Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REPORT

PANCASILA

DISUSUN OLEH:
NAMA : Natasya Veronika Hutabarat
NIM : 4183341046
KELAS : Pendidikan Biologi E 2018
DOSEN : Drs. M. Fachry Nasution, M.Pd

PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga Critical
Book Report mata kuliah Pancasila dapat tersusun sehingga selesai.

Dan harapan penyusun semoga Critical Book Report ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, baik untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penyusun, penyusun yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini penulis ucapkan
terimakasih.

Medan,November 2019

Penulis
IDENTITAS BUKU
BUKU UTAMA

Judul Buku Taksonomi Hewan Invertebrata


Pengarang Aida Fitriani Sitompul DKK
Kota Terbit Medan
Penerbit UNIMED PRESS

BUKU II

Judul Buku Biologi Jilid III Edisi V


eengarang J.W Kimball
Tahun Terbit 1999
Kota Terbit Jakarta
Penerbit Erlangga
BAB I
PENDAHULUAN
 
A.    Latar Belakang Masalah
Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollis yang berarti lunak. Jadi, jika ditinjau dari asal
katanya, Mollusca berarti hewan yang memiliki tubuh lunak. Mollusca mencakup hewan-hewan
yang bersifat triploblastik celomata dengan sebaran habitat yang sangat luas. Tubuh Mollusca
yang lunak sebagai ciri utama dari  phylum ini umumnya  dilindungi oleh suatu cangkang yang
keras.
Mollusca memiliki sifat kosmopolit , dimana hewan-hewan ini memiliki daerah persebaran
yang sangat luas.  Mollusca dapat ditemukan di darat, air tawar, maupun air laut. Dengan
persebaran ang sangat luas tersebut, Mollusca  menjadi phylum dengan anggota spesies terbesar
kedua setelah Arthropoda
Ukuran tubuh Mollusca sangat bervariasi mulai dari siput yang panjangnya hanya beberpa
millimeter hingga cumi-cumi raksasa yang dapat mencapai panjang 18 meter. Bentuk tubuhnya
pun sangat bervariasi walaupun  bentuk dasarnya  bersifat simetri bilateral. Pada beberapa 
terjadi modifikasi dari massa visceral yang mengakibatkan bentuk tubuhnya bersifat asimetris.
Dalam sistem klasifikasi modern, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yakni
Gastropoda, cephalooda, Bivalvia,  Scaphopoda,   Pembagian ini didasarkan pada ciri morfologi,
anatomi dan fisiologis dari hewan-hewan tersebut. Masing-masing kelas tersebut memiliki ciri 
tersendiri yang sangat khas dan berbeda  dengan kelas-kelas yang lain.
Mollusca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan, terutama dalam
kehidupan. Beberapa spesies dari phylum ini  menjadi sumber protein bagi manusia. Selain itu,
Mollusca dapat menjadi hama bagi pertanian dan menjadi inang bagi beberapa cacing parasit
yang sangat merugikan  bagi manusia.
B.     Rumusan Masalah
1.     Apa yang dimaksud dengan phylum Mollusca?
2.     Apa yang menjadi karakteristik atau sifat dari phylum Mollusca?
3.     Bagaimana pengklasifikasian dari phylum Mollusca?
4.     Bagaimana peranan Mollusca dalam kehidupan?
C.    Maksud dan Tujuan Penulisan
1.     Untuk mengetahui pengertian dari phylum Mollusca .
2.     Untuk mengetahui karakteristik atau sifat dari phylum Mollusca.
3.    Untuk mengetahui pengklasifikasian dari phylum Mollusca.
4.    Untuk mengetahui peranan Mollusca dalam kehidupan.

D.    Manfaat
1.   Untuk membantu mahasiswa memahami  materi tentang phylum Mollusca.
2.    Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh nilai Zoologi Invertebrata.
3.    Sebagai bahan informasi bagi masyarakat dalam upaya pemanfaatan phylum Mollusca
dalam berbagai sektor kehidupan.

E.     Metode Penulisan


Pada makalah ini kami menggunakan metode perpustakaan yang berasal dari
buku-buku p
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
BUKU UTAMA :
1. PENDAHULUAN
Mollusca berasal dari bahasa Latin, yaitu “molluscus” yang berarti lunak. Mollusca
merupakan jenis hewan lunak baik yang memiliki cangkok (mantel) atau tidak
mempunyai cangkok. Seperti berbagai jenis kerang-kerangan, kiton, siput, cumi-cumi,
dan kerabatnya.
2. CIRI CIRI FILUM MOLLUSCA
Kebanyakan Mollusca hidu di laut, walaupun beberapa sepsies mendiami perairan tawar.
Mempunyai ukuran dan tubuh yang bervariasi, merupakan hewan hermafrodit yaitu
mempunyai 2 kelamin (jantan dan betina) dalam satu tubuh. Tubuhnya terdiri atas kaki
muskular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya. Kaki yang
beradapatasi untuk bertahan di substrat, menggali dan membor substrat, berang atau
melakukan pergerakan.
3. KLASIFIKASI FILUM MOLLUSCA
1. Pelecypoda
Pelecypoda merupakan kelompok terakhir dalam Mollusca. Jenis hewan ini mempunyai
kaki yang pipih seperti kapak dan cangkang sepasang yang terbuka menjadi 2 sehingga
pelecypoda disebut pula sebagai bivalvia. Pelecypoda cangkangnya terdiri dari 3 lapisan
sebagai berikut ini:

Lapisan periostrakum
Lapisan terluar. Berfungsi proteksi tubuh. Lapisan periostrakum terdiri atas zat kitin yang
memberi kesan kokoh pada lapisan ini.

Lapisan prismatic
Lapisan tengah pada cangkaang pelecypoda. Lapisan prismatic tersusun atas zat kalsium
karbonat. Lapisan yang satu ini berbentuk seperti prisma.

Lapisan nakreas
Lapisan nakreas merupakan laapisan terdalam dari cangkang pelecypoda. Disebut sebagai
lapisan mutiara karena memang di sinilaah dihasilkan secret dari mutiara. Lapisan ini
juga akan berkilau pada saat terkena cahaya.

2. Scaphopoda
Scaphopoda merupakan salah satu jenis Mollusca yang memiliki ciri khas yaitu
cangkangnya berbentuk panjang seperti terompet. Scaphopoda mempunyai alat gerak
kaki yang ukurannya kecil. Jenis hewan ini tubuhnya simetri bilateral seperti jenis
Mollusca lainnya. Namun, scaphopoda tidak memiliki tentakel dan juga tidak memiliki
insang untuk bernapas.

Anggota scaphopoda biasanya hidup di tepi laut dan tempat yang berlupur seperti di
pinggir pantai. Di ujung dari cangkangnya yang seperti terompet, ada lubang yang
berfungsi untuk membantu anggota scaphopoda dalam beradaptasi dengan kondisi di
lingkungan habitatnya. Contoh dari anggota scaphopoda ialah schopoda sp. dan
dentalium sp.

3. Amphineura

Amphineura merupakan hewan berkaki pipih, memiliki struktur radiula pada tubuhnya,
serta tubuhnya simetri bilateral. Amphineura juga mempunyai delapan cangkang yang
berbahan dasar dari zat kapur. Ia memiliki mulut di kepalanya namun tidak memiliki baik
tentakel maupun mata.

Amphineura merupakan hewan yang berjalan dengan kaki di perutnya. Jenis hewan ini
akan sering kita temukan di lautan. Biasanya hewan ini akan menempel pada batu
ataupun karang di tepi pantai. Contoh dari amphineura merupakan bangsa kerang seperti
chiton sp. dan neopilina sp.

4. Gastropoda
Gastro artinya perut sementara itu poda artinya kaki. Jadi, Gastropoda adalah hewan yang
kakinya di perut atau juga berarti hewan yang berjalan menggunakan perutnya. Hewan
jenis ini rutin mengeluarkan caairan mukosa untuk menjadi pelumas perutnya agar ia bisa
berjalan menggunakan perut. Seperti jenis lainnya, gastropoda juga memiliki cangkang
dan tubuh berbentuk simetri bilateral. Mengenai kemampuan melihat dan membau, jenis
hewan ini dibantu oleh dua tentakel yang terletak di kepalanya.

Selain itu, Gastropoda adalah hewan hermaprodit (berkelamin ganda). Ia juga memiliki
alat ekskresi yang disebut nefridia untuk mengeluarkan zat sisa metabolism. Anggota dari
kelas gastropoda ialah bangsa siput yaitu achatina fulica (bekicot), pila ampulacea (siput
sawah), conus sp. dan cypraea sp.

5. Cephalopoda
Cephal artinya kepala sedangkan poda artinya kaki. Cephalopoda memiliki arti sebagai
hewan yang memiliki kaki di kepala yang digunakannya sebagai alat gerak aktif. Ia sudah
memiliki endoskeleton dan eksoskeleton, tubuhnya juga simetri bilateral, serta terdiri atas
kepala, leher, dan badan. Cephalopoda mempunyai sepasang mata dan juga delapan
tentakel yang digunakannya untuk menangkap mangsanya. Cephalopoda juga mampu
mengubah warna tubuhnya karena memiliki zat kromatofor yang mengatur perubahan
warnanya.

Kelompok cephalopoda sangat mudah di jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa


dari kita bahkan gemar menyantapnya. Contoh hewan kelompok cephalopoda yaitu
nautilus, cumi-cumi (loligo indica), sotong (sepia officinalis), dan gurita (octopus).
BUKU II :

A. Pengertian Mollusca
Mollusca berasal dari kata Mollis dalam bahasa latin yang berarti lunak. Tubuh simetri
bilateral dan terdiri atas kepala di bagian depan, kaki di bagian ventral dan massa jerohan di
bagian dorsal (sugiri, 1989).  Mollusca adalah satu dari tiga phylum terbesar dalam kingdom
Animalia. Mollusca memiliki sekitar 10.000 spesies yang masih hidup. Dengan ddemikian,
Mollusca hanya kalah jumlah pesies dari Arthropoda (Marshall, 1972).
Mollusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:

1.   Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki
berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel
yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
2.   Massa Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat
organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi
oleh mantel.

3.   Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu
rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut
adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.

Strukur dan fungsi tubuh

1. Sitem syaraf

Sistem syaraf mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi esofagus
dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah terbilang lengkap terdiri
dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca juga memiliki lidah bergerigi yang
berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu disebut radula. Mollusca yang hidup
di air bernafas dengan insang yang berada pada rongga mantel.

2. Pencernaan Mollusca
Saluran pencernaan lengkap, dimulut terdapat radula, kecuali pada pelecypoda dan mulut
berhubungan dengan esophagus, perut  dan usus yang melingkar. Anus terletak pada tepi dorsal
rongga mantel di bagian posterior. Sisa pencernaan berbentuk pellet yang padat.

3. Pernapasaan Mollusca
Alat pernapasan mollusca kebanyakan adalah sepasang insang atau lebih yang dinamakan
ctenidia, beberapa jenis mempunyai “paru-paru” atau kedua-duanya.Tiap insang terdiri atas
sebuah sumbu pipih yang memanjang di bagian tengah, dan pada sisi-sisinya terdapat filament
pipih berbentuk segitiga.

4. Peredaran Darah Mollusca


Jantung mollusca terdiri atas dua serambi (auricle) dan sebuah bilik (ventricle), terdapat
dalam  rongga pericardium. Bilik memompa darah ke aorta, beberapa arteri dan menuju sinus
dalam organ atau jaringan. Peredaran darah terbuka, artinya darah tidak melalui pembuluh darah,
tetapi melalui sinus darah yaitu rongga di antara sel-sel dalam organ.

5. Cara Hidup Mollusca


Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya ganggan, ikan,
ataupun mollusca lainnya. Mollusca hidup di air maupun di darat. Mollusca yang hidup di air
contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di darat contohnya siput.

6. Reproduksi Mollusca
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina
pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis siput tertentu
ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga
menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi
mollusca dewasa.

B. Karakteristik Mollusca
Moluska adalah anggota dari filum sangat besar dan beragam aminals invertebrata yang
dikenal sebagai mollusca. filum menyediakan beberapa hewan paling akrab, termasuk univalves
(kelas Gastropoda), bivalvia (kelas Bivalvia) dan cephalopoda (kelas cephalopoda). Filum
mollusca juga termasuk kurang dikenal froms menyedot sebagai Chitons (kelas Polyplacophora)
dan gading menjual (kelas Scaphopoda), antara lain.
The mollusca dari sektor Antartika dan sub-Antartika Samudra selatan dijelaskan cukup
baik, sedikit pun beberapa 1.200 moluska diidentifikasi dari daerah, yang didominasi oleh
gastropoda diikuti oleh bivalvia (Lince et al. 2006). Sampai saat ini kita tahu kira-kira tujuh
puluh enam morfospesies molluscan dari lima kelas dari wilayah HIMMI. banyak di antaranya
terlalu kecil untuk ditangkap sebagai bycatch dan hanya taksa yang lebih besar seperti cumi,
siput besar atau kerang akan akrab bagi pengamat. Namun penting untuk membuat pengamat
menyadari Divercity moluska mereka cenderung encounther.
Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik
{ mempunyai 3 lapisan lembaga, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah) dan
endoderm (lapisan dalam) }, bilateral simetri, umumnya memiliki mantelyang dapat
menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai
rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang tiram, siput sawah dan bekicot.
(Drs. Adun Rusyana, M.Pd. : 86)
Cangkok kerang ini terdiri dari dua belahan, sedangkan cangkok siput berbentuk seperti
kerucut yang melingkar. Perbedaan lainnya, kaki siput tipis dan rata. Fungsinya adalah untuk
berjalan dengan cara kontraksiotot. (Drs. Adun Rusyana, M.Pd. : 87).
Mollusca mempunyai alat pencernaan yang sempurna mulai dari mulut yang mempunyai
radula (lidah perut) sampai dengan anus terbuka didaerah rongga mantel. Pernapasan dilakukan
dengan menggunakan insang atau “paru-paru”, mantel atau oleh bagian epidermis. Alat eksresi
berupa ginjal. Sistem syaraf terdiri atas tiga pasang ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion
visceral dan ganglion pedal yang ketiganyadi hubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. (Drs.
Adun Rusyana, M.Pd. : 87).
Ciri-ciri Mollusca:

1. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.


2. Habitatnya di ait maupun darat
3. Merupakan hewan triploblastik selomata.
4. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
5. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
6. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
7. Organ ekskresi berupa nefridia
8. Memiliki radula (lidah bergigi)
9. Hidup secara heterotrof
10. Reproduksi secara seksual

C. Klasifikasi Mollusca

Berdasarkan bidang simetri, kaki, cangkok, mantel, insang dan system syaraf, Mollusca
terdiri atas lima kelas yaitu :
– Kelas Gastropoda = Fosil melimpah,dan terekam luas (Kambrium-Resen).
– Kelas Pelecypoda = Masuk dalam banyak genus ,dan spesies (Ordovisium Bawah-
Resen).
– Kelas Amphinrura = Fosilnya jarang ditemukan (Kambrium-Resen).
– Kelas Scaphopoda = Fosil jarang ditemukan dalam batuan lebih tua dari Mesozoikum.
– Kelas Cephalopoda = Fosil lazim ditemukan pada batuan Paleozoikum,sangat melimpah
pada Mesozoikum.
Dan 2 yang merupakan kelas baru yang telah memisahkan diri dari kelas sebelumnya yaitu :
– Monoplacophora
– Aplacophora

Gambar 1.2. Peta Konsep Phylum Mollusaca


1.  Kelas Gastropoda (L.Gaster = perut + podos = kaki)
a.  Pengantar
Gastropoda merupakan kelas Mollusca yang terbesar dan popular. Ada sekitar 50.000
spesies Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis yang telah menjadi fosil. Oleh karena
banyaknya jenis Gastropoda, maka hewan ini mudah ditemukan.
Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin
(spiral). Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok. Padahal waktu larva, bentuk tubuhnya
simetri bilateral. Namun ada pula Gastropoda yang tidak memiliki cangkok, sehingga sering
disebut siput telanjang (vaginula). Hewan ini terdapat di laut dan ada pula yang hidup di darat.
Pernapasan bagi Gastropoda yang hidup di darat menggunakan paru-paru, sedangkan
Gastropoda yang hidupdi air, bernapas dengan insang.
Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau disebut juga
ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi.
Alat ekskresi berupa sebuh ginjal yang terletak dekat jantung. Hasil ekskresi dikeluarkan ke
dalam rongga mantel. Sistem peredaran darah adalah sistem peredaran darah terbuka. Jantung
terdiri dari serambi dan bilik (ventrikel) yang terletak dalam rongga tubuh.

b.  Contoh: Achatina Fulica


1.   Struktur Tubuh
Tubuhnya bercangkok (concha), kebanyakan berputar ke kanan (dekstral) ada juga yang
berputar ke kiri (sinistral). Putaran ini berasal sari apeks melalui whorl sampai ke aperture.
Bagian tengah yang merupakan sumbu putaran disebut kollumella. Kollumella ini tidak terlihat
dari luar.
Cangkok terdiri atas tiga lapisan, yaitu: (1) periostrakum, terbuat dari bahan tandukyang
disebut konkiolin, (2) lapisan prismatik, terbuat dari kalsit atau arragonit, (3) lapisan mutiara,
terdiri dari CaCO3, jernih dan mengkilap. Lapisan prismatik dan periostrakum dibentuk oleh tepi
pallium yang menebal, sedangkan mutiara dibentuk oleh seluruh permukaan pallium. Pada waktu
aktif tubuh menjulur dari cangkok, terdiri atas bagian: (1) kepala (pada ujung depan agak ke
ventral terdapat mulut, dua pasang tentakel, pada ujung tentakel yang lebih panjang terdapat
mata); (2) leher (pada sisi sebelah kanan terdapat lubang genital); (3) kaki (terdiri atas otot yang
kuat untuk merapat, (4) viscera yang belum begitu jelas batasnya (terdapat di dalam cangkok,
berbentuk spiral, ditutupi oleh mantel, pada bagian tepi cangkok dekat kaki mantel menjadi lebih
tebal disebut gelangan (kollar), di bawah gelangan ini terdapat lubang pernafasan; rongga mantel
berfungsi juga sebagai organ pernafasan.

2.   Sistem Pencernaan Makanan


Makanan berupa tumbuh-tumbuhan, dipotong-potong oleh rahang zat tanduk (mandibula),
kemudian dikunyah oleh radula. Zat-zat makanan diserap di dalam intestin. Saluran pencernaan
makanan terdiri atas: rongga mulut-faring (tempat dimana terdapat radula)-esofagus-tembolok-
lambung-intestin-rektum-anus. Kelenjar pencernaan terdiri atas: kelenjar ludah, hati, dan
pankreas.

3.    Sistem Peredaran Darah


Jantung terdapat di dalam cavum pericardi, terdiri dari dua bagian, yaitu satu atrium dan satu
ventrikel. Dari ujung ventrikel keluar aorta yang bercabang dua, yaitu: (1) Cabang yang berjalan
kea rah anterior, mensuplai darah bagian tubuh sebelah anterior (kepala) kemudian membelok ke
arah ventral menjadi arteria pedalis yang mensuplai darah ke bagian kaki; (2) cabang yang
berjalan ke arah posterior, mensuplai darah ke viscera, terutama ke kelenjar pencernaan,
ventrikel, dan ovotestes. Arteria bercabang-cabang yang langsung mencapai rongga-rongga
darah atau hemocoelom (tidak membentuk kapiler-kapiler. Dari hemocoelom, dikumpulkan
kembali melalui sirculus venosus (=pembuluh darah yang berjalan melingkar). Circulus venosus
terdiri atas dua (masing-masing mengumpulkan arah dari daerah viscera, daerah kaki dan kepala,
kemudian darah diteruskan ke paru-paru (untuk melepaskan CO 2, dan menerima oksigen)
selanjutnya masuk kembali ke atrium kemudian ke ventrikel. Darahnya mengandung pigmen
pernafasan yang berwarna biru (=haemocyanin), berfungsi untuk mengikat Oksigen, zat-zat
makanan, dan sisa metabolisme.

4.   Sistem Pernafasan
Alat pernafasan berupa paru-paru (modifikasi dari rongga mantel yang kaya dengan kapiler-
kapiler darah).

5.    Sistem Ekskresi


Alat ekskresi berupa nephridia, terdapat di dekat jantung dan saluran uretranya terletak di
dekat anus.

6.    Sistem Syaraf
Sistem syaraf terdiri atas: ganglion serebral (sebelah dorsal), ganglion pedal (sebelah
ventral), ganglion parietal (sebelah lateral), ganglion abdominal (sebelah median), ganglion
bukal (sebelah dorsal rongga mulut).

7.   Organ Reseptor
Terdapat tiga macam reseptor yang utama, yaitu:
a. Kemoreseptor (terletak pada tentakel yang pendek)
b. Photoreseptor (merupakan mata sederhana yang dilengkapi dengan lensa, sel-sel pigmen
dan sel-sel reseptor)
c. Statoreseptor (berupa statokist, terdapat pada ganglion pedalis dan mendapat
syaraf dari ganglion serebralis).
Selain dari itu seluruh permukaan tubuhnya peka terhadap sentuhan dan stimulant lainnya.

8.     Sistem Reproduksi
Achatina fulica bersifat hermafrodit, tetapi untuk fertilisasi diperlukan spermatozoa dari
individu lain, karena spermatozoa dari induk yang sama tidak dapat membuahi sel telur. Ova dan
spermatozoa dibentuk bersama-sama di ovotestis. Ovotestis berupa kelenjar kecil berwarna putih
kemerahan, terletak melekat di antara kelenjar pencernaan (hepatopankreas, pada apek dari masa
viscera). Saluran yang terdapat pada ovotestis, yaitu:
a.  Duktus hermaproditikus (=persatuan saluran halus pada ovotestis)
b.  Spermoviduk, terdiri dari dua saluran, yaitu:
1.   saluran telur (oviduk), berakhir pada vagina, dan
2.   saluran semen (vasdeferens), berakhir pada penis.
Vagina dan penis mempunyai hubungan terbuka dengan suatu ruangan, yaitu atrium genital yang
mempunyai lubang keluar (=porus genitalis).
Kelebihan Buku Kekuatan Buku Utama:

 Telaah Buku
    Secara keseluruhan buku ini sudah cukup baik dan telah
memenuhi standard penulisan serta baik dalam hal penelitian.
 Pemilihan referensi dari penulis sudah sangat
mencukupi. Terlebih penulis memberikan simpulan dan
pendeskripsian secara rinci  kepada pembaca untuk
dapat mengetahui dan memahami isi bukul.
 Judul
        Judul buku cukup jelas, akurat, tidak ambigu, dan
menggambarkan apa yang akan diteliti serta menarik perhatian
pembaca yang menggambarkan secara jelas mengenai inti
masalah atau mengapa judul penelitian tersebut diangkat.

K Kelebihan Buku II :
 Data yang didapatkan akurat dan jelas karena didukung
oleh berbagai pendapat para ahli .

 Pada buku ini juga sangat jelas dipaparkan latar belakang


masalah dari buku tersebut, sedangkan pada jurnal utama
tidak terlalu jelas latar belakang masalah yang terdapat
pada buku tersebut.

 Terdapat langkah-langkah atau tahapan dalam buku ini

 Sistematika penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas


mulai dari Judul buku, nama penulis, abstrak

Kekurangan Penelitian Kelemahan Jurnal Utama:

 Sangat sedikit adanya penambahan pendapat para tokoh


ahli dalam buku
 Pada bagian penutup tidak dicantumkan dalam buku ini.
 Pada buku sedikit dicantumkan gambar yang mendukung
sehingga membuat pembaca sukar memahami isi buku.

Kelemahan Buku II:.

 Pada bagian penutup tidak di perjelas saran bagi penulis,


sekolah, aktivitas akademia maupun selanjutnya melainkan
hanya kepada guru saja


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.   Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi, Filum
Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak.
2.   Ciri-ciri Mollusca:
a.   Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
b. Habitatnya di ait maupun darat

c.   Merupakan hewan triploblastik selomata.

d. Struktur tubuhnya simetri bilateral.

e.   Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.

f.   Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf

g. Organ ekskresi berupa nefridia

h.  Memiliki radula (lidah bergigi)

i.    Hidup secara heterotrof

j.   Reproduksi secara seksual

3. Peranan Mollusca Bagi Ilmu Paleontologi penggunaan sebagai fosil indeks.


DAFTAR PUSTAKA

Kimball, J.W., 1999. Biologi Jilid III Edisi V. Erlangga. Jakarta

Fitriani Sitompul,Aida Dkk., Taksonomi Hewan Invertebrata. UNIMED PRESS : Medan

Anda mungkin juga menyukai