Kepala BKPSDM
12. Kadisdikbud
13. Kadisnaker
14. kadinsos
15. Kabag Hukum.
16. Kabag kesra
17. Kabag Organisasi
18. Kabag Ekonomi

INTEREST
MINIMAL EFFORT KEEP INFORMED
(APATHETICS) (DEFENDERS)
1. Kabag umum
2. Sekretaris BAPPEDA
1. Media; 3. Sekretaris disdik
2. PT. LinggauBisa 4. Sekretaris disnaker
3. Masyarakat. 5. Sekretaris dinsos
6. Sekretaris BKPSDM
7. Camat LLG Utara I
8. Camat LLG Utara II
9. Camat LLG Barat I
10. Camat LLG Barat II
11. Camat LLG Selatan I
12. Camat LLG Selatan II
13. Camat LLG Timur I
14. Camat LLG Timur II

Gambar III.9 Kuadran Stakeholder (Rancangan Proyek Perubahan)

92
Berdasarkan analisis stakeholder di atas, maka untuk
mendukung keberhasilan pelaksanaan proyek perubahan telah
dilakukan dengan upaya menggerakkan stakeholder di
masing-masing kuadran melalui upaya sebagai berikut :
Tabel III.3 Kuadran Stakeholder

No Kuadran Upaya yang


dilakukan
1 Key a. Memanfaatkan dukungan untuk melaksanakan
Players. seluruh tahapan proyek perubahan untuk mencapai
(Promoters) tujuan yangtelah ditetapkan
b. Melakukan konsultasi dan meminta arahan
kebijakan padasetiap tahapan proyek perubahan
c. Selalu berkoordinasi dalam tahap
perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi kegiatan.
d. Meminta bantuan dalam menyelesaikan persoalan,
kendaladan hambatan yang terjadi.

2. Keep a. Melakukan komunikasi efektif untuk meyakinkan


Informed. manfaatdari proyek perubahan ini
(Defenders)
b. Melakukan pendekatan dan koordinasi agar dapat
terlibatdalam proses kegiatan.
c. Memberikan informasi secara kontinyu tentang
proyekperubahan ini minta dukungan dalam
pelaksanaannya.
3. Keep a. Meyakinkan bahwa proper memang sangat
Satisfied. dibutuhkan.
(Latents)
b. Memberikan informasi secara kontinyu tentang
proyekperubahan yang akan dilakukan.
c. Melakukan pendekatan dan koordinasi agar dapat
terlibatdalam proses kegiatan
d. Melakukan komunikasi dan interaksi dalam
pelaksanaanproyek perubahan.
4. Minimal a. Memberikan pemahaman akan arti penting dan
Effort.
manfaatproyek perubahan.
(Aphatetics)
b. Melakukan koordinasi & memberikan informasi ttgpelaksan
c. Memberikan motivasi agar ikut berkontribusi thd
kegiatan
proyek perubahan.

93
Selama pelaksanaan Laboratorium Kepemimpinan atau dalam
waktu 2 (dua) bulan, dengan menggunakan strategi mobilisasi
stakeholder tersebut di atas, maka keberhasilan Project Leader
terhadap Stakeholder yang mempercepat pencapaian tujuan proper,
adalah dapat dilihat dalam kuadran sebagaimana tersebut di bawah
ini :

KEY PLAYER (PROMOTERS)


KEEP SATISFIED(LATENTS)
1. Walikota
2. Wakil walikota
1. Kepala BPKAD 3. Ketua DPRD
2. Sekretaris DPRD 4. Sekretaris Daerah
3. Akademisi 5. Staf ahli 1
6. Staf ahli 2
4. Pesantren 7. Asisten 1
5. Baznas 8. Asisten 2
6. MUI 9. Asisten 3
7. Kepala BPS 10. Kepala Bappeda
11. Kepala BKPSDM
scsdcs 12. Kadisdikbud
7 13. Kadisnaker
14. kadinsos
15. Kabag Hukum.
16. Kabag kesra
17. Kabag Organisasi
18. Kabag Ekonomi

INTEREST

MINIMAL EFFORT KEEP INFORMED


(APATHETICS) (DEFENDERS)
1. Kabag umum
2. Sekretaris BAPPEDA
1. Media; 3. Sekretaris disdik
4. Sekretaris disnaker
2. PT. Linggau Bisa 5. Sekretaris dinsos
3. Masyarakat. 6. Sekretaris BKPSDM
7. Camat LLG Utara I
8. Camat LLG Utara II
9. Camat LLG Barat I
10. Camat LLG Barat II
11. Camat LLG Selatan I
12. Camat LLG Selatan II
13. Camat LLG Timur I
14. Camat LLG Timur II

Gambar III.10
Kuadran Stakeholder
(Saat Implementasi Proyek Perubahan)

94
3. Uraian tentang teknik Mengatasi Permasalahan Dan Resiko
Selama Implementasi Proyek Perubahan.

Dalam mengimplementasikan Proyek Perubahan ini,


permasalahan yang dihadapi cukup banyak, karena merupakan
langkah terobosan yang berupa kajian kebijakan yang belum
ada di Pemerintah Kota Lubuklinggau. Namun demikian
mengingat tujuan dari proper ini adalah untuk Peningkatan
Sumber Daya Manusia melalui Policy Adviser kajian
kemasyarakatan (PAKAM) di Kota Lubuklinggau, sementara
waktu hanya 2 (dua) bulan, maka Teknik yang ditempuh adalah
sebagai berikut :
1. Kendala internal
Project Leader tidak mempunyai staf dan kepadatan
kegiatan Tim Efektif, karena harus melaksanakan kajian
merupakan tugas yang memerlukan pemikiran yang sangat
komprehensif.
Teknik mengatasi :

Mengoptimalkan Tim Efektif dan selalu koordinasi dan


komunikasi dengan pimpinan dan teman-teman OPD,
dengan memafaatkan waktu di luar jam kerja
Keterbatasan anggaran.
Pada masa pandemi COVID-19 kebijakan pemerintah pusat
menginstruksikan bahwa seluruh anggaran diprioritaskan
untuk tanggap darurat pandemi COVID-19, sehingga tidak
ada anggaran untuk pelaksanaan proyek perubahan ini,
padahal dibutuhkan anggaran, mengingat kegiatannya harus
melibatkan banyak stakeholder.

Teknik mengatasi :
Kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan,dilaksanakan
dengan tanpa anggaran (kerja bhakti).

95
Keterbatasan kapasitas SDM.
Tema yang diangkat dalam proyek perubahan membutuhkan
keahlian dan kemampuan menganalisis, sementara kondisi riil
yang mampu menganalisis sangat terbatas.

Teknik mengatasi :
Melakukan pendekatan dengan pihak akademisi dengan cara
mensosialisasikan tujuan dan manfaat dari proyek perubahan
ini

2. Kendala Eksternal.
Beberapa masyarakat tidak paham dengan kajian.
Teknik mengatasi :
Selalu Koordinasi dan diskusi secara intens dengan
masyarakat betapa pentingnya proyek perubahan ini bagi
mereka

Proses Diseminasi Output Proyek Perubahan.


Diseminasi output proyek perubahan, yang berupa Kajian
kebijakan, dari awal proses sampai terbentuknya output
bahkan sampai outcomes melalui koordinasi, FGD,
sosialisasi, pendekatan kepada masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung, baik melalui pertemuan,
diskusi, atau melalui media massa/media social, baik cetak
maupun elektronik, sehingga masyarakat mengetahui tidak
hanya outputnya saja, tapijuga manfaat dan out come.

Marketing sektor publik maupun pemasaran sektor publik


yang dimaksud adalah serangkaian aktivitas dan proses yang
saling berhubungan untuk mengidentifikasi, menciptakan,
berkomunikasi dalam rangka melayani kebutuhan dan
kepentingan masyarakat pada umumnya.

96
Sedangkan definisi lain tentang pemasaran sektor publik
menurut Serat adalah, “serangkaian aktivitas, dan proses yang
saling berhubungan untuk mengidentifikasi, menciptakan,
berkomunikasi, dalam rangka melayani kebutuhan dan
kepentingan masyarakat pada umumnya” (Serrat, 2010, p. 3).

Untuk mendukung akselerasi Proyek Perubahan ini, Strategi


marketing yang digunakan adalah dengan menggunakan
formula 1C+4P, berupa customer, product, price, place dan
promotion, sebagai berikut :
1. Customer : Produk proyek perubahan ditujukan kepada
Walikota Lubuklinggau sebagai customer. Dalam hal ini
Walikota Lubuklinggau yang nantinya
mengimplementasikan dari proyek perubahan tersebut
melalui kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan oleh OPD
di lingkungan Pemerintah Kota Lubuklinggau, hasilnya
untuk meningkatkan sinergitas antar OPD dalam
peningkatan kualitas SDM
2.Product : Hasil atau output dari Proyek perubahan ini
adalah : Dokumen Kajian Kebijakan “Sinergitas dalam
Peningkatan Sumber Daya Manusia melalui Policy Adviser
Kajian Kemasyarakatan (PAKAM) di Kota Lubuklinggau
yang dikuatkan dengan Keputusan Walikota Lubuklinggau
tentang Sistem Operasional Prosedur mekanisme kerja
peningkatan kualitas SDM di Kota Lubuklinggau dan Data
Anak dengan Pendidikan Rendah, data pengangguran
serta data pegawai ASN Kota Lubuklinggau;
3. Place : Proyek perubahan ini berbentuk kajian
Kemasyarakatan dan peningkatan SDM Tempat (Place)
dari proyek perubahan ini berada di Pemerintah Kota
Lubuklinggau, pembuat kajian adalah staf ahli wali kota
bidang kemasyarakatan dan SDM, OPD pelaksana dari

97
kajian tersebut adalah Disdikbud, Disnaker, Dinsos, bagian
Kesra Kota Lubuklinggau

4. Promotion : Dalam upaya


mengefektifkan tersosialisasikan
pelaksanaan proyek perubahan ini,
maka dilakukan sosialisasi atau
publikasi maupun ditawarkan SILTV

(promosi) melalui : Stiker,


spanduk, televisi (Sil TV).
Implementasi marketing atau
promosi yang telah dilaksanakan
antara lain sebagai berikut :
Pemberitaan di televisi (Sil TV), STICKER

Sticker dan Spanduk.

KAJIAN KEBIJAKAN STRATEGIS: SINERGISITAS DALAM


PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI
POLICY ADVISER KAJIAN KEMASYARAKATAN (PAKAM)
DI KOTA LUBUKLINGGAU

SPANDUK
5. Price : pelaksanaan proyek perubahan ini membutuhkan
biaya (price) yang dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah dan sumber dana lainnya yang sah
dan tidak mengikat. Untuk merealisasikan dari inovasi
kajian kebijakan tersebut.
Untuk lebih menggelorakan Output dan outcomes
proyek perubahan ini, maka BRANDING dari hasil Proyek
Perubahan ini adalah : “PAKAM”. menurut Bahasa daerah
kota lubuklinggau PAKAM berarti hebat

C. PEMBERDAYAAN ORGANISASI PEMBELAJARAN


Perubahan tetap dan akan terus terjadi, dengan atau tanpa adanya

98
kita. Kesiapan untuk menghadapi perubahan merupakan pekerjaan besar
yang harus dipersiapkan agar kita bisa bertahan akibat gilasan
perubahan. Perubahan itu terjadi di luar dari diri kita dan tidak akan
berkompromi dengan diri kita. Pante rei, menurut filsafat Yunani,
segalanya bergerak, segalanya mengalir, dan segalanya berubah karena
perubahan merupakan tanda kehidupan.

Potensi yang ada disekitar lingkungan kerja kita harus dikelola


dengan inovasi strategi dan kebijakan sehingga akan memberikan
manfaat bagi penyelenggaraan pemerintahan daerah maupun bagi
pelaksanaan pembangunan daerah untuk kesejahteraan masyarakat.

Organisasi Pembelajar didasarkan atas beberapa ide dan prinsip


yang integral kedalam struktur organisasi. Peter Senge dalam hal ini
menyebutkan bahwa inti dari Organisasi Pembelajar adalah Kedisiplinan
Kelima (The Fifth Discipline). Kelima disiplin itu adalah :
1. Keahlian Pribadi (Personal Mastery);
2. Model Mental (Mental Model);
3. Visi Bersama (Shared Vision)
4. Pembelajaran Tim (Team Learning);
5. Pemikiran Sistem (System Thinking);
Dalam pelaksanaan Laboratorium Kepemimpinan selama
implementasi proyek perubahan, dapat diambil dalam mengembangkan
pembelajaran guna memberdayakan stakeholder baik internal maupun
eksternal.
1. Stakeholder Internal.
a. Dalam menjalankan program dan kegiatan, komitmen pimpinan
sangat penting dalam menentukan keberhasilannya, sehingga
seorang pemimpin harus dapat menjadikan contoh, sebagaimana
semboyan “ ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso,
tutwuri handayani“.

b. Kapasitas Sumber daya Manusia aparatur sipil negara (ASN)

99
sangat memegang peranan penting dalam menentukan
keberhasilan setiap kegiatan yang dilaksanakan, sehingga perlu
terus ditingkatkan, antara lain dengan : Diklat, Bimtek,
Workshop, FGD, Rakor maupun studi komparasi. Strategi yang
ditempuh adalah dengan memberikan tugas kepada ASN yang
baru melaksanakan peningkatan kapasitas untuk menyampaikan
kepada semua ASN yang ada, dalam forum antara lain : apel
pagi, rapat internal dan forum lainnya.
c. Untuk mengatasi permasalahan, setiap pegawai harus melihat
bagaimana melakukan pendekatan terhadap masalah yang
dihadapinya. Sehingga dapat mengambil keputusan yang terbaik.
d. Setiap orang harus memiliki visi yang sama, dengan
kebersamaan maka organisasi akan menjadi kuat dan saling
mendukung, saling melibatkan, dengan pembagian tugas yang
tepat.
e. Belajar Tim adalah suatu keahlian percakapan dan keahlian
berpikir kolektif, sehingga kelompok-kelompok dapat diandalkan
bisa mengembangkan kecerdasan dan kemampuan yang lebih
besar dari pada jumlah bakat para anggotanya. Sering diadakan
diskusi dan sharing dalam suasana yang lebih nyaman, misalnya
copy morning.
f. Selalu mendorong organisasi adalah sebagai satu kesatuan
yang tidak terpisahkan (Viewing organization as integrated
whole).
g. Dalam kegiatan apapun, selalu menjunjung tinggi integritas,
maka setiap hari kegiatan diawali dengan apel pagi selalu
didahului dengan doa Bersama dan pembacaan Kode Etik
Pegawai Pemkot Lubuklinggau, untuk mengingatkan dan
membangun komitmen.
2. Stakeholder Eksternal.
a. Dalam penyusunan strategi dan kebijakan Pemerintah Daerah
harus dirumuskan dan direncanakan secara sistematis,

100
komprehensif, dan dengan melibatkan berbagai unsur dalam
masyarakat (stakeholder), apalagi kebijakan tersebut akan
berdampak langsung dan berdampak luas pada masyarakat.
Dengan langkah seperti itu maka akan melahirkan sebuah
kebijakan yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh
masyarakat, seperti yang sudah dilaksanakan selama ini, yaitu
melibatkan masyarakat dalam penyusunan regulasi (Peraturan
Daerah dan Peraturan Kepala Daerah).
b. Koordinasi adalah sebuah kata kunci keberhasilan. Dengan
koordinasi yang harmonis, akan didapatkan keputusan dengan
pertimbangan yang lebih komperenhensif. Koordinasi dapat
dilakukan baik secara formal maupun nonformal, dengan media
rapat, tatap muka atau menggunakan teknologi informasi.
c. Keterbukaan atau transparansi, akan lebih cepat dalam
perumusan kebijakan atau keberhasilan pelaksanaan kebijakan,
serta dapat lebih menjamin akuntabilitas pemerintah.
Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan mengoptimalkan media
website organisasi perangkat daerah. Keterbukaan informasi
publik sudah didukung dengan regulasi, yaitu Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

101
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Menjawab tujuan dari proyek perubahan yaitu Kajian Kebijakan
Strategis : Sinergitas dalam peningkatan Sumber Daya Manusia
melalui Policy Adviser Kajian Kemasyarakatan (PAKAM) di Kota
Lubuklinggau telah dapat dilaksanakan melalui :
1. Seluruh milestone jangka pendek sudah selesai dilaksanakan dan
tercapai 100%,
2. Berkat manajemen dan mobilitas stakeholder, pada jangka
pendek ini ada perubahan dan/atau penambahan stakeholder

3. Berkat marketing public 4P+1C didapat dukungan sebanyak 42


Stakeholder yang terdiri dari stakeholder internal pemerintah
sebanyak 13 orang, stakeholder eksternal pemerintah sebanyak
21 orang, dan stakeholder non pemerintah sebanyak 8 orang

4. Besar harapan dari keberhasilan pelaksanaan proyek perubahan


jangka pendek dapat menjadi fondasi untuk
melaksanakan/mengimplementasikan jangka menengah dan
panjang.
5. Hasil capaian jangka pendek telah menghasilkan
outcomes/manfaat Ini semua disebabkan karena keberhasilan
koordinasi dan komunikasi dari Tim Efektif dengan stakeholder
dan masing-masing telah bergerak dengan mitranya.
6. Berkat marketing publik melalui sosialisasi, FGD stakeholder
terkait yang mengerti akan tujuan dan manfaat dari proyek
perubahan ini.

B. Rekomendasi
Dengan melihat ketercapaian milestone di jangka pendek, yang
nantinya akan berlanjut ke jangka menengah dan jangka panjang,
maka direkomendasikan kepada :
1. Walikota Lubuklinggau, Wakil Walikota Lubuklinggau, Ketua DPRD

102
Kota Lubuklinggau dan Sekretaris Daerah mohon dukungan
kebijakan agar milestone jangka menengah dan panjang bisa
terlaksana.
2. Kepala Bappeda Kota Lubuklinggau agar kelanjutan dari proyek
perubahan ini lebih lancar agar dimasukkan dalam rencana
program sesuai dengan tahun pelaksanaan.

C. Lesson Learned.
Pada penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Nasional
Tingkat II Angkatan XVII Tahun 2021 yang diselenggarakan atas
kerjasama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Jawa Tengah dengan Lembaga Administrasi Negara RI,
banyak hal yang dapat dijadikan pembelajaran baik dari sisi materi
pembelajaran, penyelenggaraan, kerjasama antar lembaga,
kerjasama antar peserta dan panitia.
Beberapa lesson learned dapat kami sampaikan sebagai
berikut :
1. Tema dan Substansi Materi.
Pemilihan tema pelatihan tentang Pemberdayaan perekonomian
masyarakat dalam PKN II angkatan XVII Tahun 2021 yang
dilaksanakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah merupakan tema yang
sangat tepat, tidak hanya sesuai dengan lokus VKN di Kota badung
dan Yogyakarta (sebagai kota yang berhasil dalam pembangunan
kepariwisataan dan perekonomian) dan keberhasilan seorang
pemimpin (Bupati badung dan Walikota Yogyakarta) yang dikenal
dengan kebijakannya yang membumi, namun juga berkaitan
dengan keberhasilan seorang pemimpin yang dikenal dengan
berhasil menciptakan komunikasi yang baik antar stakeholder,
sehingga pembangunan mental atau karakter pemimpin akan lebih
pas dengan pendekatan karakter yang membumi sebagai DNA
kepemimpinan.

103
2. Widyaiswara.
Widyaiswara memegang peranan penting untuk menjadikan proses
pembelajaran menjadi menarik dan menyenan0gkan. Widyaiswara
di PKN II Angkatan XVII Tahun 2021 di BPSDMD Provinsi Jawa
Tengah ini yang kompeten dengan bahasa yang mudah dan
komunikatif serta menunjukkan team teaching yang bagus maka
pembelajaran dapat tercapai dengan suasana yang rileks tapi
pesan materi dan tujuan pembelajaran tercapai.
3. Peserta.
Peserta yang berjumlah 60 (enam puluh) orang terdiri dari instansi
yang beragam dan berasal dari berbagai daerah di Indonesia,
menjadikan beragamnya pola pikir dan budaya yang berbeda,
disinilah diperlukan sikap saling menghargai dan berbagi. Disinilah
terjadi sharing knowledge dan sharing pengalaman antar instansi
dan antar daerah sehinggamemperkaya wawasan peserta.
4. Penyelenggaraan.
Diperlukan perencanaan penyenggaraan pelatihan yang baik, perlu
detail hak dan kewajiban yang jelas pada kerjasama dengan pihak
lain untuk memastikan semua berjalan dengan rencana, dan semua
itu untuk memberikan pelayanan prima kepada peserta. Sistem
informasi dengan memanfaatkan teknologi sangat efisien dan
sangat membantu peserta dalam berkomunikasi dengan
Widyaiswara dan panitia. Visitasi Kepemimpinan Nasional yang
dilaksanakan dengan memilih lokasi di salah satu kota di Indonesia
menjadi bagian pengalaman dan studi banding potensi dan
permasalahan suatu daerah dan memberikan rekomendasi untuk
dapat lebih maju lagi.
.

104
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku

1. Agus Sugianto, Policy Advicer Kajian Ekonomi dan


Pembangunan di Kota Lubuklinggau, Palembang, 2020
2. Anonim, Marketing Sektor Publik, Jakarta: Pelatihan
Kepemimpinan Nasional Tingkat II, 2019.
3. Anonim, Panduan Monitoring & Coaching Pelatihan
Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan III Tahun 2019,
Jakarta: Pusat Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan
Nasional dan Manajerial ASN Lembaga Administrasi Negara,
2019.
4. Anonim, Proyek Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional
Tingkat II, Jakarta: Pusat Pengembangan Kompetensi
Kepemimpinan dan Manjerial ASN, Lembaga Sandi Negara,
2019.
5. Rhenald Kasali, AGILITY Bukan Singa Yang Mengembik,
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014.
6. Septi Sri Rejeki, Strategi Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Pasca Pandemi Covid-19 Melalui Ekosistem Rumah Ekonomi
Kreatif Gandeng Gendong di Pasar Prawirotaman Yogyakarta,
Semarang, 2020

B. Peraturan Perundang-Undangan
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
3. Permendagri No. 134 Tahun 2018 Tentang Kedudukan dan Fungsi
Staf Ahli, Jakarta, 2018
4. Peraturan Walikota No. 45 tahun 2019 Tentang Kedudukan, Tugas
Pokok dan Fungsi Sekretariat Daerah Pemerintah Kota
Lubuklinggau, Lubuklinggau, 2019

105
Biodata Project Leader
H. Hendri Hermani, SH., M.Hum
Tempat dan Tanggal Lahir :
Lubuklinggau, 27 Oktober 1971
Jabatan:
Staf Ahli Walikota Lubuklinggau Bidang
Kemasyarakatan dan SDM
Pangkat/Golongan:
Pembina Tk. I, IV/b

Alamat Kantor:
Jl. Garuda No. 10 Kayu Ara
Lubuklinggau, Telp: (0733) 321
238-325666, Fax: (0733) 324 650
Email: setda@lubuklinggau.co.id

PENDIDIKAN
 SARJANA (S2) :Magister Humaniora (M.Hum) Fakultas Hukum
Universitas Sriwijaya (UNSRI) Palembang Sumsel

PENGALAMAN KERJA
 2003 – 2004 :Kasi Trantib Kecamatan Purwodadi Kab. Musi
Rawas Sumsel

 2004 – 2006 :Kasubbag Perencanaan Dinas Pertambangan


Kab. Musi Rawas

 2006 – 2007 :Kasubbag Pengembangan PNS pada Diklat Kab.


Musi Rawas

Kabid Disiplin dan Penghargaan PNS pada BKD


 2008 – 2009 :
Kab. Musi Rawas

 2009 – 2013 :Kabid Diklat pada BKD Kab. Musi Rawas


 2014 – 2021 : Kabag Hukum Kota Lubuklinggau

 2021 - Sekarang : Staf Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan

SDM Kota Lubuklinggau

104

Anda mungkin juga menyukai