FILUM MOLUSCA
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1.Emilia Sartika (342015024)
2.Wahyu Restiana Putri (342015025)
3.Nidia Prahma Shavira (342015026)
4.Larasati Kusuma Putri (342015027)
5.Eka Elia Khastarini (342015040)
KELAS : BIOLOGI 1A
DOSEN PENGASUH : Drs.Nizkon,M.Si
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya jualah kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah “ Mollusca ” ini. Sholawat dan
salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta
keluarga, kerabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Drs.Nizkon,M.Si.atas bimbingan yang diberikan dalam proses pembuatan
makalah ini selaku dosen pengasuh mata kuliah Zoologi Invertebrata.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan
dan sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak.
Kami berharap semoga makalah “ Mollusca ” ini dapat digunakan sebagaimana
mestinya dan bisa memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT mencurahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita. Amin ya rabbal ‘alamin.
DAFTAR ISI
Indikator..................................................................................................................
Kata Pengantar........................................................................................................
Daftar isi.................................................................................................................
Filum Protozoa........................................................................................................
A. Pengertian............................................................................................
B. Ciri-ciri Mollusca..................................................................................
C. Klasifikasi Mollusca……………………………………………….............................
D. Contoh masing-masing kelas Mollusca...............................................
A. Kelas Gastropoda……………………..........................................................
B. Kelas Bivalvia…………………….................................................................
C. Kelas Polyplacophora……………............................................................
D. Kelas Schapoda………………...................................................................
E. Kelas Chepalopoda…………...................................................................
F. KelasAmphneura……………………………………………………………………………..
Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………..
Glosarium..............................................................................................................
Daftar Pustaka.......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollucus yang berari lunak. Jadi, jika ditinjau dari aal
katanya, Mollusca berarti hewan yang memili tubuh lunak. Mollusca mencakup hewan-
hewan yang bersifat triploblastik celomata dengan sebaran habitat yang sangat luas. Tubuh
Mollusca yang lunak sebagai ciri utama dari hylum ini umumnya dilindungi oleh suatu
cangkang yang keras.
Mollusca memiliki sifat kosmopolit , dimana hewan-hewan ini memiliki daerah
persebaran yang sangat luas. Mollusca dapat ditemukan di darat, air tawar, maupun air
laut. Dengan persebaran ang sangat luas tersebut, Mollusca menjadi phylum dengn anggot
spesies terbesar kedua setelah Arthropoda
Ukuran tubuh Mollusca sangat bervariasi mulai dari siput yang panjangnya hanya
beberpa millimeter hingga cumi-cumi raksasa yang dapat mencapai panjang 18 meter.
Bentuk tubuhnya pun sangat bervariasi walaupun bentuk dasarnya bersifat simetri
bilateral. Pada beberapa terjadi modifikasi dari massa visceral yang mengakibatkan bentuk
tubuhnya bersifat asimetris.
Dalam sistem klasifikasi modern, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yakni
Gastropoda, cephalooda, Bivalvia, Scaphopoda, Pembagian ini didasarkan pada ciri
morfologi, anatomi dan fisiologis dari hewan-hewan tersebut. Masing-masing kelas tersebut
memiliki ciri tersendiri yang sangat khas dan berbeda dengan kelas-kelas yang lain.
Mollusca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan, terutama dalam
kehidupan. Beberapa spesies dari phylum ini menjadi sumber protein bagi manusia. Selain
itu, Mollusca dapat menjadi hama bagi pertanian dan menjadi inang bagi beberapa cacing
parasit yang sangat merugkan bagi manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum
Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya
itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Mollusca yang
sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput. Siput merupakan salah satu mollusca yang
termasuk ke dalam kelas gastropoda. yaitu berjalan dengan menggunakan perutnya.
Sistem syaraf mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi esofagus
dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah terbilang lengkap
terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca juga memiliki lidah bergerigi
yang berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu disebut radula.
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya ganggan,
ikan, ataupun mollusca lainnya. Mollusca hidup di air maupun di darat. Mollusca yang hidup
di air contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di darat contohnya
siput.Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang yang berada pada rongga mantel.
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan
betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis
siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun
eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada
akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.
B. Karakteristik Mollusca
Moluska adalah anggota dari filum sangat besar dan beragam aminals invertebrata yang
dikenal sebagai mollusca. filum menyediakan beberapa hewan paling akrab, termasuk
univalves (kelas Gastropoda), bivalvia (kelas Bivalvia) dan cephalopoda (kelas cephalopoda).
Filum mollusca juga termasuk kurang dikenal froms menyedot sebagai Chitons (kelas
Polyplacophora) dan gading menjual (kelas Scaphopoda), antara lain.
The mollusca dari sektor Antartika dan sub-Antartika Samudra selatan dijelaskan cukup
baik, sedikit pun beberapa 1.200 moluska diidentifikasi dari daerah, yang didominasi oleh
gastropoda diikuti oleh bivalvia (Lince et al. 2006). Sampai saat ini kita tahu kira-kira tujuh
puluh enam morfospesies molluscan dari lima kelas dari wilayah HIMMI. banyak di
antaranya terlalu kecil untuk ditangkap sebagai bycatch dan hanya taksa yang lebih besar
seperti cumi, siput besar atau kerang akan akrab bagi pengamat. Namun penting untuk
membuat pengamat menyadari Divercity moluska mereka cenderung encounther.
Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik
{mempunyai 3 lapisan lembaga, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah)
dan endoderm (lapisan dalam) }, bilateral simetri, umumnya memiliki mantelyang dapat
menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai
rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang tiram, siput sawah dan
bekicot.(Drs. Adun Rusyana, M.Pd. : 86)
Cangkok kerang ini terdiri dari dua belahan, sedangkan cangkok siput berbentuk seperti
kerucut yang melingkar. Perbedaan lainnya, kaki siput tipis dan rata. Fungsinya adalah untuk
berjalan dengan cara kontraksiotot. (Drs. Adun Rusyana, M.Pd. : 87).
Mollusca mempunyai alat pencernaan yang sempurna mulai dari mulut yang
mempunyai radula (lidah perut) sampai dengan anus terbuka didaerah rongga mantel.
Pernapasan dilakukan dengan menggunakan insang atau “paru-paru”, mantel atau oleh
bagian epidermis. Alat eksresi berupa ginjal. Sistem syaraf terdiri atas tiga pasang ganglion
yaitu ganglion cerebral, ganglion visceral dan ganglion pedal yang ketiganyadi hubungkan
oleh tali-tali saraf longitudinal. (Drs. Adun Rusyana, M.Pd. : 87).
Ciri-ciri Mollusca:
1. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
2. Habitatnya di air maupun darat
3. Merupakan hewan triploblastik selomata.
4. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
5. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
6. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
7. Organ ekskresi berupa nefridia
8. Memiliki radula (lidah bergigi)
9. Hidup secara heterotrof
10. Reproduksi secara seksual
C. Klasifikasi Mollusca
Berdasarkan bidang simetri, kaki, cangkok, mantel, insang dan system syaraf, Mollusca
terdiri atas lima kelas yaitu :
1. Kelas Gastropoda (L.Gaster = perut + podos = kaki)
2. Kelas Bivalvia
Kelas pelecypoda disebut juga dengan Bivalvia atau Lamellibrankhiata. Bivalvia atau
pelecypoda adalah mollusca yang memiliki dua cangkang. Dua cangkang tersebut terkunci
seperti engsel sehingga dapat terbuka atau tertutup dengan bantuan beberapa otot yang
besar. Ketika menutup, cangkang berfungsi menutupi atau melindungi tubuh dari
predatornya.kata pelecypoda memiliki arti “kaki berbentuk kapak”, Hewan Bivalvia bisa
hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang lainnya yang banyak
mengandung zat kapur. Contoh hewan kelas ini yaitu remis, tiram dan kijing. Sedangkan
disebut Lamellibrankhiata dikarenakan insangnya berbentuk lembaran-lembaran.
Pada Bivalvia insang biasanya berukuran sangat besar dan pada sebagian besar spesies
dianggap memiliki fungsi tambahan yaitu pengumpul makanan, disamping berfungsi sebagai
tempat pertukaran gas. Kepala tidak berkembang namun sepasang palpus labial mengapit
mulutnya. Tubuh bilateral simetris dan memiliki kebiasaan menggali liang pada pasir dan
lumpur yang merupakan substrat hidupnya dengan menggunakan kakinya. Untuk itu
tubuhnya memipih secara lateral sangat membantu dalam menunjang kebiasaan tersebut.
Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan bagian ventral, pada bagian torsal
terdapat:
Gigi sendi, sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruskan
kedua katup.
Ligament sendi, berfungsi menyatukan katup bagian dorsal dan memisahkan katup
sebelah vertal.
Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk melindungi
seluruh tubuh kerang
Mantel, jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh yang
lunak. Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas
berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air.
Insang, berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak
mengandung pembuluh darah.
Kaki pipih bila akan berjalan kaki dijulurkan ke anterior.
Di dalam rongga tubuhnya terdapat berbagai alat dalam seperti saluran pencernaan
yang menembus jantung, alat peredaran. Dan alat ekskresi (ginjal).
Cangkang kerang terdiri atas tiga lapis, yaitu urutan dari luar ke dalam sebagai berikut :
1. Periostrakum, merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat tanduk
yang dihasilkan oleh tepi mantel, sehingga sering disebut lapisan tanduk. Fungsinya untuk
melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya dan lapisan ini berguna untuk melindungi
cangkang dari asam karbonat dalam air serta memberi warna cangkang.
2. Prismatik, lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium
karbonat yang berbentuk prisma yang berasal dari materi organik yag dihasilkan oleh tepi
mantel.
3. Nakreas, merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas kristal-kristal halus
kalsium karbonat merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh permukaan
mantel. Di lapisan ini, materi organik yang ada lebih banyak daripada di lapisan prismatic.
Lapisan ini tampak berkilauan dan banyak terdapat pada tiram/kerang mutiara. Jika terkena
sinar, mampu mamancarkan keragaman warna. Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan
mutiara.
DAUR HIDUP BILVAVIA
Gambar 1.4daurhidupbivalvia
Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari ovarium.
Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi pembuahan oleh sperma
yang dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva
glochidium. Larva ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang
tidak. Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel pada ikan sebagai parasit,
lalu menjadi kista. Setelah beberapa hari kista tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca
muda. Akhirnya Mollusca ini hidup bebas di alam.
3. Kelas Polyplacophora
Polyplacophora adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk
dalam filum Mollusca. Contoh yang terkenal dari kelas ini adalah Chiton sp..Chiton sp
termasuk dalam kelas polyplacophora. Chiton sp memiliki struktur yang sesuai dengan
kebiasaan melekat pada batu karang dan cangkang mirip hewan lainnya. Apabila disentuh,
akan melekat erat pada batu karang. Hewan ini merayap perlahan-lahan pada dasar laut di
batu-batuan yang lunak. Sendi-sendi yang dimilikinya dapat dibengkokkan sehingga
tubuhnya dapat dibulatkan seperti bola. Habitat Chiton sp ini adalah di laut, di daerah pantai
sampai kedalaman sedang, dan memakan rumput laut dan mikro organisme dari batu
karang.
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Amphineura
Ordo : Polyplacophora
Famili : Chitondae
Genus : Chiton
Spesies : Chiton sp
b. Struktur Tubuh
Bentuk tubuhnya bulat telur, pipih, dan simetris bilateral. Mulut tidak berkembang baik
dan terletak di bagian kepala (anterior), sedangkan anus terletak di posterior. Hewan ini
tidak memiliki tentakel dan mata. Permukaan dorsal tubuhnya tertutup mantel yang
dilengkapi delapan kepingan kapur yang mengandung berlapis-lapis serabut insang. Kadang-
kadang kepingan itu dibungkus lapisan kitin. Saluran mantel terdapat di tepi tubuh. Kakinya
pipih dan biasanya memiliki lidah parut (radula).
c. Sistem Organ pencernaan
Organ pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi radula dan gigi – faring – perut –
usus halus – anus. Kelenjar pencernaannya adalah hati yang berhubungan dengan perut.
d. Sistem saraf
Sistem saraf berupa cincin esofagus dan dua cabang saraf yang mensarafi mantel dan
daerah kaki. Tidak terdapat ganglion yang jelas, tetapi ada sel-sel ganglion pada cabang
saraf.
e. Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah lakunair (terbuka) terdiri dari jantung, aorta, dan sebuah sinus.
Darah medapat oksigen dari insang.
f. Sistem ekskresi
Ekskresi dilakukan oleh sepasang ginjal yang bermuara ke arah posterior.
g. Sistem reproduksi
Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan sel ovum dan sel sperma yang
terdapat pada individu jantan dan betina.
4. Kelas Schapopoda
Scaphopoda adalah hewan dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk
dalam filum Mullosca. Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari mollusca.Hewan ini hanya
hidup di laut dan dipantai yang berlumpur. Cangkangnya tajam berbentuk silinder, taring
atau terompet yang kedua ujungnya terbuka, karena disesuaikan dengan tempat hidupnya.
Warna yang paling sering adalah putih-coklat atau putih-hijau. Cangkang ini berfungsi untuk
melindungi cangkangnya yang sangat lunak. Panjang tubuhnya sekitar 2 mm – 15 cm.
Scaphopoda ini tidak memiliki insang, juga tidak memiliki jantung dan pembuluh darah.
Hewan ini mempunyai kelamin terpisah, baik yang jantan maupun betina, melepaskan
sperma dan sel telur nya langsung kedalam air. Jika sel telur ini bertemu maka terjadilah
fertilisasi dan lahirlah scaphopoda baru. Scaphopoda ini memiliki lebih dari 350 spesies dan
habitatnya mulai dari laut dangkal sampai laut dalam, kira-kira 2000 meter dari permukaan
laut. Hewan ini mempunyai kebiasaan pula untuk membenamkan dirinya dipantai.
5. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda (Yunani: kephale yang berarti kepala, dan podos artinya kaki) adalah kelas
dari Phylum Molluca yang memiliki alat gerak di bagian kepala. Kelas ini merupakan kelas
dengan tingkat evolusi tertinggi di antara Mollusca. Tubuh simetri bilateral dengan kaki yang
terbagi menjadi lengan-lengan yang dilengkapi alat pengisap dan system saraf yang
berkembang baik berpusat di kepala. Kelompok ini memiliki badan lunak dan tidak memiliki
cangkang tebal seperti kelas lainnya. Mantelnya menyelimuti seluruh tubuh dan
membentuk kerah yang longgar di dekat leher (Romimohtarto, 2007). Contoh spesies dari
kelas Cephalopoda adalah cumicumi (Loligo pealii).
a. Habitat
Loligo pealii seperti halnya anggota Cephalopoda yang lainnya memiliki habitat di
perairan laut. Hewan ini dapat hidup, baik di lautan dangkal hingga laut dalam.
b. Struktur Tubuh
Tubuh terdiri atas kepala yng terletak ventral, leher yang pendek dan badan yang
berbentuk tabung dengan sirip pada kedua sisinya. Pada kepala terdapat sepasang mata
yang berkembang sempurna, dan mulut yang terletak diujung dikelilingi oleh empat pasang
tangan dan sepasang tentakel. Pada tangan terdapat mangkuk pengisap, Pada sisi posterior
kepala terdapat sifon.
c. Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan makan pada cumi-cumi telah lengkap dan berkembang dengan baik
dan terdiri dari mulut yang mengandung radula, faring berotot, esophagus, lambung
berbentuk kantung, sekum berdinding tipis, usus, rectum dan anus. Kelenjar pencernaan
terdiri atas sepasang kelenjar ludah, hati dan pancreas.
d. Sistem Respirasi dan Sirkulasi
Respirasi dilakukan dengan menggunakan insang yang berjumlah sepasang di kanan kiri
ruang mantel bagian ventral. Sirkulasi darah dilakukan dengan baik. Alat-alat sirkulasi terdiri
atas jantung dan sejumlah pembuluh darah. Jantung menerima darah dari vena cava
anterior dan vena cava posterior kemudian meuju insang melalui pembuluh darah afferent
ke kapiler dan terjadilah pertukaran O 2 dengan CO2. Darah yang mengandung O2 keluar dari
masing-masing insang melalui pembuluh darah efferent menuju aurikel di setiap sisi yang
masing-masing bermuara pada jantung sistemik.
e. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas otak dan beberapa ganglion, yakni ganglion serebral, ganglion
pedal serta beberapa ganglion yang lain.
f. Sistem Reproduksi
Loligo pealii bersifat diesius. Pada waktu kopulasi spermatofor dari hewan jantan
dimasukan dalam rongga mantel betina dengan pertolongan hektokotilus yang berbentuk
seperti sisir. Telur cumi-cumi besar dan bersifat megalesita dan jika menetas tidak melewati
tahap larva.
g. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Cephalopoda
Sub classis : Dibranchia
Ordo : Teuthoidea
Familia : Loliginidae
Genus ; Loligo
Species : Loligo pealii
(Marshall, 1972: 704)
6. Amphineura
Ordo 1. Lepidopleurina
2.ktenidia sedikit
Contoh : lepidoplurus
Ordo 2. Chitonida
KESIMPULAN
Mollusca berasal dari bahasa Romawi yaitu molis yang artinya lunak. Jadi Filum
Molluscaadalah kelompok hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak. Angota dari filum
Mollusca memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam, dari berbentuk silindris seperti cacing
dan tidak mempunyai kaki maupun cangkang , sampai bentuk irri bulat tanpa kepala dan
tertutup dua irrig cangkang besar. Filum Mollusca dibagi menjadi 5 kelas : Gastropoda,
Chepalopod, Pelecypoda, Amphineura dan Scaphopoda.
Tanya Jawab :
1. Siti Indri Ayu Sri Edi (342015034)
Sistem reproduksi tiram air tawar umumnya diesis, tetapi hermaprodit. Jelaskan diesis dan
hermaprodit !
Jawaban : -Diesis yaitu alat kelamin jantan dan betina terpisah (berumah dua).
-Hermaprodit yaitu mempunyai alat kelamin jantan dan betina dalam satu
individu(berumah satu), tetapi ada juga kelaminnya terpisah(berumah dua). Oleh sebab itu,
cara reproduksinya dengan cara fertilisasi internal.
3. Indramayu (342015035)
Jawaban :Triploblastik selomata merupakan hewan yang mempunyai rongga tubuh (selom)
sejati dan dilapisi oleh jaringan yang berasal dari mesoderm.
2. Ganglion visceral
GLOSSARIUM
Bivalvia : Istilah lain untuk pelecypoda yang berarti dua buah cangkang pipih yang
setangkup
Cephalopoda : Kelas molusca yang meliputi ikan ,gurita dan cumi-cumi , kepalanya
berkembang sangat sempurna dengan mahkota terdiri atas tentakel – tentakel yang selalu
bergerak.
Periostrakum :Lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat tanduk yang dihasilkan oleh
tepi mantel
Prismatik :Lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium karbonat
yang berbentuk prisma yang berasal dari materi organik yag dihasilkan oleh tepi mantel
Hayati,Mi’atil aziza.2014.zoologiinvertebrata.(online,http://blogspot.co.id/2014/04/mata-
kuliah-zoologi-invertebarata-abkc.html,Minggu,04 oktober 2015...)