Anda di halaman 1dari 2

Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang mempunyai potensial dan andil

besar dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian suatu Negara. Sektor pariwisata di Indonesia
hal yang sangat mudah dikembangkan dengan melakukan perbaikan infrastuktur, keamanan dan
management yang baik agar mampu menciptakan sector pariwisata yang diminati wisatawan local
maupun asing dengan rasa kepuasan yang baik. Dalam hal ini maka akan menciptakan rasa yang ingin
berwisata kembali, dengan kata lain akan menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan Negara.

Peningkatkan pada sektor kepariwisataan juga mampu menggalakkan kegiatan ekonomi, antara
lain lapangan kerja, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, dan penerimaan devisa negara dapat
meningkat melalui upaya pengembangan berbagai potensi kepariwisataan Nasional. Pembangunan di
bidang kepariwisataan merupakan salah satu terobosan untuk meningkatkan pendapatan daerah dan
negara. Sektor kepariwistaan akan disejajarkan kedudukanya dengan sektor lain dalam usaha
meningkatkan pendapatan negara, maka kepariwisataan dapat disebut sektor Industri pariwisata
(Widodo, 2013).

Kebijakan pemerintah daerah dalam pembangunan pariwisata sangat penting perananya dalam
menunjang keberhasilan pembangunan pariwisata nasional. Perkembangan dan pertumbuhan
pariwisata perlu diantisipasi agar perkembanganya tetap pada jalurnya dan daya dukunganya.
Pembangunan dalam wilayah objek wisata akan memberikan sumbangan yang sangat besar apabila
dikelola secara profesional, karena sumbangan bagi daerah yang bersangkutan, pariwisata dapat
memacu pertumbuhan kawasan sekitar objek wisata tersebut.

Peraturan otonomi daerah memberikan kebebasan setiap daerah untuk mengelola sumber daya
yang ada pada daerah tersebut, misalnya pengembangan sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Perencanaan pengembangan dapat dimulai dengan mengenali wilayah yang akan dijadikan sebagai
lokasi pengembangan kepariwisataan. Hal tersebut ditujukan untuk meningkatkan peran dan
kesejahteraan masyarakat seluas-luasnya serta penyiapan sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi tinggi di bidang pelayanan jasa kepariwisataan juga menjadi hal yang perlu dilakukan serta
perlu pula dilengkapi dengan kemampuan teknis, operasional dan manajerial dalam penyediaan barang
dasa kepariwisataan.

Kota Probolinggo memiliki potensi dan sumber daya yang dapat dikembangkan untuk
menunjang program otonomi daerah di bidang pariwisata, sehingga berpotensi untuk di kembangkan
sebagai daerah wisata. Kota Probolinggo merupakan salah satu kota di Daerah Jawa Timur. Kota
Probolinggo memiliki wewenang sendiri untuk mengelola sumberdaya yang terdapat di wilayahnya,
termasuk di dalamnya adalah potensi sumberdaya sektor Pariwisatanya. Kota Probolinggo memiliki
sektor pariwisata yang potensial untuk di kembangkan serta dipasarkan yaitu mulai dari wisata alam,
wisata budaya, dan wisata rohani.

Peran Pemerintah daerah dalam memngembangkan pariwisata adalah suatu usaha dalam
kaitannya dengan wewenang yang dimilikinya untuk mengembangkan priwisata di daerahnya, yang
mencangkup dari seluruh penyediaan fasilitas pendukung pariwisata dan kerjasama yang sinergis
dengan berbagai stakeholder pariwisata. Menurut Pitana dan Gayatri (2005:95), mengemukakan
pemerintah daerah memiliki pesan untuk mengembangkan pariwisata daerahnya yaitu sebagai :

a. Motivator, dalam mengembangkan pariwisata peran pemerintah daerah sebagai motivator


diperlukan agar geliat usaha pariwisata terus berjalan, investor, masyarakat, serta
pengusaha dibidang pariwisata merupakan sasaran utama yang perlu untuk terus diberikan
motivasi agar perkembangan pariwisata dapat berjalan dengan baik
b. Fasilitator, sebagai fasilitator pengembangan potensi pariwisata peran pemerintah dalam
menyediakan segala fasilitas yang praktiknya pemerintah bisa mengadakan kerjasama
dengan berbagai pihak, baik itu swasta maupun masyarakat
c. Dinamisator, dalam pilar good goverment, agar dapat berlangsung pembangunan yang
ideal, maka pemerintah, swasta dan masyarakat harus dapat bersinergi dengan baik.
Pemerintah daerah sebagai salah satu stakeholder pembangunan pariwisata memilki peran
untuk mensinergiskan ke tiga pihak tersebut, agar diantaranya tercipta suatu simbolis
mutualisme demi perkembangan pariwisata.
Jadi dalam pengembangan pariwisata pemerintah daerah harus mampu memotivasi setiap aktor
yang terlibat agar pariwisata tersebut tetap berjalan, lalu memfasilitasi segala kebutuhan baik dari segi
sarana dan prasarana yang mendukung pengmebangan pariwisata, dan mensinergikan hubungan antara
aktor yang terlibat sehingga nantinya proses pengembangan yang berjalan dapat sesuai dengan yang
telah direncanakan.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo sebagai Perangkat Organisasi Daerah (OPD)
mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan
hidup yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah
dibidang lingkungan hidup. Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Lingkungan Hidup menyelenggarakan
fungsi:
a. Perumusan kebijakan bidang lingkungan hidup;
b. Pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang lingkungan hidup;
d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya;
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh walikota terkait bidang lingkungan hidup.

Dinas Lingkungan hidup dalam pengembangan pariwisata adalah lebih fokus pada bidang teknis
seperti perizinan yang berkaitan dengan pencegahan kerusakan lingkungan disekitar tempat pariwisata
akibat dari pembangunan hotel, penginapan dan rumah makan di sekitar pantai, sebagaimana
disebutkan bahwa salah satu fungsi dari Dinas Lingkungan Hidup adalah perumusan kebijakan teknis
bidang lingkungan hidup. Selanjutnya, Dinas Lingkungan Hidup berperan meningkatkan koordinasi lintas
sektoral, masyarakat, swasta dan pelaku usaha untuk menurunkan pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup, meningkatkan pengelolaan sampah dengan prinsip 3R, meningkatkan pengawasan
dan pembinaan terhadap pelaku usaha/kegiatan, meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya
peningkatan konservasi dan pelestari keanekaragaman hayati dan meningkatkan ketersediaan data dan
informasi tentang kondisi lingkungan hidup.
Cara yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup untuk memaksimalkan perannya adalah
dengan membuat gagasan wisata ramah lingkungan muncul berupa jenis wisata yang memberi
penekanan pada perlindungan alam dan kultur di tempat Anda berwisata. Prinsip 3R (reuse, reduce,
recycle) menjadi pedoman utama. Menjaga kelestarian alam, menghormati tradisi dan gaya hidup
etempat, serta berkontribusi positif terhadap komunitas lokal, turut menjadi perhatian.

Selanjutnya, Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo mengajak Masyarakat untuk bersama-
sama mengatasi masalah sampah dengan membuat lembaga-lembaga pengelolaan sampah di
masyarakat seperti bank sampah serta jejaring pengelolaan sampah mandiri (JPSM). Selain itu Dinas
Lingkungan Hidup Kota Probolinggo juga melakukan workshop pemberdayaan dan pengelolaan sampah,
dukungan pengadaan sarana dan sebagainya. Dinas Lingkungan Hidup melakukan workshop
pemberdayaan dan pengelolaan sampah, dukungan pengadaan sarana serta membuat lembaga-
lembaga pengelolaan sampah di masyarakat seperti bank sampah serta jejaring pengelolaan sampah
mandiri (JPSM) yang bekerja sama dengan masyarakat. Terkait banyaknya pembangunan wisata, Dinas
Lingkungan Hidup memperketat izin usaha untuk perhotelan, penginapan maupun rumah makan.
Adapaun syarat-syarat untuk mendapatkan izin adalah adanya penanganan limbah dari dapur, drainase
dan diharuskan untuk mempunyai instalasi pengolahan air limbah, baik limbah cair maupun limbah
padat. Hal ini bertujuan agar limbah-limbah tersebut tidak mengalir ke pantai yang dapat
mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai