Di susun oleh
Nama NPM
Rohana 21452430007
Muhammad Apriadi 21542430014
BANJARBARU
2023
KATA PENGANTAR
Laporan Praktikum mata kuliah Avertabrata Air ini. Syukur yang tak terkira. Setelah
bergelut dengan waktu dan begitu banyaknya tanggungjawab dari mata kuliah lain,
selesainya laporan ini, kami ucapkan terima kasih tak terhingga kepada Allah SWT,
Tuhan yang Maha Kuasa, Terima kasih juga Kami berdua sampaikan kepada dosen
pengempu mata kuliah Avertabrata, dan kami berdua selaku kelompok empat laporan
praktikum ini juga menucapkan terimakasih kepada berbagai sumber yang sudah kami
cantumkan pada laporan ini. akhir kata, semua kelemahan dan kekurangan dalam laporan
ini murni kedangkalan ilmu kami. Untuk itu kami mohon maaf sebesar-besarnya Paling
akhir, semoga laporan sederhana ini Mendapatkan nilai yang baik dan dapat dipahami
ii
DAFTAR ISI
B. TUJUAN ...........................................................................................5
C. MANFAAT .......................................................................................5
KESIMPULAN .............................................................................................17
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Invertebrata atau avertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang punggung
antar ruas-ruas tulang belakang. Avertabrata air adalah ilmu yang mempelajari
seluruh biota-biota yang hidup di dalam air, terutama biota atau hewan air yang tidak
memiliki tulang belakang sebagai penopang tubuhnya termasuk juga tumbuhan air
Hewan invertebrata ini terbagi atas beberapa golongan yaitu filum Protozoa,
Namun kali ini yang akan dibahas di dalam laporan praktikum ini adalah Filum
Molusca yang memiliki kelas salah satunya yaitu gastropoda dan ephatopoda.
termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagai
filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis
dalam bentuk fosil. Moluska hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung
benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di
4
B. Tujuan
C. Manfaat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Mollusca
Mollusca termasuk dalam hewan yang lunak baik yang dengan cangkang ataupun
tanpa cangkang. Seperti dari berbagai jenis kerang-kerangan, siput, kiton, dan cumi-
cumi serta kerabatanya. Mollusca merupakan filum yang terbesar kedua dari kerajaan
Pada saat ini, diperkirakan terdapat 75 ribu jenis, dengan ditambah 35 ribu jenis yang
dalam bentuk posil. Molluska hidup di air laut, air tawar, payau, dan darat. Habitat
Mollusca dapat berada di palung benua laut sampai pegunungan yang tinggi, dan
bahkan dapat ditemukan dengan mudah di sekitar rumah kita. Molluska dipelajari
1) Reproduksi Mollusca
Mollusca merupakan hewan hermaprodit, yakni mempunyai alat kelamin jantan dan
betina dalam satu individu (berumah satu), tetapi ada juga yang alat kelaminnya
terpisah (berumah dua). Oleh karena itu, cara reproduksinya dengan cara fertilisasi
internal.
2) Peranan Mollusca
6
Mollusca sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, banyak jenis mollusca dipakai
- Kaki, merupakan penjuluran bagian tubuh yang terdiri dari otot-otot. Kaki
menangkap mangsa.
- Massa Viseral, yaitu bagian tubuh yang lunak tempat terdapatnya organ-organ
tubuh. Massa yang dselubungi oleh jaringan tebal yang disebut dengan mantel.
Pada mantel terdapat rongga cairan yang merupakan tempat lubang insang,
anus dan cairan hasil ekskresi. Mantel bisa mensekresikan komponen yang
membentuk cangkang.
4) Ciri-Ciri Mollusca
7
- Mempunyai radula (lidah bergigi)
4. sotong ( epia sp ),
1) 2) 3)
8
4) 5)
6) 7)
Sistem peredaran darah Mollusca ialah sebuah sistem peredaran darah terbuka,
kecuali pada kelas cephalopoda. Arti sistem peredaran darah terbuka yaitu darah
mengalir dari rongga terbuka pada tubuh dan tidak ada arteri atau vena utamanya yang
bisa meningkatkan tekanan darah, sehingga tekanan darahnya lambat dan juga organ
tergenang oleh darah. Sistem peredaran darahnya terdiri dari jantung dan pembuluh
darah, jantung terdiri dari satu atau dua atrium dan satu ventrikel.
Sistem pencernaan Mollusca terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus dan anus.
Pada jenis Mollusca tertentu, dibagian mulutnya terdapat organ seperti rahang dan
9
Sistem saraf Mollusca terdiri dari cincin saraf yang mengelilingi esofagus dan serabut
saraf lainnya dengan menyebar dari cincin tersebut untuk mempersarafi berbagai
organ.
Sistem ekskresi Mollusca yaitu berupa Nefridia yang berperan mirip dengan ginjal,
Sistem respirasi Mollusca ini berbeda-beda, Bila hewan yang hidup di air maka yang
berperan yaitu insang, sedangkan yang hidup di darat melalui paru-paru namun juga
bisa terjadi melalui pertukaran udara dengan memakai terdapat di mantel, sistem ini
9. Klasifikasi Molusca
1. Amphineura
2. Scaphopoda
Scaphopoda hidup di laut atu di pantai, mempunyai cangkang yang tajam, berbentuk
seperti terompet, mempunyai kaki kecil, di kepalanya terdapat beberapa tentakel, dan
3. Gastropoda
Contoh: Siput.
4. Cephalopoda
10
Cephalopoda memakai kepalanya sebagai alat gerak. memiliki endoskeleton,
eksoskeleton, atau tanpa keduanya. Tubuhnya simetri bilateral. Tubuhnya terdiri dari
5. Pelecypoda (Bilvalvia)
Pelecypoda mempunyai bentuk kaki seperti kapak yang terletak di anterior. Bilvalvia
merupakan hewan bercangkang yang terdiri atas dua bagian. Mempunyai sistem saraf
dan otak yang berkembang baik. Hidup di air tawar dan laut. Contoh: Meleagrina
raksasa).
11
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Bahan
❖ Udang
❖ Cumi – cumi
❖ Kepiting
❖ Cacing
❖ Kerrang – kerangan
2. Alat
❖ Penggaris
❖ Meja objek
❖ Pinset
❖ Gunting
❖ Nampan
❖ Toples
❖ Timbangan
❖ Jas lab
❖ Peralatan laboratorium
12
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum Avertebrata air ini adalah sebagai berikut:
2. Setelah bahan-bahan di atas telah siap, tahap yang kedua adalah menggambar
kaki pada chepalotorak serta ada berapa pasang kaki yang terdapat pada
abdomen, jumlah gerigi atas dan bawah rostrum, serta bentuk maksila dan
hati-hati kemudian diamati satu persatu organ-organ pada bagian dalam tubuh
cumi-cumi itu cocokkan bagian anatominya dengan gambar pada lembar kerja
6. Pada copepoda yang telah tersedia tadi diletakkan di atas meja objek dan
7. Prosedur kerja pada pada Annelida yaitu Lintah (Hirudo medicinalis) adalah
sebagai berikut a) Meletakkan lintah yang akan diamati pada cawan petri. b)
dapat menghitung jumlah segmen pada lintah dan gambar lintah tersebut.
13
BAB IV
Hasil Pengamatan
berikut:
Pembahasan
Berdasarkan dari hasil praktikum yang dilakukan kelompok 4 dengan hewan siput
dan sotong.
❖ Siput
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Mollusca
Kelas: Gastropoda
Ordo: Stylommatophora
Morfologi siput yaitu kaki/perut sebagai alat gerak, mulut, Tentakel, kepala, Mata
14
❖ Sotong
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Mollusca
Kelas: Cephalopoda
Ordo: Sepiida sp
Morfologi sotong
Tubuh sotong terbagi menjadi tiga bagian, yaitu organ mantel, kepala dan lengan
ekskresi. Di dalam mantel terdapat struktur yang analog dengan tulang belakang pada
vertebrata, yang disebut dengan cuttlebone. Bentuknya seperti bulu ayam, tersusun
atas matriks kalsium sehingga lebih keras dibanding organ lain. Sirip terdapat di
kanan-kiri mantel, pada bagian posterior tidak menyatu. Dalam kepala terletak organ
mata, otak sebagai sistim saraf pusat serta struktur rahang yang mirip paruh burung
beo. Mata dilindungi oleh selaput transparan, terdapat kelopak mata palsu. Lengan
dan tentakel sebenarnya tidaklah sama. Lengan pada Sepiida berjumlah 8 buah yang
tersusun kiri dan kanan, tidak dapat ditarik ke dalam unretractable mendekati kepala.
Tentakel berjumlah 2 buah, tersusun kiri dan kanan dan dapat ditarik masuk
lengan ke-3 dan ke-4. Pemanjangan organ tentakel ini dikarenakan fungsinya untuk
menangkap mangsa. Jereb Roper, 2005. Cangkang sotong tersusun atas kalsium
karbonat dan berfungsi agar sotong dapat mengapung dalam air Mujiono, 2008.
Sotong memiliki warna yang bervariasi, tetapi biasanya sotong berwarna hitam atau
15
coklat dan memiliki bintik-bintik pada kulitnya. Perubahan warna pada sotong
mungkin saja terjadi karena pada kulit sotong terdapat tiga jenis pigmen, yaitu
kromatofor, leukofor dan iridofor. Pigmen ini berfungsi sebagai alat komunikasi
sesama sotong dan sebagai kamuflase agar tidak dapat ditemukan oleh predator
dengan cara berubah warna atau merubah tekstur kulit mereka Jereb dan Roper 2005.
16
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Hewan invertebrata ini terbagi atas beberapa golongan yaitu filum Protozoa,
Mollusca termasuk dalam hewan yang lunak baik yang dengan cangkang
ataupun tanpa cangkang. Seperti dari berbagai jenis kerang-kerangan, siput, kiton, dan
cumi-cumi serta kerabatanya. Mollusca merupakan filum yang terbesar kedua dari
Mollusca termasuk dalam hewan yang lunak baik yang dengan cangkang
ataupun tanpa cangkang. Seperti dari berbagai jenis kerang-kerangan, siput, kiton, dan
cumi-cumi serta kerabatanya. Mollusca merupakan filum yang terbesar kedua dari
17
DAFTAR PUSTAKA
Barnes, R.D. 1987. Invertebrate Zoology, 5th ed. Saunders College Publishing,
Philadephia.
Buchsbaum, R., Mildred, B., John and Vicki Pearse. 1987. Animals Without
Chapman, A.D. (2009). Numbers of Living Species in Australia and the World, 2nd
edition
Little, L., Fowler, H.W., Coulson, J., and Onions, C.T., ed. (1964).
press.
Press,NewYork.
Purnamasari, R. dan Santi, D.R (2017). Fisiologi Hewan (PDF). Surabaya: Program
Robert, D., dkk. 1982. Shallow Water Marine Molluscs of North-West Java. Lembaga
18