Anda di halaman 1dari 15

SUMBER DAYA HAYATI

DISUSUN OLEH :

- ANISA BALKIS 2018 133 009

- INKA PUTRI 2018 133 014

- RAPIIN 2018 133 020

- YOGI SUSILO 2018 133 026

- RAHMAD DANA WIYOGA 2018 133 027

- KANTI LESTARI 2018 133 001

- DWI HERLIYANTI 2018 133 006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga

makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih

terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik

pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca

praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam

penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan

makalah ini.

Palembang, 22 Mei 2021

i
2
Daftar Isi
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2. Tujuan dan Manfaat..........................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1. Cagar Alam.......................................................................................................................................5
2.2. Taman Nasional................................................................................................................................7
2.3. Lingkup Kegiatan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati.............................................................11
BAB III......................................................................................................................................................13
PENUTUP.................................................................................................................................................13
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dunia ini ada banyak kegiatan- kegiatan manusia yang dapat merusak sumber

daya alam hayati perairan, seperti saat ini ancaman keanekaragaman hayati disebabkan

masalahpencemaran, perubahan habitat dan eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya

hayati perairan sehingga diperikanan dapat merubah struktur ekologi komunitas biota bahkan

dapatmenurunkan keaneragaman hayatiUntuk melindungi binatang dan tanaman yang dirasa

perlu dilindungi dari kerusakan maupunkepunahan, dapat dilakukan beberapa macam upaya

manusia dengan Undang-Undang sepertisuaka margasatwa, cagar alam, perlindungan hutan,

taman nasional, taman laut dan kebunbnatang. Serta Konservasi sumber daya alam hayati dan

ekosistemnya bertujuanmengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati serta

keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan

masyarakatdan mutu kehidupan manusia. Hal ini merupakan tanggung jawab dan kewajiban

Pemerintahserta masyarakat.

1.2. Tujuan dan Manfaat


Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui bahwa pentingnya sumber

daya alamhayati untuk dilindungi serta merencanakan upaya pengelolahan sumberdaya alam

agarterhindar dari kerusakan seperti cagar alam lautan dan taman nasional sedangkan

manfaatyang diperoleh dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai konservasi sumberdaya

alam hayati.

4
BAB II

PEMBAHASAN
Sumber daya alam hayati Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi.

Indonesia dikenal sangat kaya akan keanekaragaman hayatinya, baik di darat maupun di laut.

Secara biogeografi, kawasan Indonesia berada dalam kawasan Asia Tenggara sampai dengan

Papua sebelah barat dengan dua pusat keanekaragaman yaitu Borneo dan Papua serta tingkat

endemisitas yang sangat tinggi dan habitat yang unik. Untuk menggali kearifan yang sudah

berkembang dalam sistem budaya masyarakat Indonesia, perlu dilakukan suatu pendekataan

untuk menelaah secara ilmiah sistem pengetahuan masyarakat tentang keanekaragaman

sumberdaya hayati (Wiryoatmodjo dan Eko, 1995).

Konservasi selalu berhubungan dengan suatu kawasan, kawasan itu sendiri

mempunyai pengertian yakni wilayah dengan fungsi utama lindung atau budidaya, apabila suatu

kawasantidak terpelihara maka akan terjadi kerusakan dan kemusnahan. Agar tidak terjadi

kerusakankawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan

hidup yangmencakup sumber daya alam, sumber daya buatan, dan nilai sejarah serta budaya

bangsaguna kepentingan pembangunan berkelanjutan, maka perlu dilakukan upaya

penerapankonservasi sumberdaya hayati perairan seperti penetapan kawasan suaka margasatwa,

cagaralam, perlindungan hutan, taman nasional, taman laut dan kebun binatang.

2.1. Cagar Alam


Laut Kawasan cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya

mempunyaikekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu

dilindungidan perkembangannya berlangsung secara alami. Adapun Kriteria untuk penunjukkan

dan penetapan sebagai kawasan cagar alam :

5
1. Mempunyai keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa dan tipe ekosistem

2. Mewakili formasi biota tertentu dan atau unit-unit penyusunnya

3. Mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih asli dan tidak

4. Mempunyai luas yang cukup dan bentuk tertentu agar menunjang pengelolaan

yang efektifdan menjamin keberlangsungan proses ekologis secara alami

5. Mempunyai ciri khas potensi dan dapat merupakan contoh ekosistem yang

keberadaannyamemerlukan upaya konservasi; dan atau mempunyai komunitas

tumbuhan dan atau satwabeserta ekosistemnya yang langka atau yang keberadaannya

terancam punah.

6. Pemerintah bertugas mengelola kawasan cagar alam. Suatu kawasan cagar alam

dikelolaberdasarkan satu rencana pengelolaan yang disusun berdasarkan kajian

aspek-aspek ekologi,teknis, ekonomis dan sosial budaya.Rencana pengelolaan cagar

alam sekurang-kurangnya memuat tujuan pengelolaan, dan garisbesa kegiatan yang

menunjang upaya perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan kawasan.Upaya

pengawetan kawasan cagar alam dilaksanakan dalam bentuk kegiatan :

Perlindungandan pengamanan kawasan, Inventarisasi potensi kawasan , Penelitian

dan pengembanganyang menunjang pengawetan.

Beberapa kegiatan yang dilarang karena dapat mengakibatkanperubahan fungsi

kawasan cagar alam adalah :

1. Melakukan perburuan terhadap satwa yang berada di dalam kawasan

6
2. Memasukan jenis-jenis tumbuhan dan satwa bukan asli ke dalam kawasan

3. Memotong, merusak, mengambil, menebang, dan memusnahkan tumbuhan dan

satwadalam dan dari kawasan

4. Menggali atau membuat lubang pada tanah yang mengganggu kehidupan

tumbuhan dansatwa dalam kawasan

2.2. Taman Nasional


Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli,

dikeloladengan system zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu

pengetahuan,pendidikan menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Sistem zonasi terdiri dari

zona inti,zona pemanfaatan, dan zona lain sesuai dengan keperluan. (UU No. 5 Tahun 1990).

Kriteria Penetapan Kawasan Taman Nasional (TN) adalah sebagai berikut :

1. Memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik berupa jenis tumbuhan

maupun satwadan ekosistemnya serta gejala alam yang masih utuh dan alami

2. Memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih utuh sebagai pariwisata alam

3. Memiliki keadaan alam yang asli dan alami untuk dikembangkan.

4. Merupakan kawasan yang dapat dibagi kedalam zna inti, zona pemanfaatan, zona

rimba danzona lain yang karena pertimbangan kepentingan rehabilitasi kawasan,

ketergantunganpenduduk sekitar kawasan, dan dalam rangka mendukung upaya

pelestarian sumber dayaalam hayati dan kosistemnya, dapat ditetapkan sebagai zona

tersendiri.

7
Pengelolaan taman nasional dapat memberi kan manfaat antara lain:.

1. Ekonomi: Dapat dikembangkan sebagai kawasan yang mempunyai nilai ekonomis,

sebagaicontoh potensi terumbu karang merupakan sumber yang memiliki

produktivitas dankeane karagaman yang tinggi sehingga membantu meningkatkan

pendapatan bagi nelayan,penduduk pesisir bahkan devisa negara.

2. Ekologi: Dapat menjaga keseimbangan kehidupan baik biotik maupun abiotik di

daratan maupun perairan.

3. Estetika: Memiliki keindahan sebagai obyek wisata alam yang dikembangkan

sebagai usahapariwisata alam / bahari.

4. Pendidikan dan Penelitian: Merupakan obyek dalam pengembangan ilmu

pengetahuan,pendidikan dan penelitian.

5. Jaminan Masa Depan: Keanekaragaman sumber daya alam kawasan konservasi

baik didarat maupun di perairan memiliki jaminan untuk dimanfaatkan secara

batasan bagi kehidupanyang lebih baik untuk generasi kini dan yang akan

datang.Kawasan taman nasional dikelola oleh pemerintah dan dikelola dengan upaya

pengawetankeanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya. Suatu

kawasan taman nasionali kelola berdasarkan satu rencana pengelolaan yang disusun

berdasarkan kajianaspek-aspek ekologi, teknis, ekonomis dan sosial budaya.Rencana

pengelolaan taman nasional sekurang-kurangnya memuat tujuan pengelolaan,

dangaris besar kegiatan yang menunjang upaya perlindungan, pengawetan dan

pemanfaatankawasan.

8
Pengelolaan Taman nasional didasarkan atas sistem zonasi, yang dapat dibagi atas :

zona inti,zona pemanfaatan zona rimba; dan atau yang ditetapkan Menteri berdasarkan

kebutuhanpelestarian sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.

a. Kriteria zona inti,

1. Mempunyai keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.

2. Mewakili formasi biota tertentu dan atau unit-unit penyusunnya.

3. Mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih asli dan atau tidak

ataubelum diganggu manusia.

4. Mempunyai luas yang cukup dan bentuk tertentu agar menunjang pengelolaan yang

efektifdan menjamin berlangsungnya proses ekologis secara alami.

5. Mempunyai ciri khas potensinya dan dapat merupakan contoh yang

keberadaannyamemerlukan upaya konservasi.

6. Mempunyai komunitas tumbuhan dan atau satwa beserta ekosistemnya yang langka

atauyang keberadaannya terancam punah.

b. Kriteria zona pemanfaatan, yaitu :

1. Mempunyai daya tarik alam berupa tumbuhan, satwa atau berupa formasi kosistem

tertentuserta formasi geologinya yang indah dan unik.

2. Mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelestarian potensi dan daya tarik

untukdimanfaatkan bagi pariwisata dan rekreasi alam.

9
3. Kondisi lingkungan di sekitarnya mendukung upaya pengembangan pariwisata alam.

c. Kriteria zona rimba, yaitu :

1. Kawasan yang ditetapkan mampu mendukung upaya perkembangan dari jenis satwa

yangperlu dilakukan upaya konservasi.

2. Memiliki keanekaragaman jenis yang mampu menyangga pelestarian zona inti dan

zonapemanfaatan.Upaya pengawetan pada zona inti dilaksanakan dalam bentuk kegiatan:

Perlindungan dan pengamanan.

Inventarisasi potensi kawasan.

Penelitian dan pengembangan dalam menunjang pengelolaan.

Taman nasional dapat dimanfaatkan sesuai dengan sistem zonasinya :.

a. Pemanfaatan Zona inti : Penelitian dan pengembangan yang menunjang

pemanfaatan. Ilmupengetahuan. Pendidikan. Kegiatan penunjang budidaya.

b. Pemanfaatan zona pemanfaatan : Pariwisata alam dan rekreasi. Penelitian

danpengembangan yang menunjang pemanfaatan. Pendidikan dan atau Kegiatan

penunjangbudidaya.

c. Pemanfaatan zona rimba : Penelitian dan pengembangan yang menunjang

pemanfaatan.Ilmu pengetahuan. Pendidikan. Kegiatan penunjang budidaya.

2.3. Lingkup Kegiatan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati

10
1. Tujuan dari Konservasi Sumber daya Alam Hayati adalah menjaga agar tidak

terjadikepunahan dan kerusakan, mengupayakan agar berbagai variasi gen dan jenis

dapatdimanfaatkan serta mengupayakan agar penggunaan SDA hayati berdasarkan prinsip

prinsipkonservasi.

2. Keanekaragaman hayati adalah derajat keanekaragaman SDA hayati yang meliputi

jumlahmaupun frekuensi dari ekosistem, spesies maupun gen dalam suatu tempat tertentu.3.

Konservasi SDA hayati dan ekosistemnya mencakup

3 kegiatan yaitu:

a. perlindungan proses-proses ekologis yang penting atau pokok dalam system

penyanggakehidupan

b. pengawetan keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah; dan

c. . pemanfaatan secara lestari jenis (spesies) dan ekosistem.

4. Dalam pengertian yang lebih sederhana pemasyarakatan kegiatan konservasi SDA

hayatidijabarkan dalam 3 unsur kegiatan yaitu:

a. melindungi dan menyelamatkan keanekaragaman hayati (saving);

b. mengkaji keanekaragaman hayati (studying); dan

c. memanfaatkan keanekaragaman hayati (using).

Untuk menjamin tercapainya konservasi keanekaragaman hayati ada 10 prinsip

konservasikeanekaragaman hayati yaitu:

11
1. setiap spesies adalah unik;

2. konservasi SDA hayati adalah manfaat jangka panjang;

3. biaya konservasi SDA hayati harus ditanggung bersama

4. upaya konservasi SDA hayati harus menjadi dasar pembangunan ekonomi dunia;

5. memperlambat kepunahan SDA hayati perlu dana, kebijakan baru dan kelembagaan

yangtepat;

6. prioritas konservasi keanekaragaman hayati berbeda dari tingkat lokal, nasional,

danintemasional;

7. kesadaran masyarakat tentang konservasi SDA hayati perlu ditingkatkan;

8. rencana didasarkan pada kriteria ekologis dan sosial;

9. perlu dilakukan upaya konservasi dengan pendekatan budaya lokal; dan

10. unsur-unsur utama dalam konservasi keanekaragaman hayati adalah

partisipasimasyarakat, HAM, pendidikan dan kelembagaan yang tepat

12
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu : Konservasi Sumber daya Alam Hayati

dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi kepunahan dan kerusakan, mengupayakan agar

berbagai variasi gendan jenis dapat dimanfaatkan serta mengupayakan agar penggunaan SDA

hayati berdasarkanprinsip prinsip konservasi. Perlindungan yang dilakukan yaitu dengan

menetapkan undang-undang seperti penetapan kawasan cagar alam, taman nasional dan lain-lain

sebagainya yangdapat melindungi kawasan yang telah dianggap penting untuk dilestarikan sesuai

dengan kriteria penetapan kawasan konservasi.

13
DAFTAR PUSTAKA
http://blogmhariyanto.blogspot.com/2010/06/konservasi-sumber-daya-alam-hayati-dan.html?

m=1 (Diakses tanggal 22 Mei 2020)

http://e-journal.uajy.ac.id/2488/2/1HK07748.pdf (Diakses tanggal 22 Mei 2020)

https://m.kumparan.com/amp/berita-hari-ini/mengenal-apa-itu-sumber-daya-alam- hayati-dan-

nonhayati-serta-contoh-contohnya-1ua0q4L0KxD (Diakses tanggal 22 Mei 2020)

https://bobo.grid.id/amp/082424071/mengenal-perbedaan-sumber-daya-alam-hayati-

dan-nonhayati-berserta-contohnya (Diakses tanggal 22 Mei 2020)

14

Anda mungkin juga menyukai