Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH CHRYPTOPHYTA

DISUSUN OLEH :

NAMA KELOMPOK :
- ACHMAD YUSUF DIKROMO ( 202063011 )
- FIRMAN FATIH RUMBIA ( 202063003 )

DOSEN : Dr. Ch. I. Tupan, S.Pi, M.Si

MATKUL : TUMBUHAN AIR

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON

TAHUN 2021

Jalan Ir. M. Putuhena, Kampus Unpatti Poka – Ambon

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “CHRYPTOPHYTA " dengan
baik.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Tumbuhan Air. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang“ Devisi
dari alga CHRYPTOPHYTA” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Dalam penyusunannya, penulis menyadari akan segala kekurangan yang ada sehubungan dengan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, maka penulis mengucapkan maaf yang
sebesar-besarnya apabila baik dalam penulisan maupun penyajian makalah ini terdapat banyak
kesalahan. Dengan tangan terbuka penulis akan menerima segala saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca.

Ambon, 27 Mei 2021

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………… 1

KATA PENGANTAR…………………………………………………………… 2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. 3

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………….. 4

1. Latar Belakang………………………………………………………… 4
2. Tujuan…………………………………………………………………… 4
BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………. 5

1. TAKSONOMI CHRYPTOPHYTA……………………………………… 5
2. Fitur Sitologi……………………………………………………………. 6
3. Morfologi CHRYPTOPHYTA…………………………………………. 8
4. Reproduksi CHRYPTOPHYTA……………………………………… 10
5. Distribusi Ekologi CHRYPTOPHYTA………………………………… 11
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………. …… 13

1. KESIMPULAN…………………………………………………………… 13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………… 14

BAB I

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang :

Mikrolga merupakan salah satu biota perairan yang memiliki potensi sebagai bahan
aktif yang bermanfaat untuk industry farmasi, kimia, kosmetik, pertanian, dan lainnya.
Namun di Indonesia, pemanfaatn mikroalga masih terbatas sebagai bahan pakan alami
(Styaningsih, 2014).Umumnya, mikroalga merupakan tumbuhan renik berukuran
mikroskopik (diameter antara 3-30 µm) yang termasuk dalam kelas alga dan hidup sebagai
koloni maupun sel tunggal di seluruh perairan tawar maupun laut. Morfologi mikroalga
berbentuk uniseluler atau multiseluler tetapi belum ada pembagian fungsi organ yang jelas
pada sel-sel komponennya. Hal itulah yang membedakan mikroalga dari tumbuhan tingkat
tinggi. Berdasarkan pigmen yang dimiliki, mikroalga dikelompoka menjadi lima filum,salah
satunya ialah Cryptophyta.

1.2 Tujuan:

 Untuk mengetahui lebih lanjut terkait devisi dari algea CHRYPTOPHYTA

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 .TAKSONOMI CHRYPTOPHYTA

Cryptophyta adalah kelompok uniseluler yang unik yang tidak memiliki kedekatan
dengan kelompok alga lainnya. Kelompok ini merupakan organisme eukaryotik, dan mereka
juga memiliki kerongkongan.

 Klasifikasi ilmiah:
Domain. :Eukariota

(TidakBerperingkat) : Hakrobia

(Tidak berperingkat) : Cryptista

Kelas super. : Cryptomonada

 Cryptomonada Senn 1900
 Cryptomonadinae Pascher 1913
 Cryptomonadophyceae Pascher ex Schoenichem 1925

Penyebutan pertama cryptophytes tampaknya telah dibuat oleh Christian Gottfried


Ehrenberg pada tahun 1831, [11] saat mempelajari Infusoria . Kemudian, ahli botani memperlakukan
mereka sebagai kelompok alga yang terpisah , kelas Cryptophyceae atau divisi Cryptophyta, sementara
ahli zoologi memperlakukan mereka sebagai ordo protozoa flagellata Cryptomonadina. Dalam beberapa
klasifikasi, cryptomonads dianggap kerabat dekat dinoflagellata karena (tampaknya) pigmentasi serupa,
dikelompokkan sebagai Pyrrhophyta.

Crypto berasal dari bahasa Yunani yang artinya “tersembunyi”, dan phyta yang berarti
“tanaman”. Cryptophyta memiliki nama lain yang disebut dengan cryptomonads.Cryptophyta

5
merupakan sekelompok gangang kecil eukariotik yang anggotanya terdiri dari organisme
uniseluler yang asimetris, datar, dan umumnya berbentuk hati atau daun. Sel cryptophyta
sebagian besar bewarna cokelat-zaitun,biru-hijau, terkadang bewarna merah dan ada juga yang
tidak bewarna. Alga ini memiliki pigmen fotosintetik klorofil a, klorofil c, alpha-karoten, dan
pigmen phycobilin. Pigmen phycobilin ini dimiliki oleh Cyanobacteria yang letaknya di lumen
tilakoid (Khoirummazidah, 2019).

Cryptomonas (Air tawar dan air laut). memiliki 1-2 kloroplas cokelat dan dapat
melakukan fotosintesa ataupun bertahan hidup menggunakan bakteri. Dapat melakukan
fotosintesa ataupun bertahan hidup menggunakan bakteri. Pada umumnya tidak digunakan
sebagai pakan pada lingkungan budidaya, namun demikian populasi di alam merupakan
makanan bagi rotifer, kerang, tiram, dan larva udang

2.2 Fitur Sitologi


Struktur sel Klas Cryptophyceae:

• Biota Cryptophyta terdiri dari kelompok kecil biflagellata.

• Biota ini mempunyai sel asimetrik berbentuk dorsiventral dan badan dikelilingi oleh periplast.

• Periplast tersusun dari plasmalemma triaminat, dimana menutupi semua belahan badan
termasuk dua flagella dan belahan enterior.

6
• Biota ini mempunyai sejumlah piring didalam plasmalemma yang permukaannya berbentuk
referensi hexagonal atau persegi. Beberapa yang lain mempunyai piring ini pada belahan luar
dari plasmolemma.

• Biota ini mempunyai bentuk sel menyerupai sepasang yang fleksibel.

• Sepasang flagella muncul dibagian ventral dan merupakan bentuk perpanjangan dari sebuah
lorong, dimana berpangkal pada belahan ujung anterior sel. Contoh flagella Cryptomonas ovata

• Flagella bisa berukuran sama atau tidak sama panjangnya, berperilaku homodinamik atau
heterodinamik, menyerupai rambut yang keras dan lembut sebagaimana flagella pada
Chrysophyta atau Phaeophyta

• Biota ini mempunyai pigmentasi yang jelas. Meskipun demikian terdapat pula biota yang tidak
berwarna.

• Warna pigmentasi menye babkan biota berwarna merah, biru, kuning, coklat atau hijau.

• Perubahan warna pigmen bisa terjadi. Misal : Chroomonas salina dikala muda berwarna merah,
namun sesudah bau tanah cenderung berwarna hijau.

• Chloroplast hanya berjumlah tunggal pada sel biota Cryptomonas major.

• Chloroplast dikeli-lingi oleh empat lapis membran. Dua lapisan terdalam yakni cangkang yang
berpengaruh untuk melindungi chloro-plast. Dua lapisan terluar yakni reticulum endoplasma
chloroplast (cer).

• Cryptomonas sp. mempunyai reticulum endoplasma chloropast (c) yang berlanjut ke kantong
nukleus.

• Bagian Periplastial berisi nucleomorp (nm), butiran tepung (s), ribosomes dan vesicula.

• Pyrenoid (py) berdekatan dengan nukleus (n) Ejectosomes (e) terletak di sekitar kerongkongan.

2.3 Morfologi CHRYPTOPHYTA

7
Cryptophyta adalah kelompok uniseluler yang unik yang tidak memiliki kedekatan dengan
kelompok alga lainnya. Kelompok ini merupakan organisme b eukaryotik, dan mereka
juga memiliki kerongkongan. Semua spesies kelompok ini memiliki flagel, bersifat
motil, dan memiliki satu atau dua kloroplast serta memiliki chlorophyl a dan c,
phycocyanin dan phycoeretrin serta beberapa carotenoid yang memberikan warna
kecokelatan pada tubuh mereka, sebagaimana yang dapat dilihat pada Gambar 2.8.
Cryptomonas (Air tawar, air laut;). memiliki 1-2 kloroplas cokelat dan dapat
melakukan fotosintesa ataupun bertahan hidup menggunakan bakteri. Pada umumnya
tidak digunakan sebagai pakan pada lingkungan budidaya, namun demikian populasi
di alam merupakan makanan bagi rotifer, kerang, tiram, dan larva udang.

Gambar 2.8 Struktur Umum Cryptophyta Sumber : Widyastuti, 2014

Ciri-Ciri Cryptophyta :

• Biota Cryptophyta terdiri dari kelompok kecilbiflagellata.

• Biota ini mempunyai sel asimetrik berbentuk dorsiventral dan tubuh dikelilingi
olehperiplast.

• Periplast tersusun dari plasmalemma triaminat, dimana menutupi semua


bagian tubuh termasuk dua flagella dan bagianenterior.

8
• Biota ini memiliki sejumlah piring didalam plasmalemma yang permukaannya
berbentuk pola hexagonal atau persegi. Beberapayang lain memiliki piring ini
pada bagian luar dariplasmolemma.

• Melalui proses fotosintesis, chlorella merubah karbondioksida (CO2) menjadi


oksigen (O2). Dalam tubuh manusia, proses oksidasi ini membersihkan jaringan
sel dan peredarandarah.

• Sebagian besar sel cryptomonadales chlorella sorokiniana cell dapat dicerna; 95


% proses pencernaa dilakukan oleh tubuh kurang dari 2 jam. dibandingkan
dengan produk lain yang memakan waktu hingga 5jam

• Cryptomonadales chlorella mengandung protein dalam jumlah besar yang


diseimbangkan dengan komposisi asam amino.

• Cryptomonadales chlorella memiliki vitamin dan mineral yang terkandung


bersama dengan active phytonutrients dalam jumlah besarPPAR dan

CGF , sumber nutrisi yang kaya kaan DNA & RNA yang dapt membantu
peremajaan struktur tubuh sel.

• Cryptomonadales chlorella mengandung chlorophyll (green) and phycocyanin


(blue) dalam jumlah banyak. Chlorophyll dikenal untuk penyaring darah.
Phycocyanin adalah zat anti oksidan yang sangat kuat dan dapt digunakan
untuk melindungi liver(hati) dan ginjal

• Cryptomonadales chlorella memiliki kemampuan untuk merubah sel yang


banyak mengandung asam menjadi kondisi netral. Kondisi sel yang asam
membuat seseorang dapat mudah terserang penyakit

• Cryptomonadales chlorella adalah pemacu tingkat immune (kekebalan tubuh)


yang sangat kuat

2.4 Reproduksi CHRYPTOPHYTA

9
Cryptophyta, termasuk anggota kelompoknya Chroomonas acuta melakukan
reproduksi secara aseksual atau seksual. Secara seksualnya reproduksi dilakukan melalui
pembelahan mitosis untuk menghasilkan 2 sel anak yang identik. Sedangkan reproduksi
seksualnya melalui fusi seksual yaitu isogami. Isogami pada Chroomonas terjadi saat 2 sel
Chroomonas haploid saling mendekat dan terjadi kariogami atau berfusinya 2 inti sel sehingga
terbentuklah zigot yang motil dengan 4 flagel.

Cryptomonad dapat bereproduksi dengan pembelahan sel secara mitosis. Pembelahan


mitosis merupakan pembelahan selyang akan menghasilkan kromosom yang sama. Pembelahan
inti atau nukleus pada pembelahan mitosis ini didahului dengan pembentukan benang-benang
kumparan sperma atau kromosom. Pembelahan sel secara mitosis meliputi sejumlah tahapan
tertentu. Sebenarnya, pembelahan mitosis hanyalah sebagian kecil dari siklus sel. Siklus sel
terdiri dari fase pembelahan mitosis (M) dan periode pertumbuhan yang disebut interfase.
Interfase merupakan bagian ter-besar dari siklus sel. Interfase terdiri dari tiga sub fase, yaitu fase
G1 (pertumbuhan primer), fase S (sintesis) , dan fase G2 (pertumbuhan sekunder ).

2.5 Distribusi dan Ekologi CHRYPTOPHYTA

Cryptomonads Habitatnya berada pada air tawar & air laut dan Pada umumnya
merupakan komponen phytoplankton di danau,dan juga sering dijumpai di daerah kosmopolitan
serta di pantai. Dikarenakan Cryptomonads tidak dapat melakukan pergerakan atau koloni dari
selnya, maka pola distribusi dari Cryptomonads sendiri lebih banyak dipengaruhi faktor fisik
berupa pergerakan masa air. Oleh karena itu pengelompokan (pathciness) plankton lebih banyak
terjadi pada daerah neritik terutama yang dipengaruhi estuaria dibandingkan dengan oseanik.
Faktor-faktor fisik yang menyebabkan distribusi fitoplankton Cryptomonads yang tidak merata
antara lain arus pasang surut, morfogeografi setempat, dan proses fisik dari lepas pantai berupa
arus yang membawa masa air kepantai akibat adanya hembusan angin. Artinya distribusi pada
Cryptomonads terjadi secara horizontal dimana kelimpahan dari fitoplankton tersebut
dipengaruhi oleh massa air seperti terjadinya up welling atau turbulensi, maka kelimpahan
plankton juga lebih besar dibanding daerah lain yang tidak ada.

Kemudian , karakteristik ekologi sendiri atau bagaimana interaksi antara cryptophyta


ini dengan makhluk hidup lain atau dengan lingukngannya , dapat dilihat dari bahwa bagaimana

10
cara mereka beradaptasi dengan lingkungannya sendiri. Cryptophytes adalah flagellata bersel
tunggal dan memiliki pigmen yang tidak ditemukan pada kelompok alga lain (phycoerythrin dan
phycocyanin). Pigmen adalah struktur yang menyerap cahaya dan termasuk pigmen, klorofil.
Nama cryptoceae berarti rahasia, atau tersembunyi, dan ganggang ini bisa menjadi rahasia dalam
kebiasaan hidup mereka. Cryptophytes adalah kelompok organisme yang menarik karena mereka
mampu memperoleh energi dari matahari melalui fotosintesis, serta memperoleh energi dengan
memakan makanan partikulat. Oleh karena itu, alga ini bersifat fotosintesis dan heterotrofik. Ada
banyak spesies berbeda yang ditemukan di seluruh dunia, termasuk daerah lembab di tanah,
danau yang tertutup es, lautan tropis, mekar di pantai, dan sebagai parasit usus pada hewan.
Masih banyak yang harus ditemukan tentang kelompok organisme ini dan kebiasaan hidup
mereka.

Cryptophytes mengandung klorofil a dan c2 untuk fotosintesis, yang mereka gunakan


untuk mengubah energi matahari menjadi makanan. Cryptophytes menyimpan energi ekstra dari
fotosintesis dalam bentuk pati, sejenis gula. Pati bertindak sebagai cadangan makanan untuk sel
pada saat sel tidak dapat berfotosintesis, seperti di kegelapan musim dingin atau jauh di dalam
danau, di mana cahaya tidak mencapai. Sel juga mengandung pigmen aksesori phycocyanin
(biru) atau phycoerythrin (merah). Pigmen aksesori adalah molekul yang bertanggung jawab atas
warna sel, dan cryptophytes mungkin tampak berwarna merah, hijau kekuningan, atau coklat.

11
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Cryptophyta adalah kelompok uniseluler yang unik yang tidak memiliki kedekatan dengan
kelompok alga lainnya. Kelompok ini merupakan organisme eukaryotik, dan mereka juga
memiliki kerongkongan. Struktur sel Klas Cryptophyceae salah satunya Biota Cryptophyta
terdiri dari kelompok kecil biflagellata. Biota ini mempunyai sel asimetrik berbentuk dorsiventral
dan badan dikelilingi oleh periplast. Cryptophyta adalah kelompok uniseluler yang unik yang
tidak memiliki kedekatan dengan kelompok alga lainnya. Kelompok ini merupakan organisme b
eukaryotik, dan mereka juga memiliki kerongkongan. Semua spesies kelompok ini memiliki
flagel, bersifat motil, dan memiliki satu atau dua kloroplast serta memiliki chlorophyl a dan c,
phycocyanin dan phycoeretrin serta beberapa carotenoid yang memberikan warna kecokelatan
pada tubuh mereka.

Cryptophyta, termasuk anggota kelompoknya Chroomonas acuta melakukan reproduksi secara


aseksual atau seksual. Secara seksualnya reproduksi dilakukan melalui pembelahan mitosis
untuk menghasilkan 2 sel anak yang identik. Sedangkan reproduksi seksualnya melalui fusi
seksual yaitu isogami. Isogami pada Chroomonas terjadi saat 2 sel Chroomonas haploid saling
mendekat dan terjadi kariogami atau berfusinya 2 inti sel sehingga terbentuklah zigot yang motil
dengan 4 flagel.

Cryptomonads Habitatnya berada pada air tawar & air laut dan Pada umumnya merupakan
komponen phytoplankton di danau,dan juga sering dijumpai di daerah kosmopolitan serta di
pantai. Dikarenakan Cryptomonads tidak dapat melakukan pergerakan atau koloni dari selnya,
maka pola distribusi dari Cryptomonads sendiri lebih banyak dipengaruhi faktor fisik berupa
pergerakan masa air. Cryptophytes adalah kelompok organisme yang menarik karena mereka
mampu memperoleh energi dari matahari melalui fotosintesis, serta memperoleh energi dengan
memakan makanan partikulat. Oleh karena itu, alga ini bersifat fotosintesis dan heterotrofik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hermaniawati, N. H., R. M. Hasby. Dan D. A. Trisandy. 2013.


Mengidentifikasi Beberapa Jenis Mikroalga Air Tawar. Jurusan Biologi Fakultas Sains
Dan Teknologi Uin Sunan Gunung Djati Bandung. Hal 1-8.

Khoirummazidah, V. 2019. INVENTARISASI MIKROALGA DI SUNGAI


NGROWO SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI
KLASIFIKASIMAKHLUK
HIDUP. Skripsi.
Lestari, I. L., S. Ratnawulan dan Mita. 2017. Potensi Alga Laut Dan
Kandungan Senyawa Biologisnya Sebagai Bahan Baku Kosmeseutikal. Farmaka
Suplemen. 14(1): 114-126.
Nontji, A. 2008. Plankton Laut. LIPI Press. Indonesia

Oktarina, E. 2017. Alga : Potensinya pada Kosmetik dan Biomekanismenya.


Majalah Teknologi Agro Industri (Tegi). 9(2): 1-10.
Prihantini, N.B., W. Wardhana., D. Hendrayanti., A. Widyawan., Y. Ariyani,
dan R. Rianto. 2008. Biodiversitas Cyanobacteria Dari Beberapa Situ/Danau Di
Kawasan Jakarta-Depok-Bogor, Indonesia. Makara, Sains. 12(1): 44-54.
Timbuleng, T. 2014. Shycophyta,Chyanophyta Dan Oomycota. Universitas
Negeri Manado. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Pendidikan Biologi.
Hal 1-38.

13
Purwanti, A., 2014. Pengambilan Lipid Dari Mikroalgabasah Dengan Cara
Ekstraksi Dalam Autoklaf. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri.
Yogyakarta: ST
AKPRIND Yogyakarta.

Suryanti, E., W. R. Melani, T. Apriadi. 2016. Keragaman Fitoplankton


Sebagai Indikator Kualitas Perairan Kampung Gisi, Kecamatan Teluk Bintan,
Kabupaten Bintan. Phytoplankton diversity for Water Quality Indicators at Kampung
Gisi, Teluk Bintan, Bintan regency. 1 – 14.
Setyawan, I. B. 2011. Divisi Clorophyta. Malang: Universitas Muhamadiyah
Malang.

Widiyanti, N. L. P. M., I. G. A. N. Setiawan, dan I. A. P. Suryanti. 2015.


Pengaruh Garam Dapur Dan Cupri Sulphat Terhadap Pertumbuhan Alga Cyanophyta
Yang Diisolasi Dari Batu Bata Bangunan Pura Di Desa Tejakula Buleleng. Jurnal Sains
dan Teknologi. 4(2) : 608-62

14

Anda mungkin juga menyukai