2
TUGAS UTAMA
PUSBINDIKLATREN
Meningkatkan kompetensi dam
produktivitas serta profesionalitas
perencana pemerintah di seluruh
Indonesia, dalam rangka peningkatan
kapasitas instansi perencana
pemerintah di pusat dan daerah,
sehingga kualitas output dari instansi
perencanaan akan meningkat sesuai
dengan harapan masyarakat
3
SEBAGAI INSTANSI PEMBINA
PERENCANA
Menyusun Pedoman Pelaksanaan JFP
Melakukan Penilaian Angka Kredit bagi Perencana Utama
Melakukan Penilaian Angka Kredit bagi Perencana Pertama, Muda
dan Madya, apabila di tempatnya bekerja masih belum tersedia Tim
Penilai
Menyusun Kurikulum Diklat Penjenjangan Fungsional Perencana
Melaksanakan TOT bagi calon Pengajar Diklat Penjenjangan
Fungsional Perencana
Menyusun Standar Soal untuk Uji Kompetensi perencana
Melakukan kajian untuk JFP
Melakukan Akreditasi Kurikulum Diklat Subtantif
Menjadi Pusat Data dan Informasi JFP
Melakukan Fasilitasi dan Sosialisasi JFP
Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan JFP 4
PERATURAN-PERATURAN JABATAN FUNGSIONAL
PERENCANA
1. KEPMENPAN No. 16/Kep/M.PAN/3/2001: Jabatan Fungsional Perencana dan Angka Kreditnya
2. SKB Ka Bappenas dan Ka BKN No. KEP.1106/Ka/08/2001 dan 34A Tahun 2001: Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Perencana dan Angka Kreditnya
3. KEPMENPPN/Ka Bappenas No. KEP.019/M.PPN/12/2001: Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Penyesuaian/Inpassing ke dalam Jabatan dan Angka Kredit Perencana
4. KEPMENPPN/Ka Bappenas No. KEP.020/M.PPN/12/2001: Pedoman Penentuan Formasi Perencana
5. KEPMENPPN/Ka Bappenas No. KEP.234/M.PPN/04/2002: Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengangkatan,
Kenaikan Pangkat/Jabatan, Pembebasan Sementara, Pengangkatan Kembali dan Pemberhentian dalam
dan dari Jabatan Fungsional Perencana
6. KEPMENPPN/Ka Bappenas No. KEP.235/M.PPN/04/2002: Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit
Perencana
7. KEPMENPPN/Ka. Bappenas No.: KEP.266/M.PPN/04/2002 tentang Tata Kerja dan Organisasi Tim Penilai
Angka Kredit Jabatan Fungsional Perencana
8. KEPMENPPN/Ka Bappenas No.: KEP.011/M.PPN/02/2003 tentang Akreditasi dan Alih Kredit Program
Diklat Substantif Perencana
9. KEPMENPPN/Ka Bappenas No.: KEP.012/M.PPN/02/2003 tentang Pedoman Kualifikasi Pendidikan untuk
Jabatan Fungsional Perencana
10. KEPMENPPN/Ka Bappenas No.: KEP.013/M.PPN/02/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan DIKLAT
Fungsional Perencana
11. KEPPRES No. 41 Tahun 2003 tanggal 10 Juni 2003 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Perencana
12. KEP. Kepala BKN No. 32 Tahun 2003 tanggal 14 Agustus 2003 tentang Tata Cara Permintaan, Pemberian,
dan Penghentian Tunjangan Jabatan Fungsional Perencana 5
13. SE DJA Depkeu No. SE-188/A/2003 tentang Pembayaran Tunjangan Jabatan Fungsional Perencana
KETENTUAN UMUM
PERENCANA: PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang untuk
melaksanakan kegiatan perencanaan di unit perencanaan, yaitu PNS
yang bekerja di instansi/unit perencanan pemerintah di pusat dan daerah
7
Jabatan Struktural Jabatan Fungsional
8
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT
JENJANG PANGKAT, GOLONGAN RUANG KREDIT KUM.
9
SYARAT PENGANGKATAN DALAM JABATAN JFP
PENYESUAIAN/INPASSING PENGANGKATAN PENGANGKATAN DARI
DALAM JABATAN DAN PERTAMA KALI DALAM JABATAN LAIN KE
ANGKA KREDIT JABATAN PERENCANA JABATAN PERENCANA
Seorang PNS yang telah Status sebagai PNS (Pegawai Status sebagai PNS (Pegawai
melaksa-nakan tugas di bidang Negeri Sipil) Negeri Sipil)
perencanaan berdasarkan Berijasah serendah-rendahnya
keputusan pejabat yang Sarjana (S1) dengan kualifikasi
berwenang dan pada saat Berijasah serendah-rendahnya
Sarjana (S1) dengan pendidikan yang ditentukan untuk
ditetapkan Keputusan MENPAN jabatan Perencana
No.16/KEP/M.PAN/3/2001 kualifikasi pendidikan yang
tanggal 19 Maret 2001 masih ditentukan untuk jabatan Pangkat serendah-rendahnya
melaksanakan tugas Perencana Penata Muda, golongan ruang III/a
perencanaan tersebut. Telah mengikuti dan lulus
Pangkat serendah-rendahnya pendidikan dan pelatihan
Berijasah serendah-rendahnya Penata Muda, golongan ruang fungsional di bidang perencanaan
Sarjana (S1) III/a
Memiliki pengalaman dalam
Pangkat serendah-rendahnya kegiatan perencanaan sekurang-
Penata Muda, golongan ruang Telah mengikuti dan lulus
pendidikan dan pelatihan kurangnya 2 (dua) tahun
III/a
fungsional di bidang Usia setinggi-tingginya 5 (lima)
Setiap unsur penilaian prestasi perencanaan tahun sebelum mencapai usia
kerja sekurang-kurangnya pensiun dari jabatan terakhir yang
bernilai baik dalam 1 (satu) Setiap unsur penilaian prestasi didudukinya
tahun terakhir. kerja sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam 1 (satu) Setiap unsur penilaian prestasi
tahun terakhir. kerja sekurang-kurangnya bernilai 10
baik dalam 1 (satu) tahun terakhir
5.
PENENTUAN FORMASI JFP
SK JFP
Asli Perencana
SK JFP Karo
Kepegawaian
MENTERII/ Tembusan /BKD
SEKJEN DEP/
KEPALA
SESTAMA LPND/SEKDA LPND/GUB/
PROP/KAB/KOTA BUP/WALIKOTA
SK JFP Ka BKN/
Tembusan BKN
Regional
Pendidikan
UNSUR Kegiatan Perencanaan 80%
UTAMA Pengembangan Profesi
Mengajar/melatih/melakukan bimbingan
Mengikuti seminar/lokakarya di bidang
perencanaan
Menjadi pengurus organisasi profesi
Menjadi anggota delegasi dalam pertemuan
UNSUR internasional 20%
PENUNJANG Menjadi Anggota Tim Penilai Jabatan
Perencana;
Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya
Memperoleh penghargaan/tanda jasa di
bidang perencanaan.
13
>80 % unsur utama,
terdiri dari:
• Untuk naik jabatan menjadi Perencana Madya, Pembina,
IV/a sampai dengan Perencana Utama, Pembina Utama,
IV/e, angka kredit yang harus dikumpulkan :
1. Kegiatan Perencanaan, sekurang-kurangnya 25 %
2. Pengembangan Profesi, sebanyak-banyaknya 75%,
dan sekurang-kurangnya 12 AK
14
PRINSIP DASAR PENILAIAN
Unsur Pendidikan
Pendidikan Bergelar
S1 = 100, S2=150, dan S3 = 200 (Peraturan Menpan 60/2005)
Perencana yg memperoleh gelar lebih tinggi setelah ia diangkat dalam
JFP, AK yg diberikan adalah selisih antara AK gelar/ijazah yg lebih tinggi
tsb dg AK yg pernah diberikan (ijazah sebelumnya)
Perencana yg memperoleh gelar/ijazah lebih tinggi tetapi tdk sesuai
tupoksinya, AK yg diberikan adalah AK dr unsur penunjang, yaitu: S1=5,
S2=10, dan S3=15
Perencana yg memperoleh tambahan gelar setingkat dg gelar
kesarjanaannya dpt diberikan AK: S1=5, S2=10, dan S3=15 dg syarat ybs
memiliki (a) ijin tgs belajar, (b) Ijazah yg dilegalisir/disyahkan oleh
instansi yg berwenang.
18
MEKANISME PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
(PAK)
PEJABAT
PENGUSUL
MINIMAL SEKRETARIAT
ESELON III TIM PENILAI
TIM PENILAI
ATASAN PERENCANA
LANGSUNG UTAMA
19
MEKANISME PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
(PAK)
PEJABAT
PENGUSUL
MINIMAL SEKRETARIAT
ESELON III TIM PENILAI
TIM PENILAI
PERENCANA
ATASAN
PERTAMA s.d.
LANGSUNG
MADYA 20
KENAIKAN PANGKAT/JABATAN
PUSAT
Usul Kenaikan Pangkat
Tembusan SK PAK
Pejabat Yang Pejabat KEPPRES
Berwenang Pembina PRESIDEN KENAIKAN
Menetapkan Kepegawaian PANGKAT
Angka Kredit Pusat
Usul Kenaikan
Pangkat
Persetujuan
22
MEKANISME KENAIKAN PANGKAT/JABATAN PERENCANA
Usul Kenaikan
Pangkat
Persetujuan
Asli SK PAK
BKN
Usul Kenaikan
Pangkat
Persetujuan
Asli SK PAK
BKN REGIONAL
23
PERENCANA DIBEBASKAN SEMENTARA
DARI JABATANNYA
Dalam 5 tahun sejak diangkat dalam pangkat
terakhir tidak dapat mengumpulkan AK yang
ditentukan
Dalam 1 tahun sejak diangkat dalam pangkat
terakhir tidak dapat mengumpulkan AK sekurang-
kurangnya 25 dari Kegiatan Unsur Utama bagi
Perencana Utama/IV/e
Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat
Diberhentikan sementara sebagai PNS
Ditugaskan secara penuh di luar Jabatan
Perencana
Cuti di luar tanggungan negara, kecuali cuti
melahirkan anak ke-4 dst
Menjalani tugas belajar lebih 6 bulan
24
PERENCANA DIBERHENTIKAN
DARI JABATANNYA
Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan mempunyai
kekuatan Hukum (bukan penurunan pangkat)
Dalam jangka 1 tahun sejak dibebaskan sementara dari
jabatannya, karena dalam jangka 5 tahun tidak dapat
mengumpulkan AK yang ditentukan
Dalam jangka 1 tahun sejak dibebaskan sementara dari
jabatannya, tidak dapat mengumpulkan AK sekurang-
kurangnya 25 dari Kegiatan Unsur Utama bagi Perencana
Utama/IV/e
Perencana yang pada saat menjalani pembebasan sementara
karena hukuman sedang/berat, ditugaskan secara penuh di
luar perencanaan dan menjalani cuti di luar tanggungan
negara telah mencapai batas usia pensiun
Diberhentikan dengan hormat sebagai PNS
25
PENGANGKATAN KEMBALI DALAM
JABATAN
26
DIKLAT FUNGSIONAL
PENJENJANGAN PERENCANA
Sebagai Syarat Untuk Memangku Jabatan
Perencana
Sesuai Dengan Jenjang Jabatan Perencana,
Yaitu Pertama (2,5 Bulan), Muda (1,5 Bulan),
Madya (3 Minggu) dan Utama (1 Minggu)
Setiap Akhir Diklat Dilakukan Uji
Kompetensi sebagai Syarat Kelulusan
Peserta
Apabila Tidak Lulus Uji Kompetensi,
diberikan Kesempatan Selama 2 Tahun
Untuk Ikut Uji Komptensinya Saja 27
AKREDITASI KURIKULUM DIKLAT
PERENCANA
PENGERTIAN:
Kualifikasi pendidikan adalah syarat pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang harus dipenuhi oleh PNS
yang bekerja sebagai pejabat fungsional perencana
29
BESARNYA TUNJANGAN JABATAN
FUNGSIONAL PERENCANA
JENJANG JABATAN Peraturan Presiden
No. 38 Tahun 2006
Tgl 26 Mei 2006
Perencana Utama Rp. 1.230.000
31
SEBAGAI INSTANSI PENYELENGGARA
DIKLAT PERENCANAAN
Melakukan Kajian di Bidang Diklat Perencanaan
Menyelenggarakan Diklat Gelar dan Non Gelar bagi
Perencana
Menyusun Kurikulum dan Menyelenggarakan Diklat
Fungsional Substantif
Melakukan Monitoring dan Evaluasi Diklat
Perencanaan
Melaksanakan Sosialisasi dan Fasilitasi Diklat
Perencanaan
32
PROGRAM BEASISWA
PUSBINDIKLATREN BAPPENAS
TAHUN 2007
33
PROGRAM DIKLAT GELAR
TAHUN 2007
1. S3 Dalam Negeri
2. S2 Double Degree
3. Program S2 Luar Negeri
(kerjasama dengan lembaga
donor/negara Asing)
4. S2 13 Bulan di 17 program pada
11 Universitas DN
34
GELAR S2 DALAM NEGERI 13 BULAN
- Ekonomi & Studi Pembangunan UNSYIAH
- Manajemen Perencanaan Pembangunan UNHAS
- Perencanaan Pembangunan UNAND
- Perencanaan dan Kebijakan Publik UI
- Ilmu Ekonomi UI
- Perencanaan Wilayah dan Kota ITB
- Studi Pembangunan ITB
- Perencanaan Kota dan Daerah UGM
- Ekonomi Pembangunan UGM
- Administrasi Publik UGM
- Ilmu Administrasi UNIBRAW
- Pembangunan Wilayah dan Kota UNDIP
- Ilmu Lingkungan UNDIP
- Perencanaan Wilayah IPB
- Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan UNPAD
- Ilmu Lingkungan UNPAD
- Administrasi Publik UNSRI 35
GELAR S2 DOUBLE DEGREE
BELANDA
1. Magister Perencanaan Wilayah dan Kota ITB – RUG
(Rijks Universiteit Groningen) Belanda
2. Magister Perencanaan Kota dan Daerah UGM – IHS
(Institute of Housing and Development
Studies)/Erasmus di Rotterdam Belanda
3. Magister Ilmu Ekonomi UI – VU (Vrije University) di
Amsterdam, ISS (Institute of Social Studies) di De
Hague, WU (Wageningen University) di Wageningen
4. Magister Perencanaan Kota dan Daerah UGM-ITC
(Geoinformation and Risk Management), Entscnede,
Belanda
36
GELAR S2 DOUBLE DEGREE
JEPANG
No Universitas Bidang Studi Universias Jepang Bidang Studi (Konsentrasi)
Indonesia
1 MIE- UI Ilmu Ekonomi a International University of International Development Program,
Japan (IUJ) Economics, Development Economics, Public
Policy, Urban & Regional Planning, Development
Planning
39
GELAR S2 DOUBLE DEGREE
PRANCIS
b Univresite de Paris X
Urban Planning
40
GELAR S2 DI LUAR NEGERI
41
PROGRAM S3
DALAM NEGERI
1. UNDIP : Ilmu Ekonomi
2. UNPAD : Manajemen Bisnis
3. IPB : (1) Ekonomi Pertanian, (2) Penyuluhan
Pembangunan, (3) Sosialisasi Pedesaan,
(4) Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
4. UGM : (1) Ekonomi, (2) Manajemen, (3) Kebijakan Publik
5. ITB : (1) Planologi, Teknik dan Manajemen Industri,
(2) Perenc. Wilayah dan Kota
6. UNIBRAW : Ilmu Administrasi, Ilmu Ekonomi
7. UI : Ilmu Ekonomi
42
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL
PENJENJANGAN PERENCANA
43
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
NON GELAR SUBSTANTIF
(12 HARI DAN 22 HARI)
TAHUN 2006
45
DIKLAT BAHASA INGGRIS
PUSBINDIKLATREN
Pusbindiklatren menyediakan beasiswa untuk kursus bahasa
Inggris selama 5,5, bulan di Pusbindiklatren Bappenas
Jakarta (EAP=English for Academic Purpose). Untuk peserta
yang mencapai nilai TOEFL 550 akan dilamarkan untuk
memperoleh beasiswa dari Luar Negeri/Double Degree
b. Unit Kerja Perenca- Perenca- Perenca- Perenca- Perenca- Perenca- Perenca- Perenca- Perenca-
naan naan naan naan naan naan naan naan naan
c. Masa Kerja 2 thn pada 2 thn 2 thn pada 2 thn pada 2 thn pada 2 thn 2 thn pada 2 thn 2 thn
S2 pada S1 S1 S2 s1 pada S1/S2/S3 pada pada
S1/S2/S3 S1/S2/S3 S1/S2/S3
d. Pendidikan Minimal S2 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1
e. Minimal th. Lulus S1/S2 2 thn 2 thn 2 thn 2 thn 2 thn 2 thn 2 thn 2 thn 2 thn
f. Umur maksimal 40 th 40 th 38 th 38 th 38 th 49 th 50 th 45 th 50 th
Atasan
langsung/
Eselon II
Calon
Peserta
49
II. DIKLAT NON GELAR
ATAU
Atasan
langsung/ Univ. pelaksana Diklat DIKLAT
Eselon II cc. Pusbindiklatren
Calon
peserta
B. PARTIALLY FUNDED
50
ALUMNI DIKLAT
PUSBINDIKLATREN S/D 2005
DIKLAT GELAR:
S 3 LUAR NEGERI : 259 ORANG
S 3 DALAM NEGERI : 10 ORANG
S 2 DOUBLE DEGREE : 81 ORANG
S 2 LUAR NEGERI : 1.511 ORANG
S 2 DALAM NEGERI : 728 ORANG
52
PERKIRAAN JUMLAH PERENCANA DI
INDONESIA
No Instansi Perencana Jumlah Rata-rata Jumlah
INSTANSI Perencana
1 Bappenas 1 433 433
2 Departemen/LPND 58 75 4.350
3 Bappeda Propinsi 31 55 1.705
4 Bappeda Kabupaten 328 22 7.216
5 Bappeda Kota 88 22 1.936
6 Dinas di Propinsi 31 90 2.790
7 Dinas di Kabupaten 328 54 17.712
8 Dinas di Kota 88 54 4.752
Total 40.461
Penyelenggaraan TOEFL
55
Buku-Buku Terbitan
Pusbindiklatren
Dibagikan ke seluruh Dep/LPND, Pemda Propinsi, Kabupaten/Kota secara
gratis.
Apabila membutuhkan tambahan eksemplar, dikenakan biaya penggantian
cetak sebesar:
Kumpulan Peraturan JFP - Rp.40.000,-
Buku Panduan Diklat - Rp.20.000,-
Buku Pedoman Diklat JFP - Rp.35.000,-
Buku Pdmn. Penyelenggaraan TPA - Rp.15.000,
Majalah SIMPUL PERENCANA - Rp.15.000,-
Booklet - Rp.15.000,-
Hasil-hasil Kajian
Informasi Beasiswa Seluruh Dunia untuk Indo - Rp. 40.000,-
56
PUSAT PEMBINAAN, PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN PERENCANA (PUSBINDIKLATREN)
BAPPENAS
57
TERIMA KASIH
58