Anda di halaman 1dari 5

TUJUAN DAN FUNGSI SUPERVISI

Supervisi tidak terjadi begitu saja, oleh karena itu dalam setiap kegiatan supervisi
terkandung maksud-maksud tertentu yang ingin dicapai dan hal itu terakumulasi dalam tujuan
supervisi. Tujuan dapat berfungsi segagai arah atau penuntun dalam melaksanakan supevisi.
Disamping itu dalam pula dijadikan tolak ukur dalam menilai efiktif-tidaknya pelaksanaan
supervisi. Tujuan supervisi pada dasarnya dilaksanakan dalam rangka membanu pihak sekolah
(guru-guru) agar dapat melaksanakan tugasnya secara lebih baik sehingga tujuan (pembelajaran)
yang diharapkan bias dicapai secara optimal.
Hal ini tidak berarti bahwa tujuan supervisi iddentik dengan tujuan pendidikan di
sekolah. Sebagai suatu kegiatan independent, supervisi mempunyai tugas tersendiri

Fungsi Supervisi Pendidikan


Tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu proses kerjasama hanyalah merupakan
cita-cita yang masih perlu diwujudkan melalui tindakan-tindakan yang nyata. Begitu juga
seorang supervisor dalam merealisasikan program supervisinya memiliki sejumlah tugas dan
tanggungjawab yang harus dijalankan secara sistematis.
Fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas
pengajaran. Baik franseth jane, maupun ayer (dalam Encyclopedia of education Research:
(Chester Harris, 1958: 1442), mengemukakan bahwa fungsi utama supervisi ialah membina
program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha pendidikan (Piet A.
Sahertian, 1981:21)
Fungsi utama supervisi modern ialah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik (Burton dan Bruckner 1955:3). Menurut W.H.
Burton dan Leo. J. Bruckner sebagaimana dikutip oleh Piet A. Sahertian menjelaskan bahwa
fungsi utama supervisi adalah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi hal
belajar. (Piet A. Sahertian, 2000:23)
Briggs mengungkapkan bahwa fungsi utama supervisi bukan perbaikan pembelajaran
saja, tapi untuk mengkoordinasi, menstimulasi, dan mendorong ke arah pertumbuhan profesi
guru. Dengan kata lain seperti yang diungkapkan Kimball Wiles bahwa fungsi dasar supervisi
ialah memperbaiki situasi belajar- mengajar dalam artian yang luas. Ada analisis yang lebih luas
seperti yang dibahas oleh Swearingen dalam bukunya Supervision of Instruction Foundation
and Dimension (1961).

Dasar mengintegrasikan tujuan dan kemampuan seseorang terletak dan berakar dalam
aspek psikologis dari sifat manusia. Untuk mencapai suatu tujuan kita harus mengukur dan
menyadari dahulu kemampuan yang ada pada kita, apakah dengan kemampuan yang ada, tujuan
yang dikejar dapat dicapai (Sagala: 2000). Sehingga fungsi supervisi sesungguhnya membantu
setiap individu, maupun kelompok agar sadar akan nilai-nilai yang akan dicapai itu,
memungkinkan penyadaran kemampuan diri sendiri (Sagala : 2000).
Dalam bukunya Administrasi pendidikan Oteng Sutisna menyebutkan fungsi-fungsi
supervisi sebagai penggerak perubahan dalam kemampuan manusia, dan pendidikan sebagai
usaha yang ditujukan untuk menghasilkan perubahan manusia ke arah yang
dikehendaki. Karenanya, mesti diorientasikan kepada perubahan manusia pula. Sehubungan
dengan itu, para pendidik harus melepaskan diri dari tekanan tradisi dan masa lampau dan
mengabdikan banyak energi kepada hari ini dan masa datang. Sekolah- sekolah hendaknya
menjadi tempat di mana murid dapat tumbuh dan berubah sebagai pribadi-pribadi yang dicitacitakan. Jika menginginkan guru-guru yang imaginatif dan kreatif, yang progresif dan terbuka
bagi pengalaman bar, mereka harus menyambut, menilai tinggi, dan menggalakkan perubahan.
Eksperimentasi harus disokong dan bahkan kadang-kadang dilindungi terhadap kritik yang tidak
beralasan. Perbedaan pandangan para guru harus dihargai dan dihormati, bukan sekedar
dibiarkan. Perubahan yang wajar dan berhasil hanya akan terjadi dalam iklim di mana perubahan
dinilai tinggi, perbedaan pandangan dihargai, dan kesalahan (sesuatu yang tidak dapat
dihindarkan yang menyertai suatu ikhtiar) diterima sebagai bagian yang wajar dari harga
pertumbuhan.
Kemudian Beliau juga menulis bahwa supervisi sebagai program pelayanan untuk
memajukan pengajaran. Supervisi harus disusun dalam suatu program yang yang merupakan
kesatuan yang direncanakan dengan teliti dan ditujukan kepada perbaikan situasi belajarmengajar. Hanya dengan begitu maka maksud-maksud, pelaksanaan- pelaksanaan, dan
koordinasi bisa terjamin.
Pusat dan titik pangkal usaha supervisi adalah guru didalam kelas dengan kelompok
murid-muridnya, oleh sebab guru memegang peranan inti dalam setiap program pengajaran dan
dalam setiap usaha perbaikan pengajaran. Karena itu setiap program supervisi hendaknya
disusun di sekililing pekerjaan, pikiran dan sikap guru. Program supervisi, pelayanan pendidikan
khusus dan fasilitas adalah kenyataan untuk dimanfaatkan oleh guru-guru. Kemajuan dalam
proses belajar murid tak akan dapat dicapai dengan memusatkan perhatian supervisikepada
metoda dan teknik mengajar melulu. Mengajar adalah hasil keseluruhan pengalaman yang
diperoleh guru (Sutisna: 1986). Maka untuk memajukan pengajaran supervisi harus sanggup:
1. Memajukan kepemimpinan mengembangkan
memperkaya lingkungan sekolah;

program

pengajaran

sekolah

dan

2. Memajukan kondisi yang memungkinkan orang-orang bermufakat tentang tujuan dan


cara-cara pelaksaannya, serta memperoleh sumber-sumber yang menggalakkan
pertumbuhanindividual maupun kelompok dalam pandangan dan kesanggupan;
3. Memajukan iklim dan suasana yang membuat orang-orang merasa diterima dan dihargai
sebagai pribadi dan anggota organisasi yang sama penting.
Maka untuk mempersatukan semua usaha itu menjadi seimbang dan terkoordinasi dengan
baik harus tersedia suatu program kegiatan supervisi yang dibangun untuk menghadapi dan
diperlukan.
Kemudian supervisi sebagai ketrampilan dalam hubungan manusia. TugasSupervisi yang
pokok adalah membantu para guru memperoleh arah diri dan belajar memecahkan sendiri
masalah-masalah yang mereka hadapi. Pengetahuan teknis tentang pekerjaan bukanlah satusatunya faktor bagi efisiensi dan produktifitas seorang pekerja. Ia tentu sudah mengetahui
bagaiman suatu pekerjaan harus dilakukan, akan tetapi sikap terhadap pekerjaannya mungkin
jauh lebih penting dari kecakapannya. Sikap ini hasil dari hubungan manusia secara timbal-balik
antara seorang pekerja dengan atasannya dan teman-teman sekerjanya.untuk itu diperlukanlebih
dari teknik organisasi yang sempurna dan lingkungan kerja yang lengkap, juga faktor manusia
yang termasuk di dalamnya. Hanya bila manusia-manusia itu dapat bekerjasama secara harmonis
dan disertai keinginan yang kuat,maka prestasi akan meningkat, kuantitatif dan kualitatif.
Sebaliknya, jikalau dalam organisasi manusia-manusia itu terdapat ketidak sesuaian,
sistem organisasi manapun tidak akan berhasil untuk memajukan prestasi kerja dan supervisi
sebagai kepemimpinan kooperatif. Tanggungjawab supervisi tidak seluruhnya ada di tangan
seorang pejabat khusus secara menerus, melainkan bergerak melalui kerjasama yang
mengkoordinasikan usaha-usaha dari banyak orang yang sama-sama mempunyai kewajiban dan
kepentingan dalam membimbing pertumbuhan anak didik ke arah kematangan yang
bertanggungjawab dan mempunyai arah diri. Kegiatan kerjasama itu akan membawa pengaruh
terhadap perbaikan hidup masyarakat lingkungan sekolah. Pusat perhatian dari semua yang
berkepentingan dam bimbingan pertumbuhan dan perkembangan murid itu, hendaknya
terciptanya kondisi dimana murid belajar dengan efektif di dalam maupun di luar sekolah.
Karena itu, tugas supervisi juga membantu guru untuk memajukan proses belajar-mengajar.
Matt Modrcin (2004: 2) supervisor memiliki empat fungsi penting yang harus diperankan dalam
setiap tugasnya, yaitu:
1. The Administration Function, merupakan fungsi pengawasan terhadap kualitas kinerja
guru dalam membelajarkan peserta didiknya. Supervisor memberikan masukan kepada
guru bagaimana cara mengatasi peserta didik dalam melaksanakan tugas belajarnya.
2. The Evaluation Process, membantu guru untuk memahami peserta didiknya dalam
memecahkan masalah belajarnya dengan melihat kelemahan dan kekuatan dari peserta
didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Evaluasi merupakan usaha para supervisor
dalam menilai guru yang memiliki keunggulan dalam menjalankan tugasnya. Evaluasi

berguna untuk pembinaan mutu pendidikan selanjutnya. Hasil evaluasi biasanya


digunakan untuk:
a. Memperkecil ketidak mampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
b. Bahan mengadakan inservise.
c. Mengidentifikasi siapa yang harus dibantu dan bagaimana caranya membantu, untuk
kemudian diberi penghargaan.
3. The Teaching Function, menyediakan informasi baru yang relevan dengan tugas dan
kebutuhan guru dalam menyampaikan pembinaan. Informasi sangat penting karena
berpengaruh pada dunia pendidikan masa kini. Dengan informasi dan wawasan luas yang
up to dete guru akan dapat menyikapi bagaimana mestinya dia melaksanakan tugasnya
dengan mengikuti perkembangan zaman yang terus berubah sesuai kebutuhan tugas yang
harus dijalankannya.
4. The Role Of Consultant, merupakan bagian terpenting dari fungsi supervisor. Seorang
konsultan harus cakap dan terampil dalam memberi bantuan dan memecahkan berbagai
kesulitan yang dihadapi guru dalam menjalankan tugasnya. Seorang konsultan yang baik
akan cepat memahami ide seorang guru untuk diterjemahkan dalam perbaikan tugas,
sehingga ide tersebut dapat dilaksanakan sesuai keinginan dan kemampuan guru dalam
menjalankannya. Sebagai seorang konsultan, supervisor harus memiliki data yang akurat
tentang semua masalah yang akan dianalisis dan dievaluasi untuk bahan layanan
supervisi.
Pengawas satuan pendidikan adalah tenaga kependidikan profesional berstatus PNS yang
diangkat dan diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat
berwenang untuk melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial melalui
kegiatan pemantauan, penilaian, pembinaan, pelaporan dan tindak lanjut .(Nana
Sujana,2006) Hal ini dilakukan pengawas disekolah yang merupakan binaannya.
Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
ditandaskan pada Pasal 55 ayat 1, Pengawasan satuan Pendidikan memiliki peran dan tugas
untuk Pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut hasil pengawasan yang harus
dilakukan secara teratur dan kesinambungan. Lebih lanjut pada Pasal 57 ditegaskan, bahwa
tugas supervisi meliputi: Supervisi akademik dan manajerial terhadap keterlaksanaan dan
ketercapaian tujuan pendidikan disekolah.
Tugas pengawas sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Dan Reformasi Birokrasi No 21 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional dan Angka
Kreditnya, Pasal 5; Tugas pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan
akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program
pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan professional Guru, evaluasi hasil
pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus.

Sebagai seorang supervisor yang harus mengawasi semua pekerjaan berkaitan dengan
program
pembelajaran
yaitu
mengembangkan
kurikulum
ke
dalam
pembelajaran, meningkatkan kemampuan guru dalam menangani tugas mengajarnya supaya
lebih efektif, serta meningkatkan kemampuan professional stafnya.
Jadi melaksanakan supervisi Pendidikan adalah membantu meningkatkan situasi
belajar pada umumnya dan membantu guru, agar ia mendidik dan mengajar lebih baik, sehingga
murid dapat belajar dengan lebih baik lagi.1

1 http://suaramagetan.blogspot.co.id/2015/09/fungsi-bentuk-dan-tehnik-supervisi.html

Anda mungkin juga menyukai