Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSERVASI

Oleh :
Nama : ABIS TABUNI
Nim : 2020011044077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURAR
2023
Kata Pengantar

Segala puji saya panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, Tuhan pencipta alam
semesta yang menjadikan bumi dan isinya dengan begitu sempurna. Tuhan yang menjadikan
setiap apa yang ada dibumi sebagai penjelajahan bagi kaum yang berfikir. Dan sungguh
berkat limpahan rahmat -Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini demi
memenuhi tugas mata kuliah “Konservasi “.
Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak.
Karena saya saling bertukar fikiran dengan sumber-sumber yang berbagai elemen agar dapat
menyusun makalah ini dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapakan banyak
terimakasih.
Disini saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan,
sehingga dengan segala kerendahan hati saya mengharapakan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi lebih baiknya kinerja yang akan mendatang.Semoga makalah ini dapat
memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.

Jayapura,05 September 2023


Penulis
i
DAFTAR ISI

Kata
Pengantar.............................................................................................................................i
Daftar
Isi.....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN       
1.1.Latar belakang......................................................................................................................1
1.2.Rumusan masalah.................................................................................................................2
1.3.Tujuan...................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Konservasi..............................................................................................................3
2.2. Permasalahan Yang Dihadapi Saat Menjalankan
Konservasi……………..........................5
2.3. Cara Menanggulangi Permasalahan Dalam Menjalankan
Konservasi.................................7

BAB III PENUTUPAN


3.1. Kesimpula............................................................................................................................8
Daftar
Pustaka.............................................................................................................................9
ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Lingkungan sebagai suatu biosphere sangat menentukan eksistensi makhluk hidup yang
berada di dalamnya. Makhluk hidup yang beranekaragam , termasuk manusia, mempunyai
tingkat adaptasi terhadap perubahan lingkungan yang berbeda-beda, sebab setiap makhluk
hidup mempunyai tingkat  kerentanan dan kemampuan yang tidak sama dalam merespons
perubahan di lingkungannya. Diantaranya makhluk hidup yang  lain, manusia yang paling
cepat menyikapi perubahan yang terjadi dilingkungannya. Menurut Jacob (1999) sudah galib
kiranya bahwa manusia tahu lebih banyak tentang sesuatu yang dekat dengannya, dalam
waktu dan ruang dari pada yang jauh. Hal ini termasuk pengetahuan tentang lingkungan.
Oleh karenanya di dalam pengelolaan lingkungan di perlukan pengembangan ethnical
wisdom atau kearifan local dari penduduk setempat dalam pengelolaan lingkungan dan
sumberdaya alam yang ada di dalamnya.
Pembangunan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (KSDAH&E) di
Indonesia  merupakan pembangunan terpadu dalam meningkatkan peran kawasan hutan
khususnya hutan konservasi, guna meningkatkan mutu kehidupan masyarakat. Salah satu
langkah awal dalam memasyarakatkan kesadaran konservasi adalah dengan membentuk
kader-kader konservasi, yang mana dengan keberadaannya diharapkan mampu berperan
dalam mewujudkan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Bebarapa tahun terakhir ini pemanfaatan sumber daya alam dilakukan secara besar-
besaran sehingga menimbulkan efek negatif berupa kerusakan lingkungan. Food Agriculture
Organization (FAO) merupakan badan internasional yang menangani masalah pangan,
menyuguhkan data laju kerusakan hutan di Indonesia dari tahun 2000-2005. FAO
menyatakan bahwa laju kerusakan hutan di Indonesia rata-rata 2% dari luas tanah atau
sebesar 1.871 juta hektar per tahun. Cepatnya laju kerusakan tersebut membuat sejarah bagi
Indonesia sebagai “Negara penghancur hutan tercepat di dunia tahun 2008” yang dicatat oleh
Guinnes World Record (S., Suwito, 2011: 2). Serta masih banyak lagi kerusakan alam yang
diakibatkan oleh ulah manusia karena terlalu mengeksploitasi alam secara besar-besaran
tanpa disertai penanggulangannya.

1.2.Rumusan Masalah
1.      Apa itu konservasi dan apa saja bentuk dari konservasi?
2.      Apa saja permasalahan yang mengganggu pelaksanaan koservasi?
3.      Bagaimana cara menanggulangi permasalahan konservasi?

1.3.Tujuan
1.      Dapat memahami definisi dari konservasi serta bentuk dari konservasi
2.      Dapat mengetahui permasalahan konservasi
3.      Dapat menjelaskan cara untuk menanggulangi permasalahan dalam konservasi
2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definsi Konservasi


Konservasi atau conservation dapat diartikan sebagai suatu usaha pengelolaan yang
dilakukan oleh manusia dalam memanfaatkan sumberdaya alam sehingga dapat
menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya secara berkelanjutan untuk generasi manusia saat
ini, serta tetap memelihara potensinya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-
aspirasi generasi generasi yang akan datang.
Berdasarkan pengertian tersebut, konservasi mencakup berbagai aspek positif, yaitu
perlindungan, pemeliharaan, pemanfaatan secara berkelanjutan, restorasi, dan penguatan
lingkungan alam (IUCN, 1980). Pengertian tersebut juga menekankan bahwa konservasi
tidak bertentangan dengan pemanfaatan aneka ragam varietas, jenis dan ekosistem untuk
kepentingan manusia secara maksimal selama pemanfaatan tersebut dilakukan secara
berkelanjutan.
MenurutUU  No.23  Tahun  1997,pengertian konservasi  sumberdaya  alam  adalah
pengelolaan  sumberdaya alam  tak  terbaharui  untuk menjamin  pemanfaatan  secara
bijaksana  dan  sumberdaya
alam  terbaharui  untuk  menjamin kesinambungan  ketersediaanya  dengan  tetap  memelihar
a  dan meningkatkan  kualitas nilai keanekaragamannya. Dalam undang-undang tersebut
pengertian konservasi terkait dengan sumberdaya alam yang terdapat dalam lingkungan
hidup. Oleh karenanya konservasi pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dalam pemakaiannya
dengan sumberdaya alam dan lingkungan.
Hal ini secara jelas dapat dilihat dari defenisi lingkungan hidup (Undang-Undang
No.23 Tahun 1997 ), yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
3
Secara umum bentuk konservasi dapat dibedakan atas 2 golongan, yaitu:
1.      Konservasi in situ
Konservasi in situ adalah kegiatan konservasi flora/fauna yang dilakukan didalam habitat
aslinya. Konservasi in situ mencakup kawasan suaka alam (Cagar Alam dan suaka Marga
Satwa) dan kawasan pelestarian alam (Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Hutan
Wisata Alam). Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1990 yang
dimaksud dengan Cagar Alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaaan alamnya
mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu
dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Suaka Margasatwa adalah
kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan
jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnuya dapat dilakukan pembinaan terhadap
habitatnya. Taman Nasional Adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem
asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya, pariwisata, rekreasi. Taman Hutan
Raya adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk periwisata dan
rekreasi alam.
2.      Konservasi Ek Situ
Dilakukan oleh lembaga konservasi, seperti kebun raya, arboretum, kebun binatang, taman
safari dan tempat penyimpanan benih dan sperma satwa.
Kebun Raya adalah kawasan yang diperuntukkan sebagai tempat koleksi tumbuh-tumbuhan
yang mempunyai nilai ekonomis atau penting bagi ilmu pengethuan, penelitian dan
pendidikan botani serta sebagai tempat rekreasi. Contoh : Kebun Raya Purwodadi.
Arboretum adalah kebun pohon-pohonan yang merupakan salah satu bentuk konservasi
plasma nuftah hasil buatan manusia. Kebun Binatang adalah tempat/wadah pengumpulan
berbagai macam satwa yang dipelihara, diperagakan untuk umum dalam rangka pengadaan
sarana rekreasi alam yang sehat untuk mendidik dan mengembangkan budaya masyarakat
dalam memelihara keseimbangan, kelestarian lingkungan.
4

2.2.   Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan konservasi


Permasalahan konservasi dan ekologi, sejak beberapa abad yang lalu telah dipandang
sangat berkaitan erat dengan politik. John Bellamy Foster yang diwawancara oleh Dennis
Soron (2004) mengungkapkan optimisme terhadap pertemuan Rio Earth Summit pada tahun
1992 merupakan salah kaprah dikarenakan kelompok-kelompok lingkungan hidup tidak
memperhitungkan tekanan ekonomi yang ditujukan terhadap mereka dan tidak
mempertimbangkan secara fundamental sistem ekonomi kapitalisme yang mengakibatkan
kerusakan lingkungan hidup. Pemerintah menandatangani perjanjian internasional untuk
meningkatkan prestise, ingin tergabung dalam komunitas internasional dan mengurangi
kritik. Perjanjian internasional sering menjadi dasar perundang-undangan nasional. Setelah
ditandatangani, perjanjian internasional lebih sering dipergunakan oleh organisasi non-
pemerintah untuk mendorong perubahan dibandingkan dipergukanan sebagai landasan
pemerintah. Hal ini yang kemudian menjadikan penting untuk memasuki wilayah politik dan
perubahan kebijakan dalam permasalahan konservasi.
1.      Jumlah penduduk dengan penyebaran yang tidak merata
2.      Pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi sekitar 1,3% pertahun
3.      Mata pencaharian yang bersifat agraris akan memerlukan lahan 39,96 juta orang dengan luas
lahan pertanian 13 juta ha. Berarti rata-rata lahan petani antara 0,3 hingga 0,4 ha. Terjadi alih
fungsi lahan terutama di pulau Jawa, mencapai 50 ribu hektare per tahun., dan terjadi
tumpang tindih kepentingan antara konservasi dan eksploitasi
4.      Sumber daya alam adalah modal dasar pembangunan yang harus dimanfaatkan baik sebagai
obyek maupun subyek pembangunan
5.      Sumber daya alam adalah modal dasar pembangunan yang harus dimanfaatkan baik sebagai
obyek maupun subyek pembangunan. Oleh karena itu untuk melestarikan sumber daya alam
khususnya sumberdaya alam hayati, pemerintah menetapkan kawasan konservasi sebagai
perwakilan 80 ekosistem di Indonesia.
5
2.3.   Cara menanggulangi permasalahan dalam menjalankan konservasi
Beberapa cara untuk mengatasi permasalahan penanganan konservasi

1.      Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya
alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya
dukung dan daya tampungnya

2.      Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam
maka diperlukan penegakan hukum secara adil dan konsisten.

3.      Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan hidup.

4.      Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan
dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.

5.      Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif.

6.      Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi yang sudah ada
sebelumnya.

7.   Mengikut sertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan


global.

8.      Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup dan Berkelanjutan Untuk
menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan perlu diadakan konservasi.
Konservasi dapat diartikan sebagai upaya untuk memelihara lingkungan mulai dari
lingkungan keluarga, masyarakat sampai bangsa.
Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha secara sadar dengan cara menggali sumber
daya alam, tetapi tidak merusak sumber daya alam lainnya sehingga dalam penggunaannya
harus memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari sumber daya alam tersebut.
Adanya peningkatan perkembangan kemajuan di bidang produksitidak perlu mengorbankan
lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.

9.      Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu hijau
karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.

10.  Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air tanah,
maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.

11.  Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir air, tata
air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.

12.  Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.


5.Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap pembuangan air
limbah yang banyak dibuang secara langsung ke sungai.

13.  Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk, perkantoran,
dan pusat-pusat kegiatan lain.

14.  Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat pencemaran tinggi
sehingga menimbulkan polusi.

15.  Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan penggunaan
pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.

16.  Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha pengendalian agar
memiliki nilai yang ekonomis.

17.  Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi laju erosi.

18.  Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara berlebihan.

19.  Untuk menambah nilai ekonomis maka penggunaan bahan mentah perlu dikurangi karena
dianggap kurang efisien.

20.  Reklamasi lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan sebagai daerah penggalian.
21.  Pelestarian Flora dan Fauna
Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya yang dapat dilakukan adalah mendirikan
tempat atau daerah dengan memberikan perlindungan khusus

22.  Penambahan dan penciptaan lapangan kerja


Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan
banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat
pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
                 Konservasi ialah suatu usaha pengelolaan yang dilakukan oleh manusia dalam
memanfaatkan sumberdaya alam sehingga dapat menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya
secara berkelanjutan untuk generasi manusia saat ini, serta tetap memelihara potensinya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-aspirasi generasi generasi yang akan
datang. Konservasi sendiri secara umum memiliki 2 bentuk yaitu konservasi secara in situ
dan ex situ.
                 Namun dalam pelaksanaan konservasi sendiri terdapat permasalahan yang dihadapi
kebanyakan karena pengaruh aktivitas manusia seperti penggunaan lahan yang berlebihan
untuk kepentingan sendiri tanpa memperhatikan lingkungan. Meski seperti itu pemerintah
tetap berusaha melakukan berbagai cara agar konservasi sumber daya alam berjalan dengan
baik.
Dalam konservasi secara jelas dikemukakan bahwa pemanfaatan sumberdaya alam
dan lingkungan harus dilaksanakan secara bertanggung jawab . Sebab lingkungan dengan
segala komponen yang kita manfaatkan pada hakekatnya adalah milik anak cucu kita.
Seperti telah dikemukakan  dalam pengertian konservasi dimuka bahwa ada
perbedaan yang esensial untuk lingkungan fisik dan biotik. Komponen fisik ditekankan pada
penghematan dan upaya mencari sumberdaya alam terbaharui. Sementara untuk komponen
biotic atau living resources dilaksanakan konservasi dengan tujuan :
a.       Selalu menjaga proses ekologis yang utama atau mendasar dan menjaga   sistem penyangga
kehidupan.
b.      Melindungi dan mempertahankan keanekaragaman benetik
c.       Menjamin pemanfaatan yang lestari dari spesies maupun ekosistemnya .
Apabila living resources dalam ekosistem ini dapat dijaga kelestarianya ,
Maka pemanfaatan sumberdaya alam mineral , baik yang dapat diperbaharui  maupun tidak ,
dapat pula dijamin keutuhannya .

DAFTAR PUSTAKA
Tabuni, Abis. (2023). Konservasi. Makalah Konservasi, VI, 1-9.Universitas Cenderawsih
Papua-Indonesia

Khafid, Muhammad. (2013). Kurikulum Unnes 2012 Berbasis Kompetensi dan Konservasi. Online.
Dapat ditemukan di http://konservasi.unnes.ac.id/

             Mangunjaya, Fachruddin M.. 2005. Konservasi Alam dalam Islam. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.

Sugiyo. (2012). Pengembangan Karakter Anak melalui Konservasi Moral Sejak Dini. Indonesian
Journal of Conservation, Vol. 1 No. 1 Juni 2012: 40–48. Tersedia di
http://ejournal.unnes.ac.id.
Masrukhi. (2012). Mambangun Karakter Berbasis Nilai Konservasi. Indonesian Journal of
Conservation, Vol. 1 No. 1 Juni 2012: 20–29. Tersedia di http://ejournal.unnes.ac.id.
9

Anda mungkin juga menyukai