Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH MIKROBIOLOGI

“Cyanobacteria”

OLEH
KELOMPOK 3

1. CHRISTIAN P. KONDAMESA (1701040044)


2. ARNOLDUS NEONBASU (1701040044)
3. IMBERD R.LIUNIMA (1701040044)
4. DIONISIUS BAKO (1701040044)
5. SEPRI Y. NALLE (1701040044)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019

Page 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan Judul
: “Cyanobacteria”. Dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan semua
pihak, sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Maka untuk ini kami
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman yang
telah membantu penyelesaian makalah ini serta Bapak dosen yang telah
memberikan argumen atas terselesaikannya makalah ini. Kami berharap semoga
makalah ini dapat berguna bagi semua pihak.

Penyusun.

Page 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................2
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3-19
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................20
B. Saran.....................................................................................................20
Daftar Pustaka......................................................................................................21

Page 3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Plakton adalah mikroorganisme renik tumbuhan atau hewan yang hidupnya


mengapung, mengambang, atau melayang di dalam air yang kemampuannya
terbatas sehingga mudah terbawa arus. Sedangkan Planktonologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang kehidupan dan sistematika plankton.

Plankton memiliki dua jenis yakni zooplankton dan fitoplankton.


Fitoplankton adalah plankton yang mempunyai sifat tumbuhan yang hidupnya
melayang atau mengapung didalam perairan atau dilaut. Berdasarkan hasil
penelitian, fitoplankton dibagi menjadi 5 filum diantaranya adalah Cyanophyta,
Chlorophyta, Chrysophyta, Euglenophyta dan Pyrrhophyta. Cyanophyta adalah
makhluk hidup yang pada umumnya banyak ditemukan dilapisan atas atau
dibawah permukaan dan biasanya disebut sebagai Alga hijau-biru. Chlorophyta
adalah organisme yang umumnya dapat ditemukan atau terakumulasi dilapisan
termoklin dan biasanya disebut sebagai Alga hijau.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah ciri-ciri, reproduksi, klasifikasi, habitat dan peranan
dari Cyanophyta ?
2. Bagaimanakah ciri-ciri, reproduksi, klasifikasi, habitat dan peranan
dari Chlorophyta ?

1.3 Manfaat dan Tujuan

Dapat memahami dan mengkaji tentang pengelompokan, ciri-ciri,


reproduksi, habitat serta peranan dari Cyanophyta dan Chlorophyta.

BAB II

Page 4
PEMBAHASAN

2.1 Cyanophyta (Alga Hijau-Biru) / Cyanobacteria


Cyanophyta alga biru atau ganggang belah atau ganggang lendir
(Chyanopyceae, Schizophyceae, Myxophyceae) merupakan divisi alga yang paling
primitive. Cyanophyta adalah organisme prokariotik mikroskopis yang sudah
dapat berfotosintesis, seperti tumbuhan tingkat tinggi. Sel-sel tubuhnya ada yang
bersel tunggal (uniseluler), ada yang berkoloni, ada pula yang bersel banyak
(multiseluler). Cyanophyta multiseluler membentuk bangungan yang berupa
benang halus (filament).

a. Ciri-ciri Cyanophyta

1. Bentuk dan Ukuran Tubuh Cyanobacteria

Berbeda dengan bakteri pada umumnya yang bersifat uniseluler (sel


tunggal), bentuk tubuh Cyanobacteria ada yang multiseluler dan ada pula yang
uniseluler. Tubuh Cyanobacteria yang multiseluler berbentuk filamen (benang),
contohnya Oscillatoria, Microcoleus, Rivularia, Plectonema boryanum, dan
Anabaena. Cyanobacteria uniseluler ada yang berbentuk bulat soliter (sendiri) dan
ada pula yang berkoloni.

Cyanobacteria yang berbentuk bulat soliter misalnya Chroococcus dan


Anacystis, sedangkan Cyanobacteria yang berbentuk bulat berkoloni, misalnya
Merismopedia, Nostoc, Gloeocapsa, dan Mycrocystis. Ukuran tubuh
Cyanobacteria berkisar 1 mm – 60 mm, sehingga mudah diamati dengan
mikroskop cahaya biasa. Oscillatoria princeps merupakan Cyanobacteria
berbentuk benang dengan ukuran tubuh terbesar. Cyanobacteria yang berbentuk

Page 5
benang disebut juga trikoma, terdiri atas sel-sel yang tersusun seperti rantai. Pada
trikoma terdapat beberapa sel dengan bentuk dan fungsi yang berbeda-beda, yaitu
sebagai berikut.

 Heterokista, adalah sel yang berukuran lebih besar dari sel-sel


tubuh lainnya, berdinding tebal, dengan isi yang jernih dan
mengandung enzim nitrogenase. Heterokista berfungsi untuk
mengikat nitrogen.

 Akinet, adalah sel yang berukuran lebih besar dari sel-sel tubuh
lainnya, berfungsi menyimpan cadangan makanan, berdinding
tebal, dan mengandung endospora. Sel ini berfungsi untuk
mempertahankan diri pada kondisi lingkungan yang buruk.

 Baeosit, adalah sel-sel vegetatif yang merupakan hasil reproduksi


(pembelahan sel), berbentuk bulat, berukuran kecil, dan
berklorofil. Sel ini berfungsi untuk fotosintesis.

2. Struktur Sel Cyanobacteria

Struktur sel penyusun tubuh Cyanobacteria mirip dengan sel bakteri Gram
negatif, dengan ciri utama memiliki dinding sel yang mengandung lapisan
peptidoglikan yang tipis. Sel Cyanobacteria terdiri atas bagian-bagian, yaitu
lapisan lendir, dinding sel, membran plasma, membran fotosintetik, mesosom,
sitoplasma, ribosom, granula penyimpanan, vakuola gas, protein padat, dan
nukleoplasma (DNA).

 Lapisan lendir, menyelimuti dinding sel. Lendir berfungsi membantu


pergerakan meluncur (lokomosi) pada Cyanobacteria uniseluler, serta
gerak bergetar atau maju mundur (osilasi) pada Cyanobacteria yang
berbentuk benang (filamen). Contohnya Oscillatoria sp.

Page 6
 Dinding Sel, mengandung lapisan peptidoglikan yang tipis dan
berfungsi untuk memberikan bentuk tetap pada ganggang dan
melindungi isi sel.

 Membran sel (membran plasma), bersifat selektif permeabel dan


berfungsi membungkus sitoplasma dan mengatur pertukaran zat.

 Membran fotosintetik (membran tilakoid), merupakan pelipatan


membran plasma ke arah dalam sitoplasma yang berfungsi untuk
berfotosintesis. Membran fotosintetik mengandung klorofil (hijau),
karoten, dan pigmen fotosintetik lainnya, antara lain fikoeritrin
(merah) dan fikosianin (biru). Perpaduan antara pigmen-pigmen
tersebut menyebabkan warna Cyanobacteria berbeda-beda, antara lain
kekuningan, kemerahan, kecokelatan, violet, hijau cerah, hijau
kebiruan, bahkan kehitaman.

 Mesosom, merupakan penonjolan membran ke dalam sitoplasma dan


berfungsi untuk menghasilkan energi.

 Sitoplasma, merupakan larutan koloid yang tersusun dari air, protein,


lemak, gula, mineral, dan enzim. Di dalam sitoplasma terdapat
ribosom, granula penyimpanan, vakuola gas, protein padat, dan
nukleoplasma (DNA).

 Ribosom, merupakan organel kecil yang berfungsi untuk sintesis


protein.

 Granula penyimpanan, berfungsi untuk menyimpan cadangan


makanan.

 Vakuola gas, berisi udara yang menyebabkan tubuh Cyanobacteria bisa


mengapung di permukaan air, sehingga mendapatkan cahaya matahari
untuk berfotosintesis.

Page 7
 Nukleoid, merupakan materi genetik yang tersusun dari DNA dan tidak
dikelilingi membran. Nukleoid terdapat di lokasi tertentu.

b. Klasifikasi Cyanophyta

 Chroococcales

Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehijau-


hijauan umumnya alga ini membentuk selaput lendir pada cadas atau
tembok yang basah. Setelah pembelahan, sel-sel tetap bergandengan
dengan perantaraan lendir tadi, dan dengan demikian terbentuk
kelompok-kelompok atau koloni.

 Chamaesiphonales

Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang,


mempunyai spora. Benang-benang itu dapat putus-putus merupakan
hormogonium, yang dapat merayap dan merupakan koloni baru.Spora
terbentuk dari isi sel (endospora). Setelah keluar dari sel induknya,
spora dapat menjadi tumbuhan baru. Untuk menghadapi kondisi yang
buruk dapat membentuk sel-sel awetan dengan menambah zat makanan
cadangan serta mempertebal dan memperbesar dinding sel.

Contoh : Chamaesiphon confervicolus

 Nostocales

Page 8
Sel-selnya merupakan koloni berbentuk benang, atau diselubungi
suatu membran. Benang-benang itu melekat pada substratnya, tidak
bercabang, jarang mempunyai percabangan sejati, lebih sering
mempunyai percabangan semu. Benang benang itu selalu dapat
membentuk hormogonium.

Contoh : Oscillatoria , Rivularia , Anabaena, Spirulina

A. Oscillatoria

B. Rivularia

C. Nostocales

Page 9
D. Anabaena azollae / Anabaena cicada

E. Spirulina

c. Reproduksi Cyanobacteria

Cyanobacteria bereproduksi secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan


biner, fragmentasi, dan pembentukan endospora.

1. Pembelahan Biner

Pembelahan biner dapat terjadi pada Cyanobacteria uniseluler


maupun multiseluler yang berbentuk filamen (benang). Pada
Cyanobacteria uniseluler, sel-sel hasil pembelahan ada yang langsung
memisah, dan ada pula yang tetap bergabung sehingga membentuk koloni
(misalnya Gloeocapsa). Sel-sel hasil pembelahan pada Cyanobacteria

Page 10
yang berbentuk filamen menyebabkan filamen menjadi bertambah
panjang.

2. Fragmentasi

Fragmentasi adalah pemutusan sebagian tubuh organisme. Bagian


tubuh yang terlepas akan tumbuh menjadi individu baru. Fragmentasi
terjadi pada Cyanobacteria yang berbentuk filamen. Pemutusan bagian
tubuh dapat terjadi di bagian-bagian tertentu pada sel-sel yang mati.
Filamen hasil pemutusan disebut hormogonium. Hormogonium ini
memiliki panjang filamen yang berbeda-beda, dan bila terlepas dan
filamen induk maka akan tumbuh menjadi Cyanobacteria baru. Contoh
Cyanobacteria yang mengalami fragmentasi antara lain Oscillatoria sp.
dan Plectonema boryanum.

3. Pembentukan Endospora

Pembentukan endospora terjadi bila kondisi lingkungan kurang


menguntungkan, misalnya pada kondisi kekeringan. Sel yang mengandung
endospora ini disebut akinet. Akinet berasal dari sel vegetatif, berukuran
lebih besar dari sel-sel tubuh lainnya karena mengandung cadangan
makanan, dan berdinding tebal. Bila kondisi lingkungan membaik, maka
endospora akan tumbuh menjadi Cyanobacteria baru, contohnya Nostoc
sp.

d. Habitat Cyanophyta

Cyanophyta dapat ditemukan pada berbagai lingkungan misalnya


danau, laut, dan sungai.Cyanophyta dapat terlihat dengan mata telanjang berupa
lapisan tipis berwarnahijau biru, merah, atau ungu kehitaman. Pada saat tertentu,
Cyanophyta yang hidup di air muncul berlimpah sehingga menyebabkan air
tampak berwarna seperti warna Cyanophyta tersebut. Contohnya Cyanophyta
berwarna hijau biru (A n a b a e n a ) membuat air sawah tampak kehijauandan
Cyanophyta merah (Ascillatoria rubescens) membuat laut di daerah Timur

Page 11
Tengah berwarnamerah sehingga disebut Laut Merah. Beberapa jenis Cyanophyta
yang dapat mengikat nitrogen berperan sebagai tumbuhan perintis pada habitat
miskin nutrisi (makanan), misalnya pantai . Cyanophyta, Syneckococcus
lividus dapat hidup di habitat yang ekstrim, misalnya habitat dengan tingkat
keasaman tinggi (pH 4,0) dan temperatur tinggi ( 70o C ). Sedangkan jenis
lainnya ada yang hidup bersimbiosis dengan organisme lain, misalnya
Nostoc dan Anabaena azollae. Nostoc hidup diakar tumbuhan paku
Cycas. Anabaena azollae hidup di daun tumbuhan paku air A z o l l a p i n a t a .
Simbiosis antara Cyanophyta dengan organisme lain saling memberi keuntungan.
Cyanophyta berperan dalam memberikan nutrisi organik pada
organisme simbiotiknya. Sedangkan organism simbitiknya memberikan
kelembaban dan nutrisi anorganik pada Cyanophyta.

e. Manfaat Cyanophyta

1. Nostoc
Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh
subur dan memfiksasi N2 dari udara sehingga dapat membantu penyediaan
nitrogen yang digunakan untuk pertumbuhan padi.
2. Anabaena azollae
Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata ( paku air ). Paku ini dapat
memfiksasi nitrogen (N2) di udara dan mengubah menjadi amoniak (NH3)
yang tersedia bagi tanaman.
3. Spirullina
ganggang ini mengandung protein yang tinggi yang lebih dikenal dengan
sebutan protein sel tunggal ( PST ) sehingga dijadikan sebagai sumber
makanan.

2.2 Chlorophyta (Ganggang Hijau)


Chlorophyta (Yunani, chloros = hijau) adalah ganggang yang berwarna hijau
karena memiliki pigmen dominan klorofil a dan klorofil b, serta pigmen
tambahan karoten (kuning kemerahan) dan xantofil (kuning). Klorofil b adalah
jenis klorofil yang terdapat pada tumbuhan dan tidak dimiliki oleh ganggang

Page 12
lain, kecuali Chlorophyta dan Euglenophyta. Chlorophyta memiliki dinding sel
dan selulosa. Cadangan makanannya disimpan dalam bentuk amilum, protein,
dan minyak.

Ganggang hijau memiliki


warna dari gelap sampai hijau
terang, yang berasal dari klorofil a dan b, yang mereka miliki dalam jumlah
yang sama dengan “tumbuhan tingkat tinggi.” Warna mereka secara
keseluruhan ditentukan oleh jumlah pigmen lainnya termasuk beta-karoten
(yang berwarna kuning) dan xanthopil (yang kekuningan atau kecoklatan.)
Seperti tumbuhan tingkat tinggi, mereka menyimpan makanan mereka sebagai
pati dalam plastida, dan kebanyakan dinding sel terdiri dari selulosa.

a. Ciri-ciri Chlorophyta
 Susunan Tubuh

Alga hijau mempunyai susunan tubuh yang bervariasi baik dalam ukuran
maupun dalam bentuk dan susunanya. Ada Chlorophyta yang terdiri dari sel-sel
kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang atau tidak
bercabang, ada pula yang membentuk koloni yang menyerupai kormus tumbuhan
tingkat tinggi. Dari banyaknya variasi tersebut alga hijau dikelompokan sebagai
berikut:
1. Sel tunggal (uniseluler) dan motil, contoh: Chlamidomonas
2. Sel Tunggal dan non motil, contoh: Chlorella
3. Koloni senobium yaitu koloni yang mempunyai jumlah sel tertentu
sehingga mempunyai bentuk yang relatif tetap, contoh: Volvox,
Pandorina.
4. Koloni tidak bertauran, contoh: Tetraspora
5. Berbentuk – filamen tidak bercabang, contoh: Ulothrix, Oedogonium.

Page 13
Filamen bercabang, contoh: Chladhopora, Pithopora
1. Hetemtrikus, yaitu filamen bercabang yang bentuknya terbagi menjadi
bagian yang rebah (prostrate) dan bagian yang tegak, contoh:
Stigeoclonium
2. Foliaceus atau parenkimatis, yaitu filamen yang pembelahan sel
vegetatisnya terjadi lebih dari satu bidang, contoh: Ulva

3. Tubular, yaitu talus yang memilik banyak inti tanpa sekat melintang,
contoh: Caulerpa

1. Struktur Sel

Dinding sel tersusun atas dua lapisan, lapisan bagian dalam tersusun oleh
selulose yang dapat memberikan sifat keras pada dinding sel dan lapisan luar
adalah pektin. Tetapi beberapa alga bangsa volvocales dindingnya tidak
mengandung selulose, melainkan tersusun oleh glikoprotein. Dinding sel
caulerpales mengandung xylan atau mannan. Inti pada clorophyta ada yang berinti
prokariota dan ada yang sebagian besar berinti eukariota. Intinya diselubungi
membran inti terdapat nukleus dan kromatin. Inti umumnya tunggal tetapi ada
yang memiliki inti lebih dari satu.

2. Alat Gerak / Flagel

Ada dua tipe pergerakan pada chlorophyta, yaitu:

1. Pergerakan dengan flagela

Flagela pada kelas chlorohyceae selalu bertipe whiplash (akronematik) dan


sama panjang (isokon), kecuali pada bangsa oedogoniales, memiliki tipe
stefanokon. Flagela dihubungkan dengan struktur yang sangat halus yang disebut
aparatus neuromotor. Tiap flagela terdiri dari axonema yang tersusun oleh 9
dupkle mikrotubula mengelilingi bagian tengah terdapat 2 singlet mikrotubula.
Struktur semacam ini dikenal sebagai susunan 9 + 2. Flagela tersebut dikelilingi
oleh selubung plasma.

Page 14
3. Pergerakan dengan sekresi lendir

Pada chlorophyta terjadi pergerakan yang disebabkan adanya stimulus cahaya


yang di duga oleh adanya sekresi lendir melalui porus dinding sel pada bagian
apikal dari sel. Selama pergerakan ke depan bagian kutub berayun dari satu sisi ke
sisi yang lain sehingga lendir bagaian belakang seperti berkelok-kelok.

b. Klasifikasi Chlorophyta

Chlorophyta ada empat ordo, yaitu:

1) Ordo Volvocale

Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Volvocales
Famili : Volvacaceae
Genus : volvox
Spesies : Volvox sp.

(Imam Prasetyo, 1967)

 Ciri umum
 Ordo besar ganggang hijau (Chlorophyceae) memuat segala
bentuk yang secara normal flagellata dan motil.
 Volvox ditemukan di air tawar.

Page 15
 Koloni berbentuk bola jumlah antara 500 – 5000 buah.
 Tiap sel memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata.

2) Ordo Chlorococcales

Kingdom : Protista
Divisi : Chlorophyta
Class : Chlotophyceae
Order :
Chlorococcales
Family : Hydrodictyaceae
Genus : Pedistrum
Species : Pediastrum duplex

 Ciri Umum

 Sel-sel vegetatif tidak mempunyai bulu cambuk jadi tidak


bergerak.

 Mempunyai satu inti dan satu kloroplas.

 Hidup sebagai plankton dalam air tawar, kadang-kadang juga


pada kulit pohon-pohon dan tembok-tembok yang basah.

3) Ordo Ulotrichales

Divisio : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Ulothricales
Familia : Ulothrichaceae
Genus : Microspora
Spesies : Microspora sp.

Page 16
 Ciri umum

 Sel-selnya selalu mempunyai satu inti dan satu kloroplas


yang masih sederhana membentuk koloni berupa benang
yang bercabang atau tidak.

 Yang lebih tinggi tingkatannya mempunyai talus yang lebar


dan melekat pada suatu substrat / alas.

4) Ordo Ulvales

Kingdom : Protista
Divisio : Chlorophyta
Class : Cholrophyceae
Ordo : Ulvales
Familia : Ulvaceae
Genus : Ulva
Species :Ulva sp

 Ciri umum
 Ganggang ini ditemukan di dasar perairan laut dan
menempel di dasar perairan.
 Bentuk seperti lembaran daun. sering disebut dengan selada
air dan dapat dimakan.
 Ulva hidup di lautan dan sebagian hidup di air payau.

c. Reproduksi Chlorophyta
Reproduksi pada chlorophyta terjadi dengan 3 cara yaitu:
1. Secara vegetatif
Perkembanganbiakan vegetatif pada chlorophyta dengan fragmentasi
tubuhnya dan pebelahan sel.
2. Secara seksual

Page 17
 Melalui konjugasi yaitu perkembangbiakan secara kawin
contohnya spirogyra.
 Isogami yaitu peleburan dua gamet yang bentuk dan
ukurannya sama.
 Anisogami yaitu peleburan dua gamet yang ukurannya tidak
sama.
 Oogami yaitu peleburan dua gamet yang satu kecil dan
bergerak (sebagai sperma) yang lain besar tidak bergerak
(sebagai sel telur)
Beberapa contoh dari reproduksi sexual:
 Isogami : Chlorococcum, Chlamydomonos, Hydrodictyon
 Anisogami : Chlamydomonas, Ulva
 Oogami : Chlamydomonas, Valva, Spirogya, Aedogonium
3. Secara aseksual
Perkembanganbiakan secara aseksual dapat terjadi dengan pembentukan:
 yaitu sel berflagel 2 contohnya Chlamydomonos
 Aplanospora yaitu spora yang tidak bergerak contohnya Chlorococcum
 Autospora yaitu aplanospora yang mirip dengan sel induk contohnya
Chlorella

C. Habitat Chlorophyta

Ganggang hijau merupakan golongan terbesar diantara ganggang dan


sebagian besar hidup di air tawar, beberapa diantaranya hidup di air laut dan air
payau. Pada umumnya melekat pada batuan dan seringkali muncul apabila air
menjadi surut. Jenis yang hidup di air tawar, bersifat kosmopolit, terutama hidup
di tempat yang cahayanya cukup seperti kolam, danau, genangan air. Alga hijau
ditemukan pula pada lingkungan semi akuatik yaitu pada batu-batuan, tanah
lembab dan kulit batang pohon yang lembab. Beberapa anggotanya hidup di air
mengapung atau melayang, sebagian hidup sebagai plankton. Beberapa jenis ada
yang hidup melekat pada tumbuhan atau hewan.
d. Manfaat Chlorophyta

Page 18
 Sebagai sumber protein sel tunggal contoh chlorela
 Sebagai bahan makan contoh volvox sebagai sayuran
 Sebagai plankton, merupakan salah satu komponen yang penting dalam
rantai makanan di perairan tawar
 Menghasilkan O2 (oksigen) dan hasil fotositensis yang diperlukan oleh
hewan lain untuk bernafas

Page 19
BAB III

KESIMPULAN

Cyanophyta atau ganggang hijau biru adalah salah satu jenis dari
firoplankton. Cyanophyta merupakan organisme prokariotik, sering disebut
sebagai Cyanobacteria karena lebih erat kaitannya dengan bakteri daripada algae
lain. Cyanophyta merupakan komponen penting dalam siklus nitrogen dan
produsen.

Sedangkan Chlorophyta merupakan kelompok alga terbesar dan yang


paling beragam karena ada yang bersel tunggal, koloni dan bersel banyak. Warna
hijau dari klorofil a dan b yang sama dalam proporsi sebagai 'tinggi' tanaman serta
c klorofil tetapi dilaporkan terdapat di beberapa prasinophyceae; √ U-karoten, dan
berbagai karakteristik xanthophylls yang memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA

Kimball, J., W. 1992. Biologi Jilid 3. Jakarta : Erlangga.

Romimohtarto, K., & Juwana, S. 2001. Biologi Laut. Jakarta : Djambatan.

Saptari, M., dkk. 2007. Botani Tumbuhan Bertalus Alga. Malang.

Tjitrosoepomo, G. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University


Press.
Tjitrosomo, S. S. 1983. Botani Umum 3. Bandung : Angkasa Bandung.

Dadan Ahmad.http://www.sridianti.com/ciri-ciri-chlorophyta-alga-hijau.html.
(diakses pada Sabtu,11 Maret 2016 14:45)
Rury Ratnafuri. http://www.academia.edu/6501408/Fitoplankton_di_Air_Tawar.
(diakses pada Sabtu,11 Maret 2016 14.30)
Sridianti.http://www.sridianti.com/ciri-ciri-cyanobacteria-bakteri-hijau-biru.html
(diakses pada Minggu, 11 Maret 2016 19:31)
Yuni Rosalina. http://www.academia.edu/8496402/Klasifikasi_chlorophyta. (diakses
pada Sabtu, 12 Maret 2016 15:00)

Anda mungkin juga menyukai