M. RENDY ALFIANSYAH
NIP. 19941018 201612 1 001
PENGELOLA PROGRAM DAN KEGIATAN
DINAS PERHUBUNGAN
PEMERINTAH PROVINSI RIAU
2021
KATA PENGANTAR
M. Rendy Alfiansyah
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan.................................................1
B. Perumusan Masalah.........................................................3
C. Tujuan Penulisan.............................................................4
D. Metode Penelitian............................................................4
E. Ruang Lingkup Pembahasan............................................5
BAB II RUMUSAN MASALAH
A. Gambaran Lokasi Yang Diinginkan....................................6
B. Gambaran Kondisi Yang Sebenarnya.................................10
C. Rumusan Permasalahan...................................................15
BAB III ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
A. Analisis Permasalahan........................................................17
B. Alternatif Pemecahan Masalah............................................19
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................23
B. Saran................................................................................23
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah
Adapun identifikasi masalah karya tulis ilmiah ini sebagai berikut :
1. Kondisi keuangan Provinsi Riau yang menginstruksikan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) untuk melakukan efisiensi anggaran
sesuai dengan prioritas daerah;
2. Salah satu usulan program dan kegiatan pada Dinas Perhubungan
Provinsi Riau merupakan usulan kegiatan infrastuktur;
3. Belum optimalnya analisa teknik dalam perencanaan, monitoring
dan evaluasi program dan kegiatan pada Dinas Perhubungan
Provinsi Riau
D. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono Pengertian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dapat dideskripsikan, dibuktikan, dikembangkan
dan ditemukan pengetahuan, teori, untuk memahami, memecahkan,
dan mengantisipasi masalah dalam kehidupan manusia
(sugiyono:2012). Dalam karya tulis ilmiah ini penulis memilih metode
gabungan antara metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian
kualitatif. Metode penelitian kuantitatif dilakukan untuk mendapatkan
data statistik yang mendukung identifikasi permasalahan sedangkan
metode kualitatif untuk mendapatkan data persepsi pimpinan dan
teman kerja dalam memandang permasalahan dan usulan alternatif
pemecahanan masalah.
Adapun tahapan penelitian sebagai berikut :
1. Observasi kondisi lapangan
2. Perumusan masalah
3. Pengumpulan data
4. Analisis dan pemecahan masalah
5. Kesimpulan dan saran
E. Ruang Lingkup Pembahasan
RUMUSAN MASALAH
b. Monitoring
Menurut Dr. Harry Hikmat (2010), monitoring adalah proses
pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang
ditetapkan secara sistematis dan berkelanjutan tentang
kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi
untuk penyempurnaan program/kegiatan itu selanjutnya.
c. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses identifikasi untuk
mengukur/menilai apakah suatu kegiatan atau juga program
yang dilaksanakan itu sesuai dengan perencanaan atau tujuan
yang ingin dicapai.
d. Manajemen
Menurut Afandi (2018:1) Manajemen adalah bekerja dengan
orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi dengan
pelaksanaan fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian
(staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan
pengawasan (controlling).
e. Kompetensi
Kompetensi dapat diartikan sebagai karakter individu yang
dapat diukur dan ditentukan untuk menunjukkan perilaku dan
performa kerja tertentu pada diri seseorang (Spencer,
McClelland & Spencer, 1994).
Peningkatan kompetensi dapat dilakukan dengan peningkatan
pengetahuan, kemampuan dan pengalaman.
f. Peningkatan Kinerja
Menurut Miner (1990), kinerja adalah bagaimana seseorang
diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan
tugas yang telah dibebankan kepadanya. Menurut Keith Davis
dalam buku prabu Mangkunegara (2007;13) faktor yang
mempengaruhi kinerja adalah kemampuan (ability) dan faktor
motifasi (motivation).
Menurut Stoner dalam Sutrisno (2010, 184-185)
mengemukakan adanya cara untuk meningkatkan kinerja yaitu
:
1) Diskriminatif yaitu membedakan secara objektif antara
mereka yang memberi sumbangan beranti dalam mencapai
tujuan organisasi;
2) Penghargaan yang diharapkan untuk mempertinggi motivasi
dan kinerja;
3) Komunikasi yaitu untuk mengkomunikasikan secara akurat
kekurangan dan masalah apa yang diharapi bawahan.
g. Analisa SWOT
Analisis SWOT adalah tindakan menelaah aspek-aspek bisnis
berupa Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan),
Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman). Teknik ini
dipopulerkan oleh konsultan bisnis Albert Humphrey, yang
menggunakannya sepanjang tahun 1960 dan 1970-an untuk
menganalisis perusahaan dalam daftar Fortune 500.
Adapun aspek – aspek analisa SWOT adalah sebagai berikut :
Kekuatan (Strengths)
Strengths adalah hal positif yang dimiliki perusahaan
terkait keunggulan kompetitif.
Kelemahan (Weaknesses)
Weaknesses adalah hal negatif dalam diri perusahaan,
seperti kelemahan dalam proses bisnis, jenis material,
jumlah dan kualitas sumber daya manusia.
Peluang (Opportunities)
Opportunities adalah faktor luar yang berkontribusi pada
kesuksesan.
Ancaman (Threats)
Threats adalah faktor luar yang dapat menghalangi
perusahaan atau pemilik bisnis untuk menjalankan
rencana atau meraih target.
h. Analisa Teknik
Menurut Sugiono (2015: 335), Analisis adalah kegiatan untuk
mencari pola, atau cara berpikir yang berkaitan dengan
pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk
menentukan bagian, hubungan antar bagian, serta
hubungannya dengan keseluruhan.
Analisa teknik adalah pola atau kerangka berfikir yang
berpedoman pada kaidah ilmu teknik.
2. Landasan Hukum
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
b. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau;
c. Peraturan Gubernur Riau Nomor 44 Tahun 2019 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata
Kerja Dinas Perhubungan Provinsi Riau;
d. Dokumen Rencana Stategis (Renstra) Dinas Perhubungan
Provinsi Riau Tahun 2019-2024;
e. Dokumen Pelaksnaan Angggaran (DPA) Dinas Perhubungan
Provinsi Riau Tahun Anggaran 2019;
f. Dokumen Pelaksnaan Angggaran (DPA) Dinas Perhubungan
Provinsi Riau Tahun Anggaran 2020;
g. Dokumen Pelaksnaan Angggaran (DPA) Dinas Perhubungan
Provinsi Riau Tahun Anggaran 2021;
h. Dokumen Renja Dinas Perhubungan Provinsi Riau Tahun
Anggaran 2022;
i. SOP Sub Bagian Perencanaan Program Dinas Perhubungan
Provinsi Riau;
j. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Provinsi Riau.
B. Gambaran Kondisi Yang Sebenarnya
1. Gambaran Organisasi Perangkat Daerah
Didalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah disebutkan bahwa urusan pemerintahan terdiri
atas 6 (enam) urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
pelayanan dasar dan 18 (delapan belas) urusan pemerintahan
wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar. Perhubungan
termasuk dalam urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan
dengan pelayanan dasar.
a. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Provinsi Riau
Susunan organisasi telah ditetapkan berdasarkan Peraturan
Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Organisasi Dinas
Daerah Provinsi Riau dan ditindaklanjuti dengan Peraturan
Gubernur Riau Nomor 44 Tahun 2019 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas
Perhubungan Provinsi Riau, terdiri dari :
1) Kepala Dinas.
2) Sekretariat, terdiri dari:
Subbagian Perencanaan Program.
Subbagian Keuangan, Perlengkapan, dan Pengelolaan
Barang Milik Daerah.
Subbagian Kepegawaian dan Umum.
3) Bidang Lalu Lintas Jalan, terdiri dari:
Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan.
Seksi Prasarana Lalu Lintas Jalan.
Seksi Pengawasan dan Pengendalian Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
4) Bidang Angkutan Jalan, terdiri dari:
Seksi Angkutan Orang Dalam Trayek dan Tidak Dalam
TraYek.
Seksi Keselamatan dan Teknik Sarana.
Seksi Angkutan Perkotaan dan Pemadu Moda.
5) Bidang Pelayaran, terdiri dari:
Seksi Kepelabuhan.
Seksi Badan Usaha dan Jasa Terkait Angkutan Pelayaran.
Seksi Angkutan Pelayaran Rakyat dan Angkutan Sungai
Danau dan Penyeberangan.
6) Bidang Pengembangan Transportasi, terdiri dari:
Seksi Pengembangan Sistem Transportasi.
Seksi Pengkajian Sistem Transportas.
Seksi Regulasi dan Pendataan Transportasi.
7) UPT Pengelolaan Pelabuhan Wilayah I
8) UPT Pengelolaan Pelabuhan Wilayah II
9) Jabatan Fungsional Tertentu
STUKTUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI RIAU
C. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan data kegiatan Dinas Perhubungan Provinsi Riau tahun
2019 sampai dengan tahun 2021 dan juga usulan RKA 2022 terdapat
beberapa usulan kegiatan fisik/infrastruktur. Berjalannya proses
usulan pada kegiatan fisik tentunya sangat memungkinkan usulan
anggaran tidak sesuai dengan kaidah teknik, misalnya usulan
anggaran tidak sesuai dengan Standar Harga Satuan Pekerjaan yang
telah ditetapkan
atau resiko anggaran yang tidak wajar. Begitu juga dalam proses
monitoring dan evaluasi, kaidah teknik dibutuhkan sebagai salah satu
dasar pertimbangan dalam membantu menentukan kebijakan dalam
penganggaran pada tahun berikutnya. Pada kondisi saat ini, Subbag
Perencanaan progam belum optimal terhadap analisa teknik dalam
perencanaan, monitoring dan evaluasi program dan kegiatan. Padahal
ini menjadi penting dimana kondisi keuangan Pemerintah Provinsi Riau
saat ini yang mengharuskan OPD melakukan efisiensi dan optimalisasi
pemanfaatan anggaran.
BAB III
A. Analisis Permasalahan
Seperti yang telah gambarkan pada rumusan permasalahan, Subbag
Perencanaan Program belum optimal dalam memverifikasi usulan
kegiatan oleh Bidang dan UPT khususnya melakukan analisa secara
teknik. Adapun proses usulan kegiatan pada Dinas Perhubungan dapat
digambarkan pada diagram berikut :
T Analisa W
Kemungkinan SOP tidak dijalankan dan belum optimalnya pengetahua
Sedang dilakukan evaluasi SOP terhadap bidang terkait
O
Sumber : Analisa Penulis, 2021
Kelebihan :
Menjadi penekanan kepada pelaksana Subbag Perencanaan
Prorgam dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan;
Evaluasi SOP sedang dilakukan oleh bidang terkait.
Kekurangan :
Adanya kemungkinan tugas tidak dijalankan sesuai dengan SOP;
Belum optimalnya pengetahuan tentang analisa teknik;
Kemungkinan pengaruh faktor luar untuk mengabaikan SOP
2. Meningkatkan pengetahuan pelaksana Subbag Perencanaan
Program mengenai kaidah ilmu Teknik Sipil seperti peningkatan
jenjang pendidikan atau peningkatan melalui diklat kompetensi.
Meningkatkan Kompetensi Pelaksana Sub
Alternatif Jangka Pendek
S
Adanya pengaruh dari luar
T Analisa W
Pelaksana dapat mengajukan izin belajar yang menggunakan biaya pribadi
Keterbatasan anggaran untuk diklat kompe
O
Sumber : Analisa Penulis, 2021
Kelebihan :
Meningkatkan kompetensi pelaksana Subbag Perencanaan
Program
Masih bisa mengoptimalkan kompetensi pelaksana yang lama
dan tidak perlu mengusulkan tambahan pegawai
Kekurangan :
Tidak adanya anggaran untuk melakukan peningkatan
kompetensi melalui diklat
Adanya kemungkinan pengaruh dari luar untuk bersikap tidak
profesional
3. Menambah formasi jabatan yang berkompeten di bidang Teknik Sipil
T Analisa W
Biaya peningkatan kompetensi tidak ditanggung daerahAlternatif Jangka Panjang
Belum ada pembukaan formasi CPNS yang
O
Sumber : Analisa Penulis,
2021 Kelebihan :
Meningkatkan kompetensi pelaksana Subbag Perencanaan
Program dengan adanya pegawai yang berkompeten di bidang
teknik
Kekurangan :
Alternatif jangka panjang
Tidak ada pembukaan formasi CPNS umum yang baru
S
Adanya pengaruh dari luar
T Analisa W
Tidak optimalnya melakukan koordinasi d
Tidak ada biaya peningkatan kompetensi
O
Sumber : Analisa Penulis, 2021
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pemecahan masalah dapat ditarik
kesimpulan bahwa peningkatan kinerja melalui peningkatan analisa
teknik dalam proses penyusunan program dan kegiatan paling
memungkinkan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Memperbaiki SOP tentang penyusunan RKA dan Pelaksanaan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan dengan memasukan
penekanan untuk melakukan analisa teknik dalam uraian
prosedur SOP;
2. Meningkatkan pengetahuan pelaksana Subbag Perencanaan
Program mengenai kaidah ilmu Teknik Sipil seperti peningkatan
jenjang pendidikan atau peningkatan melalui diklat kompetensi.
B. Saran
Adapun saran dari karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Dinas Perhubungan Provinsi Riau harus mementingkan
kompetensi pelaksana subbag perencanaan program dalam
melakukan analisa teknik pada proses penyusunan program dan
kegiatan;
2. Kompetensi harus ditingkatkan secara berkala agar kinerja
menjadi optimal;
3. Subbag Perencanaan Program diharapkan menjadi penyaring
pertama terhadap usulan prorgam kegiatan oleh bidang dan
UPT sebelum dilakukan proses pembahasan bersama Bappeda
dan instansi terkait.
DAFTAR PUSTAKA
Dishub Provinsi Riau. 2017. SOP Dinas Perhubungan Provinsi Riau Tahun
Anggaran 2017. Pekanbaru
http://repository.uin-suska.ac.id/13156/7/7.BAB%20II_2018384ADN.pdf
https://eprints.sinus.ac.id/138/2/14.4.10013_BAB_II.pdf
https://raharja.ac.id/2020/11/13/apa-itu-evaluasi/
http://etheses.uin-malang.ac.id/1743/5/09410075_Bab_2.pdf
https://eprints.uny.ac.id/23960/5/5.%20BAB%20III.pdf
https://www.akseleran.co.id/blog/swot-adalah/
BIODATA PENULIS