BIOLOGI LAUT
REMIS (Corbicula javanica)
DOSEN PEMBIMBING
Dr. Ir. Syafruddin Nasution, M.Sc.
DISUSUN OLEH:
Syafira
ILMU KELAUTAN
1904110760
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
ILMU KELAUTAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah Biologi Laut.
Makalah Molussca disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Biologi Laut di
Universitas Riau. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dr. Ir. Syafrudin Nasution,
M.Sc. selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Syafira
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…..………………………………………………….….1
1.4 Manfaat………………………………………………………………………...……..2
BAB II METODE…………………………………………………………………3
2.3 Metode……………………………………………………………………………...…3
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam
penyusunan makalah ini adalah:
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan makalah ini adalah mengetahui:
1.4 Manfaat
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Laut,
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dari pengetahuan penulis
dan pembaca tentang bagaimana stuktur komunitas remis.
2
BAB II
METODE
Tugas ini dikerjakan pada hari jumat-senin, 19-21 Oktober 2020. Pembuatan tugas
makalah ini dilakukan di Pekanbaru.
Dalam pembuata makalah ini menggunakan Metode Literatur, dimana pengumpulan data
dengan membaca buku-buku dan situs-situs internet dan pengumpulan data Pustaka, yang
mendukung dan menunjang dalam penyusunan makalah.
3
BAB III
PEMBAHASAN
Bivalvia adalah kelas dalam moluska yang mencakup semua kerang-kerangan (Kerang Cs) :
memiliki sepasang cangkang (nama "bivalvia" berarti dua cangkang).Nama lainnya adalah
Lamellibranchia, Pelecypoda.Hewan yang masuk kedalam kelompok ini termasuk berbagai
kerang, kupang, remis, kijing, lokan, simping, tiram, serta kima; meskipun variasi di dalam
bivalvia sebenarnya sangat luas.Kerang-kerangan banyak bermanfaat dalam kehidupan manusia
sejak zaman purba.Dagingnya dimakan sebagai sumber protein (First class protein). Cangkangnya
dimanfaatkan sebagai perhiasan, bahan kerajinan tangan, Nisan kubur, serta alat pembayaran pada
masa lampau.sebagai perhiasan misalnya pada kalung mutiara yang dihasilkan oleh beberapa jenis
tiram Meleagrina margaritivera (kerang mutiara).Pemanfaatan modern juga menjadikan kerang-
kerangan sebagai biofilter terhadap polutan (Bioremediasi). Bivalvia yang mempunyai dua
cangkok ini , cangkoknya dapat membuka dan menutup dengan menggunakan otot aduktor dalam
tubuhnya.
Filum : Mollusca
Kelas : Bivalvia
4
Ordo : Yeneroida
Family : Corbiculidae
Genus : Corbicula
Hewan Bivalvia bisa hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang lainnya
banyak mengandung zat kapur. Zat kapur ini digunakan untuk membuat cangkoknya.
5
Gambar 28. Struktur luar kerang air tawar
Hewan ini memiliki dua kutub (bi = dua, valve = kutub) yang dihubungkan oleh semacam
engsel, sehingga disebut Bivalvia. Kelas ini mempunyai dua cangkok yang dapat membuka dan
menutup dengan menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya. Cangkok ini berfungsi untuk
melindungi tubuh. Cangkok di bagian dorsal tebal dan di bagian ventral tipis. Kepalanya tidak
nampak dan kakinya berotot. Fungsi kaki untuk merayap dan menggali lumpur atau pasir.
Untuk lebih memahami kelas Bivalvia atau Pelecypoda, di bawah ini adalah gambar
bagian-bagian tubuh kerang yang dipotong secara melintang. Perhatikan gambar penampang
melintang cangkok dan mantel berikut ini!.
6
Gambar 29.
(A) Penampang melintang tubuh Pelecypoda; (B) Penampang melintang cangkok dan mantel
Jika Anda memperhatikan kerang yang masih hidup, kaki hewan ini berbentuk seperti
kapak pipih yang dapat dijulurkan ke luar. Hal ini sesuai dengan arti Pelecypoda (pelekis =
kapak kecil; podos = kaki). Kerang bernafas dengan dua buah insang dan bagian mantel. Insang
ini berbentuk lembaran-lembaran (lamela) yang banyak mengandung batang insang. Sementara
itu antara tubuh dan mantel terdapat rongga mantel. Rongga ini merupakan jalan masuk
keluarnya air.
Sistem pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan akhirnya
bermuara pada anus. Anus ini terdapat di saluran yang sama dengan saluran untuk keluarnya air.
Sedangkan makanan golongan hewan kerang ini adalah hewan-hewan kecil yang terdapat dalam
perairan berupa protozoa diatom, dll. Makanan ini dicerna di lambung dengan bantuan getah
pencernaan dan hati. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus. Perhatikan baik-baik, struktur
dalam kerang air tawar pada gambar berikut
7
Gambar 30. Struktur dalam kerang air tawar
Pola distribusi cenderung seragam, melihat pola distribusi yang berbeda terse-but
menunjukkan adanya perubahan kondisi lingku-ngan baik sifat fisika dan kimia perairan maupun
ketersedian pakan serta potensial reproduktif.Cor-biculasp terdistribusi di dalam substrat perairan
se-cara tidak merata tergantung pada;
1) sifat fisika dankimia substrat perairan meliputi pH, garam-garam or-ganik, tekstur tanah;
Corbicula sp itu sendiri yang memiliki zonasi tertentu berdasarkan kedalaman. Menurut
Tarumingkeng menyatakan bahwa adanya sifat individu yang bergerombol (gre-garios)
disebabkan karena adanya keseragaman habitat sehingga terjadi pengelompokan ditempat yang
banyak bahan makanan. Pada umumnya hewan hidup berkelompok, hal ini dilakukan karena
adanya kecen-derungan untuk mempertahankan diri dari predatordan faktor-faktor lain yang
tidak menguntungkan.
Salah satu indikator yang dapat menun-jukkan ketidak seimbangan dalam ekosistem adalah
berubahnya distribusi organisme yang ada.
Substrat dasar perairan menentukan distribusidalam suatu perairan karena di dalam substrat ter-
dapat sumber makanan. Karakteristik sedimen akan mempengaruhi distribusi dan kelimpahan
Corbicula sp. Menurut Nybakken
8
perbedaan pola dis-tribusi organisme intertidal dapat disebabkan olehadanya substrat
dasar perairan yang ditempati. Distribusi dankelimpahan jenis moluska dipengaruhi oleh diame-
ter rata-rata butiran sedimen, kandungan debu danliat. Kestabilan substrat dipengaruhi oleh
penangka-pan kerang secara terus menerus dikarenakan substrat teraduk oleh alat tangkap.
Ditambahkan Dharma. Corbicula sp hidup di dasar sungai yang berlumpurbersih atau
berpasir.Has
Selain berperan sebagai komponen penting rantai makanan di dalam ekosistem, hewan
bercangkang ini juga merupakan indikator pemantauan kualitas perairan. Remis dapat
mengakumulasi logam berat salah satunya logam kadmium (Cd) di habitat air dan
sedimen.Kerang ini juga memiliki sifat hidup yang relatif menetap meskipun kualitas air tidak
berubah. Mereka menghuni suatu tempat dengan jangkauan yang luas di berbagai kondisi
kualitas perairan dan mempunyai masa hidup cukup lama (Junaidi et al., 2010).
seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau berumah dua. Umumnya
pembuahan dilakukan secara eksternal. Untuk memudahkan memahami daur hidup Bivalvia
dapat digambarkan melalui contoh daur hidup kerang air tawar pada gambar 31.
9
Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari ovarium. Kemudian
masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi pembuahan oleh sperma yang
dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva glochidium.
Larva ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang tidak. Selanjutnya
larva akan keluar dari indu knya dan menempel pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista.
Setelah beberapa hari kista tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya
Mollusca ini hidup bebas di alam.
Kerang melakukan reproduksinya dengan cara menghasilkan sel telur untuk kerang betina dan
kerang jantan menghasilkan spermanya yang kemudian akan terbawa aliran air menuju kerang
betina. Fertilisasi terjadi di dalam cangkang kerang betina. Hasil pembuahan yang berbentuk larva
disebut glochidium. Perkembangan embrio di dalam insang berlangsung beberapa hari sampai
beberapa minggu (Shan 1999). Glochidia yang lepas memilki keping cangkang dan sehelai benang
yang menempel pada ikan-ikan sebagai parasit yang akan mengambil makanan dengan cara
mengabsorbsi cairan tubuh inang. Glochidia memiliki ukuran sekitar 60 sampai 400 mikron.
Lamanya hidup sebagai parasit tergantung dari spesies kerang dan mutu air sekitarnya (Neves
2002). 2.2 Komposisi Kimia Remis (Corbicula javanica). Komposisi kimia dari bahan pangan
penting untuk diketahui jumlahnya agar pemenuhan kebutuhan gizi dalam tubuh dapat terpenuhi
secara tepat. Remis (Corbicula javanica) merupakan bahan pangan hasil perikanan yang dapat
dikonsumsi sehingga perlu dilakukan analisis komposisi kimia. Analisis komposisi kimia pada
remis (Corbicula javanica) diantaranya kandungan air, protein, abu, dan lemak. Komposisi kimia
kerang sangat beraneka ragam, hal ini tergantung dari spesies, jenis kelamin, umur, musim, dan
habitat.
Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari ovarium. Kemudian
masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi pembuahan oleh sperma yang dilepaskan
oleh hewan jantan. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva glochidium. Larva ini pada
beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang tidak. Selanjutnya larva akan keluar
dari induknya dan menempel pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista. Setelah beberapa hari
kista tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya Mollusca ini hidup bebas di
alam.
10
3.4 Manfaat Remis dalam Bidang Ekologi dan Ekonomi
Kerang merupakan komponen penting yang berperan sebagai pemakan sisa organik yang
berada di perairan (deposit feeder) dan pemakan suspensi (suspension feeder) dalam rantai
makanan. Beberapa spesies kerang juga dapat berperan dalam mengakumulasi (bioakumulator)
logam berat.
Pengertian kerang bersifat umum dan tidak memiliki arti secara biologi namun penggunaannya
luas dan dipakai dalam kegiatan ekonomi.
Dalam pengertian paling luas, kerang berarti semua moluska dengan sepasang cangkang
(lihat Bivalvia). Dengan pengertian ini, lebih tepat orang menyebutnya kerang-kerangan
dan sepadan dengan arti clam yang dipakai di Amerika. Contoh pemakaian seperti ini
dapat dilihat pada istilah "kerajinan dari kerang".
Kata kerang dapat pula berarti semua kerang-kerangan yang hidupnya menempel pada
suatu objek. Ke dalamnya termasuk jenis-jenis yang dapat dimakan, seperti kerang darah
dan kerang hijau (kupang awung), tetapi tidak termasuk jenis-jenis yang dapat dimakan
tetapi menggeletak di pasir atau dasar perairan, seperti lokan dan remis.
Dalam pengertian yang paling sempit, yang dimaksud sebagai kerang adalah kerang
darah (Anadara granosa), sejenis kerang budidaya yang umum dijumpai di wilayah Indo-
Pasifik dan banyak dijual di warung atau rumah makan yang menjual hasil laut.
Juga sebagai obat-obatan, dan objek wisata kerang sering digunakan oleh masyarakat
setempat sebagai bahan dasar makanan dan cangkangnya dijual sebagai dekorasi kamar,
perhiasan, dan peralatan rumah tangga.
11
DAFTAR PUSTAKA
Rumahbelajar,2008/https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Inverteb
rata-2-2008/konten14.html,2020.
Rendy Setiawan*1, Sudarmadji1, Budi Putra Mulyadi1, Revika Hilda Hamdani11, 2019/ (Habitat
Preference of Sea Shell Species (Moluska: Bivalvia) in the Intertidal Ecosystem of Tanjung Bilik
BaluranNationalPark),https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=manfaat+ekologi+kerang,2020
askanahshoecare,2011/lhttp://askanahshoecare.blogspot.com/2011/06/remis.html,2020
12