Anda di halaman 1dari 13

KAWASAN LINDUNG

NAMA KELOMPOK :
 RIO RAMDHANI
 MUCHAMAD RIZKY SUMAWIJAYA
pengertian Kawasan Lindung
 

 Pengertiannya adalah kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya
buatan.
Menurut UU no 32 tahun 1990 kawasan
lindung terdiri atas:
a. kawasan hutan lindung;
b. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya,
meliputi: kawasan bergambut dan kawasan resapan air;
c. kawasan perlindungan setempat, meliputi: sempadan pantai, sempadan
sungai, kawasan sekitar danau atau waduk, kawasan sekitar mata air, serta
kawasan lindung spiritual dan kearifan lokal;
d. kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya meliputi: kawasan suaka alam,
kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya, suaka margasatwa dan suaka margasatwa laut,
cagar alam dan cagar alam laut, kawasan pantai berhutan bakau, taman nasional dan taman
nasional laut, taman hutan raya, taman wisata alam dan taman wisata alam laut, serta
kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan;
e. kawasan rawan bencana alam, meliputi: kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan
gelombang pasang, dan kawasan rawan banjir;
f. kawasan lindung geologi, meliputi: kawasan cagar alam geologi, kawasan
rawan bencana alam geologi, dan kawasan yang memberikan perlindungan
terhadap air tanah; dan
g. kawasan lindung lainnya, meliputi: cagar biosfer, ramsar, taman buru, kawasan
perlindungan plasma-nutfah, kawasan pengungsian satwa, terumbu karang, dan
kawasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut yang dilindungi.
Dalam pasal 2 disebutkan Sasaran Pengelolaan kawasan
lindung adalah:
a. Meningkatkan fungsi lindung terhadap tanah, air, iklim, tumbuhan dan satwa serta
nilai sejarah dan budaya bangsa;
b. Mempertahankan keanekaragaman tumbuhan, satwa, tipe ekosistem, dan keunikan
alam.
Cara penentuan kawasan yang dilindungi
Beberapa cara umum dapat dilakukan yaitu:
1. Kebijakan pemerintah. Umumnya kebijakan ini dihasilkan pada tingkat
nasional, misalnya peraturan pemerintah. Disamping itu, kebijakan dapat
dilakukan pada tingkat regional ataupun local, misalnya peraturan daerah
ataupun desa.
2. Pembeliaan lahan yang dilakukan oleh perseorangan maupun organisasi
konservasi. Sebagai contoh, sebuah kemitraan global telah mengalokasikan
sejumlah dan untuk mewujudkan konsesi hutan tanpa penebangan di
Sumatra.
3. Mendukung budaya dan adat masyarakat setempat.
4. Pendirian stasiun penelitian lapangan ( yang menggabungkan perlindungan hayati dan
penelitian dengan pendidikan konservasi) oleh universitas maupun instansi penelitian lainnya.
5. Cagar alam murni(strict nature reserves) beserta daerah habitat alami (wilderness areas) yang
merupakan kawasan-kawasan yang melindungi biota dan proses alami dalam keadaan (relatif
utuh). Tujuannya, melestarikan cuplikan yang mewakili keanekaragaman hayati(representative
samples of biological diversity) untuk penilitian ilmiah, pendidikan, pemantauan lingkungan
dan sumber kekeyaan genetika.
6. Taman Nasional merupakan wilayah luas dengan keindahan alam dan pemandangan yang khas,
serta sangat penting untuk tujuan ilmiah, pendidikan, dan rekreasi, baik dalam skala nasional
maupun internasional. Umumnya tidak digunakan untuk pengambilan secara komersial.
7. Monument-monumen nasional dan bentukan-bentukan alam(landmarks) merupakan kawasan
alami yang berukuran relative kecil yang bertujuan untuk melestarikan suatu keutuhan biologi,
geologi atau kebudayaan yang bersifat khusus dan menarik. Kategori ini belum atau tidak
digunakan di Indonesia.
8. Suaka alam dan cagar alam yang dikelola Serupa dengan cagar alam murni, namun pada kedua
kawasan ini masih diperbolehkan campur tangan manusia, untuk mempertahankan ciri-ciri
komunitas yang khas dan mendukung spesies tertentu. Pengambilan secara terkendali masih
diijinkan. Di indonesia contohnya adalah suaka marga satwa.
9. bentang alam darat dan laut yang dilindungi Dalam kawasan ini diwujudkan dan diterapkan
harmonisasi manusia dan lingkungan. Didalamnya dimungkinkan penggunaan secara tradisional
oleh masyarakat setempat, yang bersifat tidak merusak, serta membuka kesempatan untuk
wisata dan rekreasi. Contohnya, padang penggembalaan, desa dan pembuatan talun. Di
indonesia mungkin contohnya adalah taman wisata.
Di Indonesia jenis kawasan yang dilindungi beserta kriterianya
dapat dijabarkan sebagai berikut (mackinnon dkk. 1990) :

 Cagar alam : Umumnya berukuran kecil, habitat rapuh yang tak terganggu
dengan kepentingan pelestarian yang tinggi, keunikan alam, habitat spesies
langka tertentu dll. Kawasan ini memerlukan perlindungan mutlak.
 Suaka margasatwa : Umumnya kawasan berukuran sedang atau luas dengan
habitat yang relatif utuh serta memiliki kepentingan pelestarian sedang
hingga tinggi
 Taman Nasional : Kawasan luas yang relatif tidak terganggu yang mempunyai
nilai alami yang menonjol dan disertai kepentingan pelestarian yang tinggi,
berpotensi dasar untuk rekreasi, mudah dicapai pengunjung, dan memberikan
manfaat yang besar bagi wilayah tersebut.
 Taman Wisata : Kawasan alam atau landscape yang kecil atau tempat yang menarik dan mudah
dicapai pengunjung,dimana nilai pelestarian relatif rendah, atau tidak terganggu oleh kegiatan
pengunjung dan pengelolaan yang beriontasi rekreasi.

 Taman buru: habitat alam atau semi alami berukuran sedang sampai besar yang memiliki potensi
satwa yang boleh diburu, yaitu jenis-jenis satwa besar ( babi hutan,rusa,sapi liar,ikan dll) yang
populasinya cukup besar; dimana terdapat minat untuk berburu,tersedianya fasilitas berburu
yang memadai, dan lokasinya mudah dijangkau oleh pemburu. Cagar semacam ini harus memiliki
kepentingan dan nilai pelestarian yang relatif rendah yang tidak akan terancam oleh kegiatan
perburuan atau pemancingan.
 Hutan lindung : kawasan alami atau hutan tanaman berukuran sedang sampai
besar,pada lokasi yang curam,tinggi,mudah tererosi,serta tanah yang
terbasuh hujan,dimana penutup tanah berupa hutan adalah mutlak diperlukan
untuk melindungi kawasan tangkapan air,mencehgah longsor dan erosi.
Prioritas pelestarian hutan lindung tidak begitu tinggi untuk diberi status
“cagar alam “.
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai