Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MOLLUSCA
GASTROPODA & AMPHINEURA

Mata Kuliah Avertebrata Air


Dosen Pengampun: Asep Sahidin., S.Pi., M.Si

Disusun oleh:

KELOMPOK 12

1. Afrandy Wicaksono (NPM : 230110170092)


2. Nadhifa Layalia Fairuz A. (NPM : 230110170098)
3. Syeviera Minawati Alfandi (NPM : 230110170107)

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU


KELAUTAN JURUSAN PERIKANAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah mollusca mata kuliah Avertebrata
air ini.

Makalah mollusca ini merupakan salah satu tugas mata kuliah


Avertebrata Air di program studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Universitas Padjajaran.

Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-


besarnya kepada semua pihak yang sudah mendukung penyusunan
laporan akhir ini.

Selanjutnya hal lain yang penting adalah kami sangat mengharapkan


kritik dan saran dari pembaca sehingga akan menumbuhkan rasa
syukur kami kepada rahmat Allah SWT dan dalam hal perbaikan
laporan akhir ini ke depannya, karena penulis menyadari pembuatan
laporan ini masih jauh dari kekurangan

Jatinangor,10 September 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................I
DAFTAR ISI........................................................................................................II
BAB I .PENDAHULUAN...................................................................................1
1. Latar Belakang Masalah............................................................................1
2. Tujuan .......................................................................................................1
3. Manfaat......................................................................................................1
BAB II .PEMBAHASAN....................................................................................2
1. Deskripsi Mollusca....................................................................................2
2. Ciri-ciri Mollusca......................................................................................2
3. Struktur Tubuh Mollusca...........................................................................3
4. Sistem Organ Mollusca..............................................................................3
5. Klasifikasi Mollusca...................................................................................3
6. Ciri-ciri umum Gastropoda........................................................................4
7. Struktur tubuh Gastropoda........................................................................5
8. Sistem organ Gastropoda...........................................................................6
9. Habitat Gastropoda...................................................................................10
10.Klasifikasi Gastropoda.............................................................................10
11.Peranan Gastropoda..................................................................................11
12.Ciri-ciri umum Amphineura...................................................................... 13
13.Struktur tubuh Amphineura.......................................................................13
14.Sistem Organ Amphineura........................................................................14
15.Klasifikasi Amphineura............................................................................14
BAB III .PENUTUP.............................................................................................15
1. Kesimpulan.................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang

Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollucus yang berari lunak.Phylum


Mollusca adalah hewan yang memiliki tubuh lunak dan berlendir.Phylum Mollusca
termasuk dalam hewan yang bersifat Triploblastik Celomata (Tubuh terdiri 3 lapis,
ekso, meso,dan endodermis)dengan sebaran habitat yang sangat
luas.PhylumMolluscamerupakan filum terbesar kedua setelah Phylum Arthropoda.
Diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Tubuh
Mollusca yang lunak sebagai ciri utama ini dilindungi oleh suatu cangkang yang keras.
Ukuran tubuh Mollusca sangat bervariasi mulai dari yang panjangnya hanya
beberpa millimeter hingga dapat mencapai panjang 18 meter. Bentuk tubuhnya pun
sangat bervariasi yang bersifat Simetri Bilateral.
Sistem klasifikasi modern, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yakni
Amphineura,Gastropoda,cephalooda,Pelecypoda(Bivalvia), Scaphopoda,Pembagian ini
didasarkan pada ciri morfologi, struktur tubuh, anatomi dan fisiologis dari hewan-
hewan tersebut. Masing-masing kelas tersebut memiliki ciri tersendiri yang sangat khas
dan berbeda dengan kelas-kelas yang lain.
Phylum Mollusca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan.
Beberapa spesies dari Phylum ini menjadi sumber protein bagi manusia. Selain itu,
Mollusca juga dapat menjadi hama bagi pertanian dan menjadi inang bagi beberapa
cacing parasit yang sangat merugkan bagi manusia.

II. Tujuan
Tujuan dari makalah mollusca ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Mollusca
2. Mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri Mollusca
3. Mahasiswa dapat mengetahui struktur tubuh Mollusca
4. Mahasiswa dapat mengetahui sistem organ Mollusca
5. Mahasiswa dapat mengetahui pengklasifikasian Mollusca
6. Mahasiswa dapatmengetahui proses reproduksi Mollusca
6. Mahasiswa dapat mengetahui peranan Mollusca

III. Manfaat
Manfaatnya adalah mahasiswa dapat mengetahui apa itu Mollusca
BAB II
PEMBAHASAN
I. Deskripsi
Mollusca adalah kelompok hewan yang bersifat tripoblastik slomata dan invertebrata
yang bertubuh lunak dan multiseluler. Istilah Mollusca berasal dari bahasa Yunani dari
kata molluscus yang berarti lunak. Mollusca termasuk dalam hewan yang lunak baik yang
dengan cangkang ataupun tanpa cangkang. Seperti dari berbagai jenis kerang-kerangan,
siput, kiton, dan cumi-cumi serta kerabatanya. Mollusca merupakan filum yang terbesar
kedua dari kerajaan binatang (Animalia) setelah filum Arthropoda. Pada saat ini,
diperkirakan terdapat 75 ribu jenis, dengan ditambah 35 ribu jenis yang dalam bentuk posil.
Molluska hidup di air laut, air tawar, payau, dan darat. Habitat Mollusca dapat berada di
palung benua laut sampai pegunungan yang tinggi, dan bahkan dapat ditemukan dengan
mudah di sekitar rumah kita. Molluska dipelajari pada cabang zoologi yang disebut
dengan malakologi(malacology).

II. Ciri-Ciri Mollusca


Mollusca mempunya ciri-ciri sebagai berikut:
Memiliki ukuran dan tubuh yang bervariasi
Mempunyai lunak dan tidak beruas-ruas
Merupakan tripoblastik selomata
Merupakan hewan invertebrata (tidak mempunyai tulang belakang)
Hidup di air dan didarat
Mempunyai cincin syarat yang merupakan sistem syaraf
Organ ekskresi berupa nefridia
Mempunyai radula (lidah bergigi)
Bersifat hewan heterotrof
Berkembangbiak secara seksual
Mollusca memiliki struktur tubuh yang simetri bilateral
Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mineral
Merupakan hewan hermafrodit yaitu mempunyai 2 kelamin (jantan
dan betina) dalam satu tubuh.
Tubuhnya terdiri atas kaki muskular, dengan kepala yang
berkembang beragam menurut kelasnya. Kaki yang beradapatasi
untuk bertahan di substrat, menggali dan membor substrat, berang
atau melakukan pergerakan.
III. Struktur Tubuh Mollusca
Mollusca mempunyai struktur tubuh sebagai berikut :

Tubuh Mollusca mempunyai 3 truktur utama antara lain sebagai berikut:


Kaki, adalah penjuluran bagian tubuh yang terdiri dari otot-otot. Kaki Mollusca
berfungsi untuk bergerak, merayap, atau menggali. Sebagian jenis Mollusca kaki
digantikan dengan tentakel yang berfungsi dalam menangkap mangsa.
Massa Viseral, adalah bagian tubuh yang lunak tempat terdapatnya organ-organ tubuh.
Massa yang dselubungi oleh jaringan tebal yang disebut dengan mantel.
Mantel, adalah bagian yang menyelubungi dan melindungi massa viseral. Pada mantel
terdapat rongga cairan yang merupakan tempat lubang insang, anus dan cairan hasil
ekskresi. Mantel dapat mensekresikan komponen yang membentuk cangkang.

IV. Sistem Organ Mollusca

1. Sistem Peredaran Darah Mollusca


Sistem peredaran darah Mollusca adalah sistem peredaran darah terbuka, kecuali pada kelas
cephalopoda. Arti sistem peredaran darah terbuka adalah darah mengalir dari rongga terbuka
pada tubuh dan tidak ada arteri atau vena utamanya yang dapat meningkatkan tekanan darah,
sehingga tekanan darahnya lambat dan juga organ tergenang oleh darah. Sistem peredaran
darahnya terdiri dari jantung dan pembuluh darah, jantung terdiri dari satu atau dua atrium dan
satu ventrikel.
2. Sistem Pencernaan Mollusca
Sistem pencernaan Mollusca terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus dan anus. Pada
jenis Mollusca tertentu, dibagian mulutnya terdapat organ seperti rahang dan lidah yang
bergerigi yang dapat bergerak ke depan dan belakang.
3. Sistem Saraf Mollusca
Sistem saraf Mollusca terdiri dari cincin saraf yang mengelilingi esofagus dan serabut saraf
lainnya dengan menyebar dari cincin tersebut untuk mempersarafi berbagai organ.
4. Sistem Ekskresi Mollusca
Sistem ekskresi Mollusca adalah berupa Nefridia yang berperan mirip dengan ginjal,
Nefridia juga mengeluarkan sisa metabolisme dalam bentuk cairan.
5. Sistem Respirasi Mollusca
Sistem respirasi Mollusca ini berbeda-beda, jika hewan yang hidup di air maka yang
berperan adalah insang, sedangkan yang hidup di darat melalui paru-paru namun juga dapat
terjadi melalui pertukaran udara dengan menggunakan terdapat di mantel, sistem ini berfungsi
mirip dengan paru-paru.

V. Klasifikasi

Molluska diklasifikasi berdasarkan bentuk struktur tubuhnya terbagi menjadi 5 kelompok


antara lain sebagai berikut...
1.GASTROPODA
A. Ciri-Ciri Umum Gastropoda

Nama Gastropoda berasal dari bahasa Latin gaster yang


berarti perut dan podos yang berarti kaki, jadi, gastropoda berarti
kelompok hewan invertebra, bertubuh lunak, yang berjalan
dengan perut sebagai alat gerak atau kakinya
Hewan kelas gastropoda umumnya bercangkang tunggal,
yang terpilin membentuk spiral, tempat ini adalah pelindung bagi
gastropoda. Dia akan menarik diri ke dalam cangkangnya jika
merasa terancam. Cangkang spiral biasanya menunjukan
umurnya dan cangkang itu tumbuh dari ujung yang terbuka.
Beberapa jenis diantaranya tidak mempunyai cangkang. Kepala
jelas, umumnya dengan dua pasang tentakel, mata dan mulut
berisi radula yang mirip parutan bergigi yang terbuat dari zat
tanduk, gastropoda menggunakan radulanya untuk merumput
pada alga atau tumbuhan. Sebagian besar hewan ini makan
tumbuh-tumbuhan, namun beberapa kelompok adalah
pemangsa, dan radula dimodifikasi untuk membor lubang pada
cangkang mollusca lain atau utuk merobek jaringan hewan yang
kuat dan keras. Pada keong kerucut, geligi radula membentuk
anak panah beracun yang terpisah, yang dapat menembus
mangsa, termasuk ikan. Gastropoda memiliki kaki lebar dan pipih
untuk merangkak setapak demi setapak dengan perlahan dengan
gerakan seperti riak dari kaki yang memanjang.
B. Struktur Tubuh Gastropoda

Gastropoda darat terdiri dari sepasang tentakel panjang


dan sepasang tentakel pendek. Pada ujung tentakel panjang
terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang.
Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba
dan pembau. Kakinya lebar pipih dan selalu basah berguna untuk
berpindah secara merayap. Kaki sebenarnya merupakan perut
yang tersusun oleh otot yang sangat kuat dan dapat bergerak
bergelombang. Gatropoda ada yang memiliki cangkang tunggal,
ganda, atau tanpa cangkang. Cangkang di tutup oleh epifragma.
Di bagian dalam cangkang terdapat mantel yang membungkus
seluruh tubuh gastropoda. Mantel ini tebal, kecuali pada bagian
dekat kaki biasanya tipis. Mantel berfdungsi menghasilkan
ekskresi untuk membentuk cangkang baru.
Pada umumnya cangkang siput yang hidup di laut lebih
tebal dibandingkan dengan siput darat, hal ini dikarenakan banyak
sekali kapur yang dihasilkan oleh binatang bunga karang yang
hidup di laut. Munculnya warna pada cangkang juga dipengaruhi
oleh intensitas cahaya. Pada perairan yang dangkal biasanya
cangkang berwarna sangat terang, sedangkan pada perairan yang
dalam cangkangnya biasanya lebih gelap. Pada mulut gastropoda
terdapat lidah parut dan gigi rahang.
C. Fisiologi Gastropoda

1. Sistem Gerak
Cangkoknya berbentuk kerucut terpilin dengan arah ke
kanan atau ke kiri. Alat gerak hewan ini adalah otot perut yang
berkontraksi secara bergelombang dari depan ke belakang sambil
menghasilkan lendir

2. Sistem Respirasi
Alat respirasi Gastropoda berupa insang bagi yang hidup
di air dan paru pulmonum bagi yang hidup di darat. Di samping
itu, kadang-kadang rongga mantel juga dapat melakukan fungsi
respirasi. Pulmonum merupakan jalinan antara pembuluh-
pembuluh darah yang berhubungan langsung dengan jantung.
3. Sistem Pencernaan
Alat pencernaannya terdiri atas mulut dengan lidah perut
(radula), gigi rahang, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok,
lambunng, kelenjar pencernaan, usus dan anus. Saluran
pencernaan berbentuk huruf U. Makanan dipotong-potong oleh
rahang tanduk dan dikunyah oleh radula dan dibasahi dengan
lender dari kelenjar ludah. Kemudian makanan dutelan ke
kerongkongan dan berturut-turut menuju tembolok, lambung, Di
dekat lambung terdapat hati yang berwarna kecoklatan. Hati
melingkar-lingkar menuju ke cangkang dan mengikuti belitan
cangkang, lalu zat sisa dibuang lewat anus yang terdapat di
kepala. Makanannya yang banyak mengandung calsium carbonat
dan pigment masuk ke dalam plasma darah dan diedarkan ke
seluruh tubuh, kemudian calsium carbonat serta pigmen tersebut
diserap oleh mantle, dan kemudian mantle ini mengeluarkan sel-
sel yang dapat membentuk struktur cangkang serta corak warna
pada cangkang. Tergantungdari pada faktor keturunan, struktur
cangkang dapat dibuat tonjolan-tonjolan ataupun duri-duri. Jadi
mantel tersebut merupakan arsitek dalam pembentukan
struktur serta corak warna dari cangkang. Alat ekskresi berupa
nefridia (ginjal)terdapat di dekat jantung dan saluran ureternya
terletak di dekat anus. Ginjal ini memiliki saluran ekskresi yang
bermuara pada mantel.
4. Sistem Reproduksi
Gatropoda ada yang bersifat hermafrodit dengan alat
reproduksinya berupa adalah ovotestis yang dapat menghasilkan
sperma dan ovum. Sebagai contoh hewan gastropoda siput
berkembang biak dengan kawin dan bersifat hemaprodit, tetapi
tidak mempu melakukan autofertilisasi. Alat reproduksinya
disebut ovotestis, yaitu suatu badan penghasil ovum dan sperma.
Sperma yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran sperma.,
ditampung dalam kantung sperma dan dikeluarkan melalui alat
kawin. Sedangkan sel telur yang dihasilkan akan diteruskan ke
saluran telur, reseptakel seminal, dan akhirnya keluar melalui
lubang kelamin.
Walaupun Gastropoda merupaka organisme hemaprodit,
agar terjadi reproduksi tetap diperlukan dua individu. Untuk
melakukan pembuahan harus didahului dengan kopulasi.
Gastropoda saling mendekat dan saling memasukkanpenis
masing-masing ke lubang kelamin pasangannya untuk
memindahkan sperma.
Ovotestis menghasilkan sperma yang disalurkan ke vasa
deferensia dan akhirnya masuk ke vagina hewan lain dengan
perantaraan penis yang dapat dikeluarkan dari lubang genital.
Ovotestis juga menghasilkan sel telur. Sel telur ini dibawa lewat
saluran hermafroditus untuk mendapat albumin, kemudian ke
uterus lalu ke oviduk; di oviduk sel telur dibuahi sperma hewan
lain. Setelah itu keduanya berpisah dan masing-masing
Gastropoda meletakkan telur yang telah dibuahi dan dilindungi
oleh zat gelatin pada tempat yang gelap.
Telur yang dibuahi akan terlindung oleh cangkang kapur,
diletakkan di atas bebatuan atau sampah. Karena pengaruh suhu
lingkungan, telur akan menetas. Ketika masih berbentuk larva,
tubuh Gastropoda bersimetri bilateral, tetapi setelah dewasa
tubuhnya mengalami pembengkokan sehingga menjadi tidak
simetri (asimetri).
5. Sistem Peredaran Darah

System peredaran darahnya terbuka dengan jantung dan


saluran darah sebagai organ transportasi. Darah (plasma dan butir
darah) tak berwarna,mengandung zat hemosianin dan berfungsi
mengedarkan oksigennya ke seluruh tubuh serta mengangkut sisa
pembakaran. Jantung terdiri atas serambi dan bilik yag dilindungi
rongga parikardium.

6. Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri atas tiga buah ganglion utamayakni :


1. Ganglion otak (ganglion cerebral)
2. Ganglion visceral / ganglion organ-organ dalam
3. Ganglion kaki (pedal).

Ketiga ganglion utama ini dihubungkan oleh tali saraf


longitudinal.Sedangkantali saraf longitudinal
ini dihubungkan oleh saraf
transversal keseluruh bagiantubuh.Didalam ganglion pedal
terdapat statosit (statocyst) yang
berfungsi sebagaialat keseimbangan.Sistem saraf dan sensori beru
pa pasangan saraf ganglion danserebral, saraf kaki, dan saraf
organ dalam tubuh.Saraf dari ganglion
berhubunganlangsung keseluruh system organ.Sensori terdapat pa
da kedua mata yang terletak di ujung tentakel panjang. Selainitu,
ada sepasang statokis yang terdapat di bawah kaki yang
berfungsi untuk keseimbangan dan struktur peraba yang
terdapat dalam lapisan epidermis kepaladan kaki.
D. Habitat Gastropoda
Kelas Gastropoda Habitatnya di laut, di darat, di tanah-
tanah lembab, padang pasir yang kering, biasanya mebuat celah-
celah atau lubang. Sebagian kecil hidup parasit terhadap binatang
lain. Jika di daratan achatina bernafas dengan paru-paru,
sedangkan jika di air achatina sp bernafas dengan insang. Kelas
filum mollusca yang terbesar adalah Gastropoda yang memiliki
lebih dari 40.000 species yang hidup, sebagian besar gastropoda
adalah hewan laut, tetapi banyak juga sepesies air tawar. Bekicot
dan Slug telah beradaptasi dengan lingkungan darat. Mollusca
termasuk hewan yang sangat berhasil menyesuaikan diri untuk
hidup di berbagai tempat dan cuaca. Sebagian mgastropoda yang
hidup di daerah hutan-hutan bakau, ada yang hidup di atas tanah
yang berlumpur atau tergenang air, ada pula yang menempel pada
akar atau batang, dan memanjat, misalnya pada littoria,
Cassidula, Cerithiidae dan lain-lainnya. Pada umumnya
Gastropoda lambat pergerakannya dan bukan merupakan binatang
yang berpindah-pindah. Kebanyakan Cypraea ditemukan dibalik
koral atau karang yang telah mati. Conuslebih banyak variasinya,
ada yang menempel di atas terumbu karang, di bawah karang, di
atas pasir ataupun yang membenamkan dirinya di dalam
pasir. Murexada yang hidup di atas terumbu karang, dibalik
karang atau di atas pasir. BeberapaCypraea, Conus,
Muerx ditemukan hidup didasar laut yang dalamnya sampai
ratusan meter.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi kelangsungan
hidup Gastropoda meliputi:
1. Suhu, merupakan faktor lingkungan yang penting yang dapat
menentukan ada tidaknya beberapa jenis hewan. Hewan yang
hidup di daerah pasang surut dan sering mengalami kekeringan
mempunyai daya tahan yang besar terhadap perubahan suhu.
2. Salinitas adalah jumlah keseluruhan garam yang terlarut dalam
volume air tertentu. Salinitas ini dinyatakan sebagai bagian garam
per seribu bagian air (). Salinitas rata-rata air laut dalam
samudra adalah 35. Perubahan salinitas dapat mempengaruhi
konsumsi Oksigen.
3. Adanya substrat yang berbeda-beda yaitu pasir, berbatu dan
Lumpur serta berkarang menyebabkan perbedaan fauna dan
struktur komunitas dari daerah litoral.
4. Menurut Shahab (1986) kadar pH di
perairan merupakan salah satu parameter lingkungan yang
berpengaruh terhadap proses
kehidupan dan susunan spesies dalamkomunitas organism hidup
membutuhkan pH optimum. Menurut Asikin (1982) pH
optimum untuk kehidupan organism laut antara 6-8.

Menurut Odum (1972), intesitas cahaya mempengaruhi


pola sebaran organisme. Ada sebagian organisme yang menyukai
cahaya dengan intesitas cahaya yang besar, namun ada juga
organisme yang lebih menyukai cahaya yang redup. Hewan
mollusca kelas Gastropoda merupakan hewan yang menyukai
cahaya redup, dimana aktifitas hidupnya banyak dilakukan pada
malam hari. Menurut Syafei (1990), intesitas cahaya yang
optimum untuk organisme laut yaitu 10 Klux.
E. Peranan Gastropoda
Peranan Gastropoda dalam kehidupan :
Menguntungkan :
1. Sebagai makanan yang mempunyai nilai ekonomi.
2. Sebagi komponen penting dalam ekosistem, misal sebagai inang
perantara darikehidupan Fasciola hepatica.
3. Sebagai bahan kolektor yang indah, misal cangkang.
Merugikan :
Beberapa Gastropoda merusak pada tanaman pertanian, misal
bekicot (Achatina fulica), keong, siput.
Manfaat Gastropoda:
1. Dagingnya baik untuk pengobatan penyakit liver dan Hepatitis B.
2. Lendir pada bagian dalam cangkangnya dapat digunakan sebagai
obat luar untukluka sayat dan luka robek,
juga untuk mempercepat pematangan bisul.
3. Lendir bekicot sebagai obat dalam (oral) bagi diabetes,
gagal ginjal, jugaambeien.
F. Klasifikasi Gastropoda
Subkelas dari Ordo Gastropoda berdasarkan organ pernafasannya:
Gastropoda yang termasuk dalam sub kelas ini memiliki
dua buah insang yang terletak di anterior. Sistem syaraf
membentuk angka delapan tentakel berjumlah dua buah,
cangkang umumnya tertutup oleh overkulum. Sub kelas ini dibagi
lagi kedalam tiga ordo yaitu:
1. Ordo Archeogastropoda, contoh: Trochus.
2. OrdoMesogastropoda, contoh: Lambis, Turitella.
3. Ordo Neogastropoda, contoh: Murek.
Kelompok gastropoda ini memiliki dua insang terletak di
posterior, cangkang umumnya tereduksi dan terletak di dalam
mantel, jantung satu ruangan dan reproduksi berumah satu.
Terbagi kedalam 8 Ordo:
1. Ordo Cephalaspidea, contohnya: Bulla.
2. Ordo Anaspidea, contohnya: Aplysia.
3. OrdoThecosonata, contohnya: Cavolinia.
4. Ordo Gimnosonata, contohnya: Clione.
5. Ordo Nataspide, contohnya: Umbraculum.
6. OrdoAcocchilideacea, contohnya: Hedylopis.
7. Ordo Sacoglosa, contohnya: Berthelinia.
8. Ordo Nudibranchia, contohnya: Glossodaris.
Sub kelas Pulmonata bernafas dengan paru-paru,
cangkang berbentukspiral, kepala dilengkapi dengan satu atau dua
pasang tentakel, sepasangdiantaranya mempunyai mata, rongga
mantel terletak di anterior, organ
reproduksihermaprodit atau berumah dua.
Terbagi kedalam 2 Ordo yaitu:
1. Ordo Stylomotophora, contohnya: Achantina
fulica.
2. Ordo Basommataphora, contohnya: Physa.
2. AMPHINEURA
A. Ciri-ciri umum Amphineura

Kelas amphineura termasuk dalam filum mollusca yang


hidupdi laut dekat pantai atau di pantai dan melekat didasar
perairan. Tubuhnya berbentuk simetri bilateral dengan kaki
dibagian perut (ventral) yang memanjangdi bagian dorsal,
tubuhnya ditutupi mantel yang dilengkapi dengan 8 kepingan
kapur dan terkadang lepingan tersebut ditutupi oleh lapisan kitin.
Hewan ini bersifat hemafrodit atau berkelamin dua denag
fertilisasi eksternal dimana pertemuan sel telur dan sperma berada
diluar tubuhnya. Hewan ini juga memiliki fase larva yang disebut
dengan trokoper. Hewan ini bernafas menggunakan insang. Dan
pada didalam ulutnya terdapat radula sebagai alat untuk
memotong dan mencerna makanannya. Amphineura yang banyak
ditemukan adalah Chiton. Chiton adalah hewan pemakan
ganggang yang banyak ditemukan menempel pada pada bebatuan
di tepi pantai pada saat air laut surut.
B. Struktur dan ciri-ciri tubuh Amphineura

Bentuk Struktur tubuhnya bulat telur, pipih, dan simetris bilateral.


Mulut tidak berkembang baik, mulutnya dilengkapi dengan lidah
parut atau radula dan terletak di bagian bawah kepala (anterior),
sedangkan anus terletak di posterior. Hewan ini tidak memiliki
tentakel dan mata. Permukaan dorsal tubuhnya tertutup mantel
yang dilengkapi delapan kepingan kapur yang mengandung
berlapis-lapis serabut insang. Kadang-kadang kepingan itu
dibungkus lapisan kitin. Saluran mantel terdapat di tepi tubuh.
Kakinya pipih dan biasanya memiliki lidah parut (radula).
C. Fisiologi Amphineura
1. Sistem pencernaan Amphineura

Sistem Organ pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi


radula dan gigi, faring, perut, usus halus, anus. Kelenjar
pencernaannya adalah hati yang berhubungan dengan perut.

2. Sistem syaraf Amphineura

Sistem saraf terdiri atas saraf melingkari mulut (cincin esofagus)


yang berhubungan dengan 2 pasang cabang/benang saraf ventral,
ada sel-sel ganglion pada cabang saraf tetapi tidak berbentuk
ganglion. Alat indera yang utama adalah organ subradula
esthetes. Organ subradula berisi sel-sel indera yang dapat di
julurkan untuk memeriksa subrtrat guna mendapatkan makanan.

3. Sistem peredaran darah Amphineura

Sistem peredaran darah lakunair (terbuka) terdiri dari jantung


yang terdapat pada rongga perikardium (terdiri dari sepasang
auricle dan sebuah ventricle), aorta, dan sebuah sinus. Darah
medapat oksigen dari insang. jantung terdapat dalam rongga
perikardium, terdiri dari sepasang auricle dan sebuah ventricle.
4. Sistem ekskresi Amphineura

Sistem ekskresi terdiri atas sepang nephridia yang besar, terletak


memanjang di setiap sisi tubuh kemudian ekskresi dilakukan oleh
sepasang ginjal yang bermuara ke arah posterior.

5. Sistem reproduksi Amphineura

Sistem reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan sel


ovum dan sel sperma yang terdapat pada individu jantan dan
betina. Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua),
fertilisasi eksternal (pertemuan sel teur dan sperma terjadi di luar
tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton. Hewan ini juga
mempunyai fase larva trokoper.

D. Klasifikasi kelas Amphineura


1) Aplacophora (tidak bercangkang)
Bentuknya mirip cacing karena tidak memiliki
cangkang/bangkok. Kakinya rudimenter atau hilang sama sekali.
Radula juga mengalami banyak kemunduran. Insang terletak
didaaerah cloaca. Jenis tertentu hidup diantara karang dan
hydrozoaria yang lain. Beberapa ahli memasukka ordo ini ke
dalam suatu kelompok yang dikatakan cacing primitif.
2) Polyplacophora.
Yang terkenal dari ordo ini adalah chiton. Bentuk tubuh seperti
elips, kakinya pipih yang terletak dipermukaan ventral, drosal
tubuhnya kompleks ditandai dengan adanya keping kapur. Pada
saluran mantel terdapat 4-8 chinidium yang serupa dengan
insang. Chiton merayap perlahan-lahan pada dasar laut, pada
batu-batu yang lunak. Sendi antara keping-keping kapur dapat
dibengkokkan sedemikian rupa, sehingga tubuhnya dapat
dibulatkan seperti bola. Jenis kelamin terpisah.
3) Monoplacophora (bercangkang tunggal/satu sisi)
Bentuknya mirip limpet (kerang topi) dengan lubang pengeluaran
air pada apex atau puncaknya, hidup dilaut dalam dan jarang
ditemui.
BAB III
PENUTUP
Nama Gastropoda berasal dari bahasa Latin gaster yang berarti
perut dan podos yang berarti kaki, jadi, gastropoda berarti kelompok
hewan invertebra, bertubuh lunak, yang berjalan dengan perut sebagai
alat gerak atau kakinya. Hewan kelas gastropoda umumnya
bercangkang tunggal, yang terpilin membentuk spiral, tempat ini
adalah pelindung bagi gastropoda. Dia akan menarik diri ke dalam
cangkangnya jika merasa terancam. Gastropoda darat terdiri dari
sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada ujung
tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap
dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat
peraba dan pembau. Alat gerak hewan ini adalah otot perut yang
berkontraksi secara bergelombang dari depan ke belakang sambil
menghasilkan lendir. Alat respirasi Gastropoda berupa insang bagi
yang hidup di air dan paru pulmonum bagi yang hidup di darat. Alat
pencernaannya terdiri atas mulut dengan lidah perut (radula), gigi
rahang, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambunng, kelenjar
pencernaan, usus dan anus. Gatropoda ada yang bersifat hermafrodit
dengan alat reproduksinya berupa adalah ovotestis yang dapat
menghasilkan sperma dan ovum. Walaupun Gastropoda merupaka
organisme hemaprodit, agar terjadi reproduksi tetap diperlukan dua
individu. System peredaran darahnya terbuka dengan jantung dan
saluran darah sebagai organ
transportasi. Kelas Gastropoda Habitatnya di laut, di darat, di tanah-
tanah lembab, padang pasir yang kering, biasanya mebuat celah-celah
atau lubang. Sebagian kecil hidup parasit terhadap binatang lain.
Kelas amphineura termasuk dalam filum mollusca yang hidupdi laut
dekat pantai atau di pantai dan melekat didasar perairan. Tubuhnya
berbentuk simetri bilateral dengan kaki dibagian perut (ventral) yang
memanjangdi bagian dorsal, tubuhnya ditutupi mantel yang dilengkapi
dengan 8 kepingan kapur dan terkadang lepingan tersebut ditutupi
oleh lapisan kitin. Hewan ini bersifat hemafrodit atau berkelamin dua
denag fertilisasi eksternal dimana pertemuan sel telur dan sperma
berada diluar tubuhnya. Hewan ini juga memiliki fase larva yang
disebut dengan trokoper. Hewan ini bernafas menggunakan insang.
Dan pada didalam ulutnya terdapat radula sebagai alat untuk
memotong dan mencerna makanannya. Amphineura yang banyak
ditemukan adalah Chiton. Chiton adalah hewan pemakan ganggang
yang banyak ditemukan menempel pada pada bebatuan di tepi pantai
pada saat air laut surut

Sistem saraf terdiri atas tiga buah ganglion utamayakni :


1. Ganglion otak (ganglion cerebral).
2. Ganglion visceral / ganglion organ-organ dalam.
3. Ganglion kaki (pedal).
Peranan Gastropoda dalam kehidupan :
1. Sebagai makanan yang mempunyai nilai ekonomi.
2. Sebagi komponen penting dalam ekosistem, misal sebagai inang
perantara darikehidupan Fasciola hepatica.
3. Sebagai bahan kolektor yang indah, misal cangkang.
Kelas Gastropoda dibagi dalam tiga ordo yaitu :
1. Prosabranchia.
2. Ophistobranchia.

DAFTAR PUSTAKA
MUJIONO, NOVA. MUDWHELKS (GASTROPODA: POTAMIDIDAE) FROM
MANGROVES OF UJUNG KULON NATIONAL PARK, BANTEN . Jurnal Biologi
Udayana,

http://usaha321.net/ciri-ciri-mollusca.html

https://www.scribd.com/mobile/document/345282979/jurnal-Mollusca

Anda mungkin juga menyukai