Anda di halaman 1dari 15

PERANAN MANUSIA DALAM PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM HAYATI

TUGAS AKHIR ILMU


KEALAMAN DASAR

Oleh:
Ikrimawita
NIM. 18018131

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS (S1)

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Guna
memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar yang bertujuan untuk
memberikan pengetahuan dasar tentang Sumber Daya Alam dan Lingkungan.
            Makalah ini disusun untuk tugas akhir mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar (IKD) dengan
judul “Peranan Manusia dalam Pelestarian Sumber Daya Alam Hayati”. Rangkaian-rangkaian
materi Sumber Daya Alam dan Lingkungan diharapkan semoga dapat memberikan pengetahuan
dan wawasan kepada pembaca bagaimana menjaga kelestarian alam dan lingkungan dengan
baik, mengenali kerusakan lingkungan hidup kita, serta mengetahui etika terhadap
lingkungan. Dengan kata lain, makalah ini dapat mengarahkan dan memberikan manfaat yang
nyata bagi penulis dan pembaca.
Penyusun sadar, bahwa dalam karya tulis ini banyak sekali kekurangan dan kelemahan.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan
yang semestinya pada karya tulis ini sangat saya harapkan pada semua pihak yang berkenan
memperhatikan isi dan penulisannya  .
Akhirnya saya berharap mudah-mudahan karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca
yang membutuhkannya.
Baso, 15 Desember 2020
                                                                                                                             

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………….     1


Daftar isi…………………………………………………………………………     2

BAB I  PENDAHULUAN……………………………………………………..      3
A.    Latar Belakang………………………………………………………………..      3
B.     Rumusan Masalah…………………………………………………………… 3        
C.     Tujuan Makalah.........................................................................................    3   
      
BAB II   PEMBAHASAN………………………………………………………    4        
A.    Pengertian Sumber Daya Alam………………………………………………..    4
B.    Pelestarian Sumber Daya Alam oleh Manusia……………………................   5
C.     Manfaat melestarikan Sumber Daya Alam Hayati……………………………    8
D.    Jika Sumber Daya Hayati Tidak Lestari………………………………………   11

BAB III  PENUTUP…………………………………………………………….   13


A.    Kesimpulan…………………………………………………………………..     13
B.     Saran ……………………………………………………………………. …..   13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..    14

2
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumber daya alam hayati,
sumber daya alam non hayati dan sumber daya buatan, merupakan salah satu aset yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar pembangunan
sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak
merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara
dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan
lebih lanjut di masa mendatang.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip
ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam memikirkan
kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan
sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan
adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila
sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu.

B.  Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalahnya diantaranya sebagai berikut:
1. Apakah pengertian Pelestarian Sumber Daya Alam ?
2. Bagaimana Pelestarian sumber daya alam oleh manusia?
3. Apa manfaat melestarikan Sumber Daya Alam Hayati?
4. Apa yang terjadi jika sumber daya hayati tidak dilestarikan?

C.    Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah untuk memberi pengetahuan kepada pembaca tentang
sumber daya alam dan lingkungan, agar senantiasa dijaga dan dilestarikan, dan memperlakukan
lingkungan sesuai etikanya. Dan agar memberi motivasi kepada manusia agar mereka menjaga
lingkungan dengan baik agar tidak terjadi kerusakan pada lingkungan tempat tinggalnya yang
dapat berakibat sangat fatal

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pelestarian dan Sumber Daya Alam

Sebelum kita mengkaji lebih lanjut tentang Sumber Daya Alam, maka perlu kita ketahui apa itu
Pelestarian Sumber Daya Alam. Dalam hal ini kata pelestarian berasal dari kata “lestari” yang
berarti tetap seperti keadaan semula, tidak berubah, bertahan kekal. Kemudian mendapat
tambahan pe dan akhiran an, menjadi pelestarian yang berarti proses, cara, perbuatan
melestarikan, perlindungan dari kemusnahan dan kerusakan, pengawetan, konservasi,
pengelolaan sumber daya alam yang menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan menjamin
kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan
keanekaragamannya.
. Sumber daya alam itu tidak terlepas kaitannya dengan keanekaragaman hayati seperti yang
telah dibicarakan sebelumnya. Indonesia sangat kaya dengan sumber daya alam,terutama flora,
fauna, dan bahan ambangnya. Keadaan ini menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia.
Kekayaan ini merupakan potensi yang menjadi modal pembangunan. Dalam pemanfaatannya,
memerlukan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Apa yang dimaksud Sumber Daya Alam ? Sumber daya alam adalah semua kekayaan
berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia (Abdullah, 2007: 3). Sumber daya alam adalah semua unsur
lingkungan alami, yakni faktor biotik dan faktor abiotik atau segala sesuatu yang dapat diperoleh
dari lingkungan untuk mensejahterakan manusia (Supeni dkk, 1998). Dengan kata lain, sumber
daya alam adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan kita, baik berupa makhluk hidup,
maupun berupa benda tidak hidup, baik yang terdapat dipermukaan bumi, di dalam tanah, di
dalam air atau di udara yang dapat digunakan oleh manusia.
Jadi, pelestarian sumber daya alam adalah upaya pengelolaan sumber daya alam dengan
tujuan mempertahankan sifat dan bentuknya, perubahan yang terjadi diserahkan atau
dikembalikan pada alam.

4
B.   Pelestarian Sumber Daya Alam oleh Manusia
            Pemanfaatan sumber daya alam sudah sangat meluas dan tidak jarang mengurus kepada
kepunahan karena melampaui batas-batas hasil penopang. Dalam catatan sejarah ditunjukkan
sejumlah organisme yang pernah hidup kini telah mengalami kepunahan. Beberapa jenis
makhluk hidup sekarang ini juga terancam akan punah. Menyadari hal ini, maka sumber daya
alam perlu dipelihara dan dijaga kelestariaannya.
            Semua makhluk hidup memanfaatkan dan bergantung pada lingkungannya sebagai
sumber makanan, tempat hidup, dan lain-lain. Oleh karena itu, lingkungan perlu dijaga dan
dilindungi kelestariaannya sehingga dapat memberikan sumber kehidupan secara terus-menerus
kepada makhluk hidup.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk melindungi dan melestarikan lingkungan dan
sumber daya alam yang ada didalamnya seperti Perlindungan terhadap hewan dan tumbuhan
diantaranya sebagai berikut:
a.      Kawasan suaka
Suaka alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik di darat maupun di
perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Kawasan suaka alam terdiri atas cagar alam dan
suaka margasatwa.
b.      Cagar alam
Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai
kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi
dan perkembangannya berlangsung secara alami yang dimanfaatkan untuk kepentingan
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan kegiatan lainnya yang
menunjang budidaya. Contohnya: Cagar Alam Bantimurung di Kabupaten Maros, Sulawesi
Selatan. Ciri khasnya berupa kera hitam Sulawesi, sungai bawah tanah, gua mimpi, bukit
karts dan keragaman floranya.
c.       Suaka margasatwa
Suaka marga satwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat
dilakukan pembinaan terhadap habitatnya yang dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian
dan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, wisata terbatas dan kegiatan lain yang

5
menunjang budidaya untuk kesejahteraan masyarakat. Contohnya: Suaka Margasatwa
Bontobahari, di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba. Ciri khasnya berupa rusa
(Cervus Timorensis) dan kera hitam Sulawesi (Macaca Maura).
d.      Taman wisata alam
Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan
untuk pariwisata dan rekreasi alam, penelitan, pendidikan, ilmu pengetahuan, menunjang
budidaya, budaya untuk kesejahteraan manusia. Contoh wisata alam adalah Taman Wisata
Alam Malino di kecamatan Tinggimoncong, Kab. Gowa. Ciri khasnya berupa udara sejuk
dengan pohon pinus sebagai vegetasi utama, keindahan hamparan bunga Edelweis di lembah
lembana.
e.       Taman nasional
Taman nasional merupakan kawasan yang memiliki beberapa ekosistem yang belum
diubah manusia, jenis-jenis satwa serta habitatnya mempunyai nilai khusus bagi ilmu
pengetahuan, kebudayaan, dan rekreasi, serta memiliki keindahan alam.

Kelestarian lingkungan dan sumber daya alam yang ada diperlukan untuk
pertumbuhan ekonomi yang diperlukan untuk kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, perlu
dicari keseimbangan dalam melakukan pembangunan dan pelestarian lingkungan untuk
menjamin adanya pembangunan yang berkelanjutan.

C. Cara-cara Untuk Melestarikan Sumber Daya Alam


Agar keanekaragaman makhluk hidup dapat terus lestari dan mampu memberi manfaat yang
sebesar-besarnya kepada manusia, pemanfaatannya harus secara bijaksana.
Pelestarian atau Konservasi Sumber Daya Alam Hayati meliputi :
a)      Mencegah ladang berpindah dan melatih penduduk agar dapat bertempat tinggal secara
menetap. Ladang berpindah dapat menimbulkan kebakaran hutan dan merusak lingkungan.
Contohnya : Sebuah keluarga ingin membangun sebuah lading di hutan pasti mereka akan
membersihkan area sekitar ladangnya dan untuk membersihkannya akan di bakar.

6
b)      Mengatur, mengawasi, dan mengendalikan penebangan hutan. Penebangan hutan
hendaknya dilakukan dengan sistem tebang pilih dengan cara memilih tanaman yang bila
ditebang tidak sangat berpengaruh terhadap ekosistem. Misalnya : menebang kayu yang
cukup tua dan membiarkan kayu yang masih muda. Dengan demikian kerusakan habitat
makhluk hidup ( hewan darat, burung, serangga) dapat dikendalikan.

c)      Mencegah terjadinya kebakaran hutan, penebangan liar, dan ilegaloging.


 
d)     Melakukan penghijauan dan reboisasi. Hal ini dimaksudkan agar terjadi peremajaan
tanaman dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil dengan mempersiapkan
tanaman pengganti.

e)      Mengendalikan pemburuan liar di hutan dengan cara penangkapan musiman yang


dilakukan pada saat populasi hewan paling banyak dan tidak pada saat kondisi yang dapat
mengakibatkan kepunahan. Contohnya tidak berburu pada saat musim berkembang
biak. Musim kawin burung.

f)       Mengadakan reservasi hutan. Reservasi adalah membiarkan dan tidak boleh mengganggu
kelestarian flora dan fauna yang ada di dalamnya, dengan menjadikan kawasan hutan sebagai
cagar alam atau suaka margasatwa. Misalnya wilayah Ujung Kulon di Jawa Barat dan Pulau
Komodo di Nusa Tenggara.

g)      Mengadakan preservasi hutan. Preservasi adalah melestarikan hutan dengan tujuan untuk
diambil manfaatnya guna kesejahteraan manusia. Misalnya pemeliharaan hutan  lindung,
hutan kota.

h)      Pelestarian in situ dan ex situ.


Pelestarian Sumber Daya Alam Hayati in situ adalah konservasi flora dan fauna yang
dilakukan pada habitat asli. Misalnya memelihara ikan yang terdapat di suatu danau yang
dilakukan di danau tersebut, tidak dibawa ke danau lain atau sungai. Ini dilakukan agar
lingkungannya tetap sesuai dengan lingkungan alaminya. Meliputi 7 kategori, yaitu cagar

7
alam, suaka margasatwa, taman laut, taman buru, hutan, atau taman wisata, taman provinsi,
dan taman nasional.

i)        Pelestarian ex situ
Pelestarian ex situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan di luar habitat asli,
namun kondisinya diupayakan sama dengan habitat aslinya. Perkembangbiakan hewan di
kebun binatang merupakan upaya pemeliharaan ex situ. Jika berhasil dikembangbiakan,
sering kali organisme tersebut dikembalikan ke habitat aslinya. Contohnya, setelah berhasil
ditangkar secara ex situ, jalak Bali dilepaskan ke habitat aslinya di Bali. Misalnya:
konservasi flora di Kebun Raya Bogor dan konservasi fauna di suaka margasatwa Way
Kambas, Lampung.

j)        Untuk menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan yang digunakan sebagai bahan makanan,
maka diperlukan upaya penganekaragaman makanan. Hal ini juga dimaksudkan agar kita
tidak terlalu tergantung pada satu jenis makanan.

D. Manfaat pelestarian SDA Hayati

Secara umum SDA hayati mempunyai tiga manfaat besar, yaitu; manfaat ekonomi,
sosial dan lingkungan. Ketiga jenis manfaat ini muaranya adalah pada peningkatan taraf hidup
manusia, makhluk Tuhan yang paling banyak jenis kebutuhan hidupnya.
1.      Manfaat Ekonomi
Manfaat ini merupakan jenis manfaat yang paling mudah difahami dan disadari
manusia. Manfaat ekonomi ini berupa pemenuhan kebutuhan secara ekonomi antara
lain:; pangan, sandang, papan dan industri. Terhadap kepentingan pangan, kehati memenuhi
kebutuhan bahan pangan yang meliputi; berbagai jenis bahan makanan pokok, ternak,
perikanan, buah-buahan dan sayuran. Dalam kepentingan papan, SDA hayati memenuhi
kebutuhan bahan bangunan berupa berbagai jenis kayu. Untuk kepentingan sandang, kehati
memenuhi kebutuhan berbagai serat untuk.pembuatan pakaian. Sedangkan untuk
kepentingan industri SDA hayati memenuhi kebutuhan bahan baku industri, seperti; olahan

8
pangan, olahan kebutuhan sandang, industri minyak atsiri, industri kertas, industri energi,
industri transportasi dan masih banyak lagi.  
2.      Manfaat Lingkungan (Ekologi)
Manfaat secara ekologi adalah jenis manfaat keberadaan SDA hayati yang cenderung
diabaikan dan luput dari pemahaman manusia, sementara manfaat secara ekologi ini adalah
manfaat yang tidak kalah pentingnya dengan manfaat ekonomi, bahkan manfaat ini adalah
menjadi prasarat untuk terwujudnya manfaat yang lain termasuk manfaat ekonomi.
Beberapa manfaat secara ekologi adalah sebagai berikut:
a.    Menekan ledakan hama dan penyakit tanaman
Sumber hama dan penyakit tanaman adalah unsur hayati sebagai bagian dari SDA
hayati. Organisme ini menjelma menjadi hama maupun penyakit ketika mereka berada
jumlah populasi yang tidak seimbang dengan persediaan pakan ataupun predatornya.
Misalnya, populasinya terlalu besar melebihi daya dukung populasi organisme sumber
pakan mereka, dalam kondisi seperti ini, mereka akan menjadi hama maupun penyakit
bagi organisme sumber pakannya.
Dalam kondisi SDA hayati yang optimal, setiap organisme penyusun hayati
jumlah populasinya akan saling dikontrol dalam mekanisme rantai makanan. Mekanisme
ini terbentuk karena setiap organisme hidup berada pada sebuah sistem keseimbangan
interaksi antar unsur organisme dalam sebuah lingkungan kehidupan, seluruh unsur
hayati memperoleh kesempatan yang sama untuk menjalani kehidupannya dan
mendapatkan fasilitas kebutuhan hidupnya. 
Contohnya, kera ekor panjang (Macaca fascicularis), yang populasinya
berkembang tidak terkendali, cenderung menjadi hama bagi tanaman-tanaman yang
dibudidayakan manusia (kebun, pekarangan, dan lain-lain).

b.    Menekan munculnya sumber penyakit manusia


Sumber penyakit manusia sebagian bersumber dari organisme tertentu, salah satu
contohnya adalah demam berdarah. Sumber penyakit ini akan meningkat menjadi sebuah
wabah ketika populasinya jumlahnya mengalami ledakan. Untuk mengatasi wabah
penyakit ini solusi terbaiknya adalah menekan pertumbuhan organisme sumber penyakit
tersebut, yaitu dengan melestarikan keseimbangan kehati. 

9
c.    Pelestarian sumber daya air dan tanah
Sumber daya kehati mempunyai peran yang cukup penting terhadap pelestarian
kedua sumber daya alam ini. Beberapa jenis tanaman terbukti mempunyai kemampuan
untuk melestarikan sumber daya tanah dan air ini. Jenis-jenis tanaman yang mempunyai
kemampuan untuk pelestarian sumber daya tanah dan air adalah jenis tanaman yang
mempunyai karakter sebagai berikut: selalu hijau (evergreen), tingkat penguapan rendah,
tingkat konsumsi air rendah, sistem perakaran kuat, biomasa seresah terutama daun
mudah terdekomposisi, mampu memperbaiki kesuburan dan ketebalan solum tanah
dengan cepat.
Contoh jenis-jenis tumbuhan yang memiliki manfaat sebagai pelestari sumber
daya air, misalnya; pohon-pohon dari keluarga Ficus (beringin) seperti beringin (Ficus
benjamina) dan preh (Ficus retusa); gayam (Inocarpus fagifer) dan lain-lain.

d.   Menekan pencemaran lingkungan


Sumber daya hayati sangat berperan dalam menjaga kebersihan dan kesegaran
udara, berbagai penelitian membuktikan bahwa berbagai komunitas tumbuhan
menyumbangkan peranya dalam menjaga kualitas udara. Berikut peran berbagai
komunitas tanaman terhadap tingkat kualitas udara terutama penurunan zat emiter karbon
dan peningkatan kadar oksigen udara.

3.      Manfaat Sosial Budaya


Manfaat ini meliputi beberapa kepentingan antara lain: Kesehatan, Ilmu Pengetahuan dan
seni budaya.
a.    Kesehatan
Manfaat kehati dalam kepentingan kesehatan; sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan
bahan makanan untuk menjaga kesehatan. Sebagai bahan pembuatan obat beberapa jenis
tanaman maupun hewan terbukti banyak dimanfaatkan untuk bahan pembuatan obat
berbagai penyakit. Sedangkan untuk kepentingan menjaga kesehatan beberapa jenis
tanaman dan hewan dikonsumsi untuk mencegah munculnya penyakit, menambah daya
tahan tubuh dan meningkatkan kebugaran badan serta meningkatkan kualitas proses
metabolisme tubuh.

10
b.    Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Sumber daya kehati mempunyai peran sebagai obyek pengembangan Ipteg dan sumber
inspirasi penciptaan teknologi baru. Sebagai obyek pengembangan Ipteg, berrbagai
sumber daya hayati banyak dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu dalam bidang
kesehatan, pangan, lingkungan dan energi. Sedangkan sebagai sumber inspirasi, beberapa
unsur kehati terbukti mampu menginspirasi pada beberapa pengembangan teknologi
antara lain; penerbangan, eksploitasi sumber daya alam, transportasi dan pemuliaan
tanaman maupun ternak.   
c.    Seni  dan Budaya
Seni dan budaya merupakan dua aspek yang cukup dekat dengan kehidupan manusia,
kedua aspek ini diproduksi oleh komunitas manusia sebagai hasil interaksinya dengan
lingkungan kehidupannya, termasuk dalam hal ini aspek hayati. Dalam aspek
seni,  beberapa kehati terbukti mempunyai peran sebagai sumber inspirasi maupun bahan
untuk karya seni. Sedangkan dalam aspek budaya sunber daya hayati melahirkan budaya
atau karifan lokal antara lain: budaya mata pencaharian atau profesi untuk pemenuhan
kebutuhan hidup, disamping itu juga menjadi sebab tumbuhnya budaya lokal yang berupa
model bangunan rumah.
 
E. Jika SDA Hayati Tidak Lestari
Jika Sumber daya hayati tidak lestari atau terusik eksistensinya apakah yang akan
terjadi? Secara umum jika kehati terganggu maka yang akan terjadi adalah ketidak stabilan atau
gangguan terhadap aspek ekonomi, aspek ekologi, aspek sosial dan budaya.
1.      Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi yang sensitif terhadap terjadinya kerusakan sumber daya kehati antara
lain; produktifitas komoditas agro yang meliputi pertanian pangan, perkebunan, peternakan
dan perikanan. Penyebab utama terhadap kasus ini adalah munculnya berbagai jenis hama
dan penyakit tanaman dan ternak. Serta perikanan yang disebabkan oleh terganggunya
keseimbangan alam. Bentuk akibat lainya adalah penurunan produktifitas komoditas
agrikultur yang disebabkan terbatasnya materi genetik untuk kepentingan pemuliaan
tanaman, ternak dan perikanan
2.      Aspek Ekologi

11
Aspek ekologi adalah aspek yang paling terkena akibat langsung dari terjadinya
kerusakan sumber daya hayati. Bentuk gangguan ekologis yang disebabkan oleh kerusakan
sumber daya kehati ini antara lain; terganggunya keseimbangan alam dan penurunan kualitas
lingkungan hidup. Terganggunya keseimbangan alam ini terjadi sebagai akibat terusiknya
sistim kontrol secara alami pada sebuah ekosistem yang disebabkan oleh menurunnya atau
bahkan punahnya suatu populasi hayati tertentu, sementara semua populasi hayati
mempunyai peranan yang sama pentingnya dalam sebuah ekosistem.
Bentuk penurunan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh terganggunya sumber
daya hayati adalah; penurunan kualitas udara dan kualitas perairan  yang disebabkan oleh
pencemaran serta penurunan kualitas lahan

3.      Aspek Sosial Budaya


Akibat pada aspek sosial dan budaya dari terjadinya gangguan pada sumber daya
hayati adalah merupakan puncak dari seluruh akibat yang terjadi dari aspek ekonomi dan
ekologi. Bentuk akibat dari aspek sosial dan budaya antara lain: kekurangan pangan,
kekurangan energi, kekurangan bahan sandang, penurunan kualitas kesehatan lingkungan,
peningkatan sumber penyebab penyakit dan peningkatan aktitas distrukti atau kejahatan
manusia.

12
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sebagai kesimpulan dari pem bahasan di atas adalah sebagai berikut:
Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda hidup yang
berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk melindungi dan melestarikan lingkungan dan
sumber daya alam yang ada didalamnya seperti Perlindungan terhadap hewan dan tumbuhan
diantaranya sebagai berikut:
a.      Kawasan suaka
b.      Cagar alam
c.       Suaka margasatwa
d.      Taman wisata alam
e.       Taman nasional
Jika Sumber daya hayati tidak lestari atau terusik eksistensinya apakah yang akan terjadi? 
Secara umum jika kehati terganggu maka yang akan terjadi adalah ketidak stabilan atau
gangguan terhadap aspek ekonomi, aspek ekologi, aspek sosial dan budaya.
Sumber daya alam perlu dilestarikan supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup.
Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu. Berikut ini adalah beberapa
hal yang dapat diusahakan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam:
Berdasarkan prinsip berwawasan lingkungan dan berkesinambungan.

B.     Saran
Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya
alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya
pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya
alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu. Harapan kami dengan adanya makalah ini
mampu memberi pengetahuan kepada pembaca tentang sumber daya alam dan lingkungan, agar
senantiasa dijaga dan dilestarikan, dan memperlakukan lingkungan sesuai etikanya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi dan Supatmo. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Darmodjo, Hendro Drs. M.A dan Dra. Yeni Kaligis, M.Sc. 2001. Ilmu Alamiah Dasar Edisi

Revisi. Universitas Terbuka : PusatPenerbitan

Tim Dosen IAD, 2004. Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Makassar: Universitas Negeri Makassar.

http://sumberdayaalamdanlingkungan.

http://dlhk.jogjaprov.go.id/keanekaragaman-hayati-mengapa-harus-lestari

https://www.awalilmu.com/2016/12/cara-menjaga-kelestarian-sumber-daya-alam-hayati-dan-

nonhayati.html

14

Anda mungkin juga menyukai