Anda di halaman 1dari 6

Filum Moluska

Molluks Phylum
Raissya Adinda
Raissyaadinda.bio18@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Moluska adalah hewan lunak yang memiliki cirri khas yaitu terdapat mantel atau cangkang.
Pengelempokkan kelasnya berdasarkan alat geraknya. Pada Moluska terdapat Kelas Gastropoda,
Cephallopoda, Bivalvia, dan Polyplacophora. Praktikum ini telah dilaksanakan pada tanggal 11
November 2019 di Laboratorium Biologi FKIP Unsyiah. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengamati berbagai ciri morfologi dan struktur dari anggota Filum Moluska, untuk mengetahui
berbagai spesies yang termasuk dalam Gastropoda, Cephallopoda, Bivalvia, dan Polyplacophora
Metode yang digunakan yaitu pengamatan langsung dengan menggunakan preparat yang telah
disediakan oleh masing-masing kelompok. Hasil dari praktikum ini pada Kelas Gastropoda
ditemukan bekicot (Achatina fulica), Cephallopoda ditemukan cumi-cumi (Loligo chinensis),
Bivalvia ditemukan kerang (Donaxtrunculus), dan Polyplacophora ditemukan citon (Cithon sp).
Kata kunci: Moluska, Gastropoda, Cephallopoda, Polyplacopora.

Abstract
Mollusks are soft animals that have a characteristic cirri that is there is a coat or shell.
Classification is based on the motion tool. In Mollusks there are Classes Gastropoda,
Cephallopoda, Bivalvia, and Polyplacophora. This practicum was held on November 11, 2019 at
the Unsyiah FKIP Biology Laboratory. The purpose of this practicum is to observe the various
morphological and structural characteristics of members of the Mollusk phylum, to determine the
various species included in Gastropoda, Cephallopoda, Bivalvia, and Polyplacophora The method
used is direct observation using preparations that have been provided by each group. The results of
this practicum in the Gastropoda Class were found snails (Achatina fulica), Cephallopoda found
squid (Loligo chinensis), Bivalvia found shellfish (Donaxtrunculus), and Polyplacophora found
citon (Cithon sp)
Keywords: Mollusks, Gastropoda, Cephallopoda, Polyplacopora.

1
Raissya Adinda: Filum Moluska

Pendahuluan wilayah perairan dapat dipengaruhi oleh


Moluska merupakan salah satu kegiatan manusia seperti rekreasi,
penyusun ekosistem laut yang mempunyai memancing, eksplorasi dan pengambilan
keanekaragaman spesies tinggi dan menyebar hewan-hewan untuk koleksi pribadi (Istiqlal,
di berbagai habitat laut. Kehidupan moluska 2013, p. 10).
secara umum dipengaruhi oleh kualitas Moluska memiliki peranan penting bagi
perairannya, antara lain jenis substrat, habitat, lingkungan perairan, sebagai bioindikator
kekeruhan, pH, suhu, salinitas, kandungan kesehatan lingkungan dan kualitas perairan
oksigen terlarut dan polutan. Moluska dapat serta sumber makanan bagi hewan lain. Bagi
ditemukan di daerah pinggiran pantai hingga manusia, moluska merupakan sumber
laut dalam, moluska menempati daerah makanan bergizi, sebagai obat, sebagai
terumbu karang, sebagian membenamkan diri bahan dasar industri contohnya, cangkang
dalam sedimen dan beberapa dapat ditemukan Gastropoda dan Bivalvia dapat dipakai
menempel pada tumbuhan laut. Moluska sebagai kancing baju Manfaat beberapa
dapat hidup pada berbagai substrat, baik spesies moluska bagi manusia tersebut
substrat berpasir, berbatu dan berlumpur dirasakan dan telah dimanfaatkan oleh
(Sukawati, 2017, p. 29). penduduk yang tinggal di sekitar pantai-
Moluska juga termasuk salah satu pantai yang ada di Bali termasuk di sekitar
organism yang mempunyai peranan penting pantai Serangan (Triwiyanto, 2015, p. 63).
dalam fungsi ekologis pada ekosistem Moluska memiliki nilai penting bagi
mangrove. Moluska diantaranya adalah manusia yaitu sebagai bahan perhiasan dan
Gastropoda dan Bivalvia merupakan salah bahan makanan. Selain itu, keberadaan,
satu filum dari makrozoobentos yang dapat kepadatan dan kemelimpahan Moluska
dijadikan sebagai bioindikator pada ekosistem disuatu daerah dapat digunakan sebagai
perairan Selain berperan di dalam siklus rantai acuan penilaian kualitas ekologi di daerah
makanan, ada juga jenis moluska yang tersebut. Moluska memiliki peranan penting
mempunyai nilai ekonomi penting, seperti bagi lingkungan perairan yaitu sebagai
berbagai jenis kerang-kerangan dan berbagai bioindikator kesehatan lingkungan dan
jenis keong. Moluska memiliki kemampuan kualitas perairan serta sumber makanan bagi
beradaptasi yang cukup tinggi pada berbagai hewan lain. Bagi manusia, moluska, sumber
habitat, dapat mengakumulasi logam berat makanan bergizi, sebagai obat, sebagai
tanpa mengalami kematian dan berperan bahan dasar industri contohnya, cangkang
sebagai indicator lingkungan (Wahyuni, 2016, Gastropoda dan Bivalvia dapat dipakai
p. 1). sebagai kancing baju (Viza, 2018, p. 1).
Moluska merupakan kelompok
invertebrata terbesar kedua yang sebagian Metode/ Cara Kerja
besar anggotanya hidup di wilayah perairan . Waktu dan Tempat
Keanekaragamannya mencapai lebih dari Pratikum ini dilakukan di Laboratorium
50.000 spesies. Moluska memiliki nilai Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah pada hari
penting bagi manusia yaitu sebagai bahan kamis 11 November 2019 pukul 09.50- 11.30
perhiasan dan bahan makanan. Selain itu, WIB.
keberadaan, kepadatan dan kemelimpahan
Moluska di suatu daerah dapat digunakan Target/ Subjek/ Populasi/ Sampel
sebagai acuan penilaian kualitas ekologi di Target dari praktikum ini adalah untuk
daerah tersebut Sebagian besar Moluska hidup untuk mengamati berbagai ciri morfologi dan
di wilayah perairan laut. Populasi Moluska di struktur dari anggota Filum Moluska, untuk

2
Raissya Adinda: Filum Moluska

mengetahui berbagai spesies yang termasuk jantan dan betina dalam satu individu
dalam Kelas Gastropoda, Cephallopoda, (berumah satu), tetapi ada juga yang alat
Bivalvia, dan Polyplacophora kelaminnya terpisah (berumah dua). Oleh
Objek yang digunakan adalah, Kelas karena itu, cara reproduksinya dengan cara
Gastropoda yaitu bekicot (Achatina fulica), fertilisasi internal. Sistem peredaran darah
Kelas Cephallopoda yaitu cumi-cumi (Loligo Mollusca ialah sebuah sistem peredaran darah
chinensis), dan pada Kelas Bivalvia yaitu terbuka, kecuali pada kelas cephalopoda. Arti
kerang (Donaxtrunculus), dan Polyplacophora sistem peredaran darah terbuka yaitu darah
yaitu chiton (Chiton sp). mengalir dari rongga terbuka pada tubuh dan
tidak ada arteri atau vena utamanya yang bisa
Prosedur Penelitan meningkatkan tekanan darah, sehingga
Langkah pertama disiapkan semua tekanan darahnya lambat dan juga organ
preparat. Lalu diamati morfologi tubuh tergenang oleh darah. Sistem peredaran
Bekicot. Selanjutnya diamati morfologi tubuh darahnya terdiri dari jantung dan pembuluh
cumi-cumi. Kemudian diamati struktur darah, jantung terdiri dari satu atau dua atrium
morfologi tubuh kerang. Terakhir diamati dan satu ventrikel (Nurhadi, 2018, p. 18).
struktur morfologi tubuh chiton lalu digambar Sistem pencernaan Mollusca terdiri dari
serta diklasifikasikan untuk semua preparat. mulut, esofagus, lambung, usus dan anus.
Pada jenis Mollusca tertentu, dibagian
Data Instrumen, dan Teknik Pengumpulan mulutnya terdapat organ seperti rahang dan
Data lidah yang bergerigi yang bisa bergerak ke
Data diperoleh dari hasil pengamatan depan dan belakang. Sistem Saraf Mollusca
langsung terhadap pengamatan objek preparat Sistem saraf Mollusca terdiri dari cincin saraf
melalui mikroskop. yang mengelilingi esofagus dan serabut saraf
lainnya dengan menyebar dari cincin tersebut
Teknik Analisis Data untuk mempersarafi berbagai organ. Sistem
Data yang didapatkan dari metode ekskresi Mollusca yaitu berupa Nefridia yang
eksperimen kemudian dian alisis secara berperan mirip dengan ginjal, Nefridia juga
deskriptif menggunakan tabel dengan disertai mengeluarkan sisa metabolisme dalam bentuk
klasifikasi setiap objek yang diamati. cairan.
Moluska merupakan hewan yang akrab
Hasil dan Pembahasan. dengan kehidupan sehari-hari manusia. Cumi,
Mollusca adalah kelompok hewan yang sotong, gurita, dan kerang merupakan bahan
sifatnya tripoblastik slomata dan invertebrata makanan yang sangat digemari. Beberapa
yang bertubuh lunak dan multiseluler. Istilah jenis kerang mampu menghasilkan mutiara
Mollusca berasal dari bahasa Yunani dari kata yang memiliki harga jual sangat tinggi. Siput
molluscus yang berarti lunak. Mollusca dan bekicot banyak dimanfaatkan sebagai
termasuk dalam hewan yang lunak baik yang bahan alternatif untuk makanan ternak yang
dengan cangkang ataupun tanpa cangkang. memiliki kandungan protein sangat tinggi dan
Seperti dari berbagai jenis kerang-kerangan, sangat baik untuk pertumbuhan hewan.
siput, kiton, dan cumi-cumi serta kerabatanya. Namun banyak diantara hewan moluska yang
Mollusca merupakan filum yang terbesar menjadi hama pada lahan pertanian. Jenis-
kedua dari kerajaan binatang (Animalia) jenis siput darat dan air akan memakan
sesudah filum Arthropoda. tumbuhan pertanian yang memberikan
Mollusca merupakan hewan dampak negatif bagi usaha pertanian tersebut
hermaprodit, yakni mempunyai alat kelamin (Rusyana, 2014, p. 20).

3
Raissya Adinda: Filum Moluska

Pada pratikum ini kami mengamati dari yang mengumpul dalam tubuh dan udara dari
Kelas Gastropoda yaitu bekicot. Achatina paruparu dipompa oleh jantung lewat arteri
merupakan hewan bertubuh lunak (Moluska) dalam kepala, kaki, dan organ dalam tubuh.
yang tidak memiliki tulang belakang.
tubuhnya dilindungi oleh cangkang dari bahan
kapur yang kuat dan didalmnya mengandung
lapisan mutiara. Cangkang bekicot terpilin
Spiral dengan jumlah putaran tujuh ,bentuk
cangkang fusiform, tidak memiliki tutup
cangkang. warna cangkang coklat dengan
pola-pola garis gelap di permukaan nya.
Bekicot termasuk hewan hermaprodit
tidak dapat dibedakan antara jantan dan
betinanya, karena tiap Individu memproduksi
Ovarium dan Sperma sekaligus. Sperma dari Gambar 1. Achatina fulica
Tubuh bekicot tidak dapat dibuahi sel telur Sumber: Pribadi
yang diproduksinya sendiri. Untuk Pada Kelas Cephalopoda kami
pembuahan telur diperlukan adanya mengamati cumi-cumi, yang merupakan
pertukaran sperma dengan bekicot lain kelompok hewan yang cephalopoda besar,
melalui kegiatan Kopulasi. Ovotestis atau jenis moluska yang hidup di laut. Nama
menghasilkan sperma yang disalurkan melalui itu Cephalopoda dalam bahasa Yunani berarti
vasa deferensia dan akhirnya masuk ke vagina “Kaki Kepala”, hal ini karena kakinya yang
hewan lain dengan perantara penis yang dapat terpisah menjadi sejumlah tangan yang
dikeluarkan dari lubang genital. Sel telur juga melingkari kepala. cumi-cumi memiliki tubuh
dihasilkan oleh ovetestis dibawa melalui langsing, kerangkanya tipis, bening dan
saluran hemaphroditicus untuk mendapat terdapat dalam tubuhnya. Cumi-cumi
kelenjar albumin kemudian ke uterus terus ke berenang menggunakan sistem propulsi jet
oviduct dan dari sana akan dibuahi sperma yakni menyemburkan air lewat organ berupa
hewan lain (Surbakti, 2011, p. 90). corong. Kelas Cephalopoda umumnya tidak
Sistem pernapasan menggunakan paru- mempunyai cangkang luar, pada cumi-cumi
paru, melalui lubang pada ruang mantel cangkang terletak di dalam rongga mantel
(apertura pulminalis).Sistem pencernaan yang berwarna putih transparan.
dimulai dari mulut–faring berotot–esofagus– Pada tubuh cumi-cumi tidak memiliki
tembolok tipis–lambung–usus halus berkelok- tulang luar dan tulang dalam yang cukup
kelok–anus. Hewan ini punya kelenjar ludah keras untuk melindungi tubuh cumi-cumi
di kiri kanan tembolok dan sebuah hati yang tersebut, yang sehingga tubuh cumi-cumi
terhubung dengan lambung yang terletak di cenderung lunak.Tubuhnya pun terdiri dari
bagian atas rumah bekicot. Sistem ekskresinya dua bagian yakni bagian mantel dan rongga
sangat mengandalkan ginjal. Sebelum tubuh. Mantel ini cukup tebal dan beotot
dikeluarkan, kotoran disaring oleh ginjal, untuk melindungi bagian rongga yang ada di
kemudian dikeluarkan ke ruang mantel. dalamnya, yang dimana mantel ini menutupi
Bekicot juga punya paru-paru yang rongga tubuhnya dari bagian leher sampai
digunakan dalam sistem respirasi dan bagian belakang tubuhnya. Di dalam rongga
sirkulasi. Paru-paru bekicot disebut dengan cumi-cumi terdapat tinta yang dalam hal ini
pulmonata, yaitu jaringan di luar dinding luar berguna untuk melindungi diri. Dana pada
mantel tempat udara keluar dan masuk. Darah bagian belakang tubuh cumi-cumi juga

4
Raissya Adinda: Filum Moluska

dilengkapi dengan ekor yang menyerupai sirip hanya simping yang memiliki mata. Organ
(Sudjoko, 2016, p. 98). yangdimiliki adalah ginjal, jantung, mulut dan
anus. Kerang dapat bergerak dengankaki
berupa semacam organ pipih yang
dikeluarkan dari cangkang sewaktu-waktuatau
dengan membuka-tutup cangkang secara
mengejut

Gambar 2. Loligo chinensis


Sumber: Pribadi
Bivalvia merupakan salah satu kelas
dari Filum Mollusca. Bivalvia disebut juga
dengan Pelecypoda dan Lamellibrankhiata
Disebut Bivalvia karena hewanini mempunyai Gambar 3. Donaxtrunculus
dua cangkang di kedua sisi hewan dengan Sumber: Pribadi
engsel dibagian dorsal.Fungsi dari cangkang Chiton merupakan hewan berumah dua
tersebut adalah sebagai pelindung tubuh dan (dioecious), akan tetapi agak sulit untuk
bentuknyadigunakan untuk identifikasi. membedakan antara "chiton" jantan dan
Bivalvia disebut juga Pelecypoda karena Chiton sp betina melakukan pengamatan
kakinya yang berbentuk kapak. Sedangkan untuk membedakan "chiton" jantan dan
disebut Lamellirankhiata karena insangnya betina. Ia mengamati jenis Chiton sp yang
yang berbentuk lembaran-lembaran dan terdapat di pantai Bermuda. Hasil
berukuran sangat besar dan juga dianggap pengamatannya menunjukkan bahwa "chiton"
memiliki fungsi tambahan yaitu pengumpul jantan memiliki permukaan ventral berwarna
bahan makanan, disamping sebagai tempat kuning pucat, sedangkan yang betina memiliki
pertukaran gas. Salah satu contoh hewan ini permukaan ventral berwarna merah jambu,
adalah kerang, tiram, remisatau kijing, lokan, oranye muda sampai oranye tua. Selain
simping, serta kima. Bivalvia memiliki habitat berkelamin jantan atau betina diketahui pula
dalam lumpurdan pasir dalam laut serta bahwa ada sebagian Chiton sp yang bersifat
danau, tersebar pada kedalaman 0,01 – 500 m hermafrodit (dalam satu individu terdapat
(Arby, 2015, p. 57). testes dan ovarium). Kelompok "chiton" yang
Umumnya hewan ini mempunyai berjenis kelamin jantan, betina dan
cangkang setangkup dan sebuah mantelyang hermafrodit. Mereka mengaitkan hasil
berupa dua daun telinga atau cuping. Mantel tersebut dengan keadaan iklim setempat,
dilekatkan pada cangkangdengan bantuan didapatkan kesimpulan bahwa pada musim
otot-otot yang meninggalkan bekas garis gugur populasi "chiton" yang ada terdiri dari
melengkung (pallialline) dan biasanya jenis kelamin jantan, hermafrodit dan betina
berwarna putih mengkilat. Pada permukaan dalam jumlah yang hampir sama, musim salju
cangkang kerangterdapat dua otot adduktor mayoritas hermafrodit, sedangkan pada
yang mengatur buka-tutupnya cangkang. musim panas populasi "chiton" didominasi
Kerang tidakmemiliki kepala (juga otak) dan oleh jenis kelamin betina. Akan tetapi

5
Raissya Adinda: Filum Moluska

populasi Chiton sp yang hidup di alam praktum supaya mahasiswa lebih mudah
umumnya didominasi oleh jenis jantan mengerti mengenai hal yang sedang di
(Sjafrie, 2017, p. 38). praktikumkan.
Semua Chiton sp hidup di perairan laut,
menempati zona litoral, terutama daerah Daftar pustaka
intertidal. Hanya beberapa jenis yang Sjafrie, N. 2017. Beberapa Catatan Mengenai
ditemukan pada kedalaman 1,15 meter, yaitu “Chiton”. Oseana, 14(2), 37-45.
anggota-anggota suku dari anak bangsa Triwiyanto, K. 2015. Keanekaragaman
Moluska di Pantai Serangan, Desa
Lepidopleurina. Hidup menempel, melekat
Serangan, Kecamatan Denpasar
erat pada permukaan batu-batuan dengan Selatan, Bali. Jurnal Biologi
bantuan otot dorso-ventral, atau merayap pada Udayana, 19(2): 1-18
permukaan terumbu karang. Pada batuan Viza, R. Y. 2018. Eksplorasi dan Visualisasi
keras biasanya Chiton sp menggali lubang Morfologis Jenis Moluska (Gastropoda
untuk membenamkan dirinya, sehingga amat dan Bivalvia) di Sungai Batang
sulit bagi kita untuk mengambilnya. Merangin. BIOCOLONY, 1(1): 1-6.
Wahyuni, S. (2016). Jenis-Jenis Moluska
(Gastropoda Dan Bivalvia) Pada
Ekosistem Mangrove Di Desa Dedap
Kecamatan Tasikputripuyu Kabupaten
Kepulauan Meranti, Riau. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa FKIP Prodi Biologi, 2(1):
1-15.
Sukawati, N. K. A., Restu, I. W., & Saraswati,
S. A. (2017). Sebaran dan Struktur
Komunitas Moluska di Pantai Mertasari
Kota Denpasar, Provinsi Bali. Journal
Gambar 4. Chiton sp of Marine and Aquatic Sciences, 4(1),
Sumber: Pribadi 78-85.
Istiqlal, B. A. 2013. Distribusi horizontal
moluska di kawasan padang lamun
Simpulan dan Saran pantai Merta Segara Sanur,
Simpulan Denpasar. Jurnal Biologi
Moluska merupakan kelompok Udayana, 17(1): 22-28
invertebrata terbesar kedua yang sebagian Sudjoko, B. 2016. Cumi-Cumi (Cephalopoda,
besar anggotanya hidup di wilayah perairan. Moluska) Sebagai Salah Satu Bahan
Moluska adalah hewan lunak yang memiliki Makanan dari Laut. Oseana, 8(3): 97-
107.
cirri khas yaitu terdapat mantel atau
Surbakti, S. B. (2011). Biologi dan ekologi
cangkang. Pengelempokkan kelasnya Thiaridae (Moluska: Gastropoda) di
berdasarkan alat geraknya. pada Kelas Danau Sentani Papua. Jurnal Biologi
Gastropoda ditemukan bekicot (Achatina Papua, 3(2):59-66.
fulica), Cephallopoda ditemukan cumi-cumi, Rusyana, A. 2014.Zoologi Invertebrata (Teori
Bivalvia ditemukan kerang, dan dan Praktik). Bandung: Alfabeta.
Polyplacophora ditemukan chiton Arbi, U. Y. 2012. Komunitas moluska di
padang lamun pantai Wori, Sulawesi
Utara. Bumi Lestari Journal of
Saran Environment, 12(1): 55-65.
Sebaiknya pada praktikum ini Nurhadi, dan Febri. 2018. Taksonomi
mahasiswa lebih memiliki pengetahuan dasar Invertebrata. Yogyakarta: CV Budi
tentang praktikum yang akan dilaksanakan, Utama
hal ini diharapkan supaya saat melakukan

Anda mungkin juga menyukai