Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAITADA (BANYUWANGI di TANGAN ANDA)


MELALUI VIRTUAL TOUR

BIDANG KEGIATAN:
PKM – GAGASAN TERTULIS

Diusulkan Oleh:

Fenita Melinda (361993301060)


Anggi Hikmatul Aulia (361993301065)
Nelin Nur Mumtaza (361993301069)

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV


MANAJEMEN BISNIS PARIWISATA
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
BANYUWANGI
2019
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3 Tujuan......................................................................................................................4
1.4 Manfaat....................................................................................................................4
BAB II. GAGASAN..........................................................................................................5
2.1 Kondisi terkini..........................................................................................................5
2.2 Solusi........................................................................................................................6
2.3 Perbaikan..................................................................................................................7
2.4 Pihak-pihak yang membantu mengimplementasikan gagasan..................................7
2.5 Langkah-langkah strategis........................................................................................7
BAB III. KESIMPULAN...................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

ii
1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia negara kaya memiliki sumber daya alam yang terdiri dari
lautan, matahari, pantai dan daratan yang kalau dikelola dengan benar dapat
memberikan keuntungan besar bagi negara. Salah satu pendayagunaannya
adalah dengan menciptakan daerah tersebut menjadi tempat sarana destinasi
wisata. Daerah-daerah yang dianugrahi sumber daya alam yang eksotis
diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam memberikan sumber
pendapatan. Apalagi dengan adanya otonomi daerah, suatu kabupaten / kota
dituntut untuk dapat hidup mandiri. Ciri utama suatu daerah mampu
melaksanakan otonomi adalah ditinjau dari kemampuan keuangan daerah,
artinya daerah harus memiliki kewenangan dan kemampuan untuk menggali
sumber-sumber keuangan, mengelola dan menggunakan keuangan sendiri
yang cukup memadaiuntuk membiayai penyelenggaraan pemerintahannya
(Halim, 2001).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan
sumber daya yang eksotis menjadi tempat pariwisata. Kita tahu bahwa sektor
pariwisata sangat berperan dalam pembangunan nasional, sebagai tambahan
sumber penghasil devisa, meratakan dan meningkatkan kesempatan kerja
serta pendapatan masyarakat. Pajak pembangunan yang diperoleh dari sektor
ini telah menjadi tumpuan dalam pendapatan asli daerah (PAD). Mengingat
pembangunan pada hakekatnya adalah pemanfaatan sumber daya untuk
meningkatkan kesejahteraan, maka pembangunan pariwisata merupakan salah
satu usaha untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Pengembangan pemasaran pariwisata merupakan program utama
Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata dengan enam kegiatan pokok, yaitu
pengembangan pasar dan informasi pariwisata, peningkatan promosi
pariwisata luar negeri, peningkatan promosi pariwisata dalam negeri,
peningkatan pencitraan Indonesia, peningkatan minat khusus, konvensi,
insentif, dan even, serta dukunganmanajemen dan tugas teknis pengembangan
pemasaran pariwisata lainnya.
2

Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana upaya untuk


memasarkan sumber daya yang sudah tercipta menjadi daerah wisata kepada
masyarakat / konsumen agar mereka mau datang ke tempat wisata. Kita tahu
bahwa fungsi objek wisata dan sarana pariwisata sangat besar bagi suatu
daerah kabupaten/kota,Salah satu fungsi tersebut antara lain memberi
pelayanan ruang publik untuk rekreasi, hiburan, olahraga santai. Fungsi lain
dari objek wisata adalah memberi peluang lapangan kerja dan kesempatan
berusaha disektor pariwisata bagi masyarakat di sekitar objek wisata
diberbagai sektor antara lain dagang, angkutan, hiburan, jasa, telekomunikasi
dan sebagainya. Fungsi lainnya adalah sebagai tempat pengembangan
pendidikan dan pengetahuan atau penelitian dan sebagainya dan tidak
ketinggalan bahwa fungsi lainnya adalah sebagai usaha menambah aset
daerah yang sangat berharga untuk investasi jangka panjang sebagai sumber
pendapatan asli daerah dalam rangka otonomi daerah dan sebagai sumber
pendapatan pajak sektor pariwisata yang menjanjikan (Jaka Waskita).
Tingkat kunjungan wisatawan ke Indonesia dari tahun ke tahun
cenderung terus meningkat. Ini membuktikan bahwa sektor pariwisata
merupakan industri yang digerakan oleh pasar,sehingga begitu banyak
peluang untuk memasarkan produk wisata yang ada di Indonesia. Tentu
dalam memasarkan produk wisata ini tidak bisa menyendiri melainkan perlu
adanya keterlibatan semua pihak, mulai dari pengelola wisata, pemerintah dan
masyarakat setempat.
Begitu pula dalam pelaksanaannya, sektor pariwisata harus memberikan
nilai tambah dengan mendapatkan sentuhan ilmu pengetahuan, teknologi dan
informasi yang dimulai dari analisis pasar. Untuk menganalisis pasar
pariwisata diperlukan informasi. Pengolahan informasi ini sangat berkaitan
dengan perilaku konsumen. Ketika sudah diperoleh informasi tentu dalam
memasarkannya diperlukan suatu strategi yang mampu menarik para
wisatawan.
Perkembangan potensi wisata di Jawa Timur sangat pesat. Banyak
daerah kabupaten/kota yang memiliki keindahan-keindahan alam yang
mampu mendorong perkembangan industri wisata di Jawa Timur. Wisata
3

alam maupun buatan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan
domestik ataupun luar negeri. Tidak hanya itu, tempat-tempat wisata
bersejarahpun menjadikan daya tarik khusus yang disuguhkan di Provinsi
Jawa Timur.
Khofifah menyatakan bahwa Jawa Timur merupakan “The Awakening
Giant” karena menurutnya potensi Jawa Timur sangatlah besar baik dari segi
Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur. Ia berpendapat, beberapa proyek
potensial yang sedang dikerjakan akan mampu berkembang. Yakni kawasan
Bromo Tengger Semeru, Desa Wisata Cemara di Kediri, Blue Fire Kawah
Ijen Banyuwangi. Di kabupaten Banyuwangi tempat wisata alam adalah daya
tarik utama unuk pengembangan potensi pariwisata.
Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur. Terletak
pada ujung timur dari Pulau Jawa. Memiliki banyaksekali potensi alam yang
menarik. Berdekatan dengan Samudera Hindia memberikan garis pantai yang
indah di Banyuwangi. Hutan dan Gunung yang luas, asri, indah menjadi daya
tarik bagi para wisatawan domestik dan luar negeri. Tidak hanya wisata alam,
Banyuwangi memiliki budaya yang sangat kental adat istiadatnya yang
mampu menarik perhatian para wisatawan.
Saat ini, Kabupaten Banyuwangi masih gencar untuk membangun dan
mengelola destinasi pariwisata yang ada. Pembangunan infrastruktur berupa
akses menuju suatu lokasi wisata adalah salah satu program kerja Bupati
Banyuwangi. Mengelola dan mengembangkan sektor parowosata di
Banyuwangi dapat mensejahterakan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan
juga pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi.
Dengan adanya program Baitada ( Banyuwangi di Tangan Anda) ini
diharapkan dapat lebih membantu untuk perkembangan sektor pariwisata
yang ada di Banyuwangi dan dengan adanya Era Industri 4.0 teknologi dan
komunikasi merupakan sarana yang membantu dalam berbagai bidang
termasuk dala dunia pariwisata. Dengan memanfaatkan suatu kecanggihan
dari teknologi saat ini, dapat memantu dan mengelola bidang pariwisata
khususnya pada dunia pariwisata.
4

Dengan menggunakan dan membuat suatu aplikasi virtual tour dimana


memfokuskan pada tempat destinasi wisata alam di suatu daerah khususnya
di Banyuwangi. Merancang suatu sistem yang dapat mengetahui kondisi
terkini dari tempat destinasi tersebut. Agar para wisatawan yang akan
berkunjung dapat menimbang dengan baik ekspetasi dan realita ang mereka
harapkan. Dengan adanya Baitadaini juga diharapkan dapat lebih lagi
membantu peningkatan pendapatan ekonomi di Banyuwangi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara mengimplemetasikan virtual tour?
2. Bagaimana dampak virtual tour?
3. Bagaimana langkah-langkah yang strategis untuk mengaplikasikan virtual
tour ?
1.3 Tujuan
1. Untuk menganalisis cara mengimplemetasikan virtual tour.
2. Untuk mengetahui dampak virtual tour.
3. Untuk mencari dan mengetahu langkah strategis dalam mengaplikasikan
virtual tour.
1.4 Manfaat
1. Mempermudah wisatawan dalam mengakses destinasi wisata.
2. Menigkatkan pemasaran destinasi wisata.
3. Meningkatkan pemanfaatan perkemabangan teknologi.
5

BAB II. GAGASAN

2.1 Kondisi terkini


Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di bidang pariwisata.
Karena Indonesia meiliki sumber daya alam yang besar dan juga indah
yang kemudian dikelola dengan baik yang akan memberikan keuntungan
yang besar bagi Negara Indonesia. Salah satu pendayagunaanya adalah
mengelola dengan baik daerah-daerah yang dianugerahi sumber daya alam
yang eksotis.
Karena juga seringkali banyak wisatawan yang beranggapan ketika
mengunjungi suatu destinasi mereka tidak mendapatkan ekspetasi dan
realita yang sesuai dengan suatu tempat destinasi tersebut. Lalu dengan
adanya Baitada virtual tour ini dapat dibuat sebenar-benarnya dan senyata-
nyatanya. Mengingat kembali banyak wisatawan manca negara yang
datang ke Indonesia untuk menikmati eksotisnya alam di Indonesia.
Khususnya di salah satu daerah dari Provinsi Jawa Timur yaitu
kabupaten Banyuwangi pemerintahnya gencar untuk membangun potensi
destinasi wisata alam yang ada. Keindahan destinasi wisata alam yang ada
di Banyuwangi juga tidak terlepas dari kreatifnya masyarakat dalam
memvirtualkan menjadi sbuah foto atau gambar yang dibuat secantik dan
semenarik mungkin. Jadi tidak menutup kemungkinan jika ekspetasi
wisatawan terhadap destinasi wisata di Banyuwangi terlihat sangat cantik.

2.2 Solusi
Dengan adanya pengembangan pengelolaan potensi pariwisata
menggunakan Virtual Tour ini dapat dijadikan sebuah media yang bisa
menghadirkan serta menghidupkan imajinasi bagi para penggunanya.
Membuat keadaan suatu destinasi wisata alam tersebut dengan sangat
nyata. Bentuk pengaplikasiannya berupa memperlihatkan segala aspek
yang berada dalam destinasi wisata alam yang akan dituju. Misalnya saja
dilihat dari segi akses, kebersihan lingkungan dan juga fasilitas yang
6

tersedia disana yang akan dibuat sesuai dan senyata mungkin keadaan
lokasi destinasi wisata pada saat itu juga.
Banyak wisatawan-wsatawan dari negara-negara maju yang telah
merasakan kemajuan era digital. Dengan adanya Virtual Tour ini
diharapkan peningkatan jumlah wisatawan Luar Negeri untuk menikmati
kecanggihan teknologi di Indonesia beserta indahnya alam di Indonesia
yang kemudian diharapkan akan tetap meningkatkan jumlah devisa
negara Indonesia.
Yang kemudian diterapkan dalam perkembangan destinasi
pariwisata di Jawa Timur khususnya Banyuwangi untuk menjaga dan
melesatrikan suatu destinasi dan tetap dijaga perkembangannya. Dan tetap
akan menjadi daya Tarik super bagi wisatawan khususnya wisatawan
manca negara.

2.3 Perbaikan
Virtual tour meliputi aspek kepariwisatan dan teknologi di
dalamnya. Dan dalam era Revolusi Industri 4.0 merupakan fase dimana
teknologi yang mengubah cara beraktivitas manusia dalam skala, ruang
lingkup, kompleksitas, dan transformasi dari pengalaman sebelumnya.
Dari prinsip dasar Revolusi Industri adalah menggabungkan mesin,
alur kerja, dan sitem menerapkan jaringan cerdas di sepanjang rantai dan
proses produksi. Perkembangan teknologi yang pesat akan mendorong
perubahan perilaku masyarakat, dan peningkatan kebutuhan yang akan
mendorong berubahnya dan terciptanya peluang bisnis dan pekerjaan baru.
Virtual Tour terdiri atas kumpulan foto, gambar, video ataupun
virtual model 3D dari tempat yang sebenarnya, yang dijalankan dengan
menggunakan computer deskop, kios informasi atau media elektronik
lainya. Dimana yang aka dikaitkan dengan bidang Pariwisata. Kususnya
kepariwisataan yang ada di Indonesia.
Dengan adanya Baitada ini, juga diharapkan mampu meningkatkan
perkembangan teknologi di Banyuwangi yang berbasis destinasi wisata
7

alam yang kemudian akan melibatkan seluruh pihak industri pariwisata


yang akan mensejahterakan masyarakat Banyuwangi.

2.4 Pihak-pihak yang membantu mengimplementasikan gagasan


Dinas Kepariwisataan Kabupaten Banyuwangi karena berperan penting
dalam mengatur sistem pengelolaan suatu destinasi wisata dengan kebijakan-
kebijakan yang mereka miliki. Dinas Kepariwisataan Banyuwangi juga dapat
dijadikan suatu wadah informasi, perizinan tetang pariwisata dan kebudayaan
di Banyuwangi.
Pelaku Teknik Informatika yang akan memberikan dan mengelola dengan
baik suatu sistem aplikasi informasi yang relevan dan dapat dengan mudah
untuk dipahami untuk para wisatawan atau para pengguna . Pelaku Industri
Pariwisata yang akan mendukung dan memudahkan wisatawan dalam
perjalanan wisata. Yang akan juga mendukug dan membantu untuk
memfasiltasi kebutuhan para wisatawan.

2.5 Langkah-langkah strategis


Bekerja sama dengan pihak-pihak yang membantu dalam
pengimplementasian Virtual Tour di Banyuwangi. Pada Dinas Pariwisata, kita
dapat meminta izin untuk mengelola mengakses suatu tempat destinasi wisata
alam tersebut. Mendapatkan informasi keadaan tempat destinasi tersebut.
Dimuai dari akses menuju lokasi, fasilitas yang tersedia, kebersihan dan
keindahan lingkungan yang akan divirtualkan dalam bentuk gambar atau foto
dan juga berupa video.
Yang akan dijadikan suatu bukti dan acuan dalam pengaplikasian virtual
tour tersebut. Selanjutnya adalah tahap pengelolaan aplikasi yang dirancang
atau dibuat semenarik mungkin tetapi dari segi aspek isi aplikasi tersebut
dapat tersampaikan dengan baik agar mudah dipahami bagi wisatawan. Dan
dapat diakses dengan mudah bagi wisatawan.
Dukungan dari para pelaku industry pariwisata yang akan membantu
memfasilitasi kebutuhan dari wisatawan. Misalnya saja industry dari sebuah
perjalan pariwisata, akomodasi bahkan pusat oleh-oleh serta wisata kuliner.
8

BAB III. KESIMPULAN


Perkembangan destinasi wisata di Indonesia sangatlah pesat. Karena
bidang Pariwisata merupakan salah satu bidang yang mendukung untuk
meningkatkan devisa dan pendapatan negara Indonesia. Dengan adanya
perkembangan pariwisata ini, maka kecanggihan teknologi harus tetap
dikembangkan dan dikaitkan dalam industri pariwisata. Agar perkembangan
pariwisata di Indonesia berkembang dan mampu bersaing dalam dunia
internasional.
Baitada atau Banyuwangi di Tangan Anda yang merupakan suatu sistem
aplikasi virtual tour yang akan dikembangkan di Banyuwangi yang akan
memberikan dampak besar bagi masyarakat Banyuwangi. Dan dengan adanya
sistem virtual tour ini diharapkan pihak industri pariwisata dan masyarakat
sekitar Banyuwangi mampu menjaga kelestarian suatu destinasi wisata yang
ada, yang kemudian akan diimplementasikan dalam suatu aplikasi Baitada.
Yang akan membawa dampak positif untuk erkembangan pariwisata.
Dan kemudian dengan adanya Baitada sistem virtual tour ini, mampu menarik
wisatawan manca negara dan dalam negeri untuk menikmati kecanggihan suatu
teknologi yang diterapkan dalam destinasi wisata alam agar bentuk dari
keadaan destinasi wisata yang terdapat pada aplikasi virtual tour dapat sesuai
dengan ekspetasi atau bayangan para wisatawan yang sesuai dengan keadaan
dalam bentuk nyata.
9

DAFTAR PUSTAKA

Akip Suhendar, A. F. (2016). Aplikasi Virtual Tour Berbasis Multimedia Interaktif


Menggunakan Autodesk 3Ds Max. Jurnal ProTekInfo, 30-35.

Pariwisata, D. J. (1999). Analisis Pasar Wisatawan Manca Negara. Jakarta: Departemen


Pariwisata, Seni dan Budaya.

Setiawan, I. (2018). Potensi Destinasi Wisata di Indonesia Menuju Kemandirian Ekonomi.


Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu, 28-34.

Yoeti, O. A. (1996). Pemasaran Pariwisata Terpadu. Bandung: Angkasa.


10

Anda mungkin juga menyukai