PANCASILA
DISUSUN OLEH:
NAMA : Natasya Veronika Hutabarat
NIM : 4183341046
KELAS : Pendidikan Biologi E 2018
DOSEN : Drs. M. Fachry Nasution, M.Pd
PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga Critical
Book Report mata kuliah Pancasila dapat tersusun sehingga selesai.
Dan harapan penyusun semoga Critical Book Report ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, baik untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Medan,November 2019
Penulis
IDENTITAS BUKU
BUKU UTAMA
BUKU II
D. Manfaat
1. Untuk membantu mahasiswa memahami materi tentang phylum Mollusca.
2. Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh nilai Zoologi Invertebrata.
3. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat dalam upaya pemanfaatan phylum Mollusca
dalam berbagai sektor kehidupan.
Lapisan periostrakum
Lapisan terluar. Berfungsi proteksi tubuh. Lapisan periostrakum terdiri atas zat kitin yang
memberi kesan kokoh pada lapisan ini.
Lapisan prismatic
Lapisan tengah pada cangkaang pelecypoda. Lapisan prismatic tersusun atas zat kalsium
karbonat. Lapisan yang satu ini berbentuk seperti prisma.
Lapisan nakreas
Lapisan nakreas merupakan laapisan terdalam dari cangkang pelecypoda. Disebut sebagai
lapisan mutiara karena memang di sinilaah dihasilkan secret dari mutiara. Lapisan ini
juga akan berkilau pada saat terkena cahaya.
2. Scaphopoda
Scaphopoda merupakan salah satu jenis Mollusca yang memiliki ciri khas yaitu
cangkangnya berbentuk panjang seperti terompet. Scaphopoda mempunyai alat gerak
kaki yang ukurannya kecil. Jenis hewan ini tubuhnya simetri bilateral seperti jenis
Mollusca lainnya. Namun, scaphopoda tidak memiliki tentakel dan juga tidak memiliki
insang untuk bernapas.
Anggota scaphopoda biasanya hidup di tepi laut dan tempat yang berlupur seperti di
pinggir pantai. Di ujung dari cangkangnya yang seperti terompet, ada lubang yang
berfungsi untuk membantu anggota scaphopoda dalam beradaptasi dengan kondisi di
lingkungan habitatnya. Contoh dari anggota scaphopoda ialah schopoda sp. dan
dentalium sp.
3. Amphineura
Amphineura merupakan hewan berkaki pipih, memiliki struktur radiula pada tubuhnya,
serta tubuhnya simetri bilateral. Amphineura juga mempunyai delapan cangkang yang
berbahan dasar dari zat kapur. Ia memiliki mulut di kepalanya namun tidak memiliki baik
tentakel maupun mata.
Amphineura merupakan hewan yang berjalan dengan kaki di perutnya. Jenis hewan ini
akan sering kita temukan di lautan. Biasanya hewan ini akan menempel pada batu
ataupun karang di tepi pantai. Contoh dari amphineura merupakan bangsa kerang seperti
chiton sp. dan neopilina sp.
4. Gastropoda
Gastro artinya perut sementara itu poda artinya kaki. Jadi, Gastropoda adalah hewan yang
kakinya di perut atau juga berarti hewan yang berjalan menggunakan perutnya. Hewan
jenis ini rutin mengeluarkan caairan mukosa untuk menjadi pelumas perutnya agar ia bisa
berjalan menggunakan perut. Seperti jenis lainnya, gastropoda juga memiliki cangkang
dan tubuh berbentuk simetri bilateral. Mengenai kemampuan melihat dan membau, jenis
hewan ini dibantu oleh dua tentakel yang terletak di kepalanya.
Selain itu, Gastropoda adalah hewan hermaprodit (berkelamin ganda). Ia juga memiliki
alat ekskresi yang disebut nefridia untuk mengeluarkan zat sisa metabolism. Anggota dari
kelas gastropoda ialah bangsa siput yaitu achatina fulica (bekicot), pila ampulacea (siput
sawah), conus sp. dan cypraea sp.
5. Cephalopoda
Cephal artinya kepala sedangkan poda artinya kaki. Cephalopoda memiliki arti sebagai
hewan yang memiliki kaki di kepala yang digunakannya sebagai alat gerak aktif. Ia sudah
memiliki endoskeleton dan eksoskeleton, tubuhnya juga simetri bilateral, serta terdiri atas
kepala, leher, dan badan. Cephalopoda mempunyai sepasang mata dan juga delapan
tentakel yang digunakannya untuk menangkap mangsanya. Cephalopoda juga mampu
mengubah warna tubuhnya karena memiliki zat kromatofor yang mengatur perubahan
warnanya.
A. Pengertian Mollusca
Mollusca berasal dari kata Mollis dalam bahasa latin yang berarti lunak. Tubuh simetri
bilateral dan terdiri atas kepala di bagian depan, kaki di bagian ventral dan massa jerohan di
bagian dorsal (sugiri, 1989). Mollusca adalah satu dari tiga phylum terbesar dalam kingdom
Animalia. Mollusca memiliki sekitar 10.000 spesies yang masih hidup. Dengan ddemikian,
Mollusca hanya kalah jumlah pesies dari Arthropoda (Marshall, 1972).
Mollusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
1. Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki
berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel
yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
2. Massa Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat
organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi
oleh mantel.
3. Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu
rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut
adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
1. Sitem syaraf
Sistem syaraf mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi esofagus
dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah terbilang lengkap terdiri
dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca juga memiliki lidah bergerigi yang
berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu disebut radula. Mollusca yang hidup
di air bernafas dengan insang yang berada pada rongga mantel.
2. Pencernaan Mollusca
Saluran pencernaan lengkap, dimulut terdapat radula, kecuali pada pelecypoda dan mulut
berhubungan dengan esophagus, perut dan usus yang melingkar. Anus terletak pada tepi dorsal
rongga mantel di bagian posterior. Sisa pencernaan berbentuk pellet yang padat.
3. Pernapasaan Mollusca
Alat pernapasan mollusca kebanyakan adalah sepasang insang atau lebih yang dinamakan
ctenidia, beberapa jenis mempunyai “paru-paru” atau kedua-duanya.Tiap insang terdiri atas
sebuah sumbu pipih yang memanjang di bagian tengah, dan pada sisi-sisinya terdapat filament
pipih berbentuk segitiga.
6. Reproduksi Mollusca
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina
pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis siput tertentu
ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga
menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi
mollusca dewasa.
B. Karakteristik Mollusca
Moluska adalah anggota dari filum sangat besar dan beragam aminals invertebrata yang
dikenal sebagai mollusca. filum menyediakan beberapa hewan paling akrab, termasuk univalves
(kelas Gastropoda), bivalvia (kelas Bivalvia) dan cephalopoda (kelas cephalopoda). Filum
mollusca juga termasuk kurang dikenal froms menyedot sebagai Chitons (kelas Polyplacophora)
dan gading menjual (kelas Scaphopoda), antara lain.
The mollusca dari sektor Antartika dan sub-Antartika Samudra selatan dijelaskan cukup
baik, sedikit pun beberapa 1.200 moluska diidentifikasi dari daerah, yang didominasi oleh
gastropoda diikuti oleh bivalvia (Lince et al. 2006). Sampai saat ini kita tahu kira-kira tujuh
puluh enam morfospesies molluscan dari lima kelas dari wilayah HIMMI. banyak di antaranya
terlalu kecil untuk ditangkap sebagai bycatch dan hanya taksa yang lebih besar seperti cumi,
siput besar atau kerang akan akrab bagi pengamat. Namun penting untuk membuat pengamat
menyadari Divercity moluska mereka cenderung encounther.
Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik
{ mempunyai 3 lapisan lembaga, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah) dan
endoderm (lapisan dalam) }, bilateral simetri, umumnya memiliki mantelyang dapat
menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai
rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang tiram, siput sawah dan bekicot.
(Drs. Adun Rusyana, M.Pd. : 86)
Cangkok kerang ini terdiri dari dua belahan, sedangkan cangkok siput berbentuk seperti
kerucut yang melingkar. Perbedaan lainnya, kaki siput tipis dan rata. Fungsinya adalah untuk
berjalan dengan cara kontraksiotot. (Drs. Adun Rusyana, M.Pd. : 87).
Mollusca mempunyai alat pencernaan yang sempurna mulai dari mulut yang mempunyai
radula (lidah perut) sampai dengan anus terbuka didaerah rongga mantel. Pernapasan dilakukan
dengan menggunakan insang atau “paru-paru”, mantel atau oleh bagian epidermis. Alat eksresi
berupa ginjal. Sistem syaraf terdiri atas tiga pasang ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion
visceral dan ganglion pedal yang ketiganyadi hubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. (Drs.
Adun Rusyana, M.Pd. : 87).
Ciri-ciri Mollusca:
C. Klasifikasi Mollusca
Berdasarkan bidang simetri, kaki, cangkok, mantel, insang dan system syaraf, Mollusca
terdiri atas lima kelas yaitu :
– Kelas Gastropoda = Fosil melimpah,dan terekam luas (Kambrium-Resen).
– Kelas Pelecypoda = Masuk dalam banyak genus ,dan spesies (Ordovisium Bawah-
Resen).
– Kelas Amphinrura = Fosilnya jarang ditemukan (Kambrium-Resen).
– Kelas Scaphopoda = Fosil jarang ditemukan dalam batuan lebih tua dari Mesozoikum.
– Kelas Cephalopoda = Fosil lazim ditemukan pada batuan Paleozoikum,sangat melimpah
pada Mesozoikum.
Dan 2 yang merupakan kelas baru yang telah memisahkan diri dari kelas sebelumnya yaitu :
– Monoplacophora
– Aplacophora
4. Sistem Pernafasan
Alat pernafasan berupa paru-paru (modifikasi dari rongga mantel yang kaya dengan kapiler-
kapiler darah).
6. Sistem Syaraf
Sistem syaraf terdiri atas: ganglion serebral (sebelah dorsal), ganglion pedal (sebelah
ventral), ganglion parietal (sebelah lateral), ganglion abdominal (sebelah median), ganglion
bukal (sebelah dorsal rongga mulut).
7. Organ Reseptor
Terdapat tiga macam reseptor yang utama, yaitu:
a. Kemoreseptor (terletak pada tentakel yang pendek)
b. Photoreseptor (merupakan mata sederhana yang dilengkapi dengan lensa, sel-sel pigmen
dan sel-sel reseptor)
c. Statoreseptor (berupa statokist, terdapat pada ganglion pedalis dan mendapat
syaraf dari ganglion serebralis).
Selain dari itu seluruh permukaan tubuhnya peka terhadap sentuhan dan stimulant lainnya.
8. Sistem Reproduksi
Achatina fulica bersifat hermafrodit, tetapi untuk fertilisasi diperlukan spermatozoa dari
individu lain, karena spermatozoa dari induk yang sama tidak dapat membuahi sel telur. Ova dan
spermatozoa dibentuk bersama-sama di ovotestis. Ovotestis berupa kelenjar kecil berwarna putih
kemerahan, terletak melekat di antara kelenjar pencernaan (hepatopankreas, pada apek dari masa
viscera). Saluran yang terdapat pada ovotestis, yaitu:
a. Duktus hermaproditikus (=persatuan saluran halus pada ovotestis)
b. Spermoviduk, terdiri dari dua saluran, yaitu:
1. saluran telur (oviduk), berakhir pada vagina, dan
2. saluran semen (vasdeferens), berakhir pada penis.
Vagina dan penis mempunyai hubungan terbuka dengan suatu ruangan, yaitu atrium genital yang
mempunyai lubang keluar (=porus genitalis).
Kelebihan Buku Kekuatan Buku Utama:
Telaah Buku
Secara keseluruhan buku ini sudah cukup baik dan telah
memenuhi standard penulisan serta baik dalam hal penelitian.
Pemilihan referensi dari penulis sudah sangat
mencukupi. Terlebih penulis memberikan simpulan dan
pendeskripsian secara rinci kepada pembaca untuk
dapat mengetahui dan memahami isi bukul.
Judul
Judul buku cukup jelas, akurat, tidak ambigu, dan
menggambarkan apa yang akan diteliti serta menarik perhatian
pembaca yang menggambarkan secara jelas mengenai inti
masalah atau mengapa judul penelitian tersebut diangkat.
K Kelebihan Buku II :
Data yang didapatkan akurat dan jelas karena didukung
oleh berbagai pendapat para ahli .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi, Filum
Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak.
2. Ciri-ciri Mollusca:
a. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
b. Habitatnya di ait maupun darat