Anda di halaman 1dari 29

STRATEGI PENGEMBANGAN FESTIVAL PANTAI PADANG

MELANG GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI

KAWASAN PERBATASAN

PROPOSAL PROYEK AKHIR

OLEH

DAYANG INTAN SOPHIRA

2019010049

POLITEKNIK PARIWISATA BATAM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DIVISI KAMAR

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3

1.1 Latar Belakang..........................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................13

1.3 Rumusan Masalah...................................................................................14

1.4 Tujuan Penelitian.....................................................................................14

1.5 Manfaat Penelitian...................................................................................14

1.6 Definisi Operasional................................................................................15

BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................16

2.1 Objek wisata............................................................................................16

2.1.1 Pengertian objek wisata...................................................................16

2.1.2 Potensi wisata...................................................................................16

2.1.3 Prinsip dasar pengelolaan pariwisata...............................................16

2.1.4 Konsep pengembangan pariwisata...................................................17

2.1.5 Faktor penukung dan penghambat objek wisata..............................18

2.2 Konsep strategi pengelolaan....................................................................20

2.2.1 Prinsip – prinsip strategi..................................................................20

2.2.2 Pengertian pengelolaan....................................................................22

2.2.3 Unsur – Unsur Management............................................................22

2.2.4 Pengertian strategi pengelolaan.......................................................24


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata berasal dari dua kata, yakni Pari dan Wisata. Pari dapat

diartikan sebagai banyak, berkali-kali, berputar-putar atau lengkap.

Sedangkan wisata dapat diartikan sebagai perjalanan atau bepergian yang

dalam hal ini sinonim dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris. Atas

dasar itu, maka kata “Pariwisata” dapat diartikan sebagai perjalanan yang

dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat

yang lain, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan “Tour” (Yoeti,

1991:103). Sedangkan menurut RG. Soekadijo (1997:8), Pariwisata ialah

segala kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pariwisata merupakan

sesuatu yang berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi, pelancong,

turisme (Departemen Pendidikan Nasional, 2005:830). Menurut Murphy

(1985) pariwisata adalah keseluruhan elemen-elemen terkait, seperti

wisatawan, daerah tujuan wisata, perjalanan, industri dan lain sebagainya.

Pengembangan Suatu tempat yang dijadikan daerah pariwisata diharapkan

menjadi sumber dan potensi kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan yang

mampu menggalakkan kegiatan ekonomi, termasuk kegiatan sektor lain

sehingga lapangan pekerjaan, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah

dan pendapatan negara, serta penerimaan devisa meningkat melalui upaya

pengembangan dan pembangunan berbagai potensi kepariwisataan


nasional, dengan tetap memelihara kepribadian bangsa dan kelestarian

fungsi serta mutu lingkungan hidup (Desmayeti et al., 2021).

Festival dalam pengertian KBBI adalah hari atau pekan gembira

dalam rangka peringatan peristiwa penting dan bersejarah atau pesta

rakyat. Dalam hal ini kepulauan anambas mempunyai kebudayaan yang

beragam yang dapat dijadikan poin penting dalam pesta rakyat festival

padang melang kepulauan anambas. Peristiwa ini menjadi perhatian

penulis untuk diteliti dalam kegiatan dinas pariwisata Kabupaten

Kepulauan Anambas.

Seni pertunjukan merupakan bagian dari kehidupan suatu

masyarakat. Ia hadir di tengah-tengah masyarakat tertentu karena

diperlukan oleh masyarakat yang bersangkutan. Tidak jarang seni

pertunjukan berada dalam lingkungan suatu masyarakat untuk kebutuhan

upacara tertentu. Upacara sebagai suatu tindakan yang dilakukan menurut

adat kebiasaan atau keagamaan untuk menandai khidmatan suatu peristiwa

memiliki bermacam-macam aturan serta sarana dalam menjalankannya

diantara sarana yang diperlukan untuk memenuhi upacara dapat berupa

pertunjukan seni. (Kusmayati, 1996).

Acara festival padang melang menjadi pilihan utama oleh penulis

karena konsentrasi penulis terdapat dalam ritual Tolak bale dan festival tari

Zapin sebagai bidang seni pertunjukkan khususnya seni tari. Ritual Tolak

bale adalah ritual atau tradisi yang masih berkembang pada masyarakat

setempat khususnya di desa mampok. Ritual ini menjadi kegiatan pertama

untuk pembukaan acara dan secara langsung dilakukan oleh masyarakat


mampok itu sendiri dengan konsep atraksi budaya agar lebih menarik

perhatian masyarakat luar yang belum mengetahui tentang ritual Tolak

bale itu sendiri.

Ritual tersebut merupakan upaya masyarakat memperkenalkan

kearifan lokal mereka. Sedangkan, Festival tari Zapin diadakan untuk

melestarikan budaya bezapin untuk para seniman tari yang ada di

Kabupaten Kepulauan Anambas.

Pariwisata Daerah merupakan sektor industri terpenting pada suatu

daerah untuk meningkatkan perekonomian di daerahnya. Peningkatan

jumlah wisatawan dapat menjadikan pariwisata lahan yang sangat

menguntungkan bagi setiap daerah. Dengan mengembangkan potensi

pariwisata yang ada, dapat dijadikan sebagai alternatif untuk

meningkatkan PAD serta menumbuhkan ekonomi masyarakat dalam

rangka pembangunan daerah kedepan yang lebih baik. Kabupaten

Kepulauan Anambas memiliki objek wisata yang beragam.

Pariwisata dikabupaten ini sangat potensial untuk dikembangkan,

Pemerintah Daerah juga sangat mendukung dalam pengembangan objek

wisata yang ada. Upaya untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten

Kepulauan Anambas sudah dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan

Pemuda dan Olahraga sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan

Riau Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Induk Pembangunan

Kepariwisataan Daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Kepulauan Anambas Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah. Dinas Pariwisata


Kebudayaan Pemuda dan Olahraga merupakan unsur pelaksanaan otonomi

daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan dibidang

pariwisata sesuai dengan lingkup tugasnya. Untuk melaksanakan tugas

tersebut Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Kepulauan Anambas mempunyai fungsi:

1. Penyusunan program dan kegiatan dinas dalam jangka pendek,

menengah, dan jangka panjang.

2. Penyelenggaraan urusan tata usaha yang meliputi urusan umum dan

kepegawaian, penyusunan program dan keuangan.

3. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.

4. Penyelenggaraan teknis operasional yang meliputi bidang objek

wisata, bidang promosi wisata, bidang kebudayaan, bidang pemuda

dan bidang olahraga.

5. Penyelenggaraan administrasi dan pelayanan umum kepada

masyarakat dalam lingkup tugasnya.

6. Pembinaan terhadap unit pelaksanaan teknis sesuai dengan lingkup

tugasnya.

7. Pelaksanaan koordinasi dengan unsur terkait lainnya dalam setiap

penyelenggaraan kegiatan dinas.

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi dinas.

Kabupaten Kepulauan Anambas ditunjang oleh sebagian besar

potensi alam, khususnya potensi kelautan atau bahari. Potensi kelakuan

tersebut menjadi potensi utama dengan diperkaya oleh keanekaragaman


serta keindahan pantai, terumbu karang, serta ekonsistem laut lainnya.

Selain wisata bahari, Kabupaten Kepulauan Anambas juga memiliki

wisata alam dan budaya. Masih banyak daerah-daerah di Anambas perlu

pengelolaan agar memberikan kontribusi terhadap Pendapatan asli daerah.

Kabupaten Kepulauan Anambas terdiri dari 7 Kecamatan yaitu:

Kecamatan Siantan, Kecamatan Siantan Tengah, Kecamatan Siantan

Timur, Kecamatan Siantan Selatan, Kecamatan Palmatak, Kecamatan

Jemaja dan Kecamatan Jemaja Timur. Dari ke tujuh kecamatan tersebut,

hampir semua memiliki potensi daya tarik wisata. Identifikasi daya tarik

wisata di Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki potensi pengembangan

wisata dengan tema yang beragam, antara lain:

1. Wisata Alam, merupakan bentuk kegiatan wisata yang bertujuan

menikmati kehidupan alam liar atau bentukan alam/lingkungan yang

masih asli, termasuk dalam wilayah perencanaan ini adalah wisata

pantai, air terjun, serta alam pegunungan.

2. Wisata Minat Khusus, merupakan bentuk kegiatan wisata bahari

dengan aktivitas yang berkaitan dengan kelautan, baik di atas

permukaan (marine) maupun dilakukan di bawah permukaan laut (sub

marine), termasuk dalam wilayah perencanaan ini adalah wisata alam

bawah laut, yakni jenis pengembangan wisata untuk menikmati

panorama ekosistem di bawah laut.

3. Wisata Agro, merupakan jenis wisata minat khusus yang berorientasi

pada kegiatan yang dikaitkan dengan kegiatan budidaya tanaman

pangan, menikmati kegiatan di perkebunan, perikanan dan peternakan.


4. Wisata Budaya, merupakan bentuk kegiatan pariwisata yang

berorientasi pada pembelajaran unsur-unsur budaya setempat,

berkaitan dengan tarian tradisional, budaya dan sejarah, kehidupan

masyarakat setempat (traditional way of life), kerajinan tangan, serta

kuliner khas daerah, termasuk dalam hal ini spiritual dan sejarah.

Pada tahun 2018 jumlah wisatawan asing menembus angka 500

wisatawan, sedangkan pada tahun 2019 priode januari hingga agustus

mencapai 700 wisatawan. Dengan kunjungan wisatawan yang mengalami

peningkatan setiap tahunnya tentu harus dibarengi dengan perbaikan

fasilitas yang ada, seperti penyedian Exit Entry Point di bandara dan

penyedian karantina bagi wisatawan asing yang berkunjung ke Anambas.

Adapun objek wisata yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas

adalah sebagai berikut:

1. Pulau Kuku

2. Pulau Tokong nanas

3. Pulau Temawan kecil dan besar

4. Pulau akar

5. Pulau Temuruk

6. Pulau Nunse

7. Pulau Mengkait

8. Pulau Bawah

9. Pulau Malang Biru

10. Pulau Durai

11. Pulau Penjalin


12. Pulau Batu Garam

13. Pulau Pahat

14. Pulau Semut

15. Pulau Tokong Berlayar

16. Pulau Duata

17. Pulau Ayam

18. Pantai Padang melang

19. Pantai Teluk Kampak

20. Pantai Pasir Manang

21. Air Terjun Temburun

22. Air Terjun Naraja

Bisa kita lihat dari daftar objek diatas, dapat dilihat bahwa

mayoritas objek wisata yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas

adalah wisata pantai, wisata Alam dan wisata Bahari (pulau) . Salah satu

objek wisata yang sangat memungkinkan untuk berkembang dan

memberikan kontribusi positif bagi pemerintah daerah maupun masyarakat

adalah wisata Panatai Padang Melang. Pantai Padang Melang mempunyai

potensi yang sangat sesuai untuk dijadikan sebagai objek wisata pantai,

pulau dengan pasir putih dan bersih serta birunya air laut terutama wisata

kategori rekreasi dan berenang, karena kondisi biofisik sumberdaya berupa

panorama dan kondisi pantai yang indah dan masih alami.

Objek wisata yang menjadi daya Tarik wisatawan dari kepulauan

anambas iyalah keindahan alam yang keunggulannya berupa pantai

kejernihan air laut pasir pantai yang putih dan terumbu karang yang masih
teraga keasliannya. keindahan lautnya pernah ditetapkan sebagai pulau

tropis terbaik di dunia oleh CNN.com mengalahkan beberapa tempat

wisata yang sudah ada sebelumnya seperti similam (Thailand), halong bay

(Vietnam), langwaki (Malaysia), koh chang (Thailand) yang lebih dulu

terkenal dikalanga travelers dunia.

Pembangunan maupun pengembangan merupakan suatu proses

perubahan dengan tanda-tanda dari suatu keadaan tertentu yang dinilai

kurang efektif menuju ke suatu keadaan tertentu yang lebih efektif. Untuk

kelancaran pembangunan maupun pengembangan pariwisata diperlukan

beberapa pendorong yang penting, antara lain seperti jalan yang baik,

transportasi darat, laut, udara, dan akomodasi sebagai sarana yang tak

kalah pentingnya dalam pengembangan pariwisata. Pembangunan

kepariwisataan daerah dilaksanakan berdasarkan pada Peraturan Daerah

Provinsi Kepulauan Riau Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Induk

Pembangunan Kepariwisataan Daerah. Adapun tujuan dari pembangunan

kepariwisataan daerah meliputi:

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Destinasi Pariwisata

2. Mengkomunikasikan destinasi pariwisata daerah Kepulauan Riau

dengan menggunakan media pemasaran secara efektif, efisien dan

bertanggungjawab;

3. Mewujudkan industri pariwisata yang mampu mengggerakkan

perekonomian daerah dan nasional; dan

4. Mengembangkan kelembagaan kepariwisataan dan tata kelola

pariwisata yang mampu mensinergikan pembangunan Pemasaran


Pariwisata, dan Industri Pariwisata secara profesional, efektif dan

efisien.

Berbicara mengenai pembangunan maupun pengembangan tentang

pariwisata, tentunya ini tidak terlepas dari peran seluruh stakeholder guna

mendukung suksesnya pengembangan pariwisata. Dibutuhkan koordinasi

antara dinas-dinas terkait yang berhubungan dengan pengembangan

pariwisata seperti:

1. Berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA) dalam bentuk perencanaan dan pemetaan kawasan-

kawasan pariwisata.

2. Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dalam bentuk

pengembangan akses jalan dan jembatan/dermaga.

3. Koordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) dalam bentuk

kajian ekosistem dan kelestarian lingkungan.

4. Koordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOLPP) dalam

bentuk pengamanan objek-objek wisata.

5. Koordinasi dengan para pengusaha-pengusaha yang melakukan usaha

di tempat wisata tersebut, untuk selalu menjaga kebersihan dan ketertiban

ditempat wisata.

Berkaitan dengan uraian diatas, terdapat indikasi-indikasi yang

menunjukkan belum efektifnya pengembangan objek wisata Pantai Padang

Melang Kabupaten Kepulauan Anambas seperti:

1. Keterbatasan dalam peningkatan kualitas sarana dibidang pariwisata;


2. Terbatasnya jumlah sarana di Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan

Anambas;

3. Ketidakjelasan pembagian anggaran dibidang pariwisata;

4. Sosialisasi kebijakan dan peraturan kepada wisatawan dan masyarakat

belum dilaksanakan secara optimal oleh Aparat Dinas Pariwisata

Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Anambas;

5. Masyarakat tidak terlibat dalam setiap kegiatan yang dilakukam dalam

pariwisata;

6. Kurangnya dukungan dari Pemda (pemerintah daerah) dan masyarakat

setempat dalam pengembangan pariwisata.

Salah satu upaya kabupaten anambas menarik perhatian wisatawan

asing ataupun lokal, dengan langkah awal yaitu membuat Festival Padang

Melang dengan tema wisata bahari dan kebudayaan. Festival dengan

agenda tahunan ini mampu menarik perhatian wisatawan lokal dan

mancanegara. Ada uga yang menarik perhatian para wisatawan asing

adalah kesenian gubang dan kegiatan sanggar seni yang memiliki respon

positif dari wisatawan asing. Dan ada uga beberapa yang balik 2 kali untuk

berliburan ke anambas kembali.

Di kepulauan anambas sebelum era covid banyak sekali

pengunjung karena berkembangnya kegiatan pariwisata wisata alam yang

dapat memberikan dampak atau pengaruh yang luas baik itu dampak

positif maupun negatif terhadap kondisi lingkungan fisik, kondisi

ekonomi, sosial dan budaya bagi masyarakat sekitar di kawasan wisata

tersebut, khususnya penduduk kepulauan anambas. Kegiatan pariwisata


dalam kehidupan ekonomi dapat berdampak positif yaitu menciptakan

lapangan pekerjaan (kesempatan usaha) yang cukup luas bagi penduduk

kepulauan anambas.

Pantai Padang Melang yang terletak di Desa Bukit Padi, Kelurahan

Letung ini merupakan pantai yang memiliki garis pantai terpanjang di

Kepulauan Riau dengan panjang 8 kilometer. Selain pasir putih yang

terhampar sepanjang garis pantai, airnya juga jernih dan gelombang laut

yang cukup tenang merupakan pemandangan yang disuguhkan pantai ini.

Di sepanjang punggung pantai, tumbuh pohon kelapa dan pepohonan

cemara yang rindang, serta dibangun pula gazebo yang bisa digunakan

untuk bersantai. Kegiatan yang bisa dilakukan di pantai ini mulai dari

olahraga pantai seperti voli pantai, berenang, atau bermain sepak bola.

Pantai padang melang terletak di kabupaten kepulauan anambas

tepatnya di kepulauan jemaja, letung. Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar)

Provinsi Kepri, Buralimar, menyampaikan, Pantai Padang Melang dikenal

sebagai satu-satunya pantai terpanjang di Anambas.

Bentuk pantai padang melang ini memiliki bentuk melengkung

dengan pasir putih yang bersih dimana akan menambah pesona keindahan

pantai padang melang ini. Selain dikenal dengan luasnya pantai ini juga

terdapat fasilitas seperti ruang ganti, kamar kecil, mushola, dan juga

warung makan kuliner khas jemaja. Di sepanjang pantai juga terdapat

gazebo-gazebo untuk para wisatawan beristirahat.


1.2 Rumusan Masalah

2. Terdapat kendala sedikitnya wisatawan berwisata ke Kepulauan

Anambas;

3. Kurangnya peran pemerintah dalam mengembangkan pariwisata di

Kepulauan Anambas;

4. Kurangnya akomodasi pemerintah Kepulauan Anambas.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana potensi dari masing-masing obyek wisata pantai padang

melang di kepulauan Anambas?

2. Apa kendala pengembangan obyek wisata pantai padang melang di

Kepulauan Anambas?

3. Bagaimana arahan pengembangan obyek wisata pantai padang melang

di kepulauan anambas

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui potensi (internal dan eksternal) dari masing-masing obyek

wisata pantai di kepulauan anambas;

2. Mengetahui kendala pengembangan wisata alam pantai di Kepulauan

Anambas;

3. Memberikan usulan arahan pengembangan obyek wisata di Kepulauan

Anambas.
1.5 Manfaat Penelitian

1. Memberikan gambaran tentang potensi wisata pantai di Kepulauan

Anambas berdasarkan potensi yang dimiliki.

2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam rangka pengembangan

pariwisata di Kepulauan Anambas

3. Sebagai salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan

program S1 Room Division Management di Batam Tourism

Polytechnic

1.6 Definisi Operasional

1. Pariwisata adalah suatu jenis perjalanan ke satu tempat ke tempat yang

lain, dilakukan dengan merencanakan secara inividu atau kelompok

yang bertujuan untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan dari diri

sendiri maupun kelompok.

2. Festival adalah suatu acara besar seperti memperingati sesuatu yang

dilakukan secara meriah, dimana pada acara ini bisa diartikan pekan

gembira atau pesta rakyat.

3. Wisatawan adalah indiviu atau kelompok yang melakukan perjalanan

atau mendatangi sementara ke suatu tempat ke tempat yang lain.

4. Wisata Bahari adalah tempat untuk dinikmati keindahan dan keunikan

suatu tempat yang berhubungan dengan pantai dan pulau pulaunya.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Objek wisata

Pengertian objek wisata

Pariwisata hadir dalam berbagai bentuk dan dibantu oleh

berbagai fasilitas dan layanan yang ditawarkan oleh masyarakat,

pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah (Ayu Karlina,

2019).

Potensi wisata

Potensi didefinisikan sebagai energi, bakat, atau

kekuatan yang belum dimanfaatkan yang telah dimiliki tetapi

belum sepenuhnya dimanfaatkan. Segala sesuatu yang dimiliki

oleh suatu tempat wisata dan mempunyai daya tarik yang

membuat orang berkeinginan untuk mengunjunginya disebut

sebagai potensi wisata. Potensi wisata alam, potensi wisata

budaya, dan potensi wisata buatan merupakan tiga kategori

potensi wisata (Nurhikma, 2020).

Prinsip dasar pengelolaan pariwisata

Pengelolaan pariwisata harus berpegang pada konsep

pengelolaan yang mengutamakan kelestarian lingkungan,

masyarakat lokal, dan nilai-nilai sosial, sehingga pengunjung

dapat menikmati liburannya sekaligus memberikan kontribusi


bagi kesejahteraan masyarakat. Unsur-unsur esensial CBT

(Community Based Tourism) dibagi menjadi 10 unsur

(Nurhikma, 2020), yaitu sebagai berikut :

a. Mengenali, membudayakan, dan meningkatkan rasa

memiliki masyarakat dalam usaha pariwisata

b. Melibatkan masyarakat

c. Kebanggaan masyarakat,

d. Kualitas hidup masyarakat,

e. Penghormatan terhadap keragaman budaya dan martabat

manusia,

f. Kebanggaan masyarakat,

g. Memelihara lingkungan

h. Membantu meningkatkan pembelajaran tentang

pertukaran budaya di masyarakat, H. mempertahankan

karakter khas dan budaya lokal

i. Membantu dalam menentukan bagian pendapatan dalam

inisiatif masyarakat saat ini.

j. Bagikan pendapatan secara merata di antara anggota

masyarakat.

Konsep pengembangan pariwisata

Menurut Sunaryo (2013) bahwa pengertian

kepariwisataan itu beragam, seperti yang diadopsi dari berbagai

pemahaman para ahli, pada hakikatnya memiliki tujuan yang


sama, yaitu komponen-komponen fundamental sebagai berikut

(Nurhikma, 2020) :

a. Obyek dan atraksi (atraksi) yang sebagian besar berbasis

pada sumber daya alam, budaya, atau buatan manusia.

b. Mobilitas wisatawan dibantu oleh aksesibilitas, amenitas,

dan infrastruktur.

c. Restoran, penginapan, fasilitas penukaran uang,

cinderamata, pusat informasi wisata, biro perjalanan, dan

fasilitas kenyamanan lainnya antara lain fasilitas, fasilitas

penunjang, dan penunjang pariwisata.

d. Fasilitas penunjang seperti perbankan, telekomunikasi,

pos, dan pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan oleh

pengunjung

e. Institusional, yaitu integritas pemerintah, organisasi, dan

aktor. Pariwisata dengan tujuan mencapai keunggulan

destinasi dalam industri pariwisata.

Faktor penukung dan penghambat objek wisata

a. Faktor-faktor yang membantu

Menurut Wibowo (2016) bahwa Suatu faktor atau keadaan

yang dapat merangsang atau memperluas suatu kegiatan,

perusahaan, atau keluaran disebut dukungan (Wibowo,

2016). Menurut Setianingsih (2009:39) bahwa suatu

kawasan atau situs hanya dapat menjadi tujuan wisata jika


terletak sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan satu.

Spilane (1987:57) merekomendasikan elemen-elemen

pendukung berikut untuk pertumbuhan wisatawan di

Indonesia (Nurhikma, 2020) yaitu bahwa :

 Jika minyak bumi sudah lama dihapuskan,

peranannya sebagai sumber devisa negara akan

berkurang.

 Nilai ekspor sektor nonmigas mengalami penurunan.

 Ada tren kenaikan yang konstan dalam pariwisata.

 Potensi masyarakat Indonesia yang sangat besar untuk

pertumbuhan pariwisata.

b. Faktor penghambat

Menurut Wibowo (2016) bahwa Sesuatu yang dapat

menghambat pertumbuhan pariwisata saat ini tidak dapat

dipisahkan dari pengembangan daya tarik wisata. Hal-hal

atau situasi yang dapat merangsang atau menghambat

suatu kegiatan, perusahaan, atau produksi dikenal sebagai

faktor penghambat. Menurut Heri (2011:25) variabel-

variabel berikut ini terkait erat dengan pengembangan

daya tarik wisata (Nurhikma, 2020), yaitu sebagai

berikut :

 Kurangnya keterlibatan masyarakat dalam industri

pariwisata

 Kurangnya tujuan pengembangan pariwisata


 Kekurangan sumber daya manusia karena kurangnya

kuantitas dan spesialisasi

 Kurangnya kerjasama investor

 Saat ini tidak ada skema promosi yang menarik.

 Prasarana dan fasilitas yang belum memadai

 Fasilitas atraksi wisata memiliki keterbatasan dan

tidak terawat dengan baik.

 Pertumbuhan tempat wisata juga terhambat oleh

beberapa faktor.

Konsep strategi pengelolaan

Prinsip – prinsip strategi

Sebuah strategi dapat didefinisikan sebagai cara atau

pendekatan untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi adalah usaha

untuk memecahkan suatu masalah guna mencapai suatu tujuan.

Setiap masalah memiliki seperangkat taktik yang berbeda untuk

menyelesaikannya, oleh karena itu setiap masalah memiliki

seperangkat strateginya sendiri. Untuk mencapai suatu tujuan,

strategi memerlukan perencanaan (planning) dan administrasi

(manajemen). Namun, untuk mencapai tujuan ini, harus

menunjukkan bagaimana strategi operasional dapat digunakan.

Pengetahuan menyeluruh tentang ide-ide strategis dan konsep-

konsep lain sangat penting untuk keberhasilan rencana

perusahaan yang disiapkan dengan baik (Nurhikma, 2020).


Menurut Salusu (2000) bahwa metode tersebut dapat

digunakan pada semua tingkatan dan organisasi, dari yang

terkecil sampai yang terbesar (Nurhikma, 2020). Berikut ini

adalah berbagai macam strategi yaitu:

a. Strategi Organisasi, yang berkaitan dengan penetapan tujuan

umum organisasi, seperti misi, tujuan, dan inisiatif baru.

b. Perencanaan Program (Strategi Program). Fokus dari strategi

ini adalah pada program tenaga kerja khusus. Apa pengaruh

program kerja jika diimplementasikan?

c. Alokasi Sumber Daya (Strategi Dukungan Sumber Daya).

Pendekatan ini berfokus pada memaksimalkan eksploitasi

sumber daya kritis seperti tenaga kerja, uang tunai, norma,

dan teknologi.

d. Perencanaan Kelembagaan (Strategi Kelembagaan).

Pendekatan ini berfokus pada peningkatan kemampuan

organisasi untuk melaksanakan inisiatif strategis.

Menurut (Nurhikma, 2020) bahwa memberikan beberapa

petunjuk tentang bagaimana taktik dirancang agar efektif, sebagai

berikut :

a. Rencana harus sejalan dengan lingkungan. Tidak ada teknik

untuk melawan arus. Dalam masyarakat, ikuti arus.

b. Strategi bukanlah sesuatu yang dibuat sendiri oleh setiap

perusahaan. Luasnya aktivitasnya ditentukan oleh ruang yang


tersedia. Jika banyak teknik yang dikembangkan, masing-

masing harus kompatibel dengan yang lain.

c. Teknik mencari perhatian yang merupakan aset daripada

kewajiban.

d. Sumber daya cukup penting.

e. Perencanaan Dalam konteks risiko, ini bukan kesepakatan

yang signifikan.

f. Rencana didasarkan pada keberhasilan yang telah dicapai.

Pengertian pengelolaan

Menurut (D. Alita, S. Priyanta, 2014) bahwa

Manajemen adalah proses yang memberi Anda kendali atas segala

sesuatu yang masuk ke dalam mencapai tujuan Anda. oleh Secara

umum, manajemen adalah proses mengubah sesuatu sedemikian

rupa sehingga memiliki nilai tinggi sejak awal. Manajemen juga

dapat dilihat sebagai melakukan sesuatu untuk membuatnya lebih

tepat dan sesuai dengan tuntutan situasi.

Unsur – Unsur Management

Menurut Manullang (2008:6) bahwa manajemen terdiri

dari enam bagian yang saling mendukung yang tidak dapat

dipisahkan, yaitu 6M+1 (Nurhikma, 2020) ialah sebagai berikut:

a. Aspek manusia yang terpenting adalah manusia (human).

Manusia yang menetapkan tujuan dan mengambil langkah-


langkah yang diperlukan untuk mencapainya. mengandalkan

kapasitas seseorang untuk memotivasi dan menginspirasi

orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

b. Sumber daya keuangan (uang) Tentu saja, uang diperlukan

untuk melakukan berbagai operasi, seperti pembayaran atau

kompensasi. Karena segala sesuatunya harus diperhitungkan

secara rasional, uang merupakan instrumen yang sangat

penting untuk mencapai tujuan.

c. Material Orang menggunakan material (bahan) dalam

melaksanakan tugas karena material dan manusia tidak dapat

dipisahkan, dan tanpa material, hasil yang diinginkan tidak

akan tercapai.

d. Peralatan (mesin) Fungsi D. Mesin (machine) Fungsi mesin

adalah untuk memastikan bahwa proses manufaktur dan

pekerjaan nyaman atau menguntungkan, dan beroperasi

dengan lancar dan efisien.

e. Metode (method) Manusia dihadapkan pada berbagai pilihan

atau metode dalam melakukan sesuatu agar dapat

melaksanakan tugas secara efisien dan berhasil. Akibatnya,

prosedur atau sarana dipandang sebagai instrumen manajerial

untuk mencapai tujuan.

f. Pasar (pasar) Pasar tidak diragukan lagi merupakan elemen

paling penting bagi badan-badan yang terlibat dalam industri;


tanpa pasar bagi hasil, perusahaan industri tidak akan dapat

mewujudkan tujuannya.

g. Informasi Semua informasi yang dibutuhkan dalam

pengelolaan operasi suatu perusahaan.

Pengertian strategi pengelolaan

Strategi pengelolaan pariwisata adalah perencanaan yang

didasarkan pada pertimbangan yang matang dari semua faktor

agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam memenuhi

kebutuhan suatu daya tarik wisata, kemudian mengorganisir

orang-orang sesuai dengan kemampuannya di lapangan dan

melaksanakan implementasi yang direncanakan dan memantau

apa yang terjadi, apakah sudah berjalan sesuai rencana atau tidak,

dan mengevaluasi hasil-hasilnya guna meningkatkan dan

mencapai tujuan yang diinginkan. Pengembangan daya tarik

wisata adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan secara

terencana dan terarah untuk meningkatkan atau meningkatkan

amenitas, aksesibilitas, atau daya tarik pariwisata, sehingga

menghasilkan arah yang lebih baik dan bermanfaat dari

sebelumnya (Nurhikma, 2020).


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi penelitian

Penulis dalam penelitian ini menggunakan menggunakan pendekatan

kualitatif, karena permasalahan berhuubugan dengan manusia secara

fundamental bergantung pada pengamatan. Menurut Sugiyono (2011:11)

“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

variabel mandiri, baik satu variabel ataupun lebih tanpa membuat suatu

perbandingan atau menghubungkan satu variabel dengan variabel lain.”

3.2 Objek dan Lokasi Penelitian

3.2.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dari penelitian yang akan ditulis adalah Menganalisis

Implementasi Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dalam

Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Kepulauan Anambass

Tahun 2019.
3.2.2 Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini dilakukan, tepatnya Dinas Pariwisata yang berada

di Kabupaten Anambas Provinsi Kepulauan Riau.

3.3 Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini adalah tempat dan aktor dalam implementasi

program pengembangan pemasaran pariwisata. Adapun aktor dalam penelitian

ini adalah Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Anambas beserta Kepala

Bidang-bidang terkait selaku pelaksana program pengembangan pemasaran

pariwisata.

3.4 Sumber Data

1. Primer

Diperoleh dengan melakukan wawancara ataupun didapat secara langsung dari

instansi terkait yaitu Dinas Pariwisata Kabupaten Anambas.

2. Sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung, berupa dokumen – dokumen data

maupun penelitian terdahulu


3.5 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi lapangan

Pengamatan secara langsung dilokasi penulis sebagai masalah penelitian

dengan cara turun langsung ke lokasi penelitian. Menurut Sugiyono (2016),

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik

biladibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner.

Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka

observasi

2. Wawancara

Kegiatan tanya jawab antara informan dan penulis terkait masalah yang akan

diteliti dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.

3. Dokumentasi

Melakukan pengumpulan data melalui dokumen – dokumen ataupun arsip –

arsip yang dapat menambah informasi terkait masalah penelitian.tidak terbatas

pada orang, tetapi juga obyek – obyek alam yang lain.

3.6 Informan

Dalam sebuah penelitian yang menggunakan pendekatan penelitian kualitatif

sangat erat dengan informan, orang yang benar – benar paham akan

permasalahan yang terjadi. Yang akan menjadi informan dari penelitian ini

adalah Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Bidang Destinasi dan Usaha


Pariwisata, Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Pariwisata, serta

masyarakat Kabupaten Anambas yang berada disekitar objek wisata ataupun

wisatawan.

3.7 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan yaitu dari penelitian yang menggunakan

pendekatan kualitatif, penulis akan menggunakan sumber data yang berupa

wawancara dan dokumen – dokumen terkait data – data permasalahan yang

akan diteliti penulis untuk dijadikan bahan penelitian dalam

menganalisisimplementasiprogram pengembangan pemasaran pariwisata

dalameningkatkankunjungan wisatawan di Kabupaten Lingga pada tahun 2019.

Setiap data yang diperoleh dari proses wawancara dan mengkaji dokumen –

dokumen terkaitpermasalahan, Sehingga memperoleh kesimpulan untuk hasil

penelitian dengan judul Implementasi program pengembangan pemasaran

pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisatawan di Kabupaten Lingga

tahun 2019.

Berdasarkan pendapat Ahmadi Rulam (2014), mengatakan bahwa analisa data

adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah

diperoleh melalui wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data kedalam kategori.

1. Reduksi data

Data yang diperoleh dilapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu

dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilihHal –

hal yang pokok, memfokuskan pada hal – hal yang pokok, data yang telah
direduksi memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah penulis untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencari bila diperlukan.

2. Penyajian data

Penyajian data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, gambar, dan kutipan wawancara.

3. Verifikasi data dan menarik kesimpulan

Penarikan kesimpulan dan verifikasi, Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara dan berubah bila tidak ditemukan bukti – bukti yang

kuat yang mengandung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

3.8 Lokasi Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana dilakukannya penelitian. Lokasi ini

yang dipilih penulis adalah di Kampung Baru desa Letung Kecamatan Jemaja

Kabupaten Kepulauan Anambas.

Anda mungkin juga menyukai