Anda di halaman 1dari 11

PENATAAN DAN TATA KELOLA DESTINASI DESA WISATA

Ditulis Oleh
IFAN JULIANTA

KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2021
RINGKASAN EKSEKUTIF
PENATAAN DAN TATA KELOLA DESTINASI DESA WISATA
OLEH
IFAN JULIANTA
Pariwisata merupakan salah satu dari industri gaya baru yang mampu menyediakan
pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, dan mengaktifkan
sektor produksi lain dari negara wisata. Pariwisata sering dipandang sebagai sektor yang
terkemuka dalam dunia ekonomi karena dapat menanggulangi kemisikinan dan meningkatkan
devisa negara. Berdasarkan Amanat UU No. 20 Tahun 2009 Pasal 11 tentang Kepariwisataan
yang menyatakan bahwa Pemerintah bersama lembaga yang terkait dengan kepariwisataan
menyelenggarakan penelitian dan pengembangan kepariwisataan untuk mendukung
pembangunan kepariwisataan. Prinsip Penataan dan Tata kelola Desa Wisata tentunya
memiliki prinsip- prinsip pengelolaan antara lain, ialah: (1) memanfaatkan sarana dan
prasarana masyarakat setempat, (2) menguntungkan masyarakat setempat, (3) berskala kecil
untuk memudahkan terjalinnya hubungan timbal balik dengan masyarakat setempat, (4)
melibatkan masyarakat setempat, (5) menerapkan pengembangan produk wisata pedesaan
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk Membahas tentang “Penataan dan Tata
Kelola Destinasi Desa Wisata “Adapun Penataan dan Tata Kelola Destinasi Desa Wisata antara
lain Memetakan Potensi Desa Wisata ; Mendeklarasikan Sebagai Desa Wisata ;
Mengembangkan atraksi wisata ; Penyediaan akomodasi berbasis pemberdayaan masyarakat
lokal ; Penyediaan Sarana Transportasi ; Promosi melalui media sosial ; Pengelolaan fasilitas
umum ; Mengkoordinasikan dengan masyarakat sekitar. Serta Rekomendasi untukk Penataan
dan tata ruang dalam lingkup Desa Wisata hendaknya diperbaiki supaya lebih asri dan indah
tanpa meninggalkan konsep tradisional yang menjadi ciri khas dari Objek wisata atau tempat
pariwisata tersebut.Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata diharapkan dapat mampu
menyediakan fasilitas yang masih kurang untuk menunjang operasional desa wisata dan untuk
mencipatakan kenyamanan bagi setiap pengunjung ; Pemerintah Provinsi dapat
memaksimalkan pemanfaatan dana desa di lingkup desa di wilayah kalimantan tengah dalam
Penataan dan Tata Kelola Destinasi Desa Wisata.

Kata Kunci : Penataan, Tata Kelola, Desa wisata


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan kekayaan dan
keanekaragaman akan alam yang membentang dari Sabang hingga Merauke. Keberagaman
sumber daya alam yang dimiliki dapat menjadi modal untuk pariwisata apabila potensinya
dimanfaatkan dengan baik. Pariwisata merupakan salah satu dari industri gaya baru yang
mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja,
pendapatan, dan mengaktifkan sektor produksi lain dari negara wisata. Pariwisata sering
dipandang sebagai sektor yang terkemuka dalam dunia ekonomi karena dapat menanggulangi
kemisikinan dan meningkatkan devisa negara. Hal ini berkaitan dengan dengan Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 2009 yang mengatur tentang Kepariwisataan yang menyatakan
bahwa penyelenggaraan kepariwisataan ditujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Berdasarkan Amanat UU No. 20 Tahun 2009 Pasal 11 tentang Kepariwisataan yang
menyatakan bahwa Pemerintah bersama lembaga yang terkait dengan kepariwisataan
menyelenggarakan penelitian dan pengembangan kepariwisataan untuk mendukung
pembangunan kepariwisataan. Mengingat pentingnya pariwisata dalam pembangunan
masyarakat, maka pemerintah menggalakan pariwisata di berbagai daerah sekaligus
menempatkannya sebagai pendekatan pembangunan alternatif untuk menigkatkan
kesejahteraan masyarakat. Dalam pengembangan pariwisata menuntut adanya koordinasi dan
kerjasama serta peran yang seimbang antara unsur stakeholders termasuk pemerintah, swasta,
dan masyarakat.
Prinsip Penataan dan Tata kelola Desa Wisata tentunya memiliki prinsip- prinsip
pengelolaan antara lain, ialah: (1) memanfaatkan sarana dan prasarana masyarakat setempat,
(2) menguntungkan masyarakat setempat, (3) berskala kecil untuk memudahkan terjalinnya
hubungan timbal balik dengan masyarakat setempat, (4) melibatkan masyarakat setempat, (5)
menerapkan pengembangan produk wisata pedesaan
Sebagaimana halnnya dengan provinsi Kalimantan Tengah yang memiliki potensi
potensi alam serta berbagai bentuk destinasi wisata yang berada di Desa di Wilayah
Kalimantan Tengah yang menjadi tempat bagi para wisatawan untuk berkunjung dan
menikmati indahnya pesona pariwisata khas kalimantan tengah yang tentunya memiliki ciri
khas sendiri dari pada daerah lain yang berada di luar wilayah kalimantan. Berdasarkan
uraian di atas maka penulis tertarik untuk membahas tentang “ Penataan dan Tata Kelola
Destinasi Desa Wisata “

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan dari latar belakang di atas maka ditetapkanlah rumusan masalah
sebagai berikut, yaitu Bagaimana Penataan dan Tata Kelola Destinasi Desa Wisata yang
Mampu Menarik Minat Wisatawan ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mendeskripsikan
Bagaimana Penataan dan Tata Kelola Destinasi Desa Wisata yang Mampu Menarik Minat
Wisatawan.

1.4 Manfaat Hasil Penelitian


Diharapkan hasil dari Tulisan ini nantinya dapat memberikan manfaat kepada pihak-
pihak terkait antara lain :
a. Bagi penulis
Dapat menambah wawasan untuk terus dapat memberikan masukan dan saran terkait
bagaimana cara mengeksplor kembali potensi-potensi yang ada di Kalimantan
Tengah khususnya terkait Desa Wisata.
b. Bagi Pemerintah Daerah
Sebagai informasi bagi pemerintah daerah terkait potensi dalam upaya penguatan
kepariwisataan khususnya dalam Penataan dan Tata Kelola Destinasi Desa Wisata
yang berada di Wilayah Kalimantan Tengah.
BAB II
PEMBAHASAN

4.1 Penataan dan Tata Letak Destinasi Desa Wisata untuk Menarik Minat Wisatawan
a. Memetakan Potensi Desa Wisata
Pemetaan Potensi yang dimaksud adalah dengan membuat pemetaan terhadap seluruh
wilayah khususnya desa yang berada di wilayah Kalimantan Tengah untuk dapat dilihat
bagaimana potensi masing-masing desa tersebut serta memetakan tempat dan kondisi desa
wisata yang telah ada di wilayah Kalimantan Tengah sehingga kedepannya dengan adanya
pemetaan potensi tersebut maka pemerintah khususnya disini pemerintah Provinsi dapat
bekerja sama dengan pemerintah desa untuk dapat mengembangkan potensi desa tersebut
serta dapat membantu pemerintah desa untuk mempersiapkan sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk menunjang proses pengembangan desa menjadi objek pariwisata desa
degan memanfaatkan potensi lokal desa yang berada di wilayah desa tersebut .

b. Mendeklarasikan sebagai Desa wisata


Pendeklarasian disini yaitu pihak pemerintah khususnya pemerintah provinsi melalui
pemerintah daerah dapat membantu pihak desa yang dinilai memiliki potensi baik itu potensi
sumber daya alam yang telah tersedia di wilayah desa tersebut untuk dapat mendeklarasikan
diri sebagai desa wisata dengan tujuan dengan adanya pendeklarasian diri tersebut maka
minimal desa yang telah memiliki wisata desa atau minimal hanya berupa kawasan yang
memiliki potensi untk dikembangkan menjadi desa wisata pun dapat dikenal sebagai desa
wisata setelah adanya pendeklarasian ini. Sehingga nantinya desa atau wilayah yang
memiliki potensi pariwisata dan yang telah memiliki desa wisata dapat mengembangkan
potensi serta desa wisatanya dengan mempergunakan sumber pendanaan salah satunya dari
dana desa sehingga pemerintah daerah ataupun provinsi tinggal melakukan pembinaan dan
bantuan kelengkapan baik sarana dan prasarana yang masih belum bisa terdanai.

c. Mengembangkan atraksi wisata


Atraksi yang dimaksud disini antara lain pesona keindahan alam setempat. Pesona
keindahan alam tersebut akan lebih indah jika memaksimalkan potensi yang ada antara lain
dengan adanya pemanfaatan potensi di wilayah tersebut dapat menjadi nilai tambah ketika
pengunjung datang ke tempat wisata tersebut dan memiliki nilai beda dari objek wisata Lain
sehingga memiliki ciri khas dari objek pariwisata diluar kalimantan tengah. Serta mendorong
wisatawan menyusun program perjalanannya lebih lama disatu daerah wisata akan sangat
berpengaruh kepada jumlah uang yang dibelanjakan wisatawan terhadap beberapa unsur-
unsur usaha pariwisata seperti makan, minum, menginap, transportasi, dan cinderamata.
Khusus cenderamata yang dibeli wisatawan salah satunya yang diharapkan adalah
cinderamata dari hasil komoditi kerajinan dan sejenisnya baik yang berada di lokasi kawasan
desa wisata, maupun yang diluar lokasi desa wisata.

d. Penyediaan akomodasi berbasis pemberdayaan masyarakat lokal


Keberadaan sarana atau tempat penginapan sangatlah dibutuhkan dalam dunia
kepariwisataan, adanya sarana penginapan dengan memberdayakan masyarakat sekitar
kiranya dapat menjadi alternatif dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah
kalimantan tengah maka perlu kiranya untuk masalah akomodasi berupa tempat penginapan
itu difasilitasi oleh masyarakat sekitar sehingga dalam pelaksanaannya masyarakat sekitar
menyediakan tempat tinggal atau rumah pribadi yang mereka tempati selama ini dengan
menambah kamar yang diperuntukan untuk pengunjung ke objek wisata desa tersebut
sehingga pengunjung yang datang dapat lebih merasakan suasana yang identik dengan
keadaan alam dari desa tempat wisata tersebut karena terkadang seseorang yang memutuskan
untuk wisata itu bertujuan untuk meninggalkan sejenak kehidupan ataupun suasana kota
sehingga apabila tetap disediakan akomodasi penginapan berupa losmen ataupun hotel justru
tidak dapat dirasakannya suasana asli dari desa atau tempat wisata yang dikunjungi tersebut.

e. Penyediaan Sarana Transportasi


Untuk mendukung kepariwisataan perlu kiranya ada kerja sama desa atau suatu
wilayah dalam hal ini dapat bekerja sama untuk mengelola sarana transportasi menuju objek
wisata atau tempat pariwisata yang akan dituju oleh wisatawan.
f. Promosi melalui media sosial
Keberhasilan desa wisata ditentukan oleh sampainya wisatawan sebagai pembeli
produk wisata pada daerah tujuan wisata untuk menikmati daya tarik wisata yang
ditawarkan. Oleh karena itu, promosi sebagai upaya pengenalan produk menjadi faktor yang
penting untuk menjadi perhatian semua pihak yang terkait. Dimana untuk meningkatkan
daya tarik wisatawan, perlu mengintensifkan promosi digital menggunakan media sosial
seperti Instagram, facebook, whatsapp, blog, website dan youtube.

g. Pengelolaan fasilitas umum


Fasilitas umum merupakan barang atau jasa yang ada di dalam kepariwisataan
untuk mendukung suatu pariwisata guna memberikan kemudahan atau layanan penunjang
aktiftitas. Fasilitas yang dapat ditawarkan yaitu toilet, mushola dan tempat parkir.
Pengadaan fasilitas pada umunya juga menambah pendapatan desa wisata. Pengunjung yang
menggunakan fasilitas umum tersebut yang tentunya juga akan membantu perekonomian
masyarakat sekitar sehingga mampu untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

h. Mengkoordinasikan dengan masyarakat sekitar


Meningkatkan daya tarik pengunjung merupakan hal yang harus dilakukan oleh
berbagai pihak, untuk itu pengelola pariwisata harus mengkoordinasikan dengan masyarakat
setempat terkait dengan penataan lingkungan yang lebih rapi, bersih dan menarik. Disini
perlu kiranya objek wisata desa maupun bagi yang telah memiliki desa wisata untuk dapat
membuat ciri khas sendiri misalnya saja dengan adanya desain pada pekarangan rumah
warga dengan memasang lengkungan yang terbuat dari bambu dan memanam berbagai
macam tanaman bunga ataupun tanaman yang lain guna untuk memperindah desa atau
tempat pariwisata tersebut yang khusus dipasang disepanjang jalan dari pertama wiasatawan
tiba di lokasi wisata tersebut sampai pada sekeliling rumah penduduk yang beada di wilayah
objek wisata tersebut sehingga antara tempat wisata atau desa wisata yang satu dan desa
wisata yang lain memiliki ciri khas yang berbeda walaupun untuk jenis objek wisatanya
terdapat kesamaan akan tetapi untuk lingkungan sekitar yang dimulai dari lingkungan
tempat pemukiman penduduk desa wisata tersebut memiliki ciri khas sendiri .
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 Kesimpulan
Penataan dan Tata Letak Destinasi Desa Wisata untuk Menarik Minat Wisatawan
a. Memetakan Potensi Desa Wisata
Pemetaan Potensi yang dimaksud adalah dengan membuat pemetaan terhadap
seluruh wilayah khususnya desa yang berada di wilayah Kalimantan Tengah untuk dapat
dilihat bagaimana potensi masing-masing desa tersebut serta memetakan tempat dan kondisi
desa wisata yang telah ada di wilayah Kalimantan Tengah.

b. Mendeklarasikan sebagai Desa wisata


Pendeklarasian disini yaitu pihak pemerintah khususnya pemerintah provinsi
melalui pemerintah daerah dapat membantu pihak desa yang dinilai memiliki potensi baik
itu potensi sumber daya alam yang telah tersedia di wilayah desa tersebut untuk dapat
mendeklarasikan diri sebagai desa wisata dengan tujuan dengan adanya pendeklarasian diri
tersebut maka minimal desa yang telah memiliki wisata desa atau minimal hanya berupa
kawasan yang memiliki potensi untk dikembangkan menjadi desa wisata pun dapat dikenal
sebagai desa wisata setelah adanya pendeklarasian ini.

c. Mengembangkan atraksi wisata


Atraksi yang dimaksud disini antara lain pesona keindahan alam setempat. Pesona
keindahan alam tersebut akan lebih indah jika memaksimalkan potensi yang ada antara lain
dengan adanya pemanfaatan potensi di wilayah tersebut dapat menjadi nilai tambah ketika
pengunjung datang ke tempat wisata tersebut dan memiliki nilai beda dari objek wisata Lain
sehingga memiliki ciri khas dari objek pariwisata diluar kalimantan tengah.

d. Penyediaan akomodasi berbasis pemberdayaan masyarakat lokal


Keberadaan sarana atau tempat penginapan sangatlah dibutuhkan dalam dunia
kepariwisataan, adanya sarana penginapan dengan memberdayakan masyarakat sekitar
kiranya dapat menjadi alternatif dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah
kalimantan tengah maka perlu kiranya untuk masalah akomodasi berupa tempat penginapan
itu difasilitasi oleh masyarakat sekitar sehingga dalam pelaksanaannya masyarakat sekitar
menyediakan tempat tinggal atau rumah pribadi yang mereka tempati selama ini dengan
menambah kamar yang diperuntukan untuk pengunjung ke objek wisata desa tersebut
sehingga pengunjung yang datang dapat lebih merasakan suasana yang identik dengan
keadaan alam dari desa tempat wisata tersebut.

e. Penyediaan Sarana Transportasi


Untuk mendukung kepariwisataan perlu kiranya ada kerja sama desa atau suatu
wilayah dalam hal ini dapat bekerja sama untuk mengelola sarana transportasi menuju objek
wisata atau tempat pariwisata yang akan dituju oleh wisatawan.

f. Promosi melalui media sosial


Keberhasilan desa wisata ditentukan oleh sampainya wisatawan sebagai pembeli
produk wisata pada daerah tujuan wisata untuk menikmati daya tarik wisata yang
ditawarkan. Oleh karena itu, promosi sebagai upaya pengenalan produk menjadi faktor yang
penting untuk menjadi perhatian semua pihak yang terkait. Dimana untuk meningkatkan
daya tarik wisatawan, perlu mengintensifkan promosi digital menggunakan media sosial
seperti Instagram, facebook, whatsapp, blog, website dan youtube.

g. Pengelolaan fasilitas umum


Fasilitas umum merupakan barang atau jasa yang ada di dalam kepariwisataan
untuk mendukung suatu pariwisata guna memberikan kemudahan atau layanan penunjang
aktiftitas. Fasilitas yang dapat ditawarkan yaitu toilet, mushola dan tempat parkir.
Pengadaan fasilitas pada umunya juga menambah pendapatan desa wisata.

h. Mengkoordinasikan dengan masyarakat sekitar


Meningkatkan daya tarik pengunjung merupakan hal yang harus dilakukan oleh
berbagai pihak, untuk itu pengelola pariwisata harus mengkoordinasikan dengan masyarakat
setempat terkait dengan penataan lingkungan yang lebih rapi, bersih dan menarik. Disini
perlu kiranya objek wisata desa maupun bagi yang telah memiliki desa wisata untuk dapat
membuat ciri khas sendiri misalnya saja dengan adanya desain pada pekarangan rumah
warga dengan memasang lengkungan yang terbuat dari bambu dan memanam berbagai
macam tanaman bunga ataupun tanaman yang lain guna untuk memperindah desa atau
tempat pariwisata tersebut yang khusus dipasang disepanjang jalan dari pertama wiasatawan
tiba di lokasi wisata tersebut sampai pada sekeliling rumah penduduk yang beada di wilayah
objek wisata tersebut.

3.2 Rekomendasi
Adapun Rekomendasi Penataan dan Tata Letak Destinasi Desa Wisata untuk Menarik
Minat Wisatawan
a. Penataan dan tata ruang dalam lingkup Desa Wisata hendaknya diperbaiki
supaya lebih asri dan indah tanpa meninggalkan konsep tradisional yang
menjadi ciri khas dari Objek wisata atau tempat pariwisata tersebut.
b. Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata diharapkan dapat mampu
menyediakan fasilitas yang masih kurang untuk menunjang operasional desa
wisata dan untuk mencipatakan kenyamanan bagi setiap pengunjung
c. Pemerintah Provinsi dapat memaksimalkan pemanfaatan dana desa di lingkup
desa di wilayah kalimantan tengah dalam Penataan dan Tata Kelola Destinasi
Desa Wisata.
REFERENSI

Undang-Undang No.10 Tahun 2009


Undang-Undang No. 20 Tahun 2009 Pasal 11 tentang Kepariwisataan

Anda mungkin juga menyukai