Calcarea atau Calcispongi (spikula berkapur) hidup di laut (pantai yang dangkal), kerangka
tubuh tersusun dari bahan kapur (CaCO3). Semua spikulanya berukuran relatif sama dengan
bentuk monaxon atau tiga sudut atau 4 sudut empat sudut yang adanya secara terpisah.
Contohnya: Leucosolenia dan Sycon. Kerangka tubuh pada kelas Calcarea berupa spikula
yang mirip dengan duri-duri kecil dari kalsium karbonat. Misalnya Scypha, Leucosolenia dan
Grantia.
Ciri-Ciri Calcarea
Hidup di laut.
Sponge Calcarea dapat ditemukan di seluruh daerah lautan, khususnya pada daerah laut yang
memiliki suhu yang hangat.
Habitat Calcarea
Habitat sponge Calcarea sebagian besar pada laut yang bersuhu hangat, sponge Calcarea
biasanya ditemukan di perairan dangkal yang terlindung dan memiliki kedalaman kurang dari
1000 m. Pada daerah tropis calcarea berasosisasi dengan terumbu karang.
Reproduksi Calcarea
Kebanyakan sponge bereproduksi secara aseksual dengan regenerasi jaringan. Sponge juga
dapat bereproduksi secara seksual dengan menjadi hermaprodit, sprma dan telur dapat
direproduksi secara berurutan atau pada waktu yang sama. Sel sprma dan telur dilepaskan di
dalam air dan dibuahi antar spesies. Telur yang dibuahi akan berkembang menjadi larva yang
berenang bebas.
Perkembangan Calcarea
Sponge ini memiliki sel amoeboid yang berbeda di dalam mesohil (lapisan gelatin yang
tersusun atas sel-sel amoebosit yang dapat bergerak mengambil makanan dari sel koanosit
dan mendistribusikannya ke seluruh bagiann tubuh porifera.). Di dalam mesohil, sponge
memiliki bentuk sel sepeti amoeba yang berbeda-beda. Acheochytes adalah sel berukuran
besar dengan ukuran inti sel yang besar. Sel-sel ini bersifat totipoten, yang artinya sel ini
dapat berkembang menjadi berbagai macam jenis sel. Sklerosit, mampu mengakumulasi
kalsium di dalam mesohil untuk memproduksi spikula, tiga sklerosit akan melebur menjadi
satu untuk membentuk spikula pada ruang antar sel.. Sklerosit adalah sel khusus yang
mensekresi struktur termineralisasi pada dinding tubuh beberapa invertebrata. Pada sponge,
sklerosit mensekresikan spikula kalkareus atau silikeus yang terdapat pada lapisan mesohil.
Hidup di laut yang dalam, tubuh tersusun dari bahan silikat, dan spikula tipe hexaxon. Hewan
dari anggota ini dikenal sebagai spons kaca. Nama Hexactinellida diturunkan dari kenyataan
bahwa spikula-spikulanya bertepi triakson dengan ujung atau cuatan atau kelipatannya. Bentuk
tubuh menyerupai vas bunga, cangkir atau kendi dengan tinggi sekitar 10—30
cm. Spongocoelnya sangat berkembang dan oskulumnya tetutup rapat oleh plat seperti ayakan.
Warna tubuhnya pucat. Contohnya: Euplectella aspergillum, dan Hyalonema
longissimum (Kastawi, 2001).
Kerangka tubuh kelas Hexatinellida berupa spikula bersilikat atau kersik ( SiO2 ), yang
umumnya berbentuk silinder atau corong. Misalnya Euplectella aspergillum.
Ciri-Ciri Hexatinellida
Reproduksi
Hanya sedikit yang diketahui tentang reproduksi hexactinellid dan perkembangannya. Sprma
ditransfer ke organisme lain melalui air, dan kemudian harus membuat jalan sendiri menuju ke
sel telur. Setelah pembuahan, larva diinkubasi selama waktu yang relatif lama, sehingga mereka
bahkan membentuk spikula dasar sebelum dilepaskan sebagai larva parenchymella. Hal ini
berbeda dari larva sponge lainnya yang jarang memiliki flagela atau alat gerak lainnya. Setelah
larva menempel di dasar laut, larva bermetamorfosis, dan sponge dewasa mulai tumbuh.
Hexactinellids merupakan sponge yang mudah berkembangbiak.
Pola Hidup
Hexactinellida hidup secara sessile / menetap. Bahkan larvanya pun tampaknya tidak
menunjukkan gerakan, tidak seperti spons lainnya, hexactinellida tidak berkontraksi ketika
dirangsang.