Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata
DOSEN PENGAMPU :
Dr. H. Uus Toharudin, M.Pd.
Ida Yayu Nurul Hizqiyah, S.Pd., M.Si
DISUSUN OLEH :
Shanti Novtiani 195040003
R.Rini Siti Salma W 195040008
Sarah Putri 195040014
Utari Widyaningrum 195040017
Fitria Novalia 195040024
Windia Yuningsih 195040032
Risma Herliana 195040035
Aliya Suci Ramadhini 195040040
Nidia Widiyanti 195040049
BIOLOGI A
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
20220
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas
makalah ini tepat pada waktu yang ditentukan.
Penyusunan tugas makalah ini untuk memenuhi tugas kami sebagai mahasiswa dalam
Program Mata Kuliah Zoologi Invertebrata.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah yang berjudul
“Porifera” ini juga banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang dapat menyempurnakan tugas makalah ini. Kami harap dapat
bermanfaat bagi kami dan kepada para pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1. Latar belakang.....................................................................................................1
1.2. Rumusan masalah...............................................................................................2
1.3. Tujuan.................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................4
2.1. Pengertian Porifera..............................................................................................4
2.2. Struktur Tubuh Porifera......................................................................................4
2.3. Ciri-ciri Filum Porifera.......................................................................................6
2.4. Klasifikasi Filum Porifera...................................................................................8
2.5. Spesies-spesies Filum Porifera.......................................................................... 10
2.5.1. Clathrina heronensis............................................................................. . .. 10
2.5.2. Grantiopsis heroni........................................................................ ......... .. 11
2.5.3. Leucetta chagosensis.............................................................................. . 11
2.5.4. Aplysina archeri...................................................................... ............... . 12
2.5.5. Carteriospongia foliasceus...................................................................... 13
2.5.6. Clathria prolifera...................................................................... ............. . 14
2.5.7. Cliona celata (boring sponge)................................................................. 14
2.5.8. Haliclona oculata................................................................................... . 15
2.5.9. Hymedesmia...................................................................... ..................... . 16
2.5.10. Aphrocallistes vastus.............................................................................. 16
2.6. Cara Hidup Porifera....................................................................... ................ . 17
2.7. Cara Reproduksi Porifera ............................................................................... 18
2.8. Sistem Sirkulasi Air pada Porifera .................................................................. 19
2.9. Peran Porifera dalam Kehidupan Manusia ....................................................... 20
BAB III PENUTUP............................................................................................. 21
3.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 21
3.2. Saran ................................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Bentuk sponsa ditentukan oleh kerangka tubuh. Kerangka tersusun dari
spikula. Spikula tersebut dari sel-sel yang terdapat dalam mesoglea. Spikula
tersusun dari silika atau kapur (kalsium karbonat). Beberapa sponsa tidak
memiliki serabut-serabut yang lentur dari zat yang disebut spongin. Sponsa
terdapat di perairan yang dangkal di daerah tropis. Bila sponsa diolah dapat
digunakan untuk bahan atau alat pembersih.
Seperti yang kita ketahui suatu organisme yang melekat pada suatu
subsurat, harus mempunyai cara untuk menyebar keturunannya ke tempat lain.
Untuk tujuan itu sponsa menghasilkan larva kecil yang dapat ”berenang” dengan
bebas. Larva tersebut memisahkan diri dari induknya dan setelah menemukan
tempat hidup yang sesuai larva akan melekat disitu dan berkembang menjadi
hewan dewasa.
Berdasar fosil porifera yang ditemukan menunjukkan bahwa sponsa adalah salah
satu hewan yang pertama kali muncul di bumi. Tetapi tidak ada bukti bahwa ada
hewan yang berkembang dari sponsa. Sponsa seakan-akan menempati suatu
tempat yang agak unik dalam dunia hewan, oleh karena itu oleh bebrapa ahli
taksonomi, porifera dimasukkan dalam suatu kelompok yang disebut parasoa.
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan porifera
2. Untuk mengetahui struktur tubuh porifera
3. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri dari porifera
4. Untuk mengetahui pengklasifkasian porifera
5. Untuk mengetahui spesies – spesies yang termasuk ke dalam Filum Porifera
6. Untuk mengetahui cara hidup dari porifera
7. Untuk mengetahui cara porifera bereproduksi
8. Untuk mengetahui tipe-tipe sirkulasi air pada porifera
9. Untuk mengetahui bagaimana peran dari porifera dalam kehidupan manusia
BAB II
PEMBAHASAN
Keterangan :
Oskulum : tempat keluarnya air yang berasal dari spongosol.
Mesoglea : lapisan pembatas antara lapisan dalam dan lapisan luar.
Porosit : saluran penghubung antara pori-pori dan spongosol.
tempat masuknya air.
Spongosol : rongga di bagian dalam tubuh porifera.
Ameboid : sel yang berfungsi mengedarkan makanan.
Epidermis : lapisan terluar.
Spikula : pembentuk/penyusun tubuh.
Flagel : alat gerak koanosit.
Koanosit : sel pelapis spongosol seta berfungsi sebagai
pencerna makanan. di bagian ujungnya terdapat flagel dan di
pangkalnya terdapat vakuola.
2.3 Ciri-Ciri Filum Porifera
Tubuh spons / Poriferans adalah hampa. Hal ini terdiri dari substansi seperti
jelly. Kolagen merupakan komponen penting dari substansi. Spons adalah filter
feeder. Ini berarti bahwa mereka memperoleh makanan dengan menyaring air,
pori-pori tubuh terbukti bermanfaat dalam menyaring air.
Struktur tubuh spons adalah radial asimetris. Tubuh Poriferans terbentuk sel
longgar terhubung satu sama lain. Tubuh spons dibagi dalam tiga lapisan.
Lapisan terluar terbentuk dari sel-sel epidermis (gepeng). Matriks semi-cairan
membentuk lapisan tengah. Sel kerah membentuk lapisan terdalam dari tubuh
Poriferans.
Ada sebuah lubang di bagian atas tubuh spons yang dikenal sebagai
osculum. Spons dewasa sessile di alam, itu berarti mereka tidak bisa bergerak
bebas. Larva Poriferans Namun, motil. Sebuah badan bersilia membantu dalam
pergerakan larva. Plastisitas dari tubuh Poriferan memungkinkan mereka untuk
mengubah bentuk mereka. Oleh karena itu kita dapat menemukan spons
menempati ruang yang tidak teratur pada batu dan karang. Menjadi sessile di
alam, spons dewasa membutuhkan substrat atau permukaan untuk tumbuh.
Substrat bisa apa saja dari kerangka, batu, karang atau spons mati. Spons tidak
bisa hidup tanpa air. Organisme ini karena, ketat air.
1) Tipe Asconoid
2) Tipe Syconoid
1) Kelas Calcarea
2) Kelas Hexactinellida
3) Kelas Demospongia
Seperti spons pada umumnya, spesies ini memiliki tubuh yang berpori
dan permukaan yang keras seperti batu. Selain itu, Acanthochaetetes wellsi
juga dapat merembes oksigen dari cairan melintas proses difusi.
Clathrina heronensis
2.5.2 Grantiopsis heroni
Seperti spons biasanya, spesies ini memiliki tubuh yang berpori dan
permukaan yang keras seperti batu. Selain itu, Acanthochaetetes wellsi juga
dapat menyerap oksigen dari air melewati proses difusi.
Grantiopsis heroni
Leucetta chagosensis
Seperti spons pada umumnya, spesies ini memiliki tubuh yang berpori
dan permukaan yang keras seperti batu. Selain itu, Aplysina archeri juga dapat
menyerap oksigen dari air melalui proses difusi.
Aplysina archeri
Seperti spons pada umumnya, spesies ini memiliki tubuh yang berpori
dan permukaan yang keras seperti batu. Selain itu, Carteriospongia foliascens
juga dapat menyerap oksigen dari air melalui proses difusi.
Carteriospongia foliascens
2.5.6 Clathria prolifera
Seperti spons pada umumnya, spesies ini memiliki tubuh yang berpori
dan permukaan yang keras seperti batu. Selain itu, Clathria (Clathria) prolifera
juga dapat menyerap oksigen dari air melalui proses difusi.
Clathria prolifera
Seperti spons pada umumnya, spesies ini memiliki tubuh yang berpori
dan permukaan yang keras seperti batu. Selain itu, Cliona celata juga dapat
menyerap oksigen dari air melalui proses difusi.
Cliona celata
Seperti spons pada umumnya, spesies ini memiliki tubuh yang berpori
dan permukaan yang keras seperti batu. Selain itu, Haliclona (Haliclona)
oculata juga dapat menyerap oksigen dari air melalui proses difusi.
Haliclona oculata
2.5.9 Hymedesmia
Seperti spons pada umumnya, spesies ini memiliki tubuh yang berpori
dan permukaan yang keras seperti batu. Selain itu, Hymedesmia
(Hymedesmia) macrosigma juga dapat menyerap oksigen dari air melalui
proses difusi.
Hymedesmi
a
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Clathrina helonersis
2. Grantiopsis heroni
3. Leucheta changosensis
4. Aplysina archeri
5. Carteriospongia foliascens
6. Clathria prolifera
7. Cliona celata (boring sponge)
8. Haliclona oculata
9. Hymedesmia
10. Aphrocallistes vastus
1) Tipe Asconoid
2) Tipe Syconoid
Pada tipe ini lubang-lubang ostium dihubungkan dengan saluran yang
bercabang-cabang ke rongga-rongga yang berhubungan langsung dengan
spongosol. Rongga-rongga ini dilapisi oleh koanosit. Contoh Scypha sp.
1. Metazoa sederhana.
2. Reproduksi seksual dan aseksual.
3. Ada spikula dalam rangka hewan porifera.
4. Bersifat hermaprodit.
3.2 Saran
Harnims, by. 2017. 11 Contoh Hewan Porifera Terlengkap Beserta Ciri dan
Penjelasannya. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2020 pukul 08.40 WIB.
Tersedia pada https://dosenbiologi.com/hewan/contoh-hewan-porifera
WoRMS Porifera: World Porifera Database. Soest R. van (ed), 22 Oktober
2008. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2020 pukul 21.30 WIB.
2, Pendidikan Dosen. Filum Porifera. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2020
pukul 08.10 WIB. Tersedia apada https://www.dosenpendidikan.co.id/filum-
porifera/
iii