Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TIPE-TIPEKAWASANKONSERVASI

OLEH

MARIAARLINDAYULIATI
1813010010
BDPA

PROGRAMSTUDIBUDIDAYAPERAIRAN
FAKULTASKELAUTANDANPERIKANAN
UNIVERSITASNUSACENDANA
KUPANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya,sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “TIPE-TIPE KAWASAN KONSERVASI“ dengan baik.
Sangat disadari penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurnaan,oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya dengan segala
keterbatasan yang ada dalam makalah ini semoga dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca pada umumnya.

Kupang, 04Desember2020

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tiap negara mempunyai kategori sendiri untuk penetapan. Kawasan
konservasi merupakan salah satu cara yang ditempuh pemerintah untuk
melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistemnya darik epunahan.
Kawasan yang dilindungi, dimana masing-masing negara memiliki tujuan dan
perlakuan yang mungkin berbeda-beda. Namun, di tingkat internasional
dinaungi oleh WCPA (World Commission on Protected Areas) yang dulunya
bernama CNPPA(Commision on National Parks and Protected Areas)yaitu
sebuah komisi dibawah IUCN (The Worlf Conservation Union) yang memiliki
tanggung jawab menjaga lingkungan konservasi di dunia, baik untuk
kawasan darat maupun perairan.
Kawasan konservasibertujuan untuk perlindungan sistem penyangga
kehidupan dan pengawetan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya
(Kemenhut, 2013).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja tipe-tipe kawasan konservasi yang ada di Dunia?
2. Manakah tipe kawasan konservasi yang terkait dengan penjaminan
kegiatan budidaya ikan ?

1.3 Tujuan
Dapat mengetahui apa saja kawasan konservasi dan tipe kawasan
konservasi yang terkait dengan penjaminan kegiatan budidaya ikan .
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kawasan Konservasi di Dunia


The International Union for Conservation of Nature (IUCN)
memasukkan 15 kawasan konservasi baru dalam IUCN Green List, daftar
kawasan-kawasan konservasi terbaik dunia. Kawasan konservasi yang
masuk dalam daftar ini adalah kawasan yang telah menerapkan standar
pengelolaan kawasan konservasi terbaik di seluruh dunia. Daftar IUCN Green
List diluncurkan pada tahun 2014. IUCN menilai efektivitas pengelolaan
kawasan konservasi berdasarkan kualitas tata kelola dan dampaknya bagi
masyarakat dan lingkungan. Hanya dua negara dari Asia yang masuk dalam
daftar ini yaitu China dengan 6 kawasan konservasi dan Korea Selatan
dengan 3 kawasan konservasi. Perancis adalah negara dengan kawasan
konservasi terbanyak yang masuk dalam IUCN Green List.
Pengelolaan dan pengembangan kawasan konservasi ditujukan untuk
mengusahakan kelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistemnya
sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat dan mutu kehidupan manusia. Ada tiga tujuan utama dalam
kegiatan konservasi yaitu perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan.
Kawasan konservasi terbagi atas dua yaitu :

1. Kawasan suaka alam (KSA)


Kawasan suaka alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik
di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan
pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang
juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan. Kawasan
suaka alam terdiri dari :

a. Cagar alam
Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan
alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau
ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya
berlangsung secara alami.
b. Suaka margasatwa
Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai
ciri khas berupa keanekaragaman dan/atau keunikan jenis satwa yang
untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap
habitatnya.

2. Kawasan pelestarian alam (KPA)


Kawasan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu,
baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem
penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan
satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya. KPA terdiri dari :

a. Taman hutan raya


Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan
koleksi tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli
dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian,
ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya,
pariwisata, dan rekreasi.
b. Taman wisata perairan
Taman wisata perairan adalah kawasan pelestarian alam yang
terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.
c. Taman Nasional Perairan adalah kawasan konservasi perairan yang
mempunyai ekosistem asli, yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian,
ilmu pengetahuan, pendidikan, kegiatan yang menunjang perikanan
yang berkelanjutan, wisata perairan, dan rekreasi.
d. Suaka Alam Perairan adalah kawasan konservasi perairan dengan ciri
khas tertentu untuk tujuan perlindungan keanekaragaman jenis ikan
dan ekosistemnya.

Pengelolaan KSA dan KPA adalah upaya sistematis yang dilakukan untuk
mengelola kawasan melalui kegiatan perencanaan, perlindungan,
pengawetan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian. Pengelolaan
KSA dan KPA bertujuan untuk mengawetkan keanekaragaman tumbuhan
dan satwa dalam rangka mencegah kepunahan spesies, melindungi sistem
penyangga kehidupan, dan pemanfaatan keanakeragaman hayati secara
lestari. IUCN Green List juga membantu dalam mengukur pencapaian Target
Aichi 11, dimana 17% wilayah daratan dan 10% wilayah lautan dilindungi,
dikelola secara efektif pada 2020. Berikut adalah 15 Taman Nasional Terbaik
Baru versi IUCN:

a. Taman Nasional Ras Mohammed – Mesir


b. Situs Warisan Dunia Wadi Al-Hitan – Mesir
c. Taman Nasional Laut Côte Bleue – Perancis
d. Kawasan Suaka Alam Regional Vosges du Nord – Perancis
e. Kawasan Konservasi Biologi Bois du Loc’h – Perancis
f. Taman Buru dan Kawasan Suaka Orlu – Perancis
g. Kawasan Ekosistem Réserve naturelle nationale des Terres australes
françaises – Perancis
h. Hutan Lindung Ajloun – Yordania
i. Suaka Lahan Basah Azraq – Yordania
j. Komunitas Konservasi Ol Kinyei – Kenya
k. Suaka Alam Al Shouf Cedar – Lebanon
l. Taman Nasional Parque Nacional Zona Marina del Archipiélago de
Espíritu Santo – Meksiko
m. Taman Nasional Cordillera Azul – Peru
n. Suaka Komunal Amarakaeri – Peru
o. Suaka Lahan Basah Al-Wathba – Uni Emirat Arab

2.2 Kawasan konservasi yang terkait dengan penjaminan kegiatan


budidaya ikan
Kawasan konservasi yang terkait dengan penjaminan budidaya
perikanan yaitu TamanNasionalPerairan dan suaka alam perairan. Secara
umum, usaha budidaya perikanan (laut) merupakan usaha alternatif ketika
areal penangkapan di berbagai wilayah perairan menghadapi kondisi tangkap
lebih (over fishing). Secara nasional, potensi dan peluang budidaya
perikanan laut cukup besar karena jenis ikan yang dihasilkan adalah ikan-
ikan bernilai ekonomis tinggi dan pasar masih terbuka luas. Untuk memacu
produktivitas perikanan budidaya diperlukan penguatan jaringan produksi,
pemasaran, kelembagaan, dan pembenahan usaha-usaha budidaya yang
sudah berjalan agar lebih meningkat skalanya. Kegiatan budidaya perikanan
di KKP tentu saja tidak dapat dilakukan seleluasa usaha budidaya di
kawasan perairan yang tidak dikonservasi. Pengaturan usaha budidaya di
dalam KKP diperlukan agar tidak mengganggu keberlanjutan KKP. Oleh
karena itu, ada sejumlah pembatasan-pembatasan yang terkait dengan skala
usaha, jenis ikan, jenis pakan, sarana yang digunakan, dan penggunaan
bahan-bahan kimia lainnya, agar tidak menggangu kondisi sumber daya
hayati dan ekosistem di dalam KKP.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Kawasan konservasi yang ada di Indonesia terbagi atas dua yaitu :
Kawasan Suaka Alam (Kawasan suaka alam terdiri dari : Cagar Alam
dan Suaka Margasatwa) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA terdiri
dari : Taman Nasional perairan, suaka alam perairan dan taman
wisata perairan).

3. The International Union for Conservation of Nature (IUCN)


memasukkan 15 kawasan konservasi baru dalam IUCN Green List,
antara lain yitu : Taman Nasional Ras Mohammed – Mesir, Situs
Warisan Dunia Wadi Al-Hitan – Mesir, Taman Nasional Laut Côte
Bleue – Perancis, Kawasan Suaka Alam Regional Vosges du Nord –
Perancis, Kawasan Konservasi Biologi Bois du Loc’h – Perancis,
Taman Buru dan Kawasan Suaka Orlu – Perancis, Kawasan
Ekosistem Réserve naturelle nationale des Terres australes françaises
– Perancis, Hutan Lindung Ajloun – Yordania, Suaka Lahan Basah
Azraq – Yordania, Komunitas Konservasi Ol Kinyei – Kenya, Suaka
Alam Al Shouf Cedar – Lebanon.

4. Kawasan konservasi terkait dengan penjaminan kegiatan budidaya


perikanan yaitu Taman Nasional perairan dan suaka alam perairan.
Karena dengan kedua metode Ini dapat menunjang keberhasilan
kegiatan budidaya perikanan.
3.1 Saran
Diharapkan penulisan makalah selanjutnya agar menambah lebih banyak
literature lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Handoyo, Eko dan Tijan. 2010. Model Pendidikan Karakter Berbasis


Konservasi: Pengalaman Universitas Negeri Semarang. Semarang: Cipta
Prima Nusantara Semarang.

Khafid, Muhammad. (2013). Kurikulum Unnes 2012 Berbasis Kompetensi


dan Konservasi. Online. Dapat ditemukan di http://konservasi.unnes.ac.id/

Mangunjaya, Fachruddin M.. 2005. Konservasi Alam dalam Islam. Jakarta:


Yayasan Obor Indonesia.

Masrukhi. (2012). Mambangun Karakter Berbasis Nilai Konservasi.


Indonesian Journal of Conservation, Vol. 1 No. 1 Juni 2012: 20–29. Tersedia
di http://ejournal.unnes.ac.id.

Sugiyo. (2012). Pengembangan Karakter Anak melalui Konservasi Moral


Sejak Dini. Indonesian Journal of Conservation, Vol. 1 No. 1 Juni 2012: 40–
48. Tersedia di http://ejournal.unnes.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai