I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amanat tentang lembaga konservasi tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999
tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Lembaga konservasi merupakan lembaga
yang bergerak di bidang konservasi tumbuhan dan atau satwa liar di luar habitatnya (ex-situ)
yang berfungsi untuk pengembangbiakan dan atau penyelamatan tumbuhan dan atau satwa
dengan tetap menjaga kemurnian jenis guna menjamin kelestarian keberadaan dan
pemanfaatannya. Disamping mempunyai fungsi utama juga berfungsi sebagai tempat
pendidikan, peragaan dan penelitian serta pengembangan ilmu pengetahuan. Selanjutnya
pengaturan tersendiri dan lebih terinci tentang lembaga konservasi diatur dalam Peraturan
Menteri Kehutanan No. P. 53/Menhut-II/2006 tentang Lembaga Konservasi.
Dalam menjalankan fungsinya agar dicapai hasil yang optimal, dibutuhkan rencana
pengelolaan jangka panjang, menengah, dan pendek. Mandat tentang pentingnya rencana
pengelolaan lembaga konservasi secara eksplisit tertuang dalam pasal 29 ayat (2) Permenhut
No. P. 53/Menhut-II/2006. Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa Lembaga Konservasi
berkewajiban membuat Rencana Karya Pengelolaan Lembaga Konservasi (RKP-LK).
Rencana Karya Pengelolaan Lembaga Konservasi terdiri dari: Rencana Karya Pengelolaan (30
Tahun), Rencana Karya Lima Tahun dan Rencana Karya Tahunan. Selanjutnya dalam Pasal 30,
menjelaskan bahwa ketentuan dan tatacara penyusunan Rencana Karya Pengelolaan Lembaga
Konservasi diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal PHKA. Mengingat pentingnya
pengaturan lanjutan sebagaimana dua pasal tersebut di atas, dan adanya kebutuhan format
yang standar untuk penyusunan dokumen perencanaan, maka dipandang perlu penyusunan
pedoman rencana karya pengelolaan lembaga konservasi.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan pedoman ini adalah untuk memberikan arahan dalam penyusunan Rencana
Karya Pengelolaan Lembaga Konservasi (jangka panjang, menengah, dan pendek) agar visi,
misi, program, dan kegiatan pokok dapat terencana dan terukur dengan baik.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman Rencana Karya Pengelolaan Lembaga Konservasi mencakup Rencana
Karya Pengelolaan Lembaga Konservasi (30 tahun), Rencana Karya Lima Tahun (RKL) dan
Rencana Karya Tahunan (RKT). Pengaturan pedoman ini lebih difokuskan bagi bentuk Lembaga
Konservasi tertentu yaitu: Taman Safari, Kebun Binatang/Taman Satwa, Taman Satwa Khusus,
Taman Tumbuhan Khusus, Museum Zoologi, Herbarium, Kebun Botani dan Pusat Pelatihan
Satwa.
1. Lembaga Konservasi adalah lembaga yang bergerak di bidang konservasi tumbuhan dan
atau satwa liar di luar habitatnya (ex-situ) yang berfungsi untuk pengembangbiakan dan
atau penyelamatan tumbuhan dan atau satwa dengan tetap menjaga kemurnian jenis
guna menjamin kelestarian keberadaan dan pemanfaatannya.
2. Rencana Karya Pengelolaan Lembaga Konservasi (RKP-LK) adalah rencana kerja makro
selama jangka waktu berlakunya izin yang memuat visi, misi, strategi, program, kegiatan
pokok, dan perencanaan pengembangan untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan masing-
masing lembaga konservasi serta digunakan untuk menyusun Rencana Karya Lima Tahunan
(RKL) dan Rencana Karya Tahunan (RKT).
3. Rencana Karya Lima Tahunan Lembaga Konservasi (RKL-LK) adalah rencana kerja dengan
jangka waktu 5 tahun yang merupakan penjabaran dari RKP-LK.
4. Rencana Karya Tahunan Lembaga Konservasi (RKT-LK) adalah rencana kerja dengan jangka
waktu 1 tahun yang merupakan penjabaran dari RKL-LK.
5. Menteri adalah Menteri yang diserahi tugas dan bertanggung jawab di bidang kehutanan.
6. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang diserahi tugas dan bertanggung jawab di
bidang perlindungan hutan dan konservasi alam.
7. Direktur adalah Direktur yang mengurusi bidang konservasi keanekaragaman hayati.
8. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) KSDA adalah Kepala Balai Besar dan atau Kepala Balai
Konservasi Sumber Daya Alam setempat.
9. Perkumpulan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) adalah lembaga profesional yang
mempunyai tugas dan fungsi melakukan penilaian dan pembinaan terhadap anggota dan
atau calon anggota lembaga konservasi.
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
4. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 1998 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara
Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Kehutanan dan Perkebunan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan
Satwa;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan
Satwa Liar;
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia 43 Tahun 1978 tentang Pengesahan Convention on
International Trade in Endangered Spesies (CITES) of Wild Fauna and Flora;
9. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 104/Kpts-II/2003 tentang Penunjukan Direktur
Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam sebagai Otorita Pengelola (Management
Authority) CITES di Indonesia;
10. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 355/Kpts-II/2003 tentang Penandaan Spesimen
Tumbuhan dan Satwa Liar;
11. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 447/Kpts-II/2003 tentang Tata Usaha Pengambilan
atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar;
Rencana Karya Pengelolaan Lembaga Konservasi (RKP-LK) merupakan rencana kerja makro selama
jangka waktu berlakunya izin (30 tahun) yang memuat visi, misi, strategi, program, kegiatan
pokok, dan perencanaan pengembangan untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan masing-masing
lembaga konservasi serta digunakan untuk menyusun Rencana Karya Lima Tahunan (RKL) dan
Rencana Karya Tahunan (RKT). Kerangka isi dokumen RKP-LK mencakup:
A. PROFIL LEMBAGA
1. Nama Lembaga : Sebutkan nama lengkap lembaga sesuai
dengan akte pendirian dan nama populer
bila ada
2. Status/bentuk badan usaha lembaga : Sebutkan bentuk badan usaha lembaga
sesuai dengan akte pendirian, yaitu
PT/CV/Koperasi/Yayasan
3. Alamat lembaga
a. Alamat Lengkap :
b. Alamat pos (bila ada) :
c. No. Telphon :
d. No. Fax :
e. Alamat E-mail (bila ada) :
f. Alamat website (bila ada) :
4. Struktur Organisasi
a. PT : • Susunan Dewan komisaris
• Susunan Dewan direktur
b. CV : • komanditer
• Direksi
c. Koperasi/Yayasan : • Pembina
• Pengawas
• Pengurus
• Manajer/eksekutif (bila ada)
5. Koleksi tumbuhan atau satwa (hidup) : Uraikan data koleksi tumbuhan dan satwa
dan atau spesimen koleksi tumbuhan yang ada sekarang yaitu daftar jenis
atau satwa (mati) tumbuhan atau satwa (hidup atau mati) dan
jumlah individu masing-masing spesimen
sesuai bentuk lembaga konservasi.
6. Sarana dan prasarana : Daftar lengkap sarana dan prasarana yang
telah ada di lokasi
B. VISI
Berisi uraian pernyataan visi lembaga 30 (tiga puluh tahun) ke depan dan penjelasan maksud
dari visi tersebut.
C. MISI
Berisi uraian pernyataan misi lembaga untuk mewujudkan visi.
D. STRATEGI
Skenario pengusahaan lembaga dalam rentang 30 tahun untuk mencapai visi dan misinya dan
menunjukan kemampuan untuk mengelola dan mensejahterakan satwa secara
berkelanjutan.
Rencana Karya Lima Tahunan (RKL-LK) merupakan penjabaran Rencana Karya Pengelolaan
Lembaga Konservasi (RKP-LK) yang telah disusun dan disyahkan. Kerangka isi dokumen RKL-LK
mencakup:
A. PROFIL LEMBAGA
1. Nama Lembaga : Sebutkan nama lengkap lembaga sesuai
dengan akte pendirian dan nama populer
bila ada
2. Status/bentuk badan usaha lembaga : Sebutkan bentuk badan usaha lembaga
sesuai dengan akte pendirian, yaitu
PT/CV/Koperasi/Yayasan
3. Alamat lembaga
a. Alamat Lengkap :
b. Alamat pos (bila ada) :
c. No. Telphon :
d. No. Fax :
e. Alamat E-mail (bila ada) :
f. Alamat website (bila ada) :
4. Struktur Organisasi
a. PT : • Susunan Dewan komisaris
• Susunan Dewan direktur
b. CV : • komanditer
• Direksi
c. Koperasi/Yayasan : • Pembina
• Pengawas
• Pengurus
• Manajer/eksekutif (bila ada)
5. Koleksi tumbuhan atau satwa (hidup) : Uraikan data koleksi tumbuhan dan satwa
dan atau spesimen koleksi tumbuhan yang ada sekarang yaitu daftar jenis
atau satwa (mati) tumbuhan atau satwa (hidup atau mati) dan
jumlah individu masing2 spesimen sesuai
bentuk lembaga konservasi.
6. Sarana dan prasarana : Daftar lengkap sarana dan prasarana yang
telah ada di lokasi
B. VISI
Berisi uraian pernyataan visi lembaga 30 (tiga puluh tahun) ke depan dan penjelasan maksud
dari visi tersebut.
C. MISI
Berisi uraian pernyataan misi lembaga untuk mewujudkan visi.
A. VISI
Berisi uraian pernyataan visi lembaga 30 (tiga puluh tahun) ke depan dan penjelasan maksud
dari visi tersebut.
B. MISI
Berisi uraian pernyataan misi lembaga untuk mewujudkan visi.
D. SASARAN
Sasaran dalam dokumen RKT-LK merupakan penjabaran uraian pernyataan sasaran lembaga
konservasi yang tertuang dalam RKL-LK 5 (lima) tahun kedepan, dan indikator-indikator
kinerja kunci (key perpormance indicators) untuk masing-masing sasaran dalam kurun waktu
1 (satu) tahun.
E. STRATEGI
Berisi uraian mengenai langkah-langkah strategis agar sasaran yang telah ditetapkan dapat
dicapai.
F. KEGIATAN POKOK
1. Kegiatan pelestarian dan perlindungan yang mencakup:
a. perolehan satwa;
b. pemeliharaan dan perawatan satwa;
c. pengembangbiakan;
d. pertukaran satwa;
e. breeding loan; dan
f. pengamanan genetik.
4. Kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, baik yang dilakukan sendiri
(internal) dan atau obyek tempat penelitian (external).
5. Kegiatan kerjasama antar lembaga yang difokuskan pada informasi, alih teknologi dan
penelitian.
9. Kegiatan pengelolaan lingkungan yang terdiri atas sanitasi, penanganan limbah dan
pengelolaan pencemaran
H. RENCANA USAHA
1. Pangsa Pasar
Uraikan secara ringkas yang akan dikembangkan: wilayah sasaran dan kelas sosial
2. Sumber Pendapatan
Uraikan secara ringkas sumber-sumber pendapatan
I. MONITORING DAN EVALUASI
Uraikan obyek, metode , tata waktu monitoring dan evaluasi dalam kurun waktu 1 (satu
tahun).
1. Rencana Karya Pengelolaan Lembaga Konservasi (RKP-LK 30 tahun) wajib disusun oleh
pemegang ijin LK mengacu pada kerangka isi RKP-LK. – OK.
2. Rencana Karya Pengelolaan Lembaga Konservasi (RKP-LK) yang telah diketahui oleh
Kepala UPT KSDA disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada
Direktur selambat-lambatnya 1 tahun setelah keputusan ijin LK diberikan.
3. Direktur Jenderal meminta kepada Direktorat KKH untuk melakukan penilaian terhadap
RKP-LK.
4. Direktorat KKH melakukan penilaian terhadap RKP-LK.
5. Dalam hal masih terdapat kekurangan dalam RKP-LK, Direktur mengembalikan RKP-LK
kepada pemohon untuk dilakukan perbaikan.
6. Rencana Karya Pengelolaan Lembaga Konservasi (RKP-LK) yang telah dilakukan perbaikan
oleh pemegang ijin LK, diajukan kembali kepada Direktur.
7. Direktur menyampaikan RKP-LK kepada Direktur Jenderal atas nama Menteri untuk
disyahkan.
8. Direktur Jenderal atas nama Menteri Kehutanan mengesahkan RKP-LK sejak diterimanya
rekomendasi RKP LK.
9. Dokumen RKP-LK yang telah disahkan Direktur Jenderal selanjutnya wajib disampaikan
kepada:
a. Direktur;
b. Kepala Balai;
c. Ketua BAPPEDA Provinsi/Kabupaten/Kota;
d. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi/Kabupaten/Kota; dan
c. Ketua Umum PKBSI.
E. PEMEGANG IJIN LK.
1. Rencana Karya Lima Tahunan Lembaga Konservasi (RKL-LK) wajib disusun oleh pemegang
ijin LK, berdasarkan RKP- LK dan mengacu pada kerangka isi RKP-LK yang telah disyahkan
Direktur Jenderal.
2. Rencana Karya Lima Tahunan Lembaga Konservasi (RKL-LK) diajukan kepada Kepala UPT
KSDA.
1. Rencana Karya Tahunan (RKT- LK) wajib disusun oleh pemegang ijin LK, berdasarkan RKL-
LK dan mengacu pada kerangka isi RKT-LK.
2. Rencana Karya Tahunan (RKT- LK) diajukan kepada Kepala UPT KSDA selambat-lambatnya
3 bulan setelah RKL-LK disyahkan.
3. Apabila usulan RKT-LK dipandang layak berdasarkan penilaian UPT KSDA, selanjutnya RKT-
LK disyahkan oleh Kepala UPT KSDA, dan selanjutnya disampaikan kepada Direktur
Jenderal selambat-lambatnya 3 bulan setelah RKL-LK diterima Direktur Jenderal, dengan
tembusan kepada:
a. Direktur;
b. Ketua BAPPEDA Provinsi /Kabupaten /Kota terkait;
c. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi/Kabupaten/Kota terkait;
d. Ketua Umum PKBSI.
4. Dokumen RKT-LK kedua dan selanjutnya yang telah disyahkan Kepala UPT KSDA,
disampaikan kepada Direktur selambat-lambatnya 3 bulan sebelum berakhirnya RKT-LK
yang sedang berjalan, dan ditembuskan sesuai dengan butir 3 di atas.
Sistematika penyajian dokumen RKP-LK, RKL-LK, dan RKT-LK harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, ringkas, padat, objektif, sistematik, dan logis.
2. Pengetikan dokumen menggunakan huruf jenis Tahoma ukuran 11 pada kertas ukuran A4, 1
spasi dengan batas 4 cm dari pinggir kiri, dan 3 cm dari pinggir kanan, pinggir atas maupun
pinggir bawah.
3. Pengetikan judul dokumen menggunakan huruf jenis Tahoma ukuran 14, dengan sampul "hard
cover" berwarna hijau tua dibungkus plastik (lampiran 1).
4. Tatacara pengetikan serta pemberian nomor bab dan sub bab agar mengikuti aturan penulisan
karya ilmiah yang berlaku.
5. Lembar pengesahan RKP-LK disajikan sebagaimana lampiran 3-5.
6. Setiap halaman harus mempunyai nomor halaman, dimulai dari kata pengantar sampai daftar
lampiran dengan menggunakan huruf kecil dan mulai dari bab pertama dan seterusnya
menggunakan angka secara berurutan di bagian kanan atas halaman.
1. Berdasarkan evaluasi terhadap dokumen RKP-LK, RKL-LK dan RKT-LK, pemegang ijin LK dapat
mengajukan perubahan / revisi terhadap ke 3 dokumen tersebut.
1. Pemegang ijin LK wajib membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan RKT setiap 6 bulan
dan tahunan kepada Kepala UPT KSDA dengan tembusan kepada Direktur Jenderal, Direktur
dan Ketua Umum PKBSI.
3. Kepala UPT KSDA melaksanakan pengendalian atas penilaian dan pengesahan serta
pelaksanaan RKL-LK dan RKT-LK.
IX. SANKSI
Pemegang ijin LK yang tidak menyusun dan menyerahkan RKP-LK, RKL-LK, dan RKT-LK atau
perbaikannya serta tidak membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaannya dikenakan
sanksi sesuai peraturan perundangan.
DISUSUN OLEH:
LOGO LEMBAGA
DISUSUN OLEH:
LOGO LEMBAGA
DISUSUN OLEH:
LOGO LEMBAGA
Dinilai di : Disusun di :
Tanggal : Tanggal :
_________________________ _________________________
NIP.
Disahkan di : Jakarta
Tanggal :......................
Direktur Jenderal,
_________________________
NIP. ....................................
_________________________ _________________________
NIP.
Tanggal : Tanggal :