Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Taman Makam Pahlawan Nomor 8 Kalibata Jakarta Selatan
Telepon/Fax 021-7943420
www.bpsdm.kemendagri.go.id

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

DIKLAT PERBENDAHARAAN KEUANGAN DAERAH

Unit Eselon I : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Program : Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur
Pemerintahan Dalam Negeri
Sasaran Program : Meningkatnya kompetensi aparatur pemerintahan dalam
negeri
Indikator Kinerja Program : Jumlah peningkatan kompetensi SDM aparatur
pemerintahan dalam negeri dan berdaya saing

Kegiatan : Pengembangan Kompetensi Kemendagri dan Pemda


Sasaran (Kegiatan) : Meningkatnya Kualitas Pengembangan SDM Bidang
Kompetensi Kemendagri dan Pemerintah Daerah
Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Pengembangan Kompetensi Teknis Subtantif
Pemerintahan Dalam Negeri bagi ASN Pemerintah Daerah
Keluaran (Output) : Angkatan Pengembangan Kompetensi Pemerintahan
Dalam Negeri
Indikator Keluaran(Output) : Jumlah Pengembangan Kompetensi Teknis Substantif
Pemerintahan Dalam Negeri bagi ASN Pemerintah Daerah
Volume Keluaran (Output) : 8
Satuan Ukuran Keluaran(Output) : Angkatan

A. Latar Belakang
1
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
d. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4916);
e. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6) Tambahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia 5494);
f. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
g. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manjamen Pegawai Negeri
Sipil (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037);
h. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan, Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6041);
i. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
j. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang Kementerian
Dalam Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 12);
k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi
Pemerintahan Daerah (SIPD);
2
l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah;

m. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Dalam Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 38);

n. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2022 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;
o. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2023 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Dalam Negeri
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 34);

2. Gambaran Umum
a. Maksud
Untuk menunjukan prioritas dalam jalan perubahan menuju indonesia yang berdaulat
secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam
kebudayaan, maka dirumuskan sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan
kedepan. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA. Merujuk ke dalam
prioritas tersebut, sasaran strategis dari semua aktifitas Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri, baik dalam merencanakan
dan melaksanakan program dan kegiatan maupun dalam aktivitas lainnya
mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumber daya manusia  pemerintahan
dalam negeri dalam Mewujudkan Aparatur Pemerintahan Dalam Negeri yang
Kompeten dan Profesional melalui Pengembangan kompetensi.

Pemerintahan yang bersih dan tata kelola yang baik (Clean Goverment and Good
Governance) merupakan kunci kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, yaitu
dengan mewujudkan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam menghasilkan
pertanggungjawaban keuangan yang disusun secara akurat. Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) sebagai salah satu entitas pelaporan keuangan daerah yang merupakan
bagian dari entitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), sangat
mempengaruhi pemberian opini BPK RI terhadap kecukupan pengungkapan,
sehingga dengan ketaatan kita terhadap pengelolaan keuangan sesuai ketentuan,
diharapkan mampu meningkatkan nilai audit hasil pemeriksaan kearah yang lebih
baik.
3
Untuk mencapai hal tersebut diatas, Pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Daerah. Dengan terbitnya peraturan perundang-undangan tersebut, diharapkan
pengelolaan keuangan dapat mengakomodasikan berbagai perkembangan yang
terjadi dalam sistem kelembagaan negara dan pengelolaan keuangan pemerintahan
negara Republik Indonesia.

Selaku bendahara wajib menolak perintah  pembayaran yang diterbitkan oleh


Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran apabila persyaratan pembayaran
tidak lengkap, rincian perhitungan tidak benar, serta anggaran untuk pengeluaran
tidak tersedia. Ini menunjukkan, bahwa bendahara haruslah bebas dari intervensi
lingkungan kerja. Apabila pembayaran tetap dilakukan oleh bendahara walaupun
tidak memenuhi persyaratan di atas, maka pengeluaran tersebut akan menjadi
tanggung jawab pribadi bendahara yang bersangkutan.

Dalam rangka mendukung administrasi pengelolaan anggaran secara tertib,


transparan dan bertanggungjawab di masing-masing unit kerja dipandang perlu
menyiapkan tenaga-tenaga profesional melalui Diklat agar mampu memahami
Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan, melaksanakan pencairan Anggaran, mengelola
uang persediaan/pembayaran langsung, mengerjakan pembukuan dan
pertanggungjawaban Bendahara serta ketentuan-ketentuan lainnya. Dalam rangka
memenuhi tugas-tugas dari Bendahara tersebut, maka Diklat Perbendaharaan
Keuangan Daerah ini perlu dilaksanakan.

Penyelenggaraan Diklat Perbendaharaan Keuangan Daerah didasari oleh


adanya kebutuhan tenaga pengelola keuangan, yang memiliki pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang baik dalam melaksanakan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan pengeluaran sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dengan adanya diklat tersebut, diharapkan calon bendahara atau bendahara mampu
meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan prosedur administratif yang
telah ditetapkan guna menjamin terciptanya Pemerintahan yang bersih dan tata kelola
yang baik dalam mengelola pengeluaran di unit kerja masing-masing sesuai dengan
perkembangan dan ketentuan yang berlaku (up to date).

4
Berkenaan dengan hal tersebut dan guna memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam
rangka meningkatkan Aparatur Pemerintahan Dalam Negeri yang Kompeten dan
Profesional, Kementerian Dalam Negeri melalui Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia mengambil langkah antisipatif melalui program pengembangan
kompetensi teknis bagi ASN yang pembiayaannya melalui mekanisme Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun
2023 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
Berlaku pada Kementerian Dalam Negeri. Salah satu Pengembangan kompetensi
dimaksud adalah Diklat Perbendaharaan Keuangan Daerah.

b. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah melaksanakan Diklat
Perbendaharaan Keuangan Daerah untuk (8) delapan angkatan dengan peserta
540 orang.

B. Penerima Manfaat

Penerima manfaat dari kegiatan Diklat Perbendaharaan Keuangan Daerah adalah Aparatur
Sipil Negara (ASN) pemerintah daerah baik provinsi dan kabupaten/kota, dalam rangka
meningkatkan Aparatur Pemerintahan Dalam Negeri yang Kompeten dan Profesional.

C. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola oleh Kelompok Substansi Pengembangan
Kompetensi Keuangan Daerah dan Pembangunan Daerah pada Pusat Pengembangan
Kompetensi Pemerintahan Dalam Negeri, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Kementerian Dalam Negeri dengan melalui mekanisme Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2023 tentang Jenis dan
Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Dalam
Negeri.

2. Tahap Pelaksanaan
1. Rapat persiapan yang meliputi:
 Menentukan tanggal dan tempat pelaksanaan;
 Menentukan target peserta sesuai prioritas nasional dengan mengutamakan daerah
terpencil;

5
 Mengirimkan Surat Penawaran Diklat kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota;
 Membuat Draft Rancang Bangun Materi yang digunakan sebagai dasar dalam
penentuan judul dan sub materi diklat;
 Menentukan Tenaga Pengajar yang kompeten yang berasal dari Kementerian
Dalam Negeri dan Pakar/Praktisi sesuai bidang diklat yang diadakan;
 Membahas materi tenaga pengajar secara keseluruhan.
2. Pelaksanaan Diklat yang meliputi;
 Melakukan penerimaan peserta;
 Melakukan pre-test;
 Melakukan monev proses pelaksanaan diklat;
 Melakukan pos-test;
 Melakukan penilaian terhadap peserta diklat;
 Melakukan penialaian terhadap tenaga pengajar baik yang berasal dari Widyaiswara
BPSDM, Pejabat Kemendagri dan Pakar/Praktisi;
 Mencetak sertifikat peserta sesuai hasil evaluasi peserta selama mengikuti diklat.

3. Rapat Evaluasi yang meliputi:


 Evaluasi peserta diklat;
 Evaluasi materi dan tenaga pengajar;
 Membuat laporan hasil pelaksanaan diklat.

D. Pelaksana Kegiatan

Waktu Tempat
No. Angkatan Bulan Peserta
Pelaksanaan Pelaksanaan
Angkatan-I Februari 30 Orang 5 (lima) Hari 30 Orang
1.
2. Angkatan-II Februari 30 Orang 5 (lima) Hari 30 Orang

3. Angkatan-III Maret 30 Orang 5 (lima) Hari 30 Orang

4. Angkatan-IV Maret 30 Orang 5 (lima) Hari 30 Orang

5. Angkatan-V April 30 Orang 5 (lima) Hari 30 Orang

6. Angkatan-VI April 30 Orang 5 (lima) Hari 30 Orang

7. Angkatan-VII Mei 30 Orang 5 (lima) Hari 30 Orang

6
8. Angkatan-VIII Mei 30 Orang 5 (lima) Hari 30 Orang

E. Waktu Pencapaian Keluaran

Pelaksanaan Diklat Perbendaharaan Keuangan Daerah akan dilaksanakan pada Maret sampai
dengan Mei 2024.

F. Biaya Yang Dibutuhkan

Biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan Diklat Perbendaharaan Keuangan Daerah adalah
sebesar Rp.546.800.000,- (Lima Ratus Empat Puluh Enam Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah )
yang bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2024 dengan melalui mekanisme Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2023
tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada
Kementerian Dalam Negeri.

G. Penutup

Demikian Kerangka Acuan Kerja untuk kegiatan Diklat Perbendaharaan Keuangan


Daerah Tahun 2024 ini dibuat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaannya.

Jakarta
Kepala Pusat
Pengembangan Kompetensi
Pemerintahan Dalam Negeri,

Dr. Dra. Rochayati Basra, M.Pd


NIP. 196710312001122001

Anda mungkin juga menyukai