Anda di halaman 1dari 5

Risma Herliana

195040035

Biologi A

Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis dapat didasarkan pada kegiatan, temuan, atau Informasi yang
berasal dari data primer dan/atau sekunder. Tujuannya adalah untuk menyebarluaskan
hasil surat atau laporan tersebut sehingga dapat digunakan oleh orang lain yang tidak
terlibat dalam penulisan. Secara umum, arya tulis terdiri atas karya tulis ilmiah dan
karya tulis nonilmiah. Selaian itu, karya tulis ilmiah adalah karya yang ditulis menurut
pendekatan metode ilmiah (penerapan metode ilmiah), ditujukan untuk kelompok
pembaca tertentu, dan disajikan dalam format standar tertentu. Menulis karya ilmiah
bukanlah tugas yang mudah dan sederhana. Selain memperoleh keterampilan
berbahasa dan pengetahuan yang baik dan benar, penulis harus memahami kaidah
penulisan ilmiah dan persyaratannya serta mampu menyajikannya dalam format yang
spesifik dan baku.

Menurut (Azahari,2019) Karya tulis merupakan uraian atau laporan tentang


kegiatan, temuan atau informasi yang berasal dari data primer dan/atau data sekunder,
yang disajikan untuk tujuan tertentu. Informasi tersebut dapat berasal dari data primer,
yaitu didapatkan dan dikumpulkan langsung dan belum diolah dari sumbernya, seperti
melalui pengujian (tes), kuesioner, wawancara, pengamatan (observasi). Informasi
dapat juga berasal dari data sekunder, yaitu dari data yang telah dikumpulkan dan
diolah oleh orang lain, seperti melalui dokumen (misal laporan, hasil penelitian, jurnal,
majalah, maupun buku. Kemudian pada modul 1, beliau mengungkapkan bahwa
Penyusunan karya tulis dimaksudkan untuk menyebarkan hasil tulisan atau laporan
tersebut dengan tujuan tertentu yang khusus sehingga dapat dimanfaatkan oleh orang
lain yang tidak terlibat dalam kegiatan penulisan tersebut. Dengan demikian, sasaran
penulisan karya tulis adalah untuk: (1) masyarakat tertentu seperti para ilmuwan; (2)
masyarakat luas, baik secara perorangan atau kelompok, dan (3) pemerintah atau
lembaga tertentu.

Karya tulis ilmiah berupaya mengungkapkan secara jelas dan tepat mengenai
masalah yang dikaji. Kerangka pemikiran dibuat untuk mendekati pemecahan masalah,
mengapa dan bagaimana studi dilaksanakan untuk memecahkan masalah, serta
pembahasan hasil maupun implikasinya. Oleh karena itu, karya tulis ilmiah harus
disusun secara logis dan terperinci berupa uraian teoritis maupun uraian empiris. Hal
ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh (Budiyanto, 2014) Karya ilmiah adalah suatu
tulisan yang memuat kajian suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-
kaidah keilmuan. Kaidah-kaidah keilmuan itu mencakup penggunaan metode ilmiah
dan pemenuhan prinsip-prinsip keilmiahan, seperti: objektif, logis, empiris, sistematis,
lugas, jelas, dan konsisten. Karya ilmiah dapat dipilah menjadi dua, (i) karya ilmiah
yang ditulis dengan berdasar pada hasil penelitian, dan (ii) karya ilmiah yang ditulis
dengan berdasar pada hasil pemikiran serius. Baik jenis (i) maupun (ii), dalam
penulisannya tetap menggunakan metode analisis masalah yang bersifat mendekati
kebenaran (ilmiah). Kemudian, beliau mengungkapkan perbedaan antara karya ilmiah
dan karya non-ilmiah bahwa karya ilmiah merupakan karya yang disusun dengan
memperhatikan dan menggunakan prinsip-prinsip keilmuan, sedangkan karya
nonilmiah adalah karya tulis yang penyusunannya tidak atau kurang memenuhi prinsip-
prinsip keilmuan. Semua hasil penelitian dan publikasinya adalah karya ilmiah.
Demikian pula semua makalah, paper, atau artikel yang disusun dengan menggunakan
prinsip-prinsip keilmuan dan didasarkan pada hasil penelitian dan atau pemikiran yang
serius dalam rangka penerapan atau pengembangan ilmu.

Karya tulis ilmiah merupakan perwujudan kegiatan ilmiah yang


dikomunikasikanlewat bahasa tulisan. Karya tulis ilmiah adalah karangan atau karya
tulis yang menyajikan fakta dan ditulis dengan menggunakan metode penulisan yang
baku. Hal ini diperkuat oleh pendapat (Wasmana, 2018) Karya tulis ilmiah merupakan
suatu tulisan yang membahas suatu permasalahan. Pembahasan itu dilakukan
berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang diperoleh melalui
suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini menggunakan metode ilmiah
yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang
diteliti. Untuk memperjelas jawaban ilmiah berdasarkan penelitian, penulisan karya
tulis ilmiah hanya dapat dilakukan sesudah timbul suatu masalah, yang kemudian
dibahas melalui penelitian dan kesimpulan dari penelitian tersebut. Karya tulis ilmiah
sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan yang berbentuk tulisan menggunakan
sistematika yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui suatu sistematika
penulisan yang disepakati. Dalam karya tulis ilmiah cirri-ciri keilmiahan dari suatu
karya harus dapat dipertanggung jawabkan secara empiris dan objektif. Teknik
penulisan ilmiah mempunyai dua aspek yakni gaya penulisan dalam membuat
pernyataan ilmiah serta teknik notasi dalam menyebutkan sumber pengetahuan ilmiah
yang digunakan dalam penulisan. Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang
baik dan benar. Sebuah kalimat yang tidak bisa diindentifikasikan mana yang
merupakan subjek dan predikat serta hubungan apa antara subjek dan predikat
kemungkinan besar merupakan informasi yang tidak jelas. Penggunaan kata harus
dilakukan secara tepat artinya kita harus memilih kata-kata yang sesuai dengan pesan
apa yang harus disampaikannya.

Karya ilmiah merupakan hasil suatu pemikiran ilmiah pada suatu disiplin ilmu
tertentu; yang tersusun secara sistematis, ilmiah, logis, benar, bertanggung jawab, dan
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
penulisan karya ilmiah, karya tulis yang dihasilkan baik secara teknis maupun materi
harus dapat dipertanggungjawabkan, karena hasil karya ilmiah akan dibaca oleh
khalayak dan akan dipelajari oleh orang lain dalam kurun waktu yang tidak terbatas
sebagai pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Hal ini dipertegas oleh
(Abdulah, dkk. 2018) menjelaskan bahwa karya ilmiah biasanya mempunyai
spesifikasi bentuk. Karya ilmiah dihasilkan dengan pemikiran sistematis, disusun
dalam suatu urutan yang teratur, sehingga pembaca mudah memahami hasil tulisan
tersebut. Hasil tulisan harus disusun pula secara logis dan benar. Oleh karena itu,
seorang penulis karya ilmiah harus memiliki landasan teori yang kuat. Landasan teori
yang kuat akan dapat memberikan tampilan karya tulis ilmiah yang tidak menyimpang
dari suatu disiplin ilmu tertentu, sehingga karya tulis dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah. Selain itu, beliau mengungkapkan aspek-aspek dan ciri karya tulis ilmiah
bahwa sebuah karya dikatakan ilmiah apabila dapat dipertanggungjawabkan.
Dipertanggungjawabkan dalam hal ini mengandung makna sangat dalam. Sebuah
karya ilmiah harus mengandung unsur keberanian, kejujuran, keberterimaan, dan
kelogisan. Ada tiga aspek yang harus ada dalam karya tulis ilmiah, yaitu (1) aspek
ontologi, yang berkaitan dengan objek penelitian; (2) aspek epistimologi, yang
berkaitan dengan metode yang digunakan; dan (3) aspek aksiologi, yang berkaitan
dengan aspek manfaat. Ontologi, epistimologi, dan aksiologi adalah aspek-aspek karya
tulis ilmiah yang harus ada. Ontologi mencakup tentang objek penelitian. Artinya,
sebuah karya tulis harus mempunyai objek kajian. Objek kajian yang dimaksud adalah
objek yang dapat ditemukan atau dicek kebenarannya oleh peneliti lain, sehingga
kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, objek kajian dalam kaitan
aspek ontologi harus nyata dan siapa pun dapat menganalisisnya.
Daftar Pustaka

Azahari, Azril. 2019. Teknik Penulisan Ilmiah. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka.

Abdulah, dkk. 2018. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Surabaya: UIN Sunan Ampel
Press.

Budiyanto, Dwi. 2014. Mengenal karya ilmiah. Yogyakarta: Universitas Negeri


Yogyakarta.

Wasmana. 2018. Penulisan Karya Ilmiah. Diakses pada tanggal 15 September 2022
pada pukul 12.15 WIB. Tersedia pada https://dosen.ikipsiliwangi.ac.id/wp-
content/uploads/sites/6/2018/03/MODUL-PENULISAN-KARYA-TULIS-
ILMIAH.pdf

Anda mungkin juga menyukai