Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. atas Rahmat dan
Bimbingan-Nya, Alhamdulillah kami dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah Planktonologi tentang klasifikasi dan morfologi Bacillariophyceae
(Pinnularia sp.)
Makalah ini merupakan salah satu tugas dari dosen pembimbing untuk
bahan materi diskusi dan disajikan pula dalam bentuk power point. Makalah ini
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dipelajari dengan mudah. Tak lupa
pula ungkapan terima kasih kepada Ibu Dian Fitria M. S.Pi,.M.Si,.. atas tugas
yang diberikan dan tak lupa juga kepada teman serta pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi
pembaca. Kritik dan saran selalu kami harapkan demi perbaikan makalah
selanjutnya karena kami sadar bahwa tak ada gading yang tak retak.

Pandan, 11 Maret 2020

Kelompok 1

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1. Latar Belakang..............................................................................................1

2. Rumusan Masalah.........................................................................................1

3. Tujuan Penulisan...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

1. Klasifikasi Pinnularia sp..............................................................................3

2. Morfologi Pinnularia sp...............................................................................3

3. Pigment Pada Pinnularia sp..........................................................................4

4. Sistem Reproduksi Pinnularia sp.................................................................4

5. Kasus yang pernah terjadi akibat wabah Pinnularia sp................................4

BAB III KESIMPULAN..........................................................................................6

Kesimpulan...........................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Alga atau ganggang merupakan protista autotrof, artinya protista yang mampu
membuat sendiri makanannnya. Karakteristik ini dimiliki alga karena organisme
ini memiliki pigmen klorofil sehingga dapat berfotosintesis.
Salah satu pigmen yang dimiliki oleh alga  yakni chrysophyta alga (kuning
keemasan) dan mengandung zat silikat atau pectin. Alga keemasan memiliki
berbagai bentuk yang menakjubkan. Mungkin bentuk- bentuk alga ini yang
membuat Anthohy Van Leeuwenhoek kagum melihat setetes air dibawah
mikroskop buatannya lebih dari tiga abad silam.
Alga keemasan atau chrysophyta merupakan alga yang hidup diair tawar dan
air laut. Chrysophyta memiliki jenis yang cukup banyak, yaitu mencapai 1,700
spesies, Pada umumnya alga ini hidup berkoloni. Tubuhnya ada yang bersel satu
dan ada juga yang bersel banyak. Alga ini keemasan memiliki ciri utama berwarna
keemasan karena mengandung pigmen karotenoid dan fikosantin.
Reproduksi alga terjadi melalui berbagai cara yaitu reproduksi aseksual yaitu
dengan membentuk aukspora dan membelah diri. Adapun seksualnya dengan
oogami.

2. Rumusan Masalah
1. Sebutkan klasifikasi dari Pinnularia sp.?
2. Jelaskan morfologi dari Pinnularia sp.?
3. Jelaskan pigment dari Pinnularia sp.?
4. Bagaimana sistem reproduksi Pinnularia sp.?
5. Kasus yang pernah terjadi akibat wabah Pinnularia sp ?

3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui klasifikasi dari Pinnularia sp.
2. Mengetahui morfologi dari Pinnularia sp.
3. Mengetahui pigment dari Pinnularia sp.
4. Mengetahui sistem reproduksi Pinnularia sp.

1
5. Mengetahui Kasus yang pernah terjadi akibat wabah Pinnularia sp.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Klasifikasi Pinnularia sp.


Pinnularia sp adalah alga yang didominasi air tawar, biasanya ditemukan di
kolam dan tanah lembab. Mereka juga dapat ditemukan di mata
air, muara , sedimen , dan lautan. Berikut klasifikasi dari Pinnularia sp.

Kingdom : Chromista
Phylum : Bacillariophyta
Subphylum : Bacillariophytina
Class : Bacillariophyceae
Subclass : Bacillariophycidae
Order : Naviculales
Suborder : Sellaphorineae
Family : Pinnulariaceae
Genus : Pinnularia
Spesies : Pinnularia sp.

2. Morfologi Pinnularia sp.

Gambar 2. Morfologi Pinnularia sp.

Pinnularia sp.  adalah organisme uniseluler elips memanjang. Dinding sel


mereka terutama terdiri dari zat pektik pada kerangka silika yang kaku. Dinding
mereka terdiri dari dua bagian yang disebut thecae (atau kurang formal, katup).

3
Bagian ini tumpang tindih seperti cawan Petri dan penutupnya. Batas dari dua
thecae ditutupi oleh sebuah pita penghubung yang disebut cingulum dan
semuanya disebut sebagai frustule . Tampilan permukaan disebut tampilan
katup dan tampilan pita disebut tampilan korset . Katup luar yang lebih besar
disebut epitheca dan katup dalam yang lebih kecil disebut hipoteca . Sel ditutupi
oleh lapisan mucilaginous .

3. Pigment Pada Pinnularia sp.


Pinnularia sp. memiliki pigmen Karoten, disamping adanya klorofil.,
ganggang ini mengandung zat kersik yaitu silikat. Tanah yang mengandung
ganggang ini disebut Tanah Diatom, baik sekali sebagai bahan lapisan pada
dinamit, dapat pula digunakan sebagai bahan penggosok, saringan dan lain-lain.

4. Sistem Reproduksi Pinnularia sp.


Pinnularia sp. berkembangbiak secara aseksual melalui mitosis, hipoteka dan
epiteka memisah. Setiap bagian akan membentuk bagian baru di dalam bagian
lama. Artinya, hipoteka sel lama menjadi epiteka sel baru dan sebaliknya. Jadi,
salah satu sel anakan berukuran tetap, sedangkan satu sel anakan lainnya
berukuran lebih kecil dari induknya. Pembelahan mitosis terus berlangsung
sampai anakan berukuran 30% dari besar sel aslinya.
Perkembangbiakan seksual akan dimulai saat anakan berukuran 30% dari
besar sel aslinya, sel diatom menghasilkan sperma dan telur. Sperma kemudian
bergabung dengan telur membentuk zigot. Zigot akan tumbuh dan berkembang
menjadi berukuran normal seperti aslinya. Setelah diatom mencapai ukuran
normal, diatom akan kembali melakukan reporoduksi aseksual dengan
pembelahan mitosis.

5. Kasus yang pernah terjadi akibat wabah Pinnularia sp.


Kehadiran mikroalga dalam habitat air dapat mencemari air tersebut.
Ganggang keemasan sering disebut ganggang kresik karna mngandung silikat.
Ganggang jenis ini tidak membahayakan karana tidak menghasilkan racun akan

4
tetapi ganggang ini dapat menimbulkan bau yang tidak enak. Selain itu juga
menyebabkan kekeruhan pada air.

5
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan
1) Klasifikasi dari Pinnularia sp yaitu, kingdom : Chromista, Phylum :
Bacillariophyta, Subphylum : Bacillariophytina, Class : Bacillariophyceae,
Subclass : Bacillariophycidae, Order : Naviculales, Suborder :
Sellaphorineae, Family : Pinnulariaceae, Genus : Pinnularia, Spesies :
Pinnularia sp.
2) Pinnularia sp.  adalah organisme uniseluler elips memanjang. Dinding sel
mereka terutama terdiri dari zat pektik pada kerangka silika
yang kaku. Dinding mereka terdiri dari dua bagian yang disebut thecae (atau
kurang formal, katup).
3) Pinnularia sp. memiliki pigmen Karoten, disamping adanya klorofil.,
ganggang ini mengandung zat kersik yaitu silikat. Tanah yang mengandung
ganggang ini disebut Tanah Diatom, baik sekali sebagai bahan lapisan pada
dinamit, dapat pula digunakan sebagai bahan penggosok, saringan dan lain-
lain.
4) Pinnularia sp. berkembangbiak secara aseksual melalui mitosis, hipoteka dan
epiteka memisah. Setiap bagian akan membentuk bagian baru di dalam
bagian lama.
5) Kehadiran mikroalga dalam habitat air dapat mencemari air tersebut.
Ganggang keemasan sering disebut ganggang kresik karna mngandung
silikat. Ganggang jenis ini tidak membahayakan karana tidak menghasilkan
racun akan tetapi ganggang ini dapat menimbulkan bau yang tidak enak.
Selain itu juga menyebabkan kekeruhan pada air.

6
DAFTAR PUSTAKA

Ay Suroso, Anna Permanasari. 2003. Ensiklopedia Sains dan Kehidupan.


Jakarta.Tarity Samudera Berlian
Daniirfan, 2013.Filum alga chrysophyta. Diva press Padang
Diantisri, 2013 ciri-ciri alga emas kelas chrysophyta. IPB press. Jakarta
Karmana.1998. Cerdas Belajar Biologi. Bandung.Grafindo
Pitriana Pipit, Diah Rahmatia. 2008. Bioekspo. Solo.Wangsa Jatra Lestari
Ramadhani, 1999.Chrysophyta dan peranan bagi kehidupan. Lipi. Bandung
Sediadiagus, 1999. Ekologi dinoflagelata. Lipi. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai