Anda di halaman 1dari 6

Sel Darah Merah Pada Berbagai Kosentrasi Larutan Garam

Red Blood Cells at Various Concentrations of Salt Solution


Raissya Adinda
Raissyaadinda.bio18@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Sel darah merah atau eritrosit berbentuk bikonkaf dan bewarna kekuningan. Warna merah
dimilikinya berasal dari hemoglobin. Sel darah merah mengalami hemolisis apabila berada
dilarutan yang bersifat hipotonik (kosentrasi larutan yang rendah). Namun jika sel darah merah
berada dilingkungan yang bersifat hipertonik (kosentrasi larutan yang tinggi), maka akan
mengalami krenasi. Praktikum yang berjudul “Sel Darah Merah Berbagai Kosentrasi Larutan
Garam” dilakukan pada tanggal 25 maret 2021 di Laboratorium Prodi Pendidikan Biologi Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala dengan tujuan untuk mengetahui berbagai
bentuk sel darah merah pada perbedaan kosentrasi larutan. Hasil dari praktikum yang telah
dilakukan menyatakan bahwa sel darah merah sapi yang berada pada kosentrasi 0,3%, 0,4%, 0,7%,
0,8% mengalami hemolisis. Selanjutnya sel darah merah sapi pada kosentrasi 0,9% tidak
mengalami perubahan. Sedangkan sel darah merah sapi pada kosentrasi 1,3% dan 2% mengalami
krenasi
Kata kunci: Darah, hipertonik, hipotionik, isotonik, kosentrasi.

Abstrack
Red blood cells or erythrocytes are biconcave and yellowish in color. Its red color comes
from hemoglobin. Red blood cells undergo hemolysis in a hypotonic solution (low concentration of
solution). However, if the red blood cells are in a hypertonic environment (high concentration of
solution), they will experience krenation. The practicum entitled "Red Blood Cells with Various
Concentrations of Salt Solutions" was conducted on March 25, 2021 at the Laboratory of the
Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Syiah Kuala
University with the aim of seeing various forms of red blood on the reference solution
concentration. The results of the practicum that have been carried out show that bovine red blood
cells at a concentration of 0.3%, 0.4%, 0.7%, 0.8% experience hemolysis. Furthermore, bovine red
blood cells at a concentration of 0.9% did not change. Meanwhile, bovine red blood cells at a
concentration of 1.3% and 2% experienced crenation
Key words: Blood, hypertonic, hypotensive, isotonic, concentration

1
Raissya Adinda: Sel Darah Merah Pada Berbagai….

Pendahuluan Laurutan salin normal (NaCl 0,9%)


Darah merupakan unsur dalam tubuh bersifat hipertonik dengan konsentrasi
manusia yang memiliki peran dalam seimbang antara Na+ dan Cl-, meskipun
mekanisme kerja tubuh. Seluruh organ tubuh konsentrasi plasma Na+ normalnya 40 mEq/L
dihubungkan oleh darah melalui pembuluh- lebih tinggi dibandingkan Cl- serta jika
pembuluh darah. Oleh karena itu, darah dapat dibandingkan dengan larutan lainnya, salin
menjadi cerminan keadaan tubuh, baik dalam normal lebih sering digunakan sebagai larutan
keadaan sehat maupun sakit. Darah masih resusitasi (Rehatta, 2019, p. 365).
menjadi sumber diagnosa medis yang paling Eritrosit mempunyai membran sel yang
dapat diandalkan. Hal ini dikarenakan bersifat permeabel selektif terhadap
banyaknya informasi penting yang dikandung lingkungan sekelilingnya (misalnya cairan)
oleh darah. Sel darah merah merupakan yang berada diluar eritrosit, dan mempunyai
komponen esensial pada tubuh manusia yang batas-batas fisiologis terhadap tekanan
pada keadaan normal selalu berbentuk osmosis dari luar eritrosit. Fragilitas eritrosit
bikonkaf, tak berinti dan berfungsi sebagai merupakan reaksi membran eritrosit untuk
pembawa oksigen. Fungsi utama dari sel-sel melawan tekanan osmosis media di
darah merah, yang juga dikenal sebagai sekelilingnya, untuk mengetahui berapa besar
eritrosit adalah mengangkut hemoglobin, dan fragilitas atau kerapuhan dinding eritrosit
seterusnya mengangkut oksigen dari paru- dapat diketahui dengan menaruh eritrosit
paru ke jaringan (Anamisa, 2015, p. 106). dalam berbagai larutan (biasanya NaCl)
Hemoglobin merupakan molekul dengan tekanan osmosis yang beragam.
protein di dalam darah yang dapat mengikat Konsentrasi larutan dengan tekanan osmosis
oksigen. Salah satu indikator yang sangat tertentu akan menyebabkan lisis eritrosit,
penting dalam suplai oksigen di dalam tubuh inilah yang menunjukkan fragilitas eritrosit
adalah oksigen saturasi. Karena oksigen tersebut (Damanik, 2014, p. 238).
saturasi bisa menunjukkan apakah
hemoglobin dapat mengikat oksigen atau Metode/ Cara Kerja
tidak (Mallo, 2011, p. 1). Waktu dan Tempat
Sel darah merah atau disebut juga Pratikum dilakukan di Laboratorium
eritrosit merupakan sel darah yang jumlahnya Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah hari Selasa
terbanyak dalam tubuh manusia.Jumlah sel 25 Maret 2021 pukul 08.00- 09.40 WIB.
darah merah dapat memberikan informasi
yang mengindikasikan adanya gangguan Target/ Subjek/ Populasi/ Sampel
hematologi. Gangguan hematologi adalah Alatnya yaitu tabung reaksi, pipet tetes,
gangguan pada pembentukan sel darah merah, mikroskop, gelas beker. Bahannya yaitu darah
meliputi penurunan dan peningkatan jumlah ternak 1,5 cc (manusia, sapi, kambing, ayam).
sel (polisitemia). Penurunan jumlah sel darah larutan NaCl 0,3%, 0,4%, 0,7%, 0,8%, 0,9%,
merah ditemukan pada penyakit kronis, 1,3%, 2%.
seperti penyakit hati, anemia, dan leukemia,
sedangkan polisitemia ditemukan pada Prosedur
penderita diare, dehidrasi berat, luka bakar, Larutan Nacl 0,3%, 0,4%, 0,7%, 0,8%,
maupun pendarahan berat. Penghitungan sel 0,9%, 1,3%, 2% dimasukkan sebanyak 1 pipet
darah merah dilakukan dalam proses tetes kedalam tabung reaksi yang berbeda
diagnosis beberapa penyakit tersebut dengan masing-masing pipet tetes disetiap
(Mandyartha, 2015, p. 51). tabung reaksi, hal ini dilakukan untuk
menghindari tercampur antara kosentrasi

2
Raissya Adinda: Sel Darah Merah Pada Berbagai….

larutan. Kemudian dimasukkan 1 pipet tetes yang berperan penting dalam menentukan
darah sapi kedalam tabung reaski yang berisi bentuknya (Aryaharza, 2015, p. 55).
larutan dengan kosentrasi yang berbeda. Pada praktikum ini membahas tentang
Sehingga perbandingan antara larutan NaCl keadaan sel darah merah jika di campurkan
dengan darah sapi adalah 1:1. dengan larutan NaCl 0,3%, 0,4%, 0,7%, 0,8%,
0,9%, 1,3% dan 2 %. Dari hasil pengamatan
Teknik Analisis Data yang dilakukan, diketahui bahwa apabila sel-
Adapun metode yang dilakukan pada sel darah merah di beri larutan NaCl dengan
pengamatan ini adalah pengamatan langsung konsentasi yang berbeda-beda, maka akan
dan metode diskriptif, yaitu menjelaskan terjadi suatu proses perubahan baik itu bentuk
secara rinci bentuk sel darah merah pada maupun peristiwa metaboliknya. Hal tersebut
berbagai perbedaan kosentrasi larutan. terjadi karena di sebabkan perpindahan
molekul air dari larutan hipotonik ke larutan
Hasil dan Pembahasan yang hipertonik (Hamzah, 2014, p. 81).
Eritrosit merupakan diskus bikonkaf, Secara teoritis, pada larutan NaCl
bentuknya bulat dengan lekukan pada dengan konsentrasi kecil, sel-sel darah merah
sentralnya dan berdiameter 7,65 µm. Eritrosit ukurannya lebih besar di bandingkan dengan
terbungkus dalam membran sel dengan konsentrasi yang pekat. Pada konsentrasi yang
permeabilitas tinggi. Membran ini elastis dan tinggi sel-sel menjadi lebih kecil dan jaraknya
fleksibel, sehingga memungkinkan eritrosit saling berdekatan, yang mana hal demikian
menembus kapiler (Suparman, 2013, p. 3). terjadi karena adanya suatu tekanan dari
Sel darah merah yang matang sangat larutan tersebut sehingga menyebabkan sel-sel
mudah dikenali disebabkan oleh morfologinya tersebut akhirnya mengalami proses hemolisis
yang unik. Sel darah merah tidak memiliki yaitu peristiwa keluarnya hemoglobin di
nukleus atau mitokondria, dan 33% dari pada dalam sel menuju cairan di sekelilingnya
kandungannya terdiri dari pada protein karena adanya tekanan osmotik (Ramadhan,
tunggal yaitu hemoglobin. Struktur sel darah 2012, p. 5).
merah matang yang unik ini memberikan daya Pada percobaan ini kami menggunakan
lenturan yang maksimal saat sel ini melewati sel darah sapi pada berbagai kosentrasi larutan
pembuluh darah yang sempit (Fauzi, 2011, p. Nacl yang berbeda. Perlakuan pertama sel
77). darah merah sapi yang berada pada kosentrasi
Sel darah merah memiliki struktur yang 0,3%, mengalami hemolisis karena larutan
jauh lebih sederhana jika di bandingkan tersebut bersifat hipotonik. Sel darah sapi
dengan kebanyakan sel pada manusia. Sel dilihat pada mikroskop dengan pembesaran
darah pada manusia, seperti sebagian sel 10x40.
darah merah pada hewan yaitu tidak berinti.
Namun sel darah merah tidak inert secara
metabolis. Melalui proses glikolisis, sel darah
merah membentuk ATP yang berperan
penting dalam proses untuk mempertahankan
bentuknya yang bikonkaf dan juga dalam
mengatur transport ion. Bentuk bikonkaf ini
meningkatkan rasio permukaan terhadap
volume pada sel darah merah sehingga
mempermudah pertukaran gas. Sel darah Gambar 1. Sel darah merah sapi pada
merah mengandung komponen sitoskeletal kosentrasi larutan NaCl 0,3%

3
Raissya Adinda: Sel Darah Merah Pada Berbagai….

Pada perlakuan kedua sel darah merah


sapi yang berada pada kosentrasi 0,4%,
mengalami hemolisis karena larutan tersebut
bersifat hipotonik. Sel darah sapi dilihat pada
mikroskop dengan pembesaran 10x40.

Gambar 4. Sel darah merah sapi pada


kosentrasi larutan NaCl 0,8%

Pada perlakuan kelima sel darah


merah sapi yang berada pada kosentrasi 0,9%,
tidak mengalami perubahan atau berada dalam
larutan yang bersifat isotonic (seimbang).. Sel
Gambar 2. Sel darah merah sapi pada darah sapi dilihat pada mikroskop dengan
kosentrasi larutan NaCl 0,4% pembesaran 10x40.

Pada perlakuan ketiga sel darah merah


sapi yang berada pada kosentrasi 0,7%,
mengalami hemolisis karena larutan tersebut
bersifat hipotonik. Sel darah sapi dilihat pada
mikroskop dengan pembesaran 10x40.

Gambar 5. Sel darah merah sapi pada


kosentrasi larutan NaCl 0,9%

Pada perlakuan keenam sel darah merah


sapi yang berada pada kosentrasi 1,3% dan
2% mengalami krenasi karena larutan tersebut
bersifat hipertonik. Sel darah sapi dilihat pada
mikroskop dengan pembesaran 10x40.

Gambar 3. Sel darah merah sapi pada


kosentrasi larutan NaCl 0,7%

Pada perlakuan kempat sel darah merah


sapi yang berada pada kosentrasi 0,8%,
mengalami hemolisis karena larutan tersebut
bersifat hipotonik. Sel darah sapi dilihat pada
mikroskop dengan pembesaran 10x40.
Gambar 6. Sel darah merah sapi pada
kosentrasi larutan NaCl 1,3%

4
Raissya Adinda: Sel Darah Merah Pada Berbagai….

Pada perlakuan ketujuh sel darah merah Saran


sapi yang berada pada kosentrasi 2% Pada saat praktikum hendaknya
mengalami krenasi karena larutan tersebut praktikan lebih teliti dalam memperhatikan
bersifat hipertonik. Sel darah sapi dilihat pada objek yang diamati pada mikroskop agar
mikroskop dengan pembesaran 10x40. mendapatkan hasil pengamatann yang
sempurna.

Daftar Pustaka
Aryaharza, F. 2015. Jenis Sel Darah Merah
yang Diperlukan Untuk Oksidasi
Jaringan Tubuh Hewan Bertulang
Belakang. Jurnal Buana Sains, 7(1):
55-67.
Damanik, M. 2014. Hemolisis Eritrosit Babi
Landracea Jantan yang Dipotong di
Rumah. Jurnal Indonesia Medicus
Veterinus, 3(3): 237-243.
Gambar 7. Sel darah merah sapi pada Fauzi, A. 2011. Pengaruh Sel Darah Merah
kosentrasi larutan NaCl 2% Terhadap Perkembangan Sapi Jantan.
Jurnal Kedokteran Hewan, 4(1): 76-89.
Hamzah. 2014. Penghitungan Otomatis
Pada darah ternak lainnya seperti
Jumlah Sel Darah Merah Serta
manusia, kambing, ayam juga mengalami Identifikasi Fase-Fase Plasmodium
perlakuan dan hasil yang sama yaitu pada Falciparum Menggunakan Operasi
kosentrasi 0,3%, 0,4%, 0,7%, 0,8%. Morfologi. Jurnal EECCIS, 6(2): 80-
mengalami hemolisis. Selanjutnya sel 95.
Mallo, P. 2011. Rancangan Bangun Alat Ukur
darah merah yang berada pada kosentrasi Kadar Hemoglobin dan Oksigen Dalam
0,9% tidak mengalami perubahan. Darah Dengan Sensor Oximeter Secara
Sedangkan sel darah merah yang berada Non Invasive. Jurnal Fisiologi Hewan,
pada kosentrasi 1,3% dan 2% mengalami 2(1): 1-6.
Mandyartha, E. 2015.Identifikasi Sel Darah
krenasi. Merah Bertumpuk Menggunakan
Pohon Keputusan Fuzzy Berbasis Gini
Simpulan dan saran Index. Jurnal Buana Informatika, 6(1):
Simpulan 51-62.
Sel darah merah mengalami hemolisis Ramadhan, A. 2012. Kerapuhan Sel Darah
apabila berada dilarutan yang bersifat Merah Sapi Bali. Jurnal Veteriner,
4(2): 4-13.
hipotonik (kosentrasi larutan yang rendah).
Rehatta, N. 2019. Anestesiologi dan Terapa
Namun jika sel darah merah berada Intensif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
dilingkungan yang bersifat hipertonik Utama.
(kosentrasi larutan yang tinggi), maka akan Suparman, D. A. 2013. Tekanan Dara Merah
mengalami krenasi. sel darah merah sapi yang Pada Manusia. Jurnal Biologi Sains,
berada pada kosentrasi 0,3%, 0,4%, 0,7%, 5(2): 1-15.
0,8%. mengalami hemolisis. Selanjutnya sel
darah merah sapi yang berada pada kosentrasi
0,9% tidak mengalami perubahan. Sedangkan
sel darah merah sapi yang berada pada
kosentrasi 1,3% dan 2% mengalami krenasi

5
Raissya Adinda: Sel Darah Merah Pada Berbagai….

Anda mungkin juga menyukai