BIOLOGI
DISUSUN OLEH:
NAMA
Junior
KELAS
X MIPA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
- Latar belakang
- Rumusan masalah
- Tujuan
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya pengetahuan mengenai struktur sel telah
menimbulkan keraguan para ahli biologi, pengertiannya yang
mengatakan bahwa organisme di bumi terdiri dari tumbuhan dan
hewan. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa organisme yang
tidak dapat digolongkan sebagai kelompok tumbuhan atau hewan.
Klasifikasi mahkluk hidup yang membagi organisme di bumi menjadi
dua kingdom besar yaitu kingdom animalia dan kingdom plantae
dirasa terlalu sederhana, karena tidak memberikan tempat kepada
organisme sederhana yang tidak termasuk dalam kedua kingdom
tersebut. Banyak penelitian yang telah dilakukan oleh para ilmuwan
untuk mengklasifikasi kembali organisme yang ada di bumi.
Penelitian tersebut menghasilkan berbagai macam sistem klasifikasi.
Berbagai sistem klasifikasi telah dikemukakan pengelompokan
tersebut bervariasi sebagai contoh antara lain Margulis & Schwarz
(1982) membagi organisme menjadi 4 kategori yaitu Monera, Fungi,
Protista, dan Plantae. Trainor (1978) menyatakan bahwa semua
organisme eukariotik yang sederhana tergolong dalam Protista.
Kingdom Protista meruupakan salah satu kingdom yang kebanyakan
hidup di perairan, baik di perairan tawar maupun perairan laut.
Kingdom Protista di bagi menjadi tiga kelompok, yaitu Protista mirip
jamur, Protista mirip hewan, dan Protista mirip tumbuhan. Anggota
protista mirip tumbuhan adalah alga. Berdasarkan dominasi
pigmennya alga dikelompokkan menjadi Chlorophyta, Phaeophyta,
Crysophyta, Euglenophyta, Rhodophyta, Bacillariophyta, dan
Dynoflagellata.
B. Rumusan masalah
1. Ciri – ciri dari Pyrrophyta dan Phaeophyta?
2. Bagaimanakah cara reproduksi dari Pyrrophyta dan Phaeophyta?
3. Peranan dari Pyrrophyta dan Phaeophyta dalam kehidupan
manusia?
C. Tujuan
1. Mengetahui ciri – ciri dari Pyrrophyta dan Phaeophyta
2. Mengetahui cara reproduksi dari Pyrrophyta dan Phaeophyta
3. Mengetahui peranan dari Pyrrophyta dan Phaeophyta dalam
kehidupan manusia
BAB II
FILUM GANGGANG API (PYRROPHYTA)
DAN
FILUM GANGGANG COKLAT (PHAEOPHYTA)
A.) Filum Pyrrophyta sering disebut Dinoflagellata, diberi nama demikian
karena pergerakan yang dibantu dua flagela mirip cambuk (dalam bahasa Latin,
dino artinya pusaran air). Dinoflagellata terdiri dari sekitar 1.100 jenis,
terutama hidup di dalam air laut, meskipun beberapa jenis hidup di air tawar.
Dinoflagellata merupakan ganggang uniseluler yang motil, dengan ciri utama
terdapat celah dan alur di sebelah luar pembungkus yang melingkupi dinding
sel. Beberapa jenis Dinoflagellata tidak mempunyai dinding sel, namun
kebanyakan mempunyai dinding sel yang terbagi-bagi menjadi lempeng-
lempeng selulosa poligonal yang saling bersambungan sangat rapat.
Pyrrophyta juga sering disebut tumbuhan api (fire plant) atau ganggang api.
Mengapa Pyrrophyta atau Dinoflagellata disebut ganggang api?
Filum Pyrrophyta disebut ganggang api karena memiliki cangkang yang
mengandung fosfor yang mampu memendarkan cahaya bewarna merah
menyala seperti api atau berwarna hijau biru yang sangat indah terutama
dalam kondisi gelap pada malam hari di air laut. Peristiwa perpendaran cahaya
ini disebut dengan bioluminesens.
BAB III
PEMBAHASAN
A. CIRI – CIRI DARI PYRROPHYTA DAN PHAEOPHYTA
1.) Ciri – ciri dari Pyrrophyta
Pyrrophyta atau Dinoflagellata atau Ganggang Api memiliki ciri atau
karakteristik secara umum, yaitu sebagai berikut.
■ Uniseluler (bersel tunggal)
■ Bersifat motil (aktif bergerak)
■ Memiliki flagela (bulu cambuk)
■ Memiliki dinding sel nyata yang terdiri atas lempengan-lempengan
yang mengandung selulose, tetapi ada beberapa yang tidak memiliki
dinding sel, misalnya Gymnodinium sp.
■ Memiliki sel dengan ciri khas yaitu terdapat celah dan alur serta di
dalam sel terdapat plastida yang mengandung pigmen klorofil a dan c,
serta karotenoid sehingga bewarna cokelat kekuning-kuningan.
■ Bersifat autotrof (mampu melakukan fotosintesis atau bersifat
fotosintetik) dan berperan sebagai fitoplankton di lautan.
■ Bersifat yang bersifat heterotrof yang hidup dengan cara menelan
materi organik dan sel-sel hidup lain.
■ Ada juga yang bersifat sebagai parasit yang hidup dengan cara
menempel pada tubuh berbagai hewan laut,
contohnya Protogonyaulax catenella.
■ Hidup bebas atau bersimbiosis pada tubuh beberapa jenis karang,
anemon laut, cacing pipih, dan kerang raksaksa.
■ Pada beberapa jenis, cangkagnya mengandung fosfor sehingga
memendarkan cahaya di malam hari.
■ Sebagian besar berhabitat di air laut tetapi adapula yang hidup di air
tawar.
■ Memiliki vakuola non-kontraktil yang berfungsi untuk mengapung
dan osmoregulasi.
2.) Ciri – ciri dari Phaeophyta
Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel telah memiliki membran.
Multiseluler (bersel banyak).
Berbentuk lembaran, bahkan ada yang menyerupai tumbuhan tinggi
(Plantae) karena memiliki bagian menyerupai akar, batang, dan daun.
Memiliki gelembung-gelembung udara yang berfungsi sebagai
pelampung.
Memiliki ukuran talus mikroskopis sampai makroskopis.
Memiliki pigmen klorofil a, klorofil c, violaxantin, b-karotin,
diadinoxantin, serta xantofil yang jumlahnya dominan.
Berbentuk filamen bercabang, tidak bercabang dan ada juga yang tegak.
Bersifat autotorof, karena memiliki klorofil untuk melakukan
fotosintesis.
Memiliki kloroplas tunggal berbentuk seperti benang ada pula yang
berbentuk cakram (discoid).
Kloroplas mengandung pirenois untuk menyimpan cadangan makanan.
Cadangan makanan yang disimpan berupa laminarin.
Memiliki dinding sel.
Pada dinding sel dan ruang intersel terdapat algi (asam alginate), bagian
dalam dinding sel tersusun oleh lapisan selulosa.
Memiliki jaringan untuk transportasi seperti tumbuhan tingkat tinggi.
Hampir semua jenis Phaeophyta memiliki habitat di laut terutama di
daerah yang dingin, yaitu hidup di batu-batuan di dasar perairan
sedalam 1,5 – 5 meter dari permukaan air.
Semua Phaeophyta hidup berkoloni dengan bentuk bervariasi dari yang
sederhana hingga yang berbentuk besar (lebih dari 30 meter) dengan
organisasi sel yang rumit.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Karakteristik dan peranan organisme Protista mirip tumbuhan yang
tergolong dalam Chlorophyta, Euglenophyta, Pyrrophyta,
Chrysophyta, Phaeophyta; Klasifikasi dan ciri-ciri umum Protista mirip
jamur; Karakteristik dan peranan organisme Protista mirip jamur yang
tergolong dalam jamur air (Oomycota) dan jamur lendir
(Myxomycota). Klasifikasi dan ciri-ciri umum Protista mirip hewan;
Karakteristik dan peranan organisme Protista mirip hewan yang
tergolong dalam filum Sarcomastigophora, filum Labyrinthomorpha,
filum Apicomplexa, filum Microspora, filum Acetospora, filum
Myxozoa, dan filum Ciliophora; Klasifikasi dan ciri-ciri umum Protista
mirip tumbuhan.
B. SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan,
silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan
memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari
salah, khilaf, alfa dan lupa
DAFTAR PUSTAKA
Guru Pendidikan. 2019. www.seputarilmu.com