BIOLOGI KONSERVASI
KELOMPOK IV:
KARINA A22122024
AULIA PUTRI RAMADHANI A22122048
NUR WAHYUNI A22122138
Makalah ini dibuat untuk pemenuhan tugas mata kuliah Biologi Konservasi. Selain itu,
makalah ini dibuat untuk mengetahui Bagaimana Strategi Pengelolaan Kawasan Konservasi.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Semoga
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran dari Anda demi perbaikan makalah ini di
waktu yang akan datang.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
Kata pengantar.............................................................................................................2
Daftar isi......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................5
A. Pengertian Kawasan Konservasi.....................................................................5
B. Tujuan Perlindungan Kawasan Konservasi.....................................................6
C. Jenis-jenis dan Kriteria Kawasan Konservasi...............................................7
D. Strategi Pengelolaan Kawasan Konservasi....................................................11
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Saat ini keanekaragaman hayati semakin terancam karena pertumbuhan manusia
semakin pesat dan peradaban manusia semakin canggih. Salah satu cara untuk mengatasinya
adalah membuat wilayah konservasi. Konservasi adalah pemanfaatan sumber daya secara
bijaksana untuk mempertahankan ketersediaannya secara berkesinambungan, sehingga
penggunaan sumber daya tersebut diatur dan dilindungi. Untuk menjaga kelestarian
alam,negara membuat sejumlah peraturan yang bertujuan untuk melindungi 4embang-
kawasan yang berkontribusi banyak maupun terancam dalam 4emba
pelestarian alam Indonesia.
Kawasan konservasi atau kawasan yang dilindungi adalah kawasan atau wilayah yang
dilindungi karena nilai-nilai lingkungan alaminya, lingkungan sosial budayanya, atau karena
hal-hal lain yang serupa dengan itu. Berbagai macam kawasan yang dilindungi terdapat di
berbagai negara, sangat bervariasi baik dalam ras atau tingkat perlindungan yang
disediakannya maupun dalam undang-undang atau aturan (internasional, nasional, atau
daerah) yang dirujuknya dan yang menjadi landasan operasionalnya. Beberapa contohnya
adalah taman nasional, cagar alam, cagar alam laut, cagar budaya, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian kawasan konservasi
2. Apa Tujuan perlindungan kawasan konservasi
3. Apa Jenis-jenis dari kawasan konservasi
4. Bagaimana Strategi pengelolaan kawasan konservasi
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian kawasan konservasi
2. Untuk mengetahui Tujuan perlindungan kawasan konservasi
3. Untuk mengetahui Apa jenis jenis dari kawasan konservasi
4. Untuk mengetahui Bagaimana strategi pengelolaan kawasan konservasi
BAB II
PEMBAHASAN
Konservasi atau perlindungan merupakan langkah yang tepat dalam upaya melestarikan
dan memanfaatkan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya agar dapat berkelanjutan. Saat
ini keanekaragaman hayati semakin terancam karena pertumbuhan manusia semakin pesat
dan peradaban manusia semakin canggih. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah
membuat wilayah konservasi. Kawasan Konservasi Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Ungkungan Hidup, yang dimaksud
dengan konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam tak terbarui
untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan sumber daya alam terbarui untuk
menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan
kualitas nilai serta keanekaragamannya.
Dengan demikian Konservasi adalah pemanfaatan sumber daya secara bijaksana untuk
mempertahankan ketersediaannya secara berkesinambungan, sehingga penggunaan sumber
daya tersebut diatur dan dilindungi. Untuk menjaga kelestarian alam, Negara membuat
sejumlah peraturan yang bertujuan untuk melindungi kawasan-kawasan yang berkontribusi
banyak maupun terancam dalam upaya pelestarian alam Indonesia.
Kawasan konservasi, juga dikenal sebagai kawasan pelestarian atau kawasan
konservasi alam, merujuk kepada wilayah atau area yang dikelola dengan tujuan utama untuk
melindungi dan melestarikan sumber daya alam, keanekaragaman hayati, dan lingkungan.
Tujuan utama dari kawasan konservasi adalah untuk menjaga ekosistem alami, spesies-
spesies yang terancam punah, serta mempertahankan ekosistem agar tetap seimbang dan
berkelanjutan. Kawasan konservasi ini seringkali memiliki peraturan dan pembatasan yang
ketat untuk mengatur aktivitas manusia agar tidak merusak lingkungan dan sumber daya alam
yang ada.
Terdapat berbagai jenis kawasan konservasi, termasuk taman nasional, taman alam,
cagar alam, taman laut, dan berbagai bentuk kawasan pelestarian lainnya. Di dalam kawasan-
kawasan ini, kegiatan-kegiatan seperti penangkapan ikan, perburuan, penebangan hutan, dan
pembangunan infrastruktur seringkali dibatasi atau diawasi dengan ketat untuk menjaga
kelestarian lingkungan. Kawasan konservasi memiliki peran penting dalam menjaga
biodiversitas dan ekosistem alam, serta dapat berkontribusi pada penelitian ilmiah,
pendidikan lingkungan, dan ekowisata. Melalui upaya konservasi ini, diharapkan dapat
menjaga keberlanjutan alam dan mencegah kerusakan lingkungan yang dapat berdampak
negatif pada kehidupan manusia.
B. TUJUAN PERLINDUNGAN KAWASAN KONSERVASI
Tujuan perlindungan kawasan konservasi adalah untuk melindungi keanekaragaman
hayati dan sumber daya alam di wilayah tertentu. Hal ini mencakup:
1. Pelestarian Keanekaragaman Hayati: Melindungi dan menjaga spesies-spesies
langka atau terancam punah, serta ekosistem alami yang menjadi habitat bagi berbagai
makhluk hidup.
2. Pelestarian Ekosistem: Memelihara keberagaman ekosistem, termasuk hutan, lahan
basah, dan wilayah alami lainnya, untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan proses-
proses ekologi.
3. Penggunaan Berkelanjutan: Memastikan bahwa sumber daya alam yang ada di
kawasan konservasi digunakan secara berkelanjutan, sehingga generasi masa depan juga
dapat mengakses dan memanfaatkannya.
4. Edukasi dan Penelitian: Menggunakan kawasan konservasi sebagai tempat untuk
penelitian ilmiah dan pendidikan masyarakat tentang alam, lingkungan, dan
keanekaragaman hayati.
5. Pengendalian Aktivitas Manusia: Mengatur atau membatasi aktivitas manusia yang
dapat merusak lingkungan alam di kawasan konservasi, seperti penggundulan hutan,
pertambangan, atau perburuan ilegal.
6. Pelestarian Warisan Budaya: Melindungi warisan budaya yang terkait dengan
kawasan konservasi, seperti situs arkeologi atau budaya adat masyarakat lokal.
7. Mendukung Ekowisata: Beberapa kawasan konservasi mengizinkan aktivitas
ekowisata yang berkelanjutan, yang dapat memberikan pendapatan bagi masyarakat
setempat dan membantu membiayai upaya perlindungan.
8. Mitigasi Perubahan Iklim: Kawasan konservasi juga dapat berperan dalam mitigasi
perubahan iklim dengan menjaga hutan dan lahan yang dapat menyerap karbon dioksida
dari atmosfer.
9. Keharmonisan dengan Manusia: Tujuan perlindungan kawasan konservasi juga
mencakup upaya untuk mencapai keseimbangan antara pelestarian alam dan kebutuhan
manusia. Ini termasuk mempertimbangkan kebutuhan masyarakat lokal yang tinggal di
sekitar kawasan konservasi.
10. Konservasi Sumber Daya Alam: Kawasan konservasi seringkali mengandung
sumber daya alam yang penting, seperti air bersih, tanah subur, dan hutan. Tujuan
perlindungan adalah memastikan sumber daya ini tidak dieksploitasi secara berlebihan,
sehingga dapat tetap berkelanjutan untuk generasi mendatang
Tujuan perlindungan kawasan konservasi adalah memastikan bahwa wilayah tersebut tetap
lestari dan berfungsi sebagai benteng bagi keberlanjutan ekologi dan kehidupan manusia.
C. KRITERIA DAN JENIS KAWASAN KONSERVASI
Secara umum wilayah-wilayah yang harus dikonservasi adalah wilayah yang memiliki
kriteria tertentu, yaitu wilayah yang memiliki kumpulan hewan, tumbuhan, dan bentang alam
yang lengkap atau representatif mewakili wilayahnya dan tiap spesies yang ada di dalamnya
memiliki kemampuan bertahan hidup. Secara khusus, kriteria wilayah tersebut adalah sebagai
berikut.
Wilayah yang memiliki komunitas langka/ jarang, ekosistem yang sudah stabil, atau
memiliki organisme yang sangat penting.
Wilayah yang bebas dari berbagai ancaman kerusakan atau dapat dikelola untuk
menghindari ancaman pengrusakan.
Wilayah yang memiliki keanekaragaman yang tinggi dan memiliki daya tahan tinggi
terhadap perubahan lingkungan
Wilayah-wilayah yang memiliki kriteria tersebut akan mengalami kerusakan jika tidak
dilindungi oleh negara. Perlindungan dilakukan dengan menetapkan wilayah
konservasi untuk dilindungi dari kerusakan, terutama oleh manusia dan aktivitasnya
Memiliki daya tarik alam tersendiri yang berupa tumbuhan, satwa, atau ekosistem
gejala alam dan juga formasi geologi yang menarik.
Mempunyai luas yang cukup untuk menjamin sutau kelestarian potensi serta
menjadikan daya tarik untuk dimanfaatkan bagi pariwisata dan rekreasi alam.
Kondisi lingkungan yang ada di sekitarnya bisa mendukung upaya suatu
pengembangan pariwisata alam sekitar
Fungsi utama dari taman wisata alam adalah untuk melestarikan alam dan ekosistem
yang ada di dalamnya. Upaya konservasi seperti pelestarian flora dan fauna,
pemeliharaan habitat alamiah, dan pengendalian aktivitas manusia yang merusak
seringkali menjadi fokus utama.
Meskipun pelestarian alam adalah prioritas, taman wisata alam biasanya dilengkapi
dengan fasilitas rekreasi seperti jalur hiking, jalur sepeda, dan tempat berkemah. Ini
memungkinkan pengunjung untuk menikmati alam sambil menjalani aktivitas
rekreasi.
Terdapat informasi edukatif yang tersedia di kawasan ini, seperti papan informasi,
panduan, dan program pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
lingkungan dan pemahaman tentang ekosistem.
Kawasan taman wisata alam sering memiliki peraturan ketat yang harus diikuti
pengunjung untuk menjaga kelestarian alam. Ini termasuk larangan merusak alam,
membawa sampah, dan mengganggu hewan liar.
Kawasan ini sering menjadi rumah bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang
dilindungi, dan upaya konservasi untuk menjaga keanekaragaman hayati sering
menjadi bagian dari misi taman wisata alam.
Kawasan taman wisata alam sering menawarkan aktivitas ekowisata seperti
birdwatching, penjelajahan alam, atau tur alam yang diselenggarakan oleh pemandu.
Sebelum pembangunan taman wisata alam, biasanya dilakukan penilaian dampak
lingkungan untuk memastikan bahwa pembangunan dan aktivitas manusia tidak
merusak ekosistem alam yang ada.
Pemeliharaan kebersihan menjadi faktor penting dalam menjaga kawasan taman
wisata alam agar tetap indah dan alami. Biasanya, pengunjung diminta untuk
membawa pulang sampah mereka sendiri dan menjaga kebersihan area tersebut.
D. STRATEGI PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kawasan konservasi merupakan kawasan alam yang merujuk pada wilayah atau area
dikelola dengan tujuan utama untuk melindungi dan melestarikan sumber daya alam,
keanekaragaman hayati, dan lingkungan. Yang memiliki tujuan utama dari kawasan
konservasi adalah menjaga ekosistem alami spesies spesies yang terancam punah serta
mempertahankan ekosistem agar tetap seimbang dan berkelanjutan.
Setiap kawasan konservasi itu memiliki jenis dan kriterianya masing-masing namun
strategi pengelolaan kawasan itu sama saja yang mencakup mengidentifikasi dan pemetaan
sumber daya, penentuan tujuan dan prioritas perencanaan pengelolaan monitoring dan
evaluasi, melibatkan pihak-pihak terkait pendanaan dan sumber daya, penanganan ancaman
pendidikan dan informasi kerjasama internasional dan pengembangan kapasitas
B. Saran
Setelah membaca makalah ini kita dapat mengetahui bagaimana cara pengelolaan
kawasan konservasi agar melestarikan dan memanfaatkan sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya agar dapat berkelanjutan dikarenakan keanekaragaman hayati semakin
terancam karena pertumbuhan manusia yang semakin pesat dan peradaban manusia semakin
canggih. Dan kita sebagai mahasiswa biologi dapat mewujudkan tujuan pengelolaan kawasan
konservasi.
DAFTAR PUSTAKA
Alikodra, H.S., 2012. Konservasi Sumber Daya dan Lingkungan Pendekatan Ecosophy Bagi
Penyelamatan Bumi 1st ed. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Anonim. 2017. Habitat Alami Sebagai Solusi Kepunahan Spesies. Diakses melalui
http://kehati.jogjaprov.go.id/detailpost/habitat-alami-sebagai- solusi-kepunahan-
spesies
Bruner, A. G., Gullison, R. E., Rice, R. E., & da Fonseca, G. A. B. (2001). Effectiveness of
Parks in Protecting Tropical Biodiversity. Science, 291(5501), 125-128.
Berkes, F., Colding, J., & Folke, C. (2000). Rediscovery of traditional ecological knowledge
as adaptive management. Ecological Applications, 10(5), 1251-1262.
Dudley, N., & Stolton, S. (Eds.). (2008). Arguments for protected areas: Multiple benefits for
conservation and use. Earthscan.
Hermawan, M. T. T., Faida, L.R.W., Wianti ,K.F., Marheanto,. H., Anindia. A, 2014.
Pengelolaan kawasan konservasi Gadjah Mada university Press Yogyakarta
McNeely, J. A., Harrison, J., & Dingwall, P. R. (1994). Protecting Nature: Regional Reviews
of Protected Areas. IUCN.
Sandbrook, C., Fisher, J. A., & Holmes, G. (2013). The role of funding and donor-imposed
conditions in the success or failure of conservation aid projects. Oryx, 47(3), 407-414.
Terborgh, J., & van Schaik, C. (2002). Why should we save the rain forest?. Princeton
University Press.
Western, D., Wright, M. R., & Strum, S. (1994). The application of the "new conservation" in
the management of terrestrial communities in East Africa. Oryx, 28(3), 230-234.