Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PLANKTONOLOGI

CHRYSOPHYTA

Disusun Oleh:
Kelompok 1/Perikanan B

UNIVERSITAS PADJAJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya. Tidak lupa
shalawat serta salam terus tercurah kepada Rasulullah SAW. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “CHRYSOPHYTA” ini
dengan tepat waktu.
Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Planktonologi yang dibimbing oleh Bapak Mochamad Candra W.Arief, S.Pi.,
M.Sc., MIL., Ph.D dan Ibu Heti Herawati, S.Pi., MP selaku dosen mata kuliah
Planktonologi.
Kami selaku penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal dan
mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih pada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan pada
makalah ini, oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik
dan saran yang memnbangun dari pembaca. Kami berharap semoga makalah
Planktonologi ini dapat memberikan banyak manfaat kepada pembaca.

Jatinangor, Maret 2024

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 3
BAB II ISI 3
2.1 Definisi 3
2.2 Klasifikasi 5
2.3 Ciri Umum dan Ciri Khusus 7
2.4 Anatomi 9
2.5 Reproduksi 9
2.6 Kebiasaan Makan 10
2.7 Adaptasi Lingkungan 10
2.8 Peranan Menguntungkan dan Merugikan 10
BAB III PENUTUP 12
3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Plankton adalah makhluk (tumbuhan atau hewan) yang hidupnya


mengapung, mengambang, atau melayang di dalam air yang kemampuan
renangnya (kalaupun ada) sangat terbatas hingga selalu terbawa hanyut oleh arus.
Istilah plankton diperkenalkan oleh Victor Hensen tahun 1887, berasal dari bahasa
Yunani yaitu planktos, yang berarti menghanyut atau mengembara.

Plankton dapat dibagi menjadi beberapa golongan sesuai dengan


fungsinya, ukurannya, daur hidupnya, atau sifat sebarannya. Berdasarkan
fungsinya, plankton dapat digolongkan menjadi empat golongan utama, yakni
fitoplankton, zooplankton, bakterioplankton, dan virioplankton.

Fitoplankton terdiri dari lima divisi, yaitu Cyanophyta, Chlorophyta,


Chrysophyta, Euglenophyta, dan Pyrrophyta. Masing-masing mempunyai
perbedaan dalam hal pigmen yang dimiliki, habitat, ukuran tubuh, cara
reproduksi, alat gerak, maupun bentuk hidup.

Pembahasan yang akan dipaparkan dalam makalah ini adalah Fitoplankton


dengan divisi Chrysophyta.

Ganggang keemasan sebagian besar hidup di air tawar tetapi ada juga yang
hidup di air laut dan ada yang hidup di tanah. Meskipun ada anggota chrysophyta
yang hidup di laut, reproduksinya dilakukan secara aseksual dengan pembelahan
biner. Pada ganggang uniseluler reproduksi atau perkembangbiakan dilakukan
dengan pembentukan spora. Sedangkan pada ganggang yang multiseluler
reproduksi seksualnya dilakukan melalui penyatuan dari jenis gamet. Contoh dari
ganggang keemasan atau ganggang pirang adalah navicula, synura, dan nishoous.

1.2 Rumusan Masalah

1
2

1) Apa itu Chrysophyta?


2) Apa saja klasifikasi Chrysophyta?
3) Apa saja ciri khusus yang dimiliki Chrysophyta?
4) Bagaimana cara reproduksi Chrysophyta?
5) Bagaimana kebiasaan makan Chrysophyta?
6) Bagaimana cara beradaptasi dengan lingkungannya Chrysophyta?
7) Apa saja peranan Chrysophyta?

1.3 Tujuan
1) Mengetahui definisi Chrysophyta
2) Mengetahui klasifikasi Chrysophyta
3) Mengetahui ciri khusus apa saja yang dimiliki Chrysophyta
4) Mengetahui bagaimana cara reproduksi Chrysophyta
5) Mengetahui kebiasaan makan Chrysophyta
6) Mengetahui bagaimana cara Chrysophyta beradaptasi dengan
lingkungannya
7) Mengetahui peranan menguntungkan dan mnerugikan dari Chrysophyta
BAB II
ISI

2.1 Definisi
Chrysophyta disebut juga ganggang keemasan yang berasal dari bahassa
Yunani yaitu Chyros yang berarti keemasan. Warna keemasan disebabkan karena
ganggang ini memiliki pigmen berupa karoten dan xantofil yang jumlahnya
dominan dibandingkan dengan klorofi l a dan c sehingga membuat sel plastida
bewarna hijau kekuningan/cokelat keemasan. Sumber lain ada yang menyebutkan
bahwa warna keemasan disebabkan oleh pigmen yang bernama fukosantin
(fucoxanthin).
Chrysophyta ini banyak ditremukan di air tawar, tetapi banyak juga
ganggang keemasan yang hidup di air laut atapun di air tanah. Alga kelompok ini
mempunyai makanan yang disimpan sebagai laminarin, yaitu suatu polisakarida
sebagai simpanan makanan pada alga ini. Alga keemasan memiliki variasi
struktur dan bentuk. Sebagian tidak memiliki dinding sel dan dapat merayap
sepert Amoeba. Sebagian lagi memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa.

Sebagian besar kelompok Chyrophyta adalah uniseluler tetapi ada pula


yang membentuk koloni. Sel-sel alga ini mempunyai dua flagella sehingga disebut
sebagai biflagellata, khususnya untuk alga yang struktur dinding selnya tersusun
atas pektin . Kedua flagellanya terpaut di dekat salah satu ujung sel. Selain hidup
di perairan, ada juga Chrysophyta yang hidup di darat.
Berdasarkan jenis sel nya, Crysophyta dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Chrysophyta Unisluler (Bersel Tunggal)
● Ochromonas, merupakan jenis Chrysophyta uniseluler yang
mempunyai dua flagela, satu panjang dan satu pendek.
Ochromonas dapat tumbuh secara autotrof dengan menggunakan
energi cahaya matahari atau secara heterotrof dengan menyerap
makanan.

3
● Navicula, sering disebut dengan diatome atau ganggang kersik,
bentuk tubuhnya kotak atau elips, jika mati fosilnya akan
membentuk tanah diatome yang berfungsi sebagai bahan
penggosok, campuran semen atau penyerap nitrogliserin pada
bahan peledak. Reproduksinya membelah diri dengan memisahkan
bagian tubuhnya yang terdiri dari hipoteka (kotak) dan epiteka
(tutup).
● Pinnularia, mirip dengan diatome.
2. Crysophyta Uniseluler (Bersel Banyak)
● Vaucheria, hidup berkoloni dalam filamen yang berbentuk tabung
yang kadang-kadang bercabang. Jenis yang hidup di darat
menempel pada permukaan dengan rizoid yaitu cabang-cabang
menyerupai akar yang tidak berwarna. Filamen Vaucheria berinti
banyak dan tidak dibatasi oleh dinding sekat yang disebut senosit.
Di dalam sitoplasma terdapat vakuola besar di tengah sel. Di dalam
sitoplasma terdapat banyak inti, plastida yang berbentuk cakram
tanpa pirenoid. Cadangan makanan berupa minyak dalam bentuk
tetes-tetes minyak.

2.2 Klasifikasi
1. Kelas Xanthophyceae

Xanthophyceae merupakan salah satu kelompok alga yang termasuk dalam


divisi Chlorophyta. Mereka dikenal dengan warna kuning kecoklatan yang
disebabkan oleh pigmen xanthophyll yang dominan. Xanthophyceae
tersebar luas di lingkungan air tawar, terutama di perairan yang tenang
seperti danau, rawa, dan sungai dengan substrat yang kaya bahan organik.

Kingdom: Chromista
Phylum: Heterokontophyta
Sub phylum: Ochrophytina
Class: Xanthophyceae

4
Ordo:
1) Ordo Botrydiales
2) Ordo Chloramoebales
3) Ordo Heterogloeales
4) Ordo Mischococcales
5) Ordo Rhizochloridales
6) Ordo Tribonematales
7) Ordo Vaucheriales
2. Kelas Crysophyciae
Kelas Chrysophyceae atau sering disebut dengan alga cokelat keemasan
karena memiliki pigmen warna cokelat dari betakaroten yang dominan. Tubuhnya
ada yang berbentuk koloni seperti Synura dan bersel satu seperti Ochromonas
(Muziany 2019). Memiliki flagella sebagai alat geraknya. Hidup pada air laut dan
air tawar. Chrysophyceae melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual.
Secara aseksual dengan cara pembelahan sel (mitosis) yaitu sel melepaskan diri
dari koloni untuk membuat koloni baru dan dengan cara membentuk zoospora
bagi sel- sel yang tidak berflagela. Reproduksi secara seksual dengan cara isogami
yaitu peleburan dua gamet yang sama bentuk dan ukurannya.
Chrysophyceae mempunyai 10 ordo, yaitu:
1) Ordo Chromalines
2) Ordo Chromulinales
3) Ordo Chrysamoebidales
4) Ordo Chrysapiales
5) Ordo Chrysocapsales
6) Ordo Chrysosphaerales
7) Ordo Dictyochales
8) Ordo Synurales
9) Ordo Phaeothamniales
10) Ordo Thallochrysidales

3. Kelas Bacillariophiceae
Bacillariophiceae merupakan kelompok mikroalga berwarna kuning
hingga coklat yang lebih dikenal dengan sebutan diatom. diatom
merupakan mikroalga seluler, dapat membentuk koloni, dinding selnya
mengandung silika dan terdiri dari dua valva bentuknya ada yang simetri
bilateral dan simetri radial
Kingdom: Chromista
Phylum: Ochrophyta

5
Class: Bacillariophyceae
Sub Kelas: Coscinodiscophycidae, Fragilariophycidae
Ordo:
1) Ordo Arachnoidiscales
2) Ordo Asterolamprales
3) Ordo Biddulphiales
4) Ordo Chaetocerotales
5) Ordo Coscinodiscales
6) Ordo Eupodiscales
7) Ordo Hemiaulales
8) Ordo Lithodesmiales
9) Ordo Melosirales
10) Ordo Rhizosoleniales
11) Ordo Thalassiosirales
12) Ordo Achnanthales
13) Ordo Bacillariales
14) Ordo Cymatosirales
15) Ordo Eunotiales
16) Ordo Fragilariales
17) Ordo Licmophorales
18) Ordo Naviculales
19) Ordo Surirellales
20) Ordo Tabellarial

2.3 Ciri Umum dan Ciri Khusus


Ciri-ciri umum Crysophyta, diantaranya:
a. Bentuk tubuh
● Uniseluler soliter, uniseluler berkoloni, ada pula yang multiseluler.
● Memiliki pigmen dominan karoten berupa xantofil yang memberikan
warna keemasan. Pigmen lainnya adalah fukoxantin, klorofil a dan klorofil
c.
b. Alat gerak
Memiliki alat gerak yang terdiri dari flagel yang jumlahnya tidak sama.
Pada ganggang keemasan yang bersel satu ada yang memiliki dua flagela
heterodinamik yaitu sebagai berikut:
● Pleuronematik: flagella yang memiliki tonjolan seperti rambut.

6
7

● Akronematik : flagella yang tidak memiliki tonjolan.


c. Talus: berbentuk berup batang atau bentuk lainnya.
d. Dinding sel tersusun atas silikat terdiri dari tutup (epitecha) dan wadah (
hypotheca)
e. Isi Sel
● Vakuola Kontraktil
Terdapat satu atau dua fakuola kontraktil dalam sel (tergantung
pada spesies) yang terletak dekat dasar dari flagel. Masing-masing fakuola
kontrakil terdiri atas vesikel kecil yang berdenyut dengan interfal yang
teratur, mengeluarkan isinya dari sel. Vakuola kontraktil yang terdapat
pada alga yang berflagel fungsi utamanya adalah osmoregulator.
● Badan Golgi
Badan golgi terletak di antara inti dan kontraltil fakuola. Badan
golgi adalah organela yang terdapat pada sel eukariotik, baik hewan
maupun tumbuhan yang strukturnya terdiri dari tumpukan fesikel bentuk
cakram atau kantung.
● Nuklelus dihubungkan oleh membran kloroplas ER.
● Kloroplas berwana coklat keemasan. Chrysophyta menunjukkan
perbedaan struktur kloroplas dan sering kali terdapat tiga thylakoids
disekitar periphery kloroplas (girdle lamina). Kloroplas terdiri dari dua
membran (CER), jarak periplastida antara dua kloroplas dan
retikulumendoplasma sempit dan kurang adanya perbedaan struktur.
Chrysophyta memili ciri khusus, diantaranya:
1. Kelas Xanthophyceae
● Sel-selnya biasanya berbentuk silindris dengan satu atau beberapa
kloroplas di dalamnya.
● Struktur selnya dapat memiliki vakuola dan kloroplas yang
berbeda-beda tergantung pada spesiesnya
● Memiliki klorofil a dan c sebagai pigmen utama dalam fotosintesis,
warna kuning kecoklatan yang khas pada Xanthophyceae
disebabkan oleh adanya pigmen xanthophyll seperti
vaucheriaxanthin dan diatoxanthin.
● Secara khas sel nya yang motil mempunyai dua flagela tak sama
panjang. Juga ada yang tidak bermotil.
2. Kelas Crysophyciae
3. Kelas Bacillariophiceae
8

● Terdiri atas dua katup yaitu epitheca dan hypotheca yang


terhubung dengan cingulum
● Memiliki pori-pori striae dan struktur lainnya yang membantu
dalam fotosintesis dan motilitas
● lokasi nukleus terletak di pusat sel
● Berwarna coklat keemasan karena mengandung fucoxanthin
(pigmen karotenoid)

2.4 Anatomi
1) Dinding sel Silikat (Frustula)
Merupakan komponen terluar dari diatom yang terbuat dari silikon
dioksida (SiO2) yang terhidrasi dan membentuk struktur seperti
kaya yang kuat namun ringan, memiliki 2 katup yang dihubungkan
oleh cingulum yaitu sebuah struktur menyerupai pita yang
fleksibel, permukaan Frustula memiliki pola halus berupa pori pori
kecil (striae) yang berperan penting dalam identifikasi spesiesnya
2) Sitoplasma
Merupakan cairan sel yang kental di dalam frustula tempat organ
sel lainnya berada, mengandung karbohidrat, protein dan lipid
3) Kloroplas
Merupakan organ tempat berlangsungnya fotosintesis, memiliki
warna coklat keemasan karena mengandung pigmen fucoxanthin
selain klorofil a dan c
4) Nukleus
Terletak pada pusat sel dan mengandung kromosom
5) Vakuola
Organ penyimpan yang berisi berbagai zat seperti lipid,
karbohidrat, dan air
6) Raphe (pada spesies metil)
Celah di sepanjang katup frustula, memungkinkan beberapa spesies
diatom dapat bergerak meluncur di permukaan substrat

2.5 Reproduksi
Diatom memiliki dua metode reproduksi utama yaitu aseksual yang
menjadi metode dominan dan seksual.
9

1. Aseksual ( Pembelahan Sel )


Sel induk mengalami mitosis dan menghasilkan dua kromosom
identik, frustula sang induk terbagi menjadi dua dan setiap anak
menerima satu katup dari induknya dan mensintesis katup baru
yang sesuai, cingulum baru akan terbentuk diantara katup yang ada
dan katup yang baru disintesis
2. Seksual ( Oogami )
Reproduksi seksual memiliki proses yang lebih rumit dibandingkan
dengan reproduksi secara aseksual dan terjadi secara berkala untuk
meningkatkan variasi genetiknya.
Diatom haploid mengalami meiosis dan menghasilkan gamet
jantan berflagel dan gamet betina tidak berflagel (oogonia)
kemudian spermatozoa berenang ke arah oogonia dan terjadilah
fertilisasi yang menghasilkan zigot diploid (2n) zigot kemudian
mengalami periode dormansi dan mengalami pembelahan meiosis
yang menghasilkan sel sel awal haploid untuk generasi baru. sel
awal ini kemudia mengembangkan frustula baru mereka sendiri

2.6 Kebiasaan Makan


Chrysophyta bertahan hidup mencari nutrisi dengan cara
Fotoautrotofi (menghasilkan energinya sendiri menggunakan cahaya dan
karbondioksida), Saprotopi (memakan detritus), Fagotropif (pemakan
tumbuhan atau organisme lain).
2.7 Adaptasi Lingkungan
Chrysophyta biasanya terdapat ditempat-tempat yang basah, air
laut, air tawar dan di tanah yang lembab. Untuk Xantophyceae hidup di air
tawar, air laut dan tanah. Chrysophyceae hidupnya di air laut dan air tawar.
Sedangkan Bacillariopphyceae di air laut, di air tawar ataupun pada tanah-
tanah yang lembab.
2.8 Peranan Menguntungkan dan Merugikan
Peranan plankton dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan bagi
perairan. Filum plankton heterokontophyta dan ochrophyta dapat memberikan
peran yang menguntungkan dalam perairan, seperti sebagai sumber makanan,
sebagai penghasil oksigen, sebagai penyerap karbondioksida, bahkan sebagai
bahan baku industri. Berikut merupakan contoh-contoh peranan yang
menguntungkan:
1. Sebagai Sumber Makanan.
10

● Diatom. merupakan sumber makanan utama bagi banyak


organisme perairan, seperti ikan, kerang dan zooplankton.
● Laminariales atau Kelp. merupakan sumber makanan bagi
manusia dan hewan.
● Sargassum. merupakan sumber makanan bagi banyak
organisme perairan, seperti ikan, penyu, dan kepiting.
2. Sebagai Penghasil Oksigen.
● Contohnya seperti Diatom dan Algae Coklat. Mereka
berfotosintesis lalu menghasilkan oksigen dimana oksigen
penting bagi kehidupan di laut.
3. Sebagai Penyerap Karbon Dioksida.
● Plankton-plankton menyerap karbondioksida lalu
berfotosintesis. Hal ini membantu mengurangi efek rumah
kaca.
4. Sebagai Bahan Baku Industri.
● Alginat diekstrak lagi Kelp atau sebutan lainnya
Laminariales, digunakan dalam berbagai produk seperti
makanan, kosmetik, dan obat-obatan.
● Agar-agar diekstrak dari algae merah, digunakan sebagai
bahan pembentuk gel dalam makanan dan produk lainnya.

Berikut adalah contoh-contoh peranan yang merugikan:


1. Blooming Algae.
● Beberapa spesies alga heterokontophyta dapat
menghasilkan racun yang berbahaya bagi manusia dan
hewan, dan jika spesies tersebut Blooming dapat
menyebabkan kematian massal untuk organisme di perairan
tersebut. Contoh algae Pseudochattonella spp. dan Karenia
brevis spp.
2. Deplesi Oksigen.
11

● Ketika alga mati dan terurai, mereka dapat menghabiskan


oksigen di air, yang menyebabkan kematian organisme laut
lainnya.

Filum Heterokontophyta dan Ochrophyta memiliki peran penting dalam


ekosistem laut dan bagi manusia. Mereka adalah sumber makanan dan oksigen
yang penting bagi perairan dan darat, dan mereka juga membantu menyerap
karbon dioksida dari atmosfer. Namun, beberapa spesies algae dapat
menghasilkan racun yang berbahaya bagi manusia dan hewan. Pertumbuhan alga
yang berlebihan (blooming) juga dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan
gangguan pada ekosistem laut.
BAB II
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Chrysophyta berasal dari bahasa Yunani, yaitu Chrysos yang artinya emas.
Chrysophyta umunya dikenal dengan alga keemasan karena warnanya yang emas
kecoklatan, berasal dari kandungan pigmen karoten dan xantofil yang
mendominasi. Chrysophyta memiliki pigmen warna lain yaitu fukoxantin.
Filum Chrysophyta dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Xanthopyceae,
Chrysopyceae, dan Bacillariophyceae. Chrysophyta memiliki berbagai manfaat
diantaranya adalah sebagai pakan alami bagi ikan, bahan baku industri, penyerap
karbon dioksida yang membantu mengurangi efek rumah kaca, dan lainnya. Filum
ini dapat dijadikan sebagai bioindikator di perairan. Chrysophyta juga dapat
menyebabkan blooming fitoplankton di perairan, yang biasa disebut blooming
algae. Beberapa spesies alga heterokontophyta dapat menghasilkan racun yang
berbahaya bagi manusia dan hewan, dan jika spesies tersebut Blooming dapat
menyebabkan kematian massal untuk organisme di perairan tersebut.

3.2 Saran
Dalam proses pembuatan makalah ini kami menyadari bahwa kami masih
memiliki kekurangan baik dari segi bahasa, penulisan, maupun dari segi materi
yang kami bahas dalam makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan agar kedepannya kami bisa melakukan
perubahan yang lebih baik dalam proses penulisan makalah, besar harapan kami
dengan adanya makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita untuk
menambah ilmu pengetahuan di bidang Chlorophyta.

12
DAFTAR PUSTAKA

Muziany, T. P. (2019). Kelimpahan Dan Keanekaragaman Fitoplankton Di Situ


Bagendit Kabupaten Garut (Doctoral dissertation, Universitas Pasundan).
Pelczar Jr, Michael, J. (1986). Dasar- Dasar Mikrobiologi Terjemahan. Jakarta:
Universitas Indonesia
Round, F. E., Crawford, R. M., & Mann, D. G. (1990). The diatoms: Biology and
morphology of the genera. Cambridge University Press.
AlgaeDatabase:Listing the World’s Algae

13

Anda mungkin juga menyukai