Anda di halaman 1dari 17

Karya Tulis Ilmiah

Mochammad Rayhan Fadlurrahman

Public Relation

Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Mercu Buana

(44217310023)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu
pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk
memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah
biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan
kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika
tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah
ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama,
tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan
penelitian lanjutan.

Ada banyak jenis karya ilmiah, diantaranya yaitu makalah, tesis, laporan penelitian dan
lain-lain. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang
menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan
yang tidak terikat pada karangan baku.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian dari Karya Ilmiah


2. Apa-apa saja Ciri-ciri dari Karya Ilmiah
3. Apa-apa saja jenis-jenis dari Karya Ilmiah
4. Bagaimana tehnik menyusun Karya Ilmiah
5. Bagaimana Kode etik dalam penyusunan Karya Ilmiah

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Karya Ilmiah
2. Untuk mengetahui apa-apa saja ciri-ciri dari Karya Ilmiah
3. Untuk mengetahui apa-apa saja jenis-jenis dari Karya Ilmiah
4. Untuk mengetahui bagaimana tehnik menyusun Karya Ilmiah
5. Untuk mengetahui Kode etik dalam penyusunan Karya Ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya Ilmiah


Karya Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil
penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Karya ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah.
Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta
dan ditulis menurut metodolog penulisan yang baik dan benar.Menurut Pateda (1993 : 91 ) Karya
ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah pada suatu displin ilmu tertentu yang disusun secara
matematis ilmiah, logis, benar, bertanggungjawab, dan menggunakan bahasa yang baik dan
benar. Jadi, karya tulis ilmiah bukan sekedar untuk mempertanggungjawabkan penggunaan
sumber daya penelitian (uang, bahan, alat) tetapi juga mempertanggungjawabkan penulisan
karya ilmiah tersebut secara teknis dan materi.
Hasil penulisan karya tulis ilmiah harus bersifat sistematis artinya disusun dalam suatu urutan
yang teratur Juga harus disusun secara logis dan benar. Oleh karena itu seorang penulis harus
mempunyai memiliki landasan teori yang kuat. Pertanggungjawaban ilmiah tidak hanya berkaitan
dengan penulisan (teknis). Penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi kaidah antara lain :
(1) penyebutan sumber tulisan yang jelas ;
(2) memenuhi kaidah penuliasan yang berkaitan dengan teknik kutip mengutip penulisan kata, frasa,
dan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar.

B. Ciri-ciri Karya Ilmiah

Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :

1. Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan),
bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke
bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat
terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan
serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

2. Komponen dan substansi


Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat
dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
gaya bahasa impersPonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata
ganti orang pertama atau kedua.

4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan
kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

C. Jenis-Jenis Karya Ilmiah


Ada banyak macam jenis jenis karya ilmiah, diantaranya:

1. Makalah.
Makalah adalah karya ilmiah yang pembahasannya berdasarkan data lapangan yang bersifat
empiris-objektif. Makalah juga dapat berupa hasil penelitian yang disusun untk dibahas dalam
pertemuan ilmiah, seperti seminar atau lokakarya. Yang memiliki jumlah halaman yang paling
sedikit 15-25 halaman. Makalah memiliki 3 bagian yaitu bagian awal, bagian inti, bagian akhir.
Bagian awal terdiri dari sampul, daftar isi, daftar tabel atau gambar (jika ada), bagian inti terdiri
dari isi materi yang hendak dibahas dalam makalah tersebut. Bagian inti memiliki latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan makalah, pembahasan, kesimpulan, dan saran.
Bagian akhir terdiri dari daftar rujukan dan lampiran (jika ada).

2. Laporan Penelitian
Laporan menurut Tugino (dalam http://tugino230171.wordpress.com) ialah bentuk karangan
yang berisi rekaman kegiatan tentang suatu yang sedang dikerjakan, digarap, diteliti, atau
diamati, dan mengandung saran-saran untuk dilaksanakan. Laporan ini disampaikan dengan
cara seobjektif mungkin.

3. Artikel
Artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk penerbitan jurnal ilmiah. Artikel ini ditulis
secara ringkas dan berisi hal-hal penting. Karena ringkas, maka ia tidak memiliki bab-bab. Artikel
ilmiah dapat berupa hasil penelitian atau gagasan konseptual. Dalam penulisannya terdapat
perbedaan masing-masingnya. Format penulisannya adalah sebagai berikut:
1) Artikel hasil penelitian

· Judul Artikel – Penulis – Absrak – Kata Kunci – Pendahuluan –Metode Penelitian –


Hasil Penelitian – Pembahasan – Kesimpulan dan Saran.

2) Artikel hasil gagasan/pemikiran:

· Judul, Penulis, Abstrak, Kata Kunci, Pendahuluan, Bagian Inti, Penutup, Daftar Rujukan, dan
lampiran

Menurut Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana
UNSOED (2008 : 85) artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal
ilmiah atau buku kumpulan artikel ilmiah yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti
pedoman atau konvensi ilmiah. Artikel ilmiah dapat berupa hasil penelitian maupun gagasan
ilmiah (review). Hasil penelitian ataupun gagasan / pemikiran ilmiah akan lebih bermanfaat
apabila telah diaplikasikan ataupun disampaikan kepada publik. Jurnal ilmiah merupakan suatu
sarana yang efektif untuk mempublikasikan hasil penelitian bagi kalangan yang lebih luas atau
publik.Artikel ilmiah seyogyanya dirancang dengan menyesuaikan petunjuk penulisan jurnal yang
dituju. Hampir semua jurnal ilmiah mengeluarkan petunjuk /patokan yang harus diikuti jika ingin
naskah kita dimuat di dalamnya.Jumlah halaman artikel dalam jurnal biasanya dibatasi dan
umumnya tidak lebih dari 15 halaman, sudah termasuk gambar dan tabel. Dengan demikian,
hanya hal-hal yang sangat perlu saja yang dapat dimuat dalam halaman yang jumlahnya terbatas
tersebut. Kebanyakan jurnal tidak menghendaki Tinjauan Pustaka (Literature Review). Hal-hal
yang berkaitan dengan survei pustaka dipadukan dalam Pendahuluan (Introduction Background).
Pemilihan dan pemilahan menjadi amat penting dalam penulisan artikel ilmiah. Dalam banyak
kasus, metode dibuat seringkas-ringkasnya oleh penulis.

4. Esai
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik jika
penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan, tanpa
mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan
kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir.
Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta
atau menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan
pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.
5. Proposal Penelitian
Proposal penelitian atau disebut juga usulan penelitian adalah rencana penelitian yang
menggambarkan secara umum hal-hal yang akan diteliti dan cara penelitian itu
dilaksanakan. Oleh karena itu ada beberapa hal yang dikemukakan di dalam sebuah penelitian.
Format usulan penelitian dapat dibuat dalam beberapa alternatif seperti berikut:
a. Model I

Latar Belakang Masalah – Rumusan dan Batasan masalah – Tujuan Penelitian – Definisi
Operasional – Metode Penelitian

b. Model II

Latar Belakang Masalah – masalah penelitian – tinjauan kepustakaan – tujuan penelitian –


metode penelitian

c. Model III

Masalah dan tujuan penelitian –kerangka penelitian – rencana kegiatan penelitian –


kepustakaan

6. Skripsi
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian lapangan atau studi
kepustakaan yang disusun mahasiswa sesuai dengan bidang studinya sebagai tugas akhirdalam
studi formalnya di Fakultas.
Menurut UPI (dalam http://www.cs.upi.edu.com) Skripsi adalah karya tulis resmi akhir
mahasiswa dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1). Skripsi menggambarkan kemampuan
akademik mahasiswa dalam merancang, melaksanakan dan menyusun laporan penelitian bidang
studi (baik pendidikan maupun non kependidikan). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori)
orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan
penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan.
Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi kearah sumbangan material
berupa penemuan baru.Berbeda dengan pendapat di atas Tugino (dalam
http://tugino230171.wordpress.com) skripsi adalah karya tulis yang diajukan untuk mencapai
gelar sarjana atau sarjana muda. Skripsi ditulis berdasarkan studi pustaka atau penelitian bacaan,
penyelidikan, observasi, atau penelitian lapangan sebagai prasyarat akademis yang harus
ditempuh, dipertahankan dan dipertanggungjawabkan oleh penyusun dalam sidang ujian.
Tujuan dan Kegunaan Skripsi

Tujuan dan kegunaan skripsi yaitu menyajikan hasil-hasil temuan penelitian secara ilmiah yang
berguna bagi pengembangan ilmu dan atu kepentingan praktis administrasi negara dan
komunikasi.

Karakteristik Skripsi

Skripsi yang disusun mahasiswa harus memiliki karakteristik sebagai berikut :

 Merupakan hasil karya asli, bukan jiplakan bagi sebagian atau secara keseluruhan (dibuat
pernyataan di atas kertas segel bermaterai Rp. 6.000,00).
 Mempunyai relevansi dengan Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi.
 Mempunyai manfaat teoritis atau praktis.
 Sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan.
 Menggunakan bahasa Indonesia yang baku, baik dan benar menurut Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).

Persyaratan Penyusunan Skripsi

Untuk melakukan penyusunan skripsi, mahasiswa harus memenuhi syarat-syarat sebagai


berikut:

- Telah lulus mata kuliah dengan beban studi 110 sks.


- Nilai D tidak lebih dari 20% dan tidak ada nilai E.
- Telah lulus mata kuliah Statistik Sosial bagi Program Studi Ilmu Administrasi Negara,
Metode Penelitian Sosial dan Metode Penelitian Komunikasi bagi Program Studi Ilmu
Komunikasi.
- Memenuhi persyaratan administrasi keuangan yang telah ditentukan.

7. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program
Magister (S2). Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan
pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam Ilmu Pendidikan. Tesis mempunyai
tingkat pembahasan lebih dalam daripada skripsi. Pernyataan-pernyataan dan teori dalam tesis
didukung oleh argumen-argumen yang lebih kuat, jika dibandingkan dengan skripsi. Tesis ditulis
dengan bimbingan seorang dosen senior yang bertangungjawab dalam bidang studi
tertentu.Tesis berasal dari kata Thesis berarti pernyataan atau kesimpulan teoretis yang diajukan
serta ditunjang oleh argumentasi ilmiah dan referensi-referensi yang diakui secara ilmiah, yang
dibuat oleh seorang kandidat Magister. Tesis disusun oleh kandidat Magister secara mandiri pada
akhir masa studi dan merupakan salah satu syarat mencapai gelar Magister. (Panduan Tesis
PSMP UNTAR, 2008:1).Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi
penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama
pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah),
melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis,
sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.Dalam penulisannya dituntut kemampuan
dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi.
Artinya, kemampuan mandiri sekalipun dipandu dosen pembimbing menjadi hal sangat
mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan
dilakukan mandiri.

8. Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalammenyelesaikan
Program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam
melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin Ilmu
Pendidikan. Menurut Tugino (dalam http://tugino230171.wordpress.com) disertasi ialah karangan
yang diajukan untuk mencapai gelar doktor, yaitu gelar tertinggi yang diberikan oleh suatu
univesitas. Penulisan desertasi ini di bawah bimbingan promotor atau dosen yang berpangkat
profesor, dan isinya pembahasan masalah yang lebih kompleks dan lebih mendalam daripada
persoalan dalam tesis.Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor
(Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan
Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi
ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang
dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.Disertasi atau Ph.D Thesis
ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi.
Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan
berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan
baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan
pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
D. Teknik Menyusun Karya Tulis Ilmiah

Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun materil.
Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan; sedangkan
persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah difahami dan menarik
apabila isi dan cara penulisannya memenuhi persyaratan dan kebiasaan urnum.

Dalam tulisan singkat ini akan digambarkan beberapa hal yang penting yang perlu
diperhatikan oleh penulis sebuah karya tulis ilmiah termasuk laporan penelitian.

Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah
tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan,
memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti
perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan
masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa
baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.

Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar
atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari
kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah
tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya.

Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk
meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan
dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan
intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.
E. Etika Dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah

Etika dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan karya ilmiah harus
diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami dengan baik. Penulis harus
memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode etik adalah norma-norma yang telah
diterima dan diakui oleh masyarakat dan citivitas akademik perlu diperhatikan dalam penulisan
karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang
digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun informan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:

1. Istilah asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar.


Misal: downlinknya –> downlink-nya.
2. Penggunaan kata “dimana”.

Misal:

tehnik dimana digunakan (salah) ..tehnik yang digunakan (benar)

3. Sebaiknya tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam karya ilmiah.

Misal:

dapat kita asumsikan…(salah) …dapat diasumsikan …(benar)

4. Menggunakan kalimat pasif.

Misal: dapat diasumsikan.

5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak tebal.

6. Gambar, tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber acuannya.

7. Kekonsistenan dalam penulisan.

Misal: perkembangan selular (kalimat ke 2) seluler (kalimat ke 10)

8. Tulislah kata dengan lengkap.

Misal: & –> dan yg –> yang

9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya cukup singkatannya saja.

Misal: MU (mobile unit) (kalimat ke 3)

perawatan perangkat MU tidaklah terlalu sulit. (kalimat ke 10)


10. Gunakan EYD

Misal: bilangan 10,000 km –> 10.000 km

didapat –>diperoleh terdiri dari–>terdiri atas

11. Penggunaan huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik (.) dan koma (,) yang sesuai.

12. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang dikeluarkan oleh institusi)

misal:> ukuran margin> ukuran kertas> jenis huruf

13. Cek penulisan sebelum diserahkan.

F. Pengertian Kutipan

Kutipan merupakan pinjaman pendapat atau kalimat yang diambil dari seseorang, baik berupa
tulisan atau lisan yang bertujuan untuk memperkokoh argumentasi di sebuah karya tulis.

Selain digunakan untuk memperkuat argumen, kutipan juga bisa dijadikan sebagai landasan
teori, penjelasan suatu uraian, atau sebagai bukti untuk menunjang sebuah pendapat.

Dalam mengutip, seorang penulis tidak boleh asal-asalan dalam menuliskannya.

Terdapat berbagai hal yang harus diperhatikan dalam menulis sebuah kutipan.

Apa saja hal tersebut?

Hal yang harus diperhatikan dalam Mengutip

 Penulis harus mempertimbangkan bahwa kutipan tersebut diperlukan


 Penulis harus bertanggung jawab secara penuh terhadap ketepatan kutipan
 Penulis harus mempertimbangkan jenis kutipan, entah itu kutipan langsung atau kutipan
tidak langsung
 Jangan terlalu banyak menggunakan kutipan langsung

Nah, berkaitan dengan jenis kutipan, terdapat 2 jenis yang umumnya digunakan yaitu kutipan
langsung dan tidak langsung.
Apa perbedaannya?

Simak penjelasannya berikut ini!

Jenis Kutipan

Kutipan Langsung

Kutipan langsung merupakan kutipan yang diambil secara identik atau sama persis dari sumber
aslinya.

Kutipan langsung dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis.

2 di antaranya adalah kutipan langsung yang kurang dari 4 baris dan kutipan langsung yang
lebih dari 4 baris.

Cara Menulis Kutipan Langsung < 4 Baris

 Kalimat kutipan harus diintegrasikan dengan teks


 Jarak antar baris kutipan adalah 2 spasi
 Kutipan diapit dengan tanda kutip/petik dua (“…”)
 Setelah kutipan, tulis sumber yang berupa nama pengarang, tahun terbit, dan nomor
halaman di dalam tanda kurung

Contoh:

“Dalam membuat sebuah karya ilmiah jenis penelitian, eksplorasi pustaka merupakan sesuatu
yang harus dilakukan untuk mendapatkan kebenaran data yang ingin diteliti” (Agung Hermanto,
2009: 15-16).

atau bisa juga dengan menaruh sumber kutipan di depan seperti berikut ini:

Siswanto (1990:20) menegaskan, “keputusan ilmiah merupakan sebuah kemungkinan atau


probabilitas, sehingga bukan suatu kebenaran yang mutlak”.
Cara Menulis Kutipan Langsung > 4 Baris

 Penulisan kutipan dipisahkan dengan jarak 3 spasi dari teks


 Jarak antar baris kutipan adalah 1 spasi
 Kutipan boleh diapit dengan tanda kutip/petik dua (“…”) atau tidak
 Setelah kutipan, diberi keterangan sumber

Contoh:

Tidur terlalu larut akan menmgganggu proses metabolisme dan menimbulkan banyak masalah
bagi kesehatan tubuh. Dilansir dari situs stikes.com, penelitian yang dimuat Journal of
Psychiartic mengungkapkan bahaya kurang tidur yaitu: "kurang tidur dapat menyebabkan

1.Daya tahan tubuh melemah.

Dengan daya tahan tubuh yang menurun maka dapat lebih mudah terserang penyakit oleh virus
dan juga bakteri serta patogen lain.

2.Kurang tidur.

kurang tidur juga dapat menyebabkan konsentrasi menurun. Hal ini dikarenakan waktu istirahat
menjadi berkurang, sehingga berdampak pada performa sehari-hari, seperti rasa
ngantuk,lemas,lungai.

3.Tidur kurang dari enam jam.

Tidur kurang dari enam jam dapat meningkatkan resiko penyakit kanker. Pada saat tidur dalam
kondisi gelap tubuh akan memproduksi hormon melatonin yang membantu meningkatkan daya
imun.

4.Kurang tidur meningkatkan resiko penyakit diabetes.

Hasil peneletian menunjukan, seseorang yang kurang tidur mengalami resistensi insulin.
Sehingga insulin tidak dapat dan dapat memicu penyakit diabetes.

5.Kurang tidur dapat menyebabkan stroke.

Orang yang kurang tidur memiliki resiko terserang empat kali lebih tinggi dibanding orang yang
cukup tidur.

6.Kurang tidur dapat memicu kegemukan.

Hormon leptin yaitu hormon yang mengontrol nafsu makan akan berkurang sehingga membuat
nafsu makan meningkat." (Haryono,2003:78)
Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung merupakan kutipan yang mengambil inti sarinya saja, tanpa mengurangi
makna sebenarnya.

Kamu dapat menulis kutipan jenis ini dengan cara meringkas/menyimpulkan suatu pendapat
atau menulis inti sarinya dengan gaya bahasamu sendiri.

Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung

 Kutipan diintegrasikan dengan teks


 Jarak antar baris kutipan adalah spasi ganda
 Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip/petik dua (“…”)
 Setelah kutipan, ditulis sumber kutipan

Contoh:

Kecerdasan buatan merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat entitas ilmiah yang
berfungsi untuk memproses data eksternal secara cepat dan akurat (Michelle Doe, 2016: 27).

atau bisa juga dengan menyebutkan sumber di depan kutipan seperti berikut ini:

Michelle Doe (2016: 27) berpendapat bahwa kecerdasan buatan merupakan suatu sistem yang
di dalamnya terdapat entitas ilmiah yang berfungsi untuk memproses data eksternal secara
cepat dan akurat.

Nah, itu tadi merupakan 2 jenis kutipan yang paling sering digunakan dalam membuat karya
tulis.

Namun, selain kutipan langsung dan kutipan tidak langsung, ada beberapa jenis kutipan lain
yang juga banyak digunakan.

Jenis kutipan tersebut merupakan kutipan dalam kutipan dan kutipan dari internet.

Bagaimana cara menggunakannya?

Cara Mengutip Kutipan yang Dikutip Orang Lain

Terkadang, seorang penulis ingin mengutip sebuah kutipan yang sebelumnya telah dikutip oleh
seseorang.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menyertakan nama pengarang aslinya kemudian
diikuti dengan kata “dalam”.

Contoh:

Hendry (dalam Budianto, 2005: 17) menjelaskan bahwa manajemen merupakan suatu proses
untuk melakukan perencanaan dan pengontrolan sumber daya agar tujuan dapat dicapai
secara efektif dan efisien.
Pada contoh di atas, Hendry merupakan pengarang kutipan asli yang pendapatnya dikutip oleh
Budianto.

Cara Mengutip dari Internet

Jika kamu ingin mengutip sebuah pendapat yang bersumber dari internet, cara yang dilakukan
tidak berbeda dengan mengutip dari buku ataupun jurnal.

Cukup tuliskan sumber yang berupa nama pengarang diikuti dengan tahun terbit artikel.

Bagaimana dengan judul artikel dan alamat websitenya?

Untuk judul artikel, alamat/URL, dan waktu akses bisa kamu cantumkan di dalam daftar pustaka
saja.

Contoh:

Misal, kamu ingin mengutip sebuah artikel yang membahas tentang jumlah pengguna internet di
Indonesia dari situs Kompas.

Maka, kamu bisa mengutip dengan cara seperti berikut:

Berdasarkan wilayah geografisnya, masyarakat Indonesia yang paling banyak menggunakan


internet adalah yang berlokasi di Jawa, yang selanjutnya disusul oleh Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Bali-Nusa, dan Maluku-Papua (Fatimah Kartini Bohang, 2018).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, karya
ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian
ilmiah yang telah dilakukannya. Karya ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah yang disajikan
secara fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Dalam penulisan
karya ilmiah banyak aspek yang mesti diketahui oleh calon pembuat karya ilmiah karena itu
sangat berperan dengan hasil karya ilmiah yang akan dibuat, Karya ilmiah mempunyai beberapa
jenis seperti, makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi, artikel, esai, opini, dan fiksi.
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan,
memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti
perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik
dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu
ditambahkan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini
agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA

Hamdani, Mulya. 2010. pengertian karya ilmiah (http://www.capeds.co.cc/2010/04/pengertian-


karya-ilmiah.html).

Sihombing, Rosmini. definisi karya ilmiah. (http://sihombingruben.blogspot.com/2010/03/definisi-


karya-ilmiah.html).

Nasirudin, Nurfadillah. Karya Tulis Ilmiah. (Dhiilah_Apriil Blog.html).

Sundari, Ida, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Sekolah Tinggi Bahasa Asin
g (STBA LIA)
Finoza,Lamuddin. 2010.KOMPOSISI BAHASA INDONESIA. Jakarta: Diksi Intan Mulia
https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah,
http://ptcindonesia.heck.in/pengertian-karya-ilmiah-fungsi-syarat-je.xhtml,
http://czifa24.blogspot.co.id/2012/03/makalah-b-indonesia-tentang penulisan.html

Anda mungkin juga menyukai