Kelas B02
Disusun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka
melengkapi tugas yang telah diberikan oleh dosen pembimbing dalam
mata kuliah Biologi Laut.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................4
1.4 Manfaat...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................3
2.1 Algae.......................................................................................................................3
2.2 Chrysophyta......................................................................................................3
2.3.1 Xanthophyceae.........................................................................................5
2.3.2 Chrysophyceae...............................................................................................6
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................10
3.2 Saran.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
iv
1.4 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang Chrysophyta baik
dari segi klasifikasi morfologi, faktor lingkungan dan dapat meningkatkan
pengetahuan mahasiswa, selain informasi yang didapat dari perkuliahan
juga praktikum.
2. Bagi Bidang Perikanan
Diharapkan mampu dalam mengidentifikasi, menganalisis serta
menilai masalah-masalah lingkungan perairan.
v
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Algae
Ganggang hidup terutama di air, baik air tawar maupun air laut.
Ada pula yang hidup di tempat-tempat lembab. Untuk kelangsungan
hidupnya ganggang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara
fotosintesis karena mempunyai klorofil.
2.2 Chrysophyta
Chrysophyta atau alga keemasan (yunani, chrysos = emas)
memiliki pigmen dominan karoten berupa xantofil yang memberikan warna
keemasan. Pigmen lainnya adalah fukoxantin, klorofil a dan klorofil c.
Bentuk tubuh Chrysophyta ada yang uniseluler soliter (misal ochromonas)
atau ada juga yang berkoloni tidak berflagellum, dan ada juga yang
multiseluler (missal vaucheria). Dinding sel chrysophyta mengandung
hemiselulose, silica yang berperan sebagai cadangan minyak bumi dan
pectin.Inti sel pada chrysophyta sebagian besar adalah besifat eukariota
dan sebagian lagi bersifat prokariota.Pada diatom (contohnya navicula)
vi
dinding selnya berbentuk seperti cangkang yang tediri atas bagian dasar
atau hipoteca dan bagian penutup atau epiteca.Cadangan makanan pada
chrysophyta berupa lemak dan karbohidrat.
Menurut Meriam et. al. (2016), Alga keemasan memiliki thallus
dengan morfologi luas yang tersusun dari filamen bercabang sampai
susunan yang sangat kompleks. Alga ini memiliki klorofil a dan c, alfa
karoten, flukoxanthin (flavoxantin dan violaxantin) dan xantofil yang
memberi warna cokelat pada alga ini. Alga melakukan reproduksi dapat
melalui dua macam cara yaitu reproduksi aseksual (pembelahan sel,
fragmentasi) dan seksual (oogami, isogami, anisogami, konjugasi, maupun
secara vegetatif).
Domain : Eukaryota
Kingdom : Chloromaiveolata
Divisi : Heterokontophyta
Class : Chrysophyta
vii
Kelompok
Mayor Persediaan Dinding sel flagella
(nama umum) photo karbohidrat
synthetic
pigmen
Klorofil A,
Chrysophyceae Chrysolaminarin Skala, loriceae heterokontous
C1 dan C2
(fitoplankton (lukasin)
coklat keemasan) Fukosantin
Tribophyceae/ Klorofil A,
Chrysolaminarin Pektin/dinding heterokontous
C1 dan C2
xantophycea (lukasin) selulosa
(fitoplankton hijau
kekuningan)
Bacillariophyceae Klorofil A,
Chrysolaminarin Silica frustule Gamet jantan
C1 dan C2
(diatomophyceae) (lukasin) dengan satu
Fukosantin flagel dan
mastigonema
Menurut Junda et. al. (2013) Chrysophta terdiri dari 3 kelas yaitu
Chrysophyceae (Algae emas), Xanthophyceae (Algae kuning hijau),
Baccilariophyceae (Diatom).
2.3.1 Xanthophyceae
viii
dan yang terakhir berbentuk tubular (contoh: Vaucheria). Umumnya
ganggang ini tidak mempunyai dinding sel. Bila mempunyai dinding sel,
biasanya terdiri dari pectin dan silica. Terdiri dari 2 bagian yang saling
menutupi, seperti halnya pada Tribonema sp. Ganggang jenis ini
mempunyai alat gerak yang berupa 2 buah flagella yang tidak sama
panjangnya, satu bagian terletak di ujung atau apical dan bagian yang lain
terletak pada bagian anteriornya. Cadangan makanan berupa
krisolaminarin yaitu lutein.
Xanthophyceae mempunyai klorofil atau yang sering disebut
dengan pigmen hijau daun dan xantofil atau pigmen kuning, karena itu
warnanya hijau kekuning-kuningan. Contohnya adalah Vaucheria.
Vaucheria tubuhnya tesusun atas banyak sel yang bebentuk benang,
bercabang tapi tidak bersekat. Filamen mempunyai banyak inti dan
menyebar yang disebut dengan Coenocytic . Vaucheria tumbuh melekat
pada substrat dengan menggunakan alat yang berbentuk akar.
Xantophyceae dibagi menjadi 7 ordo :
a. Ordo Chloramoebales.
b. Ordo Eustigmatophyceae.
c. Ordo Heterogloeales.
d. Ordo Mischococcales.
e. Ordo Rhizochloridales.
f. Ordo Tribonematales.
g. Ordo Vaucheriales.
2.3.2 Chrysophyceae
ix
dari cakram kalsim karbonat. Ganggang jenis ini mempunyai alat gerak
yang berupa flagella yang tidak sama jumlahnya tiap marga.
Cadangan makanan berupa tepung krisolaminarin. Algae jenis ini
mempunyai pigmen keemasan yang sering disebut dengan karoten,
klorofil a, b, dan c, beta karoten, xantofil berupa lutein, dindinoxantin,
fukoxantin, dan dinixantin. Contoh ochromonas. Ochromonas sel tubuhnya
berbentuk bola yang dlengkapi dengan 2 flagel yang digunakan sebagai
alat gerak. Kedua flagel tersebut panjangnya tidak sama. Di dalam
sitoplasma terdapat beberapa organel penting seperti kloroplas yang
berbentuk lembaran melengkung, vakuola, stigma dan nucleus.
Chrysophyceae dibagi menjadi 10 ordo :
a. Ordo Chromalinales
b. Ordo Chromulinales
c. Ordo Chrysamoebidales
d. Ordo Chrysapiales
e. Ordo Chrysocapsales
f. Ordo Chrysosphaerales
g. Ordo Dictyochales
h. Ordo Synurales
i. Ordo Phaeothamniales
j. Ordo Thallochrysidale
Ganggang ini banyak ditemukan hidup di air tawar, air laut dan
tanah-tanah yang lembab. Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel
tunggal dan ada juga yang berbentuk koloni dengan bentuk tubuh simetri
bilateral (Pennales) dan simetri radial (centrals). Terdapat dinding sel yang
disebut frustula yang tesusun dari bagian dasar yang dinamakan hipoteka
dan bagian tutup dinamakan epiteka dan juga sabuk atau singulum.
Frustula ini tersusun oleh zat pectin yang dilapisi oleh silicon. Cadangan
makanan berupa tepung krisolaminarin.
x
Kelas Bacillariophyceae mempunyai alat gerak yang berupa flagel
yang terdapat pada sperma. Isi sel berinti tunggal dan berinti diploid.
Kelas Bacillariophyceae ini disebut juga kelas diatom. Tanah yang
mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Contoh: Navicula sp.
Tubuh Navicula terdiri atas dua bagian yaitu kotak atau hipoteka dan
tutup atau epiteka. Di antara bagian kotak dan tutup terdapat celah yang
disebut rafe.
Bacillariphyceae dibagi menjadi 12 ordo
a. Ordo Pennales
b. Ordo Centrales
c. Ordo Achnanthales
d. Ordo Bacillariales
e. Ordo Cymbellales
f. Ordo Fragilariales
g. Ordo Mastogloiales
h. Ordo Eunotiales
i. Ordo Naviculales
j. Ordo Rhopalodiales
k. Ordo Surirellales
l. Ordo Thalassiosiraales
xi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
xii
3.2 Saran
xiii
DAFTAR PUSTAKA
xiv