ABSTRAK
LATAR BELAKANG
BAB III
PEMBAHASAN
1. Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian
awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti
merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat
terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan
simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak
lanjut gagasan tersebut.
3. Sikap penulis
4. Penggunaan bahasa
Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat
berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel,
laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya
kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan,
dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan
acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya. Adapun jenis Karya Ilmiah adalah,
1) MAKALAH
Menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti
karangan. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana. Makalah,
adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan atau
menyajikan suatu masalah, sebagai hasil penelitian data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam
suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-
tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan
secara tertulis oleh mahasiswa dan aturannya tidak seketad makalah para
ahli karena bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan dan kemudian
dengan tarikan teoritis; menggabungkan cara pikir deduktif-induktif atau
sebaliknya.
2) KERTAS KERJA
3) SKRIPSI
4) TESIS
5) DISERTASI
6) ARTIKEL
Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau
esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel adalah sebuah
karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu
tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat
secara lugas.
Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi;
karangan yang tak tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk
meyakinkan, mendidik, atau menghibur; sarana penyampaiannya adalah
surat kabar, majalah, dan sebagainya; wujud karangan berupa berita.
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang-
undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam
surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi
dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel
adalah a literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan
tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak
tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel
bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai
masalah yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang
mendukung pendapatnya.
7) ESAI
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan
makin baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi,
pengetahuan dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya.
Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain
semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai
analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak
hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman;
ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman
tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis
esai.
8) OPINI
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada
keyakinan yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu
yang nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran
seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian
9) FIKSI
Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang
berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga
tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot,
konflik, klimaks, setting dan sebagainya adalah hal-hal penting yang
memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga
data) yang asalnya dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi
memungkinkan kebebasan bagi seorang pengarang untuk membangun
sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan yang
ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang
dimiliki pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya
kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang
terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan
adanya multi interpretasi makna. Para pendukung tulisan fiksi meliputi:
novelis, cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun sering dimasukkan
ke dalam golongan ini.
Menurut http://www.geocities.com/liacybercampus/pedomanskripsi,
karya ilmiah ada dua jenis, yaitu :
a. Karangan ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi
serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya.
b. Laporan ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi,
pengetahuan,atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini
dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang
disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan.. Jika laporan ini
berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian,
pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis
karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan
ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan telnologi yang
sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan
dalam kesempatan tertentu.
Etika dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan
karya ilmiah harus diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti
dan difahami dengan baik. Penulis harus memahami etika penulisan karya
ilmiah secara baik. Kode etik adalah norma-norma yang telah diterima dan
diakui oleh masyarakat dan citivitas akademik perlu diperhatikan dalam
penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan,
perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data
ataupun informan.
Misal:
Misal:
..dapat kita asumsikan…(salah) …dapat diasumsikan …(benar)
5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak tebal.
Misal:
8. Tulislah kata dengan lengkap. Misal: & –> dan yg –> yang
11. Penggunaan huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik (.) dan koma (,)
yang sesuai.
12. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang
dikeluarkan oleh institusi)
F. Sikap-Sikap Ilmiah
1. Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2. Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi
sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-
banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-
tidaknya, dan sebagainya.
5. Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang
lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas
sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal
dari pernyataan atau pendapat orang lain.
f. tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan
berkesan seenaknya sendiri),
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada BAB II, maka dapat
disimpulkan bahwa, karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh
seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah
dilakukannya atau dengan . Karya ilmiah juga biasa disebut karangan
ilmiah yang disajikan secara fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan
yang baik dan benar. Dalam penulisan karya ilmiah banyak aspek yang
mesti diketahui oleh calon pembuat karya ilmiah karena itu sangat
berperan dengan hasil karya ilmiah yang akan dibuat, misalnya, calon
penulis karya ilmiah paling tidak harus mengetahui etika dan kode etik
dalam penulisan karya ilmiah, tehnik penyusunan karya ilmiah yang baik
dan benar dan sikap-sikap dalam menulis karya ilmiah serta harus
menjalani dan menerima berbagai kendala dan masalah dalam proses
penulisan karya ilmiah, karena itu merupakan suatu pemebelajaran ketika
akan membuat karya ilmiah yang kedua ketiga dan selanjutnya. Karya
ilmiah mempunyai beberapa jenis seperti, makalah, kertas kerja, skripsi,
tesis, disertasi, artikel, esai, opini, dan fiksi. Adapun tujuan dari penulisan
karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas
dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan,
mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu
pengetahuan/hasil penelitian. Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai
rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu
pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk
meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih
mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis,
memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping
menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.
B. SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah salah satu pelajaran yang kedudukannya sangat penting baik di
Sekolah-sekolah maupun di tingkat perguruan tinggi, Karena Bahasa Indonesia ini adalah salah
satu ciri khas dari Negara Indonesia itu sendiri. Dari sekian banyak bahasan yang ada dalam
Bahasa Indonesia “TATA TULIS KARYA ILMIAH” adalah salah satu bahasan yang akan kita
bahas mulai dari Bahasan dan Jumlah Halaman, Pola Ukuran Kertas, Penomoran, Penulisan
Judul Bab, Subbab, dan Anak Subbab (SubSubbab) dan Penulisan Kutipan.
Dalam diskusi kali ini pembahasan mengenai “Tata Tulis Karya Ilmiah” akan menjadi
salah satu bahasan yang akan kita bahas, Mulai dari definisi-definisinya hingga bagian-
bagiannya.
B. Rumusan Masalah
1. Mampu memahami Bahasan dan Jumlah Halaman, Pola ukuran Kertas dan Penomoran.
2. Mampu memahami Penulisan Judul Bab, Subbab dan Anak Subbab (SubSubbab), serta
3. Mampu mamahami Penulisan Kutipan
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
BAB II LANDASAN TEORETIS
Keterampilan Berbicara
Metode Pembelajaran
Metode Kooperatif
Teori Elaborasi Kognitif
Student Teams-Achievument Divisions (STAD)
…..
(1)….
(a)….
BAB I
PENDAHULUAN
b. Judul Subbab
Pada judul Subbab, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata depan
atau kata sambung) dan diletakkan ditengah halaman. Misal :
5. Penulisan Kutipan
(a). Kutipan Kurang dari 40 Kata
Kutipan kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip sebagai bagian yang terpadu dalam teks
utama, diikuti dengan nama penulis, tahun dan nomor halaman. Misal: Suharno (1998:124)
menyimpulkan “ada hubungan yangerat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.
BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan mengenai tata tulis karya
ilmiah, bahwa terdapat beberapa tata tulis dalam karya ilmiah diantaranya adalah Bahan dan
Jumlah Halaman, Pola Ukuran Kertas, Penomoran, Penulisan Judul Bab, Subbab, dan Anak
Subbab (SubSubbab) serta Penulisan Kutipan.
Penjelasan-penjelasan tersebut telah dijabarkan diatas, baik mengenai pengertian hingga
contohnya.
DAFTAR PUSTAKA