MAKALAH
MATA KULIAH KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP
KAWASAN KONSERVASI
OLEH :
AHMAD AFANDI
E28119067
PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
jauh lagi agar makalah ini dapat di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan dengan penuh rasa rendah hati penyusun
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan............................................................................... 8
3.2 Saran………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 10
iii
BAB I. PENDAHULUAN
Bebarapa tahun terakhir ini pemanfaatan sumber daya alam dilakukan secara
besar-besaran sehingga menimbulkan efek negatif berupa kerusakan lingkungan.
FoodAgriculture Organization(FAO) merupakan badan internasional yang
menangani masalah pangan, menyuguhkan data laju kerusakan hutan di Indonesia
dari tahun 2000-2005. FAO menyatakan bahwa laju kerusakan hutan di Indonesia
rata-rata 2% dari luas tanah atau sebesar 1.871 juta hektar per tahun. Cepatnya
laju kerusakan tersebut membuat sejarah bagi Indonesia sebagai “Negara
penghancur hutan tercepat di dunia tahun 2008” yang dicatat oleh Guinnes World
Record (S., Suwito, 2011: 2). Serta masih banyak lagi kerusakan alam yang
diakibatkan oleh ulah manusia karena terlalu mengeksploitasi alam secara besar-
besaran tanpa disertai penanggulangannya.
1
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II PEMBAHASAN
Hal ini secara jelas dapat dilihat dari defenisi lingkungan hidup (Undang-
Undang No.23 Tahun 1997 ), yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain.
1 . Konservasi in situ
3
kawasan suaka alam yang karena keadaaan alamnya mempunyai
kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu
dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Suaka Margasatwa
adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman
dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnuya dapat
dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. Taman Nasional adalah kawasan
pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan
sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan,
pendidikan, menunjang budi daya, pariwisata, rekreasi. Taman Hutan Raya
adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk periwisata
dan rekreasi alam.
2. Konservasi Ek Situ
Permasalahan konservasi dan ekologi, sejak beberapa abad yang lalu telah
dipandang sangat berkaitan erat dengan politik. John Bellamy Foster yang
diwawancara oleh Dennis Soron (2004) mengungkapkan optimisme terhadap
pertemuan Rio Earth Summit pada tahun 1992 merupakan salah kaprah
dikarenakan kelompok-kelompok lingkungan hidup tidak memperhitungkan
tekanan ekonomi yang ditujukan terhadap merekadan tidak mempertimbangkan
secara fundamental sistem ekonomi kapitalisme yang mengakibatkan kerusakan
lingkungan hidup. Pemerintah menandatangani perjanjian internasional untuk
meningkatkan prestise, ingin tergabung dalam komunitas internasional dan
mengurangi kritik. Perjanjian internasional sering menjadi dasar
perundangundangan nasional. Setelah ditandatangani, perjanjian internasional
lebih sering dipergunakan oleh organisasi non-pemerintah untuk mendorong
perubahan dibandingkan dipergukanan sebagai landasan pemerintah. Hal ini yang
kemudian menjadikan penting untuk memasuki wilayah politik dan perubahan
kebijakan dalam permasalahan konservasi
4
1. Jumlah penduduk dengan penyebaran yang tidak merata
3. Mata pencaharian yang bersifat agraris akan memerlukan lahan 39,96 juta
orang dengan luas lahan pertanian 13 juta ha. Berarti rata-rata lahan petani antara
0,3 hingga 0,4 ha. Terjadi alih fungsi lahan terutama di pulau Jawa,mencapai 50
ribu hektare per tahun., dan terjadi tumpang tindih kepentingan antara konservasi
dan eksploitasi
4. Sumber daya alam adalah modal dasar pembangunan yang harus dimanfaatkan
baik sebagai obyek maupun subyek pembangunan
5. Sumber daya alam adalah modal dasar pembangunan yang harus dimanfaatkan
baik sebagai obyek maupun subyek pembangunan. Oleh karena itu untuk
melestarikan sumber daya alam khususnya sumberdaya alam hayati, pemerintah
menetapkan kawasan konservasi sebagai perwakilan 80 ekosistem di Indonesia.
4.Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat
dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.
5
7.Mengikut sertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan
lingkungan global.
8.Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup dan
Berkelanjutan Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada
lingkungan perlu diadakan konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya
untuk memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat sampai
bangsa. Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha secara sadar dengan
cara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber daya alam lainnya
sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan
perbaikan kualitas dari sumber daya alam tersebut. Adanya peningkatan
perkembangan kemajuan di bidang produksitidak perlu mengorbankan lingkungan
yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.
9.Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus
selalu hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.
16.Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha
pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.
6
dikurangi karena dianggap kurang efisien.
21.Pelestarian Flora dan Fauna Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya
yang dapat dilakukan adalah mendirikan tempat atau daerah dengan memberikan
perlindungan khusus
7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konservasi ialah suatu usaha pengelolaan yang dilakukan oleh manusia dalam
memanfaatkan sumberdaya alam sehingga dapat menghasilkan keuntungan
sebesar-besarnya secara berkelanjutan untuk generasi manusia saat ini, serta tetap
memelihara potensinya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-
aspirasi generasi generasi yang akan datang. Konservasi sendiri secara umum
memiliki 2 bentuk yaitu konservasi secara in situ dan ex situ.
a. Selalu menjaga proses ekologis yang utama atau mendasar dan menjaga sistem
penyangga kehidupan.
8
3.2 Saran
3. Menghemat sumber daya alam tidak dapat diperbaharui dan mencari sumber
daya alam terbaharui
9
DAFTAR PUSTAKA
Handoyo, Eko dan Tijan. 2010. Model Pendidikan Karakter Berbasis Konservasi:
Pengalaman Universitas Negeri Semarang. Semarang: Cipta Prima Nusantara
Semarang.
Fachruddin M.. 2005. Konservasi Alam dalam Islam. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
10