Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu
pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk
memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya
ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk
membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah
selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru
(aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis
dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema
terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan.

Ada banyak jenis karya ilmiah, diantaranya yaitu makalah, tesis, laporan penelitian
dan lain-lain. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus
yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non ilmiah adalah
karangan yang tidak terikat pada karangan baku.

Di lihat dari Panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah
dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian.Dalam penulisan, baik makalah
maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Sementara
itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri
atasbeberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal ragam
karya ilmiah seperti ;makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari karya ilmiah?
2. Bagaimana sistematika karya ilmiah?
3. Apa saja ciri – ciri dari karya ilmiah?
4. Apa saja syarat – syarat penulisan karya ilmiah?
5. Apa saja jenis – jenis dari karya ilmiah?
6. Dan apa saja fungsi dari karya ilmiah?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari karya ilmiah
2. Untuk mengetahui bagaimana sistematika penulisan karya ilmiah
3. Untuk mengetahui apa saja ciri – ciri dari karya ilmiah
4. Untuk mengetahui apa saja syarat - syarat dari karya ilmiah
5. Untuk mengetahui apa saja jenis – jenis dari karya ilmiah
6. Untuk mengetahui apa fungsi dari karya ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya Ilmiah

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau
pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan/atau bukti-bukti empirik.
Dalam hal ini, karya tulis ilmiah dapat dikatakan sebagai hasil rangkaian gagasan yang
merupakan hasil pemikiran yang didasarkan pada fakta, peristiwa, dan gejala yang
disampaikan secara akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Dilihat dari panjang pendenya atau kedalaman uraian, karya tulis ilmiah dibedakan
atas makalah dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan
penelitian didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian
karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan (Azwardi, 2008: 111)1.

Finoza (2008) mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas tiga jenis,
yaitu: (1) karangan ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3) karangan
nonilmiah2. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah, antara lain: makalah, laporan,
skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi ilmiah, antara lain: artikel, editorial,
opini, feuture, reportase; yang tergolong ke dalam karangan nonilmiah, antara lain:
anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama. Ketiga jenis karangan
tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan
sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa, sedangkan
karangan nonilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku. Sementara itu,
karangan semi ilmiah berada di antara keduanya.

Karya ilmiah adalah tulisan yang didasarkan atas penelitian ilmiah. Dikatakan ilmiah
apabila tulisan tersebut berdasarkan fakta dan data yang sesuai dengan keadaan
sebenarnya. “Karya ilmiah adalah karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau
pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori dan bukti-bukti empiris”.
1
Azwardi, (2008) Menulis ilmiah: Materi Kuliah Bahasa.
2
Finoza, L. (2008). Komposisi bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia. Wahyuningtyas, S., & Wijaya, H.
S. (2011. Sastra: Teori dan implementasi.Surakarta: Yuma Pustaka.
Dalam hal ini, karya tulis ilmiah dapat dikatakan sebagai hasil rangkaian gagasan yang
merupakan hasil pemikiran yang didasarkan pada fakta, peristiwa, dan gejala yang
disampaikan secara akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.Karya ilmiah adalah karya
tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan
oleh seorang penulis.

Tujuannya untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada
para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal
dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa karya ilmiah merupakan karya
tulis yang menyajikan data-data bersifat faktual atau menyajikan data sesuai dengan fakta
dan keadaan yang sebenarnya tanpa adanya rekayasa. (Dalman, 2016 : 5) 3. Karya Ilmiah
adalah serangkaian kegiatan penulisan yang berlandaskan pada hasil penelitian yang
disusun secara sistematis mengikuti metodologi ilmiah, yang bertujuan untuk mendapatkan
jawaban ilmiah dari suatu permasalahan.(Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi).

Menurut Mailani karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu
permasalahan. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan,
pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui
penelitian ini, menggunakan metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban
secara ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti. Untuk memperjelas jawaban ilmiah
berdasarkan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan sesudah timbul
suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui penelitian dan kesimpulan dari penelitian
tersebut. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa karya tulis ilmiah adalah suatu produk dari
kegiatan ilmiah. Membicarakan produk ilmiah, pasti kita membayangkan kegiatan yang
dilakukan untuk menghasilkan temuan baru yang bersifat ilmiah yaitu penelitian. Memang
temuan ilmiah dilakukan melalui penelitian makin tidak hanya penelitian merupakan satu
satunya karya ilmiah4.

Karya tulis ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan yang berbentuk
tulisan menggunakan sistematika yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui
suatu sistematika penulisan yang disepakati. Dalam karya tulis ilmiah, ciri-ciri keilmiahan
dari suatu karya harus dapat dipertanggungjawabkan secara empiris dan objektif. Teknik
penulisan ilmiah mempunyai dua aspek yakni gaya penulisan dalam membuat peryataan
3
Dalman. (2012). Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Rajagrafindo Persada.
4
http://blog4makalah.blogspot.com.
ilmiah serta teknik notasi dalam menyebutkan sumber pengetahuan ilmiah yang digunakan
dalam penulisan. Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Sebuah kalimat yang tidak bisa diidentifikasikan mana yang merupakan subjek dan
predikat serta hubungan apa antara subjek dan predikat kemungkinan besar merupakan
informasi yang tidak jelas. Penggunaan kata harus dilakukan secara tepat artinya kita harus
memilih kata-kata yang sesuni dengan pesan apa yang harus disampaikannya.

Dalam penelitian, yang digunakan sebagai bahan penulisan karya ilmiah dapat
berupa kutipan atas pernvataan orang lain sebagai dasar atau sebagai landasan penvusunan
penelitian. 'ernyataan ilmiah ini digunakan untuk bermacam - macam tujuan sesuai dengan
bentuk argumentasi yang diajukan. Pernyatan tersebut dapat digunakan sebagai definisi
dalam menjelaskan suatu konsep, atau dapat digunakan sebagai premis dalam pengambilan
kesimpulan pada suatu argumentasi.

Pernyataan ilmiah yang harus kita gunakan dalam tulisan harus mencakup beberapa
hal, yaitu:

1. Harus dapat kita identifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut.


2. Harus dapat kita identifikasikan media komunikasi ilmiah di mana pernyataan
disampaikan apakah dalam makalah, buku, seminar, lokakarya, dan sebagainya.
3. Harus dapat diidentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut
beserta tempat domisili dan waktu penerbitan itu dilakukan. Sekiranya publikasi
ilmiah tersebut tidak diterbitkan, maka harus disebutkan tempat, waktu, dan lembaga
yang melakukan kegiatan tersebut.

Cara kita mencantumkan ketiga hal tersebut dalam karya tulis ilmiah disebut teknik
notasi ilmiah. Terdapat bermacam-macam teknik notasi ilmiah yang pada dasarnya
mencerminkan hakikat dan unsur yang sama. Karya tulis ilmiah adalah laporan tertulis dan
diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh
seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan
dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Karya tulis adalah sebagai curahan pemikiran atau gagasan seseorang yang
berdasarkan pada pengalaman yang berupa data primer ataupun data sekunder yang ditulis
untuk memenuhi tujuan dan sasaran tertentu. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan
bahwa ”Karya tulis merupakan hasil karangan dalam bentuk kutipan atau karangan yang
mengetengahkan hasil penelitian, hasil pengamatan, tinjauan dalam bidang tertentu yang
disusun secara sistematis” 5.

Sebagai salah satu media komunikasi, karya tulis ini akan melibatkan beberapa unsur
yang meliputi :

1. Penulis sebagai penyampai informasi


2. Isi informasi atau berupa isi tulisan
3. Saluran atau media, berupa tulisan
4. Pembaca sebagai penerima informasi

Dilihat dari jenisnya, secara umum karya tulis ini dapat dibedakan menjadi dua,
yakni karya tulis ilmiah dan karya tulis non ilmiah. Kedua jenis karya tulis ini memiliki ciri
dan syarat yang berbeda. Karya ilmiah atau karya tulis ilmiah merupakan hasil pemikiran
seseorang yang diekspresikan dalam bentuk tulisan yang disusun berlandaskan kepada
sifat-sifat ilmiah, yaitu logis, sistematis dan obyektif, serta dihasilkan dari kegiatan
observasi, evaluasi, dan atau pun penelitian dalam bidang- bidang kajian tertentu. Sebuah
penulisan karya ilmiah harus dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya berdasarkan
kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku. Tujuan dalam penulisan karya ilmiah adalah untuk
mempublikasikan suatu informasi kepada masyarakat atau kelompok tertentu. Dilihat dari
manfaatnya, sebuah penulisan ilmiah akan bermanfaat dalam pengembangan sains dan
teknologi.

B. Sistematika Karya Ilmiah

Sistematika suatu karya ilmiah sangat perlu disesuaikan dengan sistematika yang
diminta oleh media publikasi (jurnal atau majalah ilmiah), sebab bila tidak sesuai akan sulit
untuk dimuat. Suatu karya ilmiah tidak ada artinya sebelum dipublikasikan. Walaupun ada
keragaman permintaan penerbit tentang sistematika karya ilmiah yang akan dipublikasi,
namun pada umumnya meminta penulis untuk menjawab lima pertanyaan berikut:

(1) Apa yang menjadi masalah?;


(2) Kerangka acuan teoretik apa yang dipakai untuk memecahkan masalah?;
(3) Bagaimana cara yang telah dilakukan untuk memecahkan masalah itu?;

5
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2012.
(4) Apa yang ditemukan?; serta
(5) Makna apa yang dapat diambil dari temuan itu?6
Tentu saja sistematika karya ilmiah ini tidak baku, atau harga mati. Sistematika karya
ilmiah sangat bergantung pada tradisi masyarakat keilmuan dalam bidang terkait, jenis
karya ilmiah (makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain). Dalam
suatu karya ilmiah yang mempunyai tingkat keformalan yang tinggi, seperti skripsi,
sistematika penulisan lebih baku, dan beberapa paparan lainnya sering diminta dari
mahasiswa, seperti kesimpulan dan rekomendasi (saran-saran) pada bagian akhir, atau kata
pengantar pada bagian awal.
Banyak jurnal dan majalah meminta abstrak, yakni rangkuman informasi yang ada
dalam dokumen laporan, makalah, atau skripsi. Abstrak yang ditulis secara baik
memungkinkan pembaca mengenali isi dokumen lengkap secara cepat dan akurat, untuk
menentukan apakah isi dokumen sesuai dengan bidang minatnya, sehingga dokumen
tersebut perlu dibaca iebih lanjut. Abstrak sebaiknya tidak lebih dari 250 kata (dalam satu
atau dua paragraf), menyatakan secara singkat tujuan dan lingkup penelitian/pengkajian,
metode yang digunakan, rangkuman hasil, serta kesimpulan yang ditarik.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan topik yang menarik. Topik yang menarik dalam suatu karya tulis akan
memberikan manfaat baik bagi penulis maupun bagi pembacanya. Dengan topik yang
menarik penulis akan tertantang untuk segera menyelesaikan karyanya, di samping akan
menumbuhkan minat baca bagi kelompok sasaran.
2. Disajikan dengan sistematika yang baik. Penulisan yang baik harus disajikan dengan
sistematika yang baku, logis, serta menampilkan pemikiran yang runtun untuk
memudahkan para pembacanya atau penikmat karya tulis tersebut.
3. Mengikuti tata aturan yang baik. Karya ilmiah yang baik adalah yang sesuai dengan
aturan-aturan penulisan yang baku, antara lain berkaitan dengan format penulisan, gaya
penulisan, sistem penomoran.
4. Menggunakan dasar rujukan literatur. Sebuah penulisan ilmiah perlu didukung dengan
literatur agar penulisan dapat lebih dipertangungjawabkan.

C. Ciri – Ciri Karya Ilmiah


6
http://blog4makalah.blogspot.com.
Semua karya yang ditulis secara sistematis dan berdasarkan fakta di lapangan adalah
sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah mempunyai ciri-ciri seperti berikut ini 7:
1. Objektif
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan
kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan
yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan
demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
2. Netral
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari
kepentingan-kepentingan tertentu baik, kepentingan, pribadi maupun kelompok. Oleh
karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau
memengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
3. Sistematis
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola
pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya.
Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
4. Logis
Kelogisan ini bisa dilihat dari polanalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau
deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola
induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis
digunakan pola deduktif.
5. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan)
Setiap pernyatan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus fakiual, yaitu
menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional
(menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung,
perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang
bertengkar) hendaknya dihindarkan.
6. Tidak Pleonastis
Maksudnya "kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanva atau
tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).
7. Bahasa yang digunakan adalah ragam formal

7
http://fikarzone.wordpress.com.
Dalam menulis karya ilmiah tidak boleh menggunakan bahasa ragam santai. Oleh sebab
itu, bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia ragam formal, yaitu bahasa
Indonesia yang baik dan benar.

Ciri-ciri penulisan karya ilmiah di atas harus diperhatikan bagi penulis karya ilmiah.
Dalam hal ini, karya tulis ilmiah berbeda dengan karya tulis nonilmiah. Dalam karya tulis
ilmiah ciri keobjektifannya sangat tinggi, sedangkan pada karya tulis nonilmiah ciri
kesubjektifannya yang sangat tinggi.
Dan juga dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya,
yaitu:
1. Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok
yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian
penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang
tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya
ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersPonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif,
tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin
dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Karya ilmiah mempunyai karakteristik tertentu yang membedakan dengan karya tulis
lainnya atau non ilmiah. Karakterisktik ini perlu diketahui untuk membekali kemampuan
menilai suatu karya tulis, apakah termasuk karya tulis atau bukan, dan memberikan dasar
untuk menyusun karya tulis ilmiah atau bukan, dan memberikan dasar dalam menyusun
karya tulis ilmiah yang baik dan benar (Tatang, 2006 : 1)8.
8
Tatang, M. Amirin. (2006). Menulis Karya Ilmiah (Artikel). Makalah Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Bagi
Guru-guru se-Indonesia. Yogyakarta, 2-3 November.
Suyanto (2003: 4) mengemukakan karakteristik karya tulis ilmiah dengan
menyebutkan karateristik karya tulis non ilmiah, yaitu: ringkasan suatu buku atau artikel;
gabungan ide-ide orang lain tanpa elaborasi yang bersifat sintesis-analisis; penulisan
pandangan seseorang tanpa disertai analisis penulisnya sendiri; hasil mengcopy karya
sendiri yang pernah diterbitkan dan atau copy dari karya orang lain9.

D. Syarat – Syarat Karya Ilmiah

Dalam penulisannya, karya ilmiah memiliki syarat-syarat tertentu. Berikut ini adalah
syarat-syarat karya ilmiah menurut Zulfikar :
1) Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2) Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang
menyangganya.
3) Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4) Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang
tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5) Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam
hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6) Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritan), eksposisi (paparan),
deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan)10.

Di dalam menulis karya ilmiah, persyaratan di atas sebaiknya diperhatikan oleh


penulis agar ide atau gagasan yang dituangkannya dalam bentuk tulisan dapat terarah dan
tersusun secara sistematis sehingga enak dibaca dan mudah dipahami maksud dan
tujuannya.

E. Jenis Karya Ilmiah

Pada prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal
ini, yang membedakan hanyalah materi, susunan, tujuan serta panjang pendenya karya
tulis. ilmiah tersebut. Secara garis besar, karya ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian. (Arifin, 2006:15)11.
1. Karya Ilmiah Pendidikan

9
Suyanto. (2003). Teknik Penulisan Artikel Ilmiah. Makalah disampaikan dalam Lokakarya Penulisan Jurnal
Penelitian Humaniora di Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta, 23 Oktober 2003.
10
http://fikarzone.wordpress.com.
11
Arifin, Zaenal. 1998. Dasar-dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Karya ilmiah pendidikan digunakan sebagai tugas untuk meresume pelajaran,
serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan
terdiri dari:
a. Paper (Karya Tulis)
Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya ilmiah berisi
ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu
ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya (Djuroto dan Supriadi,
2002: 24)12.
Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil
intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen, penulisan paper
ini agak diperdalam dengan beberapa bab antara lain Bab I Pendahuluan, Bab II
Pemaparan data, Bab III Pembahasan atau analisis dan Bab IV Penutup yang terdiri
dari kesimpulan dan saran.
b. Praskripsi
Praskripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai
persyaratan mendapatkan gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi
mahasiswa pada jenjang akademik atau setingkat Diploma 3 (D-3) (Djuroto dan
Supriadi, 2002: 24),
Format tulisannya terdiri dari Bab I Pendahuluan (latar belakang pemikiran,
permasalahan, tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan metode penelitian);
Bab Il Gambaran Umum (menceritakan keadaan di lokasi penelitian yang dikaitkan
dengan permasalahan penelitian; Bab III Deskripsi Data (memaparkan data yang
diperoleh dari lokasi penelitian); Bab IV Analisis (pembahasan data untuk
menjawab masalah penelitian); Bab V Penutup (kesimpulan penelitian dan saran).
c. Skripsi
Menurut Arifin (2006: 26), skripsi adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang
diajukan harus didukung oleh data dan fakta-fakta empiris-objektif baik
berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak
langsung (studi kepustakaan)13. Skripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar
sarjana S-1. Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran
ilmiah, yaitu logis dan empiris (Djuroto, 2002: 26).
12
Djuroto, Totok, dan Bambang Suprijadi. 2005. Menulis Artikel dan Karya Ilmiah. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya Offset.
13
Arifin, Zaenal. 1998. Dasar-dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Menurut UPI (dalam http://www.cs.upi.edu.com) Skripsi adalah karya tulis
resmi akhir mahasiswa dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1). Skripsi
menggambarkan kemampuan akademik mahasiswa dalam merancang,
melaksanakan dan menyusun laporan penelitian bidang studi (baik pendidikan
maupun non kependidikan). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain.
Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan
penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi
kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi kearah
sumbangan material berupa penemuan baru.Berbeda dengan pendapat di atas
Tugino (dalam http://tugino230171.wordpress.com) skripsi adalah karya tulis yang
diajukan untuk mencapai gelar sarjana atau sarjana muda. Skripsi ditulis
berdasarkan studi pustaka atau penelitian bacaan, penyelidikan, observasi, atau
penelitian lapangan sebagai prasyarat akademis yang harus ditempuh,
dipertahankan dan dipertanggungjawabkan oleh penyusun dalam sidang ujian.
d. Tesis
Tesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi,
tesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelar magister (S-2). Penulisan tesis
bertujuan mensintesiskan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi guna
mempeluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master,
khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara
mendalam tentang suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut.
Tesis berasal dari kata Thesis berarti pernyataan atau kesimpulan teoretis yang
diajukan serta ditunjang oleh argumentasi ilmiah dan referensi-referensi yang
diakui secara ilmiah, yang dibuat oleh seorang kandidat Magister. Tesis disusun
oleh kandidat Magister secara mandiri pada akhir masa studi dan merupakan salah
satu syarat mencapai gelar Magister. (Panduan Tesis PSMP UNTAR, 2008:1).Tesis
atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan
metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama
pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah),
melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data,
menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.Dalam penulisannya
dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel,
dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri sekalipun dipandu
dosen pembimbing menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama
dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
e. Disertasi
Disertasi adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang
dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis
terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari
sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada suatu perguruan tinggi,
disertasi berisi tentang hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan
penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari
disertasi tersebut. Penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis
disertasi berhak menyandang gelar Doktor.
Menurut Tugino (dalam http://tugino230171.wordpress.com) disertasi ialah
karangan yang diajukan untuk mencapai gelar doktor, yaitu gelar tertinggi yang
diberikan oleh suatu univesitas. Penulisan desertasi ini di bawah bimbingan
promotor atau dosen yang berpangkat profesor, dan isinya pembahasan masalah
yang lebih kompleks dan lebih mendalam daripada persoalan dalam
tesis.Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor
(Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi
dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang
masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana
penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan
analisis terinci.Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi
penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus
mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak
serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru,
pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai
cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
2. Karya ilmiah penelitian terdiri dari beberapa jenis karya ilmiah. Menurut Fuad (dalam
http://fuad30.blog.friendster.com.) yang termasuk karya ilmiah penelitian di antaranya:
a. Makalah Seminar
Makalah seminar meliputi naskah seminar dan naskah bersambung.
1) Naskah Seminar
Naskah seminar adalah karya ilmiah yang berisi uraian dari topik yang
membahas suatu permasalahan yang akan disampaikan dalam forum seminar.
Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian atau pemikiran muri dari penulis
dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang dijadikan topik atau
dibicarakan dalam seminar.
2) Naskah Bersambung
Naskah bersambung sebatas mash berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah, bisa
disebut karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai
judul dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya saja
yang dilakukan secara bersambung, atau bisa juga pada saat pengumpulan
data penelitian dalam waktu yang berbeda.

b. Laporan Hasil Penelitian


Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya
dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa dikelompokkan sebagai karya tulis
ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam
tahap awal.

c. Jurnal Penelitian
Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri atas karya ilmiah yang isinya
berupa hasil penelitian dan resensi buku. Jurnal penelitian ini harus ditulis secara
teratur dan sebaiknya mendapatkan nomor dari perpustakaan nasional berupa ISSN
(International Standard Serial Number). Sejalan dengan pendapat di atas ada
beberapa macam tulisan karya ilmiah menurut Jacob (dalam Indriati. 2003:103).
Menurutnya karya ilmiah dikategorikan menjadi sebelas macam, yaitu:
1) Laporan Penelitian adalah laporan yang ditulis berdasarkan penelitian.
Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas.
2) Skripsi adalah tulisan ilmiah untuk medapatkan gelar akademik sarjana strata-
1 (Sl).
3) Tesis adalah tulisan ilmiah untuk medapatkan gelar akademik strata-2 (S2),
yaitu Master.
4) Disertasi adalah tulisan ilmiah untuk medapatkan gelar akademik strata-3
(S3), yaitu Doktor.
5) Surat Pembaca adalah surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi
suatu tulisan ilmiah.
6) Laporan Kasus adalah laporan tentang kasus-kasus yang ada yang dilandasi
dengan teori.
7) Laporan Tinjauan adalah tulisan yang berisi tinjauan karya-karya ilmiah
dalam kurun waktu tertentu.
8) Resensi adalah tanggapan terhadap suatu karangan atau buku yang
memaparkan manfaat karangan atau buku tersebut untuk pembaca.
9) Monograf adalah karya asli menyeluruh dari suatu masalah. Monograf ini
berupa tesis atau disertasi.
10) Referat adalah tinjauan mengenai karangan sendiri atau karangan orang lain.
11) Kabilitasi adalah karangan-karangan penting yang dikerjakan sarjana
Departemen Pendidikan Nasional untuk bahan kuliah.
Selain dari sebelas macam karya ilmiah yang dipaparkan di atas, belakangan
ini banyak diterbitkan buku ajar yang bermanfaat sebagai penuntun perkuliahan dan
diterbitkan oleh perguruan tinggi. Pada prinsinya, buku ajar sama dengan kabilitasi.
Selain itu, jenis tulisan ilmiah lainnya adalah proposal penelitian, dan modul.
Proposal penelitian biasanya dibuat untuk aplikasi permohonan bantuan dana
penelitian dan untuk rancangan skripsi, tesis, dan disertasi. Modul digunakan
sebagai panduan perkuliahan dan biasanya digunakan secara internal, tidak. harus
diterbitkan oleh penerbit.

F. Fungsi Karya ilmiah

Menurut Chronica, karya ilmiah memiliki banyak sekali fungsi terutama bagi
seorang penulis, lebih lanjut ia menjelaskan bahwa menulis karya ilmiah bermanfaat untuk
meningkatkan keterampilan membaca dan menulis. Berlatih mengintegrasikan berbagai
gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi
kepuasan intelektual. Jadi, dengan menulis karya ilmiah kita akan mendapatkan manfaat
yang besar, yaitu dapat menambah wawasan dan pengalaman kita dalam berbagai hal
sehingga skemata kita akan semakin membaik dan kita pun akan terampil menulis 14.
Sejalan dengan pendapat di atas menurut Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat
Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (2008: 9), karya tulis
ilmiah hasil penelitian berfungsi mengomunikasikan ikhwal gagasan atau hasil penelitian
yang telah dilakukan, khususnya: (a) Gagasan: apa yang menjadi permasalahan, dan

14
http://chronika.wordpress.com.
bagaimana gagasan yang dikemukakan dalam memecahkan masalah, (b) Penelitian: apa
yang diteliti, mengapa penelitian dilakukan. dan apa yang menjadi fokusnya, apa yang
menjadi acuan konseptualnya, bagaimana desainnya, bagaimana data dikumpulkan dan
dianalisis, temuan apa yang diperoleh, apa kesimpulan akhirnya, dan apa rekomendasi
yang dinyatakan berdasarkan temuan tersebut bagi kepentingan praktis dan pengembangan
ilmu.
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa seorang penulis dituntut untuk
berpikir secara ilmiah dalam mencari solusi atas masalah yang muncul baik yang diperoleh
dari data empiris maupun yang berasal dari kajian pustaka. Hasil penelitian tersebut dapat
dijadikan sebagai karya tulis ilmiah yang memiliki manfaat bagi orang banyak. Dengan
demikian, karya tulis ilmiah berfungsi untuk memublikasikan gagasan seseorang atau
sekelompok orang berupa hasil penelitian dan hasil pemikiran (kajian pustaka) yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman pembaca.
Dalam hal ini, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan
membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya
secara sistematis, memperluas wawasan atau cakrawala pengetahuan, serta memberi
kepuasan intelektual bagi penulis.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, karya
ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil
penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Karya ilmiah juga biasa disebut karangan
ilmiah yang disajikan secara fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar. Dalam penulisan karya ilmiah banyak aspek yang mesti diketahui oleh calon
pembuat karya ilmiah karena itu sangat berperan dengan hasil karya ilmiah yang akan
dibuat, Karya ilmiah mempunyai beberapa jenis seperti, makalah, kertas kerja, skripsi,
tesis, disertasi, artikel, esai, opini, dan fiksi.

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan
gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu
pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil
penelitian.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan,
baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga
masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kepada para
pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat
membangun.

Anda mungkin juga menyukai