Anda di halaman 1dari 17

Makalah

KAWASAN KONSERVASI DAN KAWASAN LINDUNG

Oleh Anggota Kelompok 6 :

1. Karmila A23122032
2. Nurfadilah A23122077
3. Widya Astuti A23122083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

TADULAKO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan terhadap hadirat Allah SWT, tuhan pemilik segala
ilmu pengetahuan,atas segala rahmatnya, maka selesailah makalah tentang
Kawasan observasi dan Kawasan lindung.

Dalam proses penyusunan makalah ini kami menjumpai banyak hambatan,


namun berkat dukungan dari berbagai pihak pendukung kami, akhirnya kami
dappat menyelesaikan dapat menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik, oleh
karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada pembimbing kami atau dosen kami bapak
Moh. Sabran, S.Pd., M.Pd. yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi perbaikan.

Palu, 20 September 2022

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................................................2
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN.................................................................................3
3.1 Pengertian Kawasan konservasi...............................................................................3
3.2 jenis-jenis Kawasan konservasi................................................................................3
3.3 Manfaat atau tujuan dari Kawasan konservasi ...................................................6
3.4 pengertian Kawasan lindung...................................................................................6
3.5 Kriteria dari Kawasan lindung...................................................................................8
BAB IV KESIMPULAN........................................................................................................11
4.1 KESIMPULAN..........................................................................................................11
BAB V SARAN TINDAK LANJUT.........................................................................................12
5.1 SARAN....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kawasan konservasi adalah Kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang
memiliki fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta
ekosistemnya. Kawasan konservasi atau Kawasan yang dilindungi ditetapkan oleh
pemerintah berdasarkan berbagai macam kriteria sesuai dengan kepentingannya.
Tiap negaramempunyai kategori sendiri untuk penetapan kawasan yang
dilindungi, dimana masing-masing negara memiliki tujuan dan perlakuan yang m
ungkin berbeda-beda. Namun, ditingkat internasional dinaungi oleh WCPA
(World Commission on Protected Areas) yangdulunya bernama
CNPPA(Commision on National Parks and Protected Areas)yaitusebuah komisi
dibawah IUCN (The Worlf Conservation Union) yang memiliki tanggung jawab
menjaga lingkungan konservasi di dunia, baik untuk kawasan darat maupun
perairan (Kemenhut, 2013)
Kawasan konservasi dalam kategori nasional mencakup dua kelompok besar,
yaitu Kawasan suaka alam (KSA) dan Kawasan pelestarian alam (KPA).
Kawasan Suaka Alam yang terdiri daric agar alam dan suaka margasatwa ,
bertujuan untuk perlindungan system penyangga kehidupan dan pengawetan
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yag dimaksud dengan kawasan konservasi?
2. Apa tujuan dan jenis dari kawasan konservasi?
3. Apa yang dimaksud dengan Kawasan lindung?
4. Apa saja jenis-jenis Kawasan lindungan?
5. Bagaimana kriteria dari Kawasan lindung?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari Kawasan konservasi
2. Daoat mengetahui tujuan dan jenis dari Kawasan konservasi
3. Dapat mengetahui pengertian dari Kawasan lindung

1
4. Dapat mengetahui jenis-jenis Kawasan lindung
5. Dapat mengetahui kriteria dari Kawasan lindung

2
BAB II
LANDASAN TEORI

Istilah konservasi pertama kali dikemukakan oleh Theodore Roosevelt pada


tahun 1902. Kata konservasi merujuk pada kata conversation yang bersumber dari
kata con (together) dan servare (to keep, to save what we have). Maka bisa
disimpulkan bahwa konservasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
memelihara milik kita dan juga memanfaatkannya dengan bijaksana. Tidak hanya
memelihara secara fisik, tetapi juga nilai-nilai dan hasil budaya terus dirawat,
dipelihara, dijunjung tinggi, dan dikembangkan demi kesempurnaan hidup
manusia.
Mengutip dari buku Pengelolaan Kawasan Konservasi (2020), definisi
kawasan konservasi adalah suatu kawasan atau wilayah yang telah ditetapkan oleh
pemerintah sebagai kawasan yang wajib dilindungi agar kondisi kawasan tersebut
tetap lestari.
Sebuah areal bisa dijadikan sebagai kawasan wilayah konservasi karena,
wilayah tersebut mempunyai keunikan dan kekhasan tertentu serta memiliki
peranan penting bagi lingkungan di sekitarnya. Contoh kawasan konservasi yaitu
kawasan-kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan untuk pelestarian alam
serta kawasan suaka alam.
Penetapan kawasan-kawasan konservasi sendiri baru mulai dikenal pada
tahun 1900-an pada era kolonial Belanda. Pada masa itu itu dikenal dengan istilah
monumen alam atau cagar alam dan suaka alam.

3
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Kawasan konservasi


Kawasan Konservasi adalah kawasan yang ditetapkan fungsinya sebagai
kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam. Kawasan konservasi adalah
sebagai Kawasan yang dilindungi karena memiliki ciri tertentu dari Kawasan
tersebut. Adapun ciri Kawasan konservasi itu adalah keunikan ekosistemnya,
adanya sumberbudaya fauna yang telah terancam kepunahan, keanekaragaman
flora dan fauna ,panorama atau ciri geofisik yang memiliki nilai estetika dan
karena fungsi hidroekologi Kawasan.
Ada 2 metode utama untuk melakukan konservasi bioversitas, yaitu in-situ (dalam
habitat alaminya) dan konservasi ex-situ( diluar habitat alaminya)
a. Konservasi in-situ
Konservasi insitu berarti konservasi dari spesies target di tapak (on site),dalam
ekosistem alami atau aslinya, atau pada tapak yang sebelumnya di tempati oleh
ekosistem tersebut. Khusus untuk tumbuhan meskipun berlaku untuk populasi
yang dibiarkan secara alami, konservasi in-situ mungkin termasuk regenarasi
buatan bilamana penanaman dilakukan tanpa selisih yang di sengaja dan pada area
yang sama bila benih atau reproduktif lainnya dikumpulkan secara acak.
b. Konservasi ex-situ
Konservasi ex-situ merupakan metode konservasi yang mengkonservasi
spesies diluar distribusi alami dari populasi tertuanya. Konservasi merupakan
proses melindungi spesies tumbuhan dan hewan (lanngka) dengan mengambilnya
dari habitat yang tidak aman atau terancam dan menempatkannya atau bagiannya
dibawah perlindungannya manusia. Kebun botani (raya), arboretum, kebun
binatang dan aquarium merupakan metode konservasi ex-situ konvesional,
fasilitas ini menyediakan bukan hanya tempat terlindung specimen spesies langka
tetapi juga memiliki nilai kependidikan, fasilitas ini memberikan informasi bagi
masyarakat mengenai status ancaman pada spesies langka dan faktor-faktor yang
menimbulakan ancaman dan membahayakan kehidupan spesies.
3.2 jenis-jenis Kawasan konservasi
Perlu diketahui bahwasanya kawasan konservasi dibagi menjadi beberapa
kategori. Adapun kategori kawasan konservasi ditentukan menurut UU No. 5
Tahun 1990 sebagai berikut:
a. Kawasan Suaka Alam
Kawasan Suaka Alam Adalah kawasan yang memiliki ciri khas tertentu, baik
di daratan maupun perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan

4
pengawetan keanekaragaman tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya juga berfungsi
sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.
KSA dibagi lagi menjadi dua yaitu Cagar Alam (CA) dan Suaka Margasatwa
(SM)
a. Cagar Alam
Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya
mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu
yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami.Seperti
cagar alam gunung tinombala di sulawsi tengah.
flora yang terdapat pada CA Gunung Tinombala ini antara lain: Kenari
(Canarium sp), Melinjo (Gnetum sp), Durian (Durio zibethinus), Bintangur
(Calophyllum sp), Nyatoh (Palaquium sp), Meranti Putih (Shorea koordersii),
Meranti Merah (Shorea acuminata), Palapi (Madhuca sp), Kanau/Aren (Arenga
pinnata), Pinang Hutan (Pinanga sp), Bayur (Pterospermum celebicum), Ipil/Kayu
Besi (Intsia bijuga), Dao (Dracontomelon dao), Beringin (Ficus sp), Kananga
(Cananga odorata), Pala Hutan (Myristica fotren), Siuri (Solenocarpus
philippinensis), Polyalthia sp, Garcinia sp, Medang (Lauraceae), Syzygium
sp, Litsea sp, Jambu-jambu (Eugenia sp) dan Nibung/Kambuna (Caryota sp).
fauna yang terdapat pada kawasan CA Gunung Tinombala antara lain : Tupai
(Sciuridae), Kupu-kupu Hitam (Lycaunidae), Kupu-kupu Kuning (Lycaunidae),
Serindit (Loriculus exilis), Babi Hutan (Sus sp), Babirusa (Babyrousa babyrussa),
Ayam Hutan (Gallus gallus), Sesep Madu (Meliphagidae), Monyet Hitam
(Macaca sp), Kum-kum (Ducula sp), Nuri (Tanygnathus sumatranus), Kelelawar
(Pterus edulis), Musang Coklat (Macrogalidia musschenbroeki), Burung Hantu
(Otus manandensis), Anoa (Babulus sp), Elang (Elanus sp), Jalak (Streptocitta sp),
Kepodang (Oriolus chinensis), dan Rangkong (Penelopides exaratus).
b. Suaka margasatwa
Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam yang memiliki ciri khas berupa
keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang kelangsungan hidupnya
dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. Seperti suaka margasatwa di
pulau pasoso

5
Kawasan Suka Margasatwa Pulau Pasoso pertama kali diusulkan sebagai
kawasan konservasi melalui Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Sulawesi Tengah Nomor: SK.188.44/3932/DINHUT/89 Tanggal 30 Agustus 1989
Tentang Penunjukan sementara areal Hutan Lindung, Areal Penggunaan Lain dan
sebagian Perairan Laut yang terletak di Daerah Tingkat II Donggala, Poso,
Tolitoli, dan Luwuk Banggai Provinsi Sulawesi Tengah sebagai Suaka Alam dan
Hutan Wisata. SM Pulau Pasoso pada lampiran keputusan tersebut berstatus
sebagai suaka margasatwa yang terletak di Kabupaten Donggala dengan luas
± 200 Ha. Potensi flora dan faunanya secara umum ada Kayu putik, Tabang,
Ketapang (Terminalia catappa), Kayu minyak, Kayu kambing (Garuga
floribunda), Tuweles, Api-api (Avicennia marina), Toga, Kayu abu, dan Maraula
(Diospyros macrophylla), Terotasi (Polycias nodosa), Bintangur
(Calophyllum sp.), Katutung, Babulung, Cemara laut (Casuarina equisetifolia),
Kayu batu, dan Kayu kertas.Jenis fauna yang terdapat di Suaka Margasatwa Pulau
Pasoso ini antara lain Kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea), Burung
Putiang, Burung Sosi, Burung Tengkos, Burung Gagak hutan (Corvus enca),
Ketam kenari/ Ketam kelapa (Birgus latro), Kadal (Mabuya multifasiata), Biawak
(Varanus salvator), Kelelawar, Kupu-kupu Putih, Kelelawar (Pteropodidae), Ular
Sanca (Python reticulatus). Adapun di wilayah perairan melalui perjumpaan
langsung satwa dijumpai fauna jenis Penyu hijau (Chelonia mydas), dan Lumba-
lumba (Dholpinidae).
b. Kawasan Pelestarian Alam (KPA)
Kawasan pelestarian alam (KPA) Adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik
di darat ataupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem
penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan, dan satwa
serta pemanfaatan secara lestari terhadap sumber daya alami hayati dan
ekosistemnya. KPA terdiri atas:
a) Taman Nasional (TN) Kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Seperti yang ada di Sulawesi tengah ada taman nasional lore lindu

6
b) Taman Hutan Raya (Tahura), adalah kawasan pelestarian alam yang bertujuan
menyimpan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli
dan atau bukan asli yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Seperti yang ada di kota palu yaitu hutan kota yang berada di palu Sulawesi
tengah.
c) Taman Wisata Alam (TWA), kawasan pelestarian alam yang terutama
dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam. Seperti taman wisata alam di
donggala yaitu pantai Anjungan yang tepatnya di Sulawesi tengah

3.3 Manfaat atau tujuan dari Kawasan konservasi


Tentu dengan adanya kawasan konservasi maka akan memberikan manfaat
yang positif bagi ekosistem. Manfaat tersebut antara lain:
1) Melindungi kekayaan alam dan memelihara proses-proses ekologi maupun
keseimbangan ekosistem secara berkelanjutan,
2) Melindungi spesies flora dan fauna yang langka atau hampir punah,
Melindungi ekosistem yang indah, menarik, dan juga unik,
3) Melindungi ekosistem dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam,
mikroorganisme, dan lain-lain.
4) Menjaga kualitas lingkungan supaya tetap terjaga.

3.4 pengertian Kawasan lindung


dalam uu perencanaan, baik uu no 24 tahun 1944 maupun uu no 26 tahun 2007
kawasan lindung adalah Kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakupsummber alam, sumber
daya buatan dan nilai sejarah budaya bangsa guna kepentingan pembangunan
berkelanjutan
2.4 Jenis-jenis Kawasan lindung
Jenis-jenis Kawasan lindung
Adapun jenis-jenis dari kawasan lindung adalah sebagai berikut :
a.Kawasan lindung nasional
1)Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
2)Kawasan perlindungan setempat
3)Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya
4)Kawasan rawan bencana alam

7
5)Kawasan lindung geologi
6)Kawasan lindung lainnya.

b.Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan hutan lindung


1).Kawasan bergambut
2).Kawasan resapan air.

c.Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya


1).Kawasan suaka alam
2).Kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya;
3).Suaka margasatwa dan suaka margasatwa laut;
4).Cagar alam dan cagar alam laut;
5).Kawasan pantai berhutan bakau;
6).Taman nasional dan taman nasional laut;
7).Taman hutan raya
8).Taman wisata alam dan taman wisata alam laut; dan
9).Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.

d. Kawasan rawan bencana alam


1).Kawasan rawan tanah longsor;
2).Kawasan rawan gelombang pasang; dan
3).Kawasan rawan banjir.

e. Kawasan lindung geologi


1).Kawasan cagar alam geologi
2).Kawasan rawan bencana alam geologi
3).Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah. kawasan keunikan
batuan dan fosil;
4).Kawasan keunikan bentang alam
5).Kawasan keunikan proses geologi

8
3.5 Kriteria dari Kawasan lindung
1. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap Kawasan bawahannya yaitu
a. Kawasan hutan lindung ditetapkan dengan kriteria:
1). Kawasan hutan dengan faktor kemiringan lereng, jenis tanah, danintensitas
hujan yang jumlah hasil perkalian bobotnya sama dengan 175(seratus tujuh puluh
lima) atau lebih
2). Kawasan hutan yang mempunyai kemiringan lereng paling sedikit 40%(empat
puluh persen)
3). Kawasan hutan yang mempunyai ketinggian paling sedikit 2.000 (dua
ribu)meter di atas permukaan laut.
b .Kawasan bergambut ditetapkan dengan kriteria ketebalan gambut 3 (tiga)meter
atau lebih yang terdapat di hulu sungai atau rawa.
c.Kawasan resapan air ditetapkan dengan kriteria kawasan yang
mempunyaikemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan dan sebagai pengontrol
tata air permukaan.
2. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya
a.Kawasan suaka alam ditetapkan dengan kriteria:
1) Kawasan yang memiliki keanekaragaman biota, ekosistem, serta gejala
dankeunikan alam yang khas baik di darat maupun di perairan
2) Mempunyai fungsi utama sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman jenis
biota, ekosistem, serta gejala dan keunikan alam yang terdapat didalamnya.

b. Kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya ditetapkan dengan kriteria:
1) Memiliki ekosistem khas, baik di lautan maupun di perairan lainnya
2) Merupakan habitat alami yang memberikan tempat atau perlindungan bagi
perkembangan keanekaragaman tumbuhan dan satwa.

c. Suaka margasatwa dan suaka margasatwa laut ditetapkan dengan kriteria:


1). Merupakan tempat hidup dan perkembangbiakan dari suatu jenis satwayang
perlu dilakukan upaya konservasinya
2). Memiliki keanekaragaman satwa yang tinggi
3). Merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa migran tertentu
4). Memiliki luas yang cukup sebagai habitat jenis satwa yang bersangkutan.

d. Cagar alam dan cagar alam laut ditetapkan dengan kriteria:


1). Memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan, satwa, dan tipe ekosistemnya
2). Memiliki formasi biota tertentu dan/atau unit-unit penyusunnya

9
3). Memiliki kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih asli atau belum
diganggu manusia
4).Memiliki luas dan bentuk tertentu
5). Memiliki ciri khas yang merupakan satu-satunya contoh di suatu daerahserta
keberadaannya memerlukan konservasi.

3. Kawasan pantai berhutan bakau ditetapkan dengan kriteria koridor di sepanjang


pantai dengan lebar paling sedikit 130 (seratus tiga puluh) kali nilai rata-rata
perbedaan air pasang tertinggi dan terendah tahunan, diukur dari garis air
surutterendah ke arah darat.
a. Taman nasional dan taman nasional laut ditetapkan dengan kriteria :
1). Berhutan atau bervegetasi tetap yang memiliki tumbuhan dan satwa yang
beragam
2). Memiliki luas yang cukup untuk menjamin kelangsungan proses ekologisecara
alami
3). Memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik berupa jenistumbuhan
maupun jenis satwa dan ekosistemnya serta gejala alam yangmasih utuh
4). Memiliki paling sedikit satu ekosistem yang terdapat di dalamnya yangsecara
materi atau fisik tidak boleh diubah baik oleh eksploitasi maupun pendudukan
manusia.
5). Memiliki keadaan alam yang asli untuk dikembangkan sebagai pariwisataalam.

b. Taman hutan raya ditetapkan dengan kriteria:


1). Berhutan atau bervegetasi tetap yang memiliki tumbuhan dan/atau satwayang
beragam
2). Memiliki arsitektur bentang alam yang baik
3). Memiliki akses yang baik untuk keperluan pariwisata;
4). Merupakan kawasan dengan ciri khas baik asli maupun buatan, baik
padakawasan yang ekosistemnya masih utuh maupun kawasan yang sudah
berubah
5). Memiliki keindahan alam dan/atau gejala alam

10
6). Memiliki luas yang memungkinkan untuk pengembangan koleksi tumbuhan
atau satwa jenis asli atau bukan asli.

c.Taman wisata alam dan taman wisata alam laut ditetapkan dengan kriteria:
1). Memiliki daya tarik alam berupa tumbuhan, satwa dan ekosistemnya
yangmasih asli serta formasi geologi yang indah, unik, dan langka
2). Memiliki akses yang baik untuk keperluan pariwisata
3). Memiliki luas yang cukup untuk menjamin pelestarian sumber daya
alamhayati dan ekosistemnya untuk dimanfaatkan bagi kegiatan wisata alam
Kondisi lingkungan di sekitarnya mendukung upaya pengembangankegiatan
wisata alam.

d. Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan ditetapkan dengan kriteriasebagai


hasil budaya manusia yang bernilai tinggi yang dimanfaatkan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan.

4. Kawasan Rawan Bencana Alam


a. Kawasan rawan tanah longsor ditetapkan dengan kriteria kawasan berbentu
klereng yang rawan terhadap perpindahan material pembentuk lereng berupa
batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran.
b. Kawasan rawan gelombang pasang ditetapkan dengan kriteria kawasan sekitar
pantai yang rawan terhadap gelombang pasang dengan kecepatan antara 10sampai
dengan 100 kilometer per jam yang timbul akibat angin kencang ataugravitasi
bulan atau matahari.
c. Kawasan rawan banjir ditetapkan dengan kriteria kawasan
yangdiidentifikasikan sering dan/atau berpotensi tinggi mengalami bencana alam
banjir.

11
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 KESIMPULAN
kawasan konservasi adalah suatu kawasan atau wilayah yang telah ditetapkan
oleh pemerintah sebagai kawasan yang wajib dilindungi agar kondisi kawasan
tersebut tetap lestari. Contoh kawasan konservasi yaitu :
a. Kawasan suaka alam dibagi menjadi 2 yaitu cagar alam (CA) dan suaka
margasatwa (SM)
b. Kawasan pelestarian alam dibagi menjadi 3 yaitu Taman Nasional (TN), Taman
Hutan Raya (hutara) dan taman wisata alam (twa).
kawasan lindung adalah Kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakupsummber alam, Adapun
jenis-jenis kawasan lindung yaitu:
a.Kawasan lindung nasional
b.Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan hutan lindung
c.Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya
d. Kawasan rawan bencana alam
e. Kawasan lindung geologi

12
BAB V
SARAN TINDAK LANJUT

5.1 SARAN
Berdasarkan kesimpulan adapun saran yang dapat dipetik dari penelitian
ini adalah:
1. Bagi pemerintah perlu dilakukan pemantauan di kawasan pesisir
Kabupaten Langkat secara periodik agar perubahan yang terjadi dapat
terpantau dengan baik, khususnya untuk lahan bakau sehingga erosi air
laut dapat dihindari. Pada daerah pinggiran sungai juga perlu di pantau
karena banyak daerah pinggiran sungai yang ditanami dengan tumbuhan
kelapa sawit. Sehingga pemerintah dapat dengan segera menyusun
program dan pelaksanaan kegiatan terutama untuk mengurangi
penyimpangan penggunaan lahan pada kawasan lindung dan penyangga.
2. Bagi masyarakat atau penduduk Kabupaten Langkat, diharap bisa saling
bekerja sama dalam segala hal, khusunya untuk para petani diharapkan
mampu mengelola lahan secara bijak dan tetap memperhatikan kaidah
konservasi tanah.
3.Bagi peneliti selanjutnya, bisa menjadikan penelitian ini sebagai reverensi
untuk penelitian berikutnya, dan dapat menggunakan citra yang lebih
spesifik agar penelitian selanjutnya dapat lebih banyak mengklasfikasikan
penggunaan lahan yang ada di dalam citra.

13
DAFTAR PUSTAKA

Iqbal,muhammad(2022).lindungi hutan.com. Kawasan konservasa


adalah ;pengertian,jenis, manfaat dan contoh-contoh
https://lindungihutan.com/blog/pengertian-kawasan-konservasi-adalah/
bksda Sulawesi tengah(2020).ksdasulteng.suaka margasatwa pososo.
http://www.ksdasulteng.com/in/suaka-marga-satwa-pasoso
bksda Sulawesi tengah(2020).ksdasulteng.cagar alam gunung tinombala.
http://ksdasulteng.com/in/cagar-alam-gunung-tinombala
peraturan pemerintah no.13 tahun 2017.rencana tata ruang wilayah nasional 2017
https://tataruang.atrbpn.go.id/sitarunas/peta?id=24

14

Anda mungkin juga menyukai