Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH BIOLOGI

Materi tentang filum mollusca.

Disusun Oleh : (Kelompok Fosfor X MIPA 7)

1. BRYANT DEWANA PUTRA

2. INDAH GITA CAHYANI IPA

3. MOZEZ PERMATA RAHARJO

4. NELI DWI OKTAVIANI

5. SISTIN AGUSTIA FAUZIAH

6. SITI SARAH AMELIA


SMAN 13 KABUPATEN TANGERANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................3

BAB I......................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..................................................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah............................................................................................4

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................5

C. Maksud dan Tujuan Penulisan.................................................................................5

D. Manfaat.......................................................................................................................5

E. Metode Penulisan.......................................................................................................5

BAB II.....................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.....................................................................................................................5

A. Pengertian Mollusca......................................................................................................6

B. Karakteristik Mollusca.................................................................................................8

C. Reproduksi Mollusca...................................................................................................9

D. Ciri-ciri Mollusca..........................................................................................................9

E. Klasifikasi Mollusca....................................................................................................10

BAB III.................................................................................................................................25

PENUTUP............................................................................................................................25

A. Kesimpulan...............................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................26

2
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami segala puji kami panjatkan puja & Puji syukur,
serta ucapan terimakasih atas rahmat Tuhan & ridho Allah SWT, karna
tanpa Rahmat & RidhoNya, kita tidak dapat menyelesaikan mekalah ini
dengan baik dan selesai tepat dengan waktu yang sudah ditentukan.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada segala aspek


terutama ibu Lilis Apriani S.Pd selaku guru pengampu mata bidang
biologi yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang
selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data- data dalam
pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan filum
mollusca.

Kami menyadari mungkin dalam pembuatan makalah ini masih


jauh dari kata sempurna terdapat kesalahan dan kekurangan yang belum
kami sadari. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman
maupun ibu guru. Demi tercapainya makalah yang kebih baik lagi
nantinya. Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini,
kami mohon maaf yang setulus tulusnya.

Tangerang, 25 Mei 2023

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollis yang berarti lunak. Jadi, jika ditinjau
dari asal katanya, Mollusca berarti hewan yang memiliki tubuh lunak. Mollusca
mencakup hewan-hewan yang bersifat triploblastik celomata dengan sebaran habitat
yang sangat luas. Tubuh Mollusca yang lunak sebagai ciri utama dari filum ini
umumnya dilindungi oleh suatu cangkang yang keras.
Mollusca memiliki sifat kosmopolit , dimana hewan-hewan ini memiliki daerah
persebaran yang sangat luas. Mollusca dapat ditemukan di darat, air tawar, maupun
air laut. Dengan persebaran ang sangat luas tersebut, Mollusca menjadi filum dengan
anggota spesies terbesar kedua setelah Arthropoda
Ukuran tubuh Mollusca sangat bervariasi mulai dari siput yang panjangnya
hanya beberpa millimeter hingga cumi-cumi raksasa yang dapat mencapai panjang 18
meter. Bentuk tubuhnya pun sangat bervariasi walaupun bentuk dasarnya bersifat
simetri bilateral. Pada beberapa terjadi modifikasi dari massa visceral yang
mengakibatkan bentuk tubuhnya bersifat asimetris.
Dalam sistem klasifikasi modern, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yakni
Gastropoda, cephalooda, Bivalvia, Scaphopoda, Pembagian ini didasarkan pada ciri
morfologi, anatomi dan fisiologis dari hewan-hewan tersebut. Masing-masing kelas
tersebut memiliki ciri tersendiri yang sangat khas dan berbeda dengan kelas-kelas
yang lain.
Mollusca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan, terutama
dalam kehidupan. Beberapa spesies dari filum ini menjadi sumber protein bagi
manusia. Selain itu, Mollusca dapat menjadi hama bagi pertanian dan menjadi inang
bagi beberapa cacing parasit yang sangat merugikan bagi manusia.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan filum Mollusca?
2. Apa saja ciri ciri filum Molussca ?
3. Bagaimana pengklasifikasian dari filum Mollusca?
4. Bagaimana peranan Mollusca dalam kehidupan?

C. Maksud dan Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari filum Mollusca .
2. Untuk mengetahui ciri ciri filum molussca
3. Untuk mengetahui pengklasifikasian dari filum Mollusca.
4. Untuk mengetahui peranan Mollusca dalam kehidupan.
D. Manfaat
1. Untuk membantu mahasiswa memahami materi tentang filum Mollusca.
2. Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh nilai Zoologi Invertebrata.
3. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat dalam upaya pemanfaatan filum
Mollusca dalam berbagai sektor kehidupan.

E. Metode Penulisan
Pada makalah ini kami menggunakan metode perpustakaan yang berasal
dari buku-buku pengetahuan alam dan melalui media internet.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mollusca
Mollusca berasal dari kata Mollis dalam bahasa latin yang berarti lunak. Tubuh
simetri bilateral dan terdiri atas kepala di bagian depan, kaki di bagian ventral dan
massa jerohan di bagian dorsal (sugiri, 1989). Mollusca adalah satu dari tiga filum
terbesar dalam kingdom Animalia. Mollusca memiliki sekitar 10.000 spesies yang
masih hidup. Dengan ddemikian, Mollusca hanya kalah jumlah pesies dari
Arthropoda (Marshall, 1972).
Mollusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:

Gambar 1.1. Anatomi Pada Tubuh Mollusca


1. Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot.
Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi
menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
2. Massa Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa
viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
Massa viseral dilindungi oleh mantel.

6
3. Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk
suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan.
Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.

Strukur dan fungsi tubuh

1. Sitem syaraf

Sistem syaraf mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi
esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah
terbilang lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca
juga memiliki lidah bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah
bergerigi itu disebut radula. Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang yang
berada pada rongga mantel.
2. Pencernaan Mollusca
Saluran pencernaan lengkap, dimulut terdapat radula, kecuali pada pelecypoda
dan mulut berhubungan dengan esophagus, perut dan usus yang melingkar. Anus
terletak pada tepi dorsal rongga mantel di bagian posterior. Sisa pencernaan
berbentuk pellet yang padat.
3. Pernapasaan Mollusca
Alat pernapasan mollusca kebanyakan adalah sepasang insang atau lebih yang
dinamakan ctenidia, beberapa jenis mempunyai “paru-paru” atau kedua-duanya.Tiap
insang terdiri atas sebuah sumbu pipih yang memanjang di bagian tengah, dan pada
sisi-sisinya terdapat filament pipih berbentuk segitiga.
4. Peredaran Darah Mollusca
Jantung mollusca terdiri atas dua serambi (auricle) dan sebuah bilik (ventricle),
terdapat dalam rongga pericardium. Bilik memompa darah ke aorta, beberapa arteri
dan menuju sinus dalam organ atau jaringan. Peredaran darah terbuka, artinya darah

7
tidak melalui pembuluh darah, tetapi melalui sinus darah yaitu rongga di antara sel-
sel dalam organ.
5. Cara Hidup Mollusca
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya
ganggan, ikan, ataupun mollusca lainnya. Mollusca hidup di air maupun di darat.
Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di
darat contohnya siput.

B. Karakteristik Mollusca
Mollusca adalah anggota dari filum sangat besar dan beragam aminals
invertebrata yang dikenal sebagai molllusca. filum menyediakan beberapa hewan
paling akrab, termasuk univalves (kelas Gastropoda), bivalvia (kelas Bivalvia) dan
cephalopoda (kelas cephalopoda). Filum mollusca juga termasuk kurang dikenal
froms menyedot sebagai Chitons (kelas Polyplacophora) dan gading menjual (kelas
Scaphopoda).
The mollusca dari sektor Antartika dan sub-Antartika Samudra selatan dijelaskan
cukup baik, sedikit pun beberapa 1.200 mollusca diidentifikasi dari daerah, yang
didominasi oleh gastropoda diikuti oleh bivalvia (Lince et al. 2006). Sampai saat ini
kita tahu kira-kira 76 morfospesies molluscan dari 5 kelas dari wilayah HIMMI.
banyak di antaranya terlalu kecil untuk ditangkap sebagai bycatch dan hanya taksa
yang lebih besar seperti cumi, siput besar atau kerang akan akrab bagi pengamat.
Namun penting untuk membuat pengamat menyadari Divercity mollusca mereka
cenderung encounther.
Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini
tripoblastik { mempunyai 3 lapisan lembaga, yaitu ektoderm (lapisan luar),
mesoderm (lapisan tengah) dan endoderm (lapisan dalam) }, bilateral simetri,
umumnya memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium
karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari

8
zat kapur misalnya kerang tiram, siput sawah dan bekicot.(Drs. Adun Rusyana, M.Pd.
: 86)
Mollusca mempunyai alat pencernaan yang sempurna mulai dari mulut yang
mempunyai radula (lidah perut) sampai dengan anus terbuka didaerah rongga mantel.
Pernapasan dilakukan dengan menggunakan insang atau “paru-paru”, mantel atau
oleh bagian epidermis. Alat eksresi berupa ginjal. Sistem syaraf terdiri atas tiga
pasang ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion visceral dan ganglion pedal yang
ketiga nya di hubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. (Drs. Adun Rusyana, M.Pd. :
87).
C. Reproduksi Mollusca
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina
pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis siput
tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun
eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada
akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.

D. Ciri-ciri Mollusca

1. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.


2. Habitatnya di air maupun darat
3. Merupakan hewan triploblastik selomata.
4. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
5. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
6. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
7. Organ ekskresi berupa nefridia
8. Memiliki radula (lidah bergigi)
9. Hidup secara heterotrof
10. Reproduksi secara seksual

9
E. Klasifikasi Mollusca

Gambar 1.2. Peta Konsep Filum Mollusaca


Berdasarkan bidang simetri, kaki, cangkok, mantel, insang dan system syaraf,
Mollusca terdiri atas lima kelas yaitu :
– Kelas Gastropoda = Fosil melimpah,dan terekam luas (Kambrium-Resen).
– Kelas Pelecypoda = Masuk dalam banyak genus ,dan spesies (Ordovisium
Bawah-Resen).
– Kelas Amphinrura = Fosilnya jarang ditemukan (Kambrium-Resen).
– Kelas Scaphopoda = Fosil jarang ditemukan dalam batuan lebih tua dari
Mesozoikum.
– Kelas Cephalopoda = Fosil lazim ditemukan pada batuan Paleozoikum,sangat
melimpah pada Mesozoikum.
Dan 2 yang merupakan kelas baru yang telah memisahkan diri dari kelas
sebelumnya yaitu :
– Monoplacophora
– Aplacophora

10
Gambar 1.3. Klasifikasi dan 2 kelas yang memisahkan diri
1. Kelas Gastropoda (L.Gaster = perut + podos = kaki)
a. Pengantar
Gastropoda merupakan kelas Mollusca yang terbesar dan popular. Ada sekitar
50.000 spesies Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis yang telah menjadi
fosil. Oleh karena banyaknya jenis Gastropoda, maka hewan ini mudah ditemukan.
Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan berbentuk kerucut
terpilin (spiral). Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok. Padahal waktu
larva, bentuk tubuhnya simetri bilateral. Namun ada pula Gastropoda yang tidak
memiliki cangkok, sehingga sering disebut siput telanjang (vaginula). Hewan ini
terdapat di laut dan ada pula yang hidup di darat.
Pernapasan bagi Gastropoda yang hidup di darat menggunakan paru-paru,
sedangkan Gastropoda yang hidup di air, bernapas dengan insang.
Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau
disebut juga ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu
melakukan autofertilisasi. Alat ekskresi berupa sebuh ginjal yang terletak dekat
jantung. Hasil ekskresi dikeluarkan ke dalam rongga mantel. Sistem peredaran darah
adalah sistem peredaran darah terbuka. Jantung terdiri dari serambi dan bilik
(ventrikel) yang terletak dalam rongga tubuh

11
Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau
disebut juga ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu
melakukan autofertilisasi. Alat ekskresi berupa sebuh ginjal yang terletak dekat
jantung. Hasil ekskresi dikeluarkan ke dalam rongga mantel. Sistem peredaran darah
adalah sistem peredaran darah terbuka. Jantung terdiri dari serambi dan bilik
(ventrikel) yang terletak dalam rongga tubuh.

Gambar 2.1. Anatomi Achatina Fulica


b. Contoh: Achatina Fulica
1. Struktur Tubuh
Tubuhnya bercangkok (concha), kebanyakan berputar ke kanan (dekstral) ada
juga yang berputar ke kiri (sinistral). Putaran ini berasal sari apeks melalui whorl
sampai ke aperture. Bagian tengah yang merupakan sumbu putaran disebut
kollumella. Kollumella ini tidak terlihat dari luar.
Cangkok terdiri atas tiga lapisan, yaitu: (1) periostrakum, terbuat dari bahan
tandukyang disebut konkiolin, (2) lapisan prismatik, terbuat dari kalsit atau arragonit,
(3) lapisan mutiara, terdiri dari CaCO3, jernih dan mengkilap. Lapisan prismatik dan
periostrakum dibentuk oleh tepi pallium yang menebal, sedangkan mutiara dibentuk
oleh seluruh permukaan pallium. Pada waktu aktif tubuh menjulur dari cangkok,
terdiri atas bagian: (1) kepala (pada ujung depan agak ke ventral terdapat mulut, dua

12
pasang tentakel, pada ujung tentakel yang lebih panjang terdapat mata); (2) leher
(pada sisi sebelah kanan terdapat lubang genital); (3) kaki (terdiri atas otot yang kuat
untuk merapat, (4) viscera yang belum begitu jelas batasnya (terdapat di dalam
cangkok, berbentuk spiral, ditutupi oleh mantel, pada bagian tepi cangkok dekat kaki
mantel menjadi lebih tebal disebut gelangan (kollar), di bawah gelangan ini terdapat
lubang pernafasan; rongga mantel berfungsi juga sebagai organ pernafasan.
2. Sistem Reproduksi
Achatina fulica bersifat hermafrodit, tetapi untuk fertilisasi diperlukan
spermatozoa dari individu lain, karena spermatozoa dari induk yang sama tidak dapat
membuahi sel telur. Ova dan spermatozoa dibentuk bersama-sama di ovotestis.
Ovotestis berupa kelenjar kecil berwarna putih kemerahan, terletak melekat di antara
kelenjar pencernaan (hepatopankreas, pada apek dari masa viscera). Saluran yang
terdapat pada ovotestis, yaitu:
a. Duktus hermaproditikus (=persatuan saluran halus pada ovotestis)
b. Spermoviduk, terdiri dari dua saluran, yaitu:
1. saluran telur (oviduk), berakhir pada vagina, dan
2. saluran semen (vasdeferens), berakhir pada penis.
Vagina dan penis mempunyai hubungan terbuka dengan suatu ruangan, yaitu atrium
genital yang mempunyai lubang keluar (=porus genitalis).

13
Beberapa karakter tipikal gastropoda yaitu cangkang yang sempurna, rongga
mantel, osphradium dan gigi radula yang berkembang baik. Tipikal prossobranchia
mempunyai insang yang dikenal sebagai ctenidium, yang terdiri dari serangkaian
lembaran-lembaran triangular yang saling berdekatan. Insang tesebut berlokasi di
daerah anterior. Darah tidak teroksigenasi akan masuk ke dalam pembuluh
afferaent melalui hemocoel, selanjutnya akan mencapai ctenidia untuk
dioksigenasi dan disalurkan ke jantung. Dari jantung tersebut darah bersih
diedarkan ke seluruh tubuh gastropdoa melalui aorta tunggal.
Pada beberapa prossobranchia, air masuk melalui struktur saluran yang
dikenal sebagai saluran siphon. Saluran siphon berfungsi sebagai saluran
masuknya air ke dalam rongga mantel setelah melewati osphradium.

2. Kelas Bivalvia (bi = 2 ,valvus = katup)


Kelas pelecypoda disebut juga dengan Bivalvia atau Lamellibrankhiata. Bivalvia
atau pelecypoda adalah mollusca yang memiliki dua cangkang. Dua cangkang
tersebut terkunci seperti engsel sehingga dapat terbuka atau tertutup dengan bantuan
beberapa otot yang besar. Ketika menutup, cangkang berfungsi menutupi atau
melindungi tubuh dari predatornya.kata pelecypoda memiliki arti “kaki berbentuk
kapak”, Hewan Bivalvia bisa hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau
sungai yang lainnya yang banyak mengandung zat kapur. Contoh hewan kelas ini
yaitu remis, tiram dan kijing. Sedangkan disebut Lamellibrankhiata dikarenakan
insangnya berbentuk lembaran-lembaran.
Pada Bivalvia insang biasanya berukuran sangat besar dan pada sebagian besar
spesies dianggap memiliki fungsi tambahan yaitu pengumpul makanan, disamping
berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. Kepala tidak berkembang namun sepasang
palpus labial mengapit mulutnya. Tubuh bilateral simetris dan memiliki kebiasaan
menggali liang pada pasir dan lumpur yang merupakan substrat hidupnya dengan

14
menggunakan kakinya. Untuk itu tubuhnya memipih secara lateral sangat membantu
dalam menunjang kebiasaan tersebut.

Gambar 3.1. Anatomi Luar Bivalvia

Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan bagian ventral, pada bagian torsal
terdapat:

 Gigi sendi, sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta
meluruskan kedua katup.

 Ligament sendi, berfungsi menyatukan katup bagian dorsal dan memisahkan


katup sebelah vertal.

 Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk


melindungi seluruh tubuh kerang

 Mantel, jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh
yang lunak. Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut
sifon. Sifon atas berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah
sebagai tempat masuknya air.

15
 Insang, berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak
mengandung pembuluh darah.

 Kaki pipih bila akan berjalan kaki dijulurkan ke anterior.

 Di dalam rongga tubuhnya terdapat berbagai alat dalam seperti saluran


pencernaan yang menembus jantung, alat peredaran. Dan alat ekskresi (ginjal).

Gambar 3.2. Anatomi Dalam Bivalvia

Cangkang kerang terdiri atas tiga lapis, yaitu urutan dari luar ke dalam sebagai
berikut:

1. Periostrakum, merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat tanduk
yang dihasilkan oleh tepi mantel, sehingga sering disebut lapisan tanduk.
Fungsinya untuk melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya dan lapisan ini
berguna untuk melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air serta memberi
warna cangkang.

16
2. Prismatik, lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium
karbonat yang berbentuk prisma yang berasal dari materi organik yag dihasilkan
oleh tepi mantel.

3. Nakreas, merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas kristal-kristal halus


kalsium karbonat merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh
permukaan mantel. Di lapisan ini, materi organik yang ada lebih banyak daripada
di lapisan prismatic. Lapisan ini tampak berkilauan dan banyak terdapat pada
tiram/kerang mutiara. Jika terkena sinar, mampu mamancarkan keragaman warna.
Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan mutiara.

A. Sistematika Bivalvia
Kelas Bivalvia termasuk salah satu kelas dari filum Molusca yang memiliki
empat ordo yaitu Protobranchia, Taxodonata, Dysodonta dan
Pseudolamellibranchia. Kebanyakan hidup di laut terutama di daerah littoral,
beberapa di daerah pasang surut dan air tawar. Beberapa jenis laut hidup sampai
kedalaman 5000 m (Swit, 1993).
B. Sistem Reproduksi
Hewan seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau berumah
dua. Umumnya pembuahan dilakukan secara eksternal. Dalam kerang air tawar,
sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari ovarium. Kemudian masuk ke
dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi pembuahan oleh sperma yang
dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi

17
larva glochidium. Larva ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan
ada pula yang tidak. Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel
pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista. Setelah beberapa hari kista tadi
akan membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya Mollusca ini hidup
bebas di alam.

3. Kelas Polyplacophora
Polyplacophora adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang
termasuk dalam filum Mollusca. Contoh yang terkenal dari kelas ini adalah Chiton
sp. Chiton sp termasuk dalam kelas polyplacophora. Chiton sp memiliki struktur yang
sesuai dengan kebiasaan melekat pada batu karang dan cangkang mirip hewan
lainnya. Apabila disentuh, akan melekat erat pada batu karang. Hewan ini merayap
perlahan-lahan pada dasar laut di batu-batuan yang lunak. Sendi-sendi yang
dimilikinya dapat dibengkokkan sehingga
tubuhnya dapat dibulatkan seperti bola. Habitat
Chiton sp ini adalah di laut, di daerah pantai
sampai kedalaman sedang, dan memakan
rumput laut dan mikro organisme dari batu karang.

a. Klasifikasi

18
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca

Kelas : Amphineura

Ordo : Polyplacophora

Famili : Chitondae

Genus : Chiton

Spesies : Chiton sp

b. Struktur Tubuh

Bentuk tubuhnya bulat telur, pipih, dan simetris bilateral. Mulut tidak
berkembang baik dan terletak di bagian kepala (anterior), sedangkan anus terletak di
posterior. Hewan ini tidak memiliki tentakel dan mata. Permukaan dorsal tubuhnya
tertutup mantel yang dilengkapi delapan kepingan kapur yang mengandung berlapis-
lapis serabut insang. Kadang-kadang kepingan itu dibungkus lapisan kitin. Saluran
mantel terdapat di tepi tubuh. Kakinya pipih dan biasanya memiliki lidah parut
(radula).

4. Kelas Schapopoda
Scaphopoda adalah hewan dari anggota hewan tak bertulang belakang yang
termasuk dalam filum Mullosca. Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari mollusca.
Cangkangnya tajam berbentuk silinder, taring atau terompet yang kedua ujungnya
terbuka, karena disesuaikan dengan tempat hidupnya dan umumnya disebut keong
gigi. Warna yang paling sering adalah putih-coklat atau putih-hijau. Cangkang ini
berfungsi untuk melindungi cangkangnya yang sangat lunak. Panjang tubuhnya
sekitar 2 mm – 15 cm. Scaphopoda ini tidak memiliki insang, juga tidak memiliki
jantung dan pembuluh darah.
A. Klasifikasi

19
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Class : Scaphopoda
Spesies : Dentalium vulgare

Hidup dan membenamkan diri pada substrat pasir atau lumpur yang
bersih di laut dangkal, beberapa spesies terdapat pada kedalaman 1.850 m.
Apabila berjalan di pantai perlu hati-hati karena hewan ini tumbuh di batu atau
benda laut lainnya yang berbaris menyerupai taring. cangkangnya yang tajam
dapat menusuk telapak kaki dan menyebabkan luka

B. Ciri-ciri
1) Tubuh ramping, memanjang dorsoventral, diselubungi oleh mantel.
2) Panjang tubuhnya biasanya 2,5-5 cm. Ada yang hanya 4 mm, tapi ada pula
yang panjangnya 25 cm.
3) Memiliki cangkang
Cangkangnya terbuka pada kedua ujungnya, berbentuk silinder, dan biasanya
berwarna putih/kekuningan.

20
4) Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia disebut captula dengan ujung
yang menjulur, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk menangkap mikroflora dan
mikrofauna
5) Kaki muncul dari ujung cangkang yang besar, berfungsi untuk menggali di
pasir.
6) Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan oleh gerakan kaki dan silia,
sementara itu pertukaran gas terjadi di mantel.
7) Hewan ini memiliki Kelamin terpisah.
Contoh : Siput gading (Dentalium vulgare)

Gambar 5.3 Morfologi Scaphopoda, Dentalium sp (Hegner, 1933)

C. Reproduksi
Scaphopoda bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual
saling terpisah pada individu lain. Fertilisasi dilakukan dengan cara eksternal.
Telur dilepaskan secara terpisah dan sesudah stadium larva yang singkat hewan-
hewan muda tenggelam di dasar laut.

21
System sarafnya berupa tiga pasang simpul saraf (ganglion), yaitu ganglion
sarebral, ganglion pleural, dan ganglion pedal. Ketiganya dihubungkan dengan
serabut-serabut saraf.

5. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda (Yunani: kephale yang berarti kepala, dan podos artinya kaki) adalah
kelas dari Filum Molluca yang memiliki alat gerak di bagian kepala. Kelas ini
merupakan kelas dengan tingkat evolusi tertinggi di antara Mollusca. Tubuh simetri
bilateral dengan kaki yang terbagi menjadi lengan-lengan yang dilengkapi alat
pengisap dan system saraf yang berkembang baik berpusat di kepala. Kelompok ini
memiliki badan lunak dan tidak memiliki cangkang tebal seperti kelas lainnya.
Mantelnya menyelimuti seluruh tubuh dan membentuk kerah yang longgar di dekat
leher (Romimohtarto, 2007). Contoh
anggota kelas ini adalah Nautilus sp.,
Cumi-cumi (Loligo indica), sotong
(Sepia officinalis) dan gurita (Octopus).

a. Habitat

Loligo pealii seperti halnya


anggota Cephalopoda yang lainnya
memiliki habitat di perairan laut.
Hewan ini dapat hidup, baik di
lautan dangkal hingga laut dalam.

b. Struktur Tubuh
Tubuh terdiri atas kepala yng terletak ventral, leher yang pendek dan badan
yang berbentuk tabung dengan sirip pada kedua sisinya. Pada kepala terdapat

22
sepasang mata yang berkembang sempurna, dan mulut yang terletak diujung
dikelilingi oleh empat pasang tangan dan sepasang tentakel. Pada tangan
terdapat mangkuk pengisap, Pada sisi posterior kepala terdapat sifon.
c. Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan makan pada cumi-cumi telah lengkap dan berkembang
dengan baik dan terdiri dari mulut yang mengandung radula, faring berotot,
esophagus, lambung berbentuk kantung, sekum berdinding tipis, usus, rectum
dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri atas sepasang kelenjar ludah, hati dan
pancreas.

Sebagai contoh Kelas Gastropoda digunakan sebagai fosil indeks dalam kajian
Biostratigrafi. Gastropoda berkembang cukup baik di daerah tropis. Beberapa spesies

23
mencirikan lapisan tertentu. Oostingh, seorang Paleontologist , telah berhasil
menyusun Stratigrafi Neogen Pulau Jawa yang didasarkan atas fosil indeks
Gastropoda. Berikut ini tabelnya :

Tabel 1 : Pembagian Jenjang Neogen Pulau Jawa (Oostingh,1938)

24
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi,
Filum Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh
lunak.
2. Ciri-ciri Mollusca:
a. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
b. Habitatnya di ait maupun darat

c. Merupakan hewan triploblastik selomata.

d. Struktur tubuhnya simetri bilateral.

e. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.

f. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf

g. Organ ekskresi berupa nefridia

h. Memiliki radula (lidah bergigi)

i. Hidup secara heterotrof

j. Reproduksi secara seksual

25
DAFTAR PUSTAKA

Dahuri, R. 2006. Kumpulan Koleksi Bivalvia. Pusat Penelitian Kelautan. Jakarta


Hibberd, Ty and Kirrily Moore. 2009. Field Identification Guide to Heard Island
and McDonnal Islands Benthic InvertebratesI. Australian antartic Division. Australia
Jasin, M., 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya.
Surabaya.

Kimball, J.W., 1999. Biologi Jilid III Edisi V. Erlangga. Jakarta.

Marshall, A.J., 1972. Textbooks of Zoology Invertebrata. The Macmillan Press LTD.
London.

Romimohtarto, K., 2007. Biologi laut. Djambatan. Jakarta.

Sugiri, N., 1989. Zoologi Avertebrata II. IPB. Bogor.

Widayati, Hartini Etik. Biologi. Intan Pariwara


Nontji Anugerah, 2007. Laut Nusantara. Penerbit : Djambatan. Jakarta

Romimohtarto Kasijan. Juwan Sri, 2009. Biologi Laut : Ilmu Pengetahuan Tentang
Biota Laut. Djambatan. Jakarta

Dwiastuti,Sri dan Puguh Karyanto.2003.Keanekaragaman Dan Klasifikasi Hewan


I.Surakarta: UNS Press.
Gandahusada,Srisasi.dkk.1998.Parasitologi Kedokteran.Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta.
Rusyana, Adun.2011.Zoologi Invertebrata.Bandung:Alfabeta
Sumiati Sa’adah. 2010.Materi Pokok Zologi Invertebrata. Bandung:Alfabeta
Winatasasmita, Djamhur.1994.Biologi.Jakarta:Balai Pustaka

26

Anda mungkin juga menyukai