Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM AVERTABRATA AIR

“MRFOLOGI SIPUT DAN SOTONG”

Diajukan sebagai tugas mata kuliah Avertabrata air


Dosen Pengempu : Aminah, Spi., Msi

Di susun oleh

Nama NPM
Rohana 21452430007
Muhammad Apriadi 21542430014

YAYASAN PENDIDIKAN HAJI MUHAMMAD ROESLI


KALIMANTAN SELATAN

UNIVERSITAS ACHMAD YANI


FAKULTAS PERTANIAN

BANJARBARU

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, atas segala curahan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan

Laporan Praktikum mata kuliah Avertabrata Air ini. Syukur yang tak terkira. Setelah

bergelut dengan waktu dan begitu banyaknya tanggungjawab dari mata kuliah lain,

akhirnya kami dapat menyusun laporan ini.

selesainya laporan ini, kami ucapkan terima kasih tak terhingga kepada Allah SWT,

Tuhan yang Maha Kuasa, Terima kasih juga Kami berdua sampaikan kepada dosen

pengempu mata kuliah Avertabrata, dan kami berdua selaku kelompok empat laporan

praktikum ini juga menucapkan terimakasih kepada berbagai sumber yang sudah kami

cantumkan pada laporan ini. akhir kata, semua kelemahan dan kekurangan dalam laporan

ini murni kedangkalan ilmu kami. Untuk itu kami mohon maaf sebesar-besarnya Paling

akhir, semoga laporan sederhana ini Mendapatkan nilai yang baik dan dapat dipahami

bagi teman teman yang mempelajarinya. Aamiin

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................4

A. LATAR BELAKANG ......................................................................4

B. TUJUAN ...........................................................................................5

C. MANFAAT .......................................................................................5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................6

A. LANDASAN TEORI ........................................................................6

BAB III. METODE PENELITIAN ..............................................................12

A. Waktu dan Tempat ............................................................................12

B. Alat dan Bahan ..................................................................................12

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................14

HASIL PENGAMATAN ..............................................................................14

BAB V. PENUTUP ......................................................................................17

KESIMPULAN .............................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................18

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Invertebrata atau avertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang punggung

antar ruas-ruas tulang belakang. Avertabrata air adalah ilmu yang mempelajari

seluruh biota-biota yang hidup di dalam air, terutama biota atau hewan air yang tidak

memiliki tulang belakang sebagai penopang tubuhnya termasuk juga tumbuhan air

dan karang (Radiopoetro, 1986).

Hewan invertebrata ini terbagi atas beberapa golongan yaitu filum Protozoa,

Porifera, Arthopoda, Platyhelmintes, Nemathelminthes, Annelida, Coelenterata,

Mollusca, dan Echinodermata.

Namun kali ini yang akan dibahas di dalam laporan praktikum ini adalah Filum

Molusca yang memiliki kelas salah satunya yaitu gastropoda dan ephatopoda.

Moluska (Mollusca, dari bahasa Latin: molluscus =lunak

merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Ke dalamnya

termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagai

jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.

Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah

filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis

dalam bentuk fosil. Moluska hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung

benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di

sekitar rumah kita

4
B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah

1. Untuk mengetahui filum, kelas dan contoh hewan air.

2. Untuk mengetahui Morfologi dan klasifikasi hewan tersebut.

C. Manfaat

Maanfaat dari Praktikum ini adalah

1. Dapat mengetahui filum, kelas dan contoh hewan air

2. Dapat mengetahui Morfologi dan klasifikasi hewan tersebut.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Mollusca

Mollusca adalah kelompok hewan yang sifatnya

tripoblastik slomata dan invertebrata yang bertubuh

lunak dan multiseluler. Istilah Mollusca berasal dari

bahasa Yunani dari kata molluscus yang berart

lunak. Gambar 1. Contoh hewan Mollusca

Mollusca termasuk dalam hewan yang lunak baik yang dengan cangkang ataupun

tanpa cangkang. Seperti dari berbagai jenis kerang-kerangan, siput, kiton, dan cumi-

cumi serta kerabatanya. Mollusca merupakan filum yang terbesar kedua dari kerajaan

binatang (Animalia) sesudah filum Arthropoda.

Pada saat ini, diperkirakan terdapat 75 ribu jenis, dengan ditambah 35 ribu jenis yang

dalam bentuk posil. Molluska hidup di air laut, air tawar, payau, dan darat. Habitat

Mollusca dapat berada di palung benua laut sampai pegunungan yang tinggi, dan

bahkan dapat ditemukan dengan mudah di sekitar rumah kita. Molluska dipelajari

pada cabang zoologi yang disebut dengan malakologi (malacology).

1) Reproduksi Mollusca

Mollusca merupakan hewan hermaprodit, yakni mempunyai alat kelamin jantan dan

betina dalam satu individu (berumah satu), tetapi ada juga yang alat kelaminnya

terpisah (berumah dua). Oleh karena itu, cara reproduksinya dengan cara fertilisasi

internal.

2) Peranan Mollusca

6
Mollusca sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, banyak jenis mollusca dipakai

dalam berbagai hal. Macam-macam kegunaan mollusca yaitu sebagai berikut :

Sebagai bahan makanan (cumi-cumi, sotong, kerang)

Sebagai perhiasan (kerang dan tiram)

Serbuk cangkang kerang laut berpotensi sebagai obat maag

3) Struktur Tubuh Mollusca

Tubuh Mollusca mempunyai 3 truktur utama antara lain sebagai berikut.

- Kaki, merupakan penjuluran bagian tubuh yang terdiri dari otot-otot. Kaki

Mollusca ini berfungsi untuk bergerak, merayap, atau menggali. Sebagian

jenis Mollusca kaki digantikan dengan tentakel yang fungsinya dalam

menangkap mangsa.

- Massa Viseral, yaitu bagian tubuh yang lunak tempat terdapatnya organ-organ

tubuh. Massa yang dselubungi oleh jaringan tebal yang disebut dengan mantel.

- Mantel,merupakan bagian yang menyelubungi dan melindungi massa viseral.

Pada mantel terdapat rongga cairan yang merupakan tempat lubang insang,

anus dan cairan hasil ekskresi. Mantel bisa mensekresikan komponen yang

membentuk cangkang.

4) Ciri-Ciri Mollusca

- Mempunyai ukuran dan tubuh yang bervariasi

- Mempunyai lunak dan tidak beruas-ruas

- Merupakan tripoblastik selomata

- Merupakan hewan invertebrata (tidak mempunyai tulang belakang)

- Hidup di air dan didarat

- Mempunyai cincin syarat yang merupakan sistem syaraf

- Organ ekskresi berupa nefridia

7
- Mempunyai radula (lidah bergigi)

- Bersifat hewan heterotroph

- Berkembangbiak secara seksual

- Mollusca memiliki struktur tubuh yang simetri bilateral

- Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mineral

- Merupakan hewan hermafrodit yaitu mempunyai 2 kelamin (jantan dan

betina) dalam satu tubuh.

- Tubuhnya terdiri atas kaki muskular, dengan kepala yang berkembang

beragam menurut kelasnya. Kaki yang beradapatasi untuk bertahan di substrat,

menggali dan membor substrat, berang atau melakukan pergerakan.

5) Contoh Hewan Mollusca

1. tiram batu ( Aemaea sp )

2. kerang ( Anadara sp),

3. kerang hijau ( Mytilus viridis),

4. sotong ( epia sp ),

5. cumi-cumi ( logio sp),

6. remis ( (corbicula javanica)

7. bekicot ( Achatina fulica)

1) 2) 3)

8
4) 5)

6) 7)

8. Sistem Organ Mollusca

1. Sistem Peredaran Darah Mollusca

Sistem peredaran darah Mollusca ialah sebuah sistem peredaran darah terbuka,

kecuali pada kelas cephalopoda. Arti sistem peredaran darah terbuka yaitu darah

mengalir dari rongga terbuka pada tubuh dan tidak ada arteri atau vena utamanya yang

bisa meningkatkan tekanan darah, sehingga tekanan darahnya lambat dan juga organ

tergenang oleh darah. Sistem peredaran darahnya terdiri dari jantung dan pembuluh

darah, jantung terdiri dari satu atau dua atrium dan satu ventrikel.

2. Sistem Pencernaan Mollusca

Sistem pencernaan Mollusca terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus dan anus.

Pada jenis Mollusca tertentu, dibagian mulutnya terdapat organ seperti rahang dan

lidah yang bergerigi yang bisa bergerak ke depan dan belakang.

3. Sistem Saraf Mollusca

9
Sistem saraf Mollusca terdiri dari cincin saraf yang mengelilingi esofagus dan serabut

saraf lainnya dengan menyebar dari cincin tersebut untuk mempersarafi berbagai

organ.

4. Sistem Ekskresi Mollusca

Sistem ekskresi Mollusca yaitu berupa Nefridia yang berperan mirip dengan ginjal,

Nefridia juga mengeluarkan sisa metabolisme dalam bentuk cairan.

5. Sistem Respirasi Mollusca

Sistem respirasi Mollusca ini berbeda-beda, Bila hewan yang hidup di air maka yang

berperan yaitu insang, sedangkan yang hidup di darat melalui paru-paru namun juga

bisa terjadi melalui pertukaran udara dengan memakai terdapat di mantel, sistem ini

berfungsi mirip dengan paru-paru.

9. Klasifikasi Molusca

1. Amphineura

Amphineura adalah jenis Mollusca yang masih primitif. Amphineura

mempunyai tubuh simteri bilateral. Mempunyai beberapa insang di dalam rongga

mantelnya. Hidup di sekitar panta. Contoh: Chiton.

2. Scaphopoda

Scaphopoda hidup di laut atu di pantai, mempunyai cangkang yang tajam, berbentuk

seperti terompet, mempunyai kaki kecil, di kepalanya terdapat beberapa tentakel, dan

tidak mempunyai insang. Contoh: Dentalium Vulgare.

3. Gastropoda

Gastropoda merupakan hewan yang memakai perutnya sebagai kaki. Hidupnya di

darat, air tawar, maupun di laut. Umumnya Gastropoda mempunyai cangkang.

Contoh: Siput.

4. Cephalopoda

10
Cephalopoda memakai kepalanya sebagai alat gerak. memiliki endoskeleton,

eksoskeleton, atau tanpa keduanya. Tubuhnya simetri bilateral. Tubuhnya terdiri dari

kepala, leher, dan badan. Contoh: Cumi-Cumi

5. Pelecypoda (Bilvalvia)

Pelecypoda mempunyai bentuk kaki seperti kapak yang terletak di anterior. Bilvalvia

merupakan hewan bercangkang yang terdiri atas dua bagian. Mempunyai sistem saraf

dan otak yang berkembang baik. Hidup di air tawar dan laut. Contoh: Meleagrina

(kerang mutiara), Anadonta (kijing), Ostrea (tiram), Panope Generosa (kerang

raksasa).

11
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Pelaksanaan kegiatan praktikum Avertabrata Air dilaksanakan pada hari Senin 27

Februari 2023. Bertempat di Laboratorium Budidaya perikanan Fakultas Pertanian

Universitas Achmad Yani Banjarmasin.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Bahan

❖ Udang

❖ Cumi – cumi

❖ Kepiting

❖ Cacing

❖ Kerrang – kerangan

( kelompok 4 : Keong/siput dan sotong)

2. Alat

❖ Penggaris

❖ Meja objek

❖ Pinset

❖ Gunting

❖ Nampan

❖ Toples

❖ Timbangan

❖ Jas lab

❖ Peralatan laboratorium

12
C. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja pada praktikum Avertebrata air ini adalah sebagai berikut:

1. Pertama-tama yang dilakukan adalah mempersiapkan bahan yang diperlukan

seperti tertera yang disebutkan di atas.

2. Setelah bahan-bahan di atas telah siap, tahap yang kedua adalah menggambar

satu persatu bahan tersebut dan memberikan keterangan-keterangan.

3. Mengukur dan menimbang objek praktikum

4. Menggambar udang yang berkaitan pada jumlah segmennya, berapa pasang

kaki pada chepalotorak serta ada berapa pasang kaki yang terdapat pada

abdomen, jumlah gerigi atas dan bawah rostrum, serta bentuk maksila dan

mandibelnya juga jenis kelaminnya.

5. Setelah digambar kemudian melakukan pembedahan pada cumi-cumi dengan

hati-hati kemudian diamati satu persatu organ-organ pada bagian dalam tubuh

cumi-cumi itu cocokkan bagian anatominya dengan gambar pada lembar kerja

dan diberi keterangan.

6. Pada copepoda yang telah tersedia tadi diletakkan di atas meja objek dan

diamati dengan menggunakan mikroskop binokuler pada tingkatan

pembesaran yang disesuaikan.

7. Prosedur kerja pada pada Annelida yaitu Lintah (Hirudo medicinalis) adalah

sebagai berikut a) Meletakkan lintah yang akan diamati pada cawan petri. b)

Mengamati segmen-segmen lintah dengan menggunakan kaca pembesar agar

dapat menghitung jumlah segmen pada lintah dan gambar lintah tersebut.

8. Kemudian gambarkan apa yang diamati.

13
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan yang diperoleh pada praktikum ini sebagai

berikut:

Pembahasan

Berdasarkan dari hasil praktikum yang dilakukan kelompok 4 dengan hewan siput

dan sotong.

❖ Siput

Setelah siput ditimbang dan di ukur berdeameter 3 cm dan berat 8 g.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Mollusca

Kelas: Gastropoda

sub kelas : Pulmonata

Ordo: Stylommatophora

Morfologi siput yaitu kaki/perut sebagai alat gerak, mulut, Tentakel, kepala, Mata

dan Mantel sebagai alat berlindung/ cangkang.

Gambar 9 & 10. Gambar siput yang digunakan Ketika praktek

14
❖ Sotong

Dari hasil praktikum Diameter pada sotong 7 cm dan berat 40 g.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Mollusca

Kelas: Cephalopoda

sub kelas : Coleoidea

Ordo: Sepiida sp

Morfologi sotong

Tubuh sotong terbagi menjadi tiga bagian, yaitu organ mantel, kepala dan lengan

tentakel. Organ mantel mencakup sistem sirkulasi, reproduksi, pencernaan dan

ekskresi. Di dalam mantel terdapat struktur yang analog dengan tulang belakang pada

vertebrata, yang disebut dengan cuttlebone. Bentuknya seperti bulu ayam, tersusun

atas matriks kalsium sehingga lebih keras dibanding organ lain. Sirip terdapat di

kanan-kiri mantel, pada bagian posterior tidak menyatu. Dalam kepala terletak organ

mata, otak sebagai sistim saraf pusat serta struktur rahang yang mirip paruh burung

beo. Mata dilindungi oleh selaput transparan, terdapat kelopak mata palsu. Lengan

dan tentakel sebenarnya tidaklah sama. Lengan pada Sepiida berjumlah 8 buah yang

tersusun kiri dan kanan, tidak dapat ditarik ke dalam unretractable mendekati kepala.

Tentakel berjumlah 2 buah, tersusun kiri dan kanan dan dapat ditarik masuk

retractable ke dalam kantong yang terdapat di pangkalnya, tentakel terletak diantara

lengan ke-3 dan ke-4. Pemanjangan organ tentakel ini dikarenakan fungsinya untuk

menangkap mangsa. Jereb Roper, 2005. Cangkang sotong tersusun atas kalsium

karbonat dan berfungsi agar sotong dapat mengapung dalam air Mujiono, 2008.

Sotong memiliki warna yang bervariasi, tetapi biasanya sotong berwarna hitam atau

15
coklat dan memiliki bintik-bintik pada kulitnya. Perubahan warna pada sotong

mungkin saja terjadi karena pada kulit sotong terdapat tiga jenis pigmen, yaitu

kromatofor, leukofor dan iridofor. Pigmen ini berfungsi sebagai alat komunikasi

sesama sotong dan sebagai kamuflase agar tidak dapat ditemukan oleh predator

dengan cara berubah warna atau merubah tekstur kulit mereka Jereb dan Roper 2005.

Gambar 11 & 12. Gambar sotong yang digunakan Ketika praktek

16
BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN

Kesimpulan dari laporan praktikum ini adalah

Hewan invertebrata ini terbagi atas beberapa golongan yaitu filum Protozoa,

Porifera, Arthopoda, Platyhelmintes, Nemathelminthes, Annelida, Coelenterata,

Mollusca, dan Echinodermata.

Mollusca termasuk dalam hewan yang lunak baik yang dengan cangkang

ataupun tanpa cangkang. Seperti dari berbagai jenis kerang-kerangan, siput, kiton, dan

cumi-cumi serta kerabatanya. Mollusca merupakan filum yang terbesar kedua dari

kerajaan binatang (Animalia) sesudah filum Arthropoda.

Mollusca termasuk dalam hewan yang lunak baik yang dengan cangkang

ataupun tanpa cangkang. Seperti dari berbagai jenis kerang-kerangan, siput, kiton, dan

cumi-cumi serta kerabatanya. Mollusca merupakan filum yang terbesar kedua dari

kerajaan binatang (Animalia) sesudah filum Arthropoda.

17
DAFTAR PUSTAKA

Australian Biological Resources Study, Canberra. Retrieved 12 January 2010. ISBN

978-0-642- 56860-1 (printed); ISBN 978-0-642-56861-8 (online).

Barnes, R.D. 1987. Invertebrate Zoology, 5th ed. Saunders College Publishing,

Philadephia.

Buchsbaum, R., Mildred, B., John and Vicki Pearse. 1987. Animals Without

Backbones, 3rd ed. The University of Chicago Press, Chicago and

London Gosner, K.L. 1971.

Chapman, A.D. (2009). Numbers of Living Species in Australia and the World, 2nd

edition

Guide to Identification of Marine and estuarine Invertebrates. WileyIntercience

Publication, New York

Little, L., Fowler, H.W., Coulson, J., and Onions, C.T., ed. (1964).

"Malacology". Shorter Oxford English Dictionary. Oxford University

press.

Meglitsch, P.A. 1972. Invertebrate Zoology, 2nd ed. Oxford University

Press,NewYork.

Purnamasari, R. dan Santi, D.R (2017). Fisiologi Hewan (PDF). Surabaya: Program

Studi Arsitektur UIN Sunan Ampel.

Robert, D., dkk. 1982. Shallow Water Marine Molluscs of North-West Java. Lembaga

Oseanologi Nasional, LIPI, Jakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai