Anda di halaman 1dari 17

SPT 1

POTENSI DAUN KELOR (Moringa oleifera)


Disusun oleh :
Kelompok 6 Offering C 2017

• Ajeng Fadhillah (170341615005)


• Asmarita Ningsih (170341615115)
• Febby Ey Dwi (170341615016)
• Putri Wahyuni A (170341615018)
PENDAHULUAN
Tanaman Kelor (Moringa oleifera) atau
dikenal juga sebagai Moringa
pterygosperma,merupakan tanaman dari
family Moringaceae. Tanaman ini
merupakan tanaman yang mudah diperoleh
di Negara Indonesia. Berbagai nama
menjadi sebutan untuk menamai tanaman
kelor. Berbagai sebutan di berbagai daerah
tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya
tanaman kelor di negara Indonesia sudah
tersebar luas, sehingga mudah ditemukan.
Tanaman kelor mudah tumbuh di berbagai
iklim dan sering dimanfaatkan menjadi obat
maupun sayur (Krisnadi, 2015). Pohon kelor
sering dijuluki sebagai The Miracle Tree
karena bagian pohon kelor mulai dari daun,
buah, biji bunga, kulit, batang, hingga akar
memiliki manfaat yang berkhasiat.
PENDAHULUAN
Karena Tanaman kelor (Moringa
oleifera) dapat dengan mudah
ditemukan dan populasinya sangat
banyak dan mampu dimanfaatkan
oleh masyarakat dalam bidang
kesehatan maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui
potensi apa saja yang ada pada
daun kelor (Moringa oleifera)
sebagai tanaman yang memiliki
kandungan kimia dengan
manfaatnya di bidang kesehatan
dan diharapkan mampu
memberikan informasi baru
kepada pembaca mengenai daun
kelor sebagai tanaman obat
tradisional multikhasiat.
METODE
Jenis penelitian ini merupakan
penelitian eksperimental Metode yang digunakan
laboratorium yang meneliti dalam penelitian adalah
tentang anatomi daun pada metode pengamatan daun
tanaman kelor. kelor yang bergantung pada
ilmu morfologi & anatomi.

Variabel dalam penelitian


terdiri dari tanaman kelor (variabel
bebas), pemanfaatan (variabel
terikat), nutrisi daun kelor bagi
kesehatan (variabel kontrol).

Alat dan bahan yang digunakan adalah Pengamatan ini dilakukan pada
mikroskop cahaya, daun kelor, kaca bulan februari tahun 2018 di
preparat, kaca penutup, baskom, pipet laboratorium biologi FMIPA
tetes, silet, kain lap dan empulur ketela Universitas Negeri Malang di
pohon. Gedung Biologi 05.209.
METODE

dilakukan dengan cara mengiris melintang dan


Prosedur membujur daun kelor dengan silet yang dibantu
penelitian oleh empulur ketela phon, yang kemudian
diletakkan di atas kaca preparat kemudian diamati
dengan menggunakan mikroskop cahaya.

dilakukan dengan mengidentifikasi kandungan


yang terdapat pada daun kelor dengan
Pengambilan menggunakan mikroskop cahaya, lalu mencatat
data lalu mengambil kesimpulan yang terdapat pada
daun kelor tersebut dan melakukan pengambilan
gambar.
HASIL & PEMBAHASAN
MORFOLOGI DAUN KELOR
Helaian
daun

Daun kelor (Moringa oleifera) termasuk


kedalam daun tidak lengkap. Menurut
Anak
Sulisetijono et al. (2013) daun disebut daun tangkai
lengkap apabila memiliki helaian daun daun
(lamina), tangkai daun (petiolus), dan
pelepah daun (vagina).

Sedangkan daun kelor (Moringa oleifera)


hanya terdiri dari helaian daun (lamina) dan Ibu
tangkai daun (petiolus) sehingga disebut tangkai
daun bertangkai. daun
HASIL & PEMBAHASAN
Daun kelor (Moringa
oleifera) merupakan daun
majemuk. Daun majemuk (folium
compositum) tangkainya
bercabang-cabang, dan baru
pada cabang tangkai ini terdapat
helaian daunnya, sehingga pada
satu tangkai terdapat lebih dari
satu daun (Tjitrosoepomo, 2016).
Menurut susunan anak
daun pada ibu tangkainya, daun
kelor (Moringa oleifera)
merupakan daun majemuk
menyirip gasal (imparipinnatus) Hal ini sesuai dengan pendapat dari Hidayat
karena anak daunnya terdapat di & Napitupulu (2015) bahwa morfologi daun
sisi kanan kiri ibu tangkai daun, tumbuhan kelor (Moringa oleifera) majemuk,
jadi tersusun seperti sirip pada ikan bertangkai panjang, tersusun berseling, beranak
dan beranak daun ganjil daun ganjil, helai daun saat muda berwarna hijau
(Tjitrosoepomo, 2016). muda.
HASIL & PEMBAHASAN
Helaian daun (lamina) pada kelor (Moringa
oleifera) terdiri dari bangun daun yang
berbentuk bulat telur (ovatus) yaitu bagian
terlebarnya diatas lengan helaian. Tepi
daun (margo) pada kelor (Moringa oleifera)
adalah rata (integer), yaitu jika tepi daun
tidak bertoreh. Memiliki susunan tulang
daun menyirip (pinninervis), daun yang
mempunyai satu ibu tulang yang berjalan
dari pangkal ke ujung, dan merupakan
terusan tangkai daun (Sulisetijono et al.,
2013).

Hal ini sesusai dengan pendapat Tilong (2012), daun kelor (Moringa oleifera) berbentuk
bulat telur dengan tepi daun rata dan ukurannya kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu
tangkai. Daun kelor (Moringa oleifera) muda berwarna hijau muda dan berubah menjadi
hijau tua pada daun yang sudah tua. Daun muda teksturnya lembut dan lemas sedangkan
daun tua agak kaku dan keras.
ANATOMI DAUN KELOR
HASIL & PEMBAHASAN

Gambar penampang melintang daun Gambar penampang melintang daun


Moringa oleifera Lam. Moringa oleifera Lam.
Sumber: dokumentasi pribadi. Sumber: Misra et al., 2012
HASIL & PEMBAHASAN
Keterangan:

Uh: Unicellular hair


Sto: Stomata
Le: Lower epidermis
Sp: Spongy cells
Ue: Upper epidermis
Cu: Cuticle
Pal: Palisade cells
Scl: Sclereid

Gambar 3. Penampang melintang dari bagian lamina daun


Moringa oleifera Lam.
Sumber: Pawaskar & Sasangan, 2017.
HASIL & PEMBAHASAN
Daun umumnya tersusun dari
Jaringan tiang (palisade)
epidermis atas dan epidermis
merupakan jaringan
bawah, mesofil (sebuah jaringan
parenkim, dengan bentuk
dasar) merupakan bagian
sel prismatis memanjang
pokok yang mengadakan
(silindris) dan tegak.
fotosintesis dan jaringan
Parenkima pagar
pengangkut yang membentuk
merupakan penyusun
tulang (Sulisetijono et al., 2013).
mesofil daun dan kadang-
Pada irisan melintang preparat
kadang pada biji,
daun kelor (Moringa oleifera)
umumnya mengandung
(Gambar 2) dapat diketahui
kloroplas. Sedangkan
pada lapisan permukaan paling
jaringan bunga karang
atas terdapat jaringan epidermis,
(sponsa), juga merupakan
dibawahnya terdapat jaringan
parenkim dengan bentuk
mesofil. Jaringan mesofil pada Gambar 3. Penampang bermacam-macam,
kelor (Moringa oleifera) melintang dari bagian susunannya tidak teratur,
berdiferensiasi menjadi jaringan lamina daun Moringa dan ruang antar selnya
tiang (palisade) dan jaringan oleifera Lam. Sumber: relatif besar (Sulisetijono et
bunga karang (sponsa). Pawaskar & Sasangan, 2017. al., 2013).
HASIL & PEMBAHASAN
Bagian melintang dari daun menunjukkan struktur
dorsiventral (Pawaskar & Sasangan, 2017). Menurut
Sulisetijono et al. (2013) Struktur dorsiventral atau bifasial
disebut apabila jaringan tiang hanya terdapat pada sisi
ventral saja.
Epidermis dan rambut hadir di kedua
permukaan, palisade berlapis tunggal; parenkima
sponsa 2-3 lapisan. Daerah tengah ditempati oleh
berkas pengangkut tipe kolateral, berbentuk bulan
sabit yang dikelilingi oleh 2-4 lapisan sel kolenkim;
kristal roset kalsium oksalat hadir dalam sel mesofil dan
kolenkim; stomata tipe anomocytic, hadir di kedua
permukaan tetapi lebih pada permukaan bawah
(Pawaskar & Sasangan, 2017). Menurut Tim
Anatomi Tumbuhan (2016) tipe daun ini dinamakan
hipostomatik, yaitu stomata lebih banyak berada pada
sisi abaksial.
HASIL & PEMBAHASAN
Sel penutup
berbentuk Pada irisan paradermal preparat
ginjal daun kelor (Moringa oleifera)
Sel (Gambar 3) dapat diketahui daun
tetangga kelor (Moringa oleifera) memiliki
stomata di bagian epidermisnya,
dengan tipe stomata-nya yaitu tipe
anomositik. Menurut Sulisetijono et al.
(2013) tipe stomata ranuculaceae
atau anomositik atau irregular celled,
dengan tanda-tanda: sel penutup
berbentuk ginjal dikelilingi oleh sel-
sel tetangga dalam jumlah yang
tidak tertentu. Bentuk sel tetangga
sama dengan bentuk sel epidermis.
HASIL & PEMBAHASAN

Gambar. Butiran yang ditemukan dalam daun kelor (Moringa oleifera). P: Prismatic crystals
of calcium oxalate; ST: Starch grains; R: Rosette crystals of calcium oxalate; S: Sclereids; F:
Fibres)

Butiran dalam sel: menunjukkan serat dengan ujung tumpul; prismatik dan berbentuk roset
kristal kalsium oksalat, beberapa butir pati dan sklereid Pawaskar & Sasangan, 2017).
Kandungan Daun Kelor Manfaat Bagi Kesehatan

Senyawa alkaloid dan steroid Alternatif Untuk menurunkan kadar gula


darah
Flavonoid, tanin, alkaloid, dan saponin Menurunkan kadar asam urat

minyak behen, minyak terbang, emulsin, meringankan penyakit hepatitis B


alkaloida, pahit tidak beracun serta vitamin
A, B1, B2, dan C

Vitamin D, potasium Menurunkan tekanan darah tinggi.

Arginine merupakan asam amino yang Menyeimbangkan tekanan darah


ditemukan dalam tanaman Kelor dan
dikenal untuk. Kalsium, Magnesium, Kalium,
Seng, dan Vitamin E
PERTANYAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Anda mungkin juga menyukai