Anda di halaman 1dari 19

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

DINAS PEKERJAAN UMUM


Jalan Sutan Syahrir Nomor 5 Telp. (0532) 21034, 22283

PANGKALAN BUN 74112

KERANGKA ACUAN KERJA


( KAK )
K/L/D/I

: Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat

SKPD

: Dinas Pekerjaan Umum


Kabupaten Kotawaringin Barat

Nama PA

: Ir. Agus Yuwono, M.Si

Nama PPK : JUNI GULTOM, ST, MTP


Kegiatan

: Pembangunan Jalan

Pekerjaan

: Survey dan Desain Pengembangan Ring Road


Ruas Pangkalan Bun - Kumai, Arsel + Kumai

Lokasi

: Kabupaten Kotawaringin Barat

Nilai Pagu

: Rp. 375.000.000,-

Nilai HPS

: Rp. 374.440.000,-

Tahun Anggaran : 2015


1|Page

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


Kegiatan Pembangunan Jalan
Pekerjaan Survey dan Desain Pengembangan Ring Road
Ruas Pangkalan Bun - Kumai, Arsel + Kumai

1. Uraian Pendahuluan
Latar Belakang
Kawasan perkotaan di Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.
Sebagai realisasinya adalah meningkatnya aktivitas perekonomian di kawasan perkotaan. Kondisi
tersebut berimplikasi pula pada pertumbuhan maupun perkembangan aktivitas lain di kawasan
perkotaan yang ditandai dengan munculnya beberapa kawasan pemukiman baru, kawasan industri,
perdagangan dan jasa (komersial).
Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan tersebut, maka suatu kota tidak akan pernah lepas
dari keberadaan sektor transportasi yang merupakan pendukung pergerakan barang dan manusia,
sehingga kebutuhan/demand terhadap transportasi akan semakin mengalami peningkatan. Sektor
transportasi merupakan sektor yang penting dalam kehidupan masyarakat dan dapat dikatakan bahwa
transportasi menjadi salah satu tulang punggung perekonomian suatu negara.
Keberadaan transportasi sebagai pendukung pergerakan masyarakat akan memberikan implikasi positif
terhadap semakin meningkatnya pertumbuhan dan kemajuan suatu kota. Namun perlu disadari bahwa
perkembangan transportasi juga memberikan implikasi negative seperti : kemacetan, kesemrawutan,
kecelakaan lalu lintas.
Jaringan jalan pada suatu kota sangat tergantung pada topografi, morfologi kota dan cakupan wilayah
pelayanannya, dan beberapa faktor lainnya pembentuk pola jaringan jalan. Fungsi jaringan jalan pada
saat ini juga mempunyai peranan penting sebagai pertumbuhan kawasan, pertumbuhan ekonomi,
mengatasi kemacetan dan lain lain.
Salah satu rencana pengembangan jaringan jalan rencana pengembangan jalan adalah Rencana Jaringan
Lingkar (Ring Road), yaitu rencana system jaringan jalan yang dimaksudkan untuk mengarahkan dan
mencegat pergerakan regional/nasional yang bersifat lintasan (Traffic Trought) agar pergerakannya tidak
membebani ruas ruas jalan di kawasan perkotaan Pangkalan bun. Ruas jalan tersebut adalah Ring
Road Ruas Pangkalan Bun - Kumai, Arsel + Kumai.
Dalam menentukan trase jaringan jalan ring road ini disamping menggunakan embrio jalan yang sudah
ada juga perlu mengacu studi yang terdahulu jika ada sebagai pengembangan jaringan jalan lingkar (Ring
Road), disamping itu juga mengakomodasi berbagai usulan dan rencana pengembangan jaringan jalan.
Guna mewujudkan rencana jaringan jalan Lingkar (Ring Road) yang lebih berkualitas dan
mengakomodasi berbagai kepentingan maka perlu disusun studi dan desain kelayakan/feasibility Study
(Fs) dengan memperhatikan berbagai aspek kajian yaitu teknis, ekonomi, social budaya, ekologis dan
pengembangan kawasan dan lain lain yang nantinya dapat di tindak lanjuti dengan kajian yang lebih
detail dan implementatif yaitu kajian Detail Engineering Design (DED).

2|Page

Maksud dan Tujuan


Maksud, tujuan dan sasaran pekerjaan Survey dan Desain Pengembangan Ring Road Ruas Pangkalan
Bun - Kumai, Arsel + Kumai, adalah sebagai berikut:
1. Maksud
Maksud dari pelaksanaan pekerjaan Survey dan Desain Pengembangan Ring Road Ruas Pangkalan
Bun - Kumai, Arsel + Kumai, adalah : Menyusun Dokumen Survey dan Kelayakan Pembangunan Ring
Road Ruas Pangkalan Bun - Kumai, Arsel + Kumai, sebagai pedoman atau acuan atas terbangunnya
jalan lingkar (Ring Road) Pangkalan Bun - Kumai, Arsel + Kumai serta membuat rumusan konsep trase
jaringan jalan (Ring Road) yang terencana, dan berkelanjutan dalam rangka mengarahkan
pemerataan pelayanan transportasi dan upaya pemisahan transportasi regional dan transportasi
lokal serta perkembangan wilayah kota Pangkalan Bun.
2. Tujuan
Tujuan pekerjaan Survey dan Desain Pengembangan Ring Road Ruas Pangkalan Bun - Kumai, Arsel +
Kumai, adalah :
a) Melakukan kajian kelayakan teknis terkait dengan aspek planologi, georafi, hidrologi, geologi dan
struktur tanah serta lingkungan hidup, guna pembangunan (ring road) Kota Pangkalan Bun Kumai, Arsel + Kumai.
b) Melakukan kajian kelayakan ekonomi dan finansial pembangunan Ring Road (jalan lingkar) Kota
Pangkalan Bun - Kumai, Arsel + Kumai yang efektif dan efisien.
c) Melakukan kajian kelayakan sosiologis dan budaya terhadap dampak pembangunan Ring Road
(jalan lingkar) Kota Pangkalan Bun - Kumai, Arsel + Kumai.
d) Melakukan kajian kelayakan administrasi pertanahan pembangunan Ring Road (jalan lingkar) Kota
Pangkalan Bun - Kumai, Arsel + Kumai.
e) Menyusun rekomendasi jalur/trase serta rekomendasi teknis konstruksi rencana pembangunan
Ring Road (jalan lingkar) Kota Pangkalan Bun - Kumai, Arsel + Kumai terpilih dengan berbagai
pertimbangan.
f) Menyusun konsep manajemen lalu lintas pada masing-masing alternatif dengan meminimal
permasalahan dan dampak yang di timbulkan.

Sasaran
Sasaran penyusunan Survey dan Desain Pengembangan Ring Road Ruas Pangkalan Bun - Kumai, Arsel +
Kumai, adalah sebagai berikut :
a) Tersusunnya kajian kelayakan teknis, ekonomi finansial sosiologis administrasi pertanahan
pembangunan Ring Road (jalan lingkar) Kota Pangkalan Bun - Kumai, Arsel + Kumai.
b) Tersusunnya rute jalan Pra-design rencana pembangunan Ring Road (jalan lingkar) Kota Pangkalan
Bun - Kumai, Arsel + Kumai.
c) Tersusunnya Jalur/trase serta rekomendasi teknis konstruksi rencana pembangunan Ring Road (jalan
lingkar) Kota Pangkalan Bun - Kumai, Arsel + Kumai..
d) Tersusunnya rekomendasi manajemen lalu lintas pada masing-masing alternatif dengan meminimasi
permasalahan dan dampak yang ditimbulkan.

3|Page

Lokasi Kegiatan
Lokasi pekerjaan ini terletak di ruas Pangkalan bun Kumai Kec. Arut Selatan + Kec. Kumai
Kabupaten Kotawaringin Barat Propinsi Kalimantan Tengah

Sumber Pendanaan
Kegiatan ini didanai oleh APBD Kabupaten Kotawaringin Barat yang dialokasikan pada Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Kotawaringin Barat Tahun Anggaran 2015 dengan pagu sebesar Rp. 375.000.000,- (Tiga Ratus Tujuh
Puluh Lima Juta Rupiah) termasuk PPn.

Nama dan Organisasi KPA


Nama dan struktur organisasi Kuasa Pengguna Anggaran yang diperlukan dalam pelaksanaan
kegiatan ini adalah sebagai berikut :
K/L/D/I
= Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat
SKPD
= Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kotawaringin Barat
Nama PA
= Ir. AGUS YUWONO, M.Si
Nama PPK
= JUNI GULTOM, ST, MTP
Alamat
= Jl. Sutan Syahrir No. 5 Pangkalan Bun
Kegiatan
= Pembangunan Jalan

2. Data Penunjang
Data Dasar
Data dasar meliputi :
a. Peta Lokasi Wilayah Pekerjaan
b. Daftar Ruas Jalan Kabupaten
c. Peta Jaringan Jalan Kabupaten
d. Daftar Harga Satuan Upah Bahan yang telah disahkan oleh Bupati Kotawaringin Barat
e. Data Curah Hujan Dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
f. Data Statistik

Standar Teknis
Standar teknis yang dipergunakan antara lain :
a. Petunjuk teknis survey dan perencanaan jalan
b. Spesifikasi teknis jalan
c. Dokumen pengadaan

Studi-Studi Terdahulu
Studi-studi yang yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat sesuai
lingkup pekerjaan

4|Page

Referensi Hukum
Peraturan dan Perundangan yang terkait lainnya yang sesuai dengan lingkup pekerjaan.
1. UU No. 5 Tahun 1974. Mengenai Pokok-Pokok Pemerintahan Di Daerah.
2.

UU No. 23 TH 1997 Tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.

3.

UU No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya.

4.

UU No. 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang.

5.

UU No. 38 Tahun 2004. Tentang Jalan.

6.

PP No. 27 TH 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

7.

PP No. 34 Tahun 2006 Tentang Jalan.

8.

Keputusan Presiden No. 55 Tahun 1993 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan
Untuk Kepentingan Umum

9.

Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

3. Ruang Lingkup
Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup Perencanaan teknis ini meliputi kegiatan sebagai berikut :

Ruang Lingkup Wilayah


Lingkup ruas yang akan dilakukan dalam Survey dan Desain Pengembangan Ring Road Ruas
Pangkalan Bun - Kumai, Arsel + Kumai adalah ruas Pangkalan Bun - Kumai, Arsel + Kumai.

Ruang Lingkup Kegiatan


Ruang lingkup kajian pelaksanaan pekerjaan Survey dan Desain Pengembangan Ring Road Ruas
Pangkalan Bun - Kumai, Arsel + Kumai ini sebagai berikut:
1. Survey, pengumpulan Data dan Identifikasi Permasalahan Kegiatan.
Tahap persiapan meliputi kegiatan Penyusunan Rencana Kerja dan metode pendekatan studi yang
digunakan.
a. Survey Primer
Identifikasi permasalahan kondisi eksisting jalan lingkar (ring road).
Identifikasi elemen produk, baik itu saran dan prasarana jalan lingkar (ring road) dan
pendukungnya.
Wawancara secara langsung dan penyebaran angket angket daftar pertanyaan atau
kuesioner pada masyarakat pengguna jalan lingkar luar nantinya.
b. Survey Sekunder
Dicari dari kajian-kajian literatur atau pustaka.
Data dari dinas terkait dan instansi terkait.

5|Page

2.

Analisa dan Methodologi


a. Analisa lokasi/site/tapak, jaringan jalan dan transportasi darat. Menganalisa kondisi masingmasing alternatif lokasi berdasarkan permasalahan yang akan timbul, serta memberikan
penyelesaian yang efektif dan efisien dengan menggunakan metode analisa yang sesuai dan
tepat selain analisis loaksi/ tapak, analisis jaringan jalan, dan perubahan pola dan arus
transportasi serta manajemen lalu lintas (traffic manajement) akibat adanya perencanaan
pembangunan Ring Road (jalan lingkar) Kota Pangkalan Bun - Kumai, Arsel + Kumai.
b. Analisa trase dan geometri Ring Road (jalan lingkar) Kota Pangkalan Bun - Kumai, Arsel + Kumai
dan geometri jalan harus dibuat dan dipetakan berdasarkan hasil analisa dan kajian transportasi
dan jaringan jalan kota.
c. Analisa kebutuhan dan penyediaan (demand and supply).
Dari hasil survey primer melalui wawancara langsung dan penyebaran daftar angket pertanyaan
pada masyarakat sekitar maupun umum untuk mengetahui tujuan perjalanan di buat analisa
kebutuhan dan penyediaan (demand and supply). Selain itu dari data primer tersebut, aspek
pengembangan kawasan dan aspek pertumbuhan kegiatan dan prekonomian pada calon-calon
lokasi juga perlu dimasukan sebagai pertimbangan dasar dalam analisa kebutuhan dan
penyediaan (demand and supply). Dan apabila diperlukan dan dirasa sangat penting maka aspek
lain seperti sosial dll. Biasanya dimasukan sebagai pertimbangan.
d. Analisa Kebutuhan dan Kesesuaian Lahan.
Kebutuhan dan kesesuaian lahan pada masing-masing calon loksasi perlu dianalisis sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Apabial diperlukan, hasil kajian ini bisa dipresentasikan/ dipaparkan dan
dimintakan saran dan pendapat masukan.
e. Analisa Ekonomi.
Dari masing-masing alternatif lokasi, perlu dilakukan kajian investasi serta analisis pembiayaan
dan sumber dana pembiayaannya dengan menggunakan metode analisa yang sesuai dan tepat
berdasarkan rencana konstruksi dan jaringan-jaringan jalan yang akan diterapkan dalam rencana
pembangunan Ring Road (jalan lingkar) Kota Pangkalan Bun - Kumai, Arsel + Kumai ini.
f. Analisa dampak lingkungan/Kajian Lingkungan.
Pembangunan yang berkelanjutan tentu saja pembangunan untuk suatu pengembangan menuju
kearah perbaikan yang tidak mengorbankan lingkungan sekitarnya. Antisipasi terhadap dampak
yang timbul akibat rencana pembangunan Ring Road (jalan lingkar) Kota Pangkalan Bun - Kumai,
Arsel + Kumai dan pemecahan penyelesaiannya dari aspek lingkungan perlu dianalisa.
g. Indikasi Program dan Tahapan Kegiatan
Apabila lokasi terpilih sudah ditetapkan, maka trase jalan perlu disurvei dan dibuat peta
lokasinya. Dari hasil pembuatan terase yang sesuai dengan kondisi di lapangan maka indikasi
program dan urutan tahapan kegiatan, rencana tindak (action plan) dan pembiayaannya bisa di
buat.
h. Rekomendasi
Pemberian rekomendasi diperlukan guna mempercepat terealisirnya pembangunan jalan ring
road serta dalam mengantisipasi, mengeliminir dan meminimasi dampak kegiatan pembangunan
tersebut.
i. Kesimpulan dan Saran

6|Page

Persyaratan Teknis Dan Administrasi


1.

Pekerjaan Persiapan
Administrasi dan koordinasi proyek
a. Persiapan penyediaan kantor dan pengaturan ruang kerja serta fasilitas pendukungnya.
b. Persiapan administrasi sehubungan dengan pelaksanaan proyek.
c. Mengadakan pertemuan/diskusi dalam rangka koordinasi team yang melibatkan personil inti
membahas persiapan penugasan pekerjaan.
d. Mengatur personil yang terlibat pada proyek untuk segera mempersiapkan
melaksanakan tugasnya sesuai dengan posisi masing-masing.

2.

diri untuk

Pengumpulan Data
Pengumpulan data terdiri dari pekerjaan pengumpulan data sekunder untuk memberikan gambaran
awal dan untuk mempelajari kondisi awal daerah proyek guna tindak lanjut tahap berikutnya.
Data yang dikumpulkan meliputi :
Data laporan hasil studi yang dihasilkan pada tahap sebelumnya baik berupa studi identifikasi,
feasibility studi, perencanaan awal, perencanaan teknis detail, maupun kegiatan lainnya
terutama mengenai lokasi proyek.
Kondisi infrastruktur yang ada.
Data kondisi iklim terutama curah hujan, dan klimatologi.
Data peta topografi, geologi, tanah atau hasil pengukuran yang telah dilakukan sebelumnya.
Data informasi lapangan dari instansi yang terkait.
Hasil pengumpulan data sekunder tersebut dipelajari & kemudian didiskusikan dengan pihak
instansi terkait dan supervisi atau direksi. Dengan demikian sebelum survey lapangan telah dapat
disusun rencana kerja yang lebih baik.

3.

Kegiatan Survey Lapangan


3.1. Inventarisasi Jalan secara Terinci
Survey dan inspeksi jalan secara terinci harus dilakukan untuk menghimpun catatan-catatan
yang lengkap mengenai data jalan dan drainase. Tambahan Lampiran I menguraikan mengenai
prosedur dan formulir-formulir yang digunakan. Survey tsb. Meliputi:
- untuk pembuatan alinyemen baru Survey meliputi rincian dan pengukuran lengkap dari
alinyemen yang direncanakan dan kondisi drainase yang berada disekitarnya. Apabila jalan
yang ada hanya terdiri dari jalan desa yang belum terbentuk atau jalan setapak yang
sederhana, Survey akan merupakan Survey yang terinci dari semua tanah-milik yang ada
disekitarnya dan bentuk-bentuk drainase dalam mempersiapkan alinyemen dan konstruksi
jalan yang baru.
- Untuk alinyemen baru pertimbangan harus pula diberikan terhadap aspek lingkungan,
termasuk:
sedikit mungkin terjadi gangguan terhadap hak milik yang ada di daerah berkembang.
gangguan lalu lintas di dalam daerah kemacetan.
mengalihkan aliran untuk menghindari lokasi-lokasi rawan erosi.

7|Page

pengaruh terhadap daerah-daerah perawan (asli), misalnya hutan lindung (dimana


mungkin diperlukan untuk meminta tambahan studi perancangan).
- untuk jalan-jalan yang ada, Survey meliputi pemeriksaan terinci dari kondisi jalan dengan
mencatat kondisi umum kerusakan termasuk lubang-lubang jalan dan legokan-legokan dan
catatan mengenai bahan-bahan yang digunakan untuk pelaksanaan konstruksi perkerasan
dan bahu jalan beserta gambar terinci konstruksi timbunan dan kondisi lereng samping.
- lokasi dan pengukuran gorong-gorong yang ada termasuk dinding ujung gorong2, selokantepi, dinding-penahan (selain yang untuk jembatan), rambu lalu lintas dll.
- catatan mengenai semua kondisi drainase termasuk lengkung-cembung jalan, bahu-jalan
yang tinggi, pengaruh gerusan pada lereng yang terjal, lanjutan aliran permukaan antara
permukaan perkerasan dan bahu-jalan, kondisi selokan tepi termasuk fasilitas yang ada
seperti sambungan sudut pada selokan (mitre drain), lubang masuk dan lubang keluar
gorong-gorong, muka air tanah dan persyaratan-persyaratan drainase bawah-tanah (jika
ada).
Selain itu, harus dibuat catatan mengenai perkiraan lokasi rumah-rumah, dan pintu masuk,
toko-toko, restoran, sekolah, tempat-tempat pasar dll, yang dianggap oleh Ahli Teknik
lapangan berpengaruh terhadap desain akhir.
3.2. Tingkat Survey
Secara umum tingkat Survey harus konsisten dengan jenis pekerjaan jalan yang harus
dilaksanakan dan cukup untuk kebutuhan disain.
3.3. Persyaratan Survey Teknik

JENIS PEK. JALAN

TINGKAT SURVEY

KONSTRUKSI

Survey Utama:

JALAN

a. Survey sumbu jalan untuk


alinyemen
jalan
baru
(polygon tertutup termasuk
pengukuran dan elevansi).
b. Survey
penampang
melintang setiap jarak 25 m
selebar min.15 m masing2
sisi dari sumbu jalan.
c. Detil D.A.S dan drainase
yang
ada
(termasuk
irigasi,muka air tanah dll).
d. detil
harta
milik
disekitarnya
dan
detil
pemilikan tanah.
e. Fotograf.

BARU

8|Page

PERSYARATAN DISAIN

a. Inspeksi/analisa
tanah
bawah
termasuk:
- sumur-uji (test pits)
- CBR dilokasi
- profil tanah sepanjang sumbu
- data pengujian untuk klasifikasi
dan plastisitas tanah
- hubungan kadar air kerapatan
b. Perhitungan/disain drainase
c. Perkiraan lalu-lintas dan klasifikasi
jalan
d. Studi lingkungan

PENINGKATAN

Bentuk-bentuk Survey yang

JALAN

pokok:
a. Survey
sumbu
jalan
(pengukuran & elevansi)
b. Identifikasi
panjang
lengkung yang ada, radius
dan titik-titik singgung
c. Penampang
melintang
typikal sampai selebar DMJ
d. Detil selokan tepi yang ada,
titik-lepas air drainase dan
goronggorong
v.
Detil
daerah milik jalan
e. Survey lalu-lintas

e. Pemeriksaan/analisa
lapis
perkerasan, bahu jalan yang ada,
termasuk:
- jenis dan kondisi perkerasan bahu
jalan
- sumur-uji (test pits) untuk
memeriksa
struktur
lapis
perkerasan/bahu jalan
- CBR tanah dasar
- Pengujian geser pada kondisi
tanah lunak
f. Persyaratan drainase termasuk
perlindungan lereng
g. Perhitungan dan analisa lalu-lintas

PEMELIHARAAN

Detil Survey kecil:

BERKALA

a. Pengukuran sumbu
b. Lebar jalan
a. Sumur uji (test pits) untuk
c. Penampang
melintang
menentukan struktur perkerasan
tipikal
dan pada lokasi perkerasan yang
d. Lokasi gorong-gorong dan
rusak
titik-lepas air drainase
b. penaksiran
kerusakan
lapis
e. Kondisi dan jenis selokan
perkerasan
untuk
persyaratan
tepi jalan
pemeliharaan berkala
c. -Persyaratan drainase

DAN
LAPIS
PERMUKAAN
BARU

Pemeriksaan kondisi perkerasan dan


bahu jalan yang ada termasuk:

3.4. Survey Geometrik


Persyaratan teknis diatas menguraikan secara ringkas detil Survey tanah yang diperlukan
beserta komentar berikutnya yang diberikan untuk menerangkan persyaratan-persyaratan ini.
a. Alinyemen dan Konstruksi Jalan Baru Untuk pekerjaan jalan yang baru diperlukan detil
Survey secara lengkap bersamaan dengan penyelesaian pengumpulan data inventarisasi.
b. Rekonstruksi dan Peningkatan Jalan yang Utama Penyederhanaan pekerjaan Survey
geometrik ialah memungkinkan sampai suatu tingkat seperti yang diuraikan secara terinci
dibawah ini:
a) Pekerjaan Survey Dengan menggunakan theodolit (membaca dengan ketelitian sampai
satu menit),pengukuran dan pekerjaan Survey berikut harus dilaksanakan:
9|Page

- Membuat penampang melintang pada interval 100 m pada umumnya tetapi pada
tikungan dan pada perubahan kemiringan yang besar harus pada jarak yang lebih
dekat. Disarankan bahwa untuk pekerjaan utama jalan maka poligon harus tertutup.
- Levelling (referensi lokal saja) sepanjang sumbu jalan dan mengambil titik poligon
utama apabila perlu.
- Pembuatan Penampang Melintang, umumnya dibatasi pada penampang tipikal dan
menunjukkan tempat dimana ada perubahan bentuk yang mendadak serta
kemiringan sisi yang berat.
Garis jalan yang ada harus diikuti sedekat mungkin dan untuk keperluan peningkatan
jalan, radius yang lebih kecil dari minimum radius yang dihitung secara teoritis yang
dapat diterima untuk suatu kecepatan tertentu perlu diterima. Dalam hal tersebut,
tanda-tanda lalu-lintas yang memaksa kecepatan agar dikurangi harus dimasukkan
pada disain. Penting untuk menSurvey tikungan-tikungan yang ada termasuk titik-titik
singgung, panjang lengkungan , dan sudut perpotongan, dengan menganggap bahwa
setiap lengkungan dipisahkan paling sedikit 50 m apabila dapat dilakukan. Survey
macam ini memberikan informasi mengenai penempatan rambu lalulintas yang tepat
jika rambu tersebut diperlukan.
Pengukuran lokasi gorong-gorong, jembatan, bahu-jalan, dinding-penahan dan
rambu-rambu lalu-lintas dll. yang ada, juga harus diambil pada waktu ini.
Akhirnya piket-piket kayu harus dipasang pada setiap stasiun Survey dan digunakan
sebagai titik-titik referensi selama Survey. Jika dipasang secara kokoh maka piketpiket ini dapat digunakan selama tahap pembangunan jalan.
Apabila staf kabupaten tidak mempunyai theodolit yang tersedia, maka metode
dengan menggunakan rantai dan kompas dapat diterima untuk pengukuran
alinyemen vertikal dan penampang melintang (Perhatikan bahwa apabila pekerjaan
Survey terbatas, maka inclinometer /alat ukur kemiringan mungkin cukup).
c. Inspeksi dan Survey Jembatan
a) Data jembatan untuk pemeliharaan-rutin jembatan akan dicatat selama Survey
dilaksanakan untuk pekerjaan-pekerjaan kecil jalan.
b) Untuk pemeliharaan - berkala jembatan dan perbaikan strukturil,inspeksi jembatan
secara terinci harus dilaksanakan secara terpisah pada jarak-jarak yang teratur sesuai
dengan program identifikasi dan inspeksi jalan yang ditetapkan oleh DPUK. Metode
untuk mengorganisir dan melaksanakan inspeksi ini serta mencatat data jembatan
diterangkan secara lengkap pada Pedoman Pemeliharaan Jalan Kabupaten.
c) Untuk melaksanakan Survey guna perencanaan dan konstruksi jembatan jembatan baru
dan untuk penggantian jembatan-jembatan yang ada, maka detil Survey khusus yang
diuraikan pada Pedoman Teknik Perencanaan Jembatan Kabupaten harus diikuti.
3.5. Survey Tanah
Survey tanah dilaksanakan untuk mendapatkan informasi yang penting mengenai jenis-jenis
tanah dan batasan-batasan serta besaran-besaran macam tanah yang ditemui pada proyek
konstruksi jalan.
Contoh tanah yang mewakili diambil untuk keperluan pengujian dan analisa, dan hasilnya
dipakai pada perencanaan dan konstruksi tanah dasar jalan dan struktur perkerasan.
10 | P a g e

1. Survey Tanah pada Tanah Dasar


a. Untuk alinyemen jalan baru, sumbu jalan harus ditetapkan untuk memberikan suatu
referensi utama untuk inspeksi dan pengambilan contoh tanah. Selain itu, garis
kemiringan sementara harus ditetapkan untuk menunjukkan besarnya galian dan
timbunan.
Profil tanah dapat ditentukan sepanjang sumbu jalan dengan menggunakan sumuran-uji
("test pits") dan dengan pengeboran yang menggunakan bor tangan (auger), sampai
kedalaman kira-kira 1,5 m dibawah elevasi tanah dasar. Untuk kondisi tanah yang lunak
dan untuk konstruksi-konstruksi (tidak termasuk jembatan) dan timbunan timbunan,luas
dan kedalaman harus diperbesar untuk memungkinkan suatu analisa lengkap mengenai
sifat-sifat tanah dan untuk penilaian pengaruh beban dan kemungkinan terjadi
penurunan.
Catatan-catatan harus juga dibuat pada kondisi drainase secara umum termasuk
kedalaman air tanah, jenis tumbuh-tumbuhan, kadar kerikil dari seluruh tanah, beserta
suatu studi mengenai profil tanah yang kelihatan pada setiap galian didekatnya.
b. Untuk pembangunan kembali jalan-jalan yang ada, jenis tanah yang sudah ada dapat
ditentukan dengan cara sumur uji dilaksanakan sepanjang sumbu jalan (apabila dapat
dilakukan) dan dengan memeriksa contoh-contoh tanah yang diambil terutama dari
galian samping yang ada.
c. Survey terinci beserta pengujian laboratorium yang dilakukan pada contoh-contoh tanah
yang dipilih, harus memadai untuk menentukan halhal berikut:
- kapasitas dukung dan stabilitas
- jenis perawatan tanah dasar
- disain struktur perkerasan
- pemilihan bahan yang cocok untuk urugan dan timbunan
- drainase permukaan dan drainase bawah-tanah
- kemiringan yang sesuai untuk galian dan timbunan
2. Identifikasi dan Klassifikasi Tanah
a. Profil penampang tanah diperlukan untuk proyek-proyek besar dan akan ditandai
dengan jenis-jenis tanah yang berkaitan yang didasarkan baik pada sistem klassifikasi
Casagrande (yang dipersatukan) atau dengan menggunakan AASHTO Designation M 145
(klasifikasi Jalan Umum).
Karakteristik tanah dari tanah dasar yang penting untuk konstruksi jalan meliputi ukuran
dan gradasi butir, plastisitas dan hubungan kadar air - kerapatan.
a) Untuk mengetahui ukuran partikel maka analisa mekanis harus dilakukan guna
menentukan jenis tanah sbb:
Batu-bulat ("cobbles")
- lebih besar dari 60 mm
Kerikil
- antara 60 - 2 mm
Pasir
- 2,0 - 0,06 mm
Lumpur
- 0,06 - 0,002 mm
Lempung
- 0,002 - 0,0001 mm
Koloida
- lebih kecil dari 0,0001 mm

11 | P a g e

b) Pengujian plastisitas (Batas-batas Atterberg) akan memberikan informasi yang


berharga kepada Konsultan mengenai nilai kadar air, dan batas-batas yang diperoleh
dengan pengujian ialah penting sekali untuk menunjukkan kegunaan tanah pada
tanah dasar dan timbunan.
b. Untuk konstruksi-ulang dan peningkatan jalan barangkali cukup untuk membatasi
klassifikasi tanah sampai empat kategori utama:
(i) bahan kelempungan
(ii) bahan kepasiran
(iii) bahan kekerikilan dan
(iv) batuan atau bahan-bahan yang mengandung bolder besar
3. Test Evaluasi
a. Test evaluasi dari tanah akan dilakukan untuk menentukan sifat-sifat yang tepat dari
tanah dalam hal kekuatan geser, kapasitas dukung, dan pemadatan, dan dari hasil yang
diperoleh, kemudian menentukan tindakan apa yang diperlukan atau sampai tingkat
yang bagaimana tanah harus ditolak.
Pengujian utama meliputi:
- Pengujian kimia untuk nilai pH dan kadar sulfat
- Pengujian pemadatan
- California Bearing Ratio (CBR)
- Pengujian Penetrasi
- Penentuan kekuatan-geser
- Pengujian stabilisasi.
Untuk konstruksi jalan sepanjang alinyemen baru, test evaluasi untuk tanah dasar
adalah sangat penting.
4. Pengujian Penetrometer Kerucut Dinamis (DCP -Dynamic Cone Penetrometer)
Untuk konstruksi-ulang atau peningkatan jalan-jalan yang ada, dilakukan Pengujian
Penetrometer Kerucut Dinamis (DCP) sepanjang sumbu jalan untuk menentukan kekuatan
tanah-bawah di lokasi. Pada setiap masalah,pengujian akan mulai dari bagian bawah galian
lubang melalui struktur perkerasan yang ada. Maksud dari pengujian ini yakni (i) agar dapat
menyelidiki tebal dan jenis bahan untuk setiap lapis perkerasan dan (ii) untuk mengukur
pengaruh pemadatan yang disebabkan oleh lalu-lintas normal terhadap nilai CBR di lokasi.
Frekuensi (banyaknya) pengujian pada sumbu jalan tsb. harus ditentukan oleh Ahli Teknik
lapangan di lokasi dan kedalaman maksimum untuk setiap pengujian harus dibatasi sampai
1,0 meter.
5. Endapan Alamiah - Tinjauan mengenai Kualitas dan Kuantitas Survey bahan terdiri dari:
- lokasi sumber-bahan dan jalan masuk ke daerah endapan alamiah tsb. (lokasi quarry),
dengan perhatian diberikan untuk menghindari penambangan dalam "daerah perawan"
atau mengganggu daerah padat penduduk dan keperluan untuk melindungi lingkungan
dari kerusakan.
- estimasi mengenai volume bahan termasuk biaya untuk memulihkan lapangan tersebut
pada penyelesaian pekerjaan.
- Survey dan investigasi tanah termasuk profil tanah dan CBR sepanjang sumbu jalan.

12 | P a g e

- taksiran kualitas yang didasarkan pada klassifikasi secara visuil (yang tampak), pengujian
secara sederhana, pengujian laboratorium (analisa saringan) termasuk pengujian-pecah
di lokasi dengan menggunakan palu, ditambah pengalaman-pengalaman dari pemakaian
bahan-bahan dari sumber tsb. yang dilakukan sebelumnya.
- penentuan mengenai tindakan apa yang diperlukan misalnya dengan penyaringan saja,
pemecahan saja, atau kombinasi dari beberapa metode.
3.6. Survey Sumber Bahan
Melakukan survey sumber bahan yang akan dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan,
dibuat sketsa lokasi sumber bahan dan jarak ke lokasi pekerjaan.
3.7. Survei Upah Dan Harga Material
a. Melakukan survey upah tenaga kerja ke perusahaan yang menggunakan tenaga kerja
b. Melakukan survey harga material di pusat penjualan/leveransir/took
c. Mengumpulkan daftar harga upah dan harga material yang diterbitkan oleh Pemerintah
Kabupaten Kotawaringin Barat atau yang diterbitkan oleh BPS,

Keluaran Umum
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah
1. Data hasil survey dan foto visual kondisi awal pekerjaan meliputi :
a) Data hasil pengukuran topografi
b) Data hasil identifikasi kondisi pada koridor/trace jalan
c) Data hasil penyelidikan tanah dasar dengan DCV
d) Data hasil survey lalu lintas
e) Data hidrologi, klimatologi
f) Data hasil survey lokasi sumber bahan / quarry
g) Data hasil survey harga upah dan material
h) Foto kondisi awal lokasi pekerjaan
2. Data hasil rekayasa teknis perhitungan kekuatan rencana konstruksi yang meliputi :
a) Perhitungan geometric jalan tentang alinyemen vertical dan horizontal
b) Perhitungan dimensi perkerasan dan bahu jalan
c) Perhitungan dimensi drainase
d) Perhitungan dimensi perkuatan tebing
e) Perhitungan dimensi bangunan pelengkap (kerb, trotoar dll)
3. Gambar desain jalan pada kertas ukuran A3 meliputi :
a) Gambar lay out dilengkapi titik koordinat
b) Gambar denah
c) Gambar potongan memanjang
d) Gambar potongan melintang
e) Gambar peta lokasi pekerjaan
4. Data perhitungan volume pekerjaan meliputi :
Dari gambar rencana dapat dihitung volume pekerjaan setiap item pekerjaan, disusun dalam daftar
perhitungan volume pekerjaan.

13 | P a g e

Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari PPK


Pengguna jasa menyiapkan peta situasi dan tenaga pengawas/pendamping untuk pelaksanaan
jasa konsultansi

Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi


Dengan dana yang disiapkan oleh pengguna barang/jasa, maka penyedia jasa konsultansi harus
mengupayakan tersedianya peralatan dan material yang diperlukan untuk menunjang kelancaran
pembuatan perencanaan teknis dimaksud.

Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


Lingkup kewenangan penyedia jasa sesuai dengan kerangka acuan kerja ini dan pelaksanaan
kontrak

Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan


Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan 4 bulan =
120 (Seratus dua puluh) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
dari pemberi tugas termasuk mobilisasi personil dan peralatan. Konsultan harus menyusun rencana
kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.

4. Personil
Agar pekerjaan ini mempunyai kualitas pencapaian sasaran yang memadai, maka pekerjaan ini
membutuhkan dukungan personil yang terdiri dari tenaga profesional dan tenaga pendamping yang
terdiri dari :

A. Tenaga Profesional :
Ketua Team (Team Leader/Design Engineer)
Team Leader (Ahli Muda) 1 orang, minimal lulusan S1 Teknik Sipil/Transportasi, berpengalaman
sebagai Team Leader minimal selama 5 tahun anggaran.
Tugas dan tanggung jawab team Leader :
Sebagai Ketua Team keseluruhan kegiatan, Team Leader berfungsi sebagai Koordinator dan bertugas
melakukan koordinasi dan pengawasan keseluruhan pekerjaan, baik pekerjaan kantor maupun
pekerjaan lapangan termasuk :
Memberikan petunjuk "day to day" kepada seluruh team pelaksana.
Mengkoordinasikan program kerja termasuk kegiatan persiapan maupun kegiatan lainnya.
Mengawasi pelaksanaan kegiatan lapangan (survey, inventarisasi dan investigasi).
Memberikan pengarahan, petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan pengolahan (elaborasi) data
temuan.
Mengkoordinir dan memberikan petunjuk serta bertanggung jawab terhadap pekerjaan desain.
Bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan, pembuatan gambar-gambar perencanaan dan
penyusunan spesifikasi teknis, perhitungan volume pekerjaan dan perkiraan biaya.

14 | P a g e

Disamping team leader juga sebagai Design Engineer bertugas melakukan koordinasi dan pengawasan
keseluruhan pekerjaan, baik pekerjaan kantor maupun pekerjaan lapangan termasuk :
Ikut bertanggung jawab terhadap kegiatan yang menyangkut aspek perencanaan teknis antara lain
mengenai pengumpulan, review, analisa dan superimpose data.
Mengawasi dan memberi petunjuk dalam pembuatan gambar-gambar perencanaan dokumen tender
yang meliputi : Perhitungan volume pekerjaan, perkiraan biaya maupun penyusunan spesifikasi
teknis.

Perencana Jalan Raya


Perencana Jalan Raya (Assistent Profesional Staff) 1 orang, minimal lulusan S1 Sipil/Transportasi,
berpengalaman sebagai Perencana Jalan Raya minimal selama 3 tahun anggaran.
Tugas dan tanggung jawab Perencana Jalan Raya :
1. Bertanggung jawab atas rekayasa teknis atas perencanaan geometric jalan
2. Bertanggung jawab atas perencanaan perkerasan dan bahu jalan
3. Bertanggung jawab atas perencanaan drainase dan gorong-gorong/box culvert
4. Bertanggung jawab atas perencanaan perkuatan tebing
5. Bertanggung jawab atas perencanaan bangunan pelengkap (kerb, trotoar dll)
6. Bertanggung jawab atas penyusunan laporan.
7. Bekerja sama dengan personil lainnya dalam satu tim untuk menyelesaikan permasalahan yang
timbul secara terpadu

Perencana Mekanika Tanah


Perencana Mekanika Tanah (Assistent Profesional Staff) 1 orang, minimal lulusan S1 Teknik Sipil,
berpengalaman sebagai Perencana Mekanika Tanah minimal selama 3 tahun anggaran.
Tugas dan tanggung jawab Perencana Mekanika Tanah :
1. Mengatur semua personil yang terlibat dalam pekerjaan mekanika tanah.
2. Menyusun rencana kerja dan pembagian tugas kerja.
3. Menganalisa data-data pendukung baik data primer maupun sekunder terhadap aspek mekanika
tanah
4. Menganalisa kondisi tanah, kesetabilan dan daya dukung tanah terhadap rencana pembangunan.
5. Membantu ketua tim meneliti jenis tanah, air, kandungannya, serta sifat-sifat karakteristiknya.
6. Melakukan pekerjaan perencanaan dan perhitungan-perhitungan desain yang berhubungan dengan
daya dukung tanah.
7. Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang menyangkut aspek Survey dan Inventarisasi (Mekanika
Tanah), baik pekerjaan lapangan (survey) maupun pekerjaan laboratorium.
8. Turut menyusun laporan-laporan dan mampu mempresentasikan hasil pekerjaan.

Perencana Geodesi
Perencana Geodesi (Assistent Profesional Staff) 1 orang, minimal lulusan S1 Teknik Geodesi,
berpengalaman sebagai Perencana Geodesi minimal selama 3 tahun anggaran.
Tugas dan tanggung jawab Perencana Geodesi :
1. Mengerjakan kegiatan topografi pada studi ini melakukan pengumpulan data peta tofografi.
2. Menyusun rencana kerja dan pembagian tugas kerja.
15 | P a g e

3.
4.
5.

6.
7.

Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang menyangkut masalah desain.


Memberi petunjuk dan pengarahan kepada surveyor dalam hal pelaksanaan kegiatan lapangan,
analisa, pengolahan dan evaluasi data.
Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang menyangkut aspek Survey dan Inventarisasi
(Pengukuran dan Pemetaan bidang Topografi dan Batimetri), baik pekerjaan lapangan (survey)
maupun pekerjaan kantor (studio) seperti pengolahan (elaborasi data), penggambaran (pembuatan
peta-peta) dan lain-lain.
Membantu Design Engineer dan Stafnya dalam mempersiapkan proses perencanaan (perhitungan
dan penggambaran) terutama yang menyangkut aspek Topografi dan Batimetri.
Turut menyusun laporan-laporan dan mampu mempresentasikan hasil pekerjaan.

Perencana Sosial Ekonomi


Perencana Sosial Ekonomi (Assistent Profesional Staff) 1 orang, minimal lulusan S1 Ekonomi,
berpengalaman sebagai Perencana Sosial Ekonomi minimal selama 3 tahun anggaran.
Tugas dan tanggung jawab Perencana Hidrolika/Hidrologi/Hidrometri :
1. Membantu Team Leader dalam menyiapkan laporan.
2. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang berkaitan dengan survey dan pengolahan data
kegiatan agronomi/socio agroekonomi.
3. Membantu Team Leader dalam penyusunan Analisa ekonomi.
4. Membantu Team Leader dalam menyusun kajian pengembangan sosial ekonomi

B. Tenaga Pendamping :
Operator Auto CAD
CAD Operator 1 orang minimal S1 Sipil berpengalaman sebagai CAD Operator minimal selama 1 (satu)
tahun anggaran.
Tugas dan tanggung jawab :
1. Merencanakan/membuat desain gambar rencana konstruksi yang akan dibangun baik gambar
existing lapangan, gambar layout, gambar rencana, gambar tampak, gambar detail dll.
2. Turut menyusun laporan-laporan

Surveyor
Surveyor 4 orang minimal S1 teknik sipil berpengalaman sebagai Surveyor minimal selama 4 (empat)
tahun anggaran.
Tugas dan tanggung jawab :
1. Mengatur semua personil yang terlibat dalam pekerjaan Survey di lapangan.
2. Mengumpulkan data lapangan.
3. Menentukan titik koordinat pekerjaan
4. Memasang patok rencana pekerjaan.
5. Melaksanakan koordinasi rencana pekerjaan dengan pihak yang terkait.
6. Bertanggung jawab terhadap hasil survey
7. Turut menyusun laporan-laporan.

16 | P a g e

Tenaga Administrasi/Operator Komputer


Tenaga administrasi 1 (satu) orang, minimal lulusan SMK / SMU dan cakap mengoperasikan aplikasi
Word, Excel, Power Point dll.
Tugas dan tanggung jawab :
1. Mengatur, membuat dan mengurus pekerjaan yang berhubungan dengan administrasi kantor.

5. Laporan
Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan (inception report) memuat :
Data, laporan dan informasi yang dikumpulkan
Penelitian data, laporan dan informasi
Rencana kerja selanjutnya
Kriteria perencanaan/desain yang diusulkan
Rencana analisa permasalahan teknis, sosial, ekonomi dan sebagainya
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 10 (sepuluh) hari kerja setelah diterbitkan SPMK
sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan

Draft Laporan Akhir


Draft Laporan Akhir (draft final report) memuat :
Alternatif-alternatif pemecahan masalah
Analisis permasalahan teknis, sosial, ekonomi dan sebagainya
Konsep rencana
Analisa pemilihan jenis konstruksi
Prinsip-prinsip perhitungan konstruksi
Penyajian gambar-gambar perencanaan teknik dan pengukuran
Kesimpulan hasil pekerjaan studi atau penyelidikan dan analisis data
Rencana alternatif
Formulasi dan metode pengembangan
Dan lain-lain yang diperlukan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 10 (sepuluh) hari kerja sebelum kontrak berakhir
sebanyak 10 (sepuluh) set buku laporan

Laporan Akhir
Laporan akhir (final report) memuat :
Rangkuman semua hasil pekerjaan
Tanggapan hasil perbaikan, masukan dan saran
Rencana detail
Perhitungan dan gambar konstruksi bangunan pendukung yang diperlukan
Penyelesaian seluruh perhitungan dan penggambaran
Konsep syarat-syarat teknis, umum dan administrasi
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 7 (tujuh) hari sebelum jangka waktu kontrak berakhir
dan diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan dan 1 (satu) buah dalam compact disc.
17 | P a g e

Notulen diskusi
Notulen hasil diskusi yang terdiri dari :
Diskusi laporan pendahuluan (inception report)
Diskusi konsep laporan akhir (draft final report)

Dokumentasi hasil pekerjaan


Dokumentasi ini memuat dari hasil pekerjaan yang telah dikerjakan. Dan diserahkan sebanyak 1 (satu)
album.

6. Hal-hal Lain
Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi
dalam negeri

Pedoman Pengumpulan Data Lapangan


Dalam rangka pengumpulan data di lapangan harus mengikuti pedoman/standar teknis yang berlaku.

Alih Pengetahuan
Penyedia jasa konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan
(asistensi dan diskusi) dalam rangka alih pengetahuan kepada personil Pejabat Pembuat Komitmen
Diskusi dan pembahasan dilakukan dengan melibatkan pihak Direksi, konsultan, dan instansi
terkait baik di tingkat daerah maupun pusat. Sesuai dengan tahap dan sasaran pembahasan yang
hendak dicapai, maka jenis kegiatan diskusi yang akan dilaksanakan terdiri dari :
a. Diskusi Laporan Pendahuluan
Materi pembahasan mencakup metodologi dan rencana kerja konsultan, dalam pelaksanaan
pekerjaan secara keseluruhan. Bahan diskusi diambil dari laporan pendahuluan yang telah
disampaikan.
b. Diskusi Final
Diskusi ini berisi uraian dan status akhir seluruh kegiatan perencanaan yang sudah dilakukan.i
c. Pembiayaan Diskusi
Untuk seluruh biaya pelaksanaan diskusi tersebut menjadi tanggung jawab dan beban konsultan
pelaksana.

18 | P a g e

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


1. Dalam pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi, penyedia jasa wajib menerapkan sistem manajemen
K3.
2. Keluaran yang dihasilkan dalam kegiatan jasa konsultansi harus mencakup aspek-aspek K3.
Pangkalan Bun,

Januari 2015

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)


Selaku Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan Pembangunan Jalan

JUNI GULTOM, ST, M.TP


NIP.19680609 199503 1 003

19 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai