Anda di halaman 1dari 28

TUGAS DAN ETIKA PANITIA SELEKSI DALAM

PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI

Disampaikan dalam Kegiatan Pembinaan Pansel JPT pada


Intansi Pemerintah Pusat dan Daerah

Oleh :
Agustinus Fatem
(Komisioner KASN)

Garut, 8 Oktober 2021


Pelaksanaan Sistem Merit

1. PENGISIAN JPT MELALUI SELEKSI TERBUKA


Bagi instansi yang belum menerapkan sistem merit
(Pasal 108-120 UU ASN)

2. PENGISIAN JPT MELALUI DARI TALENT POOL


Bagi instansi yang sudah menerapkan sistem merit
dalam manajemen ASN (Pasal 111 UU ASN)
Dibentuk
dengan
keputusan
PPK Ketentuan Lainnya:
PPK Berjumlah
Berkoordinasi ganjil Pansel JPT Pratama dibentuk oleh PPK
dengan KASN min 5 max 9
dalam
membentuk (Max 45% int- Pansel untuk JPT Utama JPT Madya tertentu dibentuk oleh
Pansel 55% Ext)
Presiden
Pembentukan
Dalam membentuk Pansel, PPK Instansi Pusat dan Instansi Daerah
Panitia berkoordinasi dengan KASN
Seleksi
Pansel dapat Koordinasi KASN dilakukan dalam bentuk usulan susunan anggota
Unsur
diganti ,
internal dan panitia seleksi dengan melampirkan biodata.
berkoordinasi
dengan KASN eksternal

Dibantu
Sekretariat
Pansel
UNSUR PANSEL
Khusus JPT Sekda Kab/Kota, Pansel dapat diangkat
PPT terkait dari lingkungan internal IP dari Pemprov dan jabatan pimpinan tinggi Sekda Prov,
Pansel diangkat dari K/L

Pansel berjumlah gasal yaitu paling sedikit 5 orang


PPT dari Instansi Pemerintah lain yang terkait dan paling banyak 9 orang, internal paling banyak
dengan bidang tugas Jabatan 45%

Akademisi, pakar, atau profesional yang Pansel dapat dibantu oleh Tim penilai kompetensi
mempunyai keahlian terkait jabatan yang akan (assessor) yang independen, bersertifikat dan
diisi memiliki pengalaman di bidangnya

Untuk Panitia Seleksi dari internal harus memiliki


BKN melakukan standardisasi terhadap assesmen
kedudukan minimal sama dari jabatan yang akan center instansi pemerintah
diisi

Dalam melaksanakan tugasnya panitia seleksi dibantu


Pansel mendiskusikan kembali/memantapkan SKJ oleh sekretariat yang dilaksanakan oleh unit
yang lowong bersama PyB dan assessor organisasi yang membidangi urusan kepegawaian
Syarat Panitia Seleksi 02
Memiliki pengetahuan
Memiliki pengetahuan dan mengenai penilaian
pengalaman sesuai dengan kompetensi
jabatan yang kosong
01

03
Menaati kode
etik sebagai Tidak menjadi
Panitia Seleksi PANITIA SELEKSI anggota/ pengurus
partai politik (surat
pernyataan
bermaterai)
06

Integritas, netral,
Tidak berpotensi 04
dan independent
menimbulkan
(Pakta Integritas)
konflik kepentingan
05
KODE ETIK DAN KODE PERILAKU
PANITIA SELEKSI

Peraturan Komisi Aparatur Sipil Negara Nomor 4 Tahun 2017 tentang


Kode Etik dan Kode Perilaku Panitia Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi
di Lingkungan Instansi Pemerintah
INTEGRITAS
kesatuan pola pikir, ucapan, perilaku

KEWAJIBAN LARANGAN

Melaksanakan selter Menyalahgunakan wewenang


sesuai ketentuan
Menyalahgunakan informasi kepada
pihak yang tidak berkepentingan
Menjaga kepercayaan
publik Menerima gratifikasi

Menggunakan informasi dalam


melaksanakan tugas untuk kepentingan
pribadi, kelompok dan golongan
TANGGUNG JAWAB
atas dampak dari keputusan yang diambil

KEWAJIBAN LARANGAN

Memastikan seleksi berjalan sesuai ketentuan Menyerahkan sebagian tanggung jawab


pansel kepada sekretariat pansel ata
Membuat berita acara di setiap tahapan pihak lain
keputusan

Membuat laporan akhir pelaksanaan


Memastikan semua tahapan sesuai kenyataan

Melaporkan semua tahapan kepada KASN


BERKEADILAN
tidak memihak, tidak berat sebelah

KEWAJIBAN LARANGAN

Persyaratan pelamar Menambahkan syarat-


sesuai ketentuan syarat yang dapat
menghalangi kelompok
Tidak diskriminatif tertentu mengikuti
seleksi
OBYEKTIF
Keputusan yang sesuai bukti/fakta

KEWAJIBAN LARANGAN

Membuat keputusan berdasarkan Membuat keputusan berdasarkan


kualifikasi dan kinerja tanpa membedakan favoritisme, nepotisme, patronase, dan
suku, ras dan agama primordialisme

Memastikan data dan informasi yang


digunakan valid Memberi penilaian terhadap peserta seleksi
yang mempunyai hubungan darah,
Mendeklarasikan apabila terdapat perkawinan, pertemanan dan bisnis
potensi benturan kepentingan
INDEPENDENSI
Bebas unsur kepentingan

KEWAJIBAN LARANGAN

Membuat keputusan secara mandiri Membuat keputusan yng dipengaruhi oleh


berdasarkan ketentuan yang berlaku pihak diluar pansel

Memastikan data dan informasi yang Memasukkan pertimbangan politik dalam


digunakan valid membuat keputusan

Mendeklarasikan apabila terdapat potensi


benturan kepentingan
KEJUJURAN
Penyampaian sesuai kenyataan

KEWAJIBAN LARANGAN

Menyampaikan informasi pelaksanaan selter Menyampaikan data dan informasi yang


secara transparan dan lengkap tidak sesuai kenyataan

Menyembunyikan data dan informasi yang


Mengumumkan hasil seleksi secara luas
harus diketahui oleh peserta atau publik

Memastikan keputusan hasil seleksi dibuat Manipulasi hasil penilaian


berdasarkan fakta
PROFESIONAL
Melaksanakan tugas dan fungsi secara baik dan benar

KEWAJIBAN LARANGAN

Menjamin SKJ sesuai ketentuan Menambah persyaratan pelamar yang


menimbulkan diskriminasi
Memastikan metode yang digunakan obyektif
Mengumumkan setiap tahapan secara Mengumumkan pengisian jabatan secara terbatas
lengkap dan terbuka Memperpendek masa pengumuman
Memastikan BA sesuai kenyataan Manipulasi hasil seleksi
Bekerja sampai tuntas Melakukan kontak/hubungan dengan peserta
Melaporkan kepada KASN selama seleksi berlangsung
SANKSI
PELANGGARAN KODE ETIK PANSEL

SANKSI MORAL: PEMBERHENTIAN DARI PELARANGAN MENJADI


TEGURAN LISAN/ KEANGGOTAAN SAAT PANSEL KEMBALI OLEH
TERTULIS SELEKSI SEDANG KASN
BERJALAN
TUGAS PANSEL DALAM PENGISIAN JPT
MELALUI SELEKSI TERBUKA
TAHAPAN PELAKSANAAN
SELEKSI TERBUKA

A B C
SELEKSI UJI KOMPETENSI
PENGUMUMAN DAN ADMINISTRASI DAN MANAJERIAL DAN SOSIO
PELAMARAN REKAM JEJAK KULTURAL

D UJI KOMPETENSI BIDANG


E WAWANCARA AKHIR
F TES KESEHATAN G PENETAPAN
AKHIR
HASIL
PELAKSANAAN PER TAHAPAN

A PENGUMUMAN DAN PELAMARAN


• Pansel melakukan pengumuman pendaftaran
• Surat lamaran disampaikan kepada Pansel
• Pelamar mendapatkan persetujuan/
rekomendasikan oleh PPK untuk JPT Utama, Pyb
untuk JPT Madya dan Pratama
• Pansel dapat mengundang PNS yang berkompeten
(dengan rekomendasi PPK)
• Jika terjadi perpanjangan masa pendaftaran
karena peserta masih kurang, harus disertai
dengan berita acara.
B. SELEKSI ADMINISTRASI DAN REKAM JEJAK

PENELUSURAN REKAM JEJAK PENGUMUMAN SELEKSI


ADMINISTRASI
• Pansel melakukan Evaluasi profil
pelamar • Memastian Pelamar memenuhi
• Penelusuran rekam jejak di Persyaratan yang telah
lingkungan instansi terkait ditetapkan didasarkan atas
• Memastikan Pelamar sedang atau peraturan perundangan dan
pernah menduduki JA atau JF Ahli peraturan internal.
Madya paling singkat 2 tahun • Peserta yang lolos seleksi
• Memastikan Pelamar memiliki administrasi Minimal 3 Calon
pengalaman dalam bidang tugas untuk setiap jabatan
terkait secara kumulatif paling • Pengumuman hasil administrasi
kurang 5 tahun ditandatangani Ketua Pansel
• Uji publik (jika perlu) • Ada Berita Acara penetapan
peserta yang lolos ke tahap
• Bobot Penilaian 15 - 20%. selanjutnya
c UJI KOMPETENSI MANAJERIAL DAN
SOSIO KULTURAL

•Menggunakan metode
assessment center atau
metode lainnya sesuai
kebutuhan instansi

Bobot Penilaian 20 - 25%


Pusat Penilaian Kompetensi ASN Badan Kepegawaian Negara telah melakukan
penilaian kelayakan bagi 15 (lima belas) Penyelenggara Penilaian Kompetensi,
yaitu:

No Nama Lembaga Akreditasi No Nama Lembaga Akreditasi

1 Kementerian PUPR RI A 9 Kementerian Dalam Negeri RI A

Badan Pengawasan Keuangan dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan


2 A 10 B
Pembangunan (BPKP) Geofisika (BMKG)

3 Prov. Jawa tengah A


11 Lembaga Administrasi Negara (LAN) A
4 Prov. DI Yogyakarta A

5 Prov. Sulawesi Selatan A 12 Prov. Riau A

6 Kota Bandung A 13 Prov. NTT A

7 Kementerian Hukum dan HAM RI A 14 Prov. NTB A

8 Kementerian Keuangan RI A 15 Prov. Jawa Timur A


D UJI KOMPETENSI
BIDANG
E WAWANCARA AKHIR

• Menggunakan metode • Dilakukan oleh Panitia Seleksi


tertulis (Makalah), • Materi terstandar sesuai
paparan dan wawancara jabatan yang dilamar
• Bobot Penilaian 20% • Bersifat klarifikasi/pendalaman
termasuk pemahaman terhadap
• Standar kompetensi Bidang visi dan misi organisasi kedepan
disusun dan ditetapkan oleh
setiap instansi sesuai • Bobot Penilaian 30 - 35%
ketentuan dan kebutuhan
jabatan (dapat dibantu
oleh assessor)

• Bobot penilaian : 15 – 20%


F TES KESEHATAN

• Bekerjasama dengan
unit pelayanan
kesehatan
pemerintah
• Wajib menyerahkan
hasil uji kesehatan
bagi peserta yang
lulus
• Test Kesehatan
bertujuan untuk
memastikan kandidat
sehat secara fisik dan
mental
G. PENETAPAN HASIL AKHIR
a. Panitia Seleksi menyampaikan peringkat nilai kepada Pejabat Pembina
Kepegawaian (PPK);
b. Peringkat nilai yang disampaikan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian
bersifat rahasia.
c. Panitia Seleksi menyampaikan hasil penilaian jabatan tinggi pratama
(setara dengan eselon IIa dan IIb) dan memilih sebanyak 3 (tiga) calon
untuk disampaikan kepada Pejabat yang berwenang. Pejabat yang
berwenang mengusulkan 3 (tiga) nama calon yang telah dipilih Panitia
Seleksi kepada Pejabat Pembina Kepegawaian.
d. Pejabat Pembina Kepegawaian memilih 1 (satu) dari 3 (tiga) nama calon
yang telah diusulkan.
e. Pejabat yang diangkat berusia paling tinggi 56 Tahun untuk JPT Pratama,
dan 58 Tahun untuk JPT Madya, JPT Utama
TUGAS PANSEL DALAM PENGISIAN JPT
MELALUI UJI KOMPETENSI
DASAR HUKUM PELAKSANAAN MUTASI
Pasal 131 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil menyatakan bahwa:

1. Pengisian JPT yang lowong melalui mutasi dari satu JPT ke JPT
yang lain dapat dilakukan melalui uji kompetensi dari pejabat yang
ada.
2. Pengisian JPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas harus
memenuhi syarat:
1) Satu klasifikasi jabatan;
2) Memenuhi standar kompetensi jabatan; dan
3) Telah menduduki jabatan paling singkat 2 (dua) tahun dan paling
lama 5 (lima) tahun
lanjutan
Pasal 132 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil menyatakan bahwa:

1. Pengisian JPT melalui mutasi dari satu JPT ke JPT yang lain dalam satu
instansi maupun antar instansi dapat dilakukan melalui uji kompetensi di
antara pejabat pimpinan tinggi.
2. Mutasi sebagaimana dimaksud pada poin 1 (satu) di atas harus memenuhi
syarat:
a) Sesuai standar kompetensi jabatan; dan
b) Telah menduduki jabatan paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 5
(lima) tahun.
3. Pengisian JPT sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) dilakukan dengan
berkoordinasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara.
TUGAS PANSEL DALAM PELAKSANAAN UJI
KOMPETENSI DALAM RANGKA MUTASI
u PenilaianRekam Jejak Jabatan
u Pelaksanaan Wawancara
u Penyusunan rekomendasi Pansel kepada PPK dalam
pelaksanaan mutasi berdasarkan pertimbangan kualifikasi,
kompetensi dan kinerja
u Laporan hasil akhir pelaksanaan uji kompetensi setidaknya
memuat:
a. Nilai rekam jejak peserta uji kompetensi
b. Nilai hasil wawancara
c. Rekomendasi usulan jabatan baru bagi pejabat yang diusulkan
dimutasi
d. Dimuat dalam berita acara yang ditanda tangani seluruh
anggota pansel
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai