Anda di halaman 1dari 12

D A F T A R I S I

Halaman Sampul
Daftar Isi ................................................................................................................. 1

1. LATAR BELAKANG ............................................................................ 2


2. DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN................................................... 3
3. MAKSUD DAN TUJUAN ..................................................................... 4
4. SASARAN ........................................................................................... 4
5. MANFAAT .......................................................................................... 5
6. NAMA ORGANISASI PENGGUNA JASA ........................................... 5
7. RUANG LINGKUP ............................................................................... 5
8. METODOLOGI .................................................................................... 7
9. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN ..................................................... 7
10. PERSONIL/TENAGA AHLI ................................................................. 7
11. KELUARAN ......................................................................................... 8
12. PELAPORAN ...................................................................................... 9

Daftar Pustaka ........................................................................................................ 11

Studi Kelayakan Pembentukan BUMD Pariwisata 1


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
[Term of Reference]

STUDI KELAYAKAN PEMBENTUKAN


BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) PARIWISATA

1. LATAR BELAKANG

Sektor pariwisata merupakan dengan perairan internasional yang


salah satu sektor terbesar dan terkuat sangat padat, yaitu selat Malaka (Rheza,
dalam perekonomian dunia yang mampu M. 2019).
memberikan devisa cukup besar bagi Rupat Utara memiliki pantai pasir
negara, memperluas lapangan pekerjaan putih terpanjang di Indonesia yang
dan memperkenalkan budaya suatu mencapai 17 Km, pantai tersebut terbagi
negara. Dengan dimulainya ASEAN dalam enam lokasi yaitu Pantai 1)
Economic Community (AEC) pada tahun
Pesona, 2) Tanjung Lapin, 3) Pasir Putih,
2016, Indonesia dinilai sebagai salah satu 4) Beting Aceh, 5) Makeruh, dan 6)
negara paling siap bersaing jika ditinjau Ketapang. Upaya mengelola Rupat Utara
dari Objek Pariwisata yang ada, hanya sebagai salah satu KSPN, Pemerintah
saja minim infrastruktur masih menjadi Kabupaten Bengkalis telah menetapkan
kendala utama (Sabon, V. L. et.al. 2018). kebijakan Gerbang Pesisir dalam
Riau dan khususnya Kabupaten Rencana Pembangunan Jangka
Bengkalis, merupakan salah satu daerah Menegah Daerah (RPJMD) 2016-2021.
yang memiliki potensi wisata yang masuk Rupat Utara ditetapkan sebagai pusat
kedalam Kawasan Strategis pengembangan pariwisata unggulan
Pengembangan Pariwisata Nasional daerah yang pengembangannya juga
(KSPN). Salah satu keunggulan geografis disesuaikan dengan Rencana Induk
Kabupaten Bengkalis adalah memiliki pembangunan Pariwisata Daerah
pulau terluar yang berbatasan langsung (RIPPDA) Provinsi Riau 2012-2025.
dengan negara jiran Malaysia, seperti Selain Rupat Utara, potensi
pulau Bengkalis dan pulau Rupat. Pulau pariwisata di Kabupaten Bengkalis juga
Rupat, khususnya Kecamatan Rupat terdapat di beberapa lokasi yang lain
Utara merupakan salah satu pulau yang seperti di Kota Duri yang dikenal sebagai
terkenal dengan Destinasi wisata Pantai salah satu lokasi pertambangan Migas
pasir putih yang terhampar luas. Pulau
terbesar Nasional, Pulau Bengkalis
yang berbentuk gunung kecil di tengah sebagai Ibu Kota kabupaten yang dikenal
laut luas ini memiliki posisi yang sangat dengan khasanah Melayu dan kehidupan
strategis, karena langsung berhadapan Pesisir Pantai, Kecamatan Bukit

Studi Kelayakan Pembentukan BUMD Pariwisata 2


Batu/Bandar Laksamana yang dikenal Dalam mengelola objek
dengan wisata sejarah budaya Melayu, pariwisata Daerah, Pemerintah memiliki
Makam Datuk Laksamana, Kecamatan keterebatasan baik dari segi waktu
Siak Kecil terdapat wisata Religius berupa maupun SDM. Untuk menanngkap
makam Ulama Tarekat Naqsyabandiyah peluang bisnis pariwisata secara lebih
makam Syaidi Syech H. Ahmad Fakih dan akurat dan terarah dibutuhkan satu
beberapa lokasi yang lain. lembaga/ institusi bisnis yang secara
spesifik menangani dan mengelola
Eksistensi objek wisata di
potensi agar dampak kepariwisataan
Kabupaten Bengkalis masih belum
secara bisnis benar-benar bisa diraih
terkelola dengan optimal, minimya sarana
sebagai salah satu upaya untuk
infrastruktur menjadi kendala utama
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
pengembangan objek wisata yang ada.
Wardiyanto (2011) menjelaskan untuk Meski demikian mekanisme
melakukan pengambangan Kawasan pendirian institusi dalam hal ini berupa
tujuan wisata menyangkut perencanaan, BUMD yang bergerak pada sektor
pelaksanaan pembangunan dan Pariwisata, sebagaimana yang telah
pengembangan, termasuk institusional. diatur dalam Peraturan Pemerintah
Institusional menyangkut program dan Nomor 54 Tahun 2016 Tentang BUMD
promosi, kebijakan tentang pariwisata, dan Permendagri Nomor 118 Tahun 2018
peraturan lain yang terkait dengan tentang Rencana Bisnis, Rencana Kerja
pariwisata, struktur organisasi pariwisata dan Anggaran, Kerja Sama, Pelaporan
publik maupun swasta, program dan Evaluasi BUMD, Pendirian BUMD
pendidikan/pelatihan, penyadaran baru harus diawali dengan satu Studi
masyarakat hingga program lingkungan. Kelayakan pendirian BUMD.

2. DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN

Adapun dasar pelaksanaan kegiatan penyusunan Dokumen Studi Kelayakan


Pembentukan BUMD Pariwisata ini adalah :
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
2. Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 Tentang Badan Usaha Milik Daerah
5. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 118 Tahun 2018 Tentang Rencana
Bisnis, Rencana Kerja dan Anggaran, Kerja Sama, Pelaporan dan Evaluasi
Badan Usaha Milik Daerah.
6. Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2018 Tentang
Petunjuk Operasional Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pariwisata

Studi Kelayakan Pembentukan BUMD Pariwisata 3


7. Peraturan Daerah Kabuapten Bengkalis Nomor 3 Tahun 2020 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2021
(Lembaran Daerah Kabupaten Bengkalis Tahun 2020 Nomor 3);
8. Peraturan Bupati Bengkalis Nomor 86 Tahun 2020 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2021
(Berita Daerah Kabupaten Bengkalis Tahun 2020 Nomor 86);

3. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud
Maksud dari Studi Kelayakan ini adalah :
1. Untuk malakukan analisis kelayakan rencana pembentukan BUMD baru yang
bergerak pada sektor Pariwisata di Kabupaten Bengkalis berdasarkan
keunggulan dan potensi yang ada dalam rangka peningkatan perekonomian
daerah.
2. Untuk memperoleh dokumen studi kelayakan sebagai prasyarat pendirian BUMD
baru sebagaimana yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan
khususnya Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 118 Tahun 2018.
b. Tujuan
Secara umum tujuan penyusunan dokumen Studi Kelayakan pendirian BUMD
Pariwisata ini adalah untuk “mengkaji berbagai aspek secara komprehensif
kelayakan bisnis pendirian BUMD Pariwisata di Kabupaten Bengkalis”, sebagai
prasyarat pendirian BUMD sesuai peraturan perundang-undangan.

4. SASARAN

Dalam upaya mencapai tujuan penyusunan dokumen Studi Kelayakan ini, sasaran
yang akan dicapai mencakup kelayakan bisnis meliputi (Kasmir dan Jakfar, 2012 dalam
Munthe K, 2019):
a) Menganalisa aspek Hukum (legal aspect) pendirian BUMD Pariwisata;
b) Menganalisa aspek sosial (social aspect) yang akan ditimbulkan dari pendirian
BUMD Pariwisata.
c) Menganalisa economical aspect termasuk didalamnya segmen pasar, sektor
industri, rencana bisnis secara makro, aspek finansial, permodalan dengan target
investasi dan pembiayaan paling menguntungkan yang akan dijalankan dan
dikelola oleh BUMD Pariwisata dengan metode analisis SWOT atau parameter
analisis yang lazim.
d) Menganalisa perkiraan modal awal yang harus dikeluarkan oleh Pemerintah
Daerah untuk mendirikan BUMD Pariwisata.

Studi Kelayakan Pembentukan BUMD Pariwisata 4


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang BUMD,
sasaran dalam studi kelayakan ini sekaligus mencakup :
a) Kebutuhan Daerah, meliputi aspek pelayanan umum dan kebutuhan masyarakat;
b) Kelayakan bidang usaha BUMD yang akan dibentuk, meliputi
1. Analisis terhadap kelayakan ekonomi;
2. Analisis pasar dan pemasaran;
3. Analisis kelayakan keuangan dan
4. Aspek lainnya.

5. MANFAAT

Secara praktis, hasil studi kelayakan yang disusun diharapkan memberikan


manfaat kepada pengguna jasa meliputi :
1. Melalui kajian ini dapat diketahui kelayakan Bisnis Rencana Pendirian BUMD
Pariwisata di Kabupaten Bengkalis.
2. Hasil studi kelayakan ini akan menjadi masukan penting bagi pengguna terkait hal
yang perlu disikapi dan ditindaklanjuti guna menjamin BUMD Pariwisata yang akan
didirikan akan berjalan sesuai yang diharapkan.
3. Hasil studi kelayakan ini akan menjadi referensi bagi pengguna jasa dalam
manyusun arah kebijakan terkait BUMD Pariwisata yang akan disampaikan
kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis.

6. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA

Organisasi Pengguna Jasa adalah Pemerintah Kabupaten Bengkalis dalam hal ini
Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkalis.
7. RUANG LINGKUP

a. Lingkup Spasial
Ruang lingkup spasial pada kegiatan penyusunan Studi Kelayakan Pembentukan
Badan Usaha Milik Daerah Pariwisata ini adalah Kabupaten Bengkalis.

b. Lingkup Substansial
Ruang lingkup Studi Kelayakan ini disesuaikan dengan tujuan akhir yang akan
dicapai dalam Studi ini yaitu “mengkaji berbagai aspek secara komprehensif
kelayakan bisnis pendirian BUMD Pariwisata di Kabupaten Bengkalis”,
namun demikian perlu dilakukan batasan substansi materi yang akan dibahas
dalam kajian ini meliputi :

1. Dalam rangka memenuhi amanat Peraturan Pemerintah 54/2017, dalam kajian


ini harus terlebih dahulu mengkaji secara umum tingkat kebutuhan daerah
terhadap rencana pendirian BUMD Pariwisata dan kelayakan bidang usaha
BUMD yang akan dibentuk. Kebutuhan Daerah dimaksud mencakup studi

Studi Kelayakan Pembentukan BUMD Pariwisata 5


Pelayanan Umum dan kebutuhan masyarakat. Sementara lingkup studi
kelayakan usaha mencakup analisis kelayakan ekonomi, analisis pasar dan
pemasaran, analisis kelayakan keuangan dan analisis aspek lainnya (aspek
hukum, ketersedian teknologi, ketersediaan SDM dan lainnya)
2. Melakukan analisa secara detail terhadap aspek hukum (legal aspect) rencana
pendirian BUMD Pariwisata. Menurut Kasmir dan Jakfar (2012), dalam
memulai studi kelayakan suatu usaha pada umumnya dimulai dari aspek
hukum. Tujuan kajian dari aspek hukum adalah untuk meneliti 1) landasan
hukum pendirian badan usaha, 2) dokumen prasyarat yang harus dilengkapi,
3) keabsahan hingga kesempurnaan dokumen pendukung yang ada. 4)
Pentahapan serta langkah kerja berdasarkan ketentuan yang ada yang harus
diikuti. Analisia ini sangat penting mengingat sebelum menjalankan usaha,
segala prosedur yang berkaitan dengan landasan hukum, perizinan atau
berbagai persyaratan harus terlebih dahulu sudah terpenuhi.
3. Melakukan analisa terhadap aspek sosial (social aspect) yang kemungkinan
akan ditimbulkan dengan didirikannya BUMD Pariwisata di Kabupaten
Bengkalis. Aspek sosial yang diharapkan mencakup lapangan pekerjaan,
peningkatan kesejahteraan dan sebagainya termasuk jika ada kemungkinan
negatif yang akan ditimbulkan;
4. Melakukan analisa aspek ekonomi (economical aspect) yang meliputi analisis
a) segmen pasar dari unit usaha yang dijalankan, b) sektor industri potensial,
c) rencanca bisnis secara makro, d) aspek finansial yang mencakup
permodalan dengan target investasi dan pembiayaan paling menguntungkan
bagi Pemerintah Daerah yang akan dijalankan dan dikelola oleh badan Usaha
Pariwisata termasuk didalamnya, e) melakukan Proyeksi Rugi Laba, Proyeksi
Cash Flow, Proyeksi Neraca, Kelayakan keuangan Internal Rate of Return
(IRR), Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI) atau B/C Ratio,
Payback Periode, Sensitivitas, dan Rasio Keuangan.
5. Melakukan analisa perkiraan modal awal yang harus disertakan oleh
Pemerintah Daerah untuk mendirikan BUMD Pariwisata.
6. Menjustifikasi kelayakan pendirian BUMD Pariwisata di Kabupaten Bengkalis
atas dasar hasil analisis komprehensif yang dilakukan, dengan menyertakan
catatan segala kemungkinan yang harus disikapi untuk meminimalisir akibat
negatif yang akan ditimbulkan.

c. Lingkup Kegiatan Studi Kelayakan dan Produk yang Dihasilkan


1. Laporan Pendahuluan (inception) berisi informasi/ data awal yang
diinventarisasi guna menyusun dasar pelaksanaan dan metode yang akan

Studi Kelayakan Pembentukan BUMD Pariwisata 6


digunakan. Kegiatan ini mencakup Presentasi dan evaluasi laporan
pendahuluan oleh pemangku kepentingan.
2. Laporan Antara (interim) yang berisi data aktual dan faktual, termasuk
didalamnya analisis awal terhadap data yang ada sebelum mendapatkan
masukan dari pemangku kepentingan pada saat Presentasi dan evaluasi
Laporan Antara.
3. Laporan Akhir (Final Report) berisi hasil analisis final berdasrakan seluruh data
dan fakta setelah mendapat masukan dari pemangku kepentingan. Kegiatan
ini termasuk Presentasi dan evaluasi Laporan Akhir bersama Pemangku
Kepentingan;
4. Perbaikan/Penyempurnaan Laporan Akhir;
5. Penyerahan Laporan Akhir.

8. METODOLOGI

Metode penelitian yang digunakan dalam analisis data pada studi ini adalah
metode campuran (mix methode) antara metode kualitatif dan metode kuantitatif, secara
kualitatif analisa data berdasarkan pada proses wawancara dan diskusi mendalam
(indepth interview) yang dilakukan kepada sumber data (key informan) yang
berkompeten untuk memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan kajian
kelayakan bisnis pembentukan BUMD Pariwisata ini.

Sementara metode kuantitatif dilakukan dalam menganalisis data numeric yang


diperoleh dari data primer maupun sekunder yang bertujuan untuk melakukan forcasting
atau prediksi maupun proyeksi terhadap kemungkinan yang akan dihadapi pada masa
mendatang. Sementara alat analisis yang digunakan terhadap masing-masing metode
dapat dikembangkan oleh masing-masing penyedia jasa dengan jaminan bahwa
metode yang dipilih adalah lazim dan yang terbaik, dan persetujuan penggunaannya
diputuskan dalam pemaparan laporan pendahuluan.

9. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Studi Kelayakan Pembentukan Badan


Usaha Milik Daerah Pariwisata ini adalah selama 60 (enam puluh) hari kalender atau
dua bulan sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

10. PERSONIL / TENAGA AHLI

Tim pelaksana kegiatan ini harus memiliki kompetensi terdiri atas tenaga ahli
dibidangnya meliputi :

Studi Kelayakan Pembentukan BUMD Pariwisata 7


Tabel 1. Kebutuhan Personil

No Jabatan Kualifikasi Pengalaman Kebutuhan


1. Team Leader Minimal Pasca Sarjana (S2) Berpengalaman 1 Orang
Sekaligus Ekonomi, lulusan universitas melakukan
sebagai Ahli negeri atau yang telah pekerjaan analisis
Keuangan dan disamakan. Berkompeten ekonomi dan
Investasi dalam melakukan analisa investasi minimal 5
investasi dan kelayakan Tahun
bisnis

2. Ahli Pariwisata Minimal Sarjana (S1) Berpengalaman 1 Orang


Pariwisata/Manajemen pekerjaan analisis
Pariwisata berkompeten aspek prosepek
dalam menganalisa prospek industri pariwisata
industri pariwisata minimal 4 Tahun

3. Ahli Hukum Minimal Sarjana (S1) Berpengalaman 1 Orang


Bisnis Hukum/Sarjana Ekonomi, melakukan analisa
lulusan universitas negeri aspek hukum bisnis/
atau yang telah disamakan. usaha minimal 4
Berkompeten dalam Tahun
menganalisa aspek hukum
bisnis/usaha.
4. Surveyor Minimal Sarjana Diploma 3 Pengalaman minimal 1 Orang
(D3) ekonomi/ administrasi 3 Tahun
bisnis/ perencanaan wilayah
dan kota. Berpengalaman
dalam malakukan survey
dan interview kepada
narasumber
5. Staf Minimal S1, Jurusan Pengalaman minimal 1 Orang
Administrasi Administrasi bisnis 2 Tahun
/akuntansi
6. Operator Minimal D3, Jurusan Pengalaman minimal 1 Orang
Komputer Administrasi bisnis 2 Tahun
/akuntansi/ Komputer

Karena kegiatan studi kelayakan Pembentukan BUMD Pariwisarta ini cukup


spesifik, Tenaga Ahli penyedia jasa yang melaksanakan pekerjaan ini diutamakan
memiliki kompetensi/keahlian, pengalaman dan memiliki kemampuan teknis dalam
bidangnya masing-masing, sehingga hasil kajian benar-benar dapat digunakan sebagai
dasar dalam mengambil kebijakan pembentukan BUMD Pariwisata di Kabupaten
Bengkalis.

11. KELUARAN

Hasil yang diharapkan dari pekerjaan Studi Kelayakan Pembentukan BUMD


Pariwisata ini adalah “Tersedianya dokumen Studi Kelayakan Pembentukan BUMD
Pariwisata”, yang menjadi dasar pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan dan
sekaligus sebagai dokumen prasyarat pendirian BUMD baru sebagaimana yang
dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan.

Studi Kelayakan Pembentukan BUMD Pariwisata 8


12. PELAPORAN

a. Bentuk Laporan
Laporan atas pelaksanaan pekerjaan, Studi Kelayakan Pembentukan BUMD
Pariwisata disajikan dalam 3 (tiga) tahapan, dengan rincian sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan, pada tahap ini penyedia jasa harus menyusun
laporan yang berisi informasi/data awal yang diinventarisasi serta metode dan
rencana kerja. Dokumen dicetak sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dan harus
dipaparkan dalam forum yang melibatkan stakeholder terkait sesuai jadwal
yang ditetapkan;
2. Laporan Antara, laporan ini sekurang-kurangnya berisi seluruh data yang
diperoleh dan sebagian analisis data dan interview kepada pihak yang
berkompeten. Laporan ini dicetak sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dan harus
dipaparkan dalam forum yang melibatkan stakeholder terkait sesuai jadwal
yang ditetapkan untuk mendapatkan koreksi dan tambahan informasi;

3. Laporan akhir, laporan ini merupakan hasil akhir dan penyempurnaan dari
laporan sebelumnya setelah mendapat masukan dari berbagai pihak.
Laporan ini telah memenuhi berbagai persyaratan teknis dan merupakan hasil
kesepakatan dari semua pihak. Laporan Akhir yang diserahkan kepada
pemberi tugas sebanyak 10 (Sepuluh) eksemplar;

5. Laporan dalam softcopy sebanyak 3 (tiga) buah yang dimasukkan kedalam


flashdisk, masing-masing 1 flashdisk.

b. Penyajian Laporan
Teknis penyajian laporan adalah sebagai berikut:
1. Ukuran kertas yang digunakan adalah HVS 70 gr polos warna putih.
2. Naskah diketik 1,5 spasi dengan header yang sesuai dengan tata naskah
akademis pada umumnya, dan tidak ditulis timbal balik.
3. Jika menggunakan Sitasi, ditulis dengan menggunakan style APA sixth edition.
4. Jika terdapat gambar, kolom atau informasi lain yang berwarna harus dicetak
dengan tinta warna.
5. Laporan harus diberi cover (sampul) yang dirancang menarik dan berwarna.
6. Laporan Pendahuluan dan Laporan Antara dijilid rapi dengan soft cover
berwarna, tidak dibenarkan menggunakan lakban atau spiral.
7. Laporan Akhir dijilid rapi dengan soft cover dan/atau hard cover berwarna.
8. Diantara setiap bab diberikan pembatas bab dengan kertas HVS berwarna.
9. Seluruh laporan juga disampaikan dalam bentuk soft copy yang disimpan
dalam flash disk.

Studi Kelayakan Pembentukan BUMD Pariwisata 9


10. Foto–foto dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan dan presentasi harus
diserahkan bersama Laporan akhir dalam bentuk digital (soft copy).

Bengkalis, Juli 2021

KUASA PENGGUNA ANGGARAN/


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
BAGIAN PEREKONOMIAN

AULIA ARMY EFFENDY, SSTP


Pembina Tk. I
NIP. 19800406 200012 1 002

Studi Kelayakan Pembentukan BUMD Pariwisata 10


DAFTAR PUSTAKA

Bappeda Bengkalis (2019). RPJMD Kabupaten Bengkalis 2016-2021. Diperoleh dari


http://bappeda.bengkaliskab.go.id/web/tampilkan/217/82918810844RPJMD_K
abupaten_Bengkalis_Tahun__2016-2021.pdf#. Diakses tanggal 29 Februari
2020.

BPS. (2019). Statistik Daerah Kabupaten Bengkalis. Bengkalis: PBS Kabupaten


Bengkalis. Diperoleh dari https://bengkaliskab.bps.go.id/publication/2019/
12/27/7c5deecb2daeba87d03ac81d/statistik-daerah-kabupaten-bengkalis-
2019.html. Diakses tanggal 29 Februari 2020.

Rheza M. Rusli Z. (2019). Pengembangan Kawasan Wisata Kecamatan Rupat Utara


Kabupaten Bengkalis, JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari-Juni 2019 Diperoleh
dari file:///C:/Users/SMC/Downloads/23474-45546-1-SM%20(1).pdf . Diakses
tanggal 29 Februari 2020.

Munthe K. (2019). Studi Kelayakan Pembentukan Bumd Aneka Usaha Di Kabupaten


Samosir. Jurnal Manajemen dan Bisnis. Universitas Katolik Santo Thomas
Sumatera Utara. Diperoleh dari http://ejournal.ust.ac.id/index.php/JIMB_
ekonomi/article/view/462.

Sabon, V. L., Perdana, M. T. P., Koropit. P, C, S., & Pierre, W. C. D. (2018). Strategi
Peningkatan Kinerja Sektor Parawisata Indonesia Pada Asean Economic
Community. Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vo.8 (2): 163 – 176. doi:
10.15408/ess.v8i2.5928. P-ISSN: 2087-2038; E-ISSN:2461-1182

Studi Kelayakan Pembentukan BUMD Pariwisata 11


Studi Kelayakan Pembentukan BUMD Pariwisata 1

Anda mungkin juga menyukai