Anda di halaman 1dari 58

PELAKSANAAN JABATAN

FUNGSIONAL PERENCANA (JFP)


& DIKLAT PERENCANAAN

Pusat Pembinaan, Pendidikan dan


Pelatihan Perencana (Pusbindiklatren)
BAPPENAS
2006 1
FUNGSI BAPPENAS YANG
DILAKSANAKAN
PUSBINDIKLATREN
 Sebagai Instansi Pembina Perencana

 Sebagai Instansi Penyelenggara Diklat


Perencanaan Pembangunan

2
TUGAS UTAMA
PUSBINDIKLATREN
Meningkatkan kompetensi dam
produktivitas serta profesionalitas
perencana pemerintah di seluruh
Indonesia, dalam rangka peningkatan
kapasitas instansi perencana
pemerintah di pusat dan daerah,
sehingga kualitas output dari instansi
perencanaan akan meningkat sesuai
dengan harapan masyarakat
3
SEBAGAI INSTANSI PEMBINA
PERENCANA
 Menyusun Pedoman Pelaksanaan JFP
 Melakukan Penilaian Angka Kredit bagi Perencana Utama
 Melakukan Penilaian Angka Kredit bagi Perencana Pertama, Muda
dan Madya, apabila di tempatnya bekerja masih belum tersedia Tim
Penilai
 Menyusun Kurikulum Diklat Penjenjangan Fungsional Perencana
 Melaksanakan TOT bagi calon Pengajar Diklat Penjenjangan
Fungsional Perencana
 Menyusun Standar Soal untuk Uji Kompetensi perencana
 Melakukan kajian untuk JFP
 Melakukan Akreditasi Kurikulum Diklat Subtantif
 Menjadi Pusat Data dan Informasi JFP
 Melakukan Fasilitasi dan Sosialisasi JFP
 Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan JFP 4
PERATURAN-PERATURAN JABATAN FUNGSIONAL
PERENCANA
1. KEPMENPAN No. 16/Kep/M.PAN/3/2001: Jabatan Fungsional Perencana dan Angka Kreditnya
2. SKB Ka Bappenas dan Ka BKN No. KEP.1106/Ka/08/2001 dan 34A Tahun 2001: Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Perencana dan Angka Kreditnya
3. KEPMENPPN/Ka Bappenas No. KEP.019/M.PPN/12/2001: Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Penyesuaian/Inpassing ke dalam Jabatan dan Angka Kredit Perencana
4. KEPMENPPN/Ka Bappenas No. KEP.020/M.PPN/12/2001: Pedoman Penentuan Formasi Perencana
5. KEPMENPPN/Ka Bappenas No. KEP.234/M.PPN/04/2002: Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengangkatan,
Kenaikan Pangkat/Jabatan, Pembebasan Sementara, Pengangkatan Kembali dan Pemberhentian dalam
dan dari Jabatan Fungsional Perencana
6. KEPMENPPN/Ka Bappenas No. KEP.235/M.PPN/04/2002: Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit
Perencana
7. KEPMENPPN/Ka. Bappenas No.: KEP.266/M.PPN/04/2002 tentang Tata Kerja dan Organisasi Tim Penilai
Angka Kredit Jabatan Fungsional Perencana
8. KEPMENPPN/Ka Bappenas No.: KEP.011/M.PPN/02/2003 tentang Akreditasi dan Alih Kredit Program
Diklat Substantif Perencana
9. KEPMENPPN/Ka Bappenas No.: KEP.012/M.PPN/02/2003 tentang Pedoman Kualifikasi Pendidikan untuk
Jabatan Fungsional Perencana
10. KEPMENPPN/Ka Bappenas No.: KEP.013/M.PPN/02/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan DIKLAT
Fungsional Perencana
11. KEPPRES No. 41 Tahun 2003 tanggal 10 Juni 2003 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Perencana
12. KEP. Kepala BKN No. 32 Tahun 2003 tanggal 14 Agustus 2003 tentang Tata Cara Permintaan, Pemberian,
dan Penghentian Tunjangan Jabatan Fungsional Perencana 5
13. SE DJA Depkeu No. SE-188/A/2003 tentang Pembayaran Tunjangan Jabatan Fungsional Perencana
KETENTUAN UMUM
 PERENCANA: PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang untuk
melaksanakan kegiatan perencanaan di unit perencanaan, yaitu PNS
yang bekerja di instansi/unit perencanan pemerintah di pusat dan daerah

 UNIT PERENCANAAN: Unit pada Instansi pemerintah baik di pusat dan


daerah yang berdasarkan Tupoksi, untuk:
a. Melakukan kegiatan perencanaan secara menyeluruh (dari
identifikasi permasalahan, sampai penilaian hasil kegiatan)
b. Menghasilkan rencana kebijakan lingkup makro, sektor dan daerah
serta berdampak nasional dan daerah
c. Melakukan pemantauan dan evaluasi
d. Instansi/Unit perencanaan di maksud:
Pusat: Bappenas atau Biro atau Unit Perencanaan di
Departemen/LPND
Daerah: Bappeda atau nama lain dan Unit Perencanaan
pada Dinas-dinas Teknis

 ANGKA KREDIT: Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas


prestasi kerja yang telah dicapai oleh Perencana dalam mengerjakan butir
kegiatan sebagai salah satu syarat untuk Pengangkatan dan Kenaikan
pangkat/jabatan dalam JFP 6
PERBEDAAN PENTING JABATAN FUNGSIONAL
DAN STRUKTURAL

Jabatan Struktural Jabatan Fungsional


 Kenaikan Pangkat Otomatis (4 tahun)  Kenaikan Pangkat didasarkan pada
dan Istimewa (1 tahun) yang tidak produktivitas yang digambarkan oleh
berdasarkan produktivitas perolehan Angka Kredit (AK). Jika dlm
5 th AK tidak tercapai (25 AK/th tidak
tercapai bagi Prc Utama), akan
diberhentikan sementara. Dlm 1 th,
tetap tdk tercapai diberhentikan
permanen. Kenaikan pangkat bisa
dalam 2 tahun.

 Kenaikan pangkat diurus sepenuhnya  Kenaikan pangkat diawali dengan


oleh Biro Kepegawaian
pengusulan penilaian AK oleh
yang bersangkutan

 Penugasan dalam bentuk memo/lisan  Penugasan dalam bentuk work order


dan tdk perlu didokumentasikan. & harus didokumentasikan krn akan
menjadi bukti melakukan kegiatan
perencanaan

7
Jabatan Struktural Jabatan Fungsional

 Hasil dari penugasan/bukti telah  Hasil dari penugasan/ bukti telah


melakukan kegiatan perencanaan melakukan kegiatan perencanaan
dilaporkan kepada atasan bisa dlm dilaporkan kepada atasan harus dlm
bentuk verbal/lisan bentuk laporan tertulis, krn akan mjd
bukti melakukan kegiatan perencanaan
dlm penilaian AK

 Diklatpim: Diklat dalam jabatan  Diklat JFP: Diklat sebelum memangku


jabatan & ujian diklat merupakan ujian
kompetensi

8
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT
JENJANG PANGKAT, GOLONGAN RUANG KREDIT KUM.

PERENCANA 1. PENATA MUDA, Golongan Ruang III/A; dan 100


PERTAMA 2. PENATA MUDA TK. I, Golongan Ruang III/B 150

PERENCANA 1. PENATA, Golongan Ruang III/C; dan 200


MUDA 2. PENATA TK. I, Golongan Ruang III/D 300

1. PEMBINA, Golongan Ruang IV/A; 400


PERENCANA 2. PEMBINA TK. I, Golongan Ruang IV/B; dan 550
MADYA 3. PEMBINA UTAMA MUDA, Golongan Ruang IV/C 700

PERENCANA 1. PEMBINA UTAMA MADYA, Gol. Ruang IV/D; dan 850


UTAMA 2. PEMBINA UTAMA, Golongan Ruang IV/E 1050

9
SYARAT PENGANGKATAN DALAM JABATAN JFP
PENYESUAIAN/INPASSING PENGANGKATAN PENGANGKATAN DARI
DALAM JABATAN DAN PERTAMA KALI DALAM JABATAN LAIN KE
ANGKA KREDIT JABATAN PERENCANA JABATAN PERENCANA

Seorang PNS yang telah Status sebagai PNS (Pegawai Status sebagai PNS (Pegawai
melaksa-nakan tugas di bidang Negeri Sipil) Negeri Sipil)
perencanaan berdasarkan Berijasah serendah-rendahnya
keputusan pejabat yang Sarjana (S1) dengan kualifikasi
berwenang dan pada saat Berijasah serendah-rendahnya
Sarjana (S1) dengan pendidikan yang ditentukan untuk
ditetapkan Keputusan MENPAN jabatan Perencana
No.16/KEP/M.PAN/3/2001 kualifikasi pendidikan yang
tanggal 19 Maret 2001 masih ditentukan untuk jabatan Pangkat serendah-rendahnya
melaksanakan tugas Perencana Penata Muda, golongan ruang III/a
perencanaan tersebut. Telah mengikuti dan lulus
Pangkat serendah-rendahnya pendidikan dan pelatihan
Berijasah serendah-rendahnya Penata Muda, golongan ruang fungsional di bidang perencanaan
Sarjana (S1) III/a
Memiliki pengalaman dalam
Pangkat serendah-rendahnya kegiatan perencanaan sekurang-
Penata Muda, golongan ruang Telah mengikuti dan lulus
pendidikan dan pelatihan kurangnya 2 (dua) tahun
III/a
fungsional di bidang Usia setinggi-tingginya 5 (lima)
Setiap unsur penilaian prestasi perencanaan tahun sebelum mencapai usia
kerja sekurang-kurangnya pensiun dari jabatan terakhir yang
bernilai baik dalam 1 (satu) Setiap unsur penilaian prestasi didudukinya
tahun terakhir. kerja sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam 1 (satu) Setiap unsur penilaian prestasi
tahun terakhir. kerja sekurang-kurangnya bernilai 10
baik dalam 1 (satu) tahun terakhir
5.
PENENTUAN FORMASI JFP

 Harus tersedia Unit Kerja Perencanaan yang


mewadahi JFP
 Tidak Menambah Jumlah Pegawai Negeri
Sipil
 Penambahan formasi dimungkinkan bila ada
penambahan beban kerja yang sifatnya
permanen
 Formasi JFP ditetapkan oleh Menteri PAN
untuk formasi pusat, dan Pembina
Kepegawaian Propinsi/Kabupaten/Kota
untuk formasi Propinsi/Kabupaten/Kota
11
MEKANISME PENGANGKATAN PERTAMA KALI ATAU
PINDAH JABATAN DALAM JFP (PUSAT DAN DAERAH)

SK JFP
Asli Perencana

Pejabat Pembina Kepegawaian


Pusat (Menteri, Kepala LPND)
Pejabat yang Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota) SK JFP Pimpinan
menangani bidang Tembusan Unit Kerja
kepegawaian

SK JFP Karo
Kepegawaian
MENTERII/ Tembusan /BKD
SEKJEN DEP/
KEPALA
SESTAMA LPND/SEKDA LPND/GUB/
PROP/KAB/KOTA BUP/WALIKOTA
SK JFP Ka BKN/
Tembusan BKN
Regional

PEJABAT YANG SK JFP Ka. Bappenas


ATASAN LANGSUNG/ BIRO KEPEGAWAIAN/ BERWENANG Tembusan c.q Ka
BKD PROP/KAB/KOTA Pusbindiklatren
KA BAPPEDA/KA.DINAS MENETAPKAN
ANGKA KREDIT
SK PAK
SK JFP Dirjen
Tembusan Anggaran/Bi
STTPL ro Keuangan

CALON SK JFP KPKN


DIKLAT Tembusan
PERENCANA
12
UNSUR DAN SUB-UNSUR KEGIATAN
YANG DINILAI
UNSUR SUB UNSUR

Pendidikan
UNSUR Kegiatan Perencanaan  80%
UTAMA Pengembangan Profesi

Mengajar/melatih/melakukan bimbingan
Mengikuti seminar/lokakarya di bidang
perencanaan
Menjadi pengurus organisasi profesi
Menjadi anggota delegasi dalam pertemuan
UNSUR internasional  20%
PENUNJANG Menjadi Anggota Tim Penilai Jabatan
Perencana;
Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya
Memperoleh penghargaan/tanda jasa di
bidang perencanaan.
13
>80 % unsur utama,
terdiri dari:
• Untuk naik jabatan menjadi Perencana Madya, Pembina,
IV/a sampai dengan Perencana Utama, Pembina Utama,
IV/e, angka kredit yang harus dikumpulkan :
1. Kegiatan Perencanaan, sekurang-kurangnya 25 %
2. Pengembangan Profesi, sebanyak-banyaknya 75%,
dan sekurang-kurangnya 12 AK

• Untuk naik jabatan menjadi Perencana Muda, Penata Muda


Tingkat I, III/b sampai dengan Penata Tingkat I, III/d, angka
kredit yang harus dikumpulkan :
1. Kegiatan Perencanaan, sekurang-kurangnya 30%
2. Pengembangan Profesi, sebanyak-banyaknya 70%, dan
sekurang-kurangnya 10 AK

14
PRINSIP DASAR PENILAIAN
Unsur Pendidikan
Pendidikan Bergelar
S1 = 100, S2=150, dan S3 = 200 (Peraturan Menpan 60/2005)
Perencana yg memperoleh gelar lebih tinggi setelah ia diangkat dalam
JFP, AK yg diberikan adalah selisih antara AK gelar/ijazah yg lebih tinggi
tsb dg AK yg pernah diberikan (ijazah sebelumnya)
Perencana yg memperoleh gelar/ijazah lebih tinggi tetapi tdk sesuai
tupoksinya, AK yg diberikan adalah AK dr unsur penunjang, yaitu: S1=5,
S2=10, dan S3=15
Perencana yg memperoleh tambahan gelar setingkat dg gelar
kesarjanaannya dpt diberikan AK: S1=5, S2=10, dan S3=15 dg syarat ybs
memiliki (a) ijin tgs belajar, (b) Ijazah yg dilegalisir/disyahkan oleh
instansi yg berwenang.

 Pendidikan Non Gelar (1 jampel =45 menit)


 > 960 jampel = 15 AK
 641-960 jampel = 9 AK
 461-640 jampel = 6 AK
 161-460 jampel = 3 AK
 81-80 jample = 2 AK
 30-80 jampel = 1 AK
15
PRINSIP DASAR PENILAIAN
Unsur Kegiatan Perencanaan
Apabila suatu unit perencanaan tdk terdapat Perencana yg
sesuai dg jenjang jabatannya, maka perencana yg satu tingkat
dibawah/diatas jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan
tsb berdasarkan penugasan tertulis dari pimpinan unit kerja
ybs
Perencana yg mengerjakan kegiatan perencana diatas jenjang
jabatannya diberikan AK 80%
Perencana yg mengerjakan kegiatan perencana dibawah
jenjang jabatannya diberikan AK 100%
Penugasan secara kelompok, maksimal 4 org, masing-masing
diberikan AK sesuai Kepmenpan 06/2001
Unsur-unsur Kegiatan Perencanaan:
 Sub Unsur Indentifikasi Permasalahan (18 butir)
 Sub Unsur Perumusan Alternatif Kebijakan (22 butir)
 Sub Unsur Pengkajian Alternatif (17 butir)
 Sub Unsur Penentuan Alternatif dan Rencana (17 butir)
 Sub Unsur Pengendalian Pelaksanaan (5 butir)
 Sub Unsur Penilaian hasil Pelaksanaan (27 butir)
16
PRINSIP DASAR PENILAIAN
Unsur Pengembangan Profesi Perencanaan
Karya tulis berkelompok (maksimal 4 orang):
60% bagi penulis utama
40% bagi semua penulis pembantu
Karya tulis ilmiah/makalah yg tidak dipublikasikan hanya dapat
dinilai apabila karya tulis ilmiah/makalah tsb digunakan sbg
salah satu referensi dlm kegiatan diklat perencanaan/mata
kuliah lain di luar diklat perencanaan.
Prasaran berupa gagasan/usulan ilmiah dapat diberikan AK
apabila disampaikan dlm pertemuan ilmiah/seminar dan harus
dibuktikan dg konsep makalah dan daftar hadir peserta

Unsur Kegiatan Penunjang Perencanaan


Mengajar
Mengikuti seminar (maks. 2 kali/th.)
Sbg. pengurus organisasi profesi
Sbg. anggota delegasi
Sbg. Anggota Tim Penilai JFP;
Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya
Memperoleh penghargaan di bidang perencanaan. 17
TIM PENILAI ANGKA KREDIT

1. Tim Penilai Pusat


2. Tim Penilai Bappenas
3. Tim Penilai Instansi
4. Tim Penilai Propinsi
5. Tim Penilai Kabupaten/Kota

18
MEKANISME PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
(PAK)

PERENCANA UTAMA (IV/D s.d IV/E)

Pejabat Yang Berwenang


Menetapkan Angka Kredit

Pejabat Pembina Kepegawaian


Pusat MENEG PPN/
Sekretaris Utama Bappenas KEPALA SK PAK
Pejabat Pembina Kepegawaian BAPPENAS
Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota
Pejabat Lain yang ditunjuk

PEJABAT
PENGUSUL

MINIMAL SEKRETARIAT
ESELON III TIM PENILAI
TIM PENILAI

ATASAN PERENCANA
LANGSUNG UTAMA
19
MEKANISME PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
(PAK)

PERENCANA PERTAMA s.d. MADYA (III/a s.d IV/c)

 Sekretaris Utama Bappenas


 Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat
 Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah

 Eselon II yang menangani kepegawaian Pejabat Yang


Bappenas Berwenang SK PAK
 Eselon II yang membawahi unit perencanaan Menetapkan
 Ketua Bappeda Propinsi atau Ketua Bappeda Angka Kredit
Kabupaten/Kota
 Pejabat Lain yang ditunjuk

PEJABAT
PENGUSUL

MINIMAL SEKRETARIAT
ESELON III TIM PENILAI
TIM PENILAI

PERENCANA
ATASAN
PERTAMA s.d.
LANGSUNG
MADYA 20
KENAIKAN PANGKAT/JABATAN

Perencana dapat naik pangkat, bila :


1. > 2 tahun dalam pangkat terakhir (dimungkinkan naik
pangkat dalam waktu 2 tahun)
2. Memenuhi angka kredit minimal untuk naik pangkat
setingkat lebih tinggi
3. DP3 bernilai baik dalam 2 tahun terakhir

Perencana dapat naik jabatan, bila :


1. > 1 tahun dalam jabatan terakhir (dimungkinkan naik jabatan
dalam waktu 1 tahun)
2. Memenuhi angka kredit minimal untuk naik jabatan setingkat
lebih tinggi
3. Lulus Diklat Fungsional Perencana
4. DP3 bernilai baik dalam 1 tahun terakhir
21
MEKANISME KENAIKAN PANGKAT/JABATAN PERENCANA

GOLONGAN RUANG IV/c, IV/d DAN IV/e

PUSAT
Usul Kenaikan Pangkat
Tembusan SK PAK
Pejabat Yang Pejabat KEPPRES
Berwenang Pembina PRESIDEN KENAIKAN
Menetapkan Kepegawaian PANGKAT
Angka Kredit Pusat

Asli SK PAK BKN Pertimbangan teknis


BKN

DAERAH Tembusan SK PAK


Pejabat Yang Pejabat SK
Berwenang Pembina KENAIKAN
Menetapkan Kepegawaian PANGKAT
Angka Kredit Daerah

Usul Kenaikan
Pangkat
Persetujuan

Asli SK PAK BKN REGIONAL

22
MEKANISME KENAIKAN PANGKAT/JABATAN PERENCANA

GOLONGAN RUANG III/a s.d. IV/b

PUSAT Tembusan SK PAK


Pejabat Yang Pejabat SK
Berwenang Pembina KENAIKAN
Menetapkan Kepegawaian PANGKAT
Angka Kredit Pusat

Usul Kenaikan
Pangkat
Persetujuan

Asli SK PAK
BKN

DAERAH Tembusan SK PAK


Pejabat Yang Pejabat SK
Berwenang Pembina KENAIKAN
Menetapkan Kepegawaian PANGKAT
Angka Kredit Daerah

Usul Kenaikan
Pangkat
Persetujuan

Asli SK PAK
BKN REGIONAL

23
PERENCANA DIBEBASKAN SEMENTARA
DARI JABATANNYA
 Dalam 5 tahun sejak diangkat dalam pangkat
terakhir tidak dapat mengumpulkan AK yang
ditentukan
 Dalam 1 tahun sejak diangkat dalam pangkat
terakhir tidak dapat mengumpulkan AK sekurang-
kurangnya 25 dari Kegiatan Unsur Utama bagi
Perencana Utama/IV/e
 Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat
 Diberhentikan sementara sebagai PNS
 Ditugaskan secara penuh di luar Jabatan
Perencana
 Cuti di luar tanggungan negara, kecuali cuti
melahirkan anak ke-4 dst
 Menjalani tugas belajar lebih 6 bulan
24
PERENCANA DIBERHENTIKAN
DARI JABATANNYA
 Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan mempunyai
kekuatan Hukum (bukan penurunan pangkat)
 Dalam jangka 1 tahun sejak dibebaskan sementara dari
jabatannya, karena dalam jangka 5 tahun tidak dapat
mengumpulkan AK yang ditentukan
 Dalam jangka 1 tahun sejak dibebaskan sementara dari
jabatannya, tidak dapat mengumpulkan AK sekurang-
kurangnya 25 dari Kegiatan Unsur Utama bagi Perencana
Utama/IV/e
 Perencana yang pada saat menjalani pembebasan sementara
karena hukuman sedang/berat, ditugaskan secara penuh di
luar perencanaan dan menjalani cuti di luar tanggungan
negara telah mencapai batas usia pensiun
 Diberhentikan dengan hormat sebagai PNS

25
PENGANGKATAN KEMBALI DALAM
JABATAN

 Selesai menjalani hukuman disiplin tingkat


berat berupa penurunan pangkat
 Dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan
 Selesai menjalani tugas di luar jabatan
Perencana
 Dibebaskan sementara karena cuti di luar
tanggungan negara dan telah diangkat
kembali pada instansi semula
 Selesai tugas belajar lebih dari 6 bulan

26
DIKLAT FUNGSIONAL
PENJENJANGAN PERENCANA
 Sebagai Syarat Untuk Memangku Jabatan
Perencana
 Sesuai Dengan Jenjang Jabatan Perencana,
Yaitu Pertama (2,5 Bulan), Muda (1,5 Bulan),
Madya (3 Minggu) dan Utama (1 Minggu)
 Setiap Akhir Diklat Dilakukan Uji
Kompetensi sebagai Syarat Kelulusan
Peserta
 Apabila Tidak Lulus Uji Kompetensi,
diberikan Kesempatan Selama 2 Tahun
Untuk Ikut Uji Komptensinya Saja 27
AKREDITASI KURIKULUM DIKLAT
PERENCANA

 Pengakuan Program Diklat Fungsional


Substantif Perencana yang dilakukan oleh
Bappenas untuk dapat diakui sebagai angka kredit.

 Alih Kredit Program Diklat Fungsional


Substantif Perencana ke dalam Angka Kredit
Perencana dimungkinkan bagi pejabat
perencana yang telah mengikuti diklat
perencanaan di bidang yang sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya
28
PEDOMAN PENETAPAN
KUALIFIKASI PENDIDIKAN
TUJUAN:
Memberi pedoman, ketentuan dan prosedur untuk
menentukan calon pejabat fungsional perencana yang
dapat memenuhi persyaratan kualifikasi pendidikan.

PENGERTIAN:
Kualifikasi pendidikan adalah syarat pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang harus dipenuhi oleh PNS
yang bekerja sebagai pejabat fungsional perencana

29
BESARNYA TUNJANGAN JABATAN
FUNGSIONAL PERENCANA
JENJANG JABATAN Peraturan Presiden
No. 38 Tahun 2006
Tgl 26 Mei 2006
Perencana Utama Rp. 1.230.000

Perencana Madya Rp. 1.094.000

Perencana Muda Rp. 660.000


Perencana Pertama Rp. 278.000
30
REKAPITULASI PEJABAT FUNGSIONAL PERENCANA
BERDASARKAN JENJANG JABATAN PERENCANA
s/d : Pebruari 2004

Pejabat Perencana Pejabat Fungsional Pejabat Fungsional


(Campuran) (Ada SK) (Blm Ada SK)
No Instansi Pert Mud Mdy Utm Jml Pert Mud Mdy Utm Jml Pert Mud Mdy Utm Jml
1 Pusat 234 356 246 16 852 229 342 245 16 832 5 14 1 0 20
2 Propinsi 57 64 24 1 146 56 61 21 1 139 1 3 3 0 7
3 Kota 10 7 0 0 17 8 7 0 0 15 0 2 0 0 2
4 Kabupaten 16 31 12 0 59 8 19 11 0 38 8 12 1 0 21
Jumlah 317 458 282 17 1074 301 429 277 17 1024 14 31 5 0 50

31
SEBAGAI INSTANSI PENYELENGGARA
DIKLAT PERENCANAAN
 Melakukan Kajian di Bidang Diklat Perencanaan
 Menyelenggarakan Diklat Gelar dan Non Gelar bagi
Perencana
 Menyusun Kurikulum dan Menyelenggarakan Diklat
Fungsional Substantif
 Melakukan Monitoring dan Evaluasi Diklat
Perencanaan
 Melaksanakan Sosialisasi dan Fasilitasi Diklat
Perencanaan
32
PROGRAM BEASISWA
PUSBINDIKLATREN BAPPENAS
TAHUN 2007

33
PROGRAM DIKLAT GELAR
TAHUN 2007

1. S3 Dalam Negeri
2. S2 Double Degree
3. Program S2 Luar Negeri
(kerjasama dengan lembaga
donor/negara Asing)
4. S2 13 Bulan di 17 program pada
11 Universitas DN

34
GELAR S2 DALAM NEGERI 13 BULAN
- Ekonomi & Studi Pembangunan UNSYIAH
- Manajemen Perencanaan Pembangunan UNHAS
- Perencanaan Pembangunan UNAND
- Perencanaan dan Kebijakan Publik UI
- Ilmu Ekonomi UI
- Perencanaan Wilayah dan Kota ITB
- Studi Pembangunan ITB
- Perencanaan Kota dan Daerah UGM
- Ekonomi Pembangunan UGM
- Administrasi Publik UGM
- Ilmu Administrasi UNIBRAW
- Pembangunan Wilayah dan Kota UNDIP
- Ilmu Lingkungan UNDIP
- Perencanaan Wilayah IPB
- Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan UNPAD
- Ilmu Lingkungan UNPAD
- Administrasi Publik UNSRI 35
GELAR S2 DOUBLE DEGREE
BELANDA
1. Magister Perencanaan Wilayah dan Kota ITB – RUG
(Rijks Universiteit Groningen) Belanda
2. Magister Perencanaan Kota dan Daerah UGM – IHS
(Institute of Housing and Development
Studies)/Erasmus di Rotterdam Belanda
3. Magister Ilmu Ekonomi UI – VU (Vrije University) di
Amsterdam, ISS (Institute of Social Studies) di De
Hague, WU (Wageningen University) di Wageningen
4. Magister Perencanaan Kota dan Daerah UGM-ITC
(Geoinformation and Risk Management), Entscnede,
Belanda
36
GELAR S2 DOUBLE DEGREE
JEPANG
No Universitas Bidang Studi Universias Jepang Bidang Studi (Konsentrasi)
Indonesia
1 MIE- UI Ilmu Ekonomi a International University of International Development Program,
Japan (IUJ) Economics, Development Economics, Public
Policy, Urban & Regional Planning, Development
Planning

b Hiroshima Univesity Economic, Development Economic

c Kobe Univesity Development Economics, Development Management,


Political Development, International Relations &
Public Administration
d Yokohama University Economic, Development Economics

2 MEP-UGM Ekonomi a Graduate Institute for Development Economics, Finance,


Pembangun Public Studies (GRIPS) Public Policy, Public Administration,
an City & Regional Planning
b International University of International Development Program,
Japan (IUJ) Economics, Development Economics, Public
Policy, Urban & Regional Planning, Development
Planning
c Hiroshima Univesity Economic, Development Economic

d Tokushoku University International Development Studies, Economic &


Development Economics, Urban & Regional
Planning, Development Planning & Public
Administration 37
GELAR S2 DOUBLE DEGREE
JEPANG
No Universitas Bidang Studi Universias Jepang Bidang Studi (Konsentrasi)
Indonesia
e Kobe Univesity Development Economics, Development Management,
Political Development, International Relations &
Public Administration
f Yokohama University Economic, Development Economics

3 PWK-ITB Perencanaan a Graduate Institute for Development Economics, Finance,


Wilayah Kota Public Studies (GRIPS) Public Policy, Public Administration,
City & Regional Planning
b Ritsumeikan University Economics, International Relations, Policy Science,
Enironmental & Urban Engineering, Accounting and
Management
c Kobe Univesity Development Economics, Development Management,
Political Development, International Relations &
Public Administration
d Keio University Media & Governance, Public Administration

4 MPKD-UGM Perencanaan a Graduate Institute for International Development Program,


Kota & Daerah Public Studies (GRIPS) Economics, Development Economics, Public
Policy, Urban & Regional Planning, Development
Planning
b

c Ritsumeikan University Economics, International Relations, Policy Science,


Enironmental & Urban Engineering, Accounting and
Management
38
GELAR S2 DOUBLE DEGREE
JEPANG

No Universitas Bidang Studi Universias Jepang Bidang Studi (Konsentrasi)


Indonesia
d Tokushoku University International Development Studies, Economic &
Development Economics, Urban & Regional Planning,
Development Planning & Public Administration
e Kobe Univesity Development Economics, Development Management,
Political Development, International Relations &
Public Administration
f Keio University Media & Governance, Public Administration

5 MAP-UNIBRAW Administrasi Publik a Graduate Institute for Development Economics, Finance,


Public Studies (GRIPS) Public Policy, Public Administration,
City & Regional Planning
b Ritsumeikan University Economics, International Relations, Policy Science,
Enironmental & Urban Engineering, Accounting and
Management
c Tokushoku University International Development Studies, Economic &
Development Economics, Urban & Regional Planning,
Development Planning & Public Administration

39
GELAR S2 DOUBLE DEGREE
PRANCIS

Universitas Bidang Studi Universias Perancis Bidang Studi


Indone
sia
UNDIP Perancanaan Wilayah Kota
a Universite de Paris VIII Urban Planning

b Univresite de Paris X
Urban Planning

c Universite de la Rousle Coastal Development

d Universite de Boitagne Oxidentale Coastal Development

e ENTPE Urban Infrastructure Mgmt

40
GELAR S2 DI LUAR NEGERI

 Pusbindiklatren menjadi anggota joint


selection
 Kedubes Australia: APS dan ADS
 Kedubes Belanda: STUNED
 Kedubes Perancis

41
PROGRAM S3
DALAM NEGERI
1. UNDIP : Ilmu Ekonomi
2. UNPAD : Manajemen Bisnis
3. IPB : (1) Ekonomi Pertanian, (2) Penyuluhan
Pembangunan, (3) Sosialisasi Pedesaan,
(4) Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
4. UGM : (1) Ekonomi, (2) Manajemen, (3) Kebijakan Publik
5. ITB : (1) Planologi, Teknik dan Manajemen Industri,
(2) Perenc. Wilayah dan Kota
6. UNIBRAW : Ilmu Administrasi, Ilmu Ekonomi
7. UI : Ilmu Ekonomi

42
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL
PENJENJANGAN PERENCANA

NAMA DIKLAT DURASI PESERTA PENYELENGGARA

Fungsional Perencana 10 Minggu 20 org / kelas MAP-UGM, LPEM-UI, FE-


Pertama UNSYIAH, PSKMP-UNHAS

Fungsional Perencana 6 Minggu 20 org / kelas MAP-UGM, LPEM-UI, FE-


Muda UNSYIAH, PSKMP-UNHAS,ITB

Fungsional Perencana 3 Minggu 20 org / kelas MPKD-UGM, LPEM-UI


Madya

Fungsional Perencana 5 Hari 20 org / kelas Ditentukan Kemudian


Utama

43
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
NON GELAR SUBSTANTIF
(12 HARI DAN 22 HARI)
TAHUN 2006

Nama Diklat Durasi Peserta Penyelenggara


Pemantauan dan Evaluasi RCCP-Unibraw, PEM-UI, LEMTEK-UI
Perencanaan Anggaran Berbasis Kinerja FE-UNAND, MAP-UGM
Hibah dan Pinjaman Luar Negeri 12 Hari FE-UNAND
Tergantung pada Peminat
Investasi Daerah (2 Minggu) PSKMP-UNHAS
Perencanaan Transportasi
Perencanaan Sosial

Perencanaan Pembangunan Daerah MPKD-UGM, PWK-ITB


perencanaan Tata Ruang 22 hari Tergantung pada Peminat PWK-ITB, MPKD-UGM
Perencanaan Kelautan dan Pesisir

TOT JFP 1 Minggu 20 orang/kelas LPEM-UI


1 angkatan
Penilaian Angka Kredit Perencana 1 Minggu 20 orang/kelas BAPPENAS
2 angkatan
Adm. Penilaian Angka Kredit Perencana 3 Hari 20 orang/kelas BAPPENAS
2 angkatan
Magang/Joint Research 3 Bulan 20 orang/kelas BAPPENAS
1 angkatan
44
PROGRAM DIKLAT YANG LAINNYA TAHUN 2007

NAMA DIKLAT DURASI PESERTA PENYELENGGARA


(tentative)
Local Economic & 2 minggu di Terrgantung pd MPKD-UGM-IHS BELANDA DAN
Resources Dev. Indo – 3 mingg peminat ITB-RUG BELANDA
(LERD) di LN atau

Infrastuktur 3 hari di DN Terrgantung pd IP3 dan Lembaga di Luar Negeri


Pemerintah-Swasta dan 5 hari di peminat
(PPP) LN atau

BEAP 2 bulan 20 org / kelas Bappenas

EAP 5-6 bulan 20 org / kelas 9 Prodi, dengan lembaga bahasa


(UGM,ITB, dan ELS Jakarta)
Diklat Partially Funded Sesuai jenis +/- 400 orang Daerah-daerah yang mengajukan
diklat usulan

45
DIKLAT BAHASA INGGRIS
PUSBINDIKLATREN
 Pusbindiklatren menyediakan beasiswa untuk kursus bahasa
Inggris selama 5,5, bulan di Pusbindiklatren Bappenas
Jakarta (EAP=English for Academic Purpose). Untuk peserta
yang mencapai nilai TOEFL 550 akan dilamarkan untuk
memperoleh beasiswa dari Luar Negeri/Double Degree

 Pusbindiklatren menyediakan beasiswa untuk kursus bahasa


Inggris selama 3 bulan di Pusbindiklatren Bappenas Jakarta
(BEAP= Basic English for Academic Purpose). Untuk peserta
yang mencapai nilai TOEFL minimal 400 akan ditawarkan
untuk memperoleh beasiswa S2 Dalam Negeri

 Pusbindiklatren Bappenas menyediakan beasiswa untuk


kursus bahasa Perancis selama 7 bulan di CCF Jakarta, bagi
mereka yang telah lulus seleksi beasiswa Kedubes Perancis.
Apabila persyaratan bahasa Perancis terpenuhi, ybs akan
diberangkatkan ke Perancis dengan biaya tiket PP dari
Pusbindiklatren Bappenas 46
SKEMA PEMBIAYAAN DIKLAT
COST SHARING PARTIALLY FUNDED

PUSBINDI- Tuition Fee, Biaya Hidup, dan Tuition Fee


KLATREN Bahan/materi diklat

INST./LE-MBAGA Uang saku, Tiket PP Uang saku, Tiket PP, Biaya


PENGIRIM Hidup
PESERTA
PESERTA Minimal 2 propinsi Boleh berasal dari 1 prop., 1
kab/kota dan min. 20
org/kelas
JADWAL & Ditentukan Pusbindiklatren Kesepakatan Pusbindiklatren
TEMPAT & inst./lemb. pengusul

JENIS DIKLAT - Semua Jenjang - DiklatPengelola JFP


- Diklat bagi Pengelola JFP - Subtantif
- Subtantif - ID-PPP
- ID-PPP Level
- LERD
47
SYARAT MENGIKUTI BEASISWA DIKLAT PUSBINDIKLATREN 2007
DIKLAT GELAR DIKLAT NON-GELAR MA-
GANG
S3 DN S2 DN S2 DD S3 LN S2 LN JFP SUBTANTIVE
DN LN
I. SYARAT ADMINISTRATIF
a. Pengusulan dari Minimal Minimal Minimal Minimal Minimal Minimal Minimal Minimal Minimal
Instansi UKE II UKE II UKE II UKE II UKE II UKE II UKE II UKE II UKE II

b. Unit Kerja Perenca- Perenca- Perenca- Perenca- Perenca- Perenca- Perenca- Perenca- Perenca-
naan naan naan naan naan naan naan naan naan
c. Masa Kerja 2 thn pada 2 thn 2 thn pada 2 thn pada 2 thn pada 2 thn 2 thn pada 2 thn 2 thn
S2 pada S1 S1 S2 s1 pada S1/S2/S3 pada pada
S1/S2/S3 S1/S2/S3 S1/S2/S3
d. Pendidikan Minimal S2 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1

e. Minimal th. Lulus S1/S2 2 thn 2 thn 2 thn 2 thn 2 thn 2 thn 2 thn 2 thn 2 thn

f. Umur maksimal 40 th 40 th 38 th 38 th 38 th 49 th 50 th 45 th 50 th

g. IPK Minimal 3,25 thn 2,5 2,75 3,25 thn 2,75


lulus > 2thn lulus > 2thn
3,5 thn 3,5 thn
lulus < 2thn lulus < 2thn
II. SELEKSI NASIONAL
a. Tes Potensi Akademik
- Pusat 565 565 565 565 565
- Pemda Jawa 565 525 525 565 525
- Pemda Luar Jawa 565 500 500 565 500
b. TOEFL Seleksi 500 400 450 550 450 400 500 (LN)
TOEFL setelah EAP 550 550
48
c. Wawancara Menunjkan Menunjka Menunjkan Menunjkan Menunjkan
Komitmen Komitmen Komitmen Komitmen Komitmen
PROSES UNTUK MEMPEROLEH BEASISWA DIKLAT
PUSBINDIKLATREN
I. DIKLAT GELAR

Seleksi Nasional: Surat Panggilan


Kepegawaian Pusbindiklatren 1. TPA Pusbindiklatren
Bappenas 2. TOEFL kepada Kepegawaian

Atasan
langsung/
Eselon II

Calon
Peserta

49
II. DIKLAT NON GELAR

A. FULL FUNDING DAN COST SHARING

Seleksi Administrasi Surat Panggilan


Kepegawaian Pusbindiklatren Oleh Universitas
Bappenas Pusbindiklatren Pelaksana DIklat

ATAU
Atasan
langsung/ Univ. pelaksana Diklat DIKLAT
Eselon II cc. Pusbindiklatren

Calon
peserta

B. PARTIALLY FUNDED

- Surat Kesanggupan Pusbindiklatren ESELON II


Kepegawaian Menanggung Biaya Variable
- Surat Penunjukan Univ.
Pelaksana Diklat KONTRAK
- Surat kesediaan Univ.
Sebagai Pelaksana Diklat
Univ. pelaksana Diklat DIKLAT

50
ALUMNI DIKLAT
PUSBINDIKLATREN S/D 2005
DIKLAT GELAR:
S 3 LUAR NEGERI : 259 ORANG
S 3 DALAM NEGERI : 10 ORANG
S 2 DOUBLE DEGREE : 81 ORANG
S 2 LUAR NEGERI : 1.511 ORANG
S 2 DALAM NEGERI : 728 ORANG

DIKLAT NON GELAR:


DIKLAT JFP : 640 ORANG
DIKLAT SUBTANTIF LUAR NEGERI : 3.082 ORANG
DIKLAT SUBTANTIF DALAM NEGERI : 12.630 ORANG
MAGANG : 37 ORANG

JUMLAH : 18.978 ORANG 51


BENEFICIARIES DIKLAT
 Para perencana pemerintah, yaitu PNS yang
bekerja di instansi/unit perencanan pemerintah di
pusat dan daerah
 Instansi/Unit perencanaan di maksud:
– Pusat
 Bappenas

 Biro atau Unit Perencanaan di


Departemen/LPND
– Daerah
 Bappeda atau nama lain

 Unit Perencanaan pada Dinas-dinas Teknis

52
PERKIRAAN JUMLAH PERENCANA DI
INDONESIA
No Instansi Perencana Jumlah Rata-rata Jumlah
INSTANSI Perencana
1 Bappenas 1 433 433
2 Departemen/LPND 58 75 4.350
3 Bappeda Propinsi 31 55 1.705
4 Bappeda Kabupaten 328 22 7.216
5 Bappeda Kota 88 22 1.936
6 Dinas di Propinsi 31 90 2.790
7 Dinas di Kabupaten 328 54 17.712
8 Dinas di Kota 88 54 4.752

Total 40.461

* Asumsi per Dep./LPND ada 1 Biro Perencana ( @ 25 Perencana ), 5 Dirjen ( @ 10 Perencana )


** Asumsi per Bappeda Propinsi = 55, Kab/Kota masing-masing 22 Perencana
*** Asumsi per Dinas Propinsi/Kab/Kota ada 18 Dinas masing-masing 5 Perencana untuk Propinsi dan
3 perencana untuk Kab/Kota. 53
BENTUK-BENTUK PELAYANAN
PUSBINDIKLATREN
 Sarana dan Prasarana Pusbindiklatren
- Pusat Data dan Informasi Diklat Perencanaan dan JFP
- Website
- Perpustakaan
- Majalah Simpul Perencana
 Sosialisasi, Fasilitasi, dan Konsultasi JFP & Diklat Perencana
 Pelaksanaan seleksi khusus u/ memperoleh beasiswa diklat
 Penyelenggaraan Khusus Diklat Non Gelar Dalam Negeri
 Pengakuan Diklat Non Gelar Pusbindiklatren ke dalam SKS
Program S2
 Penyelenggaraan TPA,TPIU dan TOEFL
 Menerbitkan Buku Pedoman, Panduan, dan Leaflet JFP & Diklat
bagi Perencana Pemerintah
 Memberikan perlakuan khusus bagi perencana daerah
54
KEGIATAN PENUNJANG
LAINNYA

 Penyelenggaraan TPA dan TPIU

 Penyelenggaraan TOEFL

55
Buku-Buku Terbitan
Pusbindiklatren
 Dibagikan ke seluruh Dep/LPND, Pemda Propinsi, Kabupaten/Kota secara
gratis.
 Apabila membutuhkan tambahan eksemplar, dikenakan biaya penggantian
cetak sebesar:
 Kumpulan Peraturan JFP - Rp.40.000,-
 Buku Panduan Diklat - Rp.20.000,-
 Buku Pedoman Diklat JFP - Rp.35.000,-
 Buku Pdmn. Penyelenggaraan TPA - Rp.15.000,
 Majalah SIMPUL PERENCANA - Rp.15.000,-
 Booklet - Rp.15.000,-
 Hasil-hasil Kajian
 Informasi Beasiswa Seluruh Dunia untuk Indo - Rp. 40.000,-

Ditambah ongkos kirim

56
PUSAT PEMBINAAN, PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN PERENCANA (PUSBINDIKLATREN)
BAPPENAS

Jl. Taman Suropati No.2 Jakarta 10310


Website:
www.pusbindiklatren.bappenas.go.id
e-mail:
pusbindiklatren@bappenas.go.id
Telepon:
(021) 31931234, 3103705, 31934147
Fax:
(021) 31931392, 3149187

57
TERIMA KASIH

58

Anda mungkin juga menyukai