DIVISI CHLOROPHYTA
di KONDANG MERAK
Dosen Pengampu :
Ainun Nimati Laily M.Si
Drs. Sulisetjono, M.Si
Disusun Oleh :
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
201
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati,
baik flora maupun fauna. Salah satu macam dari flora yaitu tumbuhan
tingkat rendah, yang mana tumbuhan ini masih berbentuk talus artinya
tidak dapat dibedakan antara akar,batang, dan daun, contoh dari
tumbuhan ini yaitu alga atau yang biasa disebut ganggang.
Gangang merupakan tumbuhan talus yang hidup di air, baik air tawar
maupun air laut, yang masih bisa terkena cahaya matahari. Alga atau
ganggang butuh cahaya matahari agar dapat melakukan fotosistesis,
karena ganggang memiliki klorofil yang menjadikan mereka bersifat
autotrof atau dapat menghasilkan makanan sendiri sebagaimana
tumbuhan hijau yang termasuk dalam tumbuhan tingkat tinggi. Alga
sendiri memiliki beberapa pembagian lagi berdasarkan pigmen yang
dikandungnya.
Menurut Indah (2009), ganggang merupakan tumbuhan bertalus, yang
tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Ganggang ada yang bersel
satu dan bersel banyak, habitatnya di air tawar, air laut,dan daerah
daerah yang lembab.Sebuhungan dengan adanya klorofil pada ganggang.
Para ahli tumbuh-tumbuhan menemukan bahwa klorofil merupakan
produsen tunggal dimuka bumi yang memproduksi makanan.Yaitu sebuah
istilah bagi kloroplas yang merubah energi matahari, karbondioksida, dan
air menjadi makanan bagi manusia dan binatang. Oleh sebab itu ia disebut
klorofil. Produsen ini ada pada setiap daun, Lalu siapakah yang
menumbuhkan tanaman? Dia-lah Allah SWT. Allah SWT berfirman.
Artinya:Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami
tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami
keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami
keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; (AlAnam:99).
Sehingga diadakan kuliah kerja lapangan yang dapat menjadikan para
mahasiswa dapat mengetahui habitat sesungguhnya dari tumbuhan alga
secara langsung, selain itu juga dapat mengetahui spesies apa saja yang
dapat ditemukan di daerah tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana organisasi talus, morfologi dan siklus hidup / reproduksi
alga di Pantai Kondang Merak, Malang Selatan?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh setelah dilaksanakan kuliah kerja lapangan,
meliputi:
1.
alga
2.
Mengetahui nama serta ciri-ciri dari alga atau ganggang yang telah
ditemukan
3.
4.
Mengetahui divisi dari masing-masing alga atau ganggang yang
telah ditemukan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kelompok organisme yang besar ini disebut alga hijau, terutama terdiri
dari spesies-spesies air tawar. Sebagian ganggang hijau mengandung satu
kloroplas yang berisikan pusat-pusat pembentukan pati yang dinamakan
pirenoid. Alga hijau (green Algae) dinamai berdasarkan kloroplasnya yang
berwarna hijau rumput itu yang sangat mirip dengan kloroplas dari
organisme yang secara tradisional kita sebut tumbuhan dalam hal
ultrastruktur dan komposisi pigmennya. (Nontji, 2008).
Lebih dari 7000 spesies alga hijau telah diidentifikasi. Sebagian besar
diantaranya hidup di air tawar, akan tetapi ada juga yang merupakan
spesies laut. Berbagai spesies alga hijau uniselular hidup hidup sebagai
plankton atau menghuni tanah yang lembab atau salju. Beberapa spesies
lainnya hidup secara simbiotik di dalam eukariota lainnya, yang
memberikan sebagian produk fotosintesisnya untuk cadangan makanan
inangnya. klorophyta merupakan salah satu alga hidup simbiotik dengan
fungsi dalam kumpulan mutualistik yang dikenal sebagai lichen atau lumut
kerak (Romimohtarto, 2007).
Ganggang hujau berkembang biak dengan membelah. dengan
pembentukan zoospora aseksual berflagella, atau secara seksual yaitu
isogami dan heterogami. Chlamydomonas dianggap sebagai ganggang
yang khas. ganggang hujau ini uniselular, motil, dan tersebar luas di tanah
dan di air tawar. Ukurannya berkisar antara 3 sampai 30 m pada bentukbentuk yang umum, dan ganggang ini motil, kecuali selama pembelahan
sel. Motilitas tersebut disebabkan olehh adanya dua flagela. Setiap sel
mempunyai satu nukleus dan satu kloroplas besar yang berbentuk
mangkuk pada kebanyakan spesies. Dinding sel mengandung selulose.
Bintik mata merah (stigma) adalah situs persepsi cahaya dan dan
mengendalikan respons fototaktik (gerak menuju cahaya) organisme
tersebut. Selain itu terdapat juga vakuola kontraktil yang berguna untuk
memaksa kelebihan air keluar dari selnya (Birsyam, 1992).
Pada pembelahan aseksual individu yang berenang bebas menjadi
nonmotil karena flagelnya menghilang kemudian menjalani pembelahan
protoplas secara membujur sehingga terbentuklah protoplas anak
sebanyak dua, empat, atau delapan. sel-sel itu membentuk dua flagel
masing-masing dan membangun dinding sel baru. kemudian di
lepaskan dari dinding sel induknya
(Nontji, 2008).
1.2.1
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1.
Kamera
1 buah
2.
Penggaris
1 buah
3.
Bolpoin
1 buah
4.
Kertas
1 buah
1.2.2
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1.
2.
Buku Catatan
1 buah
1 buah
1.
2.
3.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar Literatur
( Dodge, 1973)
Gambar Literatur
( Dodge, 1973 )
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Caulerpa racemosa memiliki ciri-ciri panjang keseluruhan 11,5 cm dan
lebar 7
cm, thallus berwarna hijau, berbentuk bulat kecil
disebut anggur laut, memiliki holdfast dan habitatnya sebagai bentofit
yaitu tumbuh melekat pada pasir di dasar
perairan dangkal.
2. Caulerpa taxifolia memiliki ciri-ciri talus berwarna hijau bentuknya mirip
dengan
daun pakis, memiliki holdfast yang menyebar secara horizontal,
dan habitatnya
sebagai bentofit yaitu tumbuh melekat pada pasir di
dasar perairan dangkal.
Reproduksi seksual belum diketahui, karena
hanya gamet jantan saja yang
ditemukan dalam batang. Reproduksi
vegetatifnya secara fragmentasi.
5.2 Saran
Diharapkan laporan hasil studi lapangan ini dapat dijadikan bahan acuan
untuk mempelajari spesies-spesies makroalga lebih lanjut. Sehingga kritik
yang membangun dari pembaca sangat diperlukan agar bisa
mengantarkan output yang lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Ajar
Botani
Tumbuhan
Rendah.