Anda di halaman 1dari 20

ZOOLOGI INVERTEBRATA

“PHYLUM MOLLUSCA”
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata

Dosen Pengampu :
Nama : Risa Umami,M. Sc

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
NAMA :

ALFAN EFENDI (200104004)


MARNIATUN (200104006)

PROGRAM STUDI TADRIS IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT.Yang telah memberikan kita kesehatan
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tak lupa
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Yang telah menunjukkan jalan yang
tepat untuk kita semua.
Makalah ini kami susunun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Zoologi
Invertebrata, makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekukangan maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah kami
harapkan.
Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang sudah
membantu khususnya dosen pengampu mata kuliah Zoologi Invertebrata sehingga makalah
ini terselesaikan dengan baik.

Mataram, 07 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................... 1
BAB II: PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
A. Pengertian Phylum Moluska ................................................................................. 2
B. Ciri-Ciri Umum Phylum Moluska ........................................................................ 2
C. Klasifikasi Phylum Moluska................................................................................. 4
D. Morfologi Phylum Moluska ................................................................................. 5
E. Anatomi Phylum Moluska .................................................................................... 14
BAB III: PENUTUP ......................................................................................................... 16
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 16
B. Saran ..................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollucus yang berari lunak. Phylum
Mollusca adalah hewan yang memiliki tubuh lunak dan berlendir. Phylum Mollusca
termasuk dalam hewan yang bersifat Triploblastik Celomata (Tubuh terdiri 3 lapis,
ekso, meso, dan endodermis) dengan sebaran habitat yang sangat luas. Phylum
Mollusca merupakan filum terbesar kedua setelah Phylum Arthropoda. Diperkirakan
ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Tubuh Mollusca yang
lunak sebagai ciri utama ini dilindungi oleh suatu cangkang yang keras. Ukuran tubuh
Mollusca sangat bervariasi mulai dari yang panjangnya hanya beberpa millimeter
hingga dapat mencapai panjang 18 meter. Bentuk tubuhnya pun sangat bervariasi
yang bersifat Simetri Bilateral.
Sistem klasifikasi modern, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yakni
Amphineura, Gastropoda, cephalooda, Pelecypoda (Bivalvia), Scaphopoda,
Pembagian ini didasarkan pada ciri morfologi, struktur tubuh, anatomi dan fisiologis
dari hewan-hewan tersebut. Masing-masing kelas tersebut memiliki ciri tersendiri
yang sangat khas dan berbeda dengan kelas-kelas yang lain.
Phylum Mollusca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan.
Beberapa spesies dari Phylum ini menjadi sumber protein bagi manusia. Selain itu,
Mollusca juga dapat menjadi hama bagi pertanian dan menjadi inang bagi beberapa
cacing parasit yang sangat merugkan bagi manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Phylum Mollusca?
2. Bagaimana Ciri-ciri Phylum Mollusca?
3. Bagaimana struktur Phylum Mollusca?
4. Bagaimana klasifikasian dari Phylum Mollusca?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Phylum Mollusca.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari Phylum Mollusca.
3. Untuk mengetahui struktur Phylum Mollusca.
4. Untuk mengetahui pengklasifikasian dari Phylum Mollusca.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Phylum Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu Molluscus yang artinya lunak. Filum
Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak dan
berlendir. Tubuhnya dilindungi oleh cangkang yang keras dan tersusun atas Mineral,
Fosfat, Besi, Yodium, Protein, dan Kalsium. Sebagian besar cangkang Mollusca
tersusun dari Kalium Karbonat (CaCO3) contohnya Siput. Siput merupakan salah satu
Phylum Mollusca yang termasuk ke dalam kelas Gastropoda. yaitu berjalan dengan
menggunakan perut.
B. Ciri-ciri Phylum Mollusca
1. Merupakan organisme multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
2. Merupakan hewan Tripoblastik Celomata (Tubuh terdiri 3 lapis, ekso, meso, dan
endodermis).
3. Sebaran habitat yang luas (air tawar, air laut, dan darat).
4. Struktur tubuh Simetri Bilateral.
5. Memiliki sistem syaraf berupa Cincin Syaraf.
6. Tubuh terdiri dari kaki, masa viseal, dan mantel.
7. Organ ekskresi berupa Nefridia.
8. Memiliki Radula (Lidah bergerigi).
9. Hidup secara Heterotrof.
10. Reproduksi secara seksual.
C. Bagian Phylum Mollusca
1. Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian ventral tubuh yang
berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian Mollusca kaki telah
termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
2. MassaViseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari Mollusca. Di dalam
massa viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan
reproduksi. Massa Viseral dilindungi oleh mantel.
3. Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi Massa Viseral. Mantel
membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel

2
berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan
anus.
D. Struktur dan Fungsi Tubuh
1. Sistem Syaraf
Sistem syaraf Mollusca terdiri dari Cincin Syaraf. Sistem syaraf ini
mengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang menyebar.
2. Sistem Pencernaan Molluska
Sistem pencernaan Mollusca sudah lengkap yang terdiri dari mulut,
esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca memiliki Radula (lidah bergerigi)
yang berfungsi untuk melumatkan makanan. Mulut Mollusca terhubung langsung
pada saluran Esofagus dengan usus dan anus yang melingkar. Anus terletak pada
tepi Dorsal rongga mantel dibagian Posterior.
3. Sistem Pernapasan Mollusca
Alat pernapasan Molluska adalah Ctenidia (sepasang insang), beberapa
jenis memiliki alat pernapasan paru-paru dan insang. Tiap insang terdiri atas
sumbu pipih yang memanjang pada bagian tengah, dan pada sisinya terdapat
filamen pipih berbentuk segitiga.
4. Peredaran Darah Mollusca
Jantung Mollusca terdiri atas dua serambi (aurikle) dan sebuah bilik
(ventricle) yang tedapat pada rongga Pericardium. Bilik memompa darah ke aorta,
beberapa arteri dan sinus dalam organ atau jaringan. Memiliki sistem peredaran
darah yang terbuka yaitu darah yang tidak melalui pembuluh darah, tetapi melaui
sinus darah yaitu rongga diantara sel dalam organ.
5. Sistem Reproduksi
Philum Mollusca bereproduksi secara seksual, dengan organ reproduksi
jantan dan betina terpisan pada individu lain (gonokoris). Siput jenis tertentu ada
yang bersifat Hermaprodit, yaitu pembuahan dapat dilakukan secara internal
maupun eksternal dan dapat menghasilkan telur.
E. Klasifikasi Phylum Mollusca
1. Kelas Gastropoda
a. Prosabranchia
Memiliki dua buah insang yang terletak di anterior, sistem syaraf
terpilin membentuk angka delapan, tentakel berjumlah dua buah. Cangkang
umumnya tertutup oleh operkulum. Contohnya: Trochus sp.

3
Sub kelas ini dibagi lagi ke dalam tiga ordo yaitu :
1. Archaeogastropoda , Contoh: Acmaea sp
2. Ordo Mesogastropoda, Contoh: Pleurocera sp
3. Ordo Neogastropoda , Contoh: Urosalpinx sp
b. Ophistobranchia
Kelompok gastropoda ini memiliki dua buah insang yang terletak di
posterior, nefridia berjumlah satu buah, jantung satu ruang dan organ
reproduksi berumah satu. Kebanyakan hidup di laut. Contohnya: Aplysia sp.
Subkelas ini dibagi kedalam delapan ordo yaitu:
1. Cephalaspidea , Contoh: Bulla sp.
2. Anaspidea, Contoh: Aplysia Sp.
3. Thecosomata, Contoh: Cavolinia sp.
4. Gymnosomata, Contoh: Clione sp.
5. Nataspidea, Contoh: Umbraculum sp.
6. Acochilidiacea, Contoh: Microhedyle sp.
7. Sacoglossa, Contoh: Berthelinia sp.
8. Nudibranchia, Contoh: Glossodoris sp.
c. Pulmonata
Bernapas dengan paru-paru, cangkang berbentuk spiral, kepala
dilengkapi dengan satu atau dua pasang tentakel, sepasang diantaranya
mempunyai mata, rongga mentel terletak di interior, organ reproduksi
hermaprodit atau berumah satu. Contohnya: Achatina.
Sub kelas ini dibagi menjadi dua ordo yaitu:
1. Stylomatophora, Contoh: Achatina sp.
2. Basomatophora, Contoh: Physa sp.

4
Gambar. Pylum Gastropoda

Gastropoda adalah kelas Mollusca yang terbesar dan ada sekitar 60.000 spesies. Dalam
bahasa Yunani, Gaster artinya perut dan Podos artinya kaki. Gastropoda merupakan hewan
bertubuh lunak yang bejalan dengan menggunakan perut sebagai kaki. Banyaknya jenis
Gastropoda, hewan ini mudah ditemukan. Hewan ini dapat ditemukan pada air laut, tawar,
dan darat. Kelas Gastropoda bersifat Hermafrodit, yaitu tidak terjadi pembuahan secara
sendiri.
Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkang (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin
(spiral) dan ada pula Gastropoda yang tidak mempunyai cangkang disebut siput telanjang
(vaginula). Bentuk tubuhnya menyesuaikan dengan bentuk cangkang. Gastropoda dapat
bergerak disebabkan karena adanya kontraksi otot seperti gelomban yang menjalar dari
belakang ke depan. Pada saat bergerak kaki depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan
lendir yang berfungsi mempermudah untuk berjalan.
Di kepala siput terdapat sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada
tentakel panjang, terdapat mata. Mata ini hanya berfungsi untuk membedakan gelap dan
terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai indera peraba dan pembau.
Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk. Di
dalam mulut terdapat lidah parut atau radula dengan gigi-gigi kecil dari kitin. Selanjutnya
terdapat kerongkongan, kemudian lambung yang bulat, usus halus dan berakhir di
anus. Gastropoda umumnya pemakan tumbuh-tumbuhan atau disebut hewan herbivore, dan
karnivore.
Gastropoda hidup di darat bernafas menggunakan paru-paru, sedangkan Gastropoda yang
hidup di air, bernapas dengan insang.

5
Alat ekskresi adalah sepasang protonephridia pada ordo Archeogastropoda, sedangkan
pada Gastropoda yang lain nephridium kanan lenyap. Nephridium terletak didalam massa
visceral, urine di buang bersama dengan aliran air keluar dalam bentuk amonia atau dalam
bentuk senyawa amonium.
Sistem saraf terdiri atas sepasang ganglion otak (ganglion cerebral) di bagian
posterior esofagos yang berhubungan langsung pada saraf mata, tentakel dan statocyst, serta
sepasang ganglion mulut berhubungan dengan rongga mulut. Dari ganglion otak terdapat
sepasang benang saraf ventral yang berhubungan dengan ganglon kaki, dan sepasang lagi ke
ganglion sisi yang berhubungan dengan mantel dan otot columella.
Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung dan saluran darah sebagai organ transportasi.
Darah mengalir dari ventricle (bilik) menuju aorta pendek, kearteri posterior dan arteri
anterior. Arteri posterior memasok darah ke massa visceral sedangkan arteri anterior
memasok darah ke kepala dan kaki.
Sistem pencernaan makanan meliputi rongga mulut, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok,
lambung kelenjar, dan usus.
Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau disebut juga
Ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu melakukan
autofertilisasi
Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput air tawar (Lemnaea
javanica), siput laut (Fissurella sp), dan siput perantara fasciolosis (Lemnaea trunculata).
Ciri-ciri Kelas Gastropoda :
1. Hidup di air laut & air payau.
2. Rumahnya terdiri dari satu test yang terputar (terpilin) memanjang melalui satu sumbu.
3. Tubuhnya terdiri dari kepala, kaki dan alat pencernaan.
4. Kepala dilengkapi dengan alat pengunyah yang disebut rongga mantel (berfungsi sebagai
insang pada air laut & berfungsi sebagai paru-paru pada lingkungan darat.
5. Test terdiri dari zat gampingan dan terputar secara spiral melalui satu garis lurus (putaran
involut & evolut).
6. Arah putaran test gastropoda terdiri dari Dextral (searah jarum jam) & Sinistral (berlawanan
putaran jarum jam).

6
2. Kelas Cephalopoda
Klasifikasi Kelas Cephalopoda

Kingdom : Animalia

Phylum : Mollusca

Classis : Cephalopoda

Sub classis : Dibranchia

Ordo : Teuthoidea

Familia : Loliginidae

Genus : Loligo

Species : Loligo pealii


(Marshall, 1972: 704)

Cephalopoda (Yunani: kephale yang berarti kepala, dan podos artinya kaki) adalah Hewan
yang memiliki alat gerak di bagian kepala. Kelas ini merupakan kelas dengan tingkat evolusi
tertinggi di antara Mollusca. Cephalopoda memiliki habitat di perairan laut. Hewan ini dapat
hidup, baik di lautan dangkal hingga laut dalam.
Tubuh simetri bilateral dengan kaki yang terbagi menjadi lengan-lengan yang dilengkapi alat
pengisap dan system saraf yang berkembang baik berpusat di kepala. Kelas Cephalopoda
memiliki badan lunak dan tidak memiliki cangkang tebal seperti kelas lainnya. Mantelnya
menyelimuti seluruh tubuh dan membentuk kerah yang longgar di dekat leher.
Tubuh Cephalopoda dilindungi oleh cangkok, kecuali Nautillus. Yang termasuk kelas
Cephalopoda, yaitu cumi-cumi (Loligo pealii), sotong (Sepia) dan gurita (Octopus).
Tubuh terdiri atas kepala yang terletak ventral, leher yang pendek dan badan yang berbentuk
tabung dengan sirip pada kedua sisinya. Pada kepala terdapat sepasang mata yang
berkembang sempurna, dan mulut yang terletak diujung dikelilingi oleh delapan tentakel

7
pendek dan dua tentakel panjang. Pada tangan terdapat mangkuk pengisap, Pada sisi
posterior kepala terdapat sifon.
Saluran pencernaan makan pada cumi-cumi telah lengkap dan berkembang dengan baik dan
terdiri dari mulut yang mengandung radula, faring berotot, esophagus, lambung berbentuk
kantung, sekum berdinding tipis, usus, rectum dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri atas
sepasang kelenjar ludah, hati dan pancreas. Pada bagian perut tepatnya sebelah sifon akan
ditemukan cairan tinta berwarna hitam yang mengandung pigmen melanin. Fungsinya untuk
melindungi diri. Jika dalam keadaan bahaya cumi-cumi menyemprotkan tinta hitam ke luar
sehingga air menjadi keruh. Pada saat itu cumi-cumi dapat meloloskan diri dari lawan.
Sistem Respirasi dilakukan dengan menggunakan insang yang berjumlah sepasang di kanan
kiri ruang mantel bagian ventral. Sirkulasi darah dilakukan dengan baik. Alat-alat sirkulasi
terdiri atas jantung dan sejumlah pembuluh darah. Jantung menerima darah dari vena cava
anterior dan vena cava posterior kemudian meuju insang melalui pembuluh darah afferent ke
kapiler dan terjadilah pertukaran O2 dengan CO2. Darah yang mengandung O2 keluar dari
masing-masing insang melalui pembuluh darah efferent menuju aurikel di setiap sisi yang
masing-masing bermuara pada jantung sistemik.
Sistem saraf Cephalopoda terdiri atas beberapa pasang ganglia yang terletaknya berjauhan
dan beberapa saraf penghung dan berpusat di kepalanya menyerupai otak. terdiri atas
beberapa ganglion, yakni ganglion serebral, ganglion pedal serta beberapa ganglion yang lain.
Sistem pembuluh darah cumi-cumi adalah sistem pembuluh darah tertutup, jadi darah
seluruhnya mengalir di dalam pembuluh darah. Hewan ini bernafas dengan insang yang
terdapat di rongga mantel yang juga menyediakan oksigen untuk pernapasan.
Alat ekskresi dilakukan dengan ginjal. Alat reproduksinya terpisah, masing-masing dengan
gonad yang terletak dekat ujung rongga mantel.
Reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual. Cephalopoda memiliki organ reproduksi
berumah dua (dioseus).Pembuahan berlangsung secra internal dan menghasilkan telur.
3. Kelas Pelecypoda (Bivalvia)

Ordo Taksodonta
Mempunyai kisaran umur Ordovisium-Resen, mempunyai gigi yang hampir sama besar dan
berjumlah 35 buah.
1. Ordo Anisomyaria

8
Mempunyai kisaran umur Ordovisium-Resen. Mempunyai dua muscle scar, dimana muscle
scar bagian belakang (posterior) lebih besar dari anterior, serta mempunyai gigi dan socket
dua buah.
1. Ordo Eulamellibranchiata
Mempunyai anterior muscle scar yang lebih kecil dari posterior muscle scar, tetapi umumnya
sama besar dimana gigi dan susunan giginya tidak sama besar.
Berasal dari bahasa Yunani, Pelekys yaitu kapak kecil dan Pous = kaki. Pelecypoda adalah
binatang yang mempunyai dua cangkang dan kaki yang mirip kapak kecil, disebut jg lempeng
kecil (Lamellibranchia), dalam bahasa latin, lamella adalah lembaran, dan branchia adalah
insang. Cangkang tersebut terkunci seperti engsel sehingga dapat terbuka atau tertutup
dengan bantuan beberapa otot yang besar. Ketika menutup, cangkang berfungsi menutupi
atau melindungi tubuh dari predator lain. Sedangkan disebut Lamellibrankhiata dikarenakan
insangnya berbentuk lembaran-lembaran. Sementara itu antara tubuh dan mantel terdapat
rongga mantel. Rongga ini merupakan jalan masuk keluarnya air. Hewan Bivalvia ialah
berbagai jenis kerang, remis dan kijing. Bivalvia hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam,
atau sungai yang lainnya banyak mengandung zat kapur. Zat kapur ini digunakan untuk
membuat cangkangnya.
Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan bagian ventral, pada bagian torsal terdapat:

1. Gigi sendi sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruskan kedua katup.
2. Ligament sendi berfungsi menyatukan katup bagian dorsal dan memisahkan katup sebelah
vertal.
3. Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk melindungi seluruh
tubuh kerang.
4. Mantel adalah jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh yang lunak.
Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas berfungsi
untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air.
5. Insang berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak mengandung
pembuluh darah.
6. Kaki pipih bila akan berjalan kaki dijulurkan ke anterior.
7. Di dalam rongga tubuhnya terdapat berbagai alat dalam seperti saluran pencernaan yang
menembus jantung, alat peredaran. Dan alat ekskresi (ginjal).
Cangkok ini terdiri dari tiga lapisan, yaitu :

9
1. Lapisan Periostrakumadalah lapisan terluar yang tersusun dari zat kitin atau zat tanduk yang
dihasilkan oleh tepi mantel, sehingga sering disebut lapisan tanduk dan berfungsi untuk
melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya, lapisan ini juga berguna untuk melindungi
cangkang dari asam karbonat dalam air serta memberi warna cangkang.
2. LapisanPrismatik adalah lapisan tengah yang tersusun dari kristal-kristal kapur (kalsium
karbonat) yang berbentuk prisma dan berasal dari materi organik yangg dihasilkan oleh tepi
mantel.
3. Lapisan Nakreasadalah lapisan dalam yang tersusun dari kristal-kristak halus kalsium
karbonat atau sering disebut lapisan induk mutiara yang dihasilkan dari seluruh permukaan
mantel.
Gambar. Anatomi Pelecypoda

Sistem pencernaan dimulai dari mulut, esofagus yang pendek, lambung, usus, rektum dan
akhirnya bermuara pada anus. Anus terdapat pada saluran yang sama dengan saluran untuk
keluarnya air. Makanan filum ini adalah hewan-hewan kecil yang terdapat dalam perairan
berupa plankton, terutama fitoplankton. Makanan ini dicerna di lambung dengan bantuan
getah pencernaan dan hati. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus.
Hewan seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau berumah dua. Umumnya
pembuahan dilakukan secara eksternal dan menghasilkan telur. Sperma terdapat pada bagian
yang berbeda berada didalam gonad yang sama dan mempunyai gonaduct yang sama.
Keadaan ini terdapadat pada Tridacnidae, Pectinidae, Teredinidae, Sphaeriidae air tawar.
Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari ovarium.
Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi pembuahan oleh sperma
yang dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi
larva glochidium. Larva ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada pula
yang tidak. Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel pada ikan sebagai
parasit, lalu menjadi kista. Setelah beberapa hari kista tadi akan membuka dan
keluarlah Mollusca muda. AkhirnyaMollusca ini hidup bebas di alam.
Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada
margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan kerang hijau
(Mytilus viridis). Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak.
Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan
lumpur. Pelecypoda ada yang hidup menetap dan membenamkan diri di dasar perairan.

10
Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan, cangkang hewan lain, atau perahu karena
mensekresikan zat perekat.

Makanannya berupa hewan kecil seperti protozoa, diatom, dan sejenis lainnya. Insang
Pelecypoda berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata.
Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang masuk kedalam
rongga mantel melalui sifon.
Sistem saraf Pelecypoda terdiri dari tiga pasang ganglion yang saling berhubungan. Tiga
ganglion adalah ganglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion posterior.
Reproduksi Pelecypoda terjadi secara seksual. Organ seksual terpisah pada masing-masing
individu. Fertilisasi terjadi secara internal maupun eksternal.Pembuahan menghasilkan zigot
yang kemudian akan menjadi larva.
4. Kelas Polylacophora (Amphineura)
Klasifikasi Kelas Polylacophora (Amphineura)

Kingdom : Animalia

Filum : Mollusca

Kelas : Amphineura

Ordo : Polyplacophora

Famili : Chitondae

Genus : Chiton

Spesies : Chiton sp
Menuuurut (Linneaus, 1769)

Polyplacophora (Amphineura) adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang


belakang yang termasuk dalam filum Mollusca. Contoh yang terkenal dari kelas ini
adalah Chiton sp. Chiton sp termasuk dalam kelas polyplacophora. Chiton sp memiliki
struktur yang sesuai dengan kebiasaan melekat pada batu karang dan cangkang mirip hewan

11
lainnya. Apabila disentuh, akan melekat erat pada batu karang. Hewan ini berjalan merayap
perlahan-lahan pada dasar laut di batu-batuan yang lunak. Sendi-sendi yang dimilikinya dapat
dibengkokkan sehingga tubuhnya dapat dibulatkan seperti bola.
Habitat Chiton sp ini adalah di laut, di daerah pantai sampai kedalaman sedang, dan
memakan rumput laut dan mikro organisme dari batu karang. Tubuhnya bilateral simetri,
dengan kaki di bagian perut (ventral) memanjang. Ruang mantel dengan permukaan dorsal,
tertutup oleh 8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral mengandung insang.
Gambar. Anatomi Kelas Polyplacophora (Amphineura)

Bentuk Struktur tubuhnya bulat telur, pipih, dan simetris bilateral. Mulut tidak berkembang
baik, mulutnya dilengkapi dengan lidah parut atau radula dan terletak di bagian bawah kepala
(anterior), sedangkan anus terletak di posterior. Hewan ini tidak memiliki tentakel dan mata.
Permukaan dorsal tubuhnya tertutup mantel yang dilengkapi delapan kepingan kapur yang
mengandung berlapis-lapis serabut insang. Kadang-kadang kepingan itu dibungkus lapisan
kitin. Saluran mantel terdapat di tepi tubuh. Kakinya pipih dan biasanya memiliki lidah parut
(radula).

Sistem Organ pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi radula dan gigi, faring, perut,
usus halus, anus. Kelenjar pencernaannya adalah hati yang berhubungan dengan perut.

Sistem saraf terdiri atas saraf melingkari mulut (cincin esofagus) yang berhubungan dengan 2
pasang cabang/benang saraf ventral, ada sel-sel ganglion pada cabang saraf tetapi tidak
berbentuk ganglion. Alat indera yang utama adalah organ subradula esthetes. Organ
subradula berisi sel-sel indera yang dapat di julurkan untuk memeriksa subrtrat guna
mendapatkan makanan.

Sistem peredaran darah lakunair (terbuka) terdiri dari jantung yang terdapat pada rongga
perikardium (terdiri dari sepasang auricle dan sebuah ventricle), aorta, dan sebuah sinus.
Darah medapat oksigen dari insang. jantung terdapat dalam rongga perikardium, terdiri dari
sepasang auricle dan sebuah ventricle.

Sistem ekskresi terdiri atas sepang nephridia yang besar, terletak memanjang di setiap sisi
tubuh kemudian ekskresi dilakukan oleh sepasang ginjal yang bermuara ke arah posterior.

12
Sistem reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan sel ovum dan sel sperma yang
terdapat pada individu jantan dan betina. Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua),
fertilisasi eksternal (pertemuan sel teur dan sperma terjadi di luar tubuh). Contohnya
Cryptochiton sp atau kiton. Hewan ini juga mempunyai fase larva trokoper.

Saat ini sudah dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu:

1) Aplacophora (tidak bercangkang)

2) Monoplacophora (bercangkang tunggal/satu sisi)

3) Polyplacophora.

5. Kelas Scaphopoda

Gambar. Kelas Skaphopoda

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Animalia

Divisio : Mollusca

Classis : Scaphopoda

Ordo : Dentaliida

Familia : Dentaliidae

Genus : Dentalium

Spesies : Dentalium vulgare


(Wikipedia, 2013) dan (Linnaeus, 1758)

13
Scaphopoda disebut juga “tusk shells” atau siput taring, karena bentuk cangkangnya mirip
taring pada umumnya. Scphopoda hidup membenamkan diri pada substrat pasir atau lumpur
yang bersih di laut dangkal tetapi beberapa jenis spesies terdapat pada kedalam 1.850 m.
Cangkangnya tajam berbentuk silinder, taring atau terompet yang kedua ujungnya terbuka,
karena disesuaikan dengan tempat. Scaphopoda termasuk dalam filum Mullosca dan
merupakan kelas terkecil dari mollusca, panjang tubuhnya sekitar 2 mm – 15 cm.
Kebanyakan filum skaphopoda memiliki warna dominan adalah putih-coklat atau putih-hijau.
Cangkang skaphopoda berfungsi untuk melindungi cangkangnya yang sangat lunak.
Scaphopoda ini tidak memiliki insang, juga tidak memiliki jantung dan pembuluh darah.
Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk
menangkap mikroflora dan mikrofauna. Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan oleh
gerakan kaki dan silia, sementara itu pertukaran gas terjadi dimantel.

Gambar. Anatomi Kelas Skaphopoda

Kaki dan kepala Scaphopoda yang kecil berbentuk seperti probosis, pada kepala terdapat
mulut dan captacula, tetapi tidak ada mata dan tentakel pada alat indera. Captacula berbentuk
filamaen yang kontraktil, dan pada ujungnya terdapat pentolan yang adhesif. Fungsi
captacula untuk menangkap makanan. Makanannya adalah organisme mikroskopis, terutama
foraminifera yang berda di sekitarnya.
Sistem peredaran darah berupa berupa sistem sinus darah, dan tidak mempunyai jantung.
Sistem saraf ganglion dan tidak berpusat. Sistem ekskresi terdiri dari sepasang
nephridia, nephridiopore terdekat dekat anus.
Hewan ini mempunyai kelamin terpisah, baik yang jantan maupun betina melepaskan sperma
dan sel telur nya langsung kedalam air. Jika sel telur ini bertemu maka terjadilah fertilisasi
dan lahirlah scaphopoda baru. Scaphopoda ini memiliki lebih dari 350 spesies dan habitatnya
mulai dari laut dangkal sampai laut dalam, hingga 2000 meter dari permukaan laut.
1. Peranan Mollusca
Beberapa mollusca sangat berperan dan menimbulkan dampak yang menguntungkan dan
merugikan bagi kehidupan manusia.
1. Mollusca yang menguntungkan
▪ Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya: tiram batu (Aemaea sp),kerang
(Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp),cumi-cumi (logio sp),remis
(corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).

14
▪ Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).
▪ Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara.
▪ Bahan baku teraso,misalnya cangkang tridacna sp.
▪ Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan sumber protein hewani yang cukup
tinggi selain enak rasanya.
▪ Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karen banyak yang
berwarna sangat indah.
▪ Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas ekspor non
migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita.
1. Mollusca yang merugikan
▪ Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal.
▪ Lymnea javanicasebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica.
▪ Keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu pula
bekicot Achatina fulicamerupakan hama tanaman yang sulit diberantas.

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi,
Filum Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak.
Ciri-ciri Mollusca: Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai
tulang belakang, habitatnya di ait maupun darat, merupakan hewan triploblastik
selomata, struktur tubuhnya simetri bilateral, tubuh terdiri dari kaki, massa viseral,
dan mantel, memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf, organ ekskresi berupa
nefridia, memiliki radula (lidah bergigi), hidup secara heterotrof, reproduksi secara
seksual.
Klasifikasi Mollusca terbagi atas 5 kelas, yaitu :
a. Kelas Gastropoda
b. Kelas Chepalopoda
c. Kelas Bivalvia atau Pelecypoda
d. Kelas Polyplacophora atau Amphineura
e. Kelas Scaphopoda
Peranan mollusca bagi kehidupan manusia terdiri atas :
a. Mollusca yang menguntungkan
Sumber makanan yang mengandung protein tinggi, misalnya: tiram batu
(Aemaea sp), kerang (Anadara sp), kerang hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia
sp), cumi-cumi (logio sp), remis (corbicula jjavanica), dan bekicot (Achatina
fulica). Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera). Hiasan dan
Kancing, misalnya: dari cangkang tiram batu, Nautilus dan Tiram mutiara, dll.
b. Moluusca yang merugikan
Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal. Lymnea
javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica.
B. Saran

16
DAFTAR PUSTAKA
Dahuri, R. 2006. Kumpulan Koleksi Bivalvia. Pusat Penelitian Kelautan. Jakarta

Hibberd, Ty and Kirrily Moore. 2009. Field Identification Guide to Heard Island

and McDonnal Islands Benthic InvertebratesI. Australian antartic Division. Australia

Jasin, M., 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya.Surabaya.

Kimball, J.W., 1999. Biologi Jilid III Edisi V. Erlangga. Jakarta.

Marshall, A.J., 1972. Textbooks of Zoology Invertebrata. The Macmillan Press LTD. London.

Pratiwi, Sri Maryati, Srikini, Suharno, Bambang S. (2007). BIOLOGI SMA Jilid 1 untuk

Kelas X Berdasarkan Standar Isi 2006. Jakarta: Penerbit Erlangga.ISBN : 979-781-726-1.

Romimohtarto, K., 2007. Biologi laut. Djambatan. Jakarta.

Sugiri, N., 1989. Zoologi Avertebrata II. IPB. Bogor.

Widayati, Hartini Etik. Biologi. Intan Pariwara

Suwignyo, sugiarti, dkk. 2005. Anvertebrata Air jilid 1. Jakarta: Penebar swadaya

Rusyana, adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Jakarta: Alfabeta

http://azizamiratilhayat.blogspot.com/2014/04/mata-kuliah-zoologi-invertebarata-abkc.html

http://cintabiologihusnifajri.blogspot.com/2014/12/makalah-tentang-mollusca-

terlengkap.html

Anda mungkin juga menyukai