Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM 5

BATANG

A. TUJUAN
Mengamati tipe silinder pembuluh (sistem vaskular batang) dan tipe
kedudukan xylem terhadap floem.

B. LANDASAN TEORI
Pada pucuk batang (diujung batang) terdapat daun yang letaknya
berdekat-dekatan. Dibawah pucuk, jarak dua daun yang berurutan dari
bagian batang yang di batasinya disebut ruas. Buku merupakan daerah
tempat daun melekat pada batang. Sebuah atau beberapa tunas terdapat
pada buku, disebut tunas ketiak atau tunas lateral. Sedangkan tunas yang
terletak diujung batang dinamakan tunas terminal atau tunas apikal.
Dikenal juga tunas vegetatif/tunas cabang yang menjadikan cabang, tunas
bunga yang akan menghasilkan bunga serta tunas campur tergantung pada
susunan serta posisinya.
Bila dibanding dengan akar, maka anatomi batang berbeda dengan
anatomi akar. Anatomi batang dipengaruhi oleh daun-daun yang terdapat
padanyaserta terbentuk secara eksogen. Seperti pada akar, penampang
melintang batang menunjukan pula adanya epidermis, korteks dan jaringan
pembuluh pada bagian tengah. Jaringan pembuluh pada batang bisa
berasal dari unting-unting prokambium yang terpisah satu sama lain atau
berasal dari satu silinder prokambium. Pada pertumbuhan selanjutnya
terjadi diferensiasi xilem dan floem xilem sehingga terdapatlah berkas-
berkas ikatan pembuluh atau silinder jaringan pembuluh
Jaringan-jaringan yang terdapat pada batang adalah sebagai
berikut:
1. Epidermis
2. Korteks
3. Jaringan pembuluh
4. Empulur
C. ALAT DAN BAHAN
Alat:
Mikroskop
Bahan:
Preparat (Awetan Batang Monokotil Jagung, batang dikotil kacang tanah,
akar dikotil kacang tanah, akar monokotil jagung).

D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan Mikroskop dan preparat.
2. Menyiapkan preparat diatas kaca objek.
3. Mengamati dengan pembesaran lemah (10x) atau perbesaran (40x) dan
(100x).
4. Menggambarkan hasil pengamatan.

E. HASIL PENGAMATAN

Batang Monokotil Jagung Keterangan


1. Korteks
2. Berkas pengangkut (xilem
dan floem)
3. Epidermis
4. Parenkim

Batang Dikotil Kacang Tanah Keterangan


1. Epidermis
2. Kambium
3. Berkas pengangkut (xilem
dan floem)

Akar Monokotil Jagung Keterangan


1. Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis
4. Silinder pusat (empulur,
berkas pengangkut)

Akar Dikotil Kacang Tanah Keterangan


1. Epidermis
2. Xylem
3. Endodermis
4. Korteks
5. Floem

F. PEMBAHASAN
Pada pengamatan kali ini dengan bahan preparat awetan (Batang
monokotil jagung), setelah kami melakukuan pengamatan dibawah
mikroskop dengan perbesaran 10x, maka dapat diamati adanya epidermis,
korteks, berkas pengangkut (xilem dan floem), parenkim. Korteks empulur
dan berkas pengangkutnya tersebar.
Pada batang dikotil kacang tanah dapat dilihat adanya epidermis,
kambium serta berkas pengangkut. Kemudian pada akar monokotil jagung
terlihat adanya epidermis, korteks, endodermis, silinder pusat dan berkas
pengangkut. Pada akar dikotil kacang tanah terlihat adanya epidermis,
endodermis, korteks dan berkas pengangkut.

G. KESIMPULAN
Secara teori bahwa struktur anatomi batang dan akar berbeda, dan
hal ini sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan dapat dilihat
bahwa anatomi batang berbeda dengan anatomi akar. Pada batang tidak
mempunyai endodermis, hanya: epidermis, korteks, silinder pusat.
Sedangkan pada akar: epidermis, endodermis, dan silinder pusat.

H. DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, B.G. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Penerbit ITB. Bandung.
Mulyani, Sri.2006. Anatomi Tumbuhan. Kanisius.Yogyakarta.
Tim Penyusun.2007. Penuntun Praktikum Anatomi dan Morfologi
Tumbuhan. Departemen Biologi-FMIPA.IPB.Bogor.
Utomo, B.I.W. 2000. Penuntun Praktikum Struktur Tumbuhan.
Departemen Biologi FMIPA. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Woelaningsih, S.1984. Diktat Penuntun Praktikum Botani Dasar.
Laboratorium Anatomi Tumbuhan. Fakultas Biologi. Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai